• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Budaya Perusahaan, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000 Chapter III VII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Budaya Perusahaan, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000 Chapter III VII"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

47 BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Menurut Mudrajad (2009) kerangka konseptual atau kerangka teoritis ada suatu

model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting

yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.

Berdasarkan rumusan masalah maka kerangka konseptual penelitian ini terlihat pada

diagram berikut ini :

Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini terdiri dari 3 variabel independen yakni Budaya Organisasi (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan Motivasi Kerja (X3) serta variabel dependen Kinerja Karyawan (Y).

Masing-masing variabel independen akan diteliti seberapa besar pengaruhnya terhadap variabel dependen

yakni kinerja karyawan. Budaya

Organisasi(X1)

Lingkungan Kerja (X2)

Motivasi Kerja (X3)

(2)

3.2 Perumusan Hipotesis

Hipotesis ialah suatu pernyataan tentang hubungan logis antara dua variabel atau lebih yang pada umumnya ditunjukkan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diuji kebenarannya. Sekaran,

U (2003) A hypothses is a tentative statement that proposes a possible explanation to some phenomenon or event : (Hipotesis ialah suatu pernyataan tentatif yang mengajukan suatu penjelasan tentang beberapa kejadian atau peristiwa).

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian ini sebagai berikut :

3.2.1 Hipotesis Simultan pada penelitian ini adalah :

H0 : Tidak ada hubungan secara simultan antara Budaya organisasi, Lingkungan kerja dan

motivasi terhadap kinerja Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan.

H1 : Ada hubungan secara simultan antara Budaya organisasi, lingkungan Kerja dan

motivasi kerja terhadap kinerja Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Kp Medan.

3.2.2 Hipotesis parsial terdiri dari 3 yakni :

1. Hubungan budaya organisasi dengan kinerja karyawan :

H0 : Tidak ada hubungan Budaya Organisasi terhadap Kinerja karyawan

H1 : Ada hubungan Budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

2. Hubungan lingkungan kerja dengan kinerja karyawan :

H0 : Tidak ada hubungan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

H1 : Ada hubungan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

3. Hubungan motivasi kerja dengan kinerja karyawan :

H0 : Tidak ada hubungan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

(3)

49 BAB IV

RANCANGAN PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sinulingga

(2013) menyatakan penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk

mencandra atau mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta

dan sifat-sifat suatu objek atau proposal tertentu. Maksud dipilihnya metode

deskriptif ini adalah untuk memperoleh fakta dan gejala-gejala yang ada, mencari

data/informasi secara aktual tentang hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Oleh

karena itu penelitian ini terarah pada kajian korelasi dan regresi antara variabel bebas

dengan variabel terikat.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan Jl. Pos No 1

Medan 20151. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember dan Desember

2014 yakni lebih kurang 2 (dua) bulan. Hal ini didasarkan berbagai faktor antara lain ;

jumlah responder dalam pengumpulan data dalam penelitian, melibatkan beberapa

responden di kantor cabang, on the spot/survey dalam pengambilan data serta

memanfaatkan waktu sambil bekerja.

(4)

Penegasan arti atau makna setiap variabel yang tercakup dengan kerangka

konseptual penelitian. Penegasan ini penting untuk menciptakan kesatuan pengertian

yang sangat dibutuhkan dalam proses nilai masing-masing variabel. Variabel tersebut

antara lain :

4.3.1 Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Kinerja pegawai adalah kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan tugas

dengan beberapa indikatornya ; (1) Pengetahuan tentang kualitas dan kuantitas

pekerjaan, (2) Cara melaksanakan pekerjaan, (3) Kesanggupan menyelesaikan tugas

yang dibebankan. (4) Waktu yang digunakan.

4.3.2 Variabel Budaya Organisasi (X1)

Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai, kepercayaan, dan kebiasaan dalam

suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur sistem formal untuk

menghasilkan norma-norma perilaku organisasi, Indikatornya: (1) Keyakinan

bersama, (2) Nilai – nilai organisasi, (3) Aturan berperilaku (4) Mempertahankan

dan menjaga stabilitas kerja.

4.3.3 Variabel Lingkungan Kerja (X2)

Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana serta lingkungan

sosial di sekitar pegawai yang sedang melakukan pekerjaan. Indikator lingkungan

kerja yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah : (1) kondisi fisik / ruangan

kerja, (2) fasilitas dan alat bantu kerja (3) hubungan dengan sesama rekan kerja (4)

(5)

51 4.3.4 Motivasi kerja (X3)

Motivasi kerja adalah seperangkat kekuatan baik yang berasal dari dalam diri

maupun dari luar diri seseorang yang mendorong untuk memulai berperilaku kerja,

sesuai dengan format, arah, intensitas dan jangka waktu tertentu. Indikakator motivasi

dalam penelitian ini sebagai berikut: a) Keinginan bekerjasama untuk mencapai

tujuan,b) Kesetiaan pada pimpinan, c) Disiplin kerja yang tinggi dan baik, d) Mampu

menghadapi kesulitan, e) Mempunyai inisiatif, kebutuhan akan penghargaan dan

f)Kepatuhan pada peraturan.

4.4 Metode Penelitian

4.4.1 Populasi

Menurut Sinulingga (2013) mendifinisikan populasi adalah keseluruhan

anggota atau kelompok yang membentuk obyek yang dikenakan investigasi oleh

peneliti. Dalam penelitian ini populasi adalah semua Karyawan/ti baik yang organik

maupun tenaga outsoursing/tenaga kontrak yang berada di wilayah kerja Kantor Pos

Medan yang terdata sampai dengan bulan Juli 2014 sebanyak 507 orang.

4.4.2 Sampel

Menurut Mudrajad (2009) mendifinisikan sampel adalah suatu himpunan

bagian (subset) dari unit populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan secara acak

sederhana (Simple Random Sampling) adalah sebuah desain sampel dengan

mengambil sejumlah sample (n) dari suatu populasi (N) (Lohr,2010; Thompson, 2012)

(6)

karakteristik atau ciri dari anggota populasi sama (homogen) sebagai karyawan

Kantor Pos Medan

Untuk menentukan besarnya sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Husein

Umar,2008) yaitu :

N

n = ---

1 + (N) (e) 2

Dimana : n= ukuran sampel

N= Ukuran Populasi

e= nilai kritis atau batas ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel.

507

n = --- = 75, 67 dibulatkan menjadi 76 orang.

1 + (507) (0,1) 2

Atas dasar diatas maka jumlah sampel yang dibutuhkan dengan menentukan nilai

kritis 10 % adalah 76 orang karyawan/ti di Kantor Pos Medan 20000.

4.5 Pengumpulan Data

Menurut Syamsir (2012) menyatakan pengumpulan data adalah prosedur yang

(7)

53

1. Pengamatan Langsung (Observation) bertujuan untuk mendapatkan informasi

dengan peninjauan langsung di lapangan. Jenis observasi yang akan dipilih

peneliti adalah observasi partisipatoris (participatory-observation), melalui

pendekatan partisipatoris dimana peneliti secara langsung berperan sebagai

participant-obeserver yang datang langsung ke organisasi yang menjadi objek

penelitian dan menjadi bagian dari tim kerja pada organisasi tersebut menurut

Spradley,J (Sinulingga, 2013). Sambil melakukan pekerjaan rutin yang menjadi

bagian tugas di Kantor Pos Medan, peneliti melakukan pengamatan langsung dan

mencatat data / informasi yang dibutuhkan misalnya tentang perilaku, interaksi

sosial di lingkungan kerja serta keadaan faktor fisik seperti bangunan, peralatan

kerja, fasilitas keselamatan kerja dan sebagainya.

2. Daftar pertanyaan (Questioner), teknik pengumpulan data dengan cara

memberikan daftar pertanyaan kepada karyawan/ti dalam format tertulis yang

dilengkapi dengan kolom dimana responden akan menuliskan jawaban atas

pertanyaan. Kuesioner disusun menurut model skala Likert, yang dirumuskan

dalam bentuk kontinum dengan 5 (lima) kategori yakni Sangat Setuju (SS) dengan

Skor 5, Setuju (S) dengan skor 4, Kurang Setuju (KR) dengan skor 3, Tidak

Setuju (TS) dengan skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1.

Pertanyaan yang digunakan bersifat kualitatif dan untuk keperluan analisis data

yang dikumpulkan diubah menjadi data kuantitatif.

3. Studi dokumentasi, melalui pengumpulan data serta informasi dari PT Pos

Indonesia (Persero) berupa dokumen internal maupun dokumen-dokumen

(8)

4.5.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu :

1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari daftar pertanyaan

(Kuesioner) yang diberikan kepada responden.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari studi dokumentasi antara

lain dari buku-buku, majalah, jurnal, laporan penelitian, dokumen internal yang

terkait dari penelitan ini.

1. Kondisi fisik / ruangan kerja, 2. Fasilitas dan alat bantu kerja

3. Hubungan dengan sesama rekan kerja 4. Hubungan dengan atasan.

3. Disiplin kerja yang tinggi dan baik 4. Mampu menghadapi kesulitan

1. Kualitas dan kuantitas pekerjaan, 2. Cara melaksanakan pekerjaan,

3. Kesanggupan menyelesaikan tugas yang dibebankan.

4. Waktu yang digunakan.

(9)

55 4.6 Analisa Data dan Pengujian Hipotesis

Adapun teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari uji

validitas, uji reliabilitas dan pengujian hipotesis dengan analisa regresi linear berganda

dan analisa regresi linear sederhana.

4.4.1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu kuesioner

(Sunyoto ,2011). Suatu alat ukur yang memiliki validitas tinggi akan mempunyai varian

kesalahan yang kecil sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat

dipercaya. Analisis validitas yang digunakan adalah Uji Korelasi Pearson Product

Moment yang diolah menggunakan SPSS versi 20.0. dengan formula sebagai berikut:

rxy =

rxy = koefisien korelasi antar x dan y

x = variabel bebas

y = variabel terikat

n = jumlah / responden

Validitas suatu butir pertanyaan diukur dengan cara menghitung angka koefisien

(10)

valid jika nilai signifikasi korelasi 95% atau a = 0.05. Dengan demikian, pertanyaan

dalam kuesioner tersebut dapat digunakan dalam penelitian (Santoso, 2002).

4.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas yang dimaksud pada suatu penelitian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika kita selalu mendapatkan hasil yang

tetap sama dari gejala pengukuran yang tidak berubah yang dilakukan pada waktu yang

berbeda-beda (Juanda, 2009).

Untuk mengukur reliabilitas dari suatu analisis dapat digunakan koefisien alpha

Cronbach (α) yang didasarkan pada rata-rata korelasi butir data instrumen pengukuran,

Menurut Juanda (2009) besarnya tingkat reliabilitas yang di ukur akan berbeda untuk

jumlah butir instrumen yang berbeda, semakin banyak jumlah butir instrumen yang diuji

semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya semakin sedikit butir instrument yang diukur

maka semakin rendah pula tingkat reliabilitasnya.

Untuk mengetahui reliabilitas masing-masing variabel yaitu budaya

organisasi(X1) lingkungan kerja (X2) motivasi kerja (X3) dan kinerja pegawai (Y)

digunakan alpha Cronbach minimal 0,5 (Supranto dan Nandan, 2012) karena butir

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini kurang dari 20 butir tiap variabel.

(11)

57

Keterangan :

= Koefisien realibilitas Alpha Cronbach

k = Banyaknya butir tes yang diuji

= Varian berlahan ; j = 1,2, … k

= Varian skor tes

Tingkat reliabilitas dapat dimaknai :

 Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

 Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

 Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

 Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

Sekaran (2006) menyatakan, jika angka koefisien >= 0.60 maka kelompok item – item

pertanyaan dapat dianggap reliabel, penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS 20.0.

3.6.4 Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi dikatakan linier harus melalui uji asumsi klasik yang terdiri dari uji

normalitas, dan uji linearitas (Ghozali, 2007). Berikut ini akan dilakukan uji asumsi klasik

terhadap model regresi sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar

(12)

Menurut Ghozali,(2007) untuk mendeteksi uji normalitas dapat dilakukan melalui

Analisa grafik. Analisa grafik ini dapat digunakan untuk menentukan normalitas dengan melihat

grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati

distribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah

benar atau tidak. Untuk menentukan apakah fungsi persamaan regresi yang digunakan berbentuk

liner, maka dapat dilihat dari P-P Plot. Apabila titik-titik terdistribusi mengikuti garis linear, maka

model regresi dapat dinyatakan linier.

4.7 Analisis Data

Analisis data yang digunakan meliputi Analisis Regresi Berganda, analisis secara serentak

(Uji F) dan analisis secara parsial (Uji t) dengan bantuan software SPSS v20

4.7.1 Analisa Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2006).

Dalam pengujian hipotesis penelitian, digunakan uji regresi linear berganda. Adapun

tujuan menggunakan analisa regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pengaruh variabel bebas budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja

secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja Karyawan/ti PT Pos Indonesia (Persero) Kantor

Pos Medan. Dengan demikian, dapat dikemukakan persamaan regresi linear berganda dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

(13)

59

Dimana,

Y =Kinerja Pegawai

a = Konstanta

b1,b2,b3 = Koefisien regresi

X1 = Budaya Organisasi

X2 = Lingkungan kerja

X3 = Motivasi kerja

e = error

 Analisis determinasi (R2)

Analisis determinasi dalam regresi linier berganda menurut Priyatno (2008)

digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen

secara serentak terhadap variabel dependen. Rumus keofisien determinasi sebagai

berikut :

4.7.2 Pengujian Hipotesis dengan Uji Secara Serentak (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui hubungan secara serentak. Uji F

menggunakan taraf signifikan 0,05 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan 95% (df2)

n-k-1, dimana n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel independen (Priyatno,

(14)

Untuk menetukan hipotesis alternatif (H0) diterima atau ditolak, maka digunakan

asumsi sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikan hasil uji regresi linear berganda lebih kecil dari 0,05, maka

variabel bebas yaitu budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Karyawan PT Pos Indonesia

(Persero) Kantor Pos Medan.

2. Jika nilai signifikan hasil uji regresi linear berganda lebih besar dari 0,05, maka

variabel bebas yaitu budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Karyawan/ti PT Pos

Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan.

3. Pengambilan keputusan :

Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima H1 ditolak

Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak H1 diterima

4.7.3 Pengujian Hipotesis dengan Uji Parsial (Uji t)

Untuk mengetahui variabel independen mana yang paling signifikan hubungannya

dengan variabel dependen, perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan

uji t. Yaitu untuk menguji variabel independen secara individual, dapat dirumuskan

(15)

61

Di mana: Syx= Kesalahan standar estimasi

Atau pada output SPSS uji parsial dengan t-test dapat dilihat pada tabel

coefficients. Yaitu jika p-value (pada kolom sig.) pada masing-masing variabel

independen lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t hitung lebih

besar dari t tabel, berarti masing-masing variabel independen secara

sendiri-sendiri berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pengambilan

keputusan :

Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

(16)

BAB V

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah Perusahaan

Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (Jakarta sekarang) oleh Gubernur

Jenderal GW Baron Van Inhof pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih

menjamin keamanan surat-surat penduduk terutama bagi penduduk yang berdagang dari

kantor-kantor di luar Pulau Jawa dan bagi penduduk yang datang dari dan pergi ke Negeri

Belanda. Inilah awal pelayanan pos yang mengembangkan peran dan fungsi pelayanan

kepada publik.

Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahaan status mulai dari Jawatan

PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala

Jawatan ini tidak bersifat komersial dan lebih diarahkan pada pelayanan publik dan

sosial. Seiring dengan perkembangan statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan

Telekomunikasi (PN Postel). Pada tahun 1965 status berubah menjadi Perusahaan

Negara Pos dan Giro. Pada tahun 1978 menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan

Giro. Pada saat tersebut mempunyai hak monopoli dalam penyelenggaraan dinas pos dan

giropos baik untuk hubungan dalam negeri maupun luar negeri. Pada bulan Juni 1995

berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

PT Pos Indonesia (Persero) Medan merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bisnis logistik (kurir), Jasa Keuangan, Giropos

(17)

63

berada di Jl. Pos No. 1 Medan 2011. Kantor ini mulai dibangun konstruksinya pada tahun

1909 dan selesai pada tahun 1911 oleh seorang arsitek Belanda yang bernama SNUYF.

Bangunan ini memiliki luas +/- 1200 per segi dengan tinggi mencapai 20 meter dan

berdiri di daerah strategis di pusat Kota Medan.

5.2 Visi dan Misi PT Pos Indonesia (Persero)

5.2.1 Visi PT Pos Indonesia (Persero)

Visi PT Pos Indonesia (Persero) adalah menjadi Perusahaan Pos Terpercaya.

5.2.2 Misi PT Pos Indonesia (Persero)

Misi PT Pos Indonesia (Persero) adalah :

a. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat

waktu dan nilai terbaik.

b. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman,

nyaman dan menghargai kontribusi.

c. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang

menguntungkan dan terus bertumbuh.

d. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada Masyarakat.

e. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh

(18)

5.3 Kegiatan Usaha PT Pos Indonesia (Persero)

PT Pos Indonesia (Persero) Medan adalah perusahaan yang bergerak dengan

beberapa bisnis antara lain :

a. Bisnis Surat dan Paket

Layanan pengiriman surat dan paket baik dalam negeri dan luar negeri yang

meliputi :

- Suratpos biasa, kilat, Pos kilat khusus, Pos ekpress, EMS, Pos tercatat DN/LN

dan Pos Udara.

- Paketpos standar, paketpos kilat khusus, Paketpos LN, Paketpos Jumbo

b. Bisnis Layanan Jasa Keuangan dan Giropos :

Layanan Jasa Keuangan terdiri dari :

1. Pospay

Layanan pembayaran berbagai tagihan yang berkerjasama dengan berbagai

mitra dengan sistem online di seluruh kantor pos antara lain ; pembayaran

rekening listrik (PLN), Air Minum (PDAM), Telepon, GSM, pembayaran

setoran pajak, angsuran kredit beberapa perusahaan finance, kartu kredit,

pembayaran premi asuransi, infak, zakat dll.

2. Fund Distribusi

Adalah layanan penyaluran dana dari perusahaan dan atau lembaga lainnya

untuk masyarakat/perorangan secara account to cast atau account to account.

(19)

65

- Pembayaran pensiun Asabri dan Taspen

- Penyaluran dana program-program pamerintah/lembaga ; PSKS (program

simpanan keluarga sejahtera), PKH (Program keluarga harapan) dll.

3. Bank Chanelling :

Layanan bekerjasama dengan mitra perbankan dan koperasi yang meliputi

tabungan dan kredit, antara lain :

- Tabungan : kerjasama dengan BTN (Bank Tabungan Negara) dalam

pelayanan tabungan dan penarikan dengan nama layanan e-Batarapos.

- Kredit : kerjasama dengan mitra perbankan dan koperasi dalam angsuran

kredit pensiunan yang dibayarkan di kantorpos.

4. Giropos

Layanan transaksi keuangan yang berbasis rekening koran sebagai alternatif

layanan perbankan secara real time online untuk penerimaan setoran,

penarikan melalui pembayaran cek, pemindahbukuan yang menggunakan

teknologi berbasis core banking syistem di kantorpos.

c. Bisnis Pengiriman Uang :

1. Layanan pengiriman uang di Dalam Negeri/remitance antara lain : weselpos

prima dan weselpos instan.

2. Layanan pengiriman uang di Luar Negeri : bekerjasama dengan mitra

perbankan/lembaga al : BCA, BNI, Westron Union dan Money Gram

d. Bisnis Logistik

Layanan pengiriman barang atau kargo dalam jumlah besar dan hal lainnya yang

(20)

customized, Kargo Poit to Point, Kargopos, Warehousing, customs clearance,

management inventory, tracking.

e. Bisnis Filateli

Pelayanan penjualan dan pengadaan benda-benda filateli (Perangko, SHP,

Minisheet, carik kenangan (souvenir sheet), kartupos, merchandise dan bendapos

lainnya.

f. Bisnis Admailpos

Layanan pengelolaan essesial mail, advertising mail, hybrid mail dan direct mail

lainya seperti :

- Layanan percetakan digital ; billing/account statement, invoice,rk dll

- Pengamplopan (inserting) secara mekanik ke dalam sampul

- Layanan pra posting menggunakan berita terima.

g. Bisnis Treasury

Bisnis dalam pengelolaan cash management antara lain : DOC, saham dan sejenis

lainnya.

h. Bisnis Properti

Bisnis dalam pengelolaan asset perusahaan antara lain ; sewa gudang, lahan,

hotel, BOT dll

i. Bisnis Posmart

Layaanan di bisnis ritel yang bermitra dengan perusahaan ritel, UMKM, Koperasi,

(21)

67

5.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)

dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan

menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang berbeda diintegrasikan

atau koordinasikan. Struktur organisasi juga menunjukkan pembagian tugas dan

wewenang, rentang kendali, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur

(22)

BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil analisis dari pengolahan data yang dikumpulkan

melalui kuesioner melalui analisis deskriptif data, uji validitas dan uji reliabilitas, uji

asumsi dasar dan uji asumsi klasik serta uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier

berganda.

6.1 Analisis Deskriptif

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Menurut Sinulingga (2011)

penelitian deskriptif merupakan suatu jenis penelitian yang bertujuan menggambarkan

atau mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan

sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu. Data yang digunakan pada penelitian deskriptif

merupakan data yang dikumpulkan dengan teknis wawancara yang didukung oleh

schedule questionair atau interview guide serta metode survei (survey research) yang

menggunakan kuesioner (questionnaire) yang diisi oleh para responden dari objek

penelitian yang ditetapkan dengan metode tertentu. Dalam menyusun kuisioner dibuat

daftar pertanyaan, dan setiap pertanyaan telah dilengkapi dengan pilihan jawaban yang

harus dipilih oleh responden.

Kuesioner disebarkan kepada 76 responden pegawai di Kantor Pos Medan.

Berdasarkan proses pentabulasian data hasil penyebaran kuisioner maka dapat dianalisis

(23)

69 6.1.1 Karakteristik Responden

Karakrteristik responden dalam penelitian ini dibagi atas 5 (lima) kategori yakni

: jenis kelamin, usia, pendidikan, golongan dan masa kerja responden. Berdasarkan

jawaban responden atas kuisioner yang telah disebarkan, maka karakteristik responden

dapat dilihat pada tabel berikut ;

Tabel 6.1 DATA JENIS KELAMIN RESPONDEN

JENIS KELAMIN

JUMLAH

(ORANG) PROSENTASE (%)

LAKI-LAKI 52 68,42

PEREMPUAN 24 31,58

TOTAL 76 100,00

Sumber : Data Primer 2014 yang diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin responden

dalam penelitian ini adalah responden mayoritas laki-laki yaitu sebanyak 52 orang

(68,42 %) orang sedangkan perempuan hanya 24 orang (31,58%) .

Tabel 6.2 DATA USIA RESPONDEN

USIA JUMLAH (ORANG) PROSENTASE (%)

S/D 25 TAHUN 3 3,95

LEBIH 25 S/D 35 TAHUN 21 27,63

LEBIH 36 S/D 45 TAHUN 23 60,53

LEBIH 45 TAHUN 29 38,16

TOTAL 76 100,00

(24)

Dari tabel 6.2 di atas dapat diketahui bahwa responden yang berpartisipasi

dalam penelitian ini adalah mereka yang berusia dibawah 25 tahun sebanyak 3 orang

(3,95%) , responden yang berusia antara 25-35 tahun sebanyak 21 orang (27,63 %).

Responden yang berusia antara 36-45 tahun ada 23 orang (60,53 %) dan responden yang

berusia diatas 45 tahun sebanyak 29 orang (38,16%). Ini memperlihatkan bahwa struktur

usia karyawan di Kantor Pos Medan sudah cukup senior dan berumur dalam standar usia

seorang pegawai sampai usia yakni berusia 56 tahun dan ini berdampak pada

produktivitas seorang karyawan serta biaya pegawai yang semakin besar seiring dengan

usia, masa kerja dan hak-hak lainnya seorang karyawan misalnya ; biaya pengobatan,

biaya perumahan, biaya pangan dll.

Tabel 6.3 DATA PENDIDIKAN RESPONDEN

PENDIDIKAN

JUMLAH

(ORANG) PROSENTASE (%)

SLTP 4 5,26

SLTA 46 60,53

D III 7 9,21

S 1 19 25,00

TOTAL 76 100,00

Sumber : Data Primer 2014 yang diolah

(25)

71

(DIII) yaitu sebanyak 7 orang (9,21%) dan yang memiliki pendidikan formal Strata satu

(S1) sebanyak 19 orang (25 %). Dengan struktur pendidikan karyawan yang lebih

banyak pada tingkatan SLTA yakni 60,53 % berdampak pada pola pikir karyawan yang

muaranya pada kinerja karyawan itu sendiri dan kinerja Kantor Pos Medan.

Tabel 6.4 DATA PENGALAMAN KERJA

PENGALAMAN KERJA

JUMLAH

(ORANG) PROSENTASE (%)

S/D 5 TAHUN 11 14,47

LEBIH DARI 5 S/D 10

TAHUN 13 17,11

LEBIH DARI 10 S/D 15

TAHUN 8 21,05

LEBIH DARI 15 S/D 20

TAHUN 6 7,89

LEBIH DARI 20 TAHUN 38 50,00

TOTAL 77 100,00

Sumber : Data Primer 2014 yang diolah

Dari tabel 6.4 tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki

masa kerja lebih dari 20 Tahun yaitu sebanyak 38 orang (50,00 %) dan yang paling kecil

masa kerjanya yakni sampai dengan 5 tahun sebanyak 11 orang (14,47 %) sehingga

sebagian besar karyawan Kantor Pos Medan memiliki karyawan yang cukup

(26)

GOLONGAN

JUMLAH

(ORANG) PROSENTASE (%)

GOLONGAN 1 7 9,21

GOLONGAN 2 21 27,63

GOLONGAN 3 34 44,74

KONTRAK/TKK/OUTSOURSING 14 18,42

TOTAL 76 100,00

Sumber : Data Primer 2014 yang diolah

Dari tabel 6.5 diatas dapat dilihat bahwa karyawan Kantor Pos Medan memiliki

karyawan di Golongan III paling banyak yakni sebanyak 34 orang (44,74%) dan paling

sedikit 7 orang (9,21 %) sehingga dari golongan karyawan pada golongan 3 dan 2

memiliki proporsi yang besar dan ini berkaitan langsung kepada beban biaya karyawan

(27)

73 6.2 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian

Adapun yang dijadikan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah budaya

organisasi(X1), lingkungan kerja (X2) dan motivasi kerja (X3) Sedangkan variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Pegawai (Y). Berikut ini akan diuraikan

distribusi frekuensi jawaban responden terhadap butir pertanyaan yang diajukan untuk

mengukur variabel-variabel penelitian.

6.2.1 Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai, kepercayaan, dan kebiasaan dalam

suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur sistem formal untuk

menghasilkan norma-norma perilaku organisasi, Indikatornya: (1) Keyakinan bersama,

(2) Nilai – nilai budaya organisasi, (3) Aturan berperilaku (4) Mempertahankan dan

menjaga stabilitas kerja. Keempat indikator dijabarkan kedalam 12 butir pernyataan.

Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap butir pernyataan variabel

kompetensi pegawai dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(28)
(29)

75

Sumber : Data Primer 2014 yang diolah

Berdasarkan tabel 6.6 dapat dilihat bahwa mayoritas responden memberikan

jawaban dengan kategori Setuju dan Sangat Setuju untuk ke dua belas

pertanyaan/pernyataan yang diajukan dengan prosentase 51,56 % responden sangat setuju

dan 32,34 % setuju. Disamping itu terlihat bahwa dari dua belas butir pertanyaan

ditemukan satu butir pernyataan yang dijawab responden dengan kategori sangat tidak

setuju yaitu 7 responden dari 12 pertanyaan di kuesioner, yakni pada pertanyaan ke satu

sebanyak 1 orang (1,3 %), pertanyaan ke empat 1 orang (1,3 %) , pertanyaan ke 5

sebanyak 1 orang (1,3 %), pertanyaan ke 8 sebanyak 2 orang (2,6) dan pertanyaan 11

dan 12 masing-masing sebanyak 1 orang (1,3 %) . Secara umum data ini menunjukkan

responden memberikan indikasi bahwa budaya organisasi pada Kantor Pos Medan sudah

baik jika dilihat dari dua belas butir pernyataan yang digunakan dan direspon oleh

(30)

6.2.2 Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana serta lingkungan sosial

disekitar pegawai yang sedang melakukan pekerjaan. Indikator lingkungan kerja yang

akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah : (1) kondisi fisik / ruangan kerja, (2)

fasilitas dan alat bantu kerja (3) hubungan dengan sesama rekan kerja (4) Hubungan

dengan atasan. Keempat indikator dijabarkan kedalam 12 pernyataan.

Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap pertanyaan variabel

lingkungan kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.7. Distribusi Frekuensi beberapa indikator Lingkungan kerja

(31)

77

Sumber : Data primer 2014 yang diolah

Berdasarkan Tabel 6.7 dapat dilihat bahwa responden memberikan jawaban

dengan kategori setuju untuk keduabelas pertanyaan yang diajukan. Berbagai variasi

jawaban yang direkapulasi antaran lain ; Sangat Setuju (20,50 %), Setuju ; 43,90 %,

Kurang Setuju ; 20,07 %, Tidak Setuju ; 8,66 % dan Sangat Tidak Setuju ; 6,80 %. Dari

tanggapan diatas lingkungan kerja masih dinilai Baik akan tetapi penilaian dari beberapa

koresponden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju pada point pertanyaan

yang berkait dengan fasilitas fisik lingkungan kerja seperti pada indikator antara lain ;

(32)

ini perlunya menjadi perhatian bagi manajemen untuk perbaikan untuk mendukung

kinerja karyawan dan sedangkan pada indikator hubungan dengan sesama rekan kerja

dan hubungan dengan atasan diperlukan perubahan sikap kerja sesama antar karyawan

dan atasan melalui beberapa kegiatan misalnya dengan pelatihan, outbond dan tim work.

Penilaian terhadap sikap kerja ini walau penilaian masih kecil akan tetapi memberikan

pengaruh terhadap kinerja karyawan.

6.2.3 Motivasi kerja

Motivasi kerja adalah seperangkat kekuatan baik yang berasal dari dalam diri

maupun dari luar diri seseorang yang mendorong untuk memulai berperilaku kerja, sesuai

dengan format, arah, intensitas dan jangka waktu tertentu. Indikator motivasi dalam

penelitian ini sebagai berikut: a) Keinginan bekerjasama untuk mencapai tujuan,b)

Kesetiaan pada pimpinan, c) Motivasi kerja yang tinggi dan baik, d) Mampu menghadapi

kesulitan, e) Mempunyai inisiatif dan kebutuhan akan penghargaan, f)Kepatuhan pada

peraturan. Semua indikator dijabarkan kedalam 12 butir pernyataan.

Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap butir pertanyaan variabel

motivasi kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.8. Distribusi Frekuensi beberapa indikator Motivasi kerja

No PERNYATAAN Nilai

SS (5) S(4) KS (3) TS(2) STS

(1)

Total

F % F % F % F % F % F %

1 Saya menyenangi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya

26 34,2 46 60,2 4 5,3 - - - - 76 100

2 Saya menyelesaikan setiap

(33)

79

(34)

Berdasarkan Tabel 6.8 dapat dilihat bahwa responden memberikan jawaban

dengan kategori Sangat Setuju sebanyak 36,62 % dan Setuju sebanyak 59,91 % dan

prosentase terkecil adalah 0,88 % yang tidak setuju untuk keduabelas pertanyaan yang

diajukan, dan tidak ditemukan satu butir pertanyaanpun yang dijawab responden

dengan kategori sangat tidak setuju. Hal ini memberikan indikasi bahwa motivasi kerja

pegawai pada Kantor Pos Medan sudah baik dilihat dari sisi keduabelas butir

pertanyaan yang digunakan.

6.2.4 Kinerja Karyawan

Kinerja pegawai adalah kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan tugas.

Indikatornya ; (1) Pengetahuan tentang pekerjaan, (2) Cara melaksanakan pekerjaan, (3)

Kesanggupan menyelesaikan tugas yang dibebankan. (4) Waktu yang digunakan. Semua

indikator tersebut diukur dengan menggunakan 12 butir pertanyaan.

Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap butir pertanyaan variabel kinerja

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(35)

81

3 Saya tidak suka menunda pekerjaan yang menjadi

Sumber : Data primer 2014 yang diolah

Berdasarkan tabel 6.9 dapat dilihat bahwa mayoritas responden memberikan

(36)

7,24 %, tidak setuju sebanyak 3,84 % dan yang paling terkecil 0,44 % untuk duabelas

butir pertanyaan yang digunakan. Dari data tsb juga dapat ada 4 pegawai yang terjaring

sebagai responden dalam penelitian ini memberikan jawaban dengan kategori sangat

tidak setuju yaitu pada pertanyaan no 3 sebanyak 1 orang dan pertanyaan 9 sebanyak 3

orang. Gambaran secara umum memberikan indikasi bahwa kinerja karyawan Kantor

Pos Medan sudah baik jika dilihat dari keduabelas pernyataan yang digunakan dalam

penelitian ini.

6.3 Uji Validitas

Uji Validitas terhadap 30 koresponden untuk mengetahui apakah instrumen

pertanyaan valid atau tidak valid. Salah satu teknik pengujian dapat digunakan dengan

aplikasi program SPSS versi 20.0 dengan menggunakan Corrected Item-Total

Correlation dengan cara mengkorelasikan masing-masing variabel dengan skor total yang

merupakan penjumlahan dari keseluruhan variabel.

Pengujian ini menggunakan uji dua sisi dengan nilai signifikansi 0.05, dengan

kriteria : jika r hitung > dari r kritis, maka item soal dinyatakan valid. Nilai r tabel

menggunakan signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 30 dimana

diperoleh df = n-2 sehingga nilai r tabel adalah 0,3610

(37)

83 Tabel 6.10 : hasil Uji Validitas Penelitian

VARIABEL No Kuesioner

r Hitung

r

Kritis Keterangan

Budaya Perusahaan (X1) 1 0,806 0,361 Valid

2 0,640 0,361 Valid

3 0,778 0,361 Valid

4 0,746 0,361 Valid

5 0,623 0,361 Valid

6 0,721 0,361 Valid

7 0,748 0,361 Valid

8 0,861 0,361 Valid

9 0,853 0,361 Valid

10 0,795 0,361 Valid

11 0,600 0,361 Valid

12 0,825 0,361 Valid

Lingkungan Kerja (X2) 1 0,829 0,361 Valid

2 0,895 0,361 Valid

3 0,773 0,361 Valid

4 0,783 0,361 Valid

5 0,741 0,361 Valid

6 0,769 0,361 Valid

7 0,719 0,361 Valid

(38)

9 0,666 0,361 Valid

10 0,651 0,361 Valid

11 0,683 0,361 Valid

12 0,639 0,361 Valid

Motivasi Kerja (X3) 1 0,762 0,361 Valid

2 0,669 0,361 Valid

3 0,733 0,361 Valid

4 0,801 0,361 Valid

5 0,703 0,361 Valid

6 0,645 0,361 Valid

7 0,803 0,361 Valid

8 0,662 0,361 Valid

9 0,538 0,361 Valid

10 0,779 0,361 Valid

11 0,709 0,361 Valid

12 0,823 0,361 Valid

Kinerja (Y) 1 0,689 0,361 Valid

2 0,681 0,361 Valid

3 0,685 0,361 Valid

4 0,834 0,361 Valid

5 0,829 0,361 Valid

6 0,820 0,361 Valid

7 0,865 0,361 Valid

(39)

85

9 0,744 0,361 Valid

10 0,681 0,361 Valid

11 0,936 0,361 Valid

12 0,694 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahaan SPSS, 2014 (Data diolah)

Seluruh kuesioner dari semua variable dalam penelitian ini adalah valid karena

mempunyai nilai r hitung > r tabel atau dengan kata lain semua variabel berkorelasi

signifikan dengan skor total sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

6.4 Uji Reliabilitas

Reliabilitas yang dimaksud pada suatu penelitian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika kita selalu mendapatkan hasil yang

tetap sama dari gejala pengukuran yang tidak berubah yang dilakukan pada waktu yang

berbeda-beda

Kehandalan dapat diartikan adanya konsistensi jawaban jika diujikan terhadap

sampel yang berbeda-beda dari populasi di penelitian ini. Salah satu pengujian realibilitas

melalui program SPSS v. 20.0 dari suatu analisis dapat digunakan koefisien alpha

Cronbach (α) untuk mengetahui reliabilitas masing-masing variabel yaitu budaya

organisasi (X1), lingkungan kerja (X2), motivasi kerja (X3) kinerja pegawai(Y). Suatu

kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Sekaran,

(40)

Tabel 6.11 : Hasil Reabilitas Penelitian

No Variabel

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

1 Budaya Perusahaan (X1) 0,936 12 Reliabilitas Sempurna

2 Lingkungan Kerja (X2) 0,939 12 Reliabilitas Sempurna

3 Motivasi Kerja (X3) 0,934 12 Reliabilitas Sempurna

4 Kinerja (Y) 0,941 12 Reliabilitas Sempurna

Sumber: Hasil Pengolahaan SPSS, 2014

Berdasarkan Tabel 6.11 diatas, koefisien Alpha masing-masing variabel yang

diukur lebih besar dari 0,6 dan memiliki nilai lebih > 0,90 yang berarti setiap variable

dalam penelitian ini memiliki Reliabilitas Sempurna. Hal ini dapat diartikan bahwa

semua variable dalam penelitian ini adalah andal atau reliable. Dengan demikian maka

dapat diinterpretasikan bahwa ke 12 butir pertanyaan yang diajukan memiliki konsistensi

dan stabilitas dalam mengukur variable budaya organisasi, lingkungan kerja, motivasi

kerja dan kinerja karyawan.

6.5 Uji Asumsi Dasar dan Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis

regresi linear berganda. Pada penelitian ini, digunakan Uji Normalitas dan Uji linieritas.

6.5.1 Uji Normalitas

(41)

87

uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Menurut

Ghozali, (2007) untuk mendeteksi uji normalitas dapat dilakukan melalui Analisa grafik.

Analisa grafik ini dapat digunakan untuk menentukan normalitas dengan melihat grafik

histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati

distribusi normal. Berikut ini diperlihatkan grafik histogram hasil analisa regresi dalam

penelitian ini.

Data berdistribusi normal jika data tersebut membentuk kurva bel. Jika dilihat gambar di atas, meski tidak sempurna data yang digunakan ada kecenderungan membentuk kurva bel, dengan demikian data dianggap berdistribusi normal.

6.5.2 Uji Linieritas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan

sudah benar atau tidak. Untuk menentukan apakah fungsi persamaan regresi yang

digunakan berbentuk liner, maka dapat dilihat dari P-P Plot. Apabila titik-titik

(42)

penelitian ini, untuk uji lineritas dipergunakan Grafik P-P Plot. Berdasarkan grafik yang

diperlihatkan dibawah ini, terlihat bahwa titik-titik bergerak menuju searah dengan garis

linear, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini adalah linear.

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa data sudah membentuk garis lurus

dari sisi kiri bawah ke kanan atas sesuai dengan teori linieritas, sehingga dapat

disimpulkan bahwa linieritas dalam model regresi ini sudah dipenuhi.

6.6 Pengujian Hipotesis

6.6.1 Hasil Analisa Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat

(Kuncoro, 2006).

Dalam pengujian hipotesis penelitian, digunakan uji regresi linear berganda.

(43)

89

motivasi kerja secara simultan (bersama-sama). Dari instrumen yang disebarkan kepada

76 orang pegawai di Kantor Pos Medan, diperoleh data yang dapat digunakan untuk

menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh diolah dengan

SPSS versi 20.0.

6.6.2 Nilai Koefisien Determinasi (R2)

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh

variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini

menunjukan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan

dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen . Nilai R2 sama dengan 0

berarti tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2

sama dengan 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah

sempurna. (Priyatno, 2010).

Tabel 6.12

Model Summaryb

Mode l

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,870a ,758 ,747 3,31913 1,696

a. Predictors: (Constant), motivasi, lingkungankerja, budaya

b. Dependent Variable: kinerja

1. Besarnya angka R square (r2) adalah 0,758. Angka tersebut dapat digunakan

(44)

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dengan cara menghitung Koefisien

Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut : KD = r2 x 100%

dengan nilai sebesar 75,8 %. Angka tersebut menerangkan bahwa pengaruh

budaya organisasi (X1), lingkungan kerja (X2) dan motivasi kerja (X3) terhadap

kinerja karyawan (Y) secara gabungan adalah 75.8 %, sedangkan sisanya sebesar

24.2 % dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, berarti bahwa kontribusi

pengaruh budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja secara bersama

sama atau serentak terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 75,8% dan sisanya

24,2% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam ruang lingkup

penelitian ini.

2. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,870 menunjukkan bahwa terjadi hubungan

yang sangat kuat antara variabel budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi

kerja terhadap kinerja karyawan.

6.6.3 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)

Untuk mengetahui apakah budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari tabel 6.13

(45)

91

Tabel 6.13

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 2478,736 3 826,245 75,000 ,000b

Residual 793,198 72 11,017

Total 3271,934 75

a. Dependent Variable: kinerja

b. Predictors: (Constant), motivasi, lingkungankerja, budaya

Dari table 6.13 diatas dapat dilihat tingkat signifikansi sebesar 0,000. Jika nilai

signifikansi dibanding dengan tingkat signifikan yang digunakan pada penelitian ini

dengan alpha 0,05 maka terbukti bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat

signifikansi atau alpha yang digunakan (0,000<0,05).

Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut :

H0 : Tidak ada hubungan linier antara budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi

kerja dengan kinerja karyawan.

H1 : Ada hubungan linier antara budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja

dengan kinerja karyawan.

Jika sig penelitian < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima dan jika sig penelitian >

0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Berdasarkan perhitungan angka signifikansi

(46)

(X1) lingkungan kerja (X2) dan motivasi kerja (X3) secara bersama-sama berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hipotesis pertama dalam penelitian ini

yang menyatakan bahwa budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja secara

serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Kantor Pos

Medan dapat diterima.

6.6.4 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel budaya organisasi,

lingkungan kerja sosial dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan secara

sendiri-sendiri / parsial, digunakan Uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh,

digunakan angka B atau Unstandardized Coefficient di bawah ini.

Tabel 6.14 ; Coeffisien hasil penelitian

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1,775 3,824 -,464 ,644

Budaya ,325 ,103 ,336 3,137 ,002

Lingkunganker ja

,073 ,063 ,104 1,147 ,255

Motivasi ,632 ,109 ,509 5,794 ,000

(47)

93 6.6.4.1 Analisis pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan

Untuk mengetahui apakah ada hubungan linier antara budaya organisasi dengan

kinerja karyawan dilakukan uji hipotesis parsial (Uji t) :

H0 : Tidak ada hubungan linier antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan

H1 : Ada hubungan linier antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan

Pengujian dilakukan dengan membandingkan besarnya angka t penelitian angka t

tabel, dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :

Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Untuk menunjukkan pengaruh signifikan atau tidak kriterianya sebagai berikut :

Jika sig < 0,05 maka pengaruh signifikan.

Jika sig > 0,05 maka pengaruh tidak signifikan.

Dengan taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan : DK = n –

2, atau 76 – 2 = 74, diperoleh angka t tabel sebesar 1,992 (Nilai t tabel diperoleh dengan

menggunakan fungsi matematika mikrosoft excel TINV(0,05;74).

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 3,137 > t tabel

sebesar 1,992 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara

budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Karena ada hubungan linier antara kedua

(48)

dependen kinerja karyawan. Besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan dapat diketahui dari nilai koefisien B (dalam kolom Unstandardized Coefficient

B) yaitu sebesar 32,5 %. Pengaruh sebesar ini signifikan karena nilai signifikansi /

probabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom Sig sebesar 0,002 < 0,05

sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa budaya

perusahaan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja

Karyawan/ti PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan dapat diterima.

6.6.4.2 Analisis pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Untuk mengetahui apakah ada hubungan linier antara lingkungan kerja terhadap

kinerja karyawan juga dilakukan uji hipotesis parsial (Uji t) :

H0 : Tidak ada hubungan linier antara lingkungan kerja pengaruhnya kepada kinerja

karyawan

H1 : Ada hubungan linier antara lingkungan kerja pengaruhnya kepada kinerja karyawan.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan besarnya angka t penelitian angka t

tabel, dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :

Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

(49)

95

Jika sig > 0,05 maka pengaruh tidak signifikan.

Dengan taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan : DK = n

– 2, atau 76 – 2 = 74, diperoleh angka t tabel sebesar 1,992. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 1,147 < t tabel sebesar 1,992 sehingga

H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linier antara lingkungan kerja

pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Karena tidak ada hubungan linier antara kedua

variabel tersebut, maka variabel independen lingkungan kerja tidak mempengaruhi

variabel kinerja karyawan. Nilai koefisien B (dalam kolom Unstandardized Coefficient

Beta) sebesar 0,073 atau 7,3% menunjukkan bahwa pengaruh sebesar ini tidak signifikan

karena nilai signifikansi / probabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom Sig

sebesar 0,255 > 0,05 sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang menyatakan

bahwa lingkungan kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja Karyawan/ti

PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan dalam pelaksanaan pekerjaan

sehari-harinya tidak dapat diterima.

6.6.4.3 Analisis pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Untuk mengetahui apakah ada hubungan linier antara motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan dilakukan uji hipotesis parsial (Uji t) :

H0 : Tidak ada hubungan linier antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

(50)

Pengujian dilakukan dengan membandingkan besarnya angka t penelitian angka t

tabel, dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :

Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Untuk menunjukkan pengaruh signifikan atau tidak kriterianya sebagai berikut :

Jika sig < 0,05 maka pengaruh signifikan.

Jika sig > 0,05 maka pengaruh tidak signifikan.

Dengan taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan : DK = n –

2, atau 76– 2 = 74, diperoleh angka t tabel sebesar 1,992.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 5,794 > t tabel

sebesar 1,992 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara

motivasi kerja dengan kinerja karyawan. Karena ada hubungan linier antara kedua

variabel tersebut, maka variabel motivasi kerja mempengaruhi variabel kinerja karyawan.

Nilai koefisien B (dalam kolom Unstandardized Coefficient B) sebesar 0,632 atau 53,2 %

menunjukkan bahwa pengaruh sebesar ini sangat signifikan karena nilai signifikansi /

probabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom Sig sebesar 0,000 < 0,05

sehingga hipotesis ke empat yang menyatakan bahwa motivasi kerja memberikan

pengaruh yang positif terhadap kinerja Karyawan/ti PT Pos Indonesia (Persero) Kantor

(51)

97

Selanjutnya ke empat hipotesis dalam penelitian yang dikemukakan sebelumnya

dapat disimpulkan seperti pada tabel berikut :

Tabel 6.15 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

Hipotesis Pernyataan Keputusan

Bagian I :

Simultan

1 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel

budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja

secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan PT Pos

Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan.

Diterima

Bagian II :

Parsial

1 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel

budaya organisasi secara parsial terhadap kinerja

karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan.

Diterima

2 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel

lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja

karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan.

Tidak

Diterima

3 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel

motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan

PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan.

(52)

6.6.5 Persamaan pada Model Regresi :

Persamaan regresi disusun berdasarkan faktor-faktor yang paling berpengaruh pada tabel

6.14, bentuk umum persamaan regresi adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e

Nilai b (koefisien regresi) diperoleh dari kolom B sehingga persamaan regresi pada

penelitian ini adalah :

Y = -1,775 + 0,325 X1 + 0,73 X2 + 0,632 X3

Dari persamaan regresi dapat disimpulkan :

a. Jika nilai kostanta sebesar -1,775 artinya jika budaya organisasi, lingkungan kerja

dan motivasi nilainya 0 maka nilai Y (kinerja) akan menurun sebesar -1,775 atau -

17,75 %

b. Variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Hal ini terlihat pada nilai signifikansi (0,002) lebih kecil dari alpa =

0,05, . Besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dapat

diketahui dari nilai koefisien B (dalam kolom Unstandardized Coefficient B) yaitu

sebesar 32,5 % hal ini dapat diinterpetasikan bahwa setiap peningkatan 1 unit

budaya organisasi akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,325 unit,

demikian pula dengan keadaan sebaliknya.

c. Variabel lingkungan kerja tidak memberikan pengaruh kepada kinerja karyawan.

Hal ini terlihat pada nilai signifikansi / probabilitas hasil perhitungan yang tertera

(53)

99

yang ditunjukkan pada nilai koefisien B (dalam kolom Unstandardized

Coefficient Beta) sebesar 0,073 atau 7,3%, dapat diinterpretasikan bahwa setiap

peningkatan 1 unit variabel lingkungan kerja akan meningkatkan kinerja pegawai

sebesar 0,073 unit (tidak signifikan) , demikian pula dengan keadaan sebaliknya

d. Variabel motivasi kerja mempengaruhi variabel kinerja karyawan yang

ditunjukkan pada nilai kolom Sig sebesar 0,000 < 0,05 dan pengaruh sangat

signifikan yang ditunjukkan oleh nilai koefisien B (dalam kolom Unstandardized

Coefficient B) sebesar 0,632 atau 63,2 % dapat diinterpetasikan bahwa setiap

peningkatan 1 unit variabel motivasi kerja akan meningkatkan kinerja pegawai

sebesar 0,632 unit, demikian pula dengan keadaan sebaliknya.

Dari ketiga variabel diatas, diuraikan dalam tabel di bawah ini berpengaruh paling

besar hingga paling kecil sebagai berikut :

Tabel 6.16 Urutan Variabel yang berpengaruh

No Variabel Nilai Koefisien

1. Motivasi Kerja 0,632

2. Budaya Kerja 0,325

3. Lingkungan Kerja 0,073

(54)

6.7 Pembahasan

Pada bagian ini berisikan pembahasan mengenai pengaruh masing-masing

variabel bebas yaitu budaya organisasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan baik secara simultan

(bersama-sama) maupun parsial (masing-masing).

Kinerja pegawai dalam suatu organisasi/perusahaan sangat penting peranannya

dalam meningkatkan hasil kerja atau produktivitas. Bagi institusi dengan tinggginya

kinerja karyawannya maka apa yang menjadi tujuan perusahaan yang tertuang dalam visi

dan misi perusahaan dapat dicapai baik secara kuantitas maupun secara kualitas.

6.7.1 Pengaruh Budaya Organisasi, Lingkungan kerja dan Motivasi kerja

terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil Penelitian yang diuraikan di bagian diatas bab ini menemukan

bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya

organisasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Pos

Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan artinya, semakin tinggi dan semakin baik

penerapan dan implementasi budaya organisasi, semakin kondusif dengan dukungan

lingkungan kerja yang baik serta motivasi kerja pegawai maka akan semakin tinggi akan

mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis terhadap kuesioner

yang disebarkan kepada 76 koresponden diperoleh nilai koefisien determinasi (R square)

sebesar 0,758. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh budaya

(55)

101

Dengan kata lain, berarti bahwa kontribusi pengaruh budaya organisasi, lingkungan kerja

dan motivasi kerja secara bersama sama atau serentak terhadap kinerja pegawai adalah

sebesar 75,8% dan sisanya 24,2% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk

dalam ruang lingkup penelitian ini.

6.7.2 Pengaruh Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan

Hasil analisa statistik deskriptif memperlihatkan bahwa budaya organisasi karyawan

Kantor Pos Medan dengan berdasarkan jawaban responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 51,56 % dan setuju 32,34 %, hal ini mengindikasikan bahwa penerapan budaya

organisasi oleh Karyawan di Kantor Pos Medan sudah dilaksanakan dengan baik walau

dari data statistik deskriptif sebagian kecil masih kurang setuju atau kurang memahami

tentang nilai-nilai budaya organisasi yang diterapkan di lingkungan Kantor Pos Medan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial pengaruh budaya organisasi

terhadap kinerja karyawan, diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan Kantor Pos Medan Koefisien regresi bertanda

positif 0,325 atau 32,5 % , hal ini menunjukkan terjadinya hubungan yang searah dari

budaya organisasi kepada kinerja karyawan. Hal ini bermakna bila penerapan dan

inplementasi dari budaya organisasi PT Pos Indonesia (Persero) yang mempunyai

budaya perusahaan yang disingkat dengan kata “CINTAPOS” di seluruh karyawan

menjalankan pekerjaan atas dasar CINTAPOS baik kepada pelanggan dan mitra kerja,

rekan kerja , atasan, bawahan serta masyarakat umum. CINTAPOS merupakan akronim

yang mempunyai makna bahwa perusahaan berorientasi kepada pelanggan (Customer

(56)

kerja/relasi (Networking), kerjasama (Teamwork) dan tanggung jawab (Accountable),

dilakukan dengan sikap profesional (Professional) dalam usaha memujudkan keinginan

menjadi yang terbaik (Obsessed) dengan tetap menjaga nilai-nilai spiritual (Spiritual)

untuk ditingkatkan dimasa yang akan datang maka akan dapat meningkatkan kinerja

pegawai di lingkungan Kantor Pos Medan. Dengan kata lain, semakin baik penerapan dan

implementasi budaya organisasi, maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawan PT

Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan.

6.7.3 Pengaruh Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Dari analisa statistik deskriptif menunjukkan berbagai variasi jawaban yang

direkapulasi antaran lain ; Sangat Setuju (20,50 %), Setuju ; 43,90 %, Kurang Setuju ;

20,07 %, Tidak Setuju ; 8,66 % dan Sangat Tidak Setuju ; 6,80 %. Dari tanggapan diatas

lingkungan kerja masih dinilai Baik (proporsi sangat setuju dan setuju yang cukup besar)

akan tetapi penilaian dari beberapa koresponden yang menjawab tidak setuju dan sangat

tidak setuju pada point pertanyaan yang berkait dengan fasilitas fisik lingkungan kerja

seperti pada indikator antara lain ; kondisi fisik / ruangan kerja serta fasilitas dan alat

bantu kerja para responden sehingga ini perlunya menjadi perhatian bagi manajemen

untuk perbaikan untuk mendukung kinerja karyawan dan sedangkan pada indikator

hubungan dengan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan diperlukan perubahan

sikap kerja sesama antar karyawan dan atasan melalui beberapa kegiatan misalnya

dengan pelatihan, outbond dan tim work. Penilaian terhadap sikap kerja ini walau

(57)

103 Pada hasil hipotesis parsial pengaruh lingkungan kerja dengan kinerja karyawan

dalam penelitian ini menunjukkan menyatakan bahwa variabel lingkungan kerja tidak

memberikan pengaruh kepada kinerja karyawan. Hal ini terlihat pada nilai signifikansi /

probabilitas hasil perhitungan yang tertera dalam kolom Sig sebesar 0,255 > 0,05 dan

besarnya pengaruhnya tidak signifikan yang ditunjukkan pada nilai koefisien B (dalam

kolom Unstandardized Coefficient Beta) sebesar 0,073 atau 7,3%, dapat diinterpretasikan

bahwa setiap peningkatan 1 unit variabel lingkungan kerja akan meningkatkan kinerja

pegawai sebesar 0,073 unit (tidak signifikan) dengan kata lain pengaruh lingkungan kerja

terhadap kinerja sangat kecil pengaruhnya dan tidak signifikan.

6.7.4 Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Pegawai

Hasil analisa statistik deskriptif memperlihatkan bahwa Motivasi kerja di

lingkungan Kantor Pos Medan sudah sangat baik yakni responden menjawab dengan

kategori sangat setuju 36,62 % dan setuju 59,91 % dan prosentasi yang terkecil 0,88 %

yang tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh yang

sangat besar terhadap kinerja karyawan Kantor Pos Medan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial pengaruh motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan menunjukkan ada hubungan linier antara motivasi kerja

dengan kinerja karyawan. Karena ada hubungan linier antara kedua variabel tersebut,

maka variabel motivasi kerja mempengaruhi variabel kinerja karyawan. Nilai koefisien B

(dalam kolom Unstandardized Coefficient B) sebesar 0,632 atau 53,2 % menunjukkan

bahwa pengaruh sebesar ini sangat signifikan karena nilai signifikansi / probabilitas hasil

Gambar

Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran
Tabel 4.1. Variabel Penelitian
Tabel 6.1 DATA JENIS KELAMIN RESPONDEN
Tabel 6.3 DATA PENDIDIKAN RESPONDEN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pos Indonesia Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000 yakni menjadikan Menjadi Perusahaan pos terpercaya dapat diwujudkan dengan dilakukannya sistem rekrutmen

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Kantor Pos Medan 20000.. Teknik pengumpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sistem rekrutmen dan penempatan kerja memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada PT..

Penempatan merupakan sebuah langkah eksperimental yang terdiri dari apa yang menurut perkiraan supervisor yang bersangkutan dapat dilakukan oleh sikaryawan baru

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa jawaban responden terkait budaya organisasi dengan nilai tertinggi sebesar 4,19 yang menunjukkan bahwa perusahaan

Pada pernyataan ke empat, “ Jumlah pekerjaan yang diberikan dapat saya selesaikan sesuai dengan prosedur standart kerja ” , mayoritas responden sebanyak 38 orang

4 Jumlah pekerjaan yang diberikan kepada saya dapat saya selesaikan sesuai dengan prosedur standart kerja yang ditetapkan.. 5 Hasil kerja saya sesuai dengan

Berdasarkan hasil Penelitian yang diuraikan di bagian diatas bab ini menemukan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya