65
BAB 3
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Studi Kasus
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Studi Kasus
Pada tahun 1989, perusahaan memperluas jaringan operasinya ke beberapa Bandar udara di kota-kota besar di Indonesia: Bali, Surabaya, Manado, Makassar, dan Medan.
Pada tahun 2000 JAS memulai layanan cargo handling dan warehousing setelah PT. Cardig Air menyerahkan bisnis tersebut kepada JAS.
Perluasan bisnis ini mendukung perusahaan dalam melayani lebih dari 25 maskapai di seluruh Indonesia, sehingga menjadikan JAS sebagai perusahaan
ground handling pertama di Indonesia yang menawarkan layanan dalam ‘satu atap’
untuk pelanggannya.
Seiring dengan perkembangan bisnis yang pesat, JAS menjadi perusahaan publik yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya (BES) 15 Juli 2002. Status perusahaan public secara hukum diperoleh dengan pengesahan Mentri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.57 tanggal 16 Juli 2002, Tambahan Berita Negara no.6923.
66 Melihat kebutuhan untuk mengangkat bisnis setara dengan standar internasional, bulan Februari 2004 JAS memilih Singapore Airport Terminal Services Limited (SATS) sebagai mitra strategis. SATS kemudian memiliki 49,79% saham JAS.
Pada tahun yang sama, Devro Group Limited menjual kepemilikan sahamnya di JAS kepada PT Cardig International (CI). Langkah ini diikuti dengan divestasi kepemilikan JAS di anak perusahaannya, yaitu PT. Jasapura Angkasa Boga (JAB), PT. Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD), PT. Cardig Express Nusantara (CEN), PT. UPS Cardig International (UCI), PT. GoTrans Interna Express (GoTrans) dan PT. JAS Aero-Engineering Services (JAE) kepada CI. Divestasi termasuk pelepasan dan transfer hak sewa gedung milik perusahaan di Halim Perdanakusuma kepada CI. Sejak saat itu, CI menjadi perusahaan induk JAS dengan kepemilikan 50,1%.
Saat ini JAS memiliki klien yang beragam, terdiri dari 34 maskapai domestik dan internasional serta lebih dari 10 bank, penerbit kartu kredit dan agen perjalanan besar sebagai pelanggan inti. Jaringan operasional JAS telah mencakup 15 bandara di seluruh Indonesia.
Dengan Bisnis utama di bidang ground handling bagi para maskapai penerbangan, JAS didirikan pada tanggal 8 Juni 1984. JAS mempunyai kegiatan operasional pada tahun 1985 di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, dengan melayani
Cathay Pacific, Malaysian Airlines, Lufthansa, dan Singapore Airlines selaku klien
67
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut ini merupakan struktur organisasi JAS secara keseluruhan :
Gambar 3.1 Head Office Function Organization Structure
Dan berikut merupakan penjabaran struktur organisasi bagian Premier
Network Services memiliki banyak divisi di bandara-bandara di Indonesia (seperti
Bali, Surabaya, dan lain-lain). Namun sistem yang akan diusulkan akan memusatkan pada bagian Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng – CGK).
Senior Manager – Premier CH CGK
(CSM)
Dept. Head Cargo Domestic Services
(DCD)
Dept. Head Cargo Export Services
(DCE) Manager Doc.
Services & ULD (MCD)
Manager -Department Cargo
Halim (MCH)
Dept. Head Cargo Import Services
(DCI) Manager – Cargo
System & Projects (MCS)
Manager – Finance & Accounting
68 3.1.3 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
Berdasarkan struktur organisasi di atas, setiap bagian dari perusahaan PT. Jasa Angkasa Semesta Tbk. bagian Premier Network Servies memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai berikut :
1. Senior Manager – Premier CH CGK (CSM)
Tugas dan wewenang Senior Manager – Premier CH CGK (CSM) yaitu: a. Memastikan bahwa semua pelayanan cargo handling kepada semua
airlines dilaksanakan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati
dan responsif terhadap dinamika operasional, sesuai dengan permintaan dari setiap airline, sehingga tercapainya tingkat pelayanan sesuai dengan target yang telah ditentukan SLA (Service
level Agreement).
b. Memastikan tersedianya sumber daya manusia dengan kualifikasi yang sesuai dengan persyaratan dari airlines, serta sumberdaya peralatan dengan keandalan yang tinggi, sumberdaya sistem dan prosedur sebagai panduan pelayanan, untuk dapat tercapainya tingkat pelayanan yang aman dan selamat sesuai dengan persyaratan dari airline dan otoritas pengawas keselamatan penerbangan sipil, serta dalam biaya yang sesuai dengan anggaran.
c. Memastikan kelangsungan usaha cargo handling (business
sustainability) dengan memberikan pelayanan yang prima sehingga
69 d. Melakukan recruitment staff, pengangkatan staff dan pemberhentian
staff oleh Direksi.
e. Memberikan persetujuan untuk perjalanan dinas dalam/luar negri sesuai dengan analisis kebutuhan.
2. Manager – Cargo System & Projects (MCS)
Tugas dan wewenang Manager – Cargo System & Projects (MCS) yaitu: a. Menghasilkan sistem kargo dengan mengkoordinasi dengan
keseluruhan department yang ada. 3. Manager – Department Cargo Halim (MCH)
Tugas dan wewenang Department Cargo Halim (MCH) yaitu:
a. Mengatur operasional kargo Halim dan sesuai dengan prosedur dan SLA (Services Level Agreement)
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan ekspor dan impor c. Menyusun dan memonitor program kerja dan anggaran
d. Menangani relationship dan komplain dari pelanggan e. Membuat laporan
f. Turut serta dalam mencari peluang bisnis, terutama di kargo g. Sebagai people manager
4. Manager – Finance & Accounting (MFA)
Tugas dan wewenang Finance & Accounting (MFA) yaitu: a. Melakukan rekonsiliasi bank
b. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas cargo
70 sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional cargo
handling dan kesehatan kondisi keuangan.
c. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran cargo
handling, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk
memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
d. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.
e. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisis keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi CSM dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya f. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan cargo handling
untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan
5. Manager – Document Services & ULD (MCD)
Tugas dan wewenang Document Services & ULD (MCD) yaitu:
a. Menjamin kelancaran kegiatan proses pelayanan dokumen kargo
71 b. Menjamin management ULD secara baik (incoming dan outgoing dengan cara menjaga keseimbangan standar ULD dari masing-masing Airlines Customer)
c. Melakukan koordinasi internal dan eksternal untuk mendukung kelancaran operasional dokumen kargo incoming
6. Dept. Head Cargo Domestic Services (DCD)
Tugas dan wewenang Dept Head Cargo Domestic Services (DCD) yaitu: a. Mengatur operasional kargo domestik di Cengkareng sesuai dengan
prosedur dan SLA (Service level Agreement)
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kargo domestik di Cengkareng
c. Menyusun dan memonitor program kerja dan anggaran d. Menangani relationship & complain dari pelanggan e. Membuat laporan
f. Turut serta dalam mencari peluang bisnis, terutama di kargo g. Sebagai people manager
7. Dept. Head Cargo Export Services (DCE)
Tugas dan wewenang Dept Head Cargo Export Services (DCE) yaitu: a. Menjamin kelancaran kegiatan proses kargo ekspor di gudang
ekspor berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan prosedur dan SLA (Service level Agreement)
72 b. Melakukan koordinasi eksternal untuk mendukung kelancaran
operasional ekspor baik itu dalam hal penanganan komplain/klaim, kegiatan lainnya berkaitan dengan pelayanan yang diberikan
c. Menjaga kestabilan situasi di internal terutama para bawahan, untuk menunjang pelayanan yang diberikan kepada pelanggan
d. Menyusun dan memonitor program kerja dan anggaran e. Turut serta dalam mencari peluang bisnis, terutama di kargo f. Sebagai people manager
8. Dept. Head Cargo Import Services (DCI)
Tugas dan wewenang Dept. Head Cargo Import Services (DCI) yaitu: a. Mengatur operasional impor CGK sesuai dengan prosedur dan SLA
(Service level Agreement)
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan import general dan
import rush.
c. Menyusun dan memonitor program kerja dan anggaran d. Menangani relationship & complain dari pelanggan e. Membuat laporan
f. Turut serta dalam mencari peluang bisnis, terutama di kargo g. Sebagai people manager
3.1.4 Bidang Usaha
Bidang usaha JAS meliputi ground handling, cargo handling, pengelolaan ruang tunggu eksekutif di Bandar udara dan jasa lainnya seperti layanan di airport dan layanan ad-hoc.
73 1. Ground Handling
Di bidang ini, JAS menyediakan jasa pelayanan penumpang penerbangan dan
ramp untuk maskapai penerbangan. Layanan untuk penumpang meliputi pengurusan
tiket, check-in, serta penanganan bagasi. Untuk jasa ramp meliputi bongkar muat pesawat, pemanduan, jasa kemanan, operasional penerbangan, pembersihan bagian luar dan bagian dalam pesawat.
JAS membagi bidang usaha ground handling ke dalam dua produk, premier dan
silver:
• Premier
JAS Premier melayani kebutuhan full-service airline, dengan layanan prima sesuai dengan kebutuhan klien. Sebagian besar klien adalah maskapai penerbangan internasional ternama.
• Silver
JAS Silver memberikan layanan basic ground handling, yang mengutamakan keselamatan dan ketepatan waktu untuk international dan domestic low-cost
carriers.
2. Cargo Handling
JAS juga menyediakan layanan penanganan kargo dan penyimpanan barang yang terintergrasi dan berkualitas tinggi kepada para pelanggannya.
Jasa ini mencakup pengaturan dan pemilahan kargo; penanganan transfer dan transit; penyimpanan kargo, pengeluaran inventaris, dan penanganan hal-hal khusus; serta pengiriman kargo khusus seperti barang-barang berbahaya dan satwa hidup.
74 Dengan kegiatan operasional terbesar di Bandar Udara internasional Soekarno Hatta di Jakarta, JAS memiliki cabang pada bandar-bandar udara utama di Indonesia dan terus meningkatkan pelayanan bagi kepuasan pelanggan. 3. Ruang Tunggu Eksklusif
Sebagai bagian dari layanan penumpang JAS untuk maskapai penerbangan, JAS juga mengoperasikan ruang tunggu eksekutif di Bandar Udara Jakarta dan Bali.
Ruang tunggu eksekutif ini menawarkan kenyamanan dan kemewahan yang tak tertandingi untuk penumpang first dan business class serta pemegang kartu kredit tertentu.
4. Jasa Lainnya
The Meet & Assist Service menyediakan layanan untuk membantu
keberangkatan penumpang, mulai dari check-in sampai proses imigrasi secara cepat untuk kemudian diantar sampai di pintu pesawat. Untuk kedatangan, penumpang disambut didepan pintu pesawat dan dibantu melalui berbagai formalitas sampai meninggalkan bandara.
Ad hoc services menyediakan layanan lengkap, termasuk pengurusan
perizinan bagi pesawat charter yang akan mendarat atau melewati wilayah udara Indonesia.
Dengan latar belakang dan keahlian yang solid selama hamper 25 tahun, kegiatan usaha JAS telah berkembang sedemikian pesat. Dan pada saat ini, telah memperkerjakan sekitar 3.300 karyawan dan karyawan mitra perusahaan serta melayani 34 penerbangan domestik dan internasional di 15 bandara di Indonesia
75 3.2 Sistem yang sedang Berjalan
Dalam proses cargo handling, secara umum dibagi menjadi 2 prosedur umum, yaitu Incoming dan Outgoing. Prosedur Incoming terjadi pada saat Consignee menerima barang kargo dari daerah lain, baik dalam negeri (domestik incoming) ataupun luar negeri (impor). Sedangkan prosedur Outgoing terjadi pada saat Shipper/Agent ingin mengirim barang kargo ke daerah lain, baik dalam negeri (domestik outgoing) ataupun luar negeri (ekspor).
3.2.1 Prosedur Incoming
Proses kargo Incoming dimulai dengan Airline memberikan berkas-berkas yang salah satunya adalah manifest. Bagian acceptance akan memasukkan data operasional ke dalam basis data modul impor (Oracle Database 7i). Bagian document akan memberikan Notice of Arrival (NOA) kepada Consignee untuk menginformasikan bahwa barang milik Consignee sudah tiba dan siap diproses baik melalui telepon, e-mail, atau fax.
Consignee akan datang dan memberikan kartu identitas (KTP, Passport, SIM,
dan lain-lain) ke bagian document untuk mendapatkan Document Delivery Order (DDO). DDO digunakan untuk mendapatkan dokumen-dokumen asli milik
Consignee di bagian pengambilan dokumen asli. Setelah itu, Consignee akan
mengunjungi bea cukai untuk mengurus surat perijinan. Jika sudah mendapatkan surat ijin dari bea cukai, Consignee akan mengurus pembayaran ke bagian kasir.
Kasir akan melakukan proses pembuatan kwitansi PT. JAS dengan nomor AWB untuk impor atau SMU untuk incoming domestik berdasarkan data operasional yang diambil dari basis data modul impor. Kwitansi yang digunakan saat ini adalah
76
pre printed form dengan pre printed nomor kwitansi. Cara pembayaran kwitansi
dibagi menjadi 4 cara:
i. Cash to Cashier (CTC)
Dengan cara bayar CTC, Consignee akan membayar kwitansi secara tunai di kasir dan kwitansi akan lunas. Kwitansi akan dibuat dan diberikan kepada Consignee.
ii. Cash to Bank (CTB)
Dengan cara bayar CTB, Consignee mendapatkan copy kwitansi sebagai dasar pembayaran ke Bank yang ditunjuk dan berlokasi di area kargo ekspor. Pada saat pembayaran, copy kwitansi tersebut divalidasi oleh Bank. Bank akan menyimpan 1 copy kwitansi dan 1 copy kwitansi dikembalikan ke Consignee. Setelah Consignee melakukan pembayaran,
Consignee datang kembali ke kasir dan menyerahkan copy kwitansi yang
sudah divalidasi. iii. Deposit (DEP)
Dengan cara bayar DEP, Consignee hanya perlu menunjukkan nomor
account kepada kasir. Kasir akan mengklarifikasi nomor account dan
cukup atau tidaknya jumlah saldo milik Consignee dan secara langsung, uang deposit yang masih ada milik Consignee akan dikurangkan sesuai jumlah tagihan kwitansi. Kwitansi akan dibuat dan diberikan kepada
Consignee.
77 Dengan cara bayar CRE, Consignee hanya perlu menunjukkan nomor
account kepada kasir. Kasir akan mengklarifikasi nomor account. Jumlah
tagihan kwitansi dianggap sebagai piutang. Setelah itu, Kwitansi akan dibuat dan diberikan kepada Consignee.
Setelah proses pembayaran sudah selesai, Consignee akan mengunjungi bagian document untuk mendapatkan Cargo Delivery Order (CDO) dengan menunjukkan kwitansi yang sudah lunas. CDO digunakan untuk menyatakan bahwa barang milik Consignee sudah boleh dibawa keluar area kargo.
3.2.2 Prosedur Outgoing
Proses kargo outgoing domestik dimulai dengan Shipper/Agent datang ke bagian acceptance membawa barang yang akan dikirim beserta AWB atau surat SMU (Surat Muat Udara) untuk ditimbang ulang apakah sesuai dengan yang tertera pada surat AWB/SMU. AWB/SMU telah dibuat dengan kilo dan koli oleh
Shipper/Agent. Acceptance akan menerima AWB/SMU dan menimbang ulang. Jika
ada perbedaan antara data AWB/SMU dan hasil timbangan, maka data yang dimasukkan ke basis data adalah data hasil timbangan baru. Setelah itu, acceptance akan mengeluarkan slip timbang baru yang selanjutnya akan digunakan pada bagian pembayaran jasa layanan kargo di kasir.
Kasir akan melakukan proses pembuatan kwitansi PT. JAS dengan nomor AWB/SMU berdasarkan data operasional yang diambil dari basis data pada modul ekspor dan domestik (Dbase III). Kwitansi yang digunakan saat ini adalah pre
printed form dengan pre printed nomor kwitansi. Cara pembayaran kwitansi dibagi
78 i. Cash to Cashier (CTC)
Dengan cara bayar CTC, Consignee akan membayar kwitansi secara tunai di kasir dan kwitansi akan lunas. Kwitansi akan dibuat dan diberikan kepada Consignee.
ii. Cash to Bank (CTB)
Dengan cara bayar CTB, Shipper/Agent mendapatkan copy kwitansi sebagai dasar pembayaran ke Bank yang ditunjuk dan berlokasi di area kargo ekspor. Pada saat pembayaran, copy kwitansi tersebut divalidasi oleh Bank. Bank akan menyimpan 1 copy kwitansi dan 1 copy kwitansi dikembalikan ke Shipper/Agent. Setelah Shipper/Agent melakukan pembayaran, Shipper/Agent datang kembali ke kasir dan menyerahkan
copy kwitansi yang sudah divalidasi.
iii. Deposit (DEP)
Dengan cara bayar DEP, Shipper/Agent hanya perlu menunjukkan nomor
account kepada kasir. Kasir akan mengklarifikasi nomor account dan
cukup atau tidaknya jumlah saldo milik Shipper/Agent. dan secara langsung uang deposit yang masih ada milik Shipper/Agent akan dikurangkan sesuai jumlah tagihan kwitansi. Kwitansi akan dibuat dan diberikan kepada Consignee.
iv. Credit (CRE)
Dengan cara bayar CRE, Shipper/Agent hanya perlu menunjukkan nomor
79 tagihan kwitansi dianggap sebagai piutang. Setelah itu, Kwitansi akan dibuat dan diberikan kepada Shipper/Agent.
Pada saat akan dikirim, akan dibuat daftar manifest berdasarkan data AWB/SMU. Dokumen manifest berisikan informasi kargo apa saja yang dimuat dalam pesawat.
3.3 Data Flow Diagram (DFD)
3.3.1 Diagram Konteks
Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem yang Tengah Berjalan Bagian Cargo Handling
80
3.3.2 Diagram Nol
81
3.4 Basis Data Sistem Berjalan
82
83
84 3.5 Spesifikasi Basis Data
3.5.1 Spesifikasi Basis Data Modul Ekspor Nama tabel : MST
Keterangan : Tabel yang menyimpan data hasil timbangan dari AWB ekspor
Nama Field Tipe Data Keterangan
MNO_AWB STRING (39) Nomor AWB HNO_AWB STRING (39) Nomor house AWB
KD_ARLNS STRING (9) Kode airline
KD_AGEN STRING (18) Kode agent
KD_CUST STRING (18) Kode customer
TGL_TMB DATE Tanggal timbang
JAM_TMB STRING (15) Jam timbang
ORG STRING (9) Airport asal
DEST STRING (9) Airport tujuan
KD_KMDT STRING (18) Kode komoditi KOLI_GEN FLOAT (49) Jumlah koli KILO_GEN FLOAT (49) Jumlah kilo VOL_GEN FLOAT (49) Jumlah volume
USER STRING (30) User yang mendata AWB
85 Nama tabel : CUSTOMER
Keterangan : Tabel yang menyimpan data Shipper dan Freight Forwarder (Agent)
Nama Field Tipe Data Keterangan
KD_CUST STRING (18) Kode customer
NM_CUST STRING (75) Nama customer
NPWP STRING (60) NPWP
ALAMAT STRING (90) Alamat customer
PHONE1 STRING (45) Nomor telpon PHONE2 STRING (45) Nomor telpon FAX STRING (45) Nomor faximile
Tabel 3.2 Tabel Meta Data CUSTOMER (Basis Data Lama)
Nama tabel : AIRPORT
Keterangan : Tabel yang menyimpan data Shipper dan Freight Forwarder (Agent)
Nama Field Tipe Data Keterangan
KD_ARPRT STRING (3 Byte) Kode airport
NM_ARPRT STRING (20 Byte) Nama airport NGR_ARPRT STRING (20 Byte) Negara airport
86 Nama tabel : AIRLINES
Keterangan : Tabel yang menyimpan data pesawat dan airline ekspor
Nama Field Tipe Data Keterangan
KD_ARLNS STRING (3) Kode airline
NM_ARLNS STRING (30) Nama airline
FLIGHT STRING (10) Flight
NO_AWB STRING (3) Nomor AWB
Tabel 3.4 Tabel Meta Data AIRLINES (Basis Data Lama)
Nama tabel : KOMODITI
Keterangan : Tabel yang menyimpan data tipe barang yang tercantum pada Air
Way Bill ekspor (nature of goods)
Nama Field Tipe Data Keterangan KD_KMDT STRING (18) Kode komoditi NM_KMDT STRING (60) Nama komoditi KD_HNDL STRING (9) Kode handling
87 Nama tabel : HANDLING
Keterangan : Tabel yang menyimpan handling yang digunakan untuk tipe barang
yang tercantum pada Air Way Bill ekspor
Nama Field Tipe Data Keterangan KD_HNDL STRING (9) Kode handling
NM_HNDL STRING (75) Nama handling
Tabel 3.6 Tabel Meta Data HANDLING (Basis Data Lama)
Nama tabel : CURRENCY
Keterangan : Tabel yang menyimpan data nilai tukar mata uang
Nama Field Tipe Data Keterangan
CODE STRING (3) Kode currency
DESCRIPTION STRING (20) Deskripsi currency
EXPIRY_DATE DATE Tanggal kadaluarsa currency CONVERSION_RATE NUMBER (15,6) Nilai tukar currency
88 Nama tabel : T_ACC
Keterangan : Tabel yang menyimpan data cara bayar
Nama Field Tipe Data Keterangan KD_ACC STRING (3) Kode account
NM_ACC STRING (18) Nama account
Tabel 3.8 Tabel Meta Data T_ACC (Basis Data Lama)
Nama tabel : BILL
Keterangan : Tabel yang menyimpan data kwitansi ekspor
Nama Field Tipe Data Keterangan
MNO_AWB STRING (39) Nomor AWB HNO_AWB STRING (39) Nomor house AWB
KD_CUST STRING (18) Kode customer
NO_KWIT STRING (30) Nomor kwitansi
TGL_BYR DATE Tanggal bayar
J_HARI FLOAT (49) Jumlah hari JS_GEN FLOAT (49) Biaya jasa gudang JS_CRM FLOAT (49) Biaya Jasa Cool Room JS_CSR FLOAT (49) Biaya Jasa Cold Storage JS_STR FLOAT (49) Biaya Strong Room
JS_HFEE FLOAT (49) Biaya Handling
NAWBFEE FLOAT (49) Biaya NAWB JS_ADM FLOAT (49) Biaya administrasi CCCHARGES FLOAT (49) Biaya Cargo Charges
89 BCFEE FLOAT (49) Biaya Barcode Fee
JS_PPN FLOAT (49) PPN
JS_MAT FLOAT (49) Materai JAS TOTAL FLOAT (49) Total kwitansi DISCVAL FLOAT (49) Nilai Diskon CC_MAT STRING (3) Materi CCB
USER STRING (30) User
PPNJAS FLOAT (49) PPN JAS PPNCCB FLOAT (49) PPN CCB
KILO FLOAT (49) Kilo
KOLI FLOAT (49) Koli
CH_WGT FLOAT (49) Charge weight
90 Nama tabel : MNFS
Keterangan : Tabel yang menyimpan data manifest ekspor
Nama Field Tipe Data Keterangan
MNO_AWB STRING (13) Nomor AWB HNO_AWB STRING (13) Nomor house AWB FLIGHT STRING (10) Flight
TGL_FLIGHT DATE Tanggal penerbangan
ULD STRING (20) ULD
KOLI_1 FLOAT (49) Jumlah koli KOLI_2 FLOAT (49) Jumlah koli KILO_1 FLOAT (49) Jumlah kilo KILO_2 FLOAT (49) Jumlah kilo REMARK STRING (25) Keterangan
Tabel 3.10 Tabel Meta Data MNFS (Basis Data Lama) Nama tabel : USERDAT
Keterangan : Tabel yang menyimpan data pengguna sistem (modul ekspor dan domestik)
Nama Field Tipe Data Keterangan
ID STRING (11) Id pengguna
NAME STRING (25) Nama user yang digunakan untuk login
PASSWORD STRING (11) Password user
GROUP STRING (11) Group user
UPDTIME DATE Tanggal update terakhir
91 3.5.2 Spesifikasi Database Modul Impor
Nama tabel : IMPORT_AWB
Keterangan : Tabel yang menyimpan data AWB impor Primary Key : AWB_NUMBER, DN_HOUSE_NUMBER Foreign Key : FK_CUSTOMERCUSI (CUSTOMER)
Nama Field Tipe Data Keterangan
AWB_NUMBER NUMBER (8) Nomor AWB
AWB_DATE DATE Tanggal AWB
DN_HOUSE_NUMBER NUMBER (8) Nomor House
CHARGEABLE_WEIGHT NUMBER (15,2) Chargeable weight
CONSIGNEE_COUNTRY_CODE VARCHAR (35) Negara consignee CNSGN_LOC_ADD VARCHAR (35) Alamat consignee
CNSGN_POSTAL_CODE VARCHAR (35) Kode pos consignee CNSGN_STREET VARCHAR (35) Jalan consignee
CREATION_TIMESTAMP DATE Tanggal penyimpanan data AWB
DN_HOUSE_PRIORITY VARCHAR (5) Penanda dimasukkan ke gudang rush/tidak FK_CUSTOMERCUSI NUMBER (8) Kode customer
92 Nama tabel : IMPORT_SHIPMENT
Keterangan : Tabel yang menyimpan data shipment AWB impor Primary Key : -
Foreign Key : FK_FLIGHTFLTNI (FLIGHT)
Nama Field Tipe Data Keterangan
SHIPMENT_NUMBER NUMBER (2) Urutan shipment
ARRIVAL TIMESTAMP DATE Tanggal barang masuk gudang VOLUME DATE Volume WEIGHT_EXP_KG NUMBER (7,1) Berat barang (dalam kg) WEIGHT_EXP_LB NUMBER (7,1) Berat barang (dalam lbs) PIECES NUMBER (7,1) Jumlah piece / koli
NOTES VARCHAR (254 Byte) Catatan tambahan
FK_FLIGHTFLTNI VARCHAR (5) Kode/nomor penerbangan yang digunakan
93 Nama tabel : CUSTOMER
Keterangan : Tabel yang menyimpan data pelanggan (impor) Primary Key : CUSI
Foreign Key : -
Nama Field Tipe Data Keterangan
CUSI NUMBER (8) Kode pelanggan CUSNOBI VARCHAR (35) Nama perusahaan CUSAI1 VARCHAR (35) Alamat 1
CUSAI2 VARCHAR (35) Alamat 2 CUSTNU VARCHAR (25) Nomor NPWP
CUSLUT DATE Tanggal pembuatan data
Tabel 3.14 Tabel Meta Data CUSTOMER (Basis Data Lama) Nama tabel : FLIGHT
Keterangan : Tabel yang menyimpan data pesawat (impor) Primary Key : FLTNI
Foreign Key : -
Nama Field Tipe Data Keterangan
FLTNI VARCHAR (5) kode/nomor penerbangan AIRCCI VARCHAR (3) Inisial kode airlines AIRNI VARCHAR (35) Nama airlines
AIRDAWPI NUMBER (3) Prefix AWB airlines
94
Nama tabel : INVICE
Keterangan : Tabel yang menyimpan data kwitansi (impor) Primary Key : INVN
Foreign Key : FK_KDACC (T_ACC)
Nama Field Tipe Data Keterangan
INVN NUMBER (15) Nomor kwitansi
INVAB VARCHAR (24) Nama user yang membuat
kwitansi PRIMARY_TOTAL_DUE NUMBER (15,2) Jumlah total
INVTOTDIW VARCHAR (254) Jumlah total kwitansi dalam kata FK_KDACC VARCHAR (3) Cara bayar
INVLUT DATE Tanggal pembayaran kwitansi
Tabel 3.16 Tabel Meta Data INVOICE (Basis Data Lama)
Nama tabel : T_ACC
Keterangan : Tabel yang menyimpan data cara bayar Primary Key : KD_ACC
Foreign Key : -
Nama Field Tipe Data Keterangan
KD_ACC VARCHAR (3) Kode account
NM_ACC VARCHAR (18) Nama account beserta cara bayar
95 Nama tabel : CURRENCY
Keterangan : Tabel yang menyimpan data nilai tukar mata uang Primary Key : CODE
Foreign Key : -
Nama Field Tipe Data Keterangan
CODE VARCHAR (3) Kode currency
DESCRIPTION VARCHAR (20) Deskripsi currency
EXPIRY_DATE DATE Tanggal kadaluarsa currency
CONVERSION_RATE NUMBER (15,6) Nilai tukar currency
Tabel 3.18 Tabel Meta Data CURRENCY (Basis Data Lama)
Nama tabel : USERDAT
Keterangan : Tabel yang menyimpan data pengguna sistem (modul ekspor dan domestik)
Primary Key : ID Foreign Key : -
Nama Field Tipe Data Keterangan
ID VARCHAR (11) ID user
NAME VARCHAR (25) Nama user yang digunakan untuk login
PASSWORD VARCHAR (11) Password user
GROUP VARCHAR (11) Group user
UPDTIME DATE Tanggal update terakhir
96 3.5.3 Spesifikasi Basis Data Modul Domestik
Nama tabel : DMSCARGO
Keterangan : Tabel yang menyimpan data Surat Muatan Udara
Nama Field Tipe Data Keterangan
NOSMU STRING (60) Nomor SMU FLTCODE STRING (24) Kode flight
FLTDATE DATE Tanggal flight
INOUT STRING (3) Domestik IN / OUT CDCUST STRING (18) Kode customer
CDGOOD STRING (18) Kode goods
CDAGENT STRING (18) Kode agent
PIECES FLOAT (49) Jumlah piece
WEIGHT FLOAT (49) Berat
WTCAB FLOAT (49) Berat yang digunakan untuk perhitungan ORG STRING (18) Asal airport
DEST STRING (18) Airport tujuan
UPDTUSER STRING (33) User yang mendata SMU
UPDTTIME DATE Tanggal pendataan SMU
97 Nama tabel : TCUST
Keterangan : Tabel yang menyimpan data pelanggan kargo domestik
Nama Field Tipe Data Keterangan
CDCUST STRING (18) Kode customer
NMCUST STRING (75) Nama customer
NPWP STRING (60) NPWP
ADDRESS STRING (90) Alamat PHONE1 STRING (45) Nomor telpon PHONE2 STRING (45) Nomor telpon FAX STRING (45) Nomor faximile
Tabel 3.21 Tabel Meta Data TCUST (Basis Data Lama)
Nama tabel : TAIRPORT
Keterangan : Tabel yang menyimpan data airport yang tertera pada surat muatan udara
Nama Field Tipe Data Keterangan
CDARPRT STRING (9) Kode airport
NMARPRT STRING (60) Nama airport
COUNTRY STRING (60) Negara airport
98 Nama tabel : TGOOD
Keterangan : Tabel yang menyimpan data jenis barang yang tertera pada surat muatan udara
Nama Field Tipe Data Keterangan CDGOOD STRING (18) Kode goods
NMGOOD STRING (60) Nama goods
Tabel 3.23 Tabel Meta Data TGOOD (Basis Data Lama)
Nama tabel : TARLNS
Keterangan : Tabel yang menyimpan data airline domestik
Nama Field Tipe Data Keterangan
CDARLN STRING (9) Kode airline
NMARLN STRING (75) Nama airline
PREFIX STRING (9) Prefix awb
NPWP STRING (60) NPWP
ADRESS STRING (90) Alamat airline
PHONE1 STRING (30) Nomor telpon PHONE2 STRING (30) Nomor telpon
99 Nama tabel : DMSINV
Keterangan : Tabel yang menyimpan data kwitansi domestik
Nama Field Tipe Data Keterangan
NOSMU STRING (60) Nomor SMU FLTCODE STRING (24) Kode flight
FLTDATE DATE Tanggal flight
PIECES FLOAT (49) Jumlah piece
WEIGHT FLOAT (49) Jumlah berat
WTCAB FLOAT (49) Berat yang digunakan untuk perhitungan CDCUST STRING (18) Kode customer
NOINV STRING (18) Nomor kwitansi INOUT STRING (3) Domestik IN/OUT HNDLFEE FLOAT (49) Handling fee
STOFEE FLOAT (49) Storage fee
CCCHARGES FLOAT (49) Biaya cargo charges
ADMFEE FLOAT (49) Administration fee
TAX FLOAT (49) Pajak
STAMP FLOAT (49) Materai
TOTAL FLOAT (49) Total kwitansi CDACC STRING (18) Kode account
PAYDATE DATE Tanggal bayar
INVDATE DATE Tanggal pembuatan kwitansi UPDUSER STRING (33) User yang membuat kwitansi
100 Nama tabel : DMSMFS
Keterangan : Tabel yang menyimpan data manifest domestik
Nama Field Tipe Data Keterangan
NOSMU STRING (60) Nomor SMU FLTCODE STRING (24) Kode flight
FLTDATE DATE Tanggal flight
INOUT STRING (3) Domestik IN/OUT
REMARKS STRING (75) Keterangan tambahan PIECES FLOAT (49) Jumlah piece
PIECES2 FLOAT (49) Jumlah piece
WEIGHT FLOAT (49) Jumlah berat WEIGHT2 FLOAT (49) Jumlah berat USER STRING (33) User yang mendata
manifest
101 Nama tabel : USERDAT
Keterangan : Tabel yang menyimpan data pengguna sistem (modul ekspor dan domestik)
Nama Field Tipe Data Keterangan
ID STRING (11) Id user
NAME STRING (25) Nama user yang digunakan untuk login
PASSWORD STRING (11) Password user
GROUP STRING (11) Group user
UPDTIME DATE Tanggal update terakhir
Tabel 3.27 Tabel Meta Data USERDAT (Basis Data Lama)
3.6 Permasalahan yang Dihadapi
Berdasarkan analisis sistem basis data yang sedang berjalan, maka dapat ditemui permasalahan pada PT. JAS sebagai berikut :
1. Basis data pada sistem yang berjalan memiliki banyak redundancy data (duplikasi data), contoh : airline, customer. Hal ini mengakibatkan tidak dapatnya mengintegrasikan dengan sistem eksternal (sistem backoffice PT. JAS) 2. Aturan perhitungan biaya jasa kargo tidak disimpan dalam basis data, akibatnya
pada saat terjadi perubahan kebijakan biaya jasa kargo, sistem tidak bisa mendukung.
3. Perancangan basis data lama tidak mendukung penyimpanan data saldo deposit
customer yang mengakibatkan sistem tidak dapat melakukan validasi jumlah
saldo customer yang tersisa saat terjadi transaksi dengan cara pembayaran deposit. Adapun jika timbul permintaan deposit, pihak kasir harus menghubungi
102 pihak Head Office PT. JAS yang memiliki sistem backoffice melalui telpon untuk menanyakan apakah jumlah saldo deposit customer tersebut masih cukup atau tidak untuk melakukan pembayaran
4. Terdapatnya banyak relasi yang belum dinormalisasikan sehingga mengakibatkan memiliki resiko terjadinya update anomalies dan sulit untuk melakukan perluasan basis data jika diperlukan ke depannya.
5. Basis data lama (DBase III) tidak mendukung dari segi skalabilitas terhadap data transaksi yang semakin meningkat pada layanan kargo
3.7 Solusi yang Diusulkan
Setelah mempelajari permasalahan yang ada, maka diusulkan pemecahan masalah sebagai berikut:
1. Merancang suatu sistem basis data yang terintegrasi antara bagian ekspor, impor, domestik untuk menghilangkan masalah redundancy data (duplikasi data)
2. Merancang suatu sistem basis data yang mendukung permasalahan perubahan kebijakan biaya jasa kargo dengan menampung informasi biaya jasa kargo dalam sistem basis data yang baru
3. Merancang suatu sistem basis data yang mendukung penyimpanan data deposit
customer dengan mengintegrasikan informasi deposit customer pada sistem backoffice PT. JAS dengan sistem cargo billing
4. Merancang suatu sistem basis data yang sudah ternormalisasi untuk menghilangkan resiko terjadinya update anomalies dan untuk melakukan extend
103 5. Menggunakan DBMS untuk skala enterprise (contoh: Oracle Database 10g)
sebagai implementasi sistem yang diusulkan agar dapat mendukung penyimpanan data transaksi yang semakin meningkat pada layanan kargo