TRADISI MANGUPA PADA PERKAWINAN ETNIS ANGKOLA DI DESA SIBANGKUA TAPANULI SELATAN.
Teks penuh
Gambar
![Gambar 1. Tikar Adat .....................................................................................](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/694565.281613/10.595.93.521.115.579/gambar-tikar-adat.webp)
Dokumen terkait
” tuhor ni boru ” diberikan Anak boru kepada ibu calon pengantin perempuan. Dalam acara ini kedua belah pihak juga merundingkan tentang:.. a) Mas kawin,. b) Waktu yang baik
Pemberian hiou pertama sekali dilakukan oleh pihak parboru/tondong na bayu yaitu dari kedua orangtua pengantin perempuan dan yang pertama sekali mendapatkan hiou adalah kedua
Penelitian ini mengkaji tradisi lisan yang dipakai pada upacara perkawinan adat di Tapanuli Selatan, ada tiga permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini, pertama,
Mctode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan (field rcscead) dan yang menjadi populasi sekaligus sampel dalam pcnelitian ini adalah masyarakat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada setiap perhiasan yang dikenakan oleh pengantin dalam upacara adat perkawinan mengadung nilai-nilai yang menjunjung tinggi budaya
Dalihan Na Tolu (tiga tungku) merupakan sistem hubungan masyarakat Batak Toba yang terdiri dari tiga unsur kekerabatan yaitu pihak hula- hula (kelompok orang
Terdapat beberapa upacara adat lain yang ada di Luat Halongonan, yaitu :.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi saweran pengantin adalah prosesi pemberian nasihat untuk kedua pengantin yang dilantunkan dengan cara di syaikan, teks syair