Oleh : Fitra Syaifullah NIM 4103121023
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton di Kelas X IPA
Semester I SMA N 3 Binjai T.A 2014/2015”. Adapun skripsi ini disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. J.B. Sinuraya, M.Pd, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, dan Ibu Rita
Juliani, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan masukan
dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmatsyah M.Si,
selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi
penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan
FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Zulkifli, M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 3 Binjai dan Ibu Dra. Ismalina
selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan
iv
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Alm. Ayahanda Sofiyan
bin Budiman dan Ibunda Suryani tercinta yang terus memberikan motivasi dan
doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, dan adik-adik tersayang Zahratul
Idami dan Nadia Oktaviani serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan
motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Abangda Feri Andi
Syuhada, M.Pd dan sahabat satu lingkaran kampus Primsya, M. Aziz Nasution,
S.Pd, Khairuzzaman, S.Pd. Solikin, S.Pd, Rio Agus S., S.Pd, M. Arif Tirtana,
S.Pd, Peri Eka Putra, M. Fadhli Nasution, S.Pd, Fery Hamdana, S.Si, serta sahabat
yang lainnya di UKMI 2010.
Selanjutnya ucapan terima kasih kepada sahabat satu Lingkaran di Binjai,
Abangda Herman Eka Putra, Hakim Muttaqin, Heru Waluyo, Syahputra, Abdul
Rajak, Abdul Rahim, M. Muas, dan Kiki Hamdani juga kepada bang Safruddin
(bang Syafri) yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.
Kemudian terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan di jurusan
Fisika kelas A Reguler 2010, Nurifa Zahro Wastania Harahap, S.Pd mantan
sekretarisku yang paling baik, Parno, Priastuti, Aris, Sinta, Supriyani, Indah dan
semua teman-teman DIK-A. Kemudian terima kasih kepada keluarga Besar
Pondokan Ar-Rahman, UKMI Ar-Rahman Unimed, dan IKAMMUFIS Unimed.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, Januari 2015
Penulis,
Fitra Syaifullah
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
HUKUM NEWTON DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 3 BINJAI T.A 2014/2015
Fitra Syaifullah (NIM 4102121005)
ABSTRAK
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas X IPA semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian two group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPA semester I SMA N 3 Binjai yang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling diambil 2 kelas yaitu kelas X IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang dan kelas X IPA 4 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 31 orang. Instrumen dalam penelitian ini ada 2 buah yaitu tes hasil belajar yang telah divalidasi dalam bentuk essay sebanyak 6 soal dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.
vi
2.1.5. Model Pembelajaran Inquiry training 10 2.1.5.1 Tahap – Tahap Model Pembelajaran Inquiry training 14
2.1.6. Pembelajaran Konvensional 14
2.1.7. Materi Pokok Hukum Newton 15
2.1.8. Hasil Penelitian Sebelumnya 18
2.2. Kerangka Konseptual 19
2.3. Hipotesis Penelitian 19
BAB III METODE PENELITIAN
3.5. Prosedur Penelitian 21
3.6. Instrumen Penelitian 23
3.6.1. Tes Hasil Belajar 23
3.6.2. Observasi Aktivitas Siswa 24
3.6.3. Validitas Perangkat Instrumen Oleh Validator 25
3.7. Teknik Analisis Data 25
3.7.1. Tes Hasil Belajar 25
3.7.1.1. Menghitung Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 25
3.7.1.2. Uji Normalitas 26
3.7.1.3. Uji Homogenitas 27
3.7.1.4. Uji kesamaan rata-rata posttest 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 30
4.1.1. Data Nilai Pretes 30
4.1.2. Data Nilai Postes 31
4.1.3. Analisis Data Penelitian 32
4.1.3.1. Uji Normalitas Data 32
4.1.3.2. Uji Homogenitas 33
4.1.4 Pengujian Hipotesis 33
4.2.1. Penilaian Aktivitas Siswa 34
4.3.1. Pembahasan Hasil Penelitian 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 39
5.2. Saran 39
DAFTAR PUSTAKA 40
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahapan dalam Model Pembelajaran Inquiry Training 14
Tabel 2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya 18
Tabel 3.1 Two Group Pretest-Posttest Design 21
Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Hasil Belajar 23
Tabel 3.3. Tabel Pedoman Penskoran Hasil Belajar 23
Tabel 3.4. Tabel Pedoman Aktivitas Belajar 24
Tabel 3.5. Tabel Pedoman Kriteria dan Persentase Nilai 25 Tabel 4.1. Distribusi frekuensi nilai pretes 30 Tabel 4.2. Distribusi frekuensi nilai postes 31
Tabel 4.3. Ringkasan Uji Normalitas 32
Tabel 4.4. Ringkasan Uji Homogenitas 33
Tabel 4.5. Ringkasan Uji Hipotesis 34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Dua orang anak sedang memberikan gaya pada meja 16
Gambar 2.2. Arah gaya dan percepatan 16
Gambar 2.3. Seorang anak mendorong dinding 17
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I 42 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II 53 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III 64
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa I 74
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa II 76
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa III 78
Lampiran 7 Instrumen Tes Hasil Belajar 80
Lampiran 8 Kisi - kisi Tes Hasil Belajar 81 Lampiran 9 Lembar Distribusi Penilaian Aktivitas Siswa Eksperimen 87 Lampiran 10 Lembar Distribusi Penilaian Aktivitas Siswa Kontrol 93 Lampiran 11 Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen 99 Lampiran 12 Data Pretes Siswa Kelas Kontrol 100 Lampiran 13 Data Postes Siswa Kelas Eksperimen 101 Lampiran 14 Data Postes Siswa Kelas Kontrol 102 Lampiran 15 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 103 Lampiran 16 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 104 Lampiran 17 Perhitungan Rata-rata,Simpangan Baku, Varians 105
Lampiran 18 Uji Normalitas 109
Lampiran 19 Uji Homogenitas 113
Lampiran 20 Uji Hipotesis 116
Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian 118
Lampiran 22 Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors 121 Lampiran 23 Tabel Wilayah Luas Kurva 0 e z 122
Lampiran 24 Distribusi Nilai F 123
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam penyediaan sumber daya
manusia yang berkualitas bahkan sangat menentukan keberhasilan pembangunan.
Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan
manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping itu harus memiliki budi
pekerti yang luhur dan moral yang baik. Dalam rangka mewujudkan potensi diri
menjadi manusia yg berkualitas harus melewati proses pendidikan yang
diimplementasikan dalam proses pembelajaran. “Menurut Undang-Undang No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara” (Sagala, 2009: 3).
Maka dari itu pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh
keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah. Usaha sadar tersebut
dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada pendidik yang melayani siswa
dalam melakukan kegiatan belajar.
Proses pembelajaran yg terjadi itu ditandai dengan adanya perubahan
perilaku bagi individu yang terlibat didalamnya. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan guna meninjau tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang
dilakasanakan adalah dengan mengadakan evaluasi pembelajaran. Adapun
indikator yang dijadikan sebagai acuan dalam menentukan keberhasilan suatu
proses pembelajaran pada pendidikan formal adalah tercapainya hasil belajar yang
maksimal. Namun kenyataan lapangan menunjukkan bahwa hasil yang dicapai
belum memuaskan. Salah satu mata pelajaran yang sering dihadapkan pada
2
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang menggunakan metode ilmiah
dalam prosesnya. Dengan demikian maka proses pembelajaran fisika bukan hanya
memahami konsep – konsep fisika semata, melainkan juga mengajarkan siswa berfikir konstruktif melalui fisika sebagai keterampilan proses sains. Dalam
pembelajaran fisika yang harus diperhatikan adalah bagaimana siswa
mendapatkan pengetahuan (learning to know), konsep dan teori melalui
pengalaman praktis dengan cara melaksanakan observasi atau eksperimen
(learning to do), secara langsung sehingga dirinya berperan sebagai ilmuan.
Telah diketahui bersama bahwa di kalangan siswa menengah, berkembang
kesan bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan
kurang menarik. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat dan motivasi
untuk mempelajari fisika dengan senang hati. Selain itu, penggunaan model
pembelajaran yang cenderung monoton dan kurangnya keterlibatan siswa dalam
menemukan suatu konsep dalam proses kegiatan belajar dan mengajar lebih
bersifat teacher centered.
Melalui hasil observasi di SMA Negeri 3 Binjai dengan mewawancarai
Ibu Dra. Ismalina salah seorang guru fisika di SMA 3 Binjai mengatakan bahwa
metode yang diterapkan adalah metode ceramah dan metode tanya jawab. Dalam
menyampaikan materi pelajaran, guru menjelaskan pelajaran di depan kelas dan
memberikan ringkasan materi dengan mencatatnya di papan tulis dan siswa
menyimak penjelasan guru serta mencatat hal penting dari materi yang diajarkan.
Hasil belajar yang dicapai siswa juga tergolong rendah dengan rata-rata 60,
sehingga harus dilakukan remedial agar seluruh siswa dapat dinyatakan tuntas
terhadap materi yang dipelajari.
Berdasarkan pemaparan masalah di atas, salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut adalah dengan
menerapkan model pembelajaran inquiry training. Menurut Joice, et al., (2009 :
201) menyatakan bahwa model pembelajaran inquiry training dirancang untuk
membantu siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan – latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode waktu yang
dan keterampilan yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan – pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya.
Agar tujuan model pembelajaran inquiry training ini dapat tercapai, maka
dalam proses pembelajarannya siswa di tuntut berperan aktif dalam pembelajaran
terutama melalui kegiatan penemuan, sedangkan guru yang semula bertindak
sebagai sumber belajar beralih fungsi menjadi seorang fasilitator kegiatan
pembelajaran yang berperan mengarahkan (membimbing) siswa untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam belajar atau menemukan
sendiri konsep-konsep yang sedang dipelajari. Inquiry training dimulai dengan
menyajikan masalah yang memerlukan jawaban siswa. Siswa – siswa yang menghadapi situasi tersebut akan termotivasi menemukan jawaban masalah
tersebut. Guru dapat menggunakan kesempatan ini untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan dengan cara bersikap ramah
dan bersahabat kepada siswa sehingga siswa tidak memiliki rasa takut untuk
berbicara.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Nurhaidah (2009) diperoleh nilai
rata-rata pretes 5,92 setelah diberi perlakuan yaitu dengan model pembelajaran
inquiry training maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 7,4,
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya kelas VII Semester I di MTS
Negeri 3 Medan T.P. 2009/2010”. Dalam pelaksanaanya peneliti mengalami kesulitan ketika membimbing siswa untuk melakukan percobaan sendiri dan
mencari fakta yang relevan karena siswa kurang terbiasa melakukan percobaan
secara mandiri. Untuk mengatasi itu, peneliti akan menambah fasilitator untuk
membantu siswa agar pembelajaran lebih terarah dan efektif. Dengan adanya
fasilitator yang mengecek dan mengarahkan siswa dalam percobaan akan
membuat siswa lebih percaya diri.
Dari hasil penelitian Harahap (2012) dengan judul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
4
pembelajaran inquiry training maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai
rata-rata 70,37. Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah kurang fahamnya
siswa membuat pertanyaan. Selain itu, kesulitan yang dihadapi peneliti adalah
adanya siswa yang tidak serius dan ribut pada saat melakukan percobaan karena
siswa kurang terbiasa dalam melakukan percobaan. Untuk memperbaiki
kelemahan tersebut peneliti akan menyampaikan kepada siswa jenis pertanyaan
yang digunakan dalam belajar dengan model inquiry training dan membuat
perencanaan terlebih dahulu dalam pengorganisasian kelompok dengan
mempersiapkan 6 kelompok dan berusaha membimbing serta mengarahkan situasi
belajar yang kondusif sehingga siswa menjadi terbiasa saat melakukan percobaan
dan diskusi .
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Hukum Newton di Kelas X Semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang tertarik dengan pelajaran fisika.
2. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
3. Hasil belajar fisika yang diperoleh siswa masih rendah.
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang dibahas dan keterbatasan
waktu penelitian serta keterbatasan kemampuan dari penulis sendiri, maka
masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inquiry
training.
2. Materi pelajaran yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Hukum Newton.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran inquiry training dan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada
materi pokok Hukum Newton di kelas X Semester I SMA Negeri 3 Binjai
T.A 2014/2015?
2. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training dan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
pada materi pokok Hukum Newton di kelas X Semester I SMA Negeri 3
Binjai T.A 2014/2015?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran inquiry training dan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada
materi pokok Hukum Newton di kelas X Semester I SMA Negeri 3 Binjai
T.A 2014/2015?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training dan mengetahui hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok Hukum Newton di kelas X Semester I SMA
Negeri 3 Binjai T.A 2014/2015.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training dan untuk mengetahui
hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
konvensional pada materi pokok Hukum Newton di kelas X Semester I SMA
6
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training dan mengetahui aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok Hukum Newton di kelas X Semester I SMA
Negeri 3 Binjai T.A 2014/2015
1.6. Manfaat Penelitiaan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran
inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum
Newton di kelas X Semester I SMA Negeri 3 Binjai T.A 2014/2015.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.
1.7. Definisi Operasional
Model pembelajaran inquiry training adalah model pembelajaran yang
dirancang untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui
latihan - latihan yang bertujuan mengembangkan disiplin dan mengembangkan
keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training pada materi hukum newton memperoleh
nilai rata-rata 70,03 dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model konvensional memperoleh nilai rata-rata 57,32.
2. Hasil uji t pada postes siswa memperoleh nilai thitung > ttabel maka Ha
diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model
pembelajaran inquiry training yang signifikan.
3. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training yang memperoleh nilai rata – rata
keseluruhan sebesar 72,43 dengan kriteria aktif dan aktivitas belajar siswa
yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional yang memperoleh nilai rata – rata keseluruhan 50,86 dengan
kriteria cukup aktif.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan
pengelolaan kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak
terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model
Pembelajaran Inquiry Training, ada baiknya memberikan motivasi agar
siswa merasa percaya diri untuk bertanya dan menjawab persoalan di
40
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Damanik, D.P dan Bukit, N., (2013), Analisis Kemampuan Berfikir Kritis dan Sikap Ilmiah Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training dan Direct Instruction., Jurnal, Pascasarjana Unimed, Medan.
Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Harahap, F., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Pengukuran di Kelas VII Semester 1 MTs N 2 Medan T.P 2012/2013., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Joice, B., Weil, M.,dan Calhoun, E., (2009), Models Of Teaching; Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2007), Fisika Untuk SMA kelas X B, Jakarta, Erlangga
Nurhaidah, (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII di MTs Negeri 3 Medan T.P 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sanjaya, Wina, (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta
Sardiman., (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta.
Sirait, R dan Sahyar., (2013) Analisis Penguasaan Konsep Awal Fisika dan Hasil Belajar Fisika Pada Pembelajaran Mengggunakan Model Inquiry Training Pada Materi Listrik Dinamis, Jurnal, Pascasarjana Unimed, Medan.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana. N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Supiyanto, (2006), Fisika SMA Jilid I, Erlangga, Jakarta
Tim Dosen., (2011), Evaluasi Proses dan Hasil Belajar, FMIPA Unimed, Medan.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Uno,H.B., (2010) Model Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
ii
RIWAYAT HIDUP
Fitra Syaifullah lahir pada 22 April 1992 dan dibesarkan di gang balai,
Kelurahan Setia, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai. Almarhum Ayah bernama
Sofiyan bin Budiman dan Ibu bernama Suryani. Penulis merupakan anak Pertama
dari tiga bersaudara. Adik yang pertama bernama Zahratul Idami dan Adik yang
kedua bernama Nadia Oktaviani. Ketiadaan seorang ayah (pencari nafkah
keluarga) tidak membuat semangat belajar penulis hilang, namun sebaliknya
penulis merasa sudah saatnya menjadi orang yang berguna untuk keluarga dan
masyarakat sekitar. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri 020254 Binjai
Kota, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan studinya
di SMP Swasta Muhammadiyah 12 Binjai, dan selesai pada tahun 2007. Penulis
masuk SMA Negeri 3 Binjai pada tahun 2007 dan selesai tahun 2010. Pada tahun
2010, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri
Medan. Awalnya penulis ragu untuk bisa kuliah karena keterbatasan biaya yang
mungkin menjadi masalah yang dihadapi nantinya namun bantuan Pemerintah
melalui Dikti dengan nama Beasiswa BIDIKMISI telah memberikan seberkas
cahaya yang mengawali keberhasilan penulis hingga bisa menyusun skripsi ini.
Selama kuliah penulis aktif di organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)
Ar-Rahman Unimed dan IKAMMUFIS (Ikatan Mahasiswa Muslim Fisika)
Unimed. Penulis juga menjadi ketua kelas (komisaris kelas Fisika Dik-A 2010.
Untuk relaksasi biasanya penulis berolahraga badminton, sepakbola, main game
Play Station 2, menonton film, dan banyak hal yang dilakukan penulis yang