• Tidak ada hasil yang ditemukan

Science Teachers’ E-Learning Acceptance in Aceh, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Science Teachers’ E-Learning Acceptance in Aceh, Indonesia "

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

LAPORAN AKHIR PENELITIAN H-INDEKS

USE OF INTEGRATED E-LEARNING MODULE OF PHET (E-REMIS) MEDIA SIMULATION TO REDUCE MISCONCEPTION IN THE CONCEPT OF

WAVE-PARTICLE DUALISM

Tim Peneliti

Dr.A.Halim, M.Si NIP 9640079900200

Dr.Ismul Huda, M.Si NIP 196810281994031004 Drs.Mustafa, M Pd, Ph.D NIP 195604141985031002

Dibiayai Oleh:

Universitas Syiah Kuala,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian H-Indek Tahun Anggaran 2020 Nomor:269/UN11/SPK/PNBP/2020 Tanggal 17 Maret 2020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

OKTOBER 2020

(8)

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN H-INDEKS

Judul Penelitian : Use of Integrated E-Learning Module of PhET (E-ReMis) Media Simulation to Reduce Misconception in the Concept of

Wave-Particle Dualism

Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Dr. A.Halim, M.Si

b. NIP : 196401071990021001

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala d. Progam Studi : Pendidikan Fisika e. Nomor HP : 081362661113

f Alamat Surel (e-mail) : bdlhalim@yahoocom Anggota Peneliti (1)

a. Nama Lengkap : Drs. Mustafa, M.Pd, Ph.D

b. NIP : 195604141985031002

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala Anggota Peneliti (2) :

a. Nama Lengkap : Dr. Ismul Huda, M.Si

b. NIP : 196810281994031004

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Biaya Penelitian : Rp 65000000,-

Darussalam, 28 Oktober 2020

Mengetahui, Ketua Peneliti,

Dekan FKIP Unsyiah,

(Prof.Dr.Djufri, M.Si) (Dr.A.Halim, M.Si)

NIP 196311111989031001 NIP 196407011990021001

Menyetujui, Ketua LPPM Unsyiah

Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech NIP: 197010081994031002

(9)

RINGKASAN

Penelitian pemahaman konsep sains, khususnya ilmu fisika, secara umum meliputi tiga bagian utama, yaitu pengembangan instrumen tes diagnostik, identifikasi tingkat miskonsepsi, indentifikasi penyebab miskonsepsi dan remediasi miskonsepi. Tes diagnostik telah dikembangkan mulai dari bentuk two-tier, three-tier dan four-tier. Kelemahan bentuk-bentuk tes diagnostik tersebut belum mencerminkan tingkat konfidensi peserta tes pada saat memilih alasan dan menulis alasan terbuka.

Sedangkan remediasi telah dilakukan dengan berbagai cara atau metode, diantara menggunakan model conceptual change (CC), praktikum konvensional, virtual lab., modul pembelajaran mandiri (seft-module), dll. Selama ini baik identifikasi, maupun remediasi miskonsepsi dilakukan secara manual. Kelemahan tes konvensial berbasis pensil-pen memerlukan waktu analisis terlalu lama, sehingga peserta tes tidak mendapatkan feedback atau penjelasan konsep yang benar setelah selesai mengerjakan tes, dengan demikian tidak terlaksana proses remediasi miskonsepsi. Oleh karena itu, dalam penelitian sekarang ini akan dikembangkan paket pembelajaran berbasis E-Learning yang beorientasi pada pengurangan persentase miskonsepsi pada diri peserta didik, yang disebut dengan E-RemMis (paket modul E-Learning terintegrasi simulasi PhET untuk Remediasi Miskonsepsi).

Penelitian menggunakan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development, R&D). Model pengembangan modul terintegrasi simulasi PhET dan tes diagnostik berbasis E-Learning mengacu pada Model ADDIE, dimulai dari tahap Need Analysis dan berakhir dengan tahap Evaluation. Kegiatan pengembangan secara umum ada dua bagian utama; pertama, pengembangan modul dan tes diagnostik four-tier secara manual dan kedua, kegiatan pemetaan tes kedalam bentuk Web Based Form untuk dimasukkan ke web www.elearning.unsyiah.ac.id atau web www.ocw.unsyiah.ac.id. Draf modul dan tes diagnostik yang telah dikembangkan dilakukan uji validitas, reliabilitas, analisis indek kesukaran, indek daya beda, dan analisis pengecoh. Sedangkan implementasi modul dan tes diagnostik four-tier online dilakukan pada mahasiswa program studi fisika/pendidikan fisika di Unsyiah, Unsam, dan Univ.Al-Muslim. Dengan perlakuan yang digunakan adalah bahan dalam bentuk PPT, Umpan Balik tes, dan Video. Analisis validasi draf modul dan tes diagnostik menggunakan perangkat lunak SPSS 25.0.0.0, begitu juga untuk analisis deskriptif data hasil penelitian digunakan perangkat yang sama. Informasi hasil analisis data penelitian didapat bahwa pesentase pengurangan miskonsepsi tertinggi adalah kelas dengan perlakuan bahan Umpan Balik Tes dan ikuti oleh kelas perlakukan dengan PPT. Sementara dampak pengurangan miskonsepsi dengan perlakuan PPT menduduki posisi terkecil.

(10)

SUMMARY

Research on understanding the concept of science, especially physics, generally includes three main parts, namely the development of diagnostic test instruments, identification of the level of misconceptions, identification of causes of misconceptions and remediation of misconceptions.

Diagnostic tests have been developed from two-tier, three-tier and four-tier forms. The weaknesses of these forms of diagnostic tests do not reflect the level of confidence of the test takers when choosing reasons and writing open reasons. While remediation has been carried out in various ways or methods, including using the conceptual change (CC) model, conventional practicum, virtual lab, self-learning module (seft-module), etc. So far, both identification and remediation of misconceptions have been done manually. The weakness of the pencil-pen-based conventional test requires too long analysis time, so that test takers do not get feedback or correct explanation of concepts after completing the test, thus the misconception remediation process is not carried out. Therefore, in the current research, an E-Learning based learning package will be developed which is oriented towards reducing the percentage of misconceptions in students, which is called E-RemMis (a package of integrated E-Learning modules with PhET simulations for Misconception Remediation). This research uses research and development methods (Research and Development, R&D). The integrated module development model for PhET simulation and E-Learning based diagnostic tests refers to the ADDIE Model, starting from the Need Analysis stage and ending with the Evaluation stage.

Development activities generally have two main parts; first, manual development of modules and four-tier diagnostic tests and second, the test mapping activity into a Web Based Form to be entered on the web www.elearning.unsyiah.ac.id or the web www.ocw.unsyiah.ac.id. The draft module and diagnostic tests that have been developed are tested for validity, reliability, difficulty index analysis, differential power index, and distractor analysis. Meanwhile, the implementation of modules and online four-tier diagnostic tests were carried out on students of the physics / physics education study program at Unsyiah, Unsam, and Al-Muslim Univ. With the treatment used are materials in the form of PPT, test feedback, and video. The validation analysis of the module draft and the diagnostic test used SPSS 25.0.0.0 software, as well as the descriptive analysis of the research data using the same tool. Information from the analysis of research data shows that the highest percentage of misconceptions reduction is the class with the Test Feedback material treatment and follow by the treatment class with PPT. Meanwhile, the impact of reducing misconceptions with the PPT treatment was in the smallest position

(11)

PRAKATA

Alahamdulillah dengan Rahmat Allah swt telah selesai penulisan Laporan Kemajuan penelitian Hibah H-Indek dengan bantuan dana dari PNBP Universitas Syiah Kuala. Penyusunan Laporan Kemajuan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tujuan pelaksanaan penelitian biaya PNBP, yaitu untuk memantau perkembangan penelitian setelah diberi dana sebanyak 50% dari dana total yang dibiayai. Disamping itu penyusunan laporan kemajuan juga untuk memenuhi ketentuan untuk mendapatkan peluncuran dana untuk tahap ke-II sebesar 50%.

Laporan kemajuan penelitian mencakup semua aktivitas sejak diusulkan proposal sampai dengan hasil pelaksanaan penelitian saat pelaporan, meliputi Pendahuluan, Teori Dasar, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Capaian yang telah didapat, Rencana Selanjutnya dan Kesimpulan sementara. Capaian yang telah didapat mencakup semua tujuan ppenelitian yang telah dirumuskan pada BAB I, sedangkan rencana selanjutnya mencakup semua tujuan penelitian yang belum terrealisasi. Kesimpulan sementara, maksudnya kesimpulan yang didapat dengan hasil apa yang telah dicapai.

Kepada semua pihak yang telah membantu mendukung pelaksanaan penelitian ini, kami ucapkan banyak terima kasih. Kepada staf di Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Universitas Syiah Kuala yang telah memdukung dan memberi masukan terkait dengan validitas soal yang digunakan dalam penelitian ini kami ucapkan terima kasih. Kepada pihak LPPM Universitas Syiah Kuala yang telah memudahkan penelitian ini melalui dukungan dana PNBP juga kami menyampikan ucapan terima kasih. Mudah-mudahan semua dukungan ide, pemikiran, dana dan tenaga dari semua pihak sekali lagi kami menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya.

Banda Aceh, 27 Oktober 2020 Ketua Penliti

A.Halim

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL 1

HALAMAN PENGESAHAN 2

RINGKASAN 3

PRAKATA 5

DAFTAR ISI 6

DAFTAR TABEL 8

DAFTAR GAMBAR 9

DAFTAR LAMPIRAN 10

BAB 1 PENDAHULUAN 11

1.1. Peta Jalan Penelitian 11

1.2. Produk yang diharapkan 12

1.3. Luaran Publikasi yang ditargetkan 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 13

2.1. Trens Penelitian Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika 13 2.2. Evaluasi Pembelajaran dan Identifikasi Miskonsepsi dengan E-Learning 14

BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 15

3.1. Tujuan Penelitian 15

3.2. Manfaat Penelitian 15

BAB 4 METODE PENELITIAN 17

4.1. Metode Pengembangan 17

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 17

4.3. Pengambilan Sampel 17

4.4. Metode Implementasi 18

4.5. Instrumen Pengumpul Data 20

BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 21

5.1. Pengembangan Modul E-Learning 21

5.2. Implementasi Modul E-Learning 21

5.3. Penulisan Artikel 23

5.4. Penulisan Buku 25

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN 27

6.1. Kesimpulan 27

6.2. Penelitian Lanjutan 27

DAFTAR PUSTAKA 27

LAMPIRAN (sesuai luaran yang dijanjikan)

- Artikel ilmiah (draft, bukti status submission atau reprint). 32

- Produk penelitian. 44

(13)

- Foto dan Gambar Aktifitas 46 DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rencana Target Tahunan 12

Tabel 2. Target Populasi dan Sampel penelitian 18

Tabel 3.Desain implementasi modul dan tes diagostik four-tier online berbasis web 18 Tabel 4. Instrumen pengumpul data; nama, fungsi, dan bentuk data 19

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Fishbone pengembangan instrumen tes diagnostik miskonsepsi 15 Gambar 2. Sistematika peleksanaan penelitian selama 12 bulan 18 Gambar 3. Diagram desain pelaksanaan treatmen dalam bingkai Modul E-learning 20 Gambar 4. Format Modul E-Learning dalam Templete Moodle (Pendahuluan) 21 Gambar 5. Bagian terakhir dari Modul E-Learning berbasis Moodle (bagian Evaluasi Akhir) 21 Gambar 6. Aktivitas peserta mengikuti Pre dan Pos tes diagnotik dengan perlakukan Video 22

Gambar 7. (a). Artikel ke-1 Impact of E-Learning Module 22

Gambar 7. (b).Bukti bayaran untuk daftar dan publikasi artikel di SNF 2020 UNJ. 23 Gambar 7. (c).Bukti penerimaan artikel untuk presentasi pada di SNF 2020 UNJ. 24 Gambar 8. Kulit luar buku capaian atau luaran penelitian ini. 24

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Artikel ilmiah (draft, bukti status submission atau reprint). 30

Lampiran 2.Bukti Submit pada EJEL 42

Lampiran 3. Produk penelitian (Buku Ajar) 42

Lampiran 4.

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Peta Jalan Penelitian

Penelitian miskonsepsi, khususnya ilmu fisika, telah diteliti sejak tahun 70-an (Weinstein.et.all, 1975). Ruang lingkup penelitiannya meliputi tiga tahapan utama, yaitu (a) Pengembangan instrumen tes diagnostik (b) Identifikasi dan Analisis penyebab miskonsepsi, dan (c) Remediasi miskonsepsi.

Pengembangan tes diagnostik dan identifikasi miskonsepsi telah dilakukan secara manual dengan menggunakan tes diagnostik two-tier pada konsep mekanika (Hasan et al., 1999, Masril & NurAsma, 2002), efek fotolistrik (Wuttifrom et al., 2006), dan konsep kuantum (Halim, 2008, 2010; Halim et al., 2009). Selanjutnya dikembangkan tes diagnostik three-tier dan digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi secara manual pada konsep dinamika rotasi (Syahrul & Woro, 2015), Gaya dan Gerak (Fatma, 2005), listrik dinamis (Halim & Ibnu, 2014b; Halim et al., 2018b), rangkaian listrik (Engelhardt & Beichner, 2004), bayangan pada cermin datar (Chen et al., 2003), mekanika kuantum (Karunia & Rinaningsih, 2013), pola atom (Halim & Ibnu, 2014a), dan gaya aksi-reaksi (Halim &

Melvina, 2014). Proses remediasi miskonsepsi telah dilakukan dengan berbagai cara pada konsep fisika yang berbeda-beda, diantaranya pada konsep listrik dinamis dengan media simulasi komputer (Halim et al., 2014a), konsep suhu dan kalor dengan kerja laboratorium (Halim et al., 2014b), konsep kuantum dengan modul (Halim et al., 2008), konsep kuantum dengan model conceptual change (Halim, 2013b), konsep listrik dinamis dengan CLIS berbasis simulasi komputer (Hendrik et al., 2014), dan perubahan wujud benad dengan simulasi virtual (Silaban et al., 2017).

Semua jenis tes diagnostik yang telah dikembangkan dan metode remediasi yang telah dilakukan bersifat manual (offline), artinya siswa akan mengetahui hasil jawaban (adakah ia terinfeksi miskonsepsi atau tidak) setelah dianalisis hasil tes oleh peneliti. Untuk target penelitian hanya mengidentifikasi tingkat miskonsepsi, maka hasil tes atau feedback hasil penelitian jarang diinformasikan kepada peserta tes, sehingga peserta tes tidak mendapatkan feedback dan peserta tidak terremediasi miskonsepsinya. Dengan kata lain hasil tes tersebut kurang bermakna bagi peserta didik.

Kelemahan lain dari tes manual, memerlukan waktu lebih lama untuk menganalisis hasil tes dan juga menganalisis indeks CRI serta remediasi. Untuk mengatasi kelemahan tersebut beberapa penelitian telah diupayakan dimana proses identifikasi dan remediasi miskonsepsi dilakukan dalam waktu bersamaan melalui pemanfaatan media web atau E-learning, diantaranya pada konsep ekologi (Hidayatun et al., 2015), konsep dinamika gerak (Halim et al., 2018a), konsep efek fotolistrik dan difraksi elektron (Halim et al., 2018b). Kelemahan penelitian tersebut, dimana proses remediasi hanya berbentuk teks atau penjelasan bersifat naratif tampa didukung oleh bentuk presentasi lainnya seperti animasi atau video realistik.

(17)

Keragaman bentuk presentasi atau multi representative selama proses remediasi miskonsepsi sangat penting, karena peserta didik memiliki latar belakang pengetahuan dan kemampuan nalar yang berbeda-beda (Kohl et al., 2007). Oleh karena itu, melalui penelitian sekarang ini akan diterapkan paket remediasi miskonsepsi dalam bentuk modul E-Learning yang dipadukan dengan media simulasi PhET untuk konsep dualism gelombang-partikel atau disebut dengan paket E-RemMis.

Paket in telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya (Halim et al, 2018b). Terdapat beberapa kelebihan dari paket E-RemMis, diantaranya peserta tes akan mengetahui hasil tes atau feedback setelah menjawab semua item tes, termasuk konsep yang salah dipahami, dan juga konsep yang telah dipahami dengan benar. Penerapan paket E-RemMis didasarkan pada perpaduan beberapa model sebelumnya, diantaranya; studi empiris E-Learning (Chiral et al., 2018), teori dan teknik E-Learning (Berman, 2006), pengembangan modul E-Learning terintegrasi Geogebra (Halim et al., 2018b), pengembangan tes diagnostik four-tier (Hakim et al., 2012), dan pengembangan tes diagnostik E- Learning (Halim et al., 2018a). Ada tiga keunggulan dan permasalahan yang akan diselesaikan melalui penelitian ini, yaitu; (i) mengatasi keterlambatan peserta didik mengetahui hasil remediasi, (ii) mengatasi faktor geografi (ruang dan waktu) untuk pelaksanaan remediasi miskonsepsi, dan (iii) mengatasi keterlambatan pelaksanaan remediasi terhadap konsep-konsep yang salah dipahami oleh peserta tes

1.2.Produk yang dihasilkan

Luaran berbentuk produk yang dihasilkan melalui penelitian ini adalah:

(i) Data validitas paket Remediasi Miskonsepsi berbasis web atau E-Learning (E-RemMis) (ii) Buku manual penggunaan E-RemMis

(iii) Perangkat tes diagnostik miskonsepsi (E-TesMis) konsep dualisme beserta dengan indek validitas, reliabilitas, indek kesukaran, indek daya beda, dan hasil analisis pengecoh.

1.3. Luaran publikasi yang ditargetkan

Tabel 1 Rencana Targer Tahunan

No Jenis Luaran Indikator Capaian

TS1 TS+1

1 Publikasi ilmiah Internasional submitted accepted

Nasional

Terakreditasi submitted accepted 2 Pemakalah dalam temu ilmiah Interansional terlaksana

Nasional terlaksana 3 Invited speaker dalam temu Internasional

ilmiah Nasional

4 Visiting Lecturer Internasional

5 Hak kekayaan intelektuan (HaKI) Paten

Hak cipta daftar diterima 6 Teknologi tepat guna

7 Model/purwarupa/karya seni/Rekayasa sosial

8 Buku ajar draft terbit

(18)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

21 Trens Penelitian Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika

Fenomena miskonsepsi dalam pembelajaran fisika sudah diteliti sejak tahun 80-an (CUSE, 1997; Suparno, 2005; Allen, 2010). Pada awalnya, fenomena miskonsepsi banyak ditemui pada topik mekanika (Viennot, 1979; Clemnet, 1982; McDermott, 1984; Hallous & Hestenes, 1985a; Hestenes

& Wells, 1992). Namun, pada tahun-tahun berikutnya fenomena miskonsepsi berkembang pada topik listrik (Hendrik, et.al, 2012; Halim & Muhammad, 2014c), pada topik atom (Wuttiprom,et.al, 2005;

Halim, 2013; Halim & Khaldun, 2014a), termodinamika (Clark, et.al, 2001), dan fluida (Martin,et.al, 2004).

Berbagai jenis instrument telah digunakan untuk mendeteksi minskonsepsi, diantaranya; (i) Tes pilihan ganda dengan jawaban tertutup (closed-ended multiple-choice) telah digunakan untuk medeteksi miskonsepsi pada konsep gaya (Force Concept Inventory, FCI) (Halloun et.al 1985), pada konsep mekanika (Mechanics Baseline Test, MBT) (Hestenes et.al 1992), pada konsep termodinamika (the Thermodynamics Concept Inventory, TCI) (Clark, et.al 2001), dan pada konsep mekanika fluida (Fluid Mechanics Concept Inventory, FMCI) (Jay K.Martin, et.al 2004). (ii) Tes pilihan ganda dengan jawaban tertutup dan salah satu pilihannya terbuka telah digunakan untuk mendeteksi konsep refleksi pada optik (the Test of Image Formation by Optical Reflection, TIFOR) (Chung-Chih Chen, et.al 2003), pada konsep Material (Materials Concept Inventory, MCI) (Willian J, et.al 2005), pada konsep dinamika (dynamics concept inventory, DCI) (Gray G, et.al 2003), dan pada konsep statistika (Statics Concept Inventory, SCI) (Paul S, et.al 2005). (iii) Tes pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban dan disertai dengan alasan untuk setiap pilihan atau tes dua tingkat (two-test) telah digunakan untuk mendeteksi misonsepsi pada konsep optik (Chung et.al 2003). (iv) Tes berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban yang diikuti dengan penulisan alasan dan indek CRI atau Certain Respons of Index atau dikenal dengan three-tier test telah digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi pada konsep mekanika (Hasan et.al 1999, Masril and NurAsma 2002), pada konsep Fluida konsep-konsep fisika lanjutan, seperti instrument Quantum Physics Diagnostics Test (QPDT) untuk mendeteksi misonsepsi pada konsep Fisika Kuantum (Halim, 2008), dan Quantum Mechanics Conceptual Survey (QMCS) digunakan untuk mendekteksi miskonsepsi pada konsep Fisika Kuantum (Wuttifrom et.al 2006). Bentuk tes three-tier atau tes diagnostik tiga tingkat telah dikembangkan dan digunakan untuk identifikasi miskonsepsi pada berbagai konsep dalam fisika (Fatma, 2005; Haki, 2005; Karunia & Rinaningsih, 2013; Halim et al., 2014a; 2014b).

(19)

2.3. Tren Remediasi Miskonsepsi

Istilah mengatasi atau memulihkan miskonsepsi telah digunakan berbagai jenis kata oleh pakar pendidikan, diantaranya digunakan istilah pertempuran (to combat) dan penawar (antidote to) digunakan oleh Styer (1996), mengatasi (overcome) digunakan dalam penelitian pendidikan (Stepans 1996; Brown 1989; Fast 1997; Slotta 1999; Binghamton University 1998; Quijas 2007), mengelakkan (to prevent) dan menentang (Challenge) digunakan oleh Marshall (2003), penghapusan (eradicating) dalam penelitian Podolner (2000). Keseluruhan istilah-istilah tersebut, walaupun mempunyai arti dan makna yang berbeda-beda, namun tujuan dan maksudnya tetap sama, yaitu untuk menangani atau menghilangkan miskonsepsi pada diri peserta didik.

Mistrell (1985) menyarankan ada empat prinsip pembelajaran yang perlu dipertimbangkan untuk menghilangkan miskonsepsi pada peserta didik, yaitu; (i) pengenalan konsep awal pada peserta didik, (ii) menggunakan aktivitas lab atau pengalaman lain yang tidak konsisten dengan pengetahuan awal peserta didik, (iii) memotivasi peserta didik agar mau dan mampu menyelesaikan perselisihan kognitif ruang kelas, dan (iv) memberi peluang kepada peserta didik untuk menggunakan idea saintifik baru dalam konteks yang sama atau dalam konteks baru.

Sepanjang sejarah penanganan miskonsepsi pada diri peserta didik telah digunakan dengan berbagai bentuk kegiatan pembelajaran, diantaranya menggunakan strategi ”konfrontasi idea”

(Champagne, Gunstone dan Klopfer, 1985). Nussbaun dan Novak (1982) menggunakan strategi pengajaran terdiri dari dua tahap. Pertama peserta didik diingatkan tentang konsep awal yang dipegangnya dan kedua peserta didik dilibatkan dalam konflik konseptual yang bertentangan dengan konsep awal peserta didik (Subahan 1997). Pakar lain menggunakan proses pembelajaran berdasarkan pada model perubahan konseptual (Editorial 2004; Fardanesh 2006; Hewson 1992;

Jonassen 2005; O’Leary 1997; Podolner 2000; Slotta 1999; Stepans 1996; Suping 2003). Ada juga sebagian pakar menggunakan pendekatan analogi untuk pengurangan miskonsepsi (Fast 1997;

Hammer 2004; Planinic 2005; Podolefsky 2005). Menggunakan model perubahan konseptual pada konsep-konsep kuantum (Editorial 2004; Fardanesh 2006; Hewson 1992; Jonassen 2005; O’Leary 1997; Podolner 2000; Slotta 1999; Stepans 1996; Suping 2003).

Pemanfaatan teknologi E-learning untuk pelaksanaan proses pembelajaran telah digunakan sebagai media pembelajaran (Hung, 2010, Chidral et al., 2018) dan juga sekaligus sebagai instrumen evaluasi pembelajaran (Wang, 2010; Al-Juda, 2017; Shute & Rahimi, 2017). Evaluasi pembelajaran dengan menggunakan E-Learning telah digunakan dalam berbagai bentuk dan tujuan yang berbeda- beda, diantaranya mengukur hasil belajar siswa (Islamiyah & Lilis, 2016), penilaian hasil belajar konsep energi (Adam et al., 2013), mengukur ketrampilan bahasa dan ketrampilan metakognitif siswa

(20)

(Dalia et al., 2017), mengukur persepsi siswa terhadap E-Learning (Elango et al., 2008), evaluasi pembelajaran jarak jauh dengan E-Learning (Al-Juda, 2017), penilaian ujian formatif siswa (Buchanan, 2000; Wang, 2007, 2010), penilaian hasil belajar pada tingkat sekolah menengah (Shute

& Rahimi, 2017), penilaian aktivitas siswa dengan online (Elena et al., 2018), dan evaluasi studi jarak jauh dengan E-Learning (Vida & Brigita, 2015).

Sedangkan penggunaan computer atau E-learning untuk remediasi miskonsepsi telah dilakukan, diantaranya the effect of computer-assisted teaching on remedying misconceptions (Gurbuz and Birgin, 2012), on students’ conceptual development (Gurbuz, 2007), dan construction of an online learning system for decimal numbers through the use of cognitive conflict strategy (Huang, Liu, & Shiu, 2008). Sementara penggunaan computer supported collaborative learning strategies for helping students acquire self-regulated problem-solving skills (Lazakidou, & Retalis, 2010), computer-aided misconception-based intelligent tutoring and exercise generation (Lee, 1988), for correcting misconceptions and improving understanding of correlation (Liu, Lin & Kinshuk, 2010), dan to correct preservice teachers’ misconceptions about the operators of division (Tirosh, Tirosh, Graeber & Wilson, 1990). Selanjutnya penggunaan computer untuk two-tier diagnostic test and remedial learning (Ah-Fur Lai, 2007), cognitive diagnostic adaptive testing: effect on remedial instruction as empirical validation (1997), dan remediation misconception by incorporating a web- assisted physics program (Demirci, 2005).

Gambar 1. Fishbone pengembangan instrumen tes diagnostik miskonsepsi

Tes Diagnostik terpadu; Tes, Feedback, dan Remedial berbasis web Tes pilihan ganda

terbuka

Tes pilihan ganda tertutup (one- tier)

Tes pilihan ganda tertutup + indek CRI (two-tier)

Tes pilihan ganda tertutup + indek CRI + alasan terbuka (three-tier)

Tes pilihan ganda tertutup + indek CRI + alasan tertutup (three-tier)

Tes pilihan ganda tertutup + indek CRI + alasan tertutup +indek CRI (four-tier) berbasis pen-pensil Hanya mampu

inventori konsep Penelitian

pemahaman konsep

Hanya identifikasi pemahaman

Kesulitan saat menganalisis alasan Logika berfikir tidak

terdeteksi

Tidak konfidensi saat memilih alasan

Durasi waktu tes dengan feedback dan remedial terlalu lama

(21)

BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah pengembangan modul E-learning terintegrasi media simulasi PhET. Untuk mencapai tujuan umum tersebut disusun beberapa tujuan khusus, meliputi

(i) Untuk mengetahui dampak penggunaan media Video dan PPT terhadap pengurangan miskonsepsi dalam pembelajaran Fisika Kuantum,

(ii) Untuk mengetahui dampak Umpan Balik (Feedback) terhadap pengurangan miskonsepsi pada konsep dualism gelombang partikel,

(iii) Untuk mengetahui dampak pengunaan media PPT, Video dan Umpan Balik terhadap perubahan pemikiran kuantum pada konsep dualism gelombang-partikel.

3.2. Manfaat Penelitian

Salah satu manfaat utama penelitian ini adalah memudahkan mahasiswa yang mengikuti matakuliah Fisika Kuantum melalui penggunaan Modul E-learning terintegrasi media simulasi PhET.

Manfaat yang lain dari hasil penelitian ini adalah dengan menggunakan modul E-learning dapat memudahkan staf pengajar (dosen) untuk memonitoring pelaksanaan perkuliahan dan evaluasi.

(22)

BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1. Metode Pengembangan

Penelitian dilakukan selama satu tahun dengan tujuan utama adalah (i) Mengembangkan paket Remediasi Miskonsepsi dalam bentuk modul E-Learning terintegrasi Video Tracker (E- RemMis), (ii) Mengembangkan dan mengukur tingkat efektivitas, validitas, dan reliabelitas Tes Diagnostik Miskonsepsi Fisika (E-TesMis) pada konsep gerak jatuh bebas, dan (iii) Menyusun buku manual penggunaan E-RemMis dan E-TesMis. Secara keseluruhan penelitian menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development, R&D). Model pengembangan modul dan tes diagnostik diadopsi dari Model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate), dimulai dari tahap Need Analysis dan berakhir dengan tahap Evaluation (Dick et al., 2014) Kegiatan pengembangan secara umum ada dua bagian utama; pertama, pengembangan modul dan tes diagnostik four-tier secara manual dan kedua, kegiatan pemetaan tes kedalam bentuk Web Based Form untuk dimasukkan ke web www.elearning.unsyiah.ac.id atau web www.ocw.unsyiah.ac.id.

Draf modul dan tes diagnostik yang telah dikembangkan dilakukan uji validitas, reliabilitas, analisis indek kesukaran, indek daya beda, dan analisis pengecoh. Uji dilakukan dua kali, yaitu pada sampel terbatas dan diperluas dengan responden yang setara dengan sampel implementasi.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan dua tahap, yaitu: tahap pengembangan dan implementasi. Tahap pengembangan direncanakan pada bulan Februari 2019 sampai dengan bulan Mei 2019, sedangkan tahap implementasi direncanakan pada bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Oktober 2019. Untuk tahap pengembangan lokasi yang dipilih adalah Lab Komputer FKIP Unsyiah dan Puksi Unsyiah dengan menggunakan domain http://i-belajar.fkip.unsyiah.co.id atau www.elearning.unsyiah.ac.id.

Untuk kemudahan pelaksanaan penelitian bagi responden dari luar Unsyiah, maka pada tahun 2019 akan diusulkan pembuatan web Open Course Ware dengan alamat : www.ocw.unsyiah.ac.id.

Diharapkan dengan menggunakan web baru tersebut akan musdah dibuat modul E-Learning, tes diagnostik E-Learning, dan implementasi paket pembelajaran E-Learning.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Taget populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa jurusan fisika/pendidikan fisika yang ada di Unsyiah, UIN Ar-Raniry, USM, Unsam, Unimal, dan Univ.Al-Muslim. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode Cluster Random Sampling untuk pengambilan sampel PT dan

(23)

individual Random Sampling untuk pengambilan sampel responden (mahasiswa) (Fraenkel et al., 2012). Analisis validasi draf modul dan tes diagnostik serta analisis deskriptif data hasil penelitian menggunakan perangkat lunak SPSS 25.0.0.0. Target populasi dan sampel yang akan terlibat dalam penelitian secara rinci ditunjukkan dalam tabel 2.

Tabel 2 Target Populasi dan Sampel penelitian

Populasi*) Sampel Instansi/PT

(orang) Persentase (%) Jumlah (orang)

350 25 87.5 Jurusan Pendidikan FKIP Unsyiah

250 25 62.5 Jurusan Fisika FMIPA Unsyiah

150 25 37.5 Jurusan Pendidikan Fisika USM Aceh

300 25 75 Jurusan Pendidikan Fisika FTK UIN Ar-Raniry

Aceh

175 25 43.75 Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Uni. Al

Muslim

145 25 36.25 Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Malikul Saleh

150 25 37.5 Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Univ. Samudra

total 380 orang

Sumber : Fraenkel et al., 2012 dan *) prediksi sementara.

4.4. Metode Implementasi

Sebelum dilakukan implementasi terlebih dahulu dilakukan pre-tes untuk mendapatkan miskonsepsi awal pada mahasiswa fisika yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Kemudian dilakukan kegiatan sosialisasi dan FGD terkait dengan teknik penggunaan paket modul dan tes diagnostik four-tier online berbasis web pada beberapa mahasiswa Unsyiah dan UIN. Uraian lengkap pelaksanaan implementasi ditunjukkan dalam desain implementasi table 3.

Tabel 3 Desain implementasi modul dan tes diagostik four-tier online berbasis web

Sampel Observasi awal Perlakuan Obseravsi akhir

UNSYIAH

Individual Random Sampling

Pre-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual

Tes dengan E-Learning,

feedback, dan Remedial dengan Modul

Pos-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual UIN Ar-Ranity

Individual Random Sampling

Pre-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual

Tes dengan E-Learning,

feedback, dan Remedial dengan Modul

Pos-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual USM

Individual Random Sampling

Pre-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual

Tes dengan E-Learning,

feedback, dan Remedial dengan Modul

Pos-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual Uni. Al-Muslim

Individual Random Sampling

Pre-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual

Tes dengan E-Learning,

feedback, dan Remedial dengan Modul

Pos-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual Unimal

Individual Random Sampling

Pre-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual

Tes dengan E-Learning,

feedback, dan Remedial dengan Modul

Pos-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual Unsam

Individual Random Sampling

Pre-Tes Diagnostik Miskonsepsi

Tes dengan E-Learning,

feedback, dan Remedial dengan Modul

Pos-Tes Diagnostik Miskonsepsi manual Sumber : Fraenkel, dkk, 2012

(24)

Kegiatan lengkap pelaksanaan pengembangan dan implementasi modul dan tes diagnostik four-tier online berbasis web www.ocw.unsyiah.ac.id Unsyiah ditunjukkan dalam gambar 2.

Gambar 2 . Sistematika peleksanaan penelitian selama 12 bulan

4.5. Instrumen Pengumpul data (Tahap Pengembangan dan Implementasi)

Data yang diperlukan dalam penelitian berbentuk kuantitatif dan juga kualitatif. Data kuantitatif berupa persentase pengurangan miskonsepsi dan data angket respon Dosen dan Mahasiswa, sedangkan data kualitatif berasal dari hasil wawancara dengan Dosen dan Mahasiswa

Analyze (2 bln)

•Mendapatkan data/informasi terkait dengan tes diagnostik yang telah dikembangkan dan kelemahannya

•Mendapatkan pilihan jawaban dan alasan fisika yang tercemar dengan miskonsepsi

•Mendapatkan data/informasi tentang kebutuhan akan tes diagnostik four-tier berbasis web

Design (3 bln)

•Berdasarkan kelemahan tes yang lalu dijadikan dasar untuk rancangan modul dan tes diagnostik four-tier

•Merancang tes diagnostik dengan empat tingkat,yaitu soal/item, indeks CRI, alasan tertutup, dan indeks CRI.

• Merancang lembaran jawaban dan teknik analisis data dengan empat kategori data

Develop (2 bln)

•Mengubah format tes dari basis pen-pensil menjadi format basis web

•Menyusun stategi validitas dan reliablitas kepada pakar dan uji coba terbatas serta uji coba diperluas.

•Mengubah format remedial dan feedback dari format basis pen-pensil menjadi format basis web

Implement (3 bln)

•Pemilihan sampel dengan menggunakan teknik individual random sampling dalam lingkup propinsi Aceh

• Sosialisasi teknik penyelesaian soal tes diagnostik berbasis web

•dilakukan penelitian, wawancara, dan edaran angket kepada peserta tes

Evaluate (2 bln)

•Analisis hasil data penelitian untuk mendapatkan persentase penurunan miskonsepsi

•Analisis hasil wawncara dan angket untuk mendapatkan informasi efektivitas tes.

Indikator Luaran

Bentuk tes dan kelemahan

Design tes diagnostik four-tier

Tes diagnostik four-tier basis

web

Terlaksana kegiatan penelitian

Data efektivitas dan persentase miskonspesi

Digunakan sebagai dasar pengembangan tes

Terbentuk draf modul dan tes diagnostik berbasis pensil- pen

Terbentuk modul dan draf tes diagnostik online berbasis web

Data hasil penelitian

Laporan penelitian dan accepted artikel

Tahapan/waktu Aktivitas

(25)

dan juga pada saat dilakukan Sosialisasi dan FGD. Berdasarkan nama isntrumen, bentuk dan fungsi instrument ditunjukkan dalam table 4.

Tabel 4 Instrumen pengumpul data; nama, fungsi, dan bentuk data

No Nama Instrumen Fungsi Bentuk Data

1 Angket validitas Tes Untuk validitas; bahasa, format dan

konten Data kuantitatif (rasio)

2 Tes diagnostik (pre) dan Pos Untuk mendapatkan penguasaan

konsep awal dan akhir Data kuantitatif (ordinal) 3 Angket respon Dosen dan

Mahasiswa

Untuk mendapatkan data umpan balik

Data kuantitatif (nominal) 4 Manuskrip Wawancara Untuk mendapatkan informasi

tentang tes Data kualitatif

(26)

BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Hasil dan luaran yang ditargetkan melalui penelitian ini adalah (i) publikasi artikel pada jurnal International Bereputasi (JIB) dan pada Jurnal Terakredetasi Nasional (JAN) pada tahun ke-I dengan status Submitted dan pada tahun ke-II dengan status Accepted. (ii) Pemakalah dalm pertemuan ilmiah International dan Nasional pada tahun ke-I dengan status Terlaksana, (iii) Pengurusan Hak kekayaan intelektual (Hak Cipta) pasda tahun ke-I dengan status Daftar dan pada tahun ke-II dengan status Diterima. (iv) Buku Ajar pada tahun ke-I dengan status Draft dan pada tahun ke-II dengan status Terbit.

5.1. Pengembangan Modul E-Learning

Produk penelitian yang paling utama adalah Modul E-learning Terintegrasi Media Simulasi PhET (E-TesMis) yang akan digunakan untuk menfasilitasi implementasi media PPT, Video dan Umpan Balik sebagai treatmen dalam penelitian ini. Desain lengkap yang melibatkan ke-empat perangkat tersebut ditunjukkan dalam diagram peta dalam gambarh 3.

Gambar 3. Diagram desain pelaksanaan treatmen dalam bingkai Modul E-learning

Pengembangan modul E-TesMis menggunakan model ADDIE telah dilaksanakan secara keseluruhan mulai dari BAB pendahuluan sampai dengan Pos-Tes pada BAB XVI atau pertemuan ke-16 atau dengan tingkat capaiannnya 100%. Salah satu bagian modul dintunjukkan dalam gambar 4. (Bagian Pendahuluan).

(27)

Gambar 4. Format Modul E-Learning dalam Templete Moodle (Pendahuluan)

Bagian pendahuluan terdiri dari deskripsi mata kuliah Fisika Kuantum, Metode penugasan dalam pelaksanaan perkuliahan, Tujuan pelaksanaan perkuliahan Fisika Kuantum, Isi perkuliahan, dan system evaluasi. Pada bagian akhir Modul E-Learning ditempatkan evaluasi atau tes diagnostic materi Dualisme Gelombang-Partikel, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 5.

Gambar 5. Bagian terakhir dari Modul E-Learning berbasis Moodle (bagian Evaluasi Akhir)

(28)

5.2. Implementasi Modul E-Learning

Implementasi Modul E-Learning terintegrasi media simulasi PhET dilakukan pada 3 kelas dengan pelakuan yang berbeda-beda. Kelas 01 pembelajaran dengan menggunakan Modul E- Learning dengan perlakuan media PPT, kelas 02 dengan menggunakan modul yang sama perlakuan digunakan sumber bacaan dalam bentuk Video, dan kelas 03 dengan menggunakan modul yang sama melalui perlakuan dalam bentuk Umpan Balik hasil tes diagnotik Pre-tes. Hasil implementasi Modul dapat diketahui dari aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 6.

Gambar 6. Aktivitas peserta mengikuti Pre dan Pos tes diagnotik dengan perlakukan Video Sebanyak 334 mahasiswa telah mengikuti pre-tes dan sebanyak 505 mahasiswa telah mengikuti pos-tes untuk melihat dampak perlakuan sumber Video terhadap perubahan peningkatan pemikiran kuantum. Pelaksanaan kedua tes tersebut dilakukan pada tanggal 23 Juli 2020 dilakukan secara penih dengan menggunakan E-learning.

5.3. Penulisan Artikel

Sebanyak 3 artikel telah ditulis selama pelaksanaan penelitian ini semuanya terkait dengan media E-learning dan semua artikel telah dipresentasi pada pertemuan ilmiah tingkat Internasional di UPI, UNJ dan UNNES. Ketiga artikel tersebut ditunjukkan dalam gambar 7 (a) s.d (c).

Gambar 7. (a). Artikel ke-1 Impact of E-Learning Module

(29)

Artikel dalam gambar 7. (a) telah dipresentasikan pada Seminar Nasional Fisika tahun 2020 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tanggal 20 Juni 2020. Sebagian data yang digunakan dalam artikel tersebut diambil dari penelitian tahun lalu dan penelitian sekarang dalam bidang yang sama.

Bukti pembayaran dan submit artikel tersebut konferen Nasional ditunjukkan dalam gambar 7. (b) dan (c).

Gambar 7. (b). Bukti bayaran untuk daftar dan publikasi artikel di SNF 2020 UNJ.

Gambar 7. (c). Bukti penerimaan artikel untuk presentasi pada di SNF 2020 UNJ.

(30)

5.4. Penulisan Buku

Penulisan buku dengan judul :”Modul E-Learning dan Remediasi Miskonsepsi” masih dalam tahap proses editing (80%), diharapkan pada akhir tahun ini akan diproses cetak dan rencana diterbitkan oleh Syiah Kuala University Press. Sebagian isi buku ini diambil dari hasil penelitian H- Indek yang sedang berjalan dan sebagian lagi diambil dari hasil penelitian disertasi S3 tentang miskonsepsi dalam pembelajaran Fisika. Desain kulit luar buku ditunjukkan dalam gambar 5.6.

Gambar 8. Kulit luar buku capaian atau luaran penelitian ini.

Buku dalam gambar 8. terdiri dari empat BAB meliputi BAB I Pengantar E-Learning, BAB II Pengembangan Modul E-Learning, BAB III Miskonsepsi dan BAB IV Remediasi Miskonsepsi.

Dalam laporan kemajuan ini hanya ditunjukkan kulit luar saja, sementara teks penuh diupload pada bagian luaran link www.simppm.unsyiah.ac.id. Buku ini ditujukan kepada mahasiswa yang sedang mengikuti matakuliah yang terkait dengan E-Learning, diantaranya matakuliah Media Pembelajaran Fisika, Teknologi Pembelajaran, dll.

(31)

BAB 7. SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Pengembangan Modul E-Learning dengan menggunakan metode ADDIE diawali dengan analisis kebutuhan dan diakhiri dengan evaluasi produk yang dihasilkan. Produk modul E-Learning terintegrasi media simulasi PhET dapat dimanfaatkan untuk evaluasi tes diagnostic dengan perlakuan media PPT, video dan umpan balik hasil tes. Persentase remediasi terbesar terjadi setelah diperlakukan dengan menggunakan Umpan Balik, sedangn perlakuan dengan media PPT dan Video menduduki urutan terkecil.

7.2. Penelitian Lanjutan

Metode pengembangan Modul E-Learning dan Tes diagnostic konsep dualisme Gelombang- Partikel yang telah diterapkan dalam studi ini dapat juga digunakan untuk pengembangan Modul E- Learning terintegrasi media simulasi PhET pada materi-materi fisika lainnya yang sarat dengan miskonsepsi, diantaranya materi Gaya, Gerak jatuh bebas, Hukum Newton I, II dan III, dan Konsep Gravitasi.

TERIMA KASIH

Pihak LPPM Unsyiah yang telah mendukung pengurusan biaya penelitian ini melalui Surat Kontrak Nomor 269/UN11/SPK/PNBP/2020 Tanggal 17 Maret 2020, kami ucapkan terima kasih banyak. Kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini, terutama staf jurusan pendidikan Fisika FKIP Unsyiah.

DAFTAR PUSTAKA

Adam.V, Richard. Z, Zoltan. N, Peter.K, & Peter. S, (2013). Integrated e-learning Modules for Teaching Energy for Sustainable World. 39th Annual Conference of the IEEE Industrial Electronic Society. Vienna, Austria, 10-14 Nopember 2013.

Ah-Fur Lai (2007) The Development of Computerized Two-tier Diagnostic Test and Remedial Learning System for Elementary Science Learning. Seventh IEEE International Conference on Advanced Learning Technologies (ICALT 2007),

Al-Juda, M.Q.B. (2017). Distance Learning Students’ Evaluation of E-Learning System in University of Tabuk, Saudi Arabia, Journal of Education and Learning, 6(4), 324-335 Allen, M. (2010). Misconceptions in Primary Science.M.Graw-Hill, Open University Press,

England

Azzarkasyi, M., Halim, A., & Suhrawardi. (2014). Pengaruh Media Simulasi Komputer untuk Meningkatkan Katrampilan Berpikir Kritis dan Meminimalkan Kuantitas Miskonsepsi pada Pembelajaran Listrik Dinamis. Laporan Penelitian pada Program Studi Magister Berman, P. (2006). E-Learning Concepts and Techniques. Institute for Interactive Technologies

Bloomsburg University of Pennsylvania, USA: A Creative Commons License.

Buchanan, T. (2000). The efficacy of a World-Wide Web mediated formative assessment, Journal of

Chen, C.C., Shyang, H., & Lin, M.L. (2003). Developing a Two-Tier Diagnostic Instrument to Assess High School Students’ Understanding − The Formation of Images by a Plane Mirror. Proc. Natl. Sci. Counc.ROC(D), 12(3), 106-121

(32)

Cidral, W.A., Oliveira, T., Di Felice, M. & Aparicio, M. (2018). E-learning success determinants:

Brazilian empirical study, Computers & Education, doi: 10.1016/

j.compedu.2017.12.001.

Clark. K.M., Thomas, A. L., & Evans, D.L. (2001). Development of Engineering Thermodynamics Concept Inventory Instruments. 31“ ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference, October 10 - 13, 2001 Reno, NV

Clement, J. (1982). Students’preconceptions in introductory mechanics. American Journal of Physics, 50, 66-71.

Committee on Undergraduate Science Education (CUSE). (1997). Misconceptions as Barriers to Understanding Science.National Academy Press.

Dalia, G., Marjan, M., & Jolita, S. (2017). Moodle as Virtual Learning Environment in Developing Language Skills, Fostering Metacognitive Awareness and Promoting Learner Autonomy.

Pedagogika, 127(3), 176-185.

Demirci, N (2005) A STUDY ABOUT STUDENTS’ MISCONCEPTIONS IN FORCE AND MOTION CONCEPTS BY INCORPORATING A WEB-ASSISTED PHYSICS

PROGRAM. The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET, 4(3), 7, 40-48.

Dick, W., and Carey, L. (2014). The Systematic Design of Instruction. Pearson Education, 8th ed.

Elango, R., Vijaya, K.G., & Selvam, M. (2008). Quality of e-Learning: An Analysis Based on e- Learners’ Perception of e-Learning. Electronic Journal e-Learning, 6(1): 31-44.

Elena, A., Roldan, G., & Noguera, I. (2018). A model for aligning assessment with competences and learning activities in online courses, The Internet and Higher Education, 38, 36–46 Engelhardt, P.V., & Beichner, R.J. (2004). Students’ Understanding of Direct Current Resistive

Electrical Circuitts. Am.J.Phys.72(1), 99-115

Fast, G. (1997). Using analogies to overcome student teachers’ probability misconceptions. Journal of Mathematical Behavior, 16(4), 325–344.

Fast, G. (2001). The stability of analogically reconstructed probability knowledge among secondary mathematics students. Canadian Journal of Science, Mathematics and Technology

Education, 1(2), 193–210

Fatma, T. (2005).Developing a three-tier test to assess High School Student’s Misconception concerning Force and Motion.Tesis, Scondary School Science and Mathematics Education, Middle East Technical University. Turkey.

Fraenkel J.R., Wallen N.E, and Hyun H.H. (2012). How to design and evaluate research in education, McGraw-Hill, NY.

Gürbüz, R. (2007). The effects of computer aided instruction on students’ conceptual development:

a case of probability subject. Eurasion Journal of Educational Research, 28, 75–87 Gürbüz, R., & Birgin, O. (2012). The effect of computer-assisted teaching on remedying

misconceptions: The case of the subject “probability.” Computers & Education, 58(3), 931–941. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2011.11.005

Haki, P., (2005). Developing a three-tier test to assess Ninth Grade Student’s Misconception about Simple Circuit.Tesis, Scondary School Science and Mathematics Education, Middle East Technical University. Turkey.

Hakim.A, Liliasari and Kadarohman.A., (2012).Student Concept Understanding of Natural Products Chemistry in Primary and Secondary Metabolites Using the Data Collecting

(33)

Technique of Modified CRI. International Online Journal of Educational Sciences, 4(3), pp. 544-553.

Halim, A & Ibnu.K (2014a). A Phenomenographic Analysis of Description Pattern of an Atom by LPTK’s Students and High School Teachers.Proceeding of International Conference on Multidiscipline,16-18 Oktober 2014 at UISU, Medan.

Halim, A, & Khaldun, I. (2014b). Pengembangan Instrumen Identifikasi dan Metode Remediasi Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika pada Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi.

Laporan Penelitian Hibah Pascasarjana Tahun 2014.

Halim, A, Subahan, T.B.M, & Halim, L. (2009). Development and Implementation of Diagnostic Test to Identification of Misconception in Quantum Physics, SainsMalaysiana, 38(2), pp.126-130.

Halim, A., (2010). Pengembangan Tes Diagnostik Mekanika Kuantum untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi dalam Fisika Kuantum. Prosiding Simposium Fisika Nasional ke-23, 5-6 Oktober 2010.ITS Surabaya.

Halim, A., (2013b). Model Conceptual Change dalam Pembelajaran Fisika Kuantum untuk Mengatasi Miskonsepsi. Prosiding Simposium Fisika Nasional , 10-11 Oktober 2013 ke- XXVI di Malang.

Halim, A., Azzarkasyi, M., & Suhrawardi.(2014a). Impact of PhET Simulation Media to Minimize Quantity Misconceptions Students in Learning Dynamic Electrical Material.Proceeding of International Conference on Science Education,5-6 Desember 2014 at Unimed, Medan.

Halim, A., Khaldun, I., & Huda., I. (2018b). Pengembangan Modul E-Learning terintegrasi

Geogebra dan Simulasi PhET pada fisika modern. Laporan Penelitian Hibah Pascasarjana (belum dipublikasi) Tahun 2018

Halim, A., Khaldun, I., & Qusthalani. (2014b). Misconception Reduction Effectiveness in Physics Learning Through Laboratory Working Methods in the Concept of Temperature and Heat, Proceeding of International Conference on Science Education,5-6 Desember 2014 at Unimed, Medan

Halim, A., Mustafa, & Lestari, D. (2018b). The identification of the couse of misconception on dynamic electrical concept. The Proceeding of Mathematic, Science and Computer Science Education International Seminar 2018, Bandung 27 Oktober 2018.

Halim, A., Mustafa, & Nurulwati. (2018a). Pengembangan tes diagnostik three-tier dengan menggunakan E-Learning. Laporan penelitian Lektor Kepala (belum dipublikasi).

Unisversitas Syiah Kuala.

Halim, A., Subahan, T.B.M, & Halim, L. (2008). Pembinaan Ujian Diagnostik dan Modul

Pembelajaran Kendiri Fizik Kuantum Kearah Mengatasi Miskonsepsi Siswa, Thesis Ph.D.

FakultiPendidikan, UKM.

Halim. A, (2007). Identifikasi Miskonsepsi dan Remediasi dalam Pembelajaran Fisika Kuantum.

Pilot Test Dissertasi, UKM Malaysia.

Halim.A.,& Melvina (2014). Misconception on Force Concept; action-reaction pair is same with cause-effect sequence. Proceeding of THE 4th INTERNATIONAL CONFERENCE ON THEORETICAL AND APPLIED PHYSICS (ICTAP-2014) 16-17 October 2014, Denpasar-Bali, Indonesia.

Halloun.I.A., and Hestenes.D., (1985a). Common Sense Concepts about Montion.American Jounal of Physics, 53(11), pp. 1056-1065.

Hassan, S., Bagayoko, D., & Kelley, E.L. (1999). Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI).Phys. Educ. 34(5). pp. 294 – 299.

(34)

Hendri.S, Halim.A, & Suhrawardi. (2014c). Upaya Mengatasi Miskonsepsi Melalui Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) Berbasis Simulasi Komputer pada materi listrik dinamis, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains, di Program Studi Pendidikan Sains, PPs Unesa, 18 Januari 2014, pp. 411 – 417

Hestenes, D & Wells, M., (1992), A Mechanics Baseline Test, Published in: The Physics Teacher 30, March 1992, pp. 159-166.

Hidayatun, N., Karyanto, P., Fatmawati U., & Mujiyati. (2015). Penerapan E-Module Berbasis Problem-Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan

Mengurangi Miskonsepsi pada Materi Ekologi Mahasiswa Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Bioedukasi , 8(2): 28-32.

Huang, T. H., Liu, Y. C., & Shiu, C. Y. (2008). Construction of an online learning system for decimal numbers through the use of cognitive conflict strategy. Computers & Education, 50, 61–76.

Hung, J.L. (2010). Trends of e-learning research from 2000 to 2008: Use of text mining and bibliometrics,,British Journal of Educational Technology, 1-12.

Islamiyah, M. & Lilis W. (2016). Efektifitas Pemanfaatan E-Learning Berbasis Website Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa STMIK Asia Malang Pada Mata Kuliah Fisika Dasar. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA, 10(1): 41-46.

Karunia, P.P., & Rinaningsih. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik Materi Teori Mekanika Kuantum dan Ikatan Kimia.Unesa Journal of Chemical Education, 2(2); 159-172.

Kohl, P.B., Rosengrant, D., & Finkelstein, D. (2007). Strongly and weakly directed approaches to teaching multiple representation use in physics. PHYSICAL REVIEW, SPECIAL TOPICS - PHYSICS EDUCATION RESEARCH, 3(1), 1-10

Lazakidou, G., & Retalis, S. (2010). Using computer supported collaborative learning strategies for helping students acquire self-regulated problem-solving skills in mathematics. Computers

& Education, 54, 3–13.

Lee, A. B. (1988). Computer-aided misconception-based intelligent tutoring and exercise generation. Innovations in Education and Teaching International, 25(1), 67–73 Liu, T. C., Lin, Y. C., & Kinshuk. (2010). The application of Simulation-Assisted Learning

Statistics (SALS) for correcting misconceptions and improving understanding of correlation. Journal of Computer Assisted Learning, 26, 143–158.

Martin, J.K., Mitchell, J, & Newell, T. (2004), A Fluid Mechanics Concept Inventory (FMCI), 34th ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference, October 20 – 23, 2004, Savannah, GA Masril & Nur Asma.(2002). Pengungkapan Miskonsepsi Pelajar Menggunakan Force Concept

Inventory dan Certainity of Response Index. Jurnal Fisika Indonesia,HFI, B5, 0559.

pp.1–7.

McDermott, L.C., (1984). Research in conceptual understanding in mechanics. Physics Prasart, N., Krissada, S., Suleepornn, U., & Pacharawit, C. (2014). Implementing E-Learning

Designed Courses in General Education. Asian Journal of Education and e-Learning, 02(04): 259-263.

Qusthalani, Halim A., and Khaldun I., (2014). Keefektifan Pembelajaran Fisika melalui Metode kerja Laboratorium Ditinjau dari Penurunan Miskonsepsi dan peningkatan Ketrampilan Proses Siswa Kelas X SMAN 1 Paya Bakong pada Konsep Suhu dan Kalor. Laporan Penelitian Tesis, Program Studi Pendidikan Fisika, Pps Unsyiah.

Saputri, D.F., Cari, & Sarwanto. (2011). Penyebab Dan Remediasi Miskonsepsi Gaya

Menggunakan Multimedia dan Modul. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika, 58-71.

(35)

Scalise, K. & Gifford, B. (2006). Computer-Based Assessment in E-Learning: A Framework for Constructing “Intermediate Constraint” Questions and Tasks for Technology Platforms.

Journal of Technology, Learning, and Assessment, 4(6), 5-44.

Shute, V.J. & Rahimi,S. (2017). Review of computer-based assessment for learning in elementary Silaban, S., Suhandi, A.,& Gunanto, Y.E. (2017). Aplikasi Media Simulasi Virtual pada Model

Pembelajaran ECIRR untuk Meremediasi Miskonsepsi Mahasiswa pada Materi

Perubahan Wujud Zat. Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya), E- ISSN: 2548-8325 / P-ISSN 2548-8317..

Suhandi, A., & Wibowo. (2008). Efektifitas Penggunaan Media Simulasi Virtual pada Pendekatan Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Meminimalkan Miskonsepsi. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif UPI. Bandung.

FMIPA UPI; 1-13

Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, Yogyakarta, Grasindo.

Swandi, A., & Siti. N.H. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Laboratorium Virtual untuk Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi Fisika Inti di SMAN 1 Binamu, Jenepont. Jurnal Fisika Indonesia, XVIII(52): 20-24.

Syahrul, D.A., & Woro, S. (2015). Identifikasi Miskonsepsi dan Penyebab Miskonsepsi Mahasiswa dengan Three-tier Diagnostic Test Pada Materi Dinamika Rotasi. Jurnal Inovasi

Pendidikan Fisika (JIPF), 04(03): 67-70.

Tatsuoka, K. K., & Tatsuoka, M. M. (1997). Computerized Cognitive Diagnostic Adaptive Testing:

Effect on Remedial Instruction as Empirical Validation. Journal of Educational Measurement, 34(1), 3–20. doi:10.1111/j.1745-3984.1997.tb00504.x

Tirosh, D., Tirosh, C., Graeber, A., & Wilson, J. (1990). Computer-based intervention to correct preservice teachers’ misconceptions about the operators of division. Journal of Computers in Math and Science Teaching, 10(2), 71–78.

Vida, N., & Brigita, V. 2015. Analysis of E-learning Forms and Aids of Distance Studies in Lithuanian Colleges. Pedagogika, 120(4): 73-88.

Viennot,L., (1979). Spontaneous Reasoning in Elementary Dynamics, European Journal of Science Education 1, pp. 205-221.

Wang, T.H. (2010). Web-based dynamic assessment: Taking assessment as teaching and learning strategy for improving students’ e-Learning effectiveness, Computers & Education, 54, 1157–1166

Wang,T.H. (2007). What strategies are effective for formative assessment in an e-learning environment?,Journal of Computer Assisted Learning, 23, 171–186

Wuttiprom.S, M.D. Sharma ,I.D. Johnston, R. Chitaree, C., & Soankwan. (2006). Preliminary Results from a New Quantum Mechanics Conceptual Survey, River Physics, Australian Institute of Physics 17th National Congress 2006 – Brisbane, 3-8 December 2006.

Zephrinus, C., Njoku, Phoebe, M. I., & Eze-odurukwe. (2015). Resolving Nigerian Secondary School Students’ Learning Difficulties in Nuclear Chemistry Using Computer Animation Solutions. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 176, 1034–1040.

doi:10.1016/j.sbspro.2015.01.575

(36)

LAMPIRAN 1. (sesuai luaran yang dijanjikan)

Artikel ilmiah (draft, bukti status submission atau reprint).

Science Teachers’ E-Learning Acceptance in Aceh, Indonesia

A.Halim1, Elmi Mahzum1, Elisa Kasli1, Irwandi2, Yuyun Qismullah3

1Department of Physics Education, Universitas Syiah Kuala, Aceh, Indonesia

2Department of Physics, Universitas Syiah Kuala, Aceh, Indonesia

3Department of English Education, Universitas Syiah Kuala, Aceh, Indonesia abdul.halim@unsyiah.ac.id

dxhelmi@gmail.com kaslielisa@unsyiah.ac.id irwandi@unsyiah.ac.id

yunisrina.q.yusuf@unsyiah.ac.id

Abstract: E-learning technology in science learning has long been used. However, in Aceh, Indonesia, not many teachers use it even though the facilities are provided by some schools. Among the causes are low teachers’ acceptance of e-learning . Therefore, the aim of this study was to analyze these factors, categorized into anxiety, knowledge and trust in e-learning acceptance, especially for science teachers in high schools.

About 117 teachers were randomly selected for this study. A questionnaire was used to collect data, which was referred to a Likert scale developed by the researchers with a validity index of 0.670 and a reliability index of 0.743. The results indicate that most teachers view the use of e-learning in teaching science to be positive. Despite only half of them being knowledgeable in the use of this media and having concerns on some negative effects of e-learning towards students (i.e. the use of the Internet can give access to information beyond limitation), they still believed in the usefulness of e-learning in science education. Hence, more related research is recommended to further corroborate the findings of this study.

Keywords: science teacher; e-learning; anxiety; knowledge; trust; education

Introduction

The rapid growth of e-learning is due to several benefits, such as providing solutions for easier learning, applying paperless technology, and maintaining high standards and quality of education (James, 2005; Irwandi et al, 2018). The rapid development of information technology today is not separated from the daily teaching and learning activities of teachers and students when using the e-learning (i.e. electronic learning) (Yulianto, 2011; Rosenberg, 2001; Srivastava et al., 2014; Resta et al., 2020). Information and Communication Technology (ICT) and e-learning offer a chance to improve the quality of education because communication technology is revolutionizing the way we live, learn, work, and even the way we play today (Hartley, 2001; Thompson & Howell, 1992;

Berlianto, 2017; Halim et al., 2018a; Halim et al., 2018b). According to Yunis and Kristian (2017), e- learning is a learning source that optimizes electronic media and ICT in the education process to ease explanation and transfer of knowledge from teachers to students in a digital room.

Studies in the field of e-learning have been carried out, mainly related to the acceptance of e-learning technology as a learning media (Yuen & Ma, 2008; Gefen & Stroub, 1997; Lee, Yoon, &

Lee, 2009; Teo, 2010; Teo, Luan, Thammetar, & Chattiwat, 2011), barriers in using e-learning in learning (Etherington, 2008; Ali & Magalhaes, 2008; Mokiwa, 2017; Chan, 2019), the attitude of education staff towards the use of e-learning (Gefen & Stroub, 1997; Bhattacherjee & Premkumar, 2004; Muzid & Munir, 2005; Thomson & Ku, 2005; Sivo, Cheng, & Acharya, 2018; Redmond & Lock, 2019), and implementation of assessment with e-learning (Kaur, 2004; Ardito et al, 2006; Dermo, 2009; Halim et al, 2018c; Lin & Lai, 2019; Resta et al, 2020; Halim et al, 2020). The user's attitude towards the use of e-learning as a medium of learning at schools and in colleges have also been commonly studied, including the attitude of e-learning users influenced by gender (Gefen & Stroub, 1997; Garcia, Faklner, & Vivin, 2018 Gomez, Guardiola, Rodriguez, Angel, & Alonso, 2012; Decman,

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 disebutkan : “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi

Kemudian juga menerapkan adanya diplomasi yang bersifat bilateral dan multilateral dengan perjanjian-perjanjian yang muncul untuk mengatasi konflik yang ada, contohnya

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kepuasan peserta diklat ( reaction ) terhadap aspek edukatif, aspek fasilitas, aspek pelayanan dan hasil belajar peserta diklat ( learning

Begitu pula dengan penilaian yang diberikan oleh guru ahli menunjukkan bahwa sangat perlu adanya pengembangan e-modul di sekolah ditinjau dari keadaan proses

| RockStrike - Kelas kardio yang menggunakan gerakan seni bela diri yang baik bagi kesehatan jantung anak yang dilakukan secara intens dengan cara yang menyenangkan.. | RockFit -

Perempuan yang tergolong kelompok menengah dan atas yang segi ekonomi sudah cukup atau sudah mapan, mungkin merupakan kelompok yang pertamakali menanggalkan peran

Sehingga LKS yang disusun selain memuat lembar masalah juga terdiri dari (1) judul LKS, (2) indikator pencapaian kompetensi, (3) alokasi waktu yang dibutuhkan dalam

Dengan ditetapkannya suatu jabatan fungsional diharapkan dapat mendorong terbentukny dan atau pemantapan organisasi progresi dari jabatan fungsional yang bersangkutan, yang