ANALISIS INVESTASI & PORTOFOLIO
SEKTOR KONTRUKSI PROPERTI DAN REAL ESTATE
Diusulkan oleh:
Widya Rizky Nurwestri 1401144019
Dwima Nur Shabrina 1401154509
Fachry Andika Rachman 1401154089 Muhammad Iqbal Bakhri Siagian 1401150019
Nurvi Apriana Yusuf 1401154215
Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Fakultas Ekonomi dan Bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Teori Rasio Keuangan
1. Return on Equity (ROE): menggambarkan sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham.
ROE =
Laba bersih setelah bunga dan pajak Jumlah modal sendiri
2. Return on Asset (ROA): menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.
ROA =EBIT Jumlah aset
3. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.
EPS =
Laba bersih setelah bunga dan pajak Jumlah saham beredar
4. BVPS adalah nilai buku (Book Value) perlembar saham perusahaan. Book Value Per Share digunakan oleh pemilik saham biasa di suatu perusahaan untuk menilai tingkat keamanan yang terkait dengan tiap lembar saham setelah semua hutang dibayarkan.
Book Value per Share (BVPS) = Ekuitas pemegang saham / Lembar sahan beredar
5. Dividen per lembar saham (DPS) adalah besarnya pembagian dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
Dividend per Share (DPS) = Dividen / Lembar saham beredar
6. Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu ukuran paling dasar dalam analisis saham secara fundamental. Secara mudahnya, PER adalah 'perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan', dimana harga saham sebuah emiten
dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun.
7. price per book value (PBV) adalah indikator fundamental dari sebuah saham yang banyak digunakan oleh investor maupun analis untuk mengetahui nilai wajar saham. Indikator ini didapat dengan membagi harga saham yang ada di pasar saham dengan nilai book value dari saham tersebut.
Price to Book Value (PBV atau P/B) = Harga saham / BVPS
8. Deviden Payout Ratio (DPR) adalah sebuah parameter untuk mengukur besaran dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham.
Dividend Payout = DPS / EPS
9. Dividen yield adalah dividen per saham dibagi harga pasar saham. Secara sederhana dividend yield adalah tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.
Dividend Yield = DPS / Harga saham
10.Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk
mengendalikan beban usaha.
Net Profit Margin = Laba setelah pajak / Pendapatan.
11. Return On Investment (ROI) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan
Return on Investment/ Return on Asset (ROI atau ROA) = Laba setelah pajak / Total aktiva
12.Return on equity (ROE) adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak atau dengan kata lain profitabilitas modal sendiri.
BAB II ANALISIS
PT AGUNG PODOMORO
PT Lippo Karawaci Tbk ("Lippo Karawaci") didirikan pada visi untuk mempengaruhi kehidupan melalui pengembangan terencana kota-kota mandiri yang berkelanjutan dalam lingkungan hijau dan kelas infrastruktur fisik dan sosial pertama. Selama lebih dari satu dekade, perusahaan telah membuktikan dirinya untuk menjadi seorang pengembang properti yang sangat terpercaya dengan nama merek yang paling dikenal. Ini adalah pemilik landbank diversifikasi terbesar dan pemimpin dalam proyek perintis di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia.
Melalui penggabungan 8 perusahaan terkait pada tahun 2004 perseroan telah memperluas portofolio bisnisnya untuk mencakup pembangunan perkotaan, skala perkembangan besar yang terintegrasi, mal ritel, kesehatan, hotel, dan rekreasi, serta portofolio fee based income. Lippo Karawaci sekarang adalah perusahaan properti terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar, aset dan pendapatan, dengan model bisnis yang unik dan terpadu.
Maskapai ini mengoperasikan kelompok rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia, satu – satunya yang mencapai standar kelas dunia, dan merupakan pemimpin industri properti ritel tak terbantahkan. Faktor kunci untuk pengembangan properti yang sukses termasuk lokasi yang strategis, perencanaan kualitas tinggi, dan ekseskusi profesional
Selama bertahun – tahun, perseroan telah membentuk reputasi dan keahlian dalam menciptakan nilai melalui integrasi faktor – faktor dalam pengembangan properti yang sukses. Perusahaan yang berlokasi strategis landbank merupakan lokasi utama untuk pembangunan sesuai dengan permintaan pasar. Dengan Indonesia yang berkembang pesat kelas menengah dan atas, dan permintaan tumbuh berikutnya untuk produk dan jasa yang ditawarkan oleh Lippo Karawaci, prospek positif.
Selanjutnya, dinamis, tim manajemen ke depan Perseroan memiliki track record yang terbukti dalam berhasil mengelola beberapa usaha melalui berbagai siklus, dengan kemampuan eksekusi eksekusi terbukti dan komitmen tak tertandingi untuk kualitas.
A. Struktur Perusahaan
Gambar bagan struktur PT Lippo Karawaci
B. Jangakauan Geografis
Gambar portofolio jangkauan geografis PT Lippo Karawaci
Menjadi perusahaan properti terkemuka di Indonesia dan regional dengan tekad untuk mengubah kehidupan masyarakat luas menjadi lebih baik di semua lini bisnis dan senantiasa menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham
Easy to Communicate : Visi yang disebutkan sudah cukup baik dan mudah dipahami
Mission Element
Memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia kelas menengah dan atas di bidang
perumahan, pusat perbelanjaan, dan komersial, layanan kesehatan, hiburan, infrastuktur dan jasa perhotelan
Memelihara kelangsungan pertumbuhan usaha melalui pengembangan sumber
pendapatan berkesinambungan (Recurring Revenues) dan kegiatan pengembangan yang berkelanjutan
Menyediakan lingkungan hidup berkualitas yang meningkatkan pengalaman sosial dan spiritual bagi para pelanggan, serta menyediakan suasana ramah lingkungan terbaik pada setiap proyek pengembangannya
2.2. Persaingan porter yang terdapat pada PT. Agung Podomoro, yaitu :
Ancaman pendatang baru (Threat of New Entrants)
Karena perusahaan ini sudah berdiri lama PT. Agung Podomoro harus mewaspadai para pendatang baru. Walaupun perusahaan-perusahaan tersebut masih dikategorikan perusahaan baru. Perusahaan – perusahaan baru tersebut juga merupakan ancaman yang cukup serius bagi perusahaan. Karena bisa saja para perusahaan baru tersebut mengikuti atau meniru program startegi dan maupun yang lainnya yang ada pada perusahaan yang sudah ada atau berdiri. Menurut kami, PT. Agung Podomoro harus terus meningkatkan dan selalu mengawasi mutu kualitas pelayanan serta kualitas bangunan serta mampu melihat peluang yang ada untuk mempertahankan para pelanggan yang sudah mempercayai hasil pekerjaan perusahaan.
Persaingan diantara perusahaan dalam bidang property ini, dimana perusahaan bersaing secara aktif satu dengan lainnya untuk mencapai daya saing strategis dan laba yang tinggi. Pencapaian hal – hal tersebut, menuntut keberhasilan yang relatif terhadap pesaing, dengan demikian persaingan yang terjadi antara perusahaan – perusahaan tersebut disaat satu atau lebih perusahaan merasakan tekanan persaingan atau apabila mereka mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan posisi pasar mereka. Karena perusahaan – perusahaan dalam industry bergantung satu sama lain, tindakan satu perusahaan seringkali mengundang reaksi dari pesaingnya. Jadi PT. Agung podomoro harus memiliki inovasi dalam setiap mengahadapi pesaing dari perusahaan properti lainnya. Dan harus mengikuti dan selalu memanatau persaingan yang akan terjadi.
Kekuatan Produk Pengganti
Karena semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama maka tidak heran apabila bermunculnya produk pengganti. Salah satu produk pengganti seperti yang banyak bermunculan kredit perumahan dengan uang muka bunga yang murah dan dengan cicilan yang cukup terjangkau oleh semua kalangan masyarakat, seperti KPR pada BANK di indonesia. Yang dari waktu ke waktu bulan dan tahun semakin banyak dan semakin mudah persyaratannya hal ini merupakan ancaman bagi perusahaan. PT. Agung Podomoro harus mampu memberikan kemudahan dan menawarkan harga yang sesuai dengan kemampuan masyarakat luas.
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
feed back yang baik agar para konsumen puas dengan pelayanan yang diberikan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Karena makin kesini perusahaan – perushaan mulai melakukan perlombaan dalam menyediakan pelayanan terhadap para pelanggan dan atau konsumen selain bersaingan dengan menyediakan produk perumahaan serta apartement yang lebih berkualitas lagi.
Kekuatan Pemasok
Ancaman yang muncul juga terjadi pada kekuatan pemasok yaitu, pemasok bahan baku pembuatan perumahaan serta apartement dapat melakukan daya tawar dengan mengancam perusahaan dengan menaikkan harga bahan baku yang biasanya digunakan untuk membangun perumahaan dan apartemen dan mereka juga bisa dengan seenaknya menurunkan kualitas yang sudah menjadi keputusan bersama. Faktor penting yang harus diperhatikan adalah mempertahankan kualitas yang dimiliki.
2.3 SWOT Analysis
Kekuatan(Strength) :
Kekuatan yang dimiliki oleh PT. Agung Podomoro :
Harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan.
Pelayanan yang maksimal dan baik
Sumber Daya Manusia yang terlatih dan kompeten
dalam bidangnya masing-masing.
Memiliki fasilitas yang baik dan memberikan kenyamanan pada karyawan
serta pelanggan.
Lokasi yang strategi dalam setiap pembuatan sehingga masyarakat mudah
Kelemahan (Weakness) :
Pembangunan yang terjadi hanya bila sudah terjadi pembelian. Tanpa
menggunakan sample bangunan.
Penggunaan web based tergantung pada jaringan sehingga apabila jaringan
kurang baik maka web based susah untuk digunakan.
Pelanggan masih harus menunggu hasil pembangunan tanpa tahu kualitas
yang diberikan oleh pembangun
Harga naik sewaktu-waktu tanpa ada harga pasti.
Peluang (Opportunities) :
Peluang yang dimiliki oleh PT. Agung Podomoro:
Dengan lokasi yanng sangat strategis membuat para
masyarakat(pelanggan)
lebih mudah mendapatkan pengetahuan tentang produk yang ditawarkan. Dengan melakukan pemasaran produk melalui berbagai macam media
seperti media cetak, media televisi. Dan juga PT. Agung Podomoro
melakukan pemasaran melalui website. Sehingga banyak masyarakat yang mengetahui tentang produk yang ada di PT. Agung Podomoro.
Dengan banyaknya keuntungan yang pernah dan telah PT. Agung
Podomoro dapatkan maka banyak para penanam modal saham mereka mau
untuk menanamkan uang mereka
Ancaman (Threats) :
Persaingan yang semakin ketat
Banyaknya pesaing yang mendirikan perusahaan yang berada dekat
dengan
PT. Agung Podomoro
Banyak perusahaan yang juga menggunakan sarana televisi untuk
mempromosikan diri kepada masyarakat luas dan juga menggunkan website
Adanya peningkatan minat tehadap perumahan yang sejenis dengan harga
yang lebih murah
2.2. Perhitungan Rasio Keuangan PT. Agung Podomoro Land tbk Tahun 2013
a. ROE = 7.212 .83 .391930.240 .497 = 0,1289 = 12,89 %
Analisis : Kemampuan perusahaan Agung Podomoro Land dapat menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham sebesar 12,89 %
b. ROA ¿ 1.177 .175 .519
19.679 .908 .990 ¿0,0598 = 5,98 %
Analisis : Menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan Agung Podomoro bisa menghasilkan laba yaitu sebesar 5,98%
c. EPS ¿ 930.240 .497
20.500 .900 .000=0,0453 = 45,3 %
Analisis : Perusahaan menunjukkan seberapa besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan yaitu sebesar 45,3%
d. BVPS ¿ 7.212.83 .391
20.500 .900 .000=0,3518 = 35,18%
Analisis : Sebesar 35,18% pemilik saham biasa di suatu perusahaan menilai tingkat keamanan yang terkait dengan tiap lembar saham setelah semua hutang dibayarkan
e. DPS ¿ 123.005 .400
20.500 .900 .000=0,006 = 0,6 %
Analisis : Pembagian dividen yang akan didapatkan ataupun dibagikan perushaan pada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sebesar 0,6%
f. PER ¿ 215
0,0453=4746,136
g. PBV ¿ 215
0,3518=611,142
Analisis : Indikator perushaan terhadap penilaian harga saham wajar yaitu sebesar 611,142
h. Dividend Payout ¿ 0,006
0,04533=0,1324 = 13,24%
Analisis : Dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham sebesar 13,24 %
i. Dividend Yield ¿0,006
215 =0,000027
Analisis : Tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan Agung Podomoro yaitu sebesar 0,000027
j. Net Profit Margin ¿ 930.240 .497
2.354 .870 .722=3,9438
Analisis : Perusahaan memiliki net profit margin sebesar 3,9438 karena merupakan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha
Tahun 2014
a. ROE ¿563.742 .842
4.489 .340 =0,1255 = 12,55 %
Analisis : Kemampuan perusahaan Agung Podomoro Land dapat menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham sebesar 12,55%
b. ROA ¿ 634.818 .043
9.871.295 .475=0,0643
Analisis : Menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan Agung Podomoro bisa menghasilkan laba yaitu sebesar 0,0643
c. EPS ¿ 563.742 .892
20.500 .900 .000=0,0274
Analisis : Perusahaan menunjukkan seberapa besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan yaitu sebesar 0,0274
d. BVPS ¿ 4.489.340 .330
20.500 .900 .000=0,2189 = 21,89%
Analisis : Sebesar 21,89% pemilik saham biasa di suatu perusahaan menilai tingkat keamanan yang terkait dengan tiap lembar saham setelah semua hutang dibayarkan
e. DPS ¿ 123.005 .400
Analisis : Pembagian dividen yang akan didapatkan ataupun dibagikan perushaan pada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sebesar 0,06%
f. PER ¿ 335
0,2189=12226,277
Analisis : Perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun sebesar 12226,277
g. PBV ¿ 335
0,2189=1530,379
Analisis : Indikator perushaan terhadap penilaian harga saham wajar yaitu sebesar 611,142
h. Dividend Payout ¿ 0,006
0,0274=0,2189 = 21,89%
Analisis : Dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham sebesar 21,89% i. Dividend Yield ¿0,006
335 =1,7910
Analisis : Tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan Agung Podomoro yaitu sebesar 1,7910
j. Net Profit Margin ¿563.742 .842
652.272 .658=0,8642
k. Analisis : Perusahaan memiliki net profit margin sebesar 0,8642 karena merupakan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha
Tahun 2015
a. ROE ¿1.116.763.447
9.072.668 .928 = 0,1230 = 12,30 %
Analisis : Kemampuan perusahaan Agung Podomoro Land dapat menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham sebesar 12,30 %
b. ROA ¿ 1.138.920 .945
24.559 .174 .988=0,0463
Analisis : Menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan Agung Podomoro bisa menghasilkan laba yaitu sebesar 0,0463
c. EPS ¿ 1.116.763.447
20.500 .900 .000=0,0544
Analisis : Perusahaan menunjukkan seberapa besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan yaitu sebesar 0,0544
d. BVPS ¿ 9.072.668 .928
Analisis : Sebesar 44,25% pemilik saham biasa di suatu perusahaan menilai tingkat keamanan yang terkait dengan tiap lembar saham setelah semua hutang dibayarkan
e. DPS ¿137.465 .876 .654
20.500.900 .000 =6,7053
Analisis : Pembagian dividen yang akan didapatkan ataupun dibagikan perushaan pada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sebesar 6,7053
f. PER ¿ 334
0,0544=6139,705
Analisis : Perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun sebesar 6139,705
g. PBV ¿ 334
0,4425=754,802
Analisis : Indikator perushaan terhadap penilaian harga saham wajar yaitu sebesar 754,802
h. Dividend Payout ¿6,7053
334 =123,2591
Analisis : Dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham sebesar 123,2591
i. Dividend Yield ¿6,7053
334 =0,0200
Analisis : Tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan Agung Podomoro yaitu sebesar 0,0200
j.Net Profit Margin ¿1.116 .763.447
3.090 .896 .482=0,3613
Analisis : Perusahaan memiliki net profit margin sebesar 0,3618 karena merupakan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha
Analisis :
PT. Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), anggota Lippo Group, bergerak pada pembangunan properti, real estate dan real estate perkotaan terutama untuk pengembangan kota satelit baru di Karawaci, Tangerang, Jawa Barat. LPKR menjadi perusahaan yang terdiversifikasi yang meliputi layanan kesehatan dan perhotelan. Portofolio LPKR terdiri dari Pengembangan Residential dan Perkotaan, Rumah Sakit, Mal, Hotel & Rekreasi dan Pengolahan Aset. LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia di tahun 1996 pada Papan Utama. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) didirikan tanggal 15 Oktober 1990 dengan nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat LPKR terletak di Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23, Lippo Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten – Indonesia.
Visi :Agung Podomoro Group Terus bertumbuh menjadi pengembang terpadu dalam bisnis property dan berkomitmen penuh untuk memberikan nilai yang optimal bagi pelanggan, rekan usaha, pemegang saham dan masyarakat.
Misi: 1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan dan area komersial yang berkualitas
2. Mengoptimalkan pengembalian investasi dari rekan usaha dan pemegang saham. 3. Menjadi perusahaan pengembang yang mampu memberikan nilai lebih bagi para karyawan.
2.5 Five Force Model By Porter Lippo Karawaci
Deskripsi
Five Forces Model atau yang lebih dikenal dengan Porter Five Forces adalah suatu metode untuk menganalisis industri dan pengembangan strategi bisnis atau lingkungan persaingan yang dipublikasikan oleh Michael E Porter, seorang profesor dari Harvard Business School pada tahun 1979. Menurut Five Forces Model ada lima hal yang dapat menentukan tingkat persaingan dan daya tarik pasar dalam suatu industri. Daya tarik dalam konteks ini mengacu pada profitabilitas industri secara keseluruhan. Hasilnya, setelah analisis dilakukan maka akan dapat di nilai apakah industri tersebut masih “menarik” atau “tidak menarik”.
Ancaman pendatang baru (Threat of New Entrants)
Skala ekonomi, bisnis property memiliki skala ekonomi yang tinggi, tetapi
setara dengan kuantitas yang dihasilkan.
Diferensiasi Produk, konsumen memiliki gaya model atau tipe yang
berbeda setiap konsumennya.
Kebutuhan modal, untuk memasuki industry property membutuhkan moda
l sangatlah besar.
Biaya Perpindahan , switcing costnya tinggi untuk berpindah ke pesaing
lain.
Akses kejaringan distribusi, akses dalam dunia property sulit dilakukan.
Skala Independen ketidakunggulan biaya; teknologi pembangunan, sumber
dayamanusia yang unggul, kebutuhan bahan baku yang besar, menjadikan industri property sulit dimasuki oleh pesaing baru.
Kebijakan Pemerintah, adanya peraturan pemerintah tentang pendirian
Kekuatan Pemasok
Dalam bisnis property supplier berpotensi kecil mengendalikan harga karena hanyasedikit bahan baku yang sulit dicari dalam sebuah pembangunan property.
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Sedikitnya Konsumen dan kecilnya industry property menjadikan kekuatan pembeli tidak lemah dan tidak kuat (medium).
Klien dapat beralih ke produk yang lain dengan biaya yang besar.
Ancaman Dari Produk Pengganti
Sedikit produk pengganti yang ada.
Intensitas Persaingan Diantara Para Pesaing
Dalam industry property persaingannya sangat ketat dimana harga yang ditawarkan perusahaan property sangat atraktif sesuai dengan harga bahan baku dan permintaankonsumen.
Kesimpulan
Dalam analisis industry property dengan menggunakan the five force of competition model menunjukkan bahwa :
Hambatan untuk memasuki industry property sangat tinggi.
Penyalur dan pembeli mempunyai posisi yang sama.
Kecilnya ancaman dari produk pengganti.
Ketatnya persaingan antar competitor.Berarti industry property merupakan
industry yang sangat menarik.
Strength
Memiliki lini produk yang bervariasi
Model bisnis yang sepenuhnya terintegrasi dan mandiri
Komitmen terhadap kualitas dan keunggulan akan terus
meningkatkan nilai serta kebanggaan pemegang saham Pemimpin dan pencipta tren di properti
Lippo Karawaci meraih penghargaan “Euromoney Liquid Real Estate
Awards 2009” sebagai Pengebang Berprestasi Terbaik di Indonesia
Weakness
Harga yang cukup mahal
Bergantung pada perjalanan bisnis domestik Semakin sempit lahan
Kurangnya tenaga ahli Indonesia Rentan fluktuasi ekonomi global
Opportunities
Permintaan akan produk property terus meningkat. Indonesia
merupakan Negara yang sedang berkembang pembangunannya Akan menjadi jaringan hotel bisnis terbesar di negara ini.
Perbaikan situasi ekonomi global serta kecenderungan pertumbuhan
positif Indonesia yang didorong oleh konsumsi yang kuat Stabilitas ekonomi yang relative membaik
Penetapan suku bunga pinjaman yang membaik
Penerapan Peraturan Pemerintah mengenai Kawasan Industri
Threats
Persaingan produk property makin ketat
Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
Masih tingginya jumlah masyarakat yang hidup dibawah ekonomi
standar
Lemahnya daya beli masyarakat menengah Kondisi pasar yang sangat kompetitif
PT. Lippo Karawaci
Tahun2013
a. ROE = 14.177 .573 .305 .2251.592 .491.214 .696 = 0,1123 = 11,23 %
Analisis : Kemampuan perusahaan Agung Podomoro Land dapat menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham sebesar 11,23 %
b. ROA = 1.943 .020 .348 .97831300362430266 = 0,0620
Analisis : Menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan Agung Podomoro bisa menghasilkan laba yaitu sebesar 0,0620
c. EPS = 1.592 .491.214 .69623.077 .689 .619 = 69.0056
Analisis : Perusahaan menunjukkan seberapa besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan yaitu sebesar 69.0056
d. DPS = 23.077 .689 .61942.222.932 .031 = 1,8295
Analisis : Pembagian dividen yang akan didapatkan ataupun dibagikan perushaan pada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sebesar 1,8295
e. BVPS = 14.177 .573 .305 .225
23.077 .689 .619 = 614,341
Analisis : Sebesar 614,341 pemilik saham biasa di suatu perusahaan menilai tingkat keamanan yang terkait dengan tiap lembar saham setelah semua hutang dibayarkan
f. PER = 910
53,94 = 16,8705
g. PBV = 614,341910 = 1,4813
Analisis : Indikator perushaan terhadap penilaian harga saham wajar yaitu sebesar 1,4813
h. Dividen Payout = 69,00561,8295 = 0,0265
Analisis : Dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham sebesar 0,0265
i. Dividen Yield = 1,8295
910 = 0,0020
Analisis : Tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan Agung Podomoro yaitu sebesar 0,0020
Tahun 2014
a. ROE = 3.135 .215 .910.627
17.646 .449 .043 .205 = 0,1776 = 17,76%
Analisis : Kemampuan perusahaan Agung Podomoro Land dapat menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham sebesar 17,76 %
b. ROA = 3.694 .978 .541 .909
37.761 .220 .693.695 = 0,09785
Analisis : Menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan Agung Podomoro bisa menghasilkan laba yaitu sebesar 0,09785
c. EPS = 3.135 .215 .910 .627
23.077 .689 .619 = 135,8548
Analisis : Perusahaan menunjukkan seberapa besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan yaitu sebesar 135,8548
d. DPS = 29.228 .373 .877
e. Analisis : Pembagian dividen yang akan didapatkan ataupun dibagikan perushaan pada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sebesar 1,2665
f. BVPS = 17.646 .449 .043 .20523.077 .689 .619 = 764,654
Analisis : Sebesar 764,654 pemilik saham biasa di suatu perusahaan menilai tingkat keamanan yang terkait dengan tiap lembar saham setelah semua hutang dibayarkan
g. PER = 111,861020 = 9,118
Analisis : Perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun sebesar 9,118
h. PBV = 764,6541020 = 1,333
Analisis : Indikator perushaan terhadap penilaian harga saham wajar yaitu sebesar 1,333
i. Dividen Payout = 135,85481,2665 = 0,0009
Analisis : Dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham sebesar 0,0009
j. Dividen Yield = 1,26651020 = 0,0001
k. Analisis : Tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan Agung Podomoro yaitu sebesar 0,0001
Tahun 2015
Analisis : Kemampuan perusahaan Agung Podomoro Land dapat menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham sebesar 0,0845
b. ROA = 41.326 .558.178 .0491.024 .120 .634 .260 = 0,02418
Analisis : Menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan Agung Podomoro bisa menghasilkan laba yaitu sebesar 0,02418
c. EPS = 1.490 .332 .618.95423.077 .689 .619 = 64,5789
Analisis : Perusahaan menunjukkan seberapa besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan yaitu sebesar 64,5789
d. DPS = 137.465 .876 .65423.077.689 .619 = 5,9566
Analisis : Pembagian dividen yang akan didapatkan ataupun dibagikan perushaan pada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sebesar 5,9566
e. BVPS = 18.916 .764 .558 .34223.077 .689 .619 = 819,6992
Analisis : Sebesar 819,6992 pemilik saham biasa di suatu perusahaan menilai tingkat keamanan yang terkait dengan tiap lembar saham setelah semua hutang dibayarkan
f. PER = 725
64,5789 = 11,2265
Analisis : Perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun sebesar 11,2265
g. PBV = 725
819,6992 = 0,8844 = 88,44 %
Analisis : Indikator perushaan terhadap penilaian harga saham wajar yaitu sebesar 88,44%
h. Dividen Payout = 5,9566
i. Analisis : Dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham sebesar 0,0922
j. Dividen Yield = 5,9566725 = 0,0008216
Analisis : Tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan Agung Podomoro yaitu sebesar 0,0008216
2.8 Technical Analysis Lippo Karawaci
Analisis :
Dari gambar interval chart diatas dapat kita lihat dan simpulkan bahwa
Sementara itu, pada bulan-bulan berikutnya Lippo Karawaci
mengalami fluktuasi bahkan di tahun 2014 mengalami titik terendah. November 2014 harga saham Lippo Karawaci mengalami peningkatan kembali hingga menaiki garis pembatas, namun pada tahun berikutnya PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memproyeksi mencatat laba pada tahun depan hanya sebesar Rp2,17 triliun, turun 15% dibanding proyeksi laba hingga penghujung tahun ini sebesar Rp2,55 triliun. Laba perusahaan pada tahun depan disumbang dari binis regular
sebesar Rp1,94 triliun atau meningkat 40% dibanding proyeksi tahun ini Rp1,39 triliun, namun dari bisnis luar biasa hanya Rp222 miliar,
merosot dibanding November 2014 yang mencapai Rp1,15 triliun. Berdasarkan keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/12/2014) dijelaskan bahwa turunnya proyeksi laba tersebut seiring dengan menurunnya proyeksi pendapatan perusahaan pada tahun depan sekitar 0,5% menjadi Rp11,62 triliun dari