• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Minyak kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan pada minyak sawit. Minyak sawit di samping digunakan sebagai bahan mentah industri pangan, dapat pula digunakan sebagai bahan mentah industri nonpangan.

Dalam perekonomian Indonesia komoditas kelapa sawit memegang peranan yang cukup strategis karena komoditas ini punya prospek yang cerah sebagai sumber devisa. Di samping itu, minyak kelapa sawit merupkan bahan baku utama minyak goreng yang banyak dipakai di meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Risza,1994)

Selama proses pengempaan berlangsung, air panas ditambahkan ke dalam screw press. Hal ini bertujuan untuk pengenceran (dillution) sehingga massa bubur buah yang

dikempa tidak terlalu rapat. Jika massa bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan cairan dengan viskositas tinggi yang akan menyulitkan proses pemisahan sehingga dapat mempertinggi kehilangan minyak. Jumlah penambahan air berkisar 10-15% dari berat TBS yang diolah dengan temperatur air berkisar 90oC. Proses pengempaan akan menghasilkan minyak kasar dengan kadar 50% minyak, 42% air, dan 8% zat padat.

(2)

2

Alat pengempaan yang biasa digunakan dilingkungan PKS perkebunan besar berupa screw press dengan kapasitas olah 15-17 Ton TBS per jam per unit dengan putaran screw

11-12 rpm. Lubang-lubang dinding press cage dibatasi maksimum 4 mm agar minyak yang dihasilkan tidak banyak bercampur pengotor bahan. Celah antara sliding cone dan press cage dibatasi maksimum 6 mm agar kehilangan minyak ditekan serendah mungkin. (Pahan, 2006)

Dalam suatu perusahaan sering terjadi masalah-masalah yang dapat merugikan. Salah satu masalah kerugian tersebut adalah banyaknya minyak yang hilang atau yang terikut pada ampas sebagai sisa dari proses pengepresan.

Perusahaan selalu menginginkan agar kehilangan minyak dapat ditekan sekecil mungkin. Proses pengepresan adalah proses penekanan terhadap massa buah. Tekanan dari massa buah diperoleh dari screw press yang berputar berlawanan arah dengan kecepatan yang sama.

Tujuan dari pengepresan ini adalah memeras minyak sebanyak mungkin dari massa remasan, sehingga kehilangan minyak yang terjadi didapat sekecil-kecilnya. Pengertian kehilangan minyak adalah jumlah minyak yang seharusnya diperoleh dari hasil suatu proses namun minyak tersebut tidak dapat diperoleh atau hilang karena masih tertinggal bersama ampas TBS.

Dalam hal ini minyak tersebut masih terkandung dalam ampas press sebagai sisa pengepresan. Pada proses pemisahan minyak sawit dari daging buah sangat dipengaruhi oleh hasil dari proses pengadukan buah kelapa sawit di digester. Namun dalam proses

(3)

3

pengepresan itu sendiri dipengaruhi oleh besarnya tekanan yang diberikan pada saat pengepresan.

Hal ini dapat mempengaruhi hasil minyak yang diperoleh dan kadar minyak yang terdapat dalam ampas (yang merupakan jumlah kehilangan minyak). Tingginya kehilangan minyak yang terikut dalam ampas pressan merupakan suatu masalah yang dapat merugikan perusahaan karena adanya kehilangan minyak ini maka rendemen minyak yang diperoleh dari hasil pengolahan kelapa sawit tersebut akan menurun.

Untuk itu, perusahaan selalu berusaha menekan angka kehilangan minyak seminimal mungkin dan memperhatikan besar tekanan dari screw press yang diberikan pada saat pengepresan. Berdasarkan hal diatas maka penulis mengambil judul karya ilmiah ini adalah PENGARUH AIR YANG DIGUNAKAN TERHADAP PRESENTASE KEHILANGAN MINYAK PADA AMPAS PRESS (SCREW PRESS) DI PT. SOCFIN INDONESIA KEBUN AEK LOBA.

1.2. Permasalahan

Apakah penambahan air berpengaruh terhadap presentase kehilangan minyak dalam ampas press pada stasiun pengepresan di pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba dan apakah perubahan tersebut sesuai dengan standar mutu perusahaan.

(4)

4

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan air terhadap jumlah kehilangan minyak dalam ampas press pada stasiun pengepresan

2. Untuk mengetahui penambahan air yang optimal terhadap jumlah kehilangan minyak dalam ampas press

1.4. Manfaat

Agar diketahuinya tentang pengaruh penambahan air pengencer terhadap jumlah kehilangan minyak dalam ampas press pada stasiun pengepresan dan memberikan informasi tentang kadar minyak dalam ampas press yang sudah sesuai dengan standart mutu yang telah ditetapkan oleh Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba.

Referensi

Dokumen terkait

Persentase Kehilangan minyak kelapa sawit pada proses pengepresan yang didapat dari data dalah rata-rata 6,28-6,32 %. Persentase kehilangan minyak

Penggunaan tekanan press yang kecil akan menghasilkan kadar kehilangan minyak sawit yang besar, sedangkan penggunaan tekanan press yang sebesar mungkin akan menghasilkan

Telah dilakukan analisa kehilangan minyak pada serat hasil pengepresan kelapa sawit dengan menggunakan metode ekstraksi sokletasi, dimana hasil yang diperoleh pada serat

Tekanan yang terlalu bervariasi akan mengakibatkan pengaruh negatif terhadap proses pengempaan dan terhadap alat kempa. Adjust yang dilakukan pada elektromotor dan cone yang

Metode Kwalitatip Pengolahan Kelapa Sawit dan Program Peringatan, Program Perawatan pada Pabrik Kelapa Sawit dengan bantuan Komputer.. Medan : Lembaga

Lampiran I : Standart Mutu Bahan Baku Produksi Palm Oil Mill (POM) Aek Loba PT.Socfin Indonesia. Uraian

Dalam penentuan kadar minyak atau lemak, contoh yang diuji harus cukup.. kering dan biasanya digunakan contoh dari bekas penentuan kadar

screw press tergantung pada jenis alat dan juga jumlah air pengencer yang diberikan. sangat tergantung pada suhu