• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERKAITAN GARIS-GARIS SEJAJAR DENGAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETERKAITAN GARIS-GARIS SEJAJAR DENGAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KETERKAITAN GARIS-GARIS SEJAJAR DENGAN

SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

(Jurnal 4)

Memen Permata Azmi

Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika

Universitas Pendidikan Indonesia

Perkuliah geometri pada pertemuan keempat pada tanggal 2 oktober 2013 disampaikan oleh Bapak Dr. Endang Mulyana, M.Pd. Materi yang beliau sampaikan adalah materi dasar pada geometri mengenai keterkaitan garis-garis sejajar pada segiempat dan segitiga. Menyimak perkuliahan yang beliau sampaikan, menurut saya apa yang beliau ajarkan sangat penting karena ternyata masih banyak hal-hal yang belum saya ketahui mengenai segiempat maupun segitiga serta masih banyak terjadi kesalahan-kesalahan konsep mengenai segiempat dan segitiga baik kesalahan yang sebabkan oleh guru maupun buku pelajaran.

Tidak terlalu susah memang memahami materi ini, tetapi membutuhkan ketelitian. Disini saya akan menguraikan konsep mengenai garis-garis sejajar pada segiempat dan segitiga berdasarkan uraian yang telah di sampaikan Bapak Dr. Endang Mulyana, M.Pd. Mudah-mudahan dapat membuka pikiran kita tentang kesalahan-kesalahan konsep mengenai garis-garis sejajar pada segiempat dan segitiga yang terjadi selama ini dan dapat segera diperbaiki serta disebarluaskan.

Perkuliahan dimulai dari pasangan sudut yang saling berpelurus atau saling suplemen. Pasangan sudut dikatakan saling suplemen juka dan hanya jika ukuran sudutnya 180o.

Perhatikan gambar 1 berikut:

A B P C D Gambar 1

(2)

Pasangan sudut yang saling suplemen adalah:

 ∠APB dengan ∠ BPD

 ∠APC dengan ∠ CPD

 ∠CPD dengan ∠ DPB

 ∠CPA dengan ∠ APB

Perhatikan gambar 2 berikut:

A

C B D

F E G

Gambar 2

Permasalahan:

Apakah ∠ABD dan ∠ BEC pasangan sudut sehadap?

Iya, karena jika dua buah garis yang tidak sejajar dipotong garis lain maka sudut-sudutnya sehadap. Berarti pasangan sudut yang sehadap tidak harus sejajar, tapi ukuran sudut-sudut sehadapnya tidak sama besar.

Jika dua buah garis sejajar dipotong garis lain maka sudutnya pasti sehadap dan ukuran sudut yang sehadap sama besar.

(3)

Segiempat

Suatu segiempat harus pada satu bidang, pada segiempat memiliki bagian interior dan eksterior. Segiempat terbagi dua yaitu segiempat cembung dan segiempat tidak cembung.

Definisi segiempat cembung:

Suatu segiempat dikatakan segiempat cembung jika dan hanya jika setiap mengambil 2 titik di dalam interior maka ruas garis yang dihubungkan semuanya ada di interior.

Gambar 3 merupakan contoh segiempat cembung:

A B

Gambar 3

Definisi segiempat tidak cembung:

Suatu segiempat dikatakan segiempat tidak cembung jika dan hanya jika setiap mengambil 2 titik di dalam interior maka ruas garis yang dihubungkan semuanya tidak berada di interior.

Gambar 4 merupakan contoh segiempat tidak cembung:

A B

(4)

Bangun datar yang termasuk segiempat adalah trapesium, jajar genjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat dan layang-layang.

1. Trapesium

Definisi trapesium: Suatu segiempat dikatakan trapesium jika dan hanya jika memiliki paling sedikit satu pasang ruas garis yang sejajar.

Bangun trapesium dapat digambarkan ke dalam beberapa bentuk, perhatikan gambar 5 berikut:

(a) (b) (c)

(d) (e) (f) Gambar 5

Berdasarkan definisi trapesium berarti jajar genjang, persegi, persegi panjang dan belah ketupat merupakan bagian dari trapesium.

2. Jajar Genjang

Definisi jajar genjang : Suatu segiempat dikatakan jajar genjang jika dan hanya jika memiliki 2 pasang ruas garis yang sejajar.

Contoh jajar genjang : Gambar 5b, 5d dan 5f.

Berdasarkan definisi jajar genjang berarti, persegi, persegi panjang dan belah ketupat merupakan bagian dari jajar genjang

3. Persegi panjang

Definisi persegi panjang: Persegi panjang adalah jajar genjang yang keempat sudutnya siku-siku

(5)

Berdasarkan definisi persegi panjang berarti persegi merupakan bagian dari persegi panjang.

Contoh persegi panjang : Gambar 5d dan 5e. 4. Belah ketupat

Definisi belah ketupat : Belah ketupat adalah jajar genjang yang keempat ruas garisnya sama panjang.

Berdasarkan definisi belah ketupat berarti persegi merupakan bagian dari belah ketupat Contoh belah ketupat : Gambar 5b dan 5d.

5. Persegi

Definisi persegi: Persegi adalah persegi panjang yang keempat ruas garisnya sama panjang.

Atau

Persegi adalah belah ketupat yang keempat ukuran sudutnya siku-siku.

Contoh persegi: Gambar 5d

Keterkaitan antara kelima bangun tersebut agar lebih mudah dipahami dan dikelompokkan disajikan dalam diagram venn, sebagai berikut:

(6)

Dari kelima bangun segiempat tersebut, manakah posisi layang-layang? Untuk mengetahui posisi layang-layang pada diagram venn, terlebih dahulu kita harus mengetahui definisi layang-layang.

6. Definisi layang-layang: Suatu segiempat dikatakan layang-layang jika dan hanya jika memiliki paling sedikit 2 sisi yang berdekatan sama panjang. Bangun layang-layang dapat digambarkan ke dalam beberapa bentuk, perhatikan gambar 6 berikut:

(a) (b) (c)

Gambar 6

Berdasarkan definisi layang-layang berarti yang-layang terditi dari layang-layang tidak cembung, yaitu pada gambar 6a serta layang-layang cembung, yaitu pada gambar 6b dan 6c. Pada pembelajaran segiempat untuk sekolah dasar dan sekolah menengah hanya diajarkan segiempat cembung. Pada gambar 6b dan 6c bisa diambil kesimpulan bahwa belah ketupat merupakan bagian dari layang-layang.

Kedudukan layang-layang pada diagram venn sulit untuk digambarkan, namun agar lebih mudah mengetahui keterkaitan dan pengelompokan layang-layang dengan segiempat lainnya disajikan menggunakan diagram garis, yaitu sebagai berikut:

(7)

Segitiga

Segitiga adalah gabungan tiga ruas garis yang dibentuk oleh tiga titik yang tidak kolinear. Segitiga dipandang dari jenis-jenis sudutnya terbagi menjadi segitiga lancip, segitga siku-siku dan segitiga tumpul.

1. Segitiga lancip

Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga ukuran sudutnya < 900. 2. Segitiga siku-siku

Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya memiliki ukuran sudut sama dengan 900.

3. Segitiga tumpul

Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya memiliki ukuran sudut sama dengan lebih dari 900 tapi kurang dari 1800.

Berikut merupakan gambar dari segitiga berdasarkan jenis-jenis sudutnya. Perhatikan gambar 7 berikut:

Segitiga lancip Segitiga siku-siku Segitiga tumpul Gambar 7

SEGIEMPAT

LAYANG-LAYANG TRAPESIUM

JAJAR GENJANG

PERSEGI PANJANG BELAH KETUPAT

(8)

Menurut ukuran panjang sisi-sisinya terdiri dari segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi. 1. Segitiga sama kaki

Suatu segitiga dikatakan segitiga sama kaki jika dan hanya jika memiliki paling sedikit dua ukuran sisi yang sama panjang.

Contoh gambar segitiga sama kali, pada gambar 8 berikut:

(a) (b) Gambar 8

Berdasarkan definisi segitiga sama kaki berarti segitiga sama sisi merupakan bagian segitiga sama kaki.

2. Segitiga sama sisi

Suatu segitiga dikatakan segitiga sama sisi jika dan hanya jika memiliki tiga ukuran sisi yang sama panjang.

Contoh segitiga sama sisi yaitu pada gambar 8b.

Keterkaitan antara segitiga lancip, segitiga siku-siku, segitiga tumpul, segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi agar lebih mudah dipahami disajikan menggunakan diagram garis, yaitu sebagai berikut:

SEGITIGA

SEGITIGA TUMPUL SEGITIGA SIKU-SIKU

SEGITIGA LANCIP

SEGITIGA SAMA KALI

(9)

Luas Daerah Segiempat dan Segitga

1. Setiap luas interior suatu poligon bisa dikaitkan dengan bilangan real. L : Pemetaan P R

2. Dua buah poligon yang kongruen maka luas daerahnya sama.

3. Jika dua atau lebih poligon tidak beririsan, ada beririsan pada sisi-sisinya maka luas daerah seluruhnya adalah jumlah masing-masing luas daerah poligon. Contohnya:

+ atau LI + LII

Yang tidak boleh dijumlahkan adalah luas poligon yang seperti gambar berikut

LI tidak boleh ditambahkan dengan LII karena beririsan.

4. Definisi: Persegi yang ukuran sisinya a, maka luas perseginya a2. Persegi yang ukuran sisinya 1, maka luas perseginya 1.

5. Teorema: Persegi panjang yang ukuran sisinya a dan b maka luasnya a.b Pembuktian:

a. Berdasarkan aksioma persegi, luas daerah persegi dengan sisi (a+b) = (a + b)2 . . . (i) b. Perhatikan gambar persegi berikut:

a

b

a b

Luas daerah persegi dengan sisi (a+b) = Luas daerah dengan sisi a + Luas daerah dengan sisi b + 2 luas persegi panjang Luas daerah persegi dengan sisi (a+b) = a2 + b2 + 2 luas persegi panjang . . . (ii)

L I L II L I L II L I L II a2 b2

(10)

Dari (i) dan (ii)

luas daerah persegi dengan sisi (a+b) = Luas daerah persegi dengan sisi (a+b)

a2 + b2 + 2 luas persegi panjang = (a + b)2

a2 + b2 + 2 luas persegi panjang = a2 + b2 + 2 a.b luas persegi panjang = a.b

Jadi luas persegi panjang adalah perkalian panjang dengan lebar yang saling berkorespondensi (bersesuaian).

6. Pembuktian rumus luas segitiga

Rumus luas segitiga akan dibuktikan melalui pembuktian rumus luas segitiga siku-siku dan luas segitiga sama kaki.

Kasus I:

Pada pembuktian segitiga siku-siku menggunakan dua buah segitiga siku-siku kongruen yang akan dibentuk menjadi sebuah persegi panjang sehingga kita dapat memanfaatkan rumus dari persegi panjang.

Perhatikan gambar berikut:

b

a

L I dan L II merupakan segitiga siku-siku. Menurut teorema persegi panjang yang ukuran sisinya a dan b maka luasnya a.b

Luas persegi panjang dengan sisi a dan b = L I + L II

a.b = 2 L I ( karena L I = L II) ½ .a.b = L I = L ∆

dengan a = sisi dan b = tinggi yang bersesuaian dengan sisi a

Jadi luas segtiga siku-siku = ½ . sisi . tinggi yang saling berkorespondensi (bersesuaian) L II

L I

(11)

Kasus II:

Untuk membuktikan rumus luas segitiga sama kaki akan digunakan dua empat segitiga siku-siku kongruen yang akan dibentuk menjadi sebuah persegi panjang sehingga kita dapat memanfaatkan rumus dari persegi panjang

b

a a

Luas persegi panjang dengan sisi 2a dan b = L I + L II + L III + L IV

2.a.b = 4 L I (Karena LI = L II = L III + L IV) 2

4.a.t = L I

1

2.a.t = L I = L ∆

dengan a = sisi dan b = tinggi yang bersesuaian dengan sisi a

Jadi luas segtiga sama kaki = ½ . sisi . tinggi yang saling berkorespondensi (bersesuaian)

Kesalahan yang ditemui dalam membuat rumus luas segitiga adalah setengah perkalian alas dengan tinggi, penggunaan rumus segitiga yang seperti ini akan menimbulkan tafsiran ganda oleh siswa, misalnya perhatikan gambar berikut:

C F E A D B L III L IV L I L II

(12)

Tafsiran I: L ∆ ABC = ½. alas. tinggi

L ∆ ABC = ½ (AB + BC + AC) . (CD+AE+BF) Tarsiran II: L ∆ ABC = (½ . AB.CD) + (½. BC.AE) + (½. AC. BF)

Banyak tafsiran lainnya jika kita mengajarkan luas segitiga menggunakan rumus setengah perkalian antara sisi alas dengan tinggi.

Sebenarnya luas segitiga yang benar adalah setengah perkalian antara sisi dengan tinggi yang saling berkorespondensi (bersesuaian).

Misalnya:

 Sisi AB bersesuaian dengan tinggi CD, tapi sisi AB tidak bersesuaian dengan tinggi AE dan BF

 Sisi BC bersesuaian dengan tinggi AE, tapi sisi BC tidak bersesuaian dengan tinggi BF dan CD.

 Sisi AC bersesuaian dengan tinggi BF, tapi sisi AC tidak bersesuaian dengan tinggi AE dan CD.

Jadi yang benar: L ∆ ABC = ½ . sisi . tinggi yang saling berkorespondensi L ∆ ABC = ½ . AB. CD = ½ . BC. AE = ½ . AC. BF

7. Pembuktian rumus luas trapesium.

Kasus I:

Trapesium yang terdiri dari sebuah persegi panjang dan dua buah segitiga siku-siku yang kongruen.

Perhatikan gambar berikut:

c a c L trapesium = Luas persegi panjang + 2 Luas segitiga L trapesium = L I + 2 L II ( kerena L II = L III) L trapesium = (a.b) + 2 (½.b.c)

b L I

L III L II

(13)

L trapesium = (a.b) + (b.c)

L trapesium = (½. 2a.b) + (½.b.c) + (½.b.c) L trapesium = ½ .b ( 2a + c + c),

karena (2a + c + c) adalah jumlah dua sisi sejajar maka L trapesium = ½ . b. Jumlah sisi sejajar

b adalah tinggi segitiga siku-siku yang bersesuaian

Kasus II:

Trapesium yang terdiri dari sebuah persegi panjang dan dua buah segitiga siku-siku yang tidak kongruen.

Perhatikan gambar berikut:

c a d

L trapesium = Luas persegi panjang + Luas segitiga II + Luas segitiga III L trapesium = L I + L II + L III

L trapesium = (a.b) + (½ .b.c) + (½ .b.d) L trapesium = (½. 2a.b) + (½.b.c) + (½.b.d) L trapesium = ½ .b ( 2a + c + d),

karena ( 2a + c + d) adalah jumlah dua sisi sejajar maka L trapesium = ½ . b. Jumlah sisi sejajar

b adalah tinggi segitiga siku-siku yang bersesuaian

Kasus III:

Trapesium yang terdiri dari sebuah persegi panjang dan sebuah segitiga siku-siku Perhatikan gambar berikut:

b L I

L III

(14)

c a L trapesium = Luas persegi panjang + Luas segitiga L trapesium = L I + L II

L trapesium = (a.b) + (½ .b.c) L trapesium = (½. 2a.b) + (½.b.c) L trapesium = ½ .b ( 2a + c),

karena ( 2a + c) adalah jumlah dua sisi sejajar maka L trapesium = ½ . b. Jumlah sisi sejajar

b adalah tinggi segitiga siku-siku yang bersesuaian

Jadi dapat disimpulkan rumus luas trapesium adalah setengah perkalian antara jumlah sisi sejajar dengan tinggi yang berkorespondensi (bersesuaian).

8. Pembuktian rumus luas jajar genjang

Jajar genjang terdiri dari sebuah persegi panjang dan dua buah segitiga siku-siku yang kongruen.

Perhatikan gambar berikut: c

a c L jajar genjang = Luas persegi + 2 Luas segitiga

L jajar genjang = L I + 2 L II, ( karena L II = L III) b L I L II b L I L III L II

(15)

L jajar genjang = (a.b) + 2(½ .b.c) L jajar genjang = (a.b) + (b.c)

L jajar genjang = ( a + c) b, karena (a+c) sisi alas maka L jajar genjang = (sisi alas) . b

b adalah tinggi segitiga yang bersesuaian

Jadi dapat disimpulkan rumus luas jajar genjang adalah setengah perkalian antara sisi alas dengan tinggi yang berkorespondensi (bersesuaian).

9. Pembuktian rumus luas belah ketupat

Belah ketupat terdiri dari empat buah segitiga siku-siku yang kongruen. Perhatikan gambar berikut:

L belah ketupat = L I + L II + L III + L IV

L belah ketupat = 4 L I, (karena L I = L II = L III = L IV) L belah ketupat = 4 (½.a.b)

L belah ketupat = ½ (2a.2b) L belah ketupat = ½ (a+a)(b+b),

karena (a+a) adalah diagonal, misalkan (a+a) = diagonal 1 = D1 dan (b+b) adalah diagonal juga, misalkan (b+b) = diagonal 2 = D2 maka L belah ketupat = ½ . D1.D2

Jadi dapat disimpulkan rumus luas belah ketupat adalah setengah perkalian antara diagonal-diagonalnya.

L I b L II a a L III b L IV

(16)

10.Pembuktian rumus luas layang-layang

Layang-layang terdiri dari dua pasang segitiga siku-siku yang tidak kongruen. Perhatikan gambar berikut:

L layang-layang = L I + L II + L III + L IV

L layang-layang = 2 L I + 2 L III, (karena L I = L II dan L III = L IV) L layang-layang = 2 (½.a.b) + 2 (½.a.c)

L layang-layang = ½ [(2.a.b) + (2.a.c)]

L layang-layang = ½ [ (2a) (b+c)], karena 2a adalah diagonal, misalkan 2a = D1 dan (b+c) juga diagonal, misalkan (b+c) = D2 maka

L layang-layang = ½ .D1 . D2

Jadi dapat disimpulkan rumus luas layang-layang adalah setengah perkalian antara diagonal-diagonalnya.

L I L II

Gambar

Gambar 3 merupakan contoh segiempat cembung:

Referensi

Dokumen terkait

Menguasai materi, struktur, konsep pola pikir Merencanakan dan Melakukan penataan kamar tamu Menentukan prioritas kamar yang akan dibersihkan keilmuan yang mendukung mata pelajaran

Dimana revolusi mental hanya bisa dilakukan dengan cara menguatkan kembali nilai-nilai Pancasila yang diinternalisasikan dalam pendidikan, dihayati individu, dan tecermin dalam

Tabel 1 memberikan informasi bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara bibit kelapa sawit yang mendapatkan aplikasi B dan Si melalui daun dengan bibit yang tidak mendapat-

dan multiple area menggunakan protokol OSPF perusahan dan administrator jaringan lebih memilih menggunakan desain jaringan multiple area , melihat realita ini penulis tertarik

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini, maka Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Pertanian sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IIA

Helicobacter pylori Infection on Some Serum Lipid Profile Parameters,.. Apolipoprotein-A1, and B and Lp

Agar dapat memindahkan energi panas sesuai denga keinginan, maka permukaan perpindahan panas evaporator harus mempunyai kapasitas perpindahan panas yang cukup, agar semua

Durian Selat merupakan salah satu Buah Unggul Tropika yang memiliki bernilai ekonomi tinggi karena memiliki cita rasa manis dan tekstur daging buah halus tidak