• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN DAN KEBUTUHAN INFORMASINYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN DAN KEBUTUHAN INFORMASINYA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

54   

ANALISIS SISTEM BERJALAN DAN KEBUTUHAN INFORMASINYA

3.1 Tentang Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1998, PT. Gapura Angkasa didirikan untuk pertama kali di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. PT. Gapura Angkasa menawarkan berbagai pelayanan penerbangan, seperti : penyediaan cargo, penanganan penumpang dan bagasi, serta operasi penerbangan pesawat dengan kualitas yang tinggi. Perusahaan ini diakui oleh Lembaga IATA ( International

Air Transport Association ). IATA merupakan salah satu Lembaga yang

bertujuan untuk membantu perusahaan–perusahaan penerbangan untuk mencapai keseragaman persaingan harga.

PT. Gapura Angkasa memiliki beberapa cabang, seperti di Aceh, Medan, Padang, Biak, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Makasar, Jakarta, Jogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Denpasar, Mataram dan Jayapura. Jumlah karyawan PT. Gapura Angkasa cabang bandara Soekarno-Hatta sampai saat ini adalah 894 orang.

Pada awalnya PT. Garuda Indonesia selaku penerbangan melaksanakan kegiatan ground handling untuk kepentingan sendiri, mengingat kebutuhan akan pelayanan profesional dan tuntutan hasil kerja yang optimal dengan mengutamakan unsur keselamatan, kehandalan, tepat waktu dan kepuasan pelanggan. Ground handling  

(2)

merupakan suatu kegiatan penerbangan yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para penumpang, seperti bagasinya,

cargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pergerakan pesawat didarat

dan pesawat terbang itu sendiri selama berada di bandara udara, baik untuk kedatangan maupun untuk keberangkatan. 

Oleh karena itu PT. Garuda Indonesia mempertimbangkan untuk menyerahkan kegiatan ground handling kepada PT. Gapura Angkasa.

PT. Gapura Angkasa merupakan perusahaan perseroan terbatas yang didirikan oleh 3 perusahaan BUMN, yaitu :

1. PT. Garuda Indonesia, selaku penerbangan terbesar di Indonesia. 2. PT. Angkasa Pura I, selaku pengelola bandar udara di Indonesia

timur.

3. PT. Angkasa Pura II, selaku pengelola bandar udara di Indonesia barat.

Pada tanggal 26 januari 1998 disepakati untuk mendirikan perusahaan dengan nama PT. Gapura Angkasa dengan bidang kerja pelaksanaan ground handling. Dasar hukum pendirian PT. Gapura Angkasa adalah :

1. SK Menteri Keuangan RI no. S-546/MK016/1997 tanggal 5 November 1997 tentang pendirian perusahaan kerjasama.

2. SK Menteri Keuangan RI no. SR04/MK016/1998 tanggal 29 Januari 1998 tentang perjanjian kerjasama usaha, anggaran dasar dan keanggotaan PT. Gapura Angkasa.

(3)

3. Akta Notaris Imas Fatimah,SH no. 32 tanggal 26 Januari 1998, tentang pendirian perusahaan kerjasama PT. Gapura Angkasa.

Bagian – bagian yang dipegang PT. Gapura Angkasa, yaitu : 1. Perwakilan dan akomodasi.

2. Load control, komunikasi dan mengontrol keberangkatan.

3. Unit load device control.

4. Penumpang dan bagasi.

5. Cargo dan surat kantor pos.

6. Jalur penerbangan. 7. Pelayanan pesawat terbang. 8. Bahan bakar dan minyak. 9. Pemeliharaan pesawat terbang.

10. Pengoperasian penerbangan dan para pekerja adminstrasi 11. Surface transport.

12. Jasa katering.

13. Pengawasan dan adminstrasi 14. Keamanan

Fungsi PT. Gapura Angkasa adalah menyelenggarakan ke-14 section tersebut secara cepat, aman, efisien dan ekonomis dalam rangka menunjang kelancaran operational penerbangan di bandara sesuai dengan kesiapan masing–masing stasiun.

(4)

Kantor pusat dan kantor–kantor cabang PT. Gapura Angkasa, yaitu : 1. Kantor pusat gedung penjamin, floor 3 dan 3A jln. Angkasa, Blok

B9 Kav.6, Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta 10720 – Indonesia. 2. Kantor–kantor cabang Jakarta (CGK) terminal F, Soekarno Hatta

International Airport.

3. Jakarta (HLP) Halim Perdana Kusuma International Airport. 4. Denpasar (DPS) Ngurah Rai International Airport.

5. Medan (MES) Polonia International Airport. 6. Surabaya (SUB) Juanda International Airport. 7. Makasar (UPG) Hasanudin International Airport. 8. Balikpapan (BPN) Sepinggan International Airport. 9. Yogyakarta (JOG) Adi Sutjipto International Airport. 10. Semarang (SMG) Ahmad Yani International Airport. 11. Biak (BIK) Frans Kasieppo International Airport. 12. Pekanbaru (PKU) Sutan Syarif Kasim II Airport. 13. Pontianak (PNK) Supadio Airport.

14. Banjarmasin (BDJ) Syamsuddin Noor Airport. 15. Manado (MDC) Sam Ratulangi Airport. 16. Palangkaraya (PKY) Cilikriwut Airport.

17. Padang (PDG) Minangkabau International Airport.

18. Palembang (PLM) Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport.

(5)

20. Mataram (AMI) Selaparang Airport.

21. Banda Aceh (BTJ) Sultan Iskandar Muda Airport. 22. Jayapura (DIJ) Sentani Airport.

23. Sorong (SOQ) Domine Eduard Osok Airport. 24. Pangkal Pinang (PGK) Depati Amir Airport. 25. Jambi (DJB) Sultan Thaha Airport.

3.1.2 Visi dan Misi

1. Misi PT. Gapura Angkasa, yaitu :

a. Memberi konstribusi positif dalam integritas bisnis jasa penerbangan.

b. Berperan serta dalam membentuk sinergi bisnis antara perusahaan dengan pemegang saham.

c. Meraih keuntungan.

d. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

e. Menjadi perusahaan ground handling yang diakui di Asia. 2. Visi PT. Gapura Angkasa, yaitu :

Mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan,dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis.

(6)

3.1.3 Tujuan Perusahaan

Tujuan PT. Gapura Angkasa adalah untuk memaksimalkan kontribusinya dan untuk mempertahankan kepuasaan pelanggan.

3.1.4 Kegiatan Bisnis Perusahaan

Kegiatan bisnis utama pada PT. Gapura Angkasa adalah menawarkan berbagai pelayanan penerbangan kepada para pelanggan, seperti : penyediaan cargo, penanganan penumpang dan bagasi, serta operasi penerbangan pesawat dengan kualitas yang tinggi.

3.1.5 Struktur Organisasi

Di dalam perusahaan terdapat beberapa unit kerja yang masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda, sehingga dibentuklah sebuah struktur organisasi.

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena dengan mempelajari struktur organisasi, maka dapat diperoleh gambaran mengenai bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan tersebut, beserta tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta koordinasi antar bagian-bagian yang bersangkutan.

Berikut ini adalah struktur organisasi perusahaan PT. Gapura Angkasa pada bagian Dinas Informatika dan Pelaporan, yang menggambarkan hubungan vertikal dan horizontal antara pemimpin dan bawahan beserta karyawannya. Dimana karyawan atau bawahan harus

(7)

menjalankan tugasnya masing-masing dan bertanggung jawab kepada atasannya agar bisa tercapai hasil kerja yang optimal.

Gambar 3.1

(8)

3.1.6 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab dari masing–masing unit organisasi yang berdasarkan pada struktur organisasi PT. Gapura Angkasa di atas, antara lain :

1. General Manager

Tugas dan tanggung jawab General Manager : a. Mengatur dan mengawasi semua divisi.

b. Bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas perusahaan. c. Mengawasi jalannya perusahaan.

d. Mengadakan pemeriksaan laporan secara berkala.

2. Senior Manager Operation Area

Tugas dan tanggung jawab Senior Manager Operation Area : a. Mengatur kegiatan penerbangan

b. Mengatur kegiatan operasional baik MPA ( Maskapai Penerbangan Asing) maupun Garuda.

3. Head Section Safety & Security

Tugas dan tanggung jawab Head Section Safety & Security : a. Mengatur keamanan dari kegiatan yang sedang berlangsung.  b. Memastikan bahwa standar mutu di bidang keamanan dapat

dijalankan. 

c. Mengontrol proses administrasi keamanan agar dapat berjalan secara transparan dan benar. 

(9)

e. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap tim yang dipimpin. 

4. Division Manager Non GA Services

Tugas dan tanggung jawab Division Manager Non GA Services adalah mengatur kegiatan operasional yang berada di luar penerbangan Garuda.

5. Division Manager GA Services

Tugas dan tanggung jawab Division Manager GA Services adalah mengatur kegiatan operasional penerbangan Garuda.

6. Division Manager FLT. Operation

Tugas dan tanggung jawab Division Manager FLT. Operation adalah mengkoordinasi seluruh kegiatan operasional yang terdiri dari

load control, ramp handling, loading master, DEPCO ( Deperature Control )

7. Division Manager GSE. Operation

Tugas dan tanggung jawab Division Manager GSE. Operation adalah menyediakan dan mempersiapkan peralatan–peralatan penerbangan yang dibutuhkan.

8. Division Manager Customer Services

Tugas dan tanggung jawab Division Manager Customer

(10)

9. Division Manager Technic

Tugas dan tanggung jawab Division Manager Technic adalah bertanggung jawab terhadap perawatan semua perlatan kantor.

10. Division Manager Intern Services

Tugas dan tanggung jawab Division Manager Intern Services : a. Mengelola layanan internal, seperti bagian personalia dan tata

usaha.

b. Mensortir CV yang masuk.

c. Merencanakan sistem dan mekanisme kerja yang efektif dan efisien.

d. Menyusun Job Description, Specification, dan Evaluation bagi seluruh jabatan sesuai susunan organisasi dan merevisi ulang sesuai perkembangan kebutuhan perusahaan.

e. Memonitor dan mengevaluasi hasil kerja karyawan.

f. Membantu memecahkan masalah karyawan yang dipandang dapat mempengaruhi prestasi kerjanya.

11. Division Manager Finance

Tugas dan tanggung jawab Division Manager Finance adalah mengatur dan menyelesaikan sistem pembukuan keuangan.

12. Liasion Officer Non GA

Tugas dan tanggung jawab Liasion Officer Non GA adalah mengatur dan bertanggung jawab terhadap MPA ( Maskapai Penerbangan Asing ).

(11)

13. Assistant / Duty Manager GA. Services

Tugas dan tanggung jawab Assistant/Duty Manager GA.

Services adalah membantu Division Manager GA Services dalam

mengatur kegiatan operasional penerbangan Garuda. 14. Assistant / Duty Manager FLT. Operation

Tugas dan tanggung jawab Assistant/Duty Manager FLT.

Operation adalah membantu Division Manager FLT. Operation

dalam mengkoordinasi seluruh kegiatan operasional. 15. Assistant / Duty Manager GSE. Operation

Tugas dan tanggung jawab Assistant/Duty Manager GSE.

Operation adalah membantu Division Manager GSE. Operation

dalam menyediakan dan mempersiapkan peralatan–peralatan. 16. Assistant Manager GSE. Maintanance

Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager GSE.

Maintanance adalah merawat serta memelihara peralatan dan

bertanggung jawab terhadap Division Manager Technic. 17. Assistant Manager HRD, MPWR SCHD & GA

Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager HRD, MPWR

SCHD & GA :

a. mengatur penjadwalan setiap karyawan.

b. Pengurusan perencanaan kebutuhan karyawan ( Man Power

Planning ) untuk keperluan dan perkembangan organisasi

(12)

c. Memasang iklan untuk penerimaan karyawan baru.

d. Pengangkatan, pengembangan, pemberhentian dan kesejahteraan pegawai serta dokumentasi tata naskah pegawai pelaksana persuratan dinas dan kearsipan.

e. Pelaksanaan administrasi anggaran dan perbendaharaan serta akuntansi, penyiapan sarana dan prasarana kerja, keamanan, kebersihan, keselamatan kerja dan keprotokolan.

f. Evaluasi pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan Pusat.

18. Assistant Manager Treasury & Budgeting

Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager Treasury &

Budgeting adalah mengatur dan merencanakan total biaya ( cost )

yang dapat dipakai oleh perusahaan serta mencatat setiap pengeluaran dan pendapatan dari perusahaan.

19. Liasion Officer Garuda

Tugas dan tanggung jawab Liasion Officer Garuda adalah mengontrol dan mengevaluasi kinerja karyawan Garuda.

20. Assistant Manager GSE. Maintance Support

Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager GSE. Maintance

Support adalah bertanggung jawab terhadap perawatan peralatan

(13)

21. Assistant Manager Perf. Analys & Management Reports

Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager Perf. Analys &

Management adalah menganalisis perfomance dan mengatur laporan

yang masuk dalam perusahaan. 22. Assistant Manager Accounting

Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager Accounting adalah

a. Melakukan Audit Internal.

b. Mengontrol data transaksi dari proyek. c. Melakukan amortisasi biaya. 23. Assistant Manager Facility Maintanance

Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager Facility

Maintanance adalah merawat semua fasilitas, baik sarana ataupun

prasarana yang ada dalam perusahaan.

3.2 Gambaran Sistem Yang Sistem Berjalan 3.2.1 Data Flow Diagram

3.2.1.1 Diagram Konteks

Berikut ini adalah diagram konteks pengelolaan sumber daya manusia pada sistem yang sedang berjalan saat ini.

(14)

Keterangan :

PHK = Pemutusan Hubungan Kerja

(15)

3.2.1.2 Diagram Nol

Berikut ini adalah diagram noll pengelolaan sumber daya manusia pada sistem yang sedang berjalan saat ini.

Keterangan :

PHK = Pemutusan Hubungan Kerja

(16)

3.2.1.3 Diagram Rinci

  Gambar 3.4 Diagram Rinci Perekrutan

(17)

   

Gambar 3.5 Diagram Rinci Pelatihan  

       

(18)

   

Gambar 3.6 Diagram Rinci Penilaian                    

(19)

 

Gambar 3.7 Diagram Rinci Cuti  

     

(20)

   

Gambar 3.8 Diagram Rinci Pemutusan Hubungan Kerja  

3.2.2 Prosedur di Dalam Sistem

PT. Gapura Angkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan seperti penyediaan cargo, penanganan penumpang dan bagasi, serta operasi penerbangan pesawat. Untuk mencapai kinerja yang

5.1* Analisa Pelanggaran

Divisi Jabatan Penilaian Kayawan SP

5.1* Analisa Pelanggaran Karyawan Pela ng g a ra n 1 SP 1 P e la n g gar a n 2 SP 2 SP 3 P e la ng ga ra n 3 5.3* Pengaturan PHK

Karyawan Surat Referensi Usulan PHK Konfirmasi Human Resource

Surat Pensiun

Surat Pengunduran Diri

Divisi yang Terkait

Surat Usulan PHK 5.5* Pembuatan Laporan PHK Laporan PHK PHK 5.4* Pembuatan Surat PHK

Surat Pengunduran Diri dan Konfirmasi

Laporan PHK Su ra t P H K P e la ng ga ra n 1 Te g u ra n 1

(21)

berkualitas tinggi dibutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih profesional. Pengelolaan sumber daya manusia meliputi mulai dari perekrutan karyawan, pelatihan karyawan, penilaian prestasi karyawan, permohonan cuti dan pemutusan hubungan kerja ( PHK ).

Berikut ini merupakan prosedur perekrutan karyawan, penilaian karyawan, promosi, mutasi, demmosi dan pemecatan karyawan dalam proses pengelolaan sumber daya manusia yang terdapat pada PT. Gapura Angkasa.

3.2.2.1 Perekrutan Karyawan

Perekrutan tenaga kerja dimaksudkan untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Pembahasan formulir lamaran, test psikologi dan wawancara dalam menentukan kebutuhan tenaga kerja, baik menyangkut jumlah maupun mutu tenaga kerja merupakan seleksi dalam memilih dan menarik tenaga kerja. Pada unit organisasi PT. Gapura Angkasa, fungsi perekrutan tenaga kerja ini didelegasikan kepada para ahli bagian HRD.

Prosedur dari kegiatan perekrutan karyawan adalah sebagai berikut:

(22)

1. Divisi yang membutuhkan tenaga kerja mengusulkan permintaan karyawaan serta mengirim dokumen permintaan karyawan kepada divisi HRD.

2. Divisi HRD menerima dokumen permintaan karyawan dari divisi yang membutuhkan tenaga kerja.

3. Divisi membuat promosi ( periklanan ) lowongan kerja secara manual melalui media massa.

4. Media masa membuat dokumen periklanan lowongan kerja serta menyebarkan dokumen tersebut kepada pelamar yang akan melamar.

5. Pelamar membuat CV kemudian mengirimkan CV ke Divisi HRD.

6. Divisi HRD menerima semua CV pelamar.

7. Divisi HRD melakukan penyeleksian CV pelamar.

8. Divisi HRD memilih dokumen hasil pelamar yang memenuhi syarat.

9. Divisi HRD mengirim dokumen hasil pelamar yang memenuhi syarat ke Divisi yang membutuhkan permintaan tenaga kerja.

10. Divisi HRD membuat surat panggilan tes dan wawancara serta mengirimnya ke pelamar yang memenuhi seleksi. 11. Pelamar menerima surat panggilan tes dan wawancara.

(23)

12. Pelamar mendatangai Divisi HRD untuk melakukan proses tes dan wawancara secara manual.

13. Divisi HRD menilai haasil tes dan wawancara dari pelamar.

14. Divisi HRD melakukan proses penyeleksian penerimaan karyawan baru.

15. Apabila seleksi penerimaan calon karyawan baru tidak disetujui oleh divisi HRD maka divisi HRD membuat konfirmasi kepada pelamar serta mengirim surat penolakan kepada pelamar

16. Apabila seleksi penerimaan calon karyawan baru disetujui, maka Divisi HRD membuat 1 rangkap surat perjanjian kerja kepada calon karyawan baru untuk ditandatangani. 17. Pelamar menerima surat perjanjian kerja.

18. Pelamar menandatangani surat perjanjian kerja.

19. Pelamar mengirim surat perjanjian kerja kepada divisi HRD.

(24)

  Gambar 3.4 Diagram Aliran Dokumen Proses Perekrutan

(25)

3.2.2.2 Pelatihan Karyawan

Pelatihan ( training ) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.

Prosedur dari kegiatan pelatihan karyawan adalah sebagai berikut :

1. Divisi yang terkait mengirimkan dokumen–dokumen karyawan yang berhak mendapatkan pelatihan kepada divisi HRD.

2. Divisi HRD membuat dan mengirimkan surat penawaran untuk mengikuti kegiatan pelatihan kepada karyawan. 3. Karyawan menerima surat penawaran tersebut dan

memberi respon kepada divisi HRD.

4. Divisi HRD mengadakan kegiatan pelatihan yang diikuti oleh karyawan.

5. Divisi HRD memberi hasil dari pelatihan yang telah dijalankan.

6. Divisi HRD mengirim hasil pelatihan kepada divisi yang terkait dan kepada karyawan.

(26)

  Gambar 3.5 Diagram Aliran Dokumen Pelatihan

(27)

3.2.2.3 Penilaian Prestasi Karyawan

Penilaian prestasi kerja merupakan proses dimana organisasi– organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan–keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.

PT. Gapura Angkasa melakukan penilaian prestrasi pada karyawan berdasarkan kualitas dan kemampuan dalam pelaksanaan tugas yang diberikan, penampilan dalam pelaksanaan jasmani maupun rohani, tertibnya dalam peraturan PT. Gapura Angkasa serta penyusaian diri terhadap lingkungan sekitarnya.

Prosedur dari kegiatan penilaian prestasi karyawan adalah sebagai berikut : 1. Manager divisi yang terkait memantau kegiatan serta produktivitas

karyawan setiap hari.

2. Manager divisi yang terkait memberikan hasil laporan kegiatan serta produktivitas karyawan kepada divisi HRD.

3. Divisi HRD menerima laporan kegiatan serta produktivitas karyawan. 4. Divisi HRD melakukan penilaian prestasi karyawan.

5. Divisi HRD mencetak laporan penilaian prestasi karyawan.

6. Divisi HRD memberikan laporan penilaian prestasi karyawan kepada manager divisi yang terkait.

7. Divisi yang terkait menerima laporan penilaian a prestasi karyawan, kemudian mengevaluasi laporan tersebut.

(28)
(29)

3.2.2.4 Permohonan Cuti

Cuti merupakan suatu kebijaksanaan yang dianut setiap organisasi dimana ada waktu tertentu para pegawai tidak bekerja, tetapi tetap memperoleh penghasilan.

PT. Gapura Angkasa memberikan hak cuti kepada setiap karyawan membutuhkannya. Setiap karyawan memiliki hak cuti yang terbatas, apabila seorang karyawan telah habis hak cutinya maka karyawan tersebut tidak dapat mengambil cuti lagi.

Prosedur dari kegiatan permohonan cuti karyawan adalah sebagai berikut :

1. Karyawan meminta formulir permohonan cuti kepada Divisi HRD. 2. Divisi HRD menerima permohonan cuti karyawan.

3. Divisi HRD mencetak formulir permohonan cuti dan memberikan formulir tersebut pada karyawan.

4. Karyawan menerima dan mengisi formulir permohonan cuti kosong. 5. Karyawan menyerahkan formulir permohonan cuti yang telah diisi

kepada divisi HRD.

6. Divisi HRD menerima formulir cuti yang telah diisi oleh karyawan, kemudian Divisi HRD memeriksa jatah atau sisa waktu cuti yang dimiliki oleh karyawan yang bersangkutan.

7. Apabila jatah cuti yang dimiliki oleh karyawan sudah habis, maka divisi HRD mengirim surat penolakan cuti kepada karyawan.

(30)

8. Apabila jatah cuti yang diminta oleh karyawan masih tersedia, maka divisi HRD mengurangi waktu cuti yang dimiliki karyawan tersebut. 9. Divisi HRD menandatangani dan mengirimkan surat permohonan cuti

kepada karyawan.

10. Karyawan menerima surat permohonan cuti yang telah ditandatangani oleh Divisi HRD, setelah itu karyawan yang bersangkutan menandatangani surat permohonan cuti tersebut.

11. Karyawan mengirimkan surat permohonan cuti yang telah valid kepada Divisi HRD.

12. Divisi HRD menerima surat permohonan cuti yang telah valid, kemudia menyimpan surat permohonan cuti tersebut ke dalam berkas.

(31)
(32)

3.2.2.5 Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )

Pemberhentian merupakan pemutusan hubungan kerja seseorang pada suatu perusahaan. Beberapa alasan pemberhentian antara lain karena undang–undang, keinginan karyawan, pensiun, kontrak kerja berakhir, kesehatan karyawan, meninggal dunia atau karena perusahaan dilikuidasi. 

PT. Gapura Angkasa melakukan pemutusan hubungan berdasarkan argumentasi yang berlandaskan hukum dan fakta– fakta yang ada.

Prosedur dari krgiatan PHK adalah sebagai berikut :

1. Divisi HRD mengidentifikasikan kinerja karyawan usia karyawan.

2. Divisi HRD mengajukan surat PHK ke divisi HRD.

3. Divisi HRD membuat surat pemecatan dan kemudian surat pemecatan

diberikan kepada divisi yang terkait untuk diperoses. 4. Divisi yang terkait memberikan surat pemecatan kepada

karyawannya.

5. Karyawan menerima surat pemecatan dan karyawan menandatangani surat pemecatan.

(33)

  Gambar 3.8 Diagram Aliran Dokumen Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )

(34)

3.3 Analisis Kebutuhan Informasi

Dalam merancang sistem yang diinginkan maka dibutuhkan beberapa informasi penting, antara lain:

Proses Kebutuhan informasi

Perekrutan 1. Posisi apa saja yang sedang membutuhkan karyawan baru.

2. Jumlah karyawan yang dibutuhkan. 3. Daftar dari seluruh pelamar.

4. Daftar pelamar yang lulus tes dan wawancara.

5. Pelamar yang diterima menjadi karyawan baru.

Pelatihan 1. Jenis pelatihan yang akan dibuka. 2. Daftar dari setiap karyawan yang

mendapatkan pelatihan. 3. Hasil dari pelatihan karyawan. Penilaian Prestasi 1. Daftar nilai berdasarkan evaluasi

kinerja karyawan.

Cuti 1. Jumlah cuti yang diambil oleh karyawan.

Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) 1. Daftar dari setiap karyawan yang sudah berumur 60 tahun.

(35)

2. Daftar dari setiap karyawan yang mendapat pemecatan.

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Informasi

3.4 Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan pada PT. Gapura Angkasa, ditemukan beberapa masalah, seperti :

1. Proses penyimpanan data masih secara manual dalam bentuk dokumen– dokumen arsip, sehingga data tidak tersimpan dengan baik dan sulit mendapatkan informasi tentang karyawan.

2. Pada perekrutan tenaga kerja, divisi HRD masih memakai sistem manual, sehingga memakan banyak waktu, memungkinkan adanya kehilangan beberapa data dan pembuatan basisdata masih menggunakan aplikasi

Microsoft Excel.

3. Menyulitkan divisi HRD dalam memasuki, memperbarui, mencari dan memproses data karyawan.

3.5 Solusi Pemecahan Masalah

Pada divisi Human Resource Department ( HRD ) memerlukan informasi dan data secara cepat, tepat dan akurat. Selama ini divisi HRD mengakses beberapa informasi dan data yang berupa dokumen–dokumen yang terpisah. Data tersebut seharusnya disimpan dalam sistem yang terintegrasi, sehingga mempermudah pengaksesan data dan informasi yang dibutuhkan.

(36)

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka penulis membuat basisdata karyawan, sehingga data–data karyawan dapat diakses dengan mudah dan cepat. Langkah selanjutnya adalah merancang suatu aplikasi sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan PT. Gapura Angkasa. Aplikasi ini akan dibuat dengan software Visual Basic.Net 2008 serta menggunakan microsoft SQL Server 2008.

Tujuan dari aplikasi ini adalah mempermudah pekerjaan karyawaan divisi HRD dan tidak memakan banyak waktu, serta mampu memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.

Gambar

Gambar 3.2 Diagram Konteks
Gambar  3.3 Diagram Nol
Gambar  3.5 Diagram Rinci Pelatihan   
Gambar  3.6 Diagram Rinci Penilaian                     
+5

Referensi

Dokumen terkait

Video game jenis ini sesuai dengan terjemahannya, bermain peran, memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain di dalam permainan, yang biasanya adalah tokoh

Menurut Rahayu (2009) terkait dengan penggunaan lahan, di daerah penggiran merupakan wilayah yang banyak mengalami perubahan lahan terutama perubahan lahan pertanian

Individu yang berada dalam keadaan psychological well-being adalah individu yang merasa puas dengan hidupnya, kondisi emosional yang positif, mampu

Jual beli ayam potong yang terjadi di Pasar Bandarjo Ungaran, merupaka hasil sembelihan orang fasiq, dimana orang fasiq tersebut adalah orang yang meninggalkan

Serta mendapatkan pelajaran agar bagaimana dapat mengetahui tentang bagaimana upaya penegakan hukum di tingkat penyidikan, dan sebagai tambahan literatur yang berguna

Jika petak tersier hanya memperoleh air pada satu tempat saja dari jaringan pembawa utama, hal ini akan memerlukan jumlah bangunan yang lebih sedikit di saluran primer,

Jika ada data yang belum lengkap maka bagian administrasi akan mengembalikan form tersebut untuk dilengkapi datanya, namun jika sudah lengkap maka proses

Dalam kaitannya dengan pemberdayaan pasar tradisional maka dapat disimpulkan bahwa definisi dari peranan pemerintah daerah dalam pemberdayaan pasar tradisional