• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar ipa menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan motivasi dan prestasi belajar ipa menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016."

Copied!
278
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Arieska Josie Perdani Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IVB SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK; (2) meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, dan (3) meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Subyek dalam penelitian ini ada 33 siswa. Objek pada penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, lembar observasi motivasi dan tes pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV B menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) mempersiapkan laptop, proyektor, dan speaker, b) menyajikan gambar, video, dan powerpoint, c) mengamati gambar, video, dan powerpoint; d) tanya jawab dengan siswa mengenai materi; e) menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi; f) mengkomunikasikan mengenai hasil pekerjaan siswa; (2) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa dari kondisi awal 54,73 (rendah), pada siklus I menjadi 70,31 (tinggi) dan meningkat pada siklus II menjadi 79,19 (tinggi); dan (3) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar . Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa dari kondisi awal 55,83 menjadi 69,14 pada siklus I dan menjadi 76,9 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari kondisi awal 43,33% menjadi 72,41% pada siklus I dan menjadi 89,66% pada siklus II.

(2)

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGI (ICT)

MEDIA BASED LEARNING IN GRADE IV B AT KANISIUS SENGKAN ELEMENTARY SCHOOL IN ACADEMIC YEAR 2015/2016

Arieska Josie Perdani motivation and learning achievements on science subject through usage of ICT-based learning media; (2) to increase learning motivation on science subjects by using ICT-based learning media towards fifth grade students of IV B class; and (3) to improve learning achievements of fourth grade students of VI B class, SD Kanisius Sengkan through usage of ICT-based learning media.

The research method was action research by Kemmis and Mc Taggart. The research subjects were 33 students. The research object were students’ learning motivation and achievements on science subject: life cycles of animals in IV B classroom, SD Kanisius Sengkan by using ICT-based learning media. The instruments used in the research were questionnaires, observation sheets about learning motivation and multiple-choice test. This research used qualitative and quantitative analysis technique.

The results of the research show that (1) the efforts to boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B class by using ICT-based learning media can be used by following these steps: a) prepare a laptop, projector and speaker; b) present pictures, videos and presentation (i.e. ms. power point); c) take a look the pictures, videos and presentation; d) have question and answer session with the students; e) write down the important things which were related to the learning material; f) discuss the result of students’ work; (2) the usage of ICT-based learning media can boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average learning motivation score on science subject from pretest score: 54,73 (i.e. low), at first phase became 70,31 (i.e. high) and increased at second phase by 79,19 (i.e. high); and (3) the usage of ICT-based learning media can increase students’ learning achievements on science subject in V A class from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average test score from pretest score: 55.83 to 69.14 at first phase and 76.9 at second phase. The percentage of standardised score increased from preliminary finding, 43.33% to 72.41% at first phase and 89.66% at second phase.

(3)

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Arieska Josie Perdani NIM: 121134154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang selalu memberkati, membimbing dan menyertaiku selama

pembuatan skripsi

Orangtua saya yaitu Bapak Suparja dan Ibu Kristin Retna Utami yang selalu

mendoakanku, memberikan dukungan material dan moral, serta memberikan

semangat dan perhatian selama ini.

Adik saya yaitu Bertina Josie Marthasari dan Cornelia Josie Agustania yang selalu

memberikan semangat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Rahman Nas, teman istimewa yang selalu menemani, memberikan semangat,

perhatian, dukungan dan dorongan selama pengerjaan skripsi ini.

Monika Ika Widyaningrum, sahabat seperjuangan saya yang selalu memberikan

bantuan dan masukan dalam penyusunan skripsi.

Seluruh warga SD Kanisius Sengkan yang memberikan bantuan dan dukungan

bagi kelancaran skripsi ini.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan

(7)

v

MOTTO

Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan

hati mendahului kehormatan.

(Amsal 15:33)

Kerja keras, pantang menyerah, disiplin, dan doa adalah kunci keberhasilan

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesunggguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 8 Februari 2017

Penulis

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Arieska Josie Perdani

Nomor Mahasiswa : 121134154

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016”

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya melalui internet tanpa harus izin dari saya terlebih dahulu

serta tanpa harus memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 8 Februari 2017

Yang menyatakan,

Arieska Josie Perdani

(10)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Arieska Josie Perdani Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IVB SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK; (2) meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, dan (3) meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Subyek dalam penelitian ini ada 33 siswa. Objek pada penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, lembar observasi motivasi dan tes pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV B menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) mempersiapkan laptop, proyektor, dan speaker, b) menyajikan gambar, video, dan powerpoint, c) mengamati gambar, video, dan powerpoint; d) tanya jawab dengan siswa mengenai materi; e) menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi; f) mengkomunikasikan mengenai hasil pekerjaan siswa; (2) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa dari kondisi awal 54,73 (rendah), pada siklus I menjadi 70,31 (tinggi) dan meningkat pada siklus II menjadi 79,19 (tinggi); dan (3) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar . Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa dari kondisi awal 55,83 menjadi 69,14 pada siklus I dan menjadi 76,9 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari kondisi awal 43,33% menjadi 72,41% pada siklus I dan menjadi 89,66% pada siklus II.

(11)

ix ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGI (ICT)

MEDIA BASED LEARNING IN GRADE IV B AT KANISIUS SENGKAN ELEMENTARY SCHOOL IN ACADEMIC YEAR 2015/2016

Arieska Josie Perdani motivation and learning achievements on science subject through usage of ICT-based learning media; (2) to increase learning motivation on science subjects by using ICT-based learning media towards fifth grade students of IV B class; and (3) to improve learning achievements of fourth grade students of VI B class, SD Kanisius Sengkan through usage of ICT-based learning media.

The research method was action research by Kemmis and Mc Taggart. The research subjects were 33 students. The research object were students’ learning motivation and achievements on science subject: life cycles of animals in IV B classroom, SD Kanisius Sengkan by using ICT-based learning media. The instruments used in the research were questionnaires, observation sheets about learning motivation and multiple-choice test. This research used qualitative and quantitative analysis technique.

The results of the research show that (1) the efforts to boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B class by using ICT-based learning media can be used by following these steps: a) prepare a laptop, projector and speaker; b) present pictures, videos and presentation (i.e. ms. power point); c) take a look the pictures, videos and presentation; d) have question and answer session with the students; e) write down the important things which were related to the learning material; f) discuss the result of students’ work; (2) the usage of ICT-based learning media can boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average learning motivation score on science subject from pretest score: 54,73 (i.e. low), at first phase became 70,31 (i.e. high) and increased at second phase by 79,19 (i.e. high); and (3) the usage of ICT-based learning media can increase students’ learning achievements on science subject in V A class from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average test score from pretest score: 55.83 to 69.14 at first phase and 76.9 at second phase. The percentage of standardised score increased from preliminary finding, 43.33% to 72.41% at first phase and 89.66% at second phase.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala

berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Dalam rangka menyelesaikan tugas skripsi ini, penulis banyak menemui

kesulitan namun berkat bantuan berbagai pihak dapat terpecahkan dengan lancar.

Oleh sebab itu perkenankan penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku wakil ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

dorongan, motivasi, pengarahan dan dengan sabar telah meluangkan waktu untuk

membimbing dan memberikan saran serta mengarahkan peneliti dalam

penyusunan skripsi.

5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II

yang telah memberikan dorongan, motivasi, pengarahan dan dengan sabar telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran serta mengarahkan

peneliti dalam penyusunan skripsi.

6. Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M. Hum. selaku Dosen penguji yang telah

memberikan masukan atau saran kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan

(13)

xi

7. Seluruh dosen dan staf PGSD yang telah membimbing dan memberikan

pelayanan bagi kami.

8. Sri Wartini, selaku Kepala SD Kanisius Sengkan yang telah mengijinkan peneliti

dalam melakukan penelitian.

9. Maria Karma Tresnamurti, S.Pd. selaku guru kelas IVB SD Kanisius Sengkan

yang telah memberikan bantuan dalam melakukan penelitian sehingga penelitian

dapat berjalan dengan lancar.

10.Siswa dan siswi kelas IVB SD Kanisius Sengkan selaku subjek penelitian yang

telah bersedia untuk membantu penulis dalam proses penelitian.

11.Keluarga tercinta atas semua dukungan material dan moral serta doa dan

perhatianya selama ini.

12.Teman-teman PGSD USD atas semangat dan dukungan serta kerjasama dalam

proses perkuliahan.

13.Semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata

Dharma.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

peneliti pun merasa masih banyak kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki.

Untuk itu, kritik dan saran sangat peneliti terima sebagai masukan dalam

perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan kekurangannya,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Terimakasih

(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

1.6 Definisi Operasional ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Motivasi Belajar ... 10

2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 10

2.1.1.2 Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 11

2.1.2 Prestasi Belajar ... 13

(15)

xiii

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Prestasi Belajar ... 14

2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 15

2.1.3.1 Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 17

2.1.3.2 Media Pembelajaran Berbasis TIK yang Digunakan ... 19

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 21

2.1.4.1 Hakikat IPA ... 21

2.1.4.2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD ... 22

2.1.4.3 Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 23

2.1.5 Penerapan TIK dalam Pembelajaran IPA ... 30

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 32

2.3 Kerangka Berpikir ... 36

2.4 Hipotesis Tindakan ... 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Instrumen Penelitian ... 57

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ... 62

3.8 Teknik Analisis Data ... 73

3.9 Indikator Keberhasilan Penelitian ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Hasil Penelitian ... 77

4.2 Pembahasan ... 101

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 111

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 112

5.3 Saran ... 113

DAFTAR REFERENSI ... 114

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran

2014/2015 ... 4

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data ... 44

Tabel 3.2 Arah Pernyataan dan Skor Validasi ... 56

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Siswa ... . 58

Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kuesioner Motivasi ... .61

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ... .61

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 62

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I ... .65

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II ... .66

Tabel 3.9 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 67

Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 67

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Observasi Motivasi ... 68

Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Valiadasi Kuesioner Motivasi ... 69

Tabel 3.13 Koefisien Korelasi ... 70

Tabel 3.14 Hasil Reliabilitas Statistik Siklus I... 70

Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Statistik Siklus II ... 70

Tabel 3.16 Kategori Indeks Kesukaran ... 71

Tabel 3.17 Indeks Kesukaran Siklus I ... 71

Tabel 3.18 Indeks Kesukaran Siklus II ... 72

Tabel 3.19 Perhitungan PAP II ... 73

Tabel 3.20 Kategori Tingkat Prestasi Belajar Siswa ... 73

Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan ... 76

Tabel 4.1 Data Capaian Kondisi Awal Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 78

Tabel 4.2 Data Capaian Kondisi Awal Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 79

Tabel 4.3 Data Hasil Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa ... 80

Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Kelas IV B Tahun Ajaran 2014/2015 .... 80

Tabel 4.5 Data Capaian Pra Siklus Secara Keseluruhan ... 81

(17)

xv

Tabel 4.7 Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 86

Tabel 4.8 Data Hasil Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 87

Tabel 4.9 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 87

Tabel 4.10 Data Capaian Siklus I Secara Keseluruhan ... 88

Tabel 4.11 Data Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 92

Tabel 4.12 Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 92

Tabel 4.13 Data Hasil Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 93

Tabel 4.14 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 93

Tabel 4.15 Data Capaian Siklus II Secara Keseluruhan ... 94

Tabel 4.16 Rekapitulasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 97

Tabel 4.17 Data Capaian Skor Motivasi ... 98

(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu ... 24

Gambar 2.2 Berudu ... 24

Gambar 2.3 Tahapan Daur Hidup Katak... 25

Gambar 2.4 Telur Kecoa ... 25

Gambar 2.5 Tahapan Metamorfosis Kecoa ... 26

Gambar 2.6 Tahapan Perkembangan Telur Ayam ... .27

Gambar 2.7 Tahapan Daur Hidup Ayam ... .27

Gambar 2.8 Tahapan Daur Hidup Kucing ... .27

Gambar 2.9 Kandang ... .28

Gambar 2.10 Makanan Hewan ... .29

Gambar 2.11 Cara Memandikan Hewan ... .29

Gambar 2.12 Literature Map ... 35

Gambar 2.13 Bagan Kerangka Berpikir ... 37

Gambar 3.1 Model Siklus PTK ... 40

Gambar 4.1 Observasi Ketercapaian Motivasi Belajar Siswa ... 95

Gambar 4.2 Kuesioner Ketercapaian Motivasi Belajar Siswa ... 96

Gambar 4.3 Rata-rata Skor Observasi Dan Kuesioner ... .96

Gambar 4.4 Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... .100

Gambar 4.5 Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa ... .101

Gambar 4.6 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... .105

Gambar 4.7 Persentase Pencapaian KKM Kondisi Awal ... .107

Gambar 4.8 Persentase Pencapaian KKM Siklus I ... .108

(19)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian ... 118

Lampiran 2 Validasi Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar ... 120

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar... 123

Lampiran 4 Validasi Instrumen Observasi Motivasi Belajar ... 125

Lampiran 5 Lembar Observasi Motivasi Belajar ... 128

Lampiran 6 Validasi Perangkat Pembelajaran ... 130

Lampiran 7 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 150

Lampiran 8 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal .... 162

Lampiran 9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 166

Lampiran 10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 170

Lampiran 11 Nilai Prestasi Siswa Tahun Ajaran 2014/2015 ... 174

Lampiran 12 Silabus ... 175

Lampiran 13 RPP ... 183

Lampiran 14 Hasil LKS ... 201

Lampiran 15 Soal Evaluasi ... 217

Lampiran 16 Hasil Soal Evaluasi ... 225

Lampiran 17 Hasil Perhitungan Validitas ... 239

Lampiran 18 Hasil Perhitungan Reliabilitas ... 255

Lampiran 19 Foto-foto Kegiatan ... 257

(20)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Pendidikan merupakan salah suatu upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas hidup manusia. Wahyudin (2007:3.1) menyatakan bahwa

pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas dan banyak

variabel yang mempengaruhinya. Sebagai suatu proses psikologis, pendidikan tak

dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar. Pendidikan yang terjadi dalam

lingkungan sekolah sering disebut pendidikan formal, sebab sudah memiliki

rancangan pendidikan berupa kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis,

jelas, dan rinci.

Proses pendidikan tidak dapat terlepas dari proses pembelajaran. Pendidikan

yang berkualitas dapat diciptakan dengan pembelajaran yang efektif sesuai dengan

karakteristik peserta didik. Pembelajaran merupakan salah satu komponen yang

diharapkan dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan karena dengan

pembelajaran individu dapat belajar banyak hal yang akan berguna sepanjang

hidupnya. Menurut Hamalik (2008:57) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah

(21)

perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bidang studi yang

mempelajari tentang ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Samatowa, 2011). Tujuan pengajaran IPA

yaitu untuk memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan

pengetahuan sehari-hari, memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan

pengetahuan gagasan alam sekitar, mempunyai minat untuk mengenal dan

mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar, bekerja sama dan

mandiri, mampu menerapkan berbagai konsep IPA, mampu menggunakan

teknologi sederhana, mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar

(Awan, 2012).

Proses pembelajaran IPA di tingkat Sekolah Dasar (SD) harus diperhatikan

secara serius. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses

pembelajaran. Selain sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pendidik.

Namun pada kenyataannya peran itu sering dilupakan. Terkadang guru hanya asal

mengajar saja, tidak memperhatikan siswanya. Siswa hanya sebatas menghafal

tanpa dihadapkan masalah untuk lebih banyak berpikir dan bertindak. Penguasaan

dan pemahaman konsep pada pelajaran IPA menjadi dangkal. Pembelajaran di

kelas diibaratkan seperti mengisi botol kosong. Dalam arti guru sebagai agen

pengisi informasi atau pengetahuan sedangkan siswa sebagai penerima informasi

(22)

pengetahuan sama sekali. Untuk itu guru hendaknya berupaya mewujudkan

proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian,

kemauan, atau cita-cita yang mendorong terjadinya kegiatan belajar (Dimyati dan

Mudjiono, 2006:80). Motivasi sangat berperan penting dalam proses

pembelajaran. Apabila siswa sudah memiliki motivasi yang tinggi, maka akan

mempermudah siswa dalam menyelesaikan tugas dan dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA di sekolah. Sebaliknya, jika

seorang siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar maka akan berakibat buruk

pada prestasinya.

Prestasi belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif (Angkowo dan Kosasih, 2007). Namun, dalam

kenyataan sekarang penguasaan konsep IPA pada siswa SD terkadang menjadi

permasalahan besar. Permasalahan tersebut ialah nilai rata-rata hasil belajar IPA

siswa yang rendah. Nilai rata-rata siswa yang rendah ini dapat mempengaruhi

motivasi belajar siswa. Sehingga menjadikan motivasi belajar IPA menjadi rendah

juga. Rendahnya motivasi dan nilai hasil belajar siswa karena kurangnya

kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran IPA.

Penelitian ini dilakukan di kelas IVB SD Kanisius Sengkan. Berdasarkan

hasil pengamatan di kelas IVB SD Kanisius Sengkan pada tanggal 24 Agustus

2015 saat pelajaran IPA guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan

(23)

mengobrol dengan temannya. Saat pelajaran IPA jika ada gambar yang berkaitan

dengan materi, guru hanya meminta siswa untuk mengamati yang ada pada buku

paket dan LKS saja. Guru jarang sekali menggunakan media yang dapat

mendukung pembelajaran di kelas. Guru tidak membiasakan siswa untuk

memahami informasi dan menghubungkan pelajaran IPA dengan kehidupan

sehari-hari. Hal itulah yang membuat siswa merasa bosan dan tidak bersemangat,

sehingga pembelajaran menjadi tidak menarik.

Hasil pengamatan yang diperoleh oleh peneliti pada saat proses pembelajaran

diperoleh hasil motivasi belajar kondisi awal di kelas IVB yaitu 54,73 (rendah).

Data tersebut dapat diperoleh melalui: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil;

(2) adanya dororngan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan

cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Diperoleh juga data

kondisi awal prestasi belajar siswa tahun pelajaran 2014/2015, terdapat suatu

permasalahan bahwa hasil prestasi belajar mata pelajaran IPA belum mencapai

KKM 65, seperti pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran 2014/2015

No. Ketuntasan Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas (KKM ≥ 65 ) 13 43,33%

2. Belum Tuntas ( KKM < 65 ) 17 56,67%

(24)

Ketidakberhasilan siswa kelas IVB Tahun Pelajaran 2014/2015 SD Kanisius

Sengkan pada mata pelajaran IPA ini dikarenakan oleh cara mengajar guru yang

kurang menarik padahal di kelas sudah tersedia media yang mendukung. Guru

belum memanfaatkan media pembelajaran yang ada secara tepat, efektif,

menarik, dan bermakna bagi siswa. Oleh karena itu terjadi kejenuhan dan

kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan berdampak pada

rendahnya hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi permasalahan di atas dirancang pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat berupa powerpoint,

video, dan gambar guna membantu guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran pada materi yang sulit diterima oleh siswa sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar serta dapat memotivasi siswa untuk mengikuti

pembelajaran IPA di kelas. Prestasi belajar siswa sendiri dapat dilihat dari hasil

belajar siswa dalam waktu tertentu.

Kelebihan dari media pembelajaran berbasis TIK ini adalah selain membuat

siswa minat belajar, media ini juga dapat membangkitkan motivasi dan keinginan

siswa untuk bertanya tentang materi yang diajarkan, melatih siswa untuk berpikir

kritis dalam menyusun pertanyaan, melatih kesiapan siswa untuk menerima

materi, melatih keberanian siswa untuk mengemukakan jawabannya dan menggali

potensi kepemimpinan siswa. Diharapkan media pembelajaran berbasis TIK ini

dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA kelas IV B SD Kanisius

Sengkan dengan mencapai target antara 65-100.

Oleh karena itu untuk mengetahui peningkatan tersebut maka dilakukan

(25)

Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) pada Siswa Kelas IV B SD Kanisius Sengkan Tahun Pelajaran

2015/2016”.

1.2 Batasan Masalah

Penelitian ini mengambil batasan masalah antara lain :

1.2.1 Penelitian ini dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK.

1.2.2 Penelitian ini dibatasi variabel motivasi belajar siswa yang dilihat

menggunakan observasi dan kuesioner.

1.2.3 Penelitian ini dibatasi variabel prestasi belajar siswa.

1.2.4 Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan pada

Semester ganjil Tahun Ajaran 2015/2016.

1.2.5 Penelitian ini pada mata pelajaran IPA dengan SK 4. Memahami daur

hidup beragam jenis makhluk hidup dan KD 4.1 Mendeskripsikan daur

hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk,

kupu-kupu, dan kucing

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di latar belakang masalah maka

penelitian ini mengambil rumusan masalah antara lain:

1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan

menggunaan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IV B SD

(26)

1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan

tahun pelajaran 2015/2016?

1.3.3 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan

tahun pelajaran 2015/2016?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA

melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas

IVB SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2015/2016.

1.4.2 Meningkatkan motivasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran

berbasis TIK pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran

2015/2016.

1.4.3 Meningkatkan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran

berbasis TIK pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran

(27)

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.5.1 Manfaat bagi guru

Hasil penelitian diharapkan dapat membantu memotivasi guru untuk

memiliki alternatif pendukung pembelajaran yaitu dengan menggunakan media

pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA

pada siswa kelas IV SD dengan sebaik-baiknya.

1.5.2 Manfaat bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman baru serta dapat belajar mendeteksi permasalahan-permasalahan yang

muncul pada saat proses pembelajaran, sekaligus mampu mencari solusinya.

1.5.3 Manfaat bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa memiliki pengalaman baru

dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas yang tidak membosankan, serta

siswa bisa termotivasi dalam pembelajaran di kelas yang menyenangkan sehingga

prestasi belajarnya dapat meningkat.

1.5.4 Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan ide atau pemikiran kepada

semua guru dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan motivasi dan

(28)

1.6 Definisi Operasional

Berikut ini definisi operasional dalam penelitian ini:

1.6.1 Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah segala tindakan yang ada dalam diri siswa yang

dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan

memberi arah kepada kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan.

1.6.2 Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa sebagai tanda atau

simbol keberhasilan dari usaha belajar (hasil aktivitas belajar) yang menghasilkan

perubahan, pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan dinyatakan dalam

bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran

tertentu. Penelitian ini difokuskan untuk meneliti prestasi belajar dari aspek

kognitif saja.

1.6.3 IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )

IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terdapat di

alam, baik itu zat yang terkandung atau gejala yang terdapat di alam.

1.6.4 Media Pembelajaran Berbasis TIK

Media pembelajaran berbasis TIK adalah alat pembelajaran yang

menggunakan media teknologi komputer dan teknologi komunikasi pada bidang

pembelajaran dalam menyampaikan informasi untuk mengemas pembelajaran

lebih menarik, menyenangkan, efektif dan efisien bagi guru dan siswa.

(29)

10 BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab ini membahas empat bagian inti yaitu kajian pustaka, hasil penelitian

yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Kajian pustaka akan

membahas motivasi belajar, prestasi belajar, media pembelajaran, dan IPA.

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Motivasi Belajar

2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar

Siswa mau belajar karena didorong oleh kekuatan mental yang kuat yang

ada di dalam dirinya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:80) kekuatan mental

yang berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita yang mendorong

terjadinya kegiatan belajar disebut juga motivasi. Motivasi mempunyai peran

penting dalam proses belajar mengajar. Motivasi dapat menumbuhkan gairah, rasa

senang, dan semangat untuk belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut

bertindak atau berbuat yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno,

2008:3). Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2008:73) menjelaskan bahwa

motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Belajar menurut Uno (2007:23) adalah perubahan tingkah laku secara

(30)

penguatan yang dilandasi dengan tujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Galloway (dalam Uno 2007:15) menyatakan bahwa belajar sebagai suatu

perubahan perilaku seseorang yang relatif cenderung tetap sebagai akibat dari

adanya suatu penguatan atau reinforcement.

Dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran, Dimyati dan

Mudjiono (2006:80) mengemukakan bahwa motivasi belajar ialah kekuatan

mental berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Suhana (2014:24)

juga menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan (power

motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan

keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif,

inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik dalam aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar adalah segala tindakan yang ada dalam diri siswa yang dapat menimbulkan

kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah

kepada kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi mempunyai

peranan penting untuk membangkitkan semangat dalam belajar, sehingga siswa

yang memiliki motivasi mampu mencapai prestasi yang maksimal.

2.1.1.2 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa dapat muncul dari beberapa faktor, yaitu dari dalam

diri manusia (faktor instrinsik) misalnya keinginan akan kebutuhan belajar dan

(31)

menyenangkan. Motivasi yang bersasal dari dalam diri manusia maupun dari luar

diri manusia dapat bersifat positif dan negatif.

Untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar, guru dan orangtua

sangat berperan penting untuk mendorong para siswa untuk memahami

faktor-faktor tersebut sehingga dapat tercapai hasil belajar yang baik. Menurut Uno

(2007:23) indikator motivasi belajar yang dapat dijadikan sebagai acuan

diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil;

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan;

d. Adanya penghargaan dalam belajar;

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang

siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Frandsen (dalam Rohmah 2012:242) mengemukakan bahwa hal

yang mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain sebagai berikut:

a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;

b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju;

c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orangtua, guru, dam

teman-teman;

d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang

baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi;

(32)

f. Adanya pengajaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.

Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan agar proses pembelajaran

dapat berjalan dengan baik. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri motivasi seperti

di atas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam

kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, indikator motivasi belajar yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendapat menurut Uno. Peneliti memilih

menggunakan indikator motivasi belajar dari Uno karena keenam indikator

tersebut sudah mencakup seluruh keadaan di kelas, kata-kata yang digunakan pada

indikator tidak berbelit-belit dan lebih ringkas.

2.1.2 Prestasi Belajar

2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang sudah dikerjakan

atau sudah diusahakan (Badudu, 2000). Menurut Winkel (dalam Angkowo dan

Kosasih, 2007) belajar berarti perubahan tingkah laku atau penampilan dengan

serangkaian kegiatan, misalnya itu membaca, mengamati, mendengarkan dan

meniru. Kegiatan belajar itu akan sangat efektif dilakukan apabila dilakukan

dalam suasana yang menyenangkan serta dapat menghayati obyek

pembelajarannya secara langsung. Sedangkan Angkowo dan Kosasih (2007)

mengemukakan bahwa belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku

individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Oleh karena itu, seseorang dikatakan

(33)

akibat dari upaya-upaya atau latihan yang dilakukan secara sadar dan mempunyai

tujuan. Perubahan tingkah laku dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

berubahnya pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai

seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik

adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di

perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui

pengukuran dan penilaian. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan

atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Pendapat para ahli tentang prestasi belajar maka dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa sebagai tanda atau simbol

keberhasilan dari usaha belajar (hasil aktivitas belajar) yang menghasilkan

perubahan, pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan dinyatakan dalam

bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran

tertentu.

2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri siswa maupun luar siswa.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Syah

(34)

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)

Yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Siswa yang kondisi

jasmani dan rohaninya sedang merasa tidak senang akan merasa malas untuk

belajar. Segala sesuatu yang dijelaskan oleh guru hanya akan masuk dari

telinga kanan dan keluar dari telinga kiri tanpa bisa dipahami dengan baik.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar diri individu)

Yakni kondisi lingkungan sekitar siswa. Lingkungan kelas berpengaruh

besar terhadap prestasi belajar siswa, siswa yang rajin apabila berada dalam

suatu kelas yang dominan dengan anak-anak yang ramai akan menjadi susah

dalam berkonsentrasi, dan akhirnya akan malas dan ikut-ikutan ramai dengan

teman yang lain. Pelajaran akan menjadi terlupakan karena sudah asik dengan

kegiatan yang lain.

3. Faktor pendekatan belajar

Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi

pelajaran. Guru maupun orantua dapat memberikan beberapa alternatif belajar

kepada siswa, entah dengan memberikan media belajar yang konkrit ataupun

dengan menggunakan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran

yang diajarkan.

2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis TIK

Pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai

alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

(35)

sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan

dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan

kemauan siswa sehingga dapat mendorong siswa terlibat dalam proses

pembelajaran (Angkowo dan Kosasih, 2007:11).

Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain

instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada

penyediaan sumber belajar. UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. (Sagala, 2008:62)

Menurut Raharjo (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011) pengertian media

pembelajaran adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya diteruskan kepada

sasaran atau penerima pesan tersebut. Media pembelajaran menurut Kustandi dan

Sutjipto (2011) adalah alat yang dapat membantu proses belajar dan berfungsi

untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai

tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

Media pembelajaran sendiri menurut Rusman (2012:140) adalah alat bantu

bentuk stimulus yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Bentuk-bentuk stimulus bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah

hubungan interaksi manusia; realita; gambar gerak atau tidak; tulisan dan suara

yang direkam. Menurut Smaldino dalam Anitah (2010:5) mengatakan bahwa

media berasal dari bahasa latin yang berarti “antara” menunjuk kepada segala

(36)

Dikatakan media pembelajaran apabila segala sesuatu tersebut membawakan

pesan untuk suatu tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran merupakan sarana pendidikan untuk menyampaikan suatu

pesan yang nyata, guna membantu proses pembelajaran terutama dalam indra

pendengaran dan penglihatan. Media pembelajaran dapat merangsang pikiran,

dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa saat proses belajar

mengajar berlangsung sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.

Media pembelajaran dapat membantu guru dalam menciptakan berbagai situasi

kelas, menentukan metode pengajaran yang dipakai dalam situasi yang berlainan,

dan menciptakan emosional yang sehat di antara siswa-siswanya.

2.1.3.1 Media Pembelajaran Berbasis TIK

Menurut Abdul Kadir (dalam Munir 2009:31) TIK adalah penggunaan

peralatan elektronika terutama computer, untuk menyimpan, menganalisis dan

mendistribusikan alat apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.

Pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau

Information and Communication Technologies (ICT) adalah pembelajaran yang

memakai media teknologi dan komunikasi pada bidang pembelajaran dengan

menggunakan fasilitas elektronika untuk memproses dan menyampaikan

informasi (Sutopo, 2012:1). Tujuan utama pembelajaran dengan menggunakan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah bagaimana seorang guru dapat

mengemas pembelajaran yang menarik dengan media teknologi informasi dan

(37)

Dalam pelaksanaannya, guru dituntut agar dapat melaksanakan prosedur strategi

pembelajaran menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu

guru dan siswa dituntut untuk melek teknologi, yang artinya guru dan siswa

dituntut memiliki kemampuan menguasai media teknologi dan informasi yang

digunakan untuk menunjang keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Strategi pembelajaran dengan teknologi informasi dan komunikasi berarti

mengintegrasikan strategi dalam proses pembelajaran dengan media teknologi

informasi dan komunikasi untuk mengemas pembelajaran lebih menarik,

menyenangkan, efektif dan efisien bagi guru dan siswa. Dalam hal ini media

teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana pendukung pembelajaran aktif

agar proses pembelajaran semakin interaktif. Menurut Munir (2009:39)

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan

pendidikan antara lain:

1. Memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber informasi komputer

dengan internet sebagai hasil dan aplikasi dari teknologi informasi dan

komunikasi. Dengan internet dapat mengakses informasi-informasi atau

sumber-sumber lainnya. Beberapa situs telah menyediakan materi

pembelajaran secara gratis yang dapat dimanfaatkan secara khusus.

2. Penyebaran informasi. Internet telah dimanfaatkan untuk menyebarkan

informasi kepada orang banyak. Informasi dapat diakses tanpa dibatasi jarak,

ruang, dan waktu, bisa di mana saja dan kapan saja.

3. Konsultasi dengan tutor. Dalam pendidikan jarak jauh pengajar dan

(38)

makn dalam pembelajarannya dibantu oleh tutor. Dengan internet perbedaan

jarak, tempat, dan waktu bukan lagi menjadi masalah.

4. Perpustakaan digital (digital library). Dengan perpustakaan digital ini

pembelajaran dapat mengakses secara online ke sumber-sumber ilmu

pengetahuan dan informasi dengan mudah dan cepat tanpa dibatasi jarak dan

waktu.

5. Pembelajaran online. Pembelajaran online adalah proses pembelajaran dengan

memanfaatkan layanan computer dengan internetnya. Dengan internet

memungkinkan pengajar memberikan pelajarannya dan para pembelajar

menerima penyajian pelajaran tersebut tanpa harus berkumpul di suatu kelas

pada suatu waktu.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran berbasis TIK adalah alat pembelajaran yang menggunakan

media teknologi komputer dan teknologi komunikasi pada bidang pembelajaran

dalam menyampaikan informasi untuk mengemas pembelajaran lebih menarik,

menyenangkan, efektif dan efisien bagi guru dan siswa.

2.1.3.2 Media Pembelajaran Berbasis TIK yang Digunakan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media pembelajaran berbasis

TIK yaitu aplikasi Microsoft power point. Microsoft power point adalah salah satu

program yang ada pada aplikasi komputer yang dirancang untuk membantu

membuat sebuah media penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan

melalui presentasi digital (Wahana Komputer, 2004:2). Microsoft power point ini

(39)

Menurut Jasmadi (2010:25) mengemukakan bahwa fitur-fitur yang ada pada

Microsoft Power Point sangat penting dalam penyusunan presentasi. Fitur-fitur

tersebut memberikan kemudahan dalam menyisipkan file animasi, video,

memberikan animasi slide, efek animasi, serta efek teks yang menjadikan

presentasi lebih menarik. Di dalam komputer, biasanya program ini sudah

dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus

untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,

pendidikan, maupun perorangan dengan berbagai fitur menu yang mampu

menajdikannya sebagai media informasi dan komunikasi yang menarik.

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan

sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan

gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri oleh penggunanya. Pada

program ini terdiri dari beberapa unsur yaitu slide, teks, gambar dan

bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan. Selain itu terdapat juga unsur gerak

yang dapat dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh

tampilannya dapat kita atur sesuai keperluan. Menurut Syamsuris (2012)

kelebihan yang dimiliki program microsoft power point ini antara lain:

1. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi.

2. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan

ajar yang tersaji.

3. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

4. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang

(40)

5. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai secara berulang-ulang

6. Dapat disimpan dalam bentuk data dalam CD/ flashdisk sehingga praktis di

bawa ke mana-mana.

Menurut pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media pembelajaran berbasis TIK yang berupa microsoft power point ini dapat

memberikan animasi slide, efek animasi, serta efek teks yang menjadikan

pembelajaran lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar siswa.

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2.1.4.1 Hakikat IPA

Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari

tentang fenomena atau kejadian-kejadian yang ada di alam agar kita dapat hidup

di alam ini. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan sebuah produk yang tidak

dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

dan prinsip-prinsip serta teori-teori saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Khristina dan Winanto

(2009:1).

Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami

alam sekitar secara ilmiah (Rahadi,2012). IPA tidak hanya merupakan kumpulan

(41)

diharapkan memberi berbagai pengalaman pada anak yang mengijinkan mereka

melakukan berbagai penelusuran ilmiah yang relevan.

Secara sistematis, Ilmu Pengetahuan Alam ini berkaitan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan

prinsip-prinsip serta teori-teori saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih

lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Dari penjelasan di

atas dapat disimpulkan bahwa pengertian IPA yaitu ilmu yang mempelajari

tentang segala sesuatu yang terdapat di alam, baik itu zat yang terkandung atau

gejala yang terdapat di alam.

2.1.4.2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD

Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa memahami

konsep-konsep IPA, memiliki keterampilan proses, bersikap ilmiah, dan mampu

menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam di

sekitarnya. Pembelajaran IPA di SD sebaiknya mrnggunakan rasa keingintahuan

siswa sebagai titik awal untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan percobaaan.

Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan pemahaman konsep-konsep

baru dan mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui

siswa SD dalam kehidupan sehai-hari.

Menurut Awan dalam Rahadi (2012) tujuan pengajaran IPA adalah untuk

(42)

sehari-hari, memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan

alam sekitar, mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda

serta kejadian di lingkungan sekitar, bekerja sama dan mandiri, mampu

menerapkan berbagai konsep IPA, mampu menggunakan teknologi sederhana,

mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar.

2.1.4.3 Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Peneliti memilih materi dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

yaitu tentang daur hidup hewan. Materi ini ada pada SK 4. Memahami daur hidup

beragam jenis makhluk hidup dan KD 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa

hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing. Materi

ini membahas tentang macam-macam daur hidup pada makhluk hidup serta cara

merawat hewan dengan baik. Materi dapat dilihat sebagai berikut ini:

A. Macam-Macam Daur Hidup pada Makhluk Hidup

Setiap hewan pasti mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan. Daur

hidup dimulai saat keluar dari perut induknya hingga dewasa. Setelah dewasa

hewan dapat menghasilkan keturunan kembali. Namun, daur hidup pada beberapa

kelompok hewan ternyata berbeda-beda. Untuk lebih memahaminya, berikut ini

adalah uraian mengenai contoh hewan-hewan yang mengalami daur hidup yang

berbeda-beda. Daur hidup pada hewan terdiri dari dua cara yaitu daur hidup

(43)

1. Daur Hidup Mengalami Metamorfosis

Berikut ini akan dijelaskan mengenai daur hidup hewan yang mengalami

metamorfosis. Metamorfosis ini dibagi menjadi 2 macam yaitu metamorfosis

sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

a. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna adalah suatu perubahan individu makhluk hidup dari

telur sampai menjadi dewasa yang sempurna dengan mengalami perubahan

bentuk. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu nyamuk,

kupu-kupu, dan katak. Berikut ini dapat dilihat proses metamorfosis sempurna

pada kupu-kupu dan katak.

1) Kupu-kupu

Gambar 2.1 Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu

2) Katak

Katak merupakan hewan yang mengalami metamorphosis sempurna. Katak

memiliki tahap pertumbuhan pada katak muda yang berbeda dengan katak

dewasa. Pada katak muda, setelah menetas dari telur, katak muda hidup di air,

memiliki ekor dan tidak memiliki kaki. Katak muda itu disebut berudu.

(44)

Menjelang dewasa, berudu mulai tumbuh kaki dan masih berekor, serta masih

hidup di air. Setelah dewasa, kaki katak tumbuh sempurna dan ekor pun menyusut

hingga tidak memiliki ekor lagi. Pada tahap katak dewasa, katak lebih sering

berada di darat dan kembali lagi ke air untuk bertelur.

Gambar 2.3 Tahapan Daur Hidup Katak

b. Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang melalui tahap

telur yang menetas menjadi nimfa, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi

imago. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna ialah kecoa

yang dapat dilihat pada berikut ini.

Gambar 2.4 Telur Kecoa

Telur-telur kecoa tersebut dapat ditemukan pada tumpukan kertas atau dus.

Telur tersebut bentuknya seperti kapsul yang berwarna cokelat kehitaman.

Biasanya di sekitar tumpukan tersebut juga ada beberapa anak kecoa. Anak kecoa

(45)

Gambar 2.5 Tahapan Metamorfosis Kecoa

Mula-mula, telur kecoa akan menetas menjadi nimfa. Nimfa ialah tahapan

tubuh hewan muda. Nimfa pada kecoak memiliki bentuk tubuh yang hampir

serupa dengan kecoak dewasa, tetapi ukuran nimfa lebih kecil dan belum

bersayap. Dalam perkembangannya, nimfa akan mengalami pergantian kulit

berkali-kali hingga menjadi kecoa dewasa. Setelah dewasa, kecoa tersebut akan

bertelur. Telur tersebut akan menetas. Tahapan perubahan bentuk akan terulang

lagi.

2. Daur Hidup Tidak Mengalami Metamorfosis

Berikut ini akan dijelaskan mengenai daur hidup hewan yang tidak mengalami

metamorfosis.

a. Unggas

Telur merupakan salah satu tahap pada perkembangbiakan hewan dari

kelompok unggas, contohnya adalah ayam. Ayam merupakan hewan yang

termasuk dalam kelompok unggas.Ayam adalah hewan yang berkembang biak

dengan cara bertelur. Dalam telur ini, anak ayam tumbuh hingga siap keluar dari

(46)

Gambar 2.6 Tahapan Perkembangan Telur Ayam

Setelah keluar dari telur (menetas), anak ayam tumbuh menjadi ayam

muda, kemudian menjadi ayam dewasa. Setelah dewasa, ayam siap untuk

menghasilkan telur kembali. Gambar 1.7 menunjukkan daur hidup ayam.

Gambar 2.7 Tahapan Daur Hidup Ayam

b. Kucing

Kucing merupakan hewan yang sering kali dilihat, baik di rumah, di jalan,

di taman, bahkan di tempat pembuangan sampah. Perhatikan daur hidup kucing

berikut ini.

2.8 Tahapan Daur Hidup Kucing

Kucing termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan

(47)

kucing tersebut dapat bertahan hidup, anak kucing akan tumbuh dewasa dan dapat

menghasilkan keturunan (anak) kembali.

B. Cara Merawat Hewan dengan Baik

Agar hewan yang kita peliharaan dapat hidup dengan baik dan sehat, kita

harus memperhatikan beberapa hal berikut.

1. Kandang

Hewan yang dipelihara memerlukan tempat berlindung yang aman,

nyaman, dan sehat. Oleh karena itu, kita harus menyediakan kandang. Kandang

merupakan tempat berlindung binatang peliharaan. Sebaiknya, kandang dibuat

agar hewan dapat leluasa bergerak. Tempatkanlah kandang di tempat yang cukup

cahaya matahari dan udara. Akan tetapi, terlindung dari panas dan hujan. Setiap

hari kandang dibersihkan dari kotoran sehingga kandang tetap sehat dan bersih,

Gambar 2.9 Kandang

2. Makanan dan Minuman

Agar binatang peliharaan tetap sehat, berikan minum dan makan secara

teratur. Sediakan tempat makan dan minum sesuai dengan kebutuhan hewan. Kita

juga dapat memberi vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh hewan sebagai

(48)

Gambar 2.10 Makanan Hewan

3. Kebersihan Tubuh Hewan

Tubuh binatang peliharaan juga perlu dibersihkan sehingga terhindar dari

penyakit. Di samping itu, tubuh binatang peliharaan akan lebih bersih dan

menarik untuk dilihat. Oleh karena itu, mandikanlah selalu binatang piaraan

tersebut secara teratur sesuai jenis hewan peliharaan.

Gambar 2.11 Cara Memandikan Hewan

4. Mengobati Sakit atau Luka

Jika hewan sakit atau luka harus segera diobati. Dengan demikian, hewan

akan terhindar dari penyakit yang lebih parah atau mati. Di samping itu,

mengobati hewan dapat mencegah penularan penyakit, baik ke hewan lainnya

(49)

2.1.5 Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK

Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam proses pembelajaran

IPA untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, dapat dilihat

melalui langkah-langkah berikut ini:

1. Mempersiapkan laptop, proyektor, dan speaker

Peneliti sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, terlebih dahulu

mempersiapkan alat pendukung pembelajaran berbasis TIK seperti laptop,

proyektor, dan speaker. Setelah semua alat pendukung sudah siap sebaiknya

peneliti mengecek kembali fungsi dari setiap alat.

2. Menyajikan gambar, video, dan powerpoint

Peneliti sebelum melakukan pembelajaran terlebih dahulu mengajak siswa

untuk melakukan gerakan senam kecil. Gerakan senam ini disajikan dalam bentuk

video yang ditayangkan melalui viewer sehingga anak-anak menjadi bersemangat

sebelum mengikuti pelajaran. Setelah itu saat pelajaran berlangsung peneliti

menggunakan media gambar dan video juga dalam menyampaikan materinya.

Media gambar dan video ini ditampilkan melalui microsoft powerpoint yang

berkaitan dengan materi daur hidup beberapa hewan.

3. Mengamati gambar, video, dan microsoft powerpoint

Peneliti menggunakan microsoft powerpoint saat menampilkan tulisan dan

gambar aneka macam hewan. Selain itu, peneliti juga menayangkan video supaya

siswa mudah untuk mengamati proses terjadinya metamorfosis beberapa hewan

(50)

4. Tanya jawab dengan siswa mengenai materi

Peneliti setelah selesai menyampaikan materinya, kemudian melakukan tanya

jawab dengan siswa. Jika ada materi yang belum dipahami, siswa dapat bertanya

langsung. Jika sudah, peneliti akan bergantian bertanya kepada siswa. Hal ini

dilakukan supaya siswa mengingat kembali materi yang sudah dijelaskan. Bagi

siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan reward

berupa sticker bintang.

5. Menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi

Peneliti menjelaskan materi dan siswa memperhatikan dengan seksama.

Kemudian peneliti akan menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi

di papan tulis. Siswa kemudian mencatatnya pada buku catatan masing-masing

supaya dapat mempelajarinya kembali ketika di rumah.

6. Memberikan soal

Peneliti memberikan soal evaluasi kepada siswa yang berkaitan dengan materi

daur hidup hewan kemudian dikerjakan secara individu sesuai waktu yang

ditentukan.

7. Mengkomunikasikan mengenai hasil pekerjaan siswa

Peneliti dan siswa mengoreksi soal yang sudah dikerjakan secara

Gambar

Gambar 2.1 Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu
Gambar 2.3 Tahapan Daur Hidup Katak
Gambar 2.5 Tahapan Metamorfosis Kecoa
Gambar 2.7 Tahapan Daur Hidup Ayam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sikap terhadap budaya organisasi P.T Garudafood pada karyawan bagian Corporate Human Capital.. Aspek budaya organisasi pada penelitian

Hal ini diperparah ketika pemerintah tidak menanggulangi trauma psikologis yang terjadi di antara kedua kelompok agama di desa ini, bahkan pemerintah malah memekarkan

Uji reliabilitas pada kuesioner tingkat pengetahuan remaja puteri tentang menstruasi dan perilaku kesehatan remaja puteri tentang menstruasi untuk 50

- Mklumt pengetahuan sns mengenai apa, kemahiran proses sains mengenai bagaimana tntang sains.. - Mmebolehkn mrd bina soalan &amp; cari jwpn scara

Photovoltaic systems can be used as an alternative emergency energy supply. in

Data rata-rata bobot udema kaki mencit, rata-rata % daya antiinflamasi kelompok perlakuan jus tomat pada 4 peringkat dosis disertai kontrol dan uji Scheffe. Hasil uji

tida( scns'ia bulloo polcn lcrecbut .knn Lcdcmp.l pada srigma bunga v s lain schinsga lciadr pcnyerblkrn (si.sh, 1990). Salalr sllu kclompok s.nnssa vxng slngal

Hasil penelitian disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern atas pengelolaan retribusi parkir Kota Salatiga sudah memadai, meskipun masih ada kurangnya penegakan