ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Arieska Josie Perdani Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IVB SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK; (2) meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, dan (3) meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Subyek dalam penelitian ini ada 33 siswa. Objek pada penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, lembar observasi motivasi dan tes pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV B menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) mempersiapkan laptop, proyektor, dan speaker, b) menyajikan gambar, video, dan powerpoint, c) mengamati gambar, video, dan powerpoint; d) tanya jawab dengan siswa mengenai materi; e) menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi; f) mengkomunikasikan mengenai hasil pekerjaan siswa; (2) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa dari kondisi awal 54,73 (rendah), pada siklus I menjadi 70,31 (tinggi) dan meningkat pada siklus II menjadi 79,19 (tinggi); dan (3) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar . Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa dari kondisi awal 55,83 menjadi 69,14 pada siklus I dan menjadi 76,9 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari kondisi awal 43,33% menjadi 72,41% pada siklus I dan menjadi 89,66% pada siklus II.
ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGI (ICT)
MEDIA BASED LEARNING IN GRADE IV B AT KANISIUS SENGKAN ELEMENTARY SCHOOL IN ACADEMIC YEAR 2015/2016
Arieska Josie Perdani motivation and learning achievements on science subject through usage of ICT-based learning media; (2) to increase learning motivation on science subjects by using ICT-based learning media towards fifth grade students of IV B class; and (3) to improve learning achievements of fourth grade students of VI B class, SD Kanisius Sengkan through usage of ICT-based learning media.
The research method was action research by Kemmis and Mc Taggart. The research subjects were 33 students. The research object were students’ learning motivation and achievements on science subject: life cycles of animals in IV B classroom, SD Kanisius Sengkan by using ICT-based learning media. The instruments used in the research were questionnaires, observation sheets about learning motivation and multiple-choice test. This research used qualitative and quantitative analysis technique.
The results of the research show that (1) the efforts to boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B class by using ICT-based learning media can be used by following these steps: a) prepare a laptop, projector and speaker; b) present pictures, videos and presentation (i.e. ms. power point); c) take a look the pictures, videos and presentation; d) have question and answer session with the students; e) write down the important things which were related to the learning material; f) discuss the result of students’ work; (2) the usage of ICT-based learning media can boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average learning motivation score on science subject from pretest score: 54,73 (i.e. low), at first phase became 70,31 (i.e. high) and increased at second phase by 79,19 (i.e. high); and (3) the usage of ICT-based learning media can increase students’ learning achievements on science subject in V A class from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average test score from pretest score: 55.83 to 69.14 at first phase and 76.9 at second phase. The percentage of standardised score increased from preliminary finding, 43.33% to 72.41% at first phase and 89.66% at second phase.
i
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Arieska Josie Perdani NIM: 121134154
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang selalu memberkati, membimbing dan menyertaiku selama
pembuatan skripsi
Orangtua saya yaitu Bapak Suparja dan Ibu Kristin Retna Utami yang selalu
mendoakanku, memberikan dukungan material dan moral, serta memberikan
semangat dan perhatian selama ini.
Adik saya yaitu Bertina Josie Marthasari dan Cornelia Josie Agustania yang selalu
memberikan semangat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Rahman Nas, teman istimewa yang selalu menemani, memberikan semangat,
perhatian, dukungan dan dorongan selama pengerjaan skripsi ini.
Monika Ika Widyaningrum, sahabat seperjuangan saya yang selalu memberikan
bantuan dan masukan dalam penyusunan skripsi.
Seluruh warga SD Kanisius Sengkan yang memberikan bantuan dan dukungan
bagi kelancaran skripsi ini.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan
v
MOTTO
Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan
hati mendahului kehormatan.
(Amsal 15:33)
Kerja keras, pantang menyerah, disiplin, dan doa adalah kunci keberhasilan
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesunggguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 Februari 2017
Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Arieska Josie Perdani
Nomor Mahasiswa : 121134154
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016”
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya melalui internet tanpa harus izin dari saya terlebih dahulu
serta tanpa harus memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 8 Februari 2017
Yang menyatakan,
Arieska Josie Perdani
viii ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Arieska Josie Perdani Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IVB SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK; (2) meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, dan (3) meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Subyek dalam penelitian ini ada 33 siswa. Objek pada penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, lembar observasi motivasi dan tes pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV B menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) mempersiapkan laptop, proyektor, dan speaker, b) menyajikan gambar, video, dan powerpoint, c) mengamati gambar, video, dan powerpoint; d) tanya jawab dengan siswa mengenai materi; e) menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi; f) mengkomunikasikan mengenai hasil pekerjaan siswa; (2) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa dari kondisi awal 54,73 (rendah), pada siklus I menjadi 70,31 (tinggi) dan meningkat pada siklus II menjadi 79,19 (tinggi); dan (3) Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan prestasi belajar . Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa dari kondisi awal 55,83 menjadi 69,14 pada siklus I dan menjadi 76,9 pada siklus II. Persentase ketuntasan meningkat dari kondisi awal 43,33% menjadi 72,41% pada siklus I dan menjadi 89,66% pada siklus II.
ix ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGI (ICT)
MEDIA BASED LEARNING IN GRADE IV B AT KANISIUS SENGKAN ELEMENTARY SCHOOL IN ACADEMIC YEAR 2015/2016
Arieska Josie Perdani motivation and learning achievements on science subject through usage of ICT-based learning media; (2) to increase learning motivation on science subjects by using ICT-based learning media towards fifth grade students of IV B class; and (3) to improve learning achievements of fourth grade students of VI B class, SD Kanisius Sengkan through usage of ICT-based learning media.
The research method was action research by Kemmis and Mc Taggart. The research subjects were 33 students. The research object were students’ learning motivation and achievements on science subject: life cycles of animals in IV B classroom, SD Kanisius Sengkan by using ICT-based learning media. The instruments used in the research were questionnaires, observation sheets about learning motivation and multiple-choice test. This research used qualitative and quantitative analysis technique.
The results of the research show that (1) the efforts to boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B class by using ICT-based learning media can be used by following these steps: a) prepare a laptop, projector and speaker; b) present pictures, videos and presentation (i.e. ms. power point); c) take a look the pictures, videos and presentation; d) have question and answer session with the students; e) write down the important things which were related to the learning material; f) discuss the result of students’ work; (2) the usage of ICT-based learning media can boost learning motivation and achievements on science subject towards students of IV B from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average learning motivation score on science subject from pretest score: 54,73 (i.e. low), at first phase became 70,31 (i.e. high) and increased at second phase by 79,19 (i.e. high); and (3) the usage of ICT-based learning media can increase students’ learning achievements on science subject in V A class from the preliminary findings to the final results. It is shown from the development of average test score from pretest score: 55.83 to 69.14 at first phase and 76.9 at second phase. The percentage of standardised score increased from preliminary finding, 43.33% to 72.41% at first phase and 89.66% at second phase.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala
berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA
MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PADA SISWA KELAS IV B SD KANISIUS SENGKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Dalam rangka menyelesaikan tugas skripsi ini, penulis banyak menemui
kesulitan namun berkat bantuan berbagai pihak dapat terpecahkan dengan lancar.
Oleh sebab itu perkenankan penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku wakil ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
dorongan, motivasi, pengarahan dan dengan sabar telah meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberikan saran serta mengarahkan peneliti dalam
penyusunan skripsi.
5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah memberikan dorongan, motivasi, pengarahan dan dengan sabar telah
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran serta mengarahkan
peneliti dalam penyusunan skripsi.
6. Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M. Hum. selaku Dosen penguji yang telah
memberikan masukan atau saran kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan
xi
7. Seluruh dosen dan staf PGSD yang telah membimbing dan memberikan
pelayanan bagi kami.
8. Sri Wartini, selaku Kepala SD Kanisius Sengkan yang telah mengijinkan peneliti
dalam melakukan penelitian.
9. Maria Karma Tresnamurti, S.Pd. selaku guru kelas IVB SD Kanisius Sengkan
yang telah memberikan bantuan dalam melakukan penelitian sehingga penelitian
dapat berjalan dengan lancar.
10.Siswa dan siswi kelas IVB SD Kanisius Sengkan selaku subjek penelitian yang
telah bersedia untuk membantu penulis dalam proses penelitian.
11.Keluarga tercinta atas semua dukungan material dan moral serta doa dan
perhatianya selama ini.
12.Teman-teman PGSD USD atas semangat dan dukungan serta kerjasama dalam
proses perkuliahan.
13.Semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata
Dharma.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka
peneliti pun merasa masih banyak kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki.
Untuk itu, kritik dan saran sangat peneliti terima sebagai masukan dalam
perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan kekurangannya,
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Terimakasih
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
1.6 Definisi Operasional ... 9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 10
2.1.1 Motivasi Belajar ... 10
2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 10
2.1.1.2 Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 11
2.1.2 Prestasi Belajar ... 13
xiii
2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Prestasi Belajar ... 14
2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 15
2.1.3.1 Media Pembelajaran Berbasis TIK ... 17
2.1.3.2 Media Pembelajaran Berbasis TIK yang Digunakan ... 19
2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 21
2.1.4.1 Hakikat IPA ... 21
2.1.4.2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD ... 22
2.1.4.3 Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 23
2.1.5 Penerapan TIK dalam Pembelajaran IPA ... 30
2.2 Penelitian Yang Relevan ... 32
2.3 Kerangka Berpikir ... 36
2.4 Hipotesis Tindakan ... 38
BAB III METODE PENELITIAN
3.6 Instrumen Penelitian ... 57
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ... 62
3.8 Teknik Analisis Data ... 73
3.9 Indikator Keberhasilan Penelitian ... 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Hasil Penelitian ... 77
4.2 Pembahasan ... 101
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 111
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 112
5.3 Saran ... 113
DAFTAR REFERENSI ... 114
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran
2014/2015 ... 4
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data ... 44
Tabel 3.2 Arah Pernyataan dan Skor Validasi ... 56
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Siswa ... . 58
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kuesioner Motivasi ... .61
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ... .61
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 62
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I ... .65
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II ... .66
Tabel 3.9 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 67
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 67
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Observasi Motivasi ... 68
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Valiadasi Kuesioner Motivasi ... 69
Tabel 3.13 Koefisien Korelasi ... 70
Tabel 3.14 Hasil Reliabilitas Statistik Siklus I... 70
Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Statistik Siklus II ... 70
Tabel 3.16 Kategori Indeks Kesukaran ... 71
Tabel 3.17 Indeks Kesukaran Siklus I ... 71
Tabel 3.18 Indeks Kesukaran Siklus II ... 72
Tabel 3.19 Perhitungan PAP II ... 73
Tabel 3.20 Kategori Tingkat Prestasi Belajar Siswa ... 73
Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan ... 76
Tabel 4.1 Data Capaian Kondisi Awal Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 78
Tabel 4.2 Data Capaian Kondisi Awal Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 79
Tabel 4.3 Data Hasil Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa ... 80
Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Kelas IV B Tahun Ajaran 2014/2015 .... 80
Tabel 4.5 Data Capaian Pra Siklus Secara Keseluruhan ... 81
xv
Tabel 4.7 Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 86
Tabel 4.8 Data Hasil Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 87
Tabel 4.9 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 87
Tabel 4.10 Data Capaian Siklus I Secara Keseluruhan ... 88
Tabel 4.11 Data Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 92
Tabel 4.12 Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 92
Tabel 4.13 Data Hasil Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 93
Tabel 4.14 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 93
Tabel 4.15 Data Capaian Siklus II Secara Keseluruhan ... 94
Tabel 4.16 Rekapitulasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 97
Tabel 4.17 Data Capaian Skor Motivasi ... 98
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu ... 24
Gambar 2.2 Berudu ... 24
Gambar 2.3 Tahapan Daur Hidup Katak... 25
Gambar 2.4 Telur Kecoa ... 25
Gambar 2.5 Tahapan Metamorfosis Kecoa ... 26
Gambar 2.6 Tahapan Perkembangan Telur Ayam ... .27
Gambar 2.7 Tahapan Daur Hidup Ayam ... .27
Gambar 2.8 Tahapan Daur Hidup Kucing ... .27
Gambar 2.9 Kandang ... .28
Gambar 2.10 Makanan Hewan ... .29
Gambar 2.11 Cara Memandikan Hewan ... .29
Gambar 2.12 Literature Map ... 35
Gambar 2.13 Bagan Kerangka Berpikir ... 37
Gambar 3.1 Model Siklus PTK ... 40
Gambar 4.1 Observasi Ketercapaian Motivasi Belajar Siswa ... 95
Gambar 4.2 Kuesioner Ketercapaian Motivasi Belajar Siswa ... 96
Gambar 4.3 Rata-rata Skor Observasi Dan Kuesioner ... .96
Gambar 4.4 Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... .100
Gambar 4.5 Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa ... .101
Gambar 4.6 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ... .105
Gambar 4.7 Persentase Pencapaian KKM Kondisi Awal ... .107
Gambar 4.8 Persentase Pencapaian KKM Siklus I ... .108
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penelitian ... 118
Lampiran 2 Validasi Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar ... 120
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar... 123
Lampiran 4 Validasi Instrumen Observasi Motivasi Belajar ... 125
Lampiran 5 Lembar Observasi Motivasi Belajar ... 128
Lampiran 6 Validasi Perangkat Pembelajaran ... 130
Lampiran 7 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 150
Lampiran 8 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal .... 162
Lampiran 9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 166
Lampiran 10 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 170
Lampiran 11 Nilai Prestasi Siswa Tahun Ajaran 2014/2015 ... 174
Lampiran 12 Silabus ... 175
Lampiran 13 RPP ... 183
Lampiran 14 Hasil LKS ... 201
Lampiran 15 Soal Evaluasi ... 217
Lampiran 16 Hasil Soal Evaluasi ... 225
Lampiran 17 Hasil Perhitungan Validitas ... 239
Lampiran 18 Hasil Perhitungan Reliabilitas ... 255
Lampiran 19 Foto-foto Kegiatan ... 257
1 BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki pengaruh yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Pendidikan merupakan salah suatu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia. Wahyudin (2007:3.1) menyatakan bahwa
pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas dan banyak
variabel yang mempengaruhinya. Sebagai suatu proses psikologis, pendidikan tak
dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar. Pendidikan yang terjadi dalam
lingkungan sekolah sering disebut pendidikan formal, sebab sudah memiliki
rancangan pendidikan berupa kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis,
jelas, dan rinci.
Proses pendidikan tidak dapat terlepas dari proses pembelajaran. Pendidikan
yang berkualitas dapat diciptakan dengan pembelajaran yang efektif sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Pembelajaran merupakan salah satu komponen yang
diharapkan dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan karena dengan
pembelajaran individu dapat belajar banyak hal yang akan berguna sepanjang
hidupnya. Menurut Hamalik (2008:57) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah
perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bidang studi yang
mempelajari tentang ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Samatowa, 2011). Tujuan pengajaran IPA
yaitu untuk memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan
pengetahuan sehari-hari, memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan
pengetahuan gagasan alam sekitar, mempunyai minat untuk mengenal dan
mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar, bekerja sama dan
mandiri, mampu menerapkan berbagai konsep IPA, mampu menggunakan
teknologi sederhana, mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar
(Awan, 2012).
Proses pembelajaran IPA di tingkat Sekolah Dasar (SD) harus diperhatikan
secara serius. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Selain sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pendidik.
Namun pada kenyataannya peran itu sering dilupakan. Terkadang guru hanya asal
mengajar saja, tidak memperhatikan siswanya. Siswa hanya sebatas menghafal
tanpa dihadapkan masalah untuk lebih banyak berpikir dan bertindak. Penguasaan
dan pemahaman konsep pada pelajaran IPA menjadi dangkal. Pembelajaran di
kelas diibaratkan seperti mengisi botol kosong. Dalam arti guru sebagai agen
pengisi informasi atau pengetahuan sedangkan siswa sebagai penerima informasi
pengetahuan sama sekali. Untuk itu guru hendaknya berupaya mewujudkan
proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian,
kemauan, atau cita-cita yang mendorong terjadinya kegiatan belajar (Dimyati dan
Mudjiono, 2006:80). Motivasi sangat berperan penting dalam proses
pembelajaran. Apabila siswa sudah memiliki motivasi yang tinggi, maka akan
mempermudah siswa dalam menyelesaikan tugas dan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA di sekolah. Sebaliknya, jika
seorang siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar maka akan berakibat buruk
pada prestasinya.
Prestasi belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif (Angkowo dan Kosasih, 2007). Namun, dalam
kenyataan sekarang penguasaan konsep IPA pada siswa SD terkadang menjadi
permasalahan besar. Permasalahan tersebut ialah nilai rata-rata hasil belajar IPA
siswa yang rendah. Nilai rata-rata siswa yang rendah ini dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Sehingga menjadikan motivasi belajar IPA menjadi rendah
juga. Rendahnya motivasi dan nilai hasil belajar siswa karena kurangnya
kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran IPA.
Penelitian ini dilakukan di kelas IVB SD Kanisius Sengkan. Berdasarkan
hasil pengamatan di kelas IVB SD Kanisius Sengkan pada tanggal 24 Agustus
2015 saat pelajaran IPA guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan
mengobrol dengan temannya. Saat pelajaran IPA jika ada gambar yang berkaitan
dengan materi, guru hanya meminta siswa untuk mengamati yang ada pada buku
paket dan LKS saja. Guru jarang sekali menggunakan media yang dapat
mendukung pembelajaran di kelas. Guru tidak membiasakan siswa untuk
memahami informasi dan menghubungkan pelajaran IPA dengan kehidupan
sehari-hari. Hal itulah yang membuat siswa merasa bosan dan tidak bersemangat,
sehingga pembelajaran menjadi tidak menarik.
Hasil pengamatan yang diperoleh oleh peneliti pada saat proses pembelajaran
diperoleh hasil motivasi belajar kondisi awal di kelas IVB yaitu 54,73 (rendah).
Data tersebut dapat diperoleh melalui: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil;
(2) adanya dororngan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan
cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Diperoleh juga data
kondisi awal prestasi belajar siswa tahun pelajaran 2014/2015, terdapat suatu
permasalahan bahwa hasil prestasi belajar mata pelajaran IPA belum mencapai
KKM 65, seperti pada tabel 1.1.
Tabel 1.1
Ketuntasan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran 2014/2015
No. Ketuntasan Jumlah Persentase (%)
1. Tuntas (KKM ≥ 65 ) 13 43,33%
2. Belum Tuntas ( KKM < 65 ) 17 56,67%
Ketidakberhasilan siswa kelas IVB Tahun Pelajaran 2014/2015 SD Kanisius
Sengkan pada mata pelajaran IPA ini dikarenakan oleh cara mengajar guru yang
kurang menarik padahal di kelas sudah tersedia media yang mendukung. Guru
belum memanfaatkan media pembelajaran yang ada secara tepat, efektif,
menarik, dan bermakna bagi siswa. Oleh karena itu terjadi kejenuhan dan
kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran dan berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa.
Untuk mengatasi permasalahan di atas dirancang pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat berupa powerpoint,
video, dan gambar guna membantu guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran pada materi yang sulit diterima oleh siswa sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar serta dapat memotivasi siswa untuk mengikuti
pembelajaran IPA di kelas. Prestasi belajar siswa sendiri dapat dilihat dari hasil
belajar siswa dalam waktu tertentu.
Kelebihan dari media pembelajaran berbasis TIK ini adalah selain membuat
siswa minat belajar, media ini juga dapat membangkitkan motivasi dan keinginan
siswa untuk bertanya tentang materi yang diajarkan, melatih siswa untuk berpikir
kritis dalam menyusun pertanyaan, melatih kesiapan siswa untuk menerima
materi, melatih keberanian siswa untuk mengemukakan jawabannya dan menggali
potensi kepemimpinan siswa. Diharapkan media pembelajaran berbasis TIK ini
dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA kelas IV B SD Kanisius
Sengkan dengan mencapai target antara 65-100.
Oleh karena itu untuk mengetahui peningkatan tersebut maka dilakukan
Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) pada Siswa Kelas IV B SD Kanisius Sengkan Tahun Pelajaran
2015/2016”.
1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini mengambil batasan masalah antara lain :
1.2.1 Penelitian ini dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK.
1.2.2 Penelitian ini dibatasi variabel motivasi belajar siswa yang dilihat
menggunakan observasi dan kuesioner.
1.2.3 Penelitian ini dibatasi variabel prestasi belajar siswa.
1.2.4 Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan pada
Semester ganjil Tahun Ajaran 2015/2016.
1.2.5 Penelitian ini pada mata pelajaran IPA dengan SK 4. Memahami daur
hidup beragam jenis makhluk hidup dan KD 4.1 Mendeskripsikan daur
hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk,
kupu-kupu, dan kucing
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di latar belakang masalah maka
penelitian ini mengambil rumusan masalah antara lain:
1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan
menggunaan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IV B SD
1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan
tahun pelajaran 2015/2016?
1.3.3 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan
tahun pelajaran 2015/2016?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA
melalui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas
IVB SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2015/2016.
1.4.2 Meningkatkan motivasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran
berbasis TIK pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran
2015/2016.
1.4.3 Meningkatkan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran
berbasis TIK pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.5.1 Manfaat bagi guru
Hasil penelitian diharapkan dapat membantu memotivasi guru untuk
memiliki alternatif pendukung pembelajaran yaitu dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA
pada siswa kelas IV SD dengan sebaik-baiknya.
1.5.2 Manfaat bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman baru serta dapat belajar mendeteksi permasalahan-permasalahan yang
muncul pada saat proses pembelajaran, sekaligus mampu mencari solusinya.
1.5.3 Manfaat bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa memiliki pengalaman baru
dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas yang tidak membosankan, serta
siswa bisa termotivasi dalam pembelajaran di kelas yang menyenangkan sehingga
prestasi belajarnya dapat meningkat.
1.5.4 Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan ide atau pemikiran kepada
semua guru dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan motivasi dan
1.6 Definisi Operasional
Berikut ini definisi operasional dalam penelitian ini:
1.6.1 Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah segala tindakan yang ada dalam diri siswa yang
dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberi arah kepada kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan.
1.6.2 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa sebagai tanda atau
simbol keberhasilan dari usaha belajar (hasil aktivitas belajar) yang menghasilkan
perubahan, pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran
tertentu. Penelitian ini difokuskan untuk meneliti prestasi belajar dari aspek
kognitif saja.
1.6.3 IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )
IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terdapat di
alam, baik itu zat yang terkandung atau gejala yang terdapat di alam.
1.6.4 Media Pembelajaran Berbasis TIK
Media pembelajaran berbasis TIK adalah alat pembelajaran yang
menggunakan media teknologi komputer dan teknologi komunikasi pada bidang
pembelajaran dalam menyampaikan informasi untuk mengemas pembelajaran
lebih menarik, menyenangkan, efektif dan efisien bagi guru dan siswa.
10 BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas empat bagian inti yaitu kajian pustaka, hasil penelitian
yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Kajian pustaka akan
membahas motivasi belajar, prestasi belajar, media pembelajaran, dan IPA.
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Motivasi Belajar
2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar
Siswa mau belajar karena didorong oleh kekuatan mental yang kuat yang
ada di dalam dirinya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:80) kekuatan mental
yang berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita yang mendorong
terjadinya kegiatan belajar disebut juga motivasi. Motivasi mempunyai peran
penting dalam proses belajar mengajar. Motivasi dapat menumbuhkan gairah, rasa
senang, dan semangat untuk belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno,
2008:3). Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2008:73) menjelaskan bahwa
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Belajar menurut Uno (2007:23) adalah perubahan tingkah laku secara
penguatan yang dilandasi dengan tujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Galloway (dalam Uno 2007:15) menyatakan bahwa belajar sebagai suatu
perubahan perilaku seseorang yang relatif cenderung tetap sebagai akibat dari
adanya suatu penguatan atau reinforcement.
Dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran, Dimyati dan
Mudjiono (2006:80) mengemukakan bahwa motivasi belajar ialah kekuatan
mental berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Suhana (2014:24)
juga menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan (power
motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan
keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif,
inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik dalam aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah segala tindakan yang ada dalam diri siswa yang dapat menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah
kepada kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi mempunyai
peranan penting untuk membangkitkan semangat dalam belajar, sehingga siswa
yang memiliki motivasi mampu mencapai prestasi yang maksimal.
2.1.1.2 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa dapat muncul dari beberapa faktor, yaitu dari dalam
diri manusia (faktor instrinsik) misalnya keinginan akan kebutuhan belajar dan
menyenangkan. Motivasi yang bersasal dari dalam diri manusia maupun dari luar
diri manusia dapat bersifat positif dan negatif.
Untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar, guru dan orangtua
sangat berperan penting untuk mendorong para siswa untuk memahami
faktor-faktor tersebut sehingga dapat tercapai hasil belajar yang baik. Menurut Uno
(2007:23) indikator motivasi belajar yang dapat dijadikan sebagai acuan
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil;
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan;
d. Adanya penghargaan dalam belajar;
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang
siswa dapat belajar dengan baik.
Menurut Frandsen (dalam Rohmah 2012:242) mengemukakan bahwa hal
yang mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain sebagai berikut:
a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;
b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju;
c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orangtua, guru, dam
teman-teman;
d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang
baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi;
f. Adanya pengajaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.
Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri motivasi seperti
di atas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam
kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, indikator motivasi belajar yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendapat menurut Uno. Peneliti memilih
menggunakan indikator motivasi belajar dari Uno karena keenam indikator
tersebut sudah mencakup seluruh keadaan di kelas, kata-kata yang digunakan pada
indikator tidak berbelit-belit dan lebih ringkas.
2.1.2 Prestasi Belajar
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang sudah dikerjakan
atau sudah diusahakan (Badudu, 2000). Menurut Winkel (dalam Angkowo dan
Kosasih, 2007) belajar berarti perubahan tingkah laku atau penampilan dengan
serangkaian kegiatan, misalnya itu membaca, mengamati, mendengarkan dan
meniru. Kegiatan belajar itu akan sangat efektif dilakukan apabila dilakukan
dalam suasana yang menyenangkan serta dapat menghayati obyek
pembelajarannya secara langsung. Sedangkan Angkowo dan Kosasih (2007)
mengemukakan bahwa belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Oleh karena itu, seseorang dikatakan
akibat dari upaya-upaya atau latihan yang dilakukan secara sadar dan mempunyai
tujuan. Perubahan tingkah laku dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
berubahnya pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai
seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik
adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di
perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilaian. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Pendapat para ahli tentang prestasi belajar maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa sebagai tanda atau simbol
keberhasilan dari usaha belajar (hasil aktivitas belajar) yang menghasilkan
perubahan, pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran
tertentu.
2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri siswa maupun luar siswa.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Syah
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)
Yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Siswa yang kondisi
jasmani dan rohaninya sedang merasa tidak senang akan merasa malas untuk
belajar. Segala sesuatu yang dijelaskan oleh guru hanya akan masuk dari
telinga kanan dan keluar dari telinga kiri tanpa bisa dipahami dengan baik.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar diri individu)
Yakni kondisi lingkungan sekitar siswa. Lingkungan kelas berpengaruh
besar terhadap prestasi belajar siswa, siswa yang rajin apabila berada dalam
suatu kelas yang dominan dengan anak-anak yang ramai akan menjadi susah
dalam berkonsentrasi, dan akhirnya akan malas dan ikut-ikutan ramai dengan
teman yang lain. Pelajaran akan menjadi terlupakan karena sudah asik dengan
kegiatan yang lain.
3. Faktor pendekatan belajar
Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran. Guru maupun orantua dapat memberikan beberapa alternatif belajar
kepada siswa, entah dengan memberikan media belajar yang konkrit ataupun
dengan menggunakan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran
yang diajarkan.
2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis TIK
Pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong siswa terlibat dalam proses
pembelajaran (Angkowo dan Kosasih, 2007:11).
Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar. UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. (Sagala, 2008:62)
Menurut Raharjo (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011) pengertian media
pembelajaran adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya diteruskan kepada
sasaran atau penerima pesan tersebut. Media pembelajaran menurut Kustandi dan
Sutjipto (2011) adalah alat yang dapat membantu proses belajar dan berfungsi
untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
Media pembelajaran sendiri menurut Rusman (2012:140) adalah alat bantu
bentuk stimulus yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Bentuk-bentuk stimulus bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah
hubungan interaksi manusia; realita; gambar gerak atau tidak; tulisan dan suara
yang direkam. Menurut Smaldino dalam Anitah (2010:5) mengatakan bahwa
media berasal dari bahasa latin yang berarti “antara” menunjuk kepada segala
Dikatakan media pembelajaran apabila segala sesuatu tersebut membawakan
pesan untuk suatu tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan sarana pendidikan untuk menyampaikan suatu
pesan yang nyata, guna membantu proses pembelajaran terutama dalam indra
pendengaran dan penglihatan. Media pembelajaran dapat merangsang pikiran,
dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa saat proses belajar
mengajar berlangsung sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.
Media pembelajaran dapat membantu guru dalam menciptakan berbagai situasi
kelas, menentukan metode pengajaran yang dipakai dalam situasi yang berlainan,
dan menciptakan emosional yang sehat di antara siswa-siswanya.
2.1.3.1 Media Pembelajaran Berbasis TIK
Menurut Abdul Kadir (dalam Munir 2009:31) TIK adalah penggunaan
peralatan elektronika terutama computer, untuk menyimpan, menganalisis dan
mendistribusikan alat apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
Pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau
Information and Communication Technologies (ICT) adalah pembelajaran yang
memakai media teknologi dan komunikasi pada bidang pembelajaran dengan
menggunakan fasilitas elektronika untuk memproses dan menyampaikan
informasi (Sutopo, 2012:1). Tujuan utama pembelajaran dengan menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah bagaimana seorang guru dapat
mengemas pembelajaran yang menarik dengan media teknologi informasi dan
Dalam pelaksanaannya, guru dituntut agar dapat melaksanakan prosedur strategi
pembelajaran menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu
guru dan siswa dituntut untuk melek teknologi, yang artinya guru dan siswa
dituntut memiliki kemampuan menguasai media teknologi dan informasi yang
digunakan untuk menunjang keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Strategi pembelajaran dengan teknologi informasi dan komunikasi berarti
mengintegrasikan strategi dalam proses pembelajaran dengan media teknologi
informasi dan komunikasi untuk mengemas pembelajaran lebih menarik,
menyenangkan, efektif dan efisien bagi guru dan siswa. Dalam hal ini media
teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana pendukung pembelajaran aktif
agar proses pembelajaran semakin interaktif. Menurut Munir (2009:39)
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan
pendidikan antara lain:
1. Memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber informasi komputer
dengan internet sebagai hasil dan aplikasi dari teknologi informasi dan
komunikasi. Dengan internet dapat mengakses informasi-informasi atau
sumber-sumber lainnya. Beberapa situs telah menyediakan materi
pembelajaran secara gratis yang dapat dimanfaatkan secara khusus.
2. Penyebaran informasi. Internet telah dimanfaatkan untuk menyebarkan
informasi kepada orang banyak. Informasi dapat diakses tanpa dibatasi jarak,
ruang, dan waktu, bisa di mana saja dan kapan saja.
3. Konsultasi dengan tutor. Dalam pendidikan jarak jauh pengajar dan
makn dalam pembelajarannya dibantu oleh tutor. Dengan internet perbedaan
jarak, tempat, dan waktu bukan lagi menjadi masalah.
4. Perpustakaan digital (digital library). Dengan perpustakaan digital ini
pembelajaran dapat mengakses secara online ke sumber-sumber ilmu
pengetahuan dan informasi dengan mudah dan cepat tanpa dibatasi jarak dan
waktu.
5. Pembelajaran online. Pembelajaran online adalah proses pembelajaran dengan
memanfaatkan layanan computer dengan internetnya. Dengan internet
memungkinkan pengajar memberikan pelajarannya dan para pembelajar
menerima penyajian pelajaran tersebut tanpa harus berkumpul di suatu kelas
pada suatu waktu.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran berbasis TIK adalah alat pembelajaran yang menggunakan
media teknologi komputer dan teknologi komunikasi pada bidang pembelajaran
dalam menyampaikan informasi untuk mengemas pembelajaran lebih menarik,
menyenangkan, efektif dan efisien bagi guru dan siswa.
2.1.3.2 Media Pembelajaran Berbasis TIK yang Digunakan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media pembelajaran berbasis
TIK yaitu aplikasi Microsoft power point. Microsoft power point adalah salah satu
program yang ada pada aplikasi komputer yang dirancang untuk membantu
membuat sebuah media penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan
melalui presentasi digital (Wahana Komputer, 2004:2). Microsoft power point ini
Menurut Jasmadi (2010:25) mengemukakan bahwa fitur-fitur yang ada pada
Microsoft Power Point sangat penting dalam penyusunan presentasi. Fitur-fitur
tersebut memberikan kemudahan dalam menyisipkan file animasi, video,
memberikan animasi slide, efek animasi, serta efek teks yang menjadikan
presentasi lebih menarik. Di dalam komputer, biasanya program ini sudah
dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus
untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
pendidikan, maupun perorangan dengan berbagai fitur menu yang mampu
menajdikannya sebagai media informasi dan komunikasi yang menarik.
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan
sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan
gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri oleh penggunanya. Pada
program ini terdiri dari beberapa unsur yaitu slide, teks, gambar dan
bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan. Selain itu terdapat juga unsur gerak
yang dapat dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh
tampilannya dapat kita atur sesuai keperluan. Menurut Syamsuris (2012)
kelebihan yang dimiliki program microsoft power point ini antara lain:
1. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi.
2. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan
ajar yang tersaji.
3. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
4. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang
5. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai secara berulang-ulang
6. Dapat disimpan dalam bentuk data dalam CD/ flashdisk sehingga praktis di
bawa ke mana-mana.
Menurut pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media pembelajaran berbasis TIK yang berupa microsoft power point ini dapat
memberikan animasi slide, efek animasi, serta efek teks yang menjadikan
pembelajaran lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar siswa.
2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2.1.4.1 Hakikat IPA
Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari
tentang fenomena atau kejadian-kejadian yang ada di alam agar kita dapat hidup
di alam ini. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan sebuah produk yang tidak
dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
dan prinsip-prinsip serta teori-teori saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Khristina dan Winanto
(2009:1).
Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah (Rahadi,2012). IPA tidak hanya merupakan kumpulan
diharapkan memberi berbagai pengalaman pada anak yang mengijinkan mereka
melakukan berbagai penelusuran ilmiah yang relevan.
Secara sistematis, Ilmu Pengetahuan Alam ini berkaitan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan
prinsip-prinsip serta teori-teori saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Dari penjelasan di
atas dapat disimpulkan bahwa pengertian IPA yaitu ilmu yang mempelajari
tentang segala sesuatu yang terdapat di alam, baik itu zat yang terkandung atau
gejala yang terdapat di alam.
2.1.4.2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD
Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa memahami
konsep-konsep IPA, memiliki keterampilan proses, bersikap ilmiah, dan mampu
menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam di
sekitarnya. Pembelajaran IPA di SD sebaiknya mrnggunakan rasa keingintahuan
siswa sebagai titik awal untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan percobaaan.
Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan pemahaman konsep-konsep
baru dan mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui
siswa SD dalam kehidupan sehai-hari.
Menurut Awan dalam Rahadi (2012) tujuan pengajaran IPA adalah untuk
sehari-hari, memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan
alam sekitar, mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda
serta kejadian di lingkungan sekitar, bekerja sama dan mandiri, mampu
menerapkan berbagai konsep IPA, mampu menggunakan teknologi sederhana,
mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar.
2.1.4.3 Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Peneliti memilih materi dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
yaitu tentang daur hidup hewan. Materi ini ada pada SK 4. Memahami daur hidup
beragam jenis makhluk hidup dan KD 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa
hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing. Materi
ini membahas tentang macam-macam daur hidup pada makhluk hidup serta cara
merawat hewan dengan baik. Materi dapat dilihat sebagai berikut ini:
A. Macam-Macam Daur Hidup pada Makhluk Hidup
Setiap hewan pasti mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan. Daur
hidup dimulai saat keluar dari perut induknya hingga dewasa. Setelah dewasa
hewan dapat menghasilkan keturunan kembali. Namun, daur hidup pada beberapa
kelompok hewan ternyata berbeda-beda. Untuk lebih memahaminya, berikut ini
adalah uraian mengenai contoh hewan-hewan yang mengalami daur hidup yang
berbeda-beda. Daur hidup pada hewan terdiri dari dua cara yaitu daur hidup
1. Daur Hidup Mengalami Metamorfosis
Berikut ini akan dijelaskan mengenai daur hidup hewan yang mengalami
metamorfosis. Metamorfosis ini dibagi menjadi 2 macam yaitu metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah suatu perubahan individu makhluk hidup dari
telur sampai menjadi dewasa yang sempurna dengan mengalami perubahan
bentuk. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu nyamuk,
kupu-kupu, dan katak. Berikut ini dapat dilihat proses metamorfosis sempurna
pada kupu-kupu dan katak.
1) Kupu-kupu
Gambar 2.1 Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu
2) Katak
Katak merupakan hewan yang mengalami metamorphosis sempurna. Katak
memiliki tahap pertumbuhan pada katak muda yang berbeda dengan katak
dewasa. Pada katak muda, setelah menetas dari telur, katak muda hidup di air,
memiliki ekor dan tidak memiliki kaki. Katak muda itu disebut berudu.
Menjelang dewasa, berudu mulai tumbuh kaki dan masih berekor, serta masih
hidup di air. Setelah dewasa, kaki katak tumbuh sempurna dan ekor pun menyusut
hingga tidak memiliki ekor lagi. Pada tahap katak dewasa, katak lebih sering
berada di darat dan kembali lagi ke air untuk bertelur.
Gambar 2.3 Tahapan Daur Hidup Katak
b. Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang melalui tahap
telur yang menetas menjadi nimfa, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi
imago. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna ialah kecoa
yang dapat dilihat pada berikut ini.
Gambar 2.4 Telur Kecoa
Telur-telur kecoa tersebut dapat ditemukan pada tumpukan kertas atau dus.
Telur tersebut bentuknya seperti kapsul yang berwarna cokelat kehitaman.
Biasanya di sekitar tumpukan tersebut juga ada beberapa anak kecoa. Anak kecoa
Gambar 2.5 Tahapan Metamorfosis Kecoa
Mula-mula, telur kecoa akan menetas menjadi nimfa. Nimfa ialah tahapan
tubuh hewan muda. Nimfa pada kecoak memiliki bentuk tubuh yang hampir
serupa dengan kecoak dewasa, tetapi ukuran nimfa lebih kecil dan belum
bersayap. Dalam perkembangannya, nimfa akan mengalami pergantian kulit
berkali-kali hingga menjadi kecoa dewasa. Setelah dewasa, kecoa tersebut akan
bertelur. Telur tersebut akan menetas. Tahapan perubahan bentuk akan terulang
lagi.
2. Daur Hidup Tidak Mengalami Metamorfosis
Berikut ini akan dijelaskan mengenai daur hidup hewan yang tidak mengalami
metamorfosis.
a. Unggas
Telur merupakan salah satu tahap pada perkembangbiakan hewan dari
kelompok unggas, contohnya adalah ayam. Ayam merupakan hewan yang
termasuk dalam kelompok unggas.Ayam adalah hewan yang berkembang biak
dengan cara bertelur. Dalam telur ini, anak ayam tumbuh hingga siap keluar dari
Gambar 2.6 Tahapan Perkembangan Telur Ayam
Setelah keluar dari telur (menetas), anak ayam tumbuh menjadi ayam
muda, kemudian menjadi ayam dewasa. Setelah dewasa, ayam siap untuk
menghasilkan telur kembali. Gambar 1.7 menunjukkan daur hidup ayam.
Gambar 2.7 Tahapan Daur Hidup Ayam
b. Kucing
Kucing merupakan hewan yang sering kali dilihat, baik di rumah, di jalan,
di taman, bahkan di tempat pembuangan sampah. Perhatikan daur hidup kucing
berikut ini.
2.8 Tahapan Daur Hidup Kucing
Kucing termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan
kucing tersebut dapat bertahan hidup, anak kucing akan tumbuh dewasa dan dapat
menghasilkan keturunan (anak) kembali.
B. Cara Merawat Hewan dengan Baik
Agar hewan yang kita peliharaan dapat hidup dengan baik dan sehat, kita
harus memperhatikan beberapa hal berikut.
1. Kandang
Hewan yang dipelihara memerlukan tempat berlindung yang aman,
nyaman, dan sehat. Oleh karena itu, kita harus menyediakan kandang. Kandang
merupakan tempat berlindung binatang peliharaan. Sebaiknya, kandang dibuat
agar hewan dapat leluasa bergerak. Tempatkanlah kandang di tempat yang cukup
cahaya matahari dan udara. Akan tetapi, terlindung dari panas dan hujan. Setiap
hari kandang dibersihkan dari kotoran sehingga kandang tetap sehat dan bersih,
Gambar 2.9 Kandang
2. Makanan dan Minuman
Agar binatang peliharaan tetap sehat, berikan minum dan makan secara
teratur. Sediakan tempat makan dan minum sesuai dengan kebutuhan hewan. Kita
juga dapat memberi vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh hewan sebagai
Gambar 2.10 Makanan Hewan
3. Kebersihan Tubuh Hewan
Tubuh binatang peliharaan juga perlu dibersihkan sehingga terhindar dari
penyakit. Di samping itu, tubuh binatang peliharaan akan lebih bersih dan
menarik untuk dilihat. Oleh karena itu, mandikanlah selalu binatang piaraan
tersebut secara teratur sesuai jenis hewan peliharaan.
Gambar 2.11 Cara Memandikan Hewan
4. Mengobati Sakit atau Luka
Jika hewan sakit atau luka harus segera diobati. Dengan demikian, hewan
akan terhindar dari penyakit yang lebih parah atau mati. Di samping itu,
mengobati hewan dapat mencegah penularan penyakit, baik ke hewan lainnya
2.1.5 Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK
Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam proses pembelajaran
IPA untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, dapat dilihat
melalui langkah-langkah berikut ini:
1. Mempersiapkan laptop, proyektor, dan speaker
Peneliti sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, terlebih dahulu
mempersiapkan alat pendukung pembelajaran berbasis TIK seperti laptop,
proyektor, dan speaker. Setelah semua alat pendukung sudah siap sebaiknya
peneliti mengecek kembali fungsi dari setiap alat.
2. Menyajikan gambar, video, dan powerpoint
Peneliti sebelum melakukan pembelajaran terlebih dahulu mengajak siswa
untuk melakukan gerakan senam kecil. Gerakan senam ini disajikan dalam bentuk
video yang ditayangkan melalui viewer sehingga anak-anak menjadi bersemangat
sebelum mengikuti pelajaran. Setelah itu saat pelajaran berlangsung peneliti
menggunakan media gambar dan video juga dalam menyampaikan materinya.
Media gambar dan video ini ditampilkan melalui microsoft powerpoint yang
berkaitan dengan materi daur hidup beberapa hewan.
3. Mengamati gambar, video, dan microsoft powerpoint
Peneliti menggunakan microsoft powerpoint saat menampilkan tulisan dan
gambar aneka macam hewan. Selain itu, peneliti juga menayangkan video supaya
siswa mudah untuk mengamati proses terjadinya metamorfosis beberapa hewan
4. Tanya jawab dengan siswa mengenai materi
Peneliti setelah selesai menyampaikan materinya, kemudian melakukan tanya
jawab dengan siswa. Jika ada materi yang belum dipahami, siswa dapat bertanya
langsung. Jika sudah, peneliti akan bergantian bertanya kepada siswa. Hal ini
dilakukan supaya siswa mengingat kembali materi yang sudah dijelaskan. Bagi
siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan reward
berupa sticker bintang.
5. Menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi
Peneliti menjelaskan materi dan siswa memperhatikan dengan seksama.
Kemudian peneliti akan menuliskan hal-hal penting yang berkaitan dengan materi
di papan tulis. Siswa kemudian mencatatnya pada buku catatan masing-masing
supaya dapat mempelajarinya kembali ketika di rumah.
6. Memberikan soal
Peneliti memberikan soal evaluasi kepada siswa yang berkaitan dengan materi
daur hidup hewan kemudian dikerjakan secara individu sesuai waktu yang
ditentukan.
7. Mengkomunikasikan mengenai hasil pekerjaan siswa
Peneliti dan siswa mengoreksi soal yang sudah dikerjakan secara