• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP N 1 Banguntapan Bantul.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP N 1 Banguntapan Bantul."

Copied!
205
0
0

Teks penuh

(1)

Rara Maharani (2016). Penggunaan Media Tangram Pada Pembelajaran Matematika Materi Luas Bangun Datar Ditinjau Dari Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP N 1 Banguntapan Bantul. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa di kelas VII A SMP N 1 Banguntapan Bantul.

Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A yang terdiri dari 26 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: (1) Memberikan kuesioner minat belajar matematika sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media tangram, (2) melaksanakan dan mengamati proses pembelajaran matematika menggunakan media tangram, (3) memberikan tes hasil belajar. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari: (1) Kuesioner minat belajar siswa, (2) Tes Hasil Belajar siswa. Data minat belajar siswa diperoleh dari hasil kuesioner minat belajar awal dan akhir. Data hasil belajar siswa diperoleh dari data hasil tes hasil belajar siswa. Validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan validitas isi dan validitas pakar. Analisa data minat belajar siswa dianalisis secara kuatitatif dengan menentukan skor total dan persentase yang diperoleh masing-masing siswa, kemudian berdasarkan hasil persentase tersebut ditentukan kriteria minat belajar siswa. Analisa data hasil belajar siswa dianalisis kuantitatif dengan menentukan skor total dan persentase, kemudian berdasarkan hasil persentase ditentukan kriteria hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukan (1) Penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari minat belajar siswa memiliki minat belajar matematika kriteria tinggi dan mengalami peningkatan minat belajar setelah menggunakan media tangram. (2) Penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari hasil belajar siswa memiliki kriteria cukup. Analisis data kuesioner minat belajar siswa menujukan persentase minat belajar keseluruhan siswa kelas VII A memiliki kriteria tinggi dan terdapat perubahan kriteria minat belajar setiap siswa menjadi tinggi dan sangat tinggi. Hasil analisis hasil belajar siswa keseluruhan termasuk dalam kriteria Cukup dengan nilai rata-rata tes hasil belajar siswa adalah 68,62.

(2)

Rara Maharani (2016). The Use of Tangram as a Media for Learning Mathematics about Area of Plane Figures Subject Seen From Students’of SMP N 1 Banguntapan, Class VII A Interest and Result. An Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research aimed to determine the use of Tangram as a media for learning mathematics about area of plane figures subject which was seen from students’ of SMP N 1 Banguntapan, class VII A interest and result

This research used descriptive qualitative-quantitative research. The population in this study was students of class VII A which consists of 26 students. The research instrument used for data collection consisted of: (1) questionnaire related to students’ interest, (2) test result related to students’ learning process. Data about students’ interest were obtained from the students’ interest questionnaire in the early and latest of the learning process. Students’ result data were obtained from the students’ test result data of the learning process. The validity of research instruments was done by using content and constructs validity. Data about students’ interest was analyzed in a quantitative method by determining the total score and the percentage obtained by each student, and then based on the result of the percentage specified criteria for student interest. The data analysis of student learning result was analyzed quantitatively by determining the total score and percentage, then the criteria was determined by the percentage of students’ learning result.

The result showed (1) the use of Tangram as a media for learning mathematics about area of plane figures subject seen from students’ interest had high criteria for learning mathematics and students’ interest increased after using Tangram as a media, (2) the use of Tangram for learning mathematics about area of plane figures subject seen from students’ interest had sufficient criteria. The whole analysis which was related to questionnaire about students’ class VII A interest showed that there was high criteria and there was a change toward each student learning interest became high and very high. The whole students’ learning result analysis was categorized as sufficient and the average for students’ test result was 68,62.

(3)

PENGGUNAAN MEDIA TANGRAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LUAS BANGUN DATAR DITINJAU

DARI MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP N 1 BANGUNTAPAN BANTUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh: Rara Maharani NIM. 121414050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGGUNAAN MEDIA TANGRAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LUAS BANGUN DATAR DITINJAU

DARI MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP N 1 BANGUNTAPAN BANTUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh: Rara Maharani NIM. 121414050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,

percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan

kepadamu.”

(Markus 11:24)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan berkat kasih dan rahmat-Nya

Bapak tercinta yang berada di pangkuan Bapa

Ibuk tercinta yang senantiasa membesarkan, mendoakanku, membimbing dan

memberi semangat

Mas Rangga dan Mbak Rani yang selalu mendukung, menyemangati dan

medoakanku

Maximus Naryama Wadana, malaikat kecil dan anugerah terindah keluargaku

Simbah, Pakde, Bude, Om, tante, Mas, Mbak ku yang selalu memberikanku

dukungan doa dan semangat

Agustina Galuh, sahabat seperjuanganku, penguat, penyemangat di setiap proses

pembuatan skripsi ini

Teman – teman Pendidikan Matematika 2012

Tuhan Memberkati

“He has made everything beautiful in it’s time”

(8)

v

(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

(10)

vii ABSTRAK

Rara Maharani (2016). Penggunaan Media Tangram Pada Pembelajaran Matematika Materi Luas Bangun Datar Ditinjau Dari Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP N 1 Banguntapan Bantul. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa di kelas VII A SMP N 1 Banguntapan Bantul.

Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A yang terdiri dari 26 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: (1) Memberikan kuesioner minat belajar matematika sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media tangram, (2) melaksanakan dan mengamati proses pembelajaran matematika menggunakan media tangram, (3) memberikan tes hasil belajar. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari: (1) Kuesioner minat belajar siswa, (2) Tes Hasil Belajar siswa. Data minat belajar siswa diperoleh dari hasil kuesioner minat belajar awal dan akhir. Data hasil belajar siswa diperoleh dari data hasil tes hasil belajar siswa. Validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan validitas isi dan validitas pakar. Analisa data minat belajar siswa dianalisis secara kuatitatif dengan menentukan skor total dan persentase yang diperoleh masing-masing siswa, kemudian berdasarkan hasil persentase tersebut ditentukan kriteria minat belajar siswa. Analisa data hasil belajar siswa dianalisis kuantitatif dengan menentukan skor total dan persentase, kemudian berdasarkan hasil persentase ditentukan kriteria hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukan (1) Penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari minat belajar siswa memiliki minat belajar matematika kriteria tinggi dan mengalami peningkatan minat belajar setelah menggunakan media tangram. (2) Penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari hasil belajar siswa memiliki kriteria cukup. Analisis data kuesioner minat belajar siswa menujukan persentase minat belajar keseluruhan siswa kelas VII A memiliki kriteria tinggi dan terdapat perubahan kriteria minat belajar setiap siswa menjadi tinggi dan sangat tinggi. Hasil analisis hasil belajar siswa keseluruhan termasuk dalam kriteria Cukup dengan nilai rata-rata tes hasil belajar siswa adalah 68,62.

(11)

viii ABSTRACT

Rara Maharani (2016). The Use of Tangram as a Media for Learning Mathematics about Area of Plane Figures Subject Seen From Students’of SMP N 1 Banguntapan, Class VII A Interest and Result. An Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research aimed to determine the use of Tangram as a media for learning mathematics about area of plane figures subject which was seen from students’ of SMP N 1 Banguntapan, class VII A interest and result

This research used descriptive qualitative-quantitative research. The population in this study was students of class VII A which consists of 26 students. The research instrument used for data collection consisted of: (1) questionnaire related to students’ interest, (2) test result related to students’ learning process. Data about students’ interest were obtained from the students’ interest questionnaire in the early and latest of the learning process. Students’ result data were obtained from the students’ test result data of the learning process. The validity of research instruments was done by using content and constructs validity. Data about students’ interest was analyzed in a quantitative method by determining the total score and the percentage obtained by each student, and then based on the result of the percentage specified criteria for student interest. The data analysis of student learning result was analyzed quantitatively by determining the total score and percentage, then the criteria was determined by the percentage of students’ learning result.

The result showed (1) the use of Tangram as a media for learning mathematics about area of plane figures subject seen from students’ interest had high criteria for learning mathematics and students’ interest increased after using Tangram as a media, (2) the use of Tangram for learning mathematics about area of plane figures subject seen from students’ interest had sufficient criteria. The whole analysis which was related to questionnaire about students’ class VII A interest showed that there was high criteria and there was a change toward each student learning interest became high and very high. The whole students’ learning result analysis was categorized as sufficient and the average for students’ test result was 68,62.

(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat, dan anugrah yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGGUNAAN MEDIA TANGRAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LUAS BANGUN DATAR DITINJAU DARI MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP N 1 BANGUNTAPAN BANTUL” ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA.

3. Bapak Dr. Hongkie Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

(13)

x

5. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing skripsi atas waktunya untuk membimbing saya dengan segenap hati dan penuh perhatian.

6. Seluruh Dosen Pendidikan Matematika yang dengan penuh kesabaran dalam mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh ilmu.

7. Karyawan sekretariat JPMIPA yang dengan sabar memberikan pelayanan dan bantuan kepada penulis dalam menempuh studi dan menyelesaikan tugas akhir sehingga dapat berjalan dengan lancar.

8. Ibu Dra. Sambiyanti, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Banguntapan Bantul yang telah memberikan izin peneliti untuk melaksanakan penelitian ini.

9. Ibu Zunita R, S.Pd selaku guru matematika kelas VII A yang senantiasa membantu dan membimbing saya dalam pelaksanaan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

10.Siswa-siswi SMP N 1 Banguntapan Bantul khususnya siswa-siswi kelas VII A yang telah bersedia menjadi subyek dalam penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

11.Segenap keluarga besar alm. Bapak, ibu, mas, mbak, om, tante, simbah yang senantiasa mendoakan dan membantu dalam setiap perjalanan studi.

12.Galuh, Lita, Clara, Dita, Vita, Silvi yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan dan bantuannya dalam menyusun skripsi ini.

(14)

xi

memberikan masukan dan bersedia bertukar pikiran dalam proses penyusunan skripsi.

14.Serta semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas dukungan dan doa semangat yang telah diberikan sehingga sangat membantu penyelesaian penulisan skripsi ini.

Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan dalam bidang ilmu pengetahuan pada umumnya.

(15)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

C. Hipotesis Tindakan... 53

BAB III METODE PENELITIAN ... 54

A. Jenis Penelitian ... 54

C. Subyek Penelitian ... 55

D. Objek Penelitian ... 55

(16)

xiii

F. Bentuk Data ... 56

G. Metode dan Instrumen Penelitian ... 57

H. Validitas Instrumen ... 63

I. Teknik Analisis Data ... 63

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ... 68

K. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 71

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISA DATA, DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 72

B. Penyajian Data ... 81

C. Analisa Data ... 87

D. Pembahasan ... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104

(17)

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL 2. 1 Indikator Minat Belajar Siswa ... 23

TABEL 3. 1 Rencana Pembelajaran ... 59

TABEL 3. 2 Kisi-kisi Minat Belajar Siswa ... 60

TABEL 3. 3 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar ... 62

TABEL 3. 4 Kategori Keterlaksanaan RPP ... 64

TABEL 3. 5 Kategori Hasil Belajar Siswa ... 65

TABEL 3. 6 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa ... 66

TABEL 3. 7 Skor Kuesioner Pernyataan Positif ... 66

TABEL 3. 8 Skor Kuesioner Pernyataan Negatif ... 67

TABEL 3. 9 Kategori Minat Belajar Siswa ... 67

TABEL 3. 10 Kriteria Minat Belajar Seluruh Siswa ... 68

TABEL 3. 11 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 71

TABEL 4. 1 Kegiatan-kegiatan Selama Melakukan Penelitian ... 76

TABEL 4. 2 Data Minat Belajar Matematika Awal ... 82

TABEL 4. 3 Data Minat Belajar Matematika Akhir ... 84

TABEL 4. 4 Data Hasil Belajar Siswa ... 86

TABEL 4. 5 Lembar Keterlaksanaan RPP I ... 87

TABEL 4. 6 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan I ... 89

TABEL 4. 7 Lembar Keterlaksanaan RPP Pertemuan II ... 89

TABEL 4. 8 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan II ... 91

TABEL 4. 9 Lembar Keterlaksanaan RPP Pertemuan III... 91

TABEL 4. 10 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan III ... 93

(18)

xv

TABEL 4. 13 Total Skor dan Kategori Minat Belajar Matematika Siswa (Akhir)

... 95

TABEL 4. 14 Analisis Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VII A ... 95

TABEL 4. 15 Analisis Kriteria Minat Belajar Siswa Keseluruhan ... 96

TABEL 4. 16 Nilai dan Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas VII A ... 97

TABEL 4. 17 Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa ... 97

(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A. 1 Surat Ijin Penelitian Prodi ... 107

LAMPIRAN A. 2 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ... 108

LAMPIRAN B. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 110

LAMPIRAN B. 2 Lembar Kerja Kelompok ... 136

LAMPIRAN B. 3 Soal Tes Hasil Belajar ... 142

LAMPIRAN B. 4 Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar ... 143

LAMPIRAN B. 5 Pedoman Penilaian Tes Hasil Belajar ... 146

LAMPIRAN B. 6 Kuesioner Minat Belajar Siswa ... 150

LAMPIRAN C. 1 Lembar Jawaban LKK siswa di kelas VII A ... 154

LAMPIRAN C. 2 Lembar Jawaban Kuesioner Minat Belajar Siswa Awal ... 157

LAMPIRAN C. 3 Lembar Jawaban Kuesioner Minat Belajar Siswa Akhir... 167

LAMPIRAN C. 4 Lembar Jawaban Soal Tes Hasil Belajar Siswa di kelas VII A ... 177

(20)
(21)
(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode dan pola pembelajaran matematika masih kental dengan metode ceramah dan teacher centre yaitu guru masih mendominasi sebagai pemberi informasi sehingga siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran.Dalam menyampaikan materi pelajaran pada kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dan ditunjang dengan media atau alat peraga matematika. Pada saat ini media atau alat peraga yang ada masih terbatas keberadaanya. Hal ini menuntut guru untuk dapat berkreasi membuat dan menemukan media atau alat peraga yang sesuai dan dapat menarik minat belajar siswa untuk menyenangi matematika dan menjadikan mata pelajaran yang menyenangkan.

(23)

Dan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkadang alat peraga yang ada sudah tidak sesuai lagi. Hal ini menuntut guru untuk berkreasi membuat atau menemukan alat peraga yang sesuai dan dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Kemajuan teknologi dan informatika mempermudah guru mendapatkan gambaran-gambaran dan tips cara-cara penggunaan dan pembuatan alat peraga. Kreativitas dan kreasi gurulah yang dapat menemukan dan membuat alat – alat peraga untuk pengajaran matematika.

Matematika merupakan ilmu yang bersifat abstrak, oleh karena itu dalam pembelajaran memerlukan sesuatu yang konkret. Bangun Datar yang diajarkan pada siswa kelas VII merupakan langkah awal mempelajari geometri pada jenjang pendidikan menengah pertama. Apabila siswa saat kelas VII memiliki pemahaman yang kuat tentang materi bangun datar diharapkan saat mereka berada di kelas VIII dan IX ketika mempelajari geometri bangun ruang tidaklah mengalami kesulitan. Namun pada kenyataan, masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi bangun datar.

(24)

Piaget mengidentifikasi tahapan perkembangan kognitif yang dilalui anak yaitu: (1) tahap sensorikmotor usia 0-2 tahun, (2) tahap operasional usia 2-6 tahun, (3) tahap operasional konkret usia 7-11 tahun atau 12 tahun, (4)

tahap operasional formal usia 11 atau 12 tahun ke atas (Jeanne Ellis, 2008: 43-49). Siswa kelas VII biasanya berusia 12 atau 13

tahun sehingga berada pada tahap transisi dari tahap operasional konkret ke tahap operasional formal. Pada tahap operasional konkret anak memiliki penalaran yang menyerupai penalaran orang dewasa mulai muncul, namun terbatas pada penalaran mengenai realitas konkret lalu masuk ke tahap operasional, proses-proses penalaran logis diterapkan ke ide-ide abstrak ataupun ke objek-objek konkret.

(25)

Materi bangun datar sudah didapat siswa saat Sekolah Datar namun menurut guru matematika kelas VII siswa saat di bangku Sekolah Dasar hanya mempelajari materi bangun datar secara umum belum secara mendalam seperti pada materi luas bangun datar. Siswa hanya mengetahui rumus luas bangun datar tanpa mengetahui rumus tersebut berasal dari mana.

Pada kelas VII, siswa akan mempelajari materi bangun datar lebih mendalam tentang sifat-sifat bangun datar dan konsep luas bangun datar sebagai modal untuk nantinya memahami materi geometri selajutnya. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, maka diperlukan media pembelajaran yang dapat membantu penyampaian materi kepada siswa, menumbuhkan minat dan mengaktifkan siswa, serta memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Media mempermudah siswa dalam pembelajaran, karena akan menjembatani siswa dalam belajar dari sesuatu yang konkret ke abstrak.

(26)

menjadi menyenangkan sehingga nantinya dapat memahami materi luas bangun datar dengan baik dan mendapatkan hasil belajar siswa yang baik.

Media tangram digunakan untuk membantu siswa dalam pemahaman konsep luas bangun datar, penelitian ini membahas tentang konsep luas bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang. Dan diakhir pembelajaran menggunakan media tangram diberikan tes akhir untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi luas bangun datar. Tangram dapat melatih kemampuan kognitif, afektif, serta psikomotorik siswa. Melalui tangram, siswa akan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat menarik minat dan mengurangi kebosanan pada diri siswa serta melatih siswa menemukan dan memahami konsep luas bangun datar melalui alat peraga. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Tangram Pada Pembelajaran

Matematika Materi Luas Bangun Datar Ditinjau Dari Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N 1 Banguntapan Bantul”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang timbul antara lain:

1. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

(27)

3. Kurangnya penggunaan media saat pembelajaran matematika berlangsung.

4. Pembelajaran masih bersifat verbalistik, sehingga siswa kurang mendapat pengalaman langsung tentang materi pembelajaran.5.

5. Siswa masih kurang dalam pemahaman sifat-sifat bangun datar dan konsep luas bangun datar secara mendalam.

6. Siswa masih pasif dalam proses pembelajaran matematika.

C. Pembatasan Masalah

Agar cakupan masalah yang digunakan tidak terlalu luas maka peneliti melakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran ini yang dijadikan objek penelitian adalah siswa SMP kelas VII semester 2.

2. Materi pembelajaran yang dijadikan penelitian peneliti adalah materi luas bangun datar kelas VII semester 2.

3. Penelitian ini hanya untuk melihat penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VII.

(28)

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan maka peneliti merumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana minat siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan media tangram untuk materi luas bangun datar pada siswa kelas VII SMP N 1 Banguntapan Bantul?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan media tangram untuk materi luas bangun datar pada siswa kelas VII SMP N 1 Banguntapan Bantul?

E. Batasan Istilah

Batasan istilah dalam perumusan masalah di atas bertujuan agar tidak terjadi penafsiran ganda terhadap judul skripsi. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut:

1. Media pembelajaran merupakan suatu alat atau sejenisnya yang dapat digunakan sebagai perantara atau pengantar informasi dari guru kepada siswa yang diajarnya agar informasi tesebut dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.

(29)

dalam penggunaannya. Pada penelitian ini tangram digunakan sebagai media untuk memahami konsep luas bangun datar.

3. Pembelajaran Matematika adalah proses belajar mengajar dalam bidang matematika.

4. Minat belajar merupakan suatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang pada akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa kemampuan, ketrampilan, maupun sikap.

5. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan yang diperoleh siswa setelah mengalami aktifitas dan proses belajar mengajar menggunakan media tangram pada pembelajaran matematika siswa kelas VII SMP N 1 Banguntapan materi luas bangun datar.

(30)

F. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui minat siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan media tangram untuk materi luas bangun datar pada siswa kelas VII SMP N 1 Banguntapan Bantul.

2. Mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan media tangram untuk materi luas bangun datar pada siswa kelas VII SMP N 1 Banguntapan Bantul.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Tangram Pada Pembelajaran Matematika Materi Luas Bangun Datar Ditinjau Dari Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N 1 Banguntapan Bantul” adalah sebagai berikut:

a. Bagi Guru

Jika penelitian ini berhasil dilaksanakan, maka manfaat yang diperoleh guru adalah sebagai berikut:

1) Membantu memperbaiki kinerja guru, khususnya dalam proses pembelajaran Matematika di kelas.

2) Membantu guru mengembangkan pengetahuan, kreativitas dan ketrampilan dalam penggunaan media belajar.

b. Bagi Siswa

(31)

1) Meningkatkan minat siswa untuk belajar sehingga hasil belajar siswa meningkat.

2) Menumbuhkan sikap aktif, sikap kritis, dan kreaktif pada siswa dalam menerima pelajaran, sehingga siswa terlibat secara langsung dalam proses belajar mengajar.

c. Bagi Sekolah

Jika penelitian ini berhasil dilaksanakan, maka manfaat yang diperoleh pihak sekolah adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika. 2) Membantu sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah dengan

meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran.

d. Bagi Peneliti

(32)
(33)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori

1. Teori Belajar Matematika

Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2003:252) mengemukakan bahwa Matematika merupakan bahasa simbolis yang mempunyai fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan. Sedangkan fungsi teoritisnya untuk memudahkan berpikir. Dengan kata lain matematika adalah bekal bagi peserta didik untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang berfungsi untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan serta untuk memudahkan dalam berpikir.

(34)

Menurut James O. Whittaker dalam Syaiful Bahri Djamarah (2011:12) mengemukakan belajar merupakan sebuah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Merangkum pendapat para ahli tentang pengertian belajar, maka belajar adalah Belajar merupakan suatu proses yang bersifat aktif untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan dunianya dan hasilnya berupa perubahan tingkah laku dan pengertian sebagai hasil dari latihan.

Belajar matematika adalah rangkaian proses yang menyeluruh dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang konsep matematis.

(35)

tahap operasional, proses-proses penalaran logis diterapkan ke ide-ide abstrak ataupun ke objek-objek konkret. Teori ini menunjukan bahwa peran media pembelajaran atau alat peraga dibutuhkan untuk membantu pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.

2. Pembelajaran Matematika a. Pembelajaran

Menurut Wina (2006:29) pembelajaran merupakan proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai suatu proses kerjasama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, melainkan juga guru dan siswa secara bersama-sama melakukan dan berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pembelajaran adalah kegiatan yang dilaksanakan di sekolah baik sekolah formal, non formal, maupun informal.

(36)

suatu tujuan dan menyampaikan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan segala potensi yang ada.

b. Matematika

Istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman), mathematique (Perancis), mathematiceski (Rusia), atau mathematick/wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin

mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning” . Perkataan itu

mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathenein yang mengandug arti belajar (berpikir) (Erman Suherman, 2001:17-18).

(37)

dan suatu alat. Sedangkan menurut James dan James (1976 dalam Erman Suherman, 2001:18) dalam kamus matematikannya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlahnya yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat serta memiliki pola dan hubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlahnya yang pada akhirnya terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.

c. Pembelajaran Matematika

(38)

jumlahnya yang pada akhirnya terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri serta memiliki tujuan tertentu.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti “Perantara” atau

“Penyalur”. Media merupakan wahana penyalur informasi belajar

atau penyalur pesan. Gerlach dan Ely (1971) menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengetahuan ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media (Rostina Sundayana 2015:4).

(39)

Dari berbagai pendapat tentang media di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat atau sejenisnya yang dapat digunakan sebagai perantara atau pengantar informasi dari guru kepada siswa yang diajarnya agar informasi tesebut dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. b. Manfaat Media dalam Proses Pembelajaran

Sudjana dan Rivai dalam Rostina Sundayana (2015:13) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

(40)

c. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran

Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik dan kegunaan masing-masing, maka diharapkan kepada guru agar mampu menentukan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai penggunaan media menjadi penghalang proses belajar mengajar yang dilakukan guru dalam kelas. Sudirman N (1991) dalam Rostina Sundayana (2015:16-17) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pembelajaran yang dibaginya dalam tiga kategori, sebagai berikut:

1) Tujuan Pemilihan

Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.

2) Alternatif Pilihan

Menggunakan media hendaknya memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip itu menurut Sudjana (1990:104):

a) Menentukan jenis media dengan tepat

b) Menetapkan atau memperhitungkan subyek dengan tepat

(41)

d) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.

3) Kriteria Pemilihan Media

Kriteria utama dalam pemilihan media pembelajaran adalah ketepatan tujuan pembelajaran, artinya dalam menentukan media yang akan digunakan pertimbangannya bahwa media tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, diantaranya:

a) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran

b) Kemudahan dalam memperoleh media yang akan digunakan c) Keterampilan guru dalam menggunakannya

d) Tersedia waktu untuk menggunakannya e) Sesuai dengan taraf berpikir siswa 4. Alat Peraga

a. Pengertian Alat Peraga

(42)

secara sengaja digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep matematika (Rostina Sundayana 2015:7).

b. Sifat Alat Peraga

Russeffendi (dalam Darhim 1998 6:14) menyatakan bahwa alat peraga yang digunakan harus memiliki sifat sebagai berikut: - Tahan lama ( terbuat dari bahan yang cukup kuat)

- Bentuk dan warnanya menarik - Sederhana dan mudah dikelola

- Ukurannya sesuai dengan ukuran fisik anak

- Dapat mengajikan konsep matematika (tidak mempersulit pemahaman)

- Sesuai dengan konsep pembelajaran - Dapat memperjelas konsep

- Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak bagi siswa

- Bila kita mengharapkan siswa belajar aktif (sendiri atau berkelompok) alat peraga itu supaya dapat dirabah, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot (diambil dari susunanya) dan lain-lain.

(43)

c. Tujuan Alat Peraga

Tujuan dari alat peraga sebagai berikut:

- Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas - Mengembangkan sikap yang dikehendaki

- Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut

- Merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang mendalam dalam mengajar, panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak perlu dirangsang, digunakan dan dilibatkan, sehingga tidak hanya mengetahui, melainkan dapat memakai dan melakukan apa yang dipelajari.

5. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Minat memiliki pengaruh besar terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya tersebut (Slameto, 2010). Menurut Winkel (1983:33) minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik dan merasa senang berkecimpung terhadap bagian-bagian tertentu.

Sementara belajar merupakan usaha berlatih untuk mendapatkan kepandaian. Oleh karena itu, belajar dapat merupakan perubahan tingkah laku tersebut dilihat baik dari aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan psikomotorik (ketrampilan).

(44)

kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang pada akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa kemampuan, ketrampilan, maupun sikap. Berdasarkan definisi tersebut, minat siswa dalam pembelajaran matematika dapat dinyatakan sebagai kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik dan senang dalam belajar matematika.

b. Unsur-unsur minat

Menurut Reber dalam Syah (1995: 136), ada beberapa hal yang menjadi unsur-unsur penting dalam minat belajar adalah seperti berikut:

1) Perhatian

Menurut Sumadi Suryabrata (2010:14) perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar.

2) Perasaan

(45)

3) Motivasi

Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya, dimana motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam berprilaku (Nursalam, 2003: 93). Secara garis besar motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang, sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek.

Minat siswa dapat diukur melalui indikator minat berikut ini: Tabel 2. 1

Indikator Minat Belajar Siswa

(Didasarkan pada Winkel 2004) 6. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2010:22) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar menurut Sardiman A.M (1986:22-23), hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

No Indikator

1 Siswa memusatkan perhatian pada materi pembelajaran

2 Siswa memusatkan perhatian pada pembelajaran 3 Siswa merasa senang ketika belajar

4 Siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap pembelajaran

(46)

dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

Untuk mengukur hasil belajar perlu diadakan tes kepada siswa setelah pembelajaran pada suatu materi tertentu selesai. Menurut Nana Sudjana (2010:35) Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Menurut Munadi (2008), ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar:

1) Faktor Internal a) Faktor Psikologis

Faktor psikologis antar anak pasti berbeda. Guru bisa menyamaratakan kondisi setiap siswanya. Perbedaan ini juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor psikologis berupa tingkat intelegensi, minat, motivasi, kognitif dan daya nalar para siswa.

b) Faktor Fisiologis

(47)

2) Faktor Eksternal

Lingkungan juga berpengaruhi bagi hasil belajar siswa, apabila sekolah terletak di tepi jalan raya, pasar, atau tempat ramai lainnya pasti akan membuat suasana belajar menjadi kurang kondusif. Selain letak sekolah, ruang kelas juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti pencahayaan dan sirkulasi udara di dalam kelas.

Dari definisi oleh para ahli di atas maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah kemampuan yang didapat dari proses belajar dan nilai tes matematika yang diberikan guru sebagai hasil penguasaan pengetahuan dan ketrampilan peserta didik.

7. Bangun Datar

Bangun datar adalah salah satu topik pembelajaran matematika yang dipelajari oleh siswa kelas VII pada semester genap. Standar kompetisi dari materi bangun datar adalah memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi dasar dari materi bangun datar sebagai berikut:

- Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya - Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapezium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-lanyang

- Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

(48)

Kompetensi dasar yang peneliti ambil adalah mengidentifikasi sifat-sifat segitiga dan sifat-sifat-sifat-sifat segi empat, dan menghitung luas segitiga dan luas segi empat (luas persegi, persegi panjang, jajargenjang, belah ketupat, trapesium).

Materi Pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: a. Definisi dan Sifat-sifat Bangun Datar:

1) Segitiga:

Segitiga adalah bangun datar yang dibentuk oleh tiga titik yang letaknya tidak segaris dan tiga ruas garis yang menghubungkan ketiga titik tersebut (I Putu Wisna, 2014: 18).

Gambar 2.1 Bangun Datar Segitiga 2) Jajargenjang:

Jajargenjang adalah segi empat yang pasangan sisi-sisi berhadapannya sejajar (I Putu Wisna, 2014: 96).

Gambar 2.2 Bangun Datar Jajargenjang >

(49)

Unsur dan sifat jajargenjang:

Gambar 2.3 Jajargenjang ABCD Unsur-unsur jajargenjang ABCD:

- AB, BC, CD, AD adalah sisi-sisi sejajar - AC dan BD adalah diagonal jajargenjang - AB disebut alas jajargenjang

- t disebut tinggi jajargenjang

- Panjang sisi yang berhadapan sama panjang (AB = DC dan AD

= BC)

- Sudut yang berhadapan sama besar (∠D = ∠ B dan ∠A = ∠C) Sifat-sifat jajargenjang adalah sebagai berikut:

a. Sisi – sisi yang behadapan sama panjang. b. Sudut yang berhadapan sama besar.

c. Jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah 180 ̊. d. Kedua diagonal saling membagi dua sama panjang. 3) Persegi panjang

Persegi panjang adalah jajargenjang yang memiliki satu sudut siku-siku (I Putu Wisna, 2014: 99).

C D

B A

t

>

(50)

Gambar 2.4 Persegi panjang Unsur dan sifat persegi panjang:

Gambar 2.5 Persegi Panjang ABCD

Unsur-unsur persegi panjang ABCD adalah sebagai berikut:

- AB, BC, CD, AD adalah sisi-sisi persegi panjang (AB = CD , AD = BC)

- AB ∥ CD , AD ∥ BC

- DB dan AC adalah diagonal persegi panjang Sifat-sifat persegi panjang adalah sebagai berikut: a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. b. Sudut yang berhadapan sama besar.

c. Jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah 180 ̊. d. Kedua diagonal saling membagi dua sama panjang.

A

D C

B >

>

≫ ≫

(51)

e. Semua sudut persegi panjang besarnya 90 ̊ . f. Diagonal-diagonal persegi panjang sama panjang. 4) Belah ketupat

Belah ketupat adalah jajargenjang yang sisi berdekatannya sama panjang (I Putu Wisna, 2014: 18).

Gambar 2.6 Belah ketupat

Gambar 2.7 Belah ketupat ABCD Unsur-unsur belah ketupat ABCD sebagai berikut: - AB, BC, CD, DA adalah sisi-sisi belah ketupat - BD dan AC adalah diagonal belah ketupat - OB = OD, AO = OC

Sifat-sifat belah ketupat adalah sebagai berikut: a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. b. Sudut yang berhadapan sama besar.

c. Jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah 180 ̊. d. Kedua diagonal saling membagi dua sama panjang.

(52)

e. Keempat sisinya sama panjang.

f. Diagonal pada belah ketupat saling berpotongan tegak lurus. g. Diagonal pada belah ketupat membagi sudut sama besar. 5) Persegi

Persegi adalah persegi panjang yang sisi berdekatannya sama panjang (I Putu Wisna, 2014: 101).

Gambar 2.8 Persegi

Unsur dan sifat persegi:

Gambar 2.9 Persegi ABCD Unsur-unsur persegi ABCD sebagai berikut: - AB, BC, CD, DA adalah sisi-sisi persegi - AC dan BD adalah diagonal persegi

(53)

Sifat-sifat persegi adalah sebagai berikut: a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang b. Sudut yang berhadapan sama besar.

c. Jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah 180 ̊. d. Kedua diagonal saling membagi dua sama panjang. e. Diagonal-diagonal persegi sama panjang.

f. Semua sudut persegi besarnya 90 ̊ . g. Keempat sisinya sama panjang.

h. Diagonal pada persegi saling berpotongan tegak lurus. i. Diagonal pada persegi membagi sudut sama besar. 6) Trapesium

Trapesium adalah segi empat yang tepat mempunyai satu pasang sisi sejajar (I Putu Wisna, 2014: 102).

Gambar 2.10 Trapesium ABCD

Unsur – unsur dan sifat trapesium ABCD sebagai berikut: - t adalah tinggi trapesium

- AB dan CD adalah sisi-sisi sejajar trapesium ABCD

Sifat yang dimiliki trapesium adalah pada setiap trapesium, jumlah sudut yang berdekatan diantara dua sisi sejajar adalah 180 ̊ .

D C

> B

t

(54)

b. Luas Bangun Datar: 1) Persegi

Rumus luas persegi

Gambar 2.11 Persegi ABCD

Persegi adalah persegi panjang yang panjang dan lebarnya sama yang disebut dengan sisi, maka diperoleh

Luas persegi = sisi × sisi

atau = × ,dimana L adalah luas dan adalah sisi persegi.

2) Persegi panjang

Rumus luas persegi panjang

Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi panjang tersebut.

Untuk mendapatkan rumus luas persegi panjang, perhatikan tabel berikut!

s └

D

A

C

(55)

Persegi panjang Panjang Lebar Banyak

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: Rumus persegi panjang adalah

= ×

Gambar 2.12 Jajargenjang dengan pendekatan persegi panjang D

A Q B P

C

(I) (II)

(56)

Kita dapat mengubah jajargenjang menjadi persegi panjang seperti berikut

Diketahui gambar ABCD adalah jajargenjang.

Gambarlah DQ ⊥ AB dan CP ⊥ AB (diperpanjang)

Perhatikan pada ∆ ∆ , kita dapatkan

- AD = BC ( sisi jajargenjang yang berhadapan)

- ∠ = ∠ = °

- ∠ = ∠ ( sudut sehadap)

Dengan aturan sisi, sudut, sudut diperoleh ∆ ≅ ∆ (∆ kongkruen dengan ∆ ).

Luas ∆ = Luas ∆

Luas persegi panjang DQPC = Luas jajargenjang ABCD

= PQ x DQ [AQ= BP, sehingga AB=PQ]

= AB x DQ [AB = alas dan DQ = tinggi] Jadi Luas jajargenjang adalah

(57)

4) Segitiga

Rumus luas segitiga:

Gambar 2.13 Segitiga dengan pendekatan jajargenjang Luas daerah segitiga adalah setengah dari hasil kali alas dengan tingginya.

Bukti:

Melalui A buat AD̅̅̅̅ ∥ BC̅̅̅̅, melalui C buat CD̅̅̅̅ ∥ BA̅̅̅̅ sehingga terbentuk jajargenjang ABCD. AE̅̅̅̅ ⊥ BC̅̅̅̅ sehingga AE̅̅̅̅ merupakan tinggi ∆ ABC dan sekaligus juga merupakan tinggi jajargenjang ABCD. Perhatikan

∆ ABC ≅ ∆ CDA (S-S-S). Akibatnya, [ABC] = [CDA].

Luas jajargenjang ABCD = [ABC] + [CDA] = [ ] = BC × AE Jadi, [ ] = × BC × AE

Dimana:

[ABC] = Luas ∆ ABC BC = Alas ∆ ABC AE = Tinggi ∆ ABC

B A

E C

(58)

Maka:

� � = × × ��

5) Belah ketupat

Rumus luas belah ketupat:

Belah ketupat adalah jajargenjang dengan semua sisi sama panjang. Disamping itu, diagonal belah ketupat adalah garis bagi yang saling tegak lurus.

Gambar 2.14 Belah ketupat ABCD

Yaitu, AC⊥ BD, AO = OC dan BO = OD maka ∆ ADC = ∆ ABC Luas belah ketupat ABCD = 2 × luas ∆ ADC

= 2 × ×

= × = × = ×

Jadi,

(59)

6) Trapesium

Rumus luas trapesium:

Gambar 2.15 Trapesium ABCD

Gambar 2.16 Trapesium dengan pendekatan jajargenjang

Pada trapesium ABCD, DO = tinggi trapesium ABCD, EF = garis yang membagi dua trapesium ABCD

Untuk mengetahui rumus luas trapesium, maka trapesium ABCD dibagi menjadi dua melalui garis EF lalu dipotong menjadi dua bagian. Potongan tersebut diputar dan bagun tersebut menjadi jajargenjang AD’E’E maka:

Luas trapesium ABCD = Luas jajargenjang AD’E’E

(60)

Jadi Luas trapesium ABCD adalah

= × × +

Dimana :

= ��

, = �

Maka:

Luas trapesium = ℎ � − × ��

8. Tangram

Tangram adalah media berbentuk persegi yang terdiri dari tujuh bangun datar. Tangram dapat digunakan untuk mengenalkan bangun geometri datar pada siswa. Tangram adalah permainan yang paling tua yang dikenal dalam matematika. Permainan ini dikembangkan pertama kali di negeri Tiongkok dan sering disebut dengan puzzle Cina.

(61)

serta aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.Tangram dapat dibuat sendiri oleh guru dengan bahan dan biaya yang terjangkau.

Gambar 2.17 Tangram

Kegunaan tangram sebagai media pembelajaran matematika pada materi geometri sebagai berikut:

- Untuk menumbuhkan daya kreativitas siswa dalam membentuk bangun-bangun tertentu, seperti: bangun geometri, rumah,binatang, manusia, dan lain sebagainya.

- Untuk memahami kekekalan luas.

- Untuk memahami sifat-sifat bangun datar.

- Untuk memahami konsep luas bangun datar.

(Rostina Sundayana, 2015: 65)

(62)

9. Penggunaan Tangram

Penggunaan tangram yang pada penelitian ini adalah untuk membuktikan kekekalan luas dan memahami konsep luas bangun datar. Tujuan dari pembuktian kekekalan luas menggunakan tangram adalah untuk membuktikan bahwa luas suatu bangun datar tidak berubah apabila bangun datar tersebut dibentuk menjadi bangun-bangun datar yang lainnya. Penggunaan tangram untuk konsep luas bangun datar adalah untuk membantu siswa dalam pengetahuan dan pemahaman tentang rumus luas bangun datar. Penggunaan tangram untuk kekekalan luas sebagai dasar untuk memperlihatkan kebenaran rumus luas bangun datar yang ada dengan menggunakan tangram.

1) Penggunaan tangram untuk kekekalan luas

- Pertama buatlah persegi dengan ukuran 10 cm x 10 cm dan bagilah persegi tersebut menjadi 7 bagian bangun datar. Pada tangram ini sisi persegi tersebut adalah

Gambar 2.18 Media Tangram

Kedua identifikasilah tangram (panjang sisi, panjang diagonal) 1

7 6

5

3

(63)

Gambar 2.19 Tangram dan keterangan Sifat-sifat persegi:

(1) Semua sisi persegi adalah sama panjang, (dimisalkan sisi = )

(2) Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang

(3) Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya

- Ketiga, potonglah persegi tersebut menjadi 7 bangun datar

(1) Segitiga siku-siku sama kaki besar 1

7 6

5

3

4 2

cm

1

(64)

(2) Segitiga siku-siku sama kaki besar

(3) Segitiga siku-siku sama kaki kecil

(4) Persegi

(5) Segitiga siku-siku sama kaki kecil

(6) Jajargenjang 3

4

5

6 2

(65)

(7) Segitiga siku-siku sama kaki tanggung

Gambar 2.20 Potongan Tangram

- Keempat, untuk membuktikan kekekalan luas maka susunlah potongan-potongan tangram di atas sedemikian rupa sehingga membentuk persegi panjang dari 7 potongan yang ada.

Gambar 2.21 Tangram bentuk persegi panjang (1) Identifikasi sifat-sifat dan sisi-sisi yang terbentuk dari

bangun di atas dan diperoleh:

Gambar 2.22 Tangram bentuk persegi panjang dan keterangan 7

5

3 4 6

2 7

1

5

3 4 6

2 7

1

√ √

(66)

- Kelima, tentukanlah luas persegi dan luas persegi panjang (1) Dari bangun persegi diperoleh, sisi = a

(2) Dari bangun persegi panjang yang terbentuk dari tangram diperoleh panjang = √ dan lebar =

(3) Untuk membuktikan kekekalan luas maka L persegi = L p. panjang

Bukti:

Luas persegi = Luas p. panjang

× = � ×

× = √ × √

=

(terbukti) - Dari perhitungan luas di atas, terbukti bahwa suatu bangun datar

diubah menjadi bangun datar lainya, luas bangun datar tersebut tetap.

- Siswa dapat mencoba membuat bangun datar lainnya dan mencari luasnya.

(67)

a. Pembuktian rumus luas segitiga

(1) Bentuk potongan tangram yang ada menjadi sebuah segitiga, karena tangram memiliki segitiga siku-sikusama kaki sehingga buat segitiga siku-siku sama kaki

Gambar 2.23 Tangram bentuk segitiga

(2) Dari segitiga yang telah dibentuk identifikasi

Gambar 2.24 Tangram bentuk segitiga dan keterangan 3

7 5

6 2

4 1

3 7 5

6 2

4 1

√ √

(68)

(3) Pembuktian rumus luas segitiga menggunakan pendekatan luas persegi panjang

o Dari bentuk segitiga di atas, ubah menjadi persegi panjang

o Dari segitiga di atas dimisalkan alas = a dan tinggi = t, maka dari persegi panjang di atas diperoleh panjang = a, dan tinggi = ½ t

o Bukti kekekalan luas

L persegi = L p. panjang = L segitiga

= � × = × ×

= √ × √ = × √ × √

= = o Luas segitiga = Luas p. panjang

= � ×

= ×

= × ×

√ √

√ 4

7 6 1

2 3

(69)

o Jadi rumus luas segitiga adalah

Luas segitiga = × × (terlihat kebenarannya) b. Pembuktian rumus luas jajargenjang

(1) Bentuk potongan tangram menjadi bangun jajargenjang

Gambar 2.25 Tangram bentuk jajargenjang

(2) Identifikasi jajargenjang yang telah terbuat

Gambar 2.26 Tangram bentuk jajargenjang dan keterangan

(3) Pembuktian rumus luas jajargenjang menggunakan pendekatan luas persegi panjang

(70)

Gambar 2.27 Tangram p.panjang dari jajrgenjang

o Dari gambar di atas diketahui

alas dari jajargenjang = panjang persegi panjang dan tinggi dari jajargenjang = lebar persegi panjang

sehingga dapat dibuktikan sebagai berikut: o Bukti kekekalan luas

L persegi = L p. panjang = L jajargenjang

= � × = × inggi

= √ × √ = √ × √

= =

o Luas jajargenjang = Luas persegi panjang = � ×

= × ��

= ×

1 5

2 4

3

6 7

(71)

Jadi rumus luas jajargenjang adalah

Luas jajargenjang = × ��

= ×

(terlihat kebenarannya) c. Pembuktian rumus luas trapesium

(1) Buat bangun trapesium sama kaki dari potongan tangram yang telah disediakan dan identifikasi sifat-sifat yang ada

Gambar 2.28 Tangram bentuk trapesium (2) Pembuktian rumus luas trapesium

(72)

= L segitiga + L persegi + L segitiga

= × × + × + × ×

= × × + × + × ×

= × × + +

= × �� × ℎ

(terlihat kebenaranya) d. Pembuktian rumus luas belah ketupat

(1) Bentuk bangun belah ketupat dari potongan tangram yang telah disediakan dan Identifikasi sifat-sifat yang ada pada bangun belah ketupat

Gambar 2.29 Tangram bentuk belah ketupat 7

3 4

5 6

2 1

�√ �√

(73)

(2) Pembuktian rumus luas belah ketupat dengan pendekatan luas persegi panjang

o Bentuk bangun belah ketupat menjadi persegi panjang

Gambar 2.30 Tangram p.panjang dari belah ketupat

o Dari gambar di atas diperoleh bahwa panjang diagonal 2 = panjang persegi panjang dan setengah diagonal 1 = lebar persegi panjang

o Bukti kekekalan luas :

Luas persegi = Luas belah ketupat = luas persegi panjang

= � × � = ×

= × √ × √ = √ × √

= = 3 4 5

1 7

6

2 ½ d1

(74)

o Luas belah ketupat = Luas p. panjang = ×

= ×

= � × �

(terlihat kebenarannya) B. Kerangka Berpikir

Pemikiran tentang penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VII adalah pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran formal yang diselenggarakan di dalam kelas. Pembelajaran didampingi oleh guru dan menggunakan jam belajar siswa di sekolah.

(75)

pembelajaran ada perwakilan kelompok yang mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Belajar menggunakan media tangram akan memberikan pengalaman dan suasana yang berbeda bagi siswa.

Pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa memahami konsep luas bangun datar menggunakan media tangram. Dengan menggunakan media tangram diharapkan minat belajar dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Pembelajaran ini juga bertujuan agar siswa tidak bosan dalam belajar matematika dan memudahkan siswa dalam memahami materi menggunakan media / alat peraga.

Berdasarkan pemikiran tersebut, penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika baik diterapkan sebagai sarana membantu siswa memahami materi luas bangun datar yang ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa. Hal itu dikarenakan pembelajaran menggunakan media tangram lebih menyenangkan dan dapat berpengaruh positif terhadap minat dan hasil belajar siswa.

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji terlebih dahulu (Sugiyono, 2009: 96). Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: - Penggunaan media tangram dalam pembelajaran matematika pada materi

(76)

54 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk menggambarkan kondisi pembelajaran matematika yang terjadi di SMP N 1 Banguntapan. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan minat siswa kelas VII SMP N 1 Banguntapan dalam mengikuti pembelajaran matematika yang dilakukan melalui penggunaan media tangram pada materi luas bangun datar berdasarkan instrumen kuesioner minat belajar siswa. Penelitian kuantitatif digunakan untuk menghitung nilai tes hasil belajar siswa serta untuk mengukur pemahaman siswa dalam belajar materi luas bangun datar.

Dari penelitian yang digunakan peneliti diharapkan dapat melihat penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas bangun datar khususnya segitiga, jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat dan, trapesium kelas VII di SMP N 1 Banguntapan Bantul.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian

(77)

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret – Mei semester genap tahun ajaran 2015/2016.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP N 1 Banguntapan Bantul tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 27 siswa.

D. Objek Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas pada bab I, objek penelitian ini adalah penggunaan media tangram pada pembelajaran matematika materi luas bangun datar ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VII SMP N 1 Banguntapan Bantul.

E. Perumusan Variabel-variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas:

(78)

2. Variabel Terikat:

Variabel terikat pada penelitian ini adalah minat belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan media tangram dan hasil belajar siswa kelas VII SMP N 1 Banguntapan Bantul setelah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan media tangram.

F. Bentuk Data

Dalam penelitian ini terdapat dua macam data yang diperlukan, yaitu: 1. Data Minat Siswa

Data ini diperoleh dari angket yang diisi oleh siswa saat sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan alat peraga untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran matematika. Data ini berupa data kualitatif yang nantinya diolah menjadi data kuantitatif.

2. Data Hasil Belajar Siswa

(79)

G. Metode dan Instrumen Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan diamati oleh pengamat. Observasi yang dilakukan adalah observasi keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Kuesioner (Angket)

(80)

c. Tes hasil belajar

Pada penelitian ini hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang telah disiapkan. Tes dilakukan setelah materi selesai diajarkan. Tes hanya dilakukan satu kali untuk melihat pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan tangram pada materi luas bangun datar. Tes yang akan dilakukan peneliti adalah tes tertulis. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaaan yang dibuat peneliti sesuai indikator serta kisi-kisi.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

a. Instrumen Pembelajaran

(81)

Tabel 3. 1 Rencana Pembelajaran

Pertemuan ke- Materi yang diajarkan I Membuktikan kekekalan luas

persegi pada persegi panjang dan mencari hubungan antara luas persegi dengan luas persegi panjang

II Membuktikan kekekalan luas persegi panjang pada jajargenjang dan segitiga dan mencari hubungan antara luas persegi panjang dengan luas jajargenjang dan segitiga III Membuktikan kekekalan luas

persegi panjang pada belah ketupat dan trapesium dan mencari hubungan antara luas persegi panjang dengan luas belah ketupat dan trapesium

IV Tes evaluasi akhir

b. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data terdiri dari angket minat belajar siswa, lembar observasi, dan tes hasil belajar.

1) Kuesioner atau Angket Minat Belajar

(82)

yang dikembangkan menjadi butir-butir pertanyaan. Dalam kuesioner ini terdapat 30 butir pernyataan yang terdiri dari 15 item pernyataan positif dan 15 item pernyataan negatif yang mempunyai 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1 sampai 4. Adapun kisi-kisi angket dapat dilihat sebagai berikut ini.

Tabel 3. 2

Kisi-kisi Minat Belajar Siswa

Indikator Minat

Sub Indikator Pernyataan Positif

(83)

Adapun angket minat belajar siswa dapat dilihat pada lampiran. 2) Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP

Lembar pengamatan keterlaksanaan RPP berupa tabel yang berisi langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti berdasarkan penerapan pembelajaran menggunakan media tangram. Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengamati penerapan pembelajaran menggunakan media tangram. Pengamat mengamati dan dan memberikan tanda check list (√) pada kolom “ya” untuk kegiatan yang terlaksana atau “tidak” pada kegiatan yang

tidak terlaksana. 3) Tes Hasil Belajar

(84)

Tabel 3. 3

Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar

Indikator Nomor soal Jumlah soal

Mencari panjang dan lebar

jajargenjang yang memiliki luas sama dengan luas persegi panjang.

2

Mencari tinggi dan alas dari segitiga segitiga yang memiliki luas sama dengan

Mencari tinggi dan sisi-sisi sejajar dari trapesium yang memiliki luas sama dengan luas persegi panjang

5

4) Dokumentasi

(85)

H. Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk menguji suatu data penelitian, sehingga dapat diketahui apakah data yang digunakan mempunyai kualitas yang baik atau tidak. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Validitas isi

Dalam validitas isi ini, penulis membuat instrumen sesuai dengan kisi-kisi materi tersebut.

b. Validitas Pakar

Instrumen RPP, angket minat belajar siswa, tes hasil belajar yang telah dibuat, ditunjukan kepada guru, dosen materi, dan dosen pembimbing untuk mendapatkan validasi dan saran agar instrumen tersebut baik dan dapat digunakan.

I. Teknik Analisis Data

Gambar

Tabel 2. 1  Indikator Minat Belajar Siswa
Gambar 2.1 Bangun Datar Segitiga
Gambar 2.3 Jajargenjang ABCD
Gambar 2.4 Persegi panjang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan botol susu dengan karet penghisap yang keras berisiko mengganggu pertumbuhan rahang, lengkung gigi-geligi, lidah dan otot-otot wajah. Proses menghisap pada

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa waktu aplikasi dan pemberian dosis kompos Azolla berpengaruh nyata pada jumlah daun pada umur 28 hst

terdekatnya (r) dihitung dengan menghubungkan titik satu terhadap titik terdekat diperoleh jumlah jarak keseluruhan titik (

Sebelum instrument variabel X digunakan, dilakukan uji validitas konstruk melalui proses validasi yaitu perhitungan koefisien korelasi skor butir dengan skor total dan

Kemudian dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji F pada karakteristik sifat tanah yang diamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata atau tidak dari

Dari hasil analisis ini akan dapat diketahui potensi komoditas unggulan di Kabupaten Kotawaringin Timur yang antara lain dapat diketahui komodits unggulan tiap sub sektor per

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Hubungan Peran Orang Tua

(3) fungsi Religius, maksudnya keluarga wajib memperkenalkan serta mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan yang beragama. Untuk melaksanakannya,