SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Judul Materi : Meningkatkan Keimanan
B. Bidang Bimbingan : Pribadi Sosial
C. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan D. Komponen layanan/
Jenis Layanan
: Layanan dasar/ Layanan Informasi
E. Tujuan Layanan : 1. Membantu Siswa memahami pengertian iman
2. Membantu siswa memahami aspek-aspek keimanan
F. Hasil yang ingin dicapai : Adanya peningkatan keimanan pada diri siswa .
G. Metode : Diskusi, tanya jawab
H. Alokasi Waktu : 2 X 40 menit
I. Sasaran : Kelas IX
J. Alat perlengkapan : Alat tulis
K. Referensi : Tim Paramitra. 2011. Kumpulan Lengkap Materi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramitra Publishing
L. Rencana Penilaian : 1. Penilaian Proses : keaktifan siswa saat berdiskusi 2. Penilaian hasil : peningkatan keimanan siswa M. Rencana tindak lanjut : Bimbingan kelompok
N. Deskripsi Proses :
PERTEMUAN I PERTEMUAN II ESTIMASI
WAKTU 1. Mengkondisikan kelas agar
suasana kondusif dan siswa bisa
mengkondisikan kelas dengan pemberian ice breaking jika
3. Guru pembimbing menyampaikan materi tentang meningkatkan
1. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang penerapan keimanan menggunakan media film
2. Memberikan bimbingan
kelompok mengenai aplikasi
keimanan. aspek keimanan yang pernah dilakukan siswa dalam kehidupan
1. Guru pembimbing melakukan follow up kepada siswa “apa yang kalian dapatkan dari materi ini?” 2. Guru pembimbing membuat
kesimpulan atas apa yang disampaikan siswanya dan menegaskan apa maksud dari materi tersebut.
3. Membuka sesi tanya jawab, untuk memberi kesempatan siswa jika ada yang kurang jelas.
1. Guru pembimbing melakukan follow up kepada siswa “apa yang kalian dapatkan dari pertemuan ini?”
2. Guru pembimbing membuat kesimpulan atas apa yang disampaikan siswanya dan menegaskan apa maksud dari materi tersebut.
3. Membuka sesi tanya jawab, untuk memberi kesempatan siswa jika ada yang kurang jelas.
10 menit
Mengetahui, Kepala Sekolah
Sleman,...2013
Guru Pembimbing
Sukini, S. Pd.
NIP.19600425 198602 2 002 Nur Sya’ban Ratri D.M.
MATERI
MENINGKATKAN KEIMANAN
dan meningkatkan keimanan kita, menuju iman yang kokoh dan iman yang sejati.
Jika kita cermati, penyakit yang ditakuti manusia saat ini adalah penyakit yang berhubungan dengan fisik, yang mengancam keselamatan manusia. Contoh betapa manusia dibuat panik oleh penyakit seperti KANKER, HIV atau yang mutahir yaitu SARS. Penyakit ini memang m e ng a nca m j iw a m a nus ia da n m e nim bul k a n pe nde rit a a n da n kesengsaraan fisik. Kitapun menjadi tertantang untuk dapat memerangi virus- virus tersebut dengan berbagai penelitian dan berbagai percobaan laboratorium untuk mencari obat dan penangkal penyakit tersebut.
Pernahkah terpikir oleh kita bahwa ada virus yang lebih berbahaya ketimbang virus-virus tadi yang dapat menyebabkan kita sengsara dan menderita untuk waktu yang tak terbatas? Virus yang dimaksud adalah virus akidah atau virus iman.
Berbeda dengan virus penyakit fisik yang membuat si penderita tidak nyaman dan tidak enak badan, virus iman sebaliknya si penderita dininabobokan oleh hal-hal yang begitu indah dan nikmat sehingga terkadang membuat si penderita terlena dan tidak menyadari, namun akhirnya terjerembab pada penyesalan yang tak bertepi.
Mengapa tidak serius mencari obat dan penangkal penyakit iman ini? karena si penderita tidak menyadari dan mereka terhasut oleh syetan yang memang suka menggoda manusia dengan kenyamanan dan kesenangan sesaat. Jika kita cermati penyakit iman lebih berbahaya daripada penyakit fisik. Oleh karena itu kita harus waspada agar terhindar dari penyakit ini.
a. H a t i y a n g B e r s i h
manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Salah satu kesempurnaan manusia adalah memiliki segumpal daging yaitu Hati yang dilengkapi dengan. Qolbu. Makhluk selain manusia tidak memiliki Qolbu atau Cahaya Illahi atau Cahaya Tuhan.
Karena memiliki qolbu inilah maka manusia mempunyai kewajiban jadi wakil Tuhan, menjadi wali Allah dalam memancarkan Cahaya Tuhan atau Rahmat bagi seluruh alam ciptaan Tuhan. Makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan tidak mempunyai kewajiban seperti halnya manusia karena hewan dan tumbuhan tidak memiliki Qolbu. Mereka hanya memiliki naluri yang berguna bagi kehidupannya.
Iman yang sejati harus dibangun atau ditegakkan oleh hati yang sehat. Hati yang sehat adalah hati yang bersih dari penyakit -penyakit hati seperti iri dan dengki. Hati yang iri dan dengki dapat menutup cahaya kebaikan atau menutup Cahaya Tuhan yang merupakan Rahmat bagi seluruh alam. Sebaliknya Hati yang Bersih akan memancarkan Cahaya Qolbu, Cahaya Tuhan sebagai Rahmat seluruh alam dan merupakan prasyarat seseorang untuk menggapai Surga.
Oleh karena itu kita harus senantiasa menghindarkan diri dari penyakit-penyakit hati yang dapat merusak keimanan. Caranya yaitu dengan senantiasa mengelola hati (managemen qolbu) secara baik, menjaga hati agar tidak ternodai oleh hal - hal yang dapat menutup cahaya hati atau cahaya qolbu.
b. Lidah yang Jujur
Lidah yang jujur artinya ucapan-ucapan yang dikeluarkan lidah selalu dihiasi kejujuran. Kejujuran adalah kesesuaian ucapa n yang dikeluarkan oleh lidah dengan kata hati (qolbu). Ketidaksesuaian antara lidah dan kata hati (ketidakjujuran) dapat menutup cahaya hati. Oleh ka rena itu m e ning katkan keimanan da pat kita lak ukan de ng an menciptakan perkataan dan perbuatan yang jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai aktualisasi dari nilai-nilai iman itu sendiri.
c. J i w a y a n g T e n t e r a m
Ketidaksesuaian ucapan dan kata hati (qalbu) dapat menutup cahaya hati yang pada akhirnya dapat mengakibatkan ketidaktentraman jiwa seperti kecemasan, jantung berdebar-debar dan ketidaknyamanan perasaan, demikian pula bila ucapan kita tidak sesuai dengan perbuatan.
menempel pada alat listrik akan menjadi konduktor yang mengakibatkan bel berbunyi sebagai indikasi kebohongan.
Sebaliknya kejujuran sebagai konsekuensi dari keimanan yang ikhlas akan membuat ketentraman batin dan jiwa. Contoh sikap menerima segala ketentuan yang telah diputuskan dan ditakdirkan Tuhan, senantiasa memancarkan kegembiraan dan kebahagiaan dalam menem puh kehidupan se ha ri -hari, tidak banyak m enge luh da n sebagainya.
d. A k h l a k y a n g L u r u s
Akhlak sebagai hakekat dari kepribadian manusia ditandai oleh motivasi ketaatan sepenuhnya kepada Tuhan, berserah diri secara utuh kepadaNya, sehingga mampu secara konsisten meningkatkan kualitas peribadatannya melalui ketaqwaan.
Iman yang sejati bukan hanya sekadar teori pengakuan terhadap sesuatu yang kita Imani. Tetapi lebih dari itu Iman merupakan sebuah dasar untuk melahirkan akhlak yang lurus, akhlak yang mulia sesuai dengan petunjukNya. Dengan kata lain iman yang sejati adalah ketundukan secara totalitas terhadap apa-apa yang diimaninya.
Iman ibarat pohon yang terdiri dari berbagai cabang. Makin subur pohon itu makin kokoh batang dan cabangnya. Cabang-cabang pohon itu merupakan gambaran ibadah yang kita lakukan. Ada cabang yang paling kokoh dan paling tinggi yang harus disimpan dalam qolbu sebagai tiang utama yaitu: Pengakuan adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai Sang Pencipta Alam Semesta besarta isinya.
Cabang yang paling rendah sebagai implementasi dari iman adalah menyingkirkan duri atau apa saja yang dapat menghalangi orang lewat di jalan, termasuk membuang sampah pada tempatnya. Kita mengenal semboyan :
" Kebersihan adalah sebagian dari Iman".
Untuk meningkatkan keimanan yang diibaratkan pohon tadi haruslah kita selalu menyiramnya dan kalau perlu kita beri pupuk agar pohon tersebut tumbuh subur, lalu berkembang dan akhirnya berbuah sehingga kita dapat memetiknya untuk kesejahteraan di dunia maupun kesejahteraan di akherat kelak.
e. Telinga selalu mendengar dan mata selalu melihat
dan kita wajib mengikuti kebenaran tersebut.
Mendengar dan melihat dalam hal ini juga dimaksudkan sebagai pemanfaatan indera yang kita miliki untuk menggali berbagai ilmu Pengetahuan yang diturunkan Tuhan dengan terus mempelajari dan mengkaji gejala-gejala alam raya ciptaanNya atau menggali ilmu yang langsung diturunkan langsung oleh Tuhan melalui para Nabi dan RasulNya dalam bentuk wahyu.
Tuhan mewajibkan manusia untuk terus belajar. Dan tidak mewajibkan belajar kepada mahluk lain seperti hewan dan tumbuhan. Orang bijak berkata "Kejarlah ilmu dunia seakan -akan kamu akan hidup seribu tahun lagi dan kejarlah ilmu akherat seakan-akan kamu akan mati besok" .
Kita boleh mempelajari ilmu apa saja yang ada di dunia ini kecuali satu yaitu mempelajari tentang Ruh, karena Rus tidak dapat diidentifikasi melalui panca indera yang kita miliki. Ruh adalah ilmu Tuhan yang misterius dan itu urusan Tuhan sang Pencipta. "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit" . (perkataan Nabi)