• Tidak ada hasil yang ditemukan

WACANA SAMPUL BELAKANG NOVEL POPULER TERBITAN 2000-AN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WACANA SAMPUL BELAKANG NOVEL POPULER TERBITAN 2000-AN"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

WACANA SAMPUL BELAKANG NOVEL POPULER TERBITAN 2000-AN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

WULAN WAHYUNI NIM: 144114011

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

WACANASAMPULBELAKANGNOVELPOPULER TERBITAN 2006-AN

OJeb

(3)

WACANA SAMPUL BELAKA.NG NOVEL POPULER TERBITAN 2000-AN

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Wu\a.n Wahyuni

NlM: 144114011

Ketua Sekretaris Peng~ji

3.ProfDr. I.PraptomoBaryadi, M.Hum.

~

angan / / '

-'

<~'

~

..

~

...

.:....

~.~

...?

iii

(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Desember 2017 Penulis

(5)

v

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Wulan Wahyuni

NIM : 144114011

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Wacana Sampul Belakang Novel Populer Terbitan 2000-an”.

Dengan demikian, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media yang lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 12 Desember 2017 Yang menyatakan,

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan orang tua dan kakung yang selalu mengasihi,

(7)

vii

MOTO

“Tindakan apa pun yang dilakukan dalam angkara murka hanya akan membuahkan kegagalan.”

(Paulo Coelho)

“It ain’t over till it’s over.”

(Yogi Berra)

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,

Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas semua kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Wacana Sampul Belakang Novel Populer Terbitan 2000-an” ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana pada Program Studi Sastra Indonesia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil berkat pihak-pihak yang membimbing, membantu, memotivasi, dan mengarahkan selama proses penyusunan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. Paulus Ari Subagyo, M.Hum., (Alm) yang telah berkenan membimbing, menasehati, dan mengarahkan penulis selama kurang lebih tiga bulan. Prof. Dr. Praptomo Baryadi Isodarus, M.Hum., selaku dosen pembimbing yang senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih pula kepada Susilawati Endah Peni Adji S.S., M.Hum., selaku dosen dan Ketua Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma. Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A. selaku dosen dan Wakil Ketua Program Studi Sastra Indonesia yang bersabar untuk mendengarkan keluhan mahasiswanya. Bapak/Ibu staf pengajar Program Studi Sastra Indonesia, Drs. B. Rahmanto, M.Hum., Maria Magdalena Sinta Wardani, S.S., M.A., Dr. Paulus Ari Subgayo, M.Hum., (alm), dan Drs. Hery Antono, M.Hum. (alm) yang telah membagi ilmu kepada penulis selama berkuliah di Program Studi Sastra Indonesia. Staf Sekretariat Fakultas Sastra khususnya Program Studi Sastra Indonesia atas pelayanannya selama ini.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua, Ignatius Catur Swantono dan Siswiyanti atas dukungan, doa, rasa sayang, dan perhatian yang tidak pernah berhenti untuk penulis. Kakung Sutardjo yang senantiasa memberikan nasihat, dukungan, doa, dan perhatian yang tidak pernah berhenti.

(9)

ix

Saudara penulis, Wahyu Pradeka yang selalu bersedia menolong penulis dalam banyak hal.

Selain itu, ucapan terima kasih untuk Miftakhul Thoyiba dan Avida Wikan Ningtyas atas waktu untuk menemani, mendengarkan, memberi masukan, mendukung, dan menyanyi bagi penulis. Kemudian untuk teman, sahabat, saudara, dan apa pun sebutan untuk Amry Nur Hidayat atas segala bentuk perlakuan kepada penulis dari awal masuk kuliah hingga kini dan teman-teman Sastra Indonesia angkatan 2014 selaku teman-teman seperjuangan dalam mendapatkan gelar sarjana.

Terima kasih untuk teman-teman dalam grup whatsapp “Goes to Bandung”; Amry Nur Hidayat, Anastasia Tita Pratiwi, Erta Ardheana, Lorensius Eka Setiawan, beringin menjadi saksi atas kesepakatan untuk mengambil “skripsi” pada semester tujuh; juga kepada Bapak dosen (Sony Christian Sudarsono S.S., M.A dan Dr. Paulus Ari Subagyo, M. Hum. (alm) yang membimbing dan menemani kami dalam acara Setali 2017 di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Terima kasih untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan, sumbangan, dan bantuan dalam bentuk apapun kepada penulis.

Yogyakarta, 12 Desember 2017 Penulis

(10)

x

ABSTRAK

Wahyuni, Wulan. 2017. “Wacana Sampul Belakang Novel Populer Terbitan 2000-an”. Skripsi Strata Satu (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini membahas wacana dan gaya bahasa dalam sampul belakang novel populer terbitan 2000-an. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an dan (ii) gaya bahasa wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an dan mendiskripsikan gaya bahasa wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an.

Data penelitian berupa wacana yang terdapat pada sampul belakang novel populer terbitan 2000-an. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Peneliti membaca, mencatat, dan mengklasifikasikan wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an berdasarkan wacana dan gaya bahasa. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode padan. Teknik yang digunakan dalam metode padan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP).

Berdasarkan hasil penelitian, wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an terdapat sepuluh jenis, yaitu (i) sinopsis, (ii) kutipan cerita, (iii) monolog, (iv) sinopsis dan komentar pembaca, (v) sinopsis dan biodata penulis, (vi) kutipan cerita dan sinopsis, (vii) kutipan cerita dan monolog, (viii) kutipan cerita dan biodata penulis, (ix) monolog dan komentar pembaca, (x) kutipan cerita; sinopsis; dan biodata penulis. Selain itu ditemukan gaya bahasa dalam wacana sampul belakang novel, yaitu (i) gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yang meliputi gaya bahasa klimaks; paralelisme; antitesis; repetisi, dan (ii) gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yang meliputi gaya bahasa retoris yakni hiperbol; serta gaya bahasa kiasan yakni simile; metafora; personifikasi; epitet.

Kata kunci: wacana, gaya bahasa, novel populer terbitan 2000-an, wacana

(11)

xi

ABSTRACK

Wahyuni, Wulan. 2017. “The Back Cover Discourse of Popular Novels of the

2000s”. An Undergraduate Thesis. Indonesian Letters Study

Programe, Faculty of Letters, Sanata Dharma University.

This research discusses the content and style of language in the back cover of the popular novels of the 2000s. The issues discussed in this research are (i) the contents of the back cover popular novels of the 2000s and (ii) the language style of the contents the back cover popular novels of the 2000s. The aim are to describe the contents the back cover discourse of the popular novels of the 2000s and describe language style of the contents the back cover discourse of the popular novels of the 2000s.

Research data in the form the back cover discourse of popular novels of the 2000s. The method used in collecting the data in this research is simak method. Researcher read, recorded, and classified the back cover discourse of the popular novels of the 2000s based on the content and style of language. The method of analyzing data is Padan method. The basic technic is pilah unsur penentu (PUP).

Based on the research, ten types the contents of the back cover the popular novels of the 2000s are (i) synopsis, (ii) quotes of the story, (iii) monologues, (iv) synopsis and reader's comments, (v) synopsis and writer's bio data; (vi) quotes of the story and synopsis, (vii) quotes of the story and monologues, (viii) quotes of story and writer's bio data; (ix) monologue and reader's comments; (x) quote of the story; synopsis; and writer's bio data. In addition, language styles in the content of the back cover discourse of popular novels are (i) language styles based on sentence structure are climax language style; parallelism; antithesis; repetition, and (ii) language styles based on the directness of meaning are the rhetorical style of hyperbole; and figurative styles are simile; metaphor; personification; epithet.

Keyword: discourse, language style, popular novels of the 2000s, the back cover

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

MOTO …... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

ABSTRACK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah ... 1

2. Rumusan Masalah ... 6 3. Tujuan Penelitian ... 7 4. Manfaat Penelitian ... 7 5. Tinjauan Pustaka ... 7 6. Landasan Teori ... 9 6.1 Struktur Wacana ... 10 6.2 Isi Wacana ... 11 6.3 Gaya Bahasa... 11 6.4 Buku ... 12 7. Metode Penelitian …... 13

7.1 Metode Teknik dan Pengumpulan Data ... 17

7.2 Metode dan Teknik Analisis Data ... 17

7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis ... 19

8. Sistematika Penyajian ... 19

BAB II WACANA SAMPUL BELAKANG NOVEL POPULER TERBITAN 2000-AN 2.1 Pengantar ... 20

2.2 Sinopsis ... 20

2.3 Kutipan Cerita ... 25

2.3.1 Kutipan Langsung ... 25

2.3.2 Kutipan Tidak Langsung ... 26

2.3.3 Kutipan Langsung dan Tidak Langsung ... 27

2.4 Monolog ... 30

2.5 Sinopsis dan Komentar Pembaca ... 32

2.6 Sinopsis dan Biodata Penulis ... 35

(13)

xiii

2.8 Kutipan Cerita dan Monolog ... 39

2.9 Kutipan Cerita dan Biodata Penulis ... 40

2.10 Monolog dan Komentar Pembaca ... 42

2.11 Kutipan Cerita, Sinopsis, dan Biodata Penulis ... 48

BAB III WACANA SAMPUL BELAKANG NOVEL POPULER TERBITAN 2000-AN 3.1 Pengantar ... 50

3.2 Gaya Bahasa Bersarkan Struktur Kalimat... 50

3.2.1 Klimaks ... 51

3.2.2 Paralelisme ... 52

3.2.3 Antitesis ... 53

3.2.4 Repetisis ... 55

3.3 Gaya Bahasa Berdasarkan Langsung Tidaknya Makna ... 57

3.2.1 Gaya Bahasa Retoris ... 57

3.2.1.1 Hiperbol... 57

3.2.2 Gaya Bahasa Kiasan... 60

3.2.2.1 Simile... 60 3.2.2.2 Metafora ... 62 3.2.2.3 Pesonifikasi... 65 3.2.2.4 Epitet ... 66 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan ... 68 4.2. Saran ... 71 DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN ... 75

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran objek adalah wacana dalam sampul belakang novel. Menurut Fowler (1977) wacana adalah komunikasi lisan dan tulisan yang dilihat dari titik pandang kepercayaan, nilai, dan kategori yang termasuk di dalamnya (Darma, 2014:2). Wacana merupakan satuan kebahasaan yang lebih besar dari kalimat atau klausa. Oleh karena itu, wacana memiliki satuan terbesar dan terkecil. Satuan terbesar dari wacana disebut dengan buku series, sedangkan yang terkecil disebut gugus kalimat. Dalam wacana terdapat kesinambungan antarkalimat dan antarparagraf sehingga menimbulkan makna pada pembacanya.

Berdasarkan tujuannya wacana dapat dibagi menjadi wacana narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi, dan persuasi. Pertama, wacana naratif merupakan karangan yang dibuat berdasarkan urutan waktu atau peristiwa. Narasi dapat berisi tentang fakta maupun fiktif. Kedua, wacana deskripsi dapat diartikan sebagai karangan yang menggambarkan sesuatu berdasarkan dengan perasaan, pengamatan, dan pengalaman penulis. Ketiga, wacana argumentasi merupakan karangan mengenai suatu hal yang berisi pendapat atau penilaian. Keempat, wacana eksposisi adalah karangan berupa penjelasan sesuatu yang berguna untuk memberikan informasi. Kelima, wacana persuasi ialah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi, membujuk, dan meyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu.

(15)

Novel merupakan bagian dari satuan kebahasaan dalam wacana, yaitu karangan prosa panjang yang bercerita mengenai kehidupan seseorang. Novel ditulis untuk menghibur maupun memberikan informasi yang tidak dapat disampaikan secara gamblang. Novel dicetak dan diterbitkan melalui badan penerbitan. Oleh karena itu, novel disajikan dengan gaya dan sampul semenarik mungkin.

Bagian pertama yang dilihat pertama kali dalam novel adalah sampul. Sampul pun terdiri dari sampul depan, punggung buku, dan sampul belakang. Sampul depan berisikan judul novel, penulis, dan penerbit. Punggung buku berisikan logo penerbit, judul novel, dan penulis. Sampul belakang berisikan wacana mengenai novel, baik itu sinopsis maupun yang lainnya. Sampul belakang mempunyai peranan yang penting setelah sampul depan karena memuat uraian tentang isi dari novel. Dengan demikian, sampul belakang disusun dengan ungkapan-ungkapan menarik guna mempersuasi calon pembaca. Salah satunya dengan penggunaan gaya bahasa pada wacana sampul belakang.

Wacana sampul belakang novel menggunakan berbagai cara untuk menarik pembaca. Adapun cara tersebut selalu berbeda antarnovel meskipun dalam satu penerbit yang sama. Berikut beberapa isi dan gaya bahasa yang digunakan pada wacana sampul belakang novel, antara lain:

(1) Soulmate.com i

Cantik, cerdas, sophisticated, memiliki pekerjaan dan teman-teman yang menyenangkan. iiDi usianya yang ke-25, Nadya Samuella memiliki banyak hal yang sanggup membuat wanita mana saja iri. iiiKekurangannya hanya satu: cinta. ivDengan embel-embel ―pus-plus‖ yang dimilikinya, ternyata tidak mudah bagi Nadya untuk menemukan pria yang sungguh-sungguh mencintainya. vHidup seakan berkonspirasi mengantar pada deretan

(16)

―pria-pria salah‖. vi

Pacar yang dulu setia tiba-tiba mengkhianatinya, pacar tukang pukul, sampai deretan panjang kencan-satu-malam yang membuatnya lelah dan bosan. viiSampai suatu hari dia bertemu Oka, pria sederhana yang ditemuinya lewat Internet. viiiDalam sekejap hidup Nandya kembali sempurna. ixNamun sayang, Oka ternyata menyimpan rahasia yang bukan hanya mengguncang langit hidup Nadya, tapi juga memutarbalikkan semua keyakinannya akan cinta. xMasih percayakah Nandya kalau soulmate itu ada? xiAtau dia mulai melepaskan mimpi-mimpi Cinderrella masa remajanya?

xii

Soulmate, ―seperti magnet yang terus-menerus menarik satu sama lain,‖

kata novel ini. Dengan ―kemagnetannya‖ Jessica berhasil menarik kita dalam dunia cinta yang bias membuat siapa saja terjebak dan tersesat. If

you believe in love and soulmate, then read this book for sure! Fira

Basuki-Author/Editor in Chief SPICE! xiii

Soulmate.com has grabbed my attention in an unlikely manner. I love reading this one! Sarah Silaban-Musician/Singer/Songwriter.

xiv

Jessica menawarkan kisah jujur soal cinta: saat cinta bukan perkara menang atau kalah. Bacaan wajib para pencari makna cinta. Rully Larasati-Feature Editor. (Huwae, Jessica. 2017. Soulmate.com. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama)

Wacana sampul belakang novel (1) merupakan sinopsis dan komentar pembaca dari novel berjudul Soulmate.com. Sinopsis wacana sampul belakang (1) terdiri dari pengenalan terhadap situasi tokoh, konflik yang dialami tokoh, dan penekanan berupa kalimat tanya. Pengenalan terhadap tokoh terdapat pada kalimat (i) hingga kalimat (vi). Kemudian, konflik yang dialami tokoh terdapat pada kalimat (vii) hingga kalimat (ix). Penekanan berupa kalimat tanya terdapat pada kalimat ―xMasih percayakah Nandya kalau soulmate itu ada? xiAtau dia mulai melepaskan mimpi-mimpi Cinderrella masa remajanya?‖. Penekanan

tersebut digunakan untuk menumbuhkan rasa penasaran calon pembaca.

Dalam sinopsis tersebut, terdapat gaya bahasa klimaks yang digunakan sebagai teknik persuasi. Gaya bahasa klimaks bertujuan untuk memberikan

(17)

kejutan bagi pembaca karena bagian terpenting dituliskan di akhir wacana. Diawali dengan pengenalan yang merupakan bagian kurang penting ke bagian terpenting, diharapkan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu calon pembaca.

Komentar pembaca dalam wacana sampul belakangan novel (1) terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama (xii) merupakan komentar pembaca dari seorang

public figure, yaitu Fira Basuki seorang penulis dan editor di Chief SPICE!.

Komentar pembaca tersebut diawali dengan pandangan Fira mengenai Novel

Soulmate.com yang terdapat pada kalimat “xiiSoulmate, “seperti magnet yang

terus-menerus menarik satu sama lain,” kata novel ini.”. Kemudian, dilanjutkan

dengan himbauan untuk membaca novel tersebut dan identitas pembaca. Himbauan untuk membaca novel dan identitas pembaca terdapat pada kalimat If

you believe in love and soulmate, then read this book for sure! Fira Basuki-Author/Editor in Chief SPICE!

Komentar pembaca (xii) oleh Fira mengatakan bahwa ia terjebak dalam dunia cinta ketika membaca novel Soulmate.com. Namun, komentar Fira mengenai novel tersebut belum tentu dirasakan oleh pembaca lain. Oleh karena itu, komentar pembaca bagian pertama terdapat gaya bahasa hiperbol yang digunakan sebagai teknik persuasi. Selain itu, setelah Fira membaca, ia mengibaratkan Soulmate.com menjadi magnet yang terus menariknya. Berdasarkan hal tersebut, komentar pembaca pertama pun terdapat gaya bahasa simile yang digunakan sebagai teknik persuasi.

(18)

Bagian kedua (xiii) komentar pembaca oleh Sarah Silaban, seorang public

figure. Komentar Sarah terdiri pandangan pembaca, himbauan untuk membaca

Novel Soulmate.com dan identitas pembaca. Pandangan Sarah terhadap novet tersebut ialah ―xiiiSoulmate.com has grabbed my attention in an unlikely manner.”. Kemudian, himbauan dan identitas pembaca terdapat di akhir komentar “I love reading this one! Sarah Silaban-Musician/Singer/Songwriter.‖.

Komentar pembaca (xiii) oleh Sarah Silaban terdapat gaya bahasa hiperbol sebagai teknik persuasi calon pembaca. Sarah mengatakan bahwa setelah membaca novel tersebut, perhatiannya telah direbut. Akan tetapi, hal yang sama belum tentu dirasakan oleh pembaca lain. Dengan demikian, gaya bahasa hiperbol digunakan dengan sengaja untuk mempengaruhi calon pembaca.

Bagian ketiga (xiv) komentar pembaca oleh Rully Larasati, seorang public

figure. Komentar pembaca tersebut terdiri dari pandangan pembaca, himbauan,

dan identitas pembaca. Pandangan Rully mengenai Novel Soulmate.com terdapat pada kalimat “xivJessica menawarkan kisah jujur soal cinta: saat cinta bukan perkara menang atau kalah.”, sedangkan himbauan dan identitas pembaca

terdapat pada “Bacaan wajib para pencari makna cinta. Rully Larasati-Feature

Editor.”.

Komentar pembaca oleh Rully terdapat gaya bahasa hiperbol sebagai teknik persuasi. Gaya bahasa hiperbol terdapat pada kalimat ―Jessica menawarkan

kisah jujur soal cinta: saat cinta bukan perkara menang atau kalah. Bacaan wajib para pencari makna cinta.‖ yang diharapkan dapat mempengaruhi calon pembaca.

(19)

Kalimat tersebut memberikan kesan berlebihan karena mengungkapkan Jessica (penulis) menawarkan kisah jujur tentang cinta. Selain itu, Rully mengatakan bahwa Soulmate.com merupakan bacaan wajib para pencari makna cinta. Dengan demikian, calon pembaca yang gemar cerita cinta akan tertarik untuk membelinya.

Wacana sampul belakang novel (1) merupakan contoh wacana berupa sinopsis dan komentar pembaca. Dalam sinopsis terdapat bagian penyusun meliputi pengenalan, konflik, dan penutup, sedangkan komentar pembaca terdapat bagian penyusun meliputi pandangan pembaca, himbauan, dan identitas penulis. Wacana sampul belakang novel (1) terdapat gaya bahasa klimaks, simile, dan hiperbol yang digunakan sebagai salah satu teknik persuasi.

Berdasarkan uraian di atas, hal pertama yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an. Masalah kedua yang akan dibahas adalah gaya bahasa wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an. Kedua hal tersebut menjadi pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an? 1.2.2 Bagaimana gaya bahasa wacana sampul belakang novel populer terbitan

(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wacana sampul belakang novel dalam menarik calon pembeli. Secara khusus, penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an. 1.3.2 Mendeskripsikan gaya bahasa wacana sampul belakang novel populer

terbitan 2000-an. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini adalah wacana dan gaya bahasa yang digunakan dalam sampul belakang novel populer terbitan 2000-an. Wacana dan gaya bahasa tersebut bermanfaat untuk mengembangkan teori wacana dan gaya bahasa. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk pedoman pembuatan sampul belakang novel. 1.5 Tinjauan Pustaka

Penelitian ini menggunakan kajian terhadap wacana sebagai tinjauan pustaka. Penelitian mengenai wacana sebelumnya pernah banyak dilakukan. Beberapa di antaranya adalah penelitian oleh Kusumowati (2006) dengan judul

Wacana Iklan A-Mild Versi Ramadhan dan Idhul Fitri 2004 Tinjauan Semiotik,

Milandi (2011) dengan judul Cara Penyampaian Pesan dan Struktur Wacana

Iklan di Beberapa Media Massa Cetak, dan Dewi (2015) dengan judul Aspek-Aspek Kebahasaan dan Modus Kalimat dalam Wacana Iklan di Instagram.

Kusumowati (2006), dalam penelitiannya menjelaskan tentang bagaimana mengembalikan inversi sebuah mitos dengan memiliah amanat ke dalam dua buah sistem signifikasi. Tanda-tanda verbal pada iklan A-Mild tidak memiliki hubungan

(21)

dengan produknya, sedangkan tanda-tanda nonverbal mengacu pada bahaya merokok. Berdasarkan tanda-tanda verbal dan nonverbal tersebut dimaksudkan sebagai sindiran dan nasehat untuk bahan renungan.

Penelitian yang dilakukan Milandi (2011) memberi penjelasan cara penyampaian pesan dan struktur wacana iklan. Wacana iklan dalam menampaikan pesan berdasarkan dua jenis, yaitu isi dan bentuk wacana. Berdasarkan isi, wacana iklan menyampaikan pesan melalui himbauan, pemaparan kandungan produk, pemaparan keunggulan produk, penyebutan kuantitas kandungan produk, pemberian hadiah, pemberian layanan gratis dan fitur menarik, pemberian tips, pemaparan jadwal acara, penyebutan rangkaian acara, pemaparan pendapat selebriti, penyebutan persyaratan, penyebutan nama produk dan harga, serta penyebutan alamat website. Berdasarkan bentuk penyampaian pesan melalui beberapa variasi, yaitu menggunakan kalimat berita, pengumuman, wacana informatif, slogan, pertanyaan, penonjolan nama produk (merek) secara ortografis, dan penonjolan nama produk sebagai akronim. Dengan demikian, terdapat empat struktur penyampaian pesan wacana iklan, yaitu wacana iklan lengkap, wacana iklan tanpa bagian awal, wacana iklan tanpa bagian tengah, wacana ikan tanpa bagian penutup, serta wacana iklan tanpa bagian awal dan penutup.

Dalam penelitian Dewi (2015) mengemukakan aspek-aspek kebahasan dalam wacana iklan di Instagram menggunakan strategi iklan/persuasi dan modus kalimat. Strategi iklan/persuasi memanfaatkan ragam bahasa tidak formal, campur kode, kalimat majemuk yang menyatakan pertentangan, kalimat majemuk yang menyatakan penamahan, huruf kapital, wacana cerita, modalitas keteramalan,

(22)

modalitas, modalitas kepastian, dan objektivasi. Kemudian, modus kalimat dalam wacana iklan di Instagram dengan kalimat berita, kalimat tanya dan perintah, serta kalimat berita dan perintah.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Kusumowati (2006) meneliti tentang pegembalikan inversi sebuah mitos dengan memilah amanat ke dalam dua buah sistem signifikasi. Milandi (2011) meneliti tentang cara penyampaian pesan dan struktur wacana iklan. Dewi (2015) mengemukakan aspek-aspek kebahasan dalam wacana iklan di Instagram menggunakan strategi iklan/persuasi dan modus kalimat.

Dengan demikian, penelitian mengenai wacana sampul belakang novel belum pernah disinggung. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan sebuah kebaruan. Namun, penelitian ini bersifat terbuka yang dapat dikembangkan lagi. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan wacana sampul belakang novel dan peneliti lain yang berminat untuk mengajinya. 1.6 Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan teori struktur wacana, teori wacana, teori gaya bahasa, dan teori buku untuk menganalisis data. Berikut uraian teori-toeri tersebut. 1.6.1 Teori Struktur Wacana

Wacana memandang bahasa bukan hanya pada teks, melainkan merujuk pada pemakaiannya baik tertulis maupun lisan, bagaimana bahasa diproduksi, dan dorongan atau pikiran dibaliknya. Oleh karena itu, teori yang akan digunakan adalah teori struktur wacana model van Dijk. Model van Dijk disebut sebagai

(23)

kognisi sosial yang digunakan untuk menjelaskan struktur dan proses terbentuknya suatu teks (Sobur, 2006:73).

Struktur wacana model van Dijk menjelaskan bahwa wacana terdiri dari struktur dan tingkatan yang saling mendukung. Dalam hal ini, van Dijk membaginya menjadi tiga tingkatan, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Struktur makro adalah gambaran umum dari teks yang dapat dipahami. Superstruktur adalah kerangka suatu teks yang diacu. Kemudian, struktur mikro adalah makna wacana berdasarkan pada kata, kalimat, proposisi, anak kaliamt, parafrase yang dipakai dalam teks (Sobur, 2006:73). Berikut gambar struktur wacana van Dijk.

Gambar Struktur Wacana Van Dijk

Struktur Wacana Hal yang Diamati Elemen

Struktur Makro Tematik (Apa yang dikatakan?) Topik Superstruktur Skematik (Bagaimana pendapat

disusun dan dirangkai?)

Skema Struktur Mikro Semantik (Makna yang ingin

ditekankan dalam teks berita)

Latar, detail, maksud, praanggapan,

nominalisasi Struktur Mikro Sintaksis (Bagaimana pendapat

disampaikan?)

Bentuk kalimat, koheresi, kata ganti Struktur Mikro Stilistik (Pilihan kata apa yang

dipakai?)

Leksikon Struktur Mikro Retoris (Bagaimana dan dengan

cara apa penekanan dilakukan?)

Grafis, Metafora ekspresi

1.6.2 Teori Isi Wacana

Isi wacana merupakan sesuatu, inti, atau bagian yang terkandung dalam wacana. Isi wacana menjadi salah satu dasar yang digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis wacana. Jenis wacana yang diklasifikasikan

(24)

berdasarkan isi, beberapa di antaranya yaitu wacana politik, wacana olah raga, wacana ekonomi, wacana ilmiah, dan wacana pedidikan. Akan tetapi, Baryadi (2002:14) menjelaskan bahwa jumlah wacana yang diklasifikasikan berdasarkan isi tidak terbatas.

1.6.3 Teori Gaya Bahasa

Gaya atau gaya bahasa dikenal dengan istilah style. Kata style berasal dari bahasa Latin stilus, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat dapat mempengaruhi jelas tidaknya tulisan. Style dititikberatkan pada keahlian untuk menulis indah, maka style kemudian menjadi kemampuan menulis atau menggunakan kata-kata secara indah (Keraf, 1984).

Gaya bahasa dapat mengandung kejujuran, sopan-santun, dan menarik dalam pemakaiannya. Gaya bahasa mengandung kejujuran dalam bahasa dilakukan dengan cara mengikuti aturan-aturan, kaidah-kaidah yang baik dan benar menurut bahasa. Gaya bahasa mengandung sopan-santun dalam bahasa berarti menghargai atau menghormati orang yang diajak bicara, khususnya pendengar atau pembaca. Kemudian, Gaya bahasa mengandung unsur menarik yaitu dengan menggunakan komponen variasi, humor yang sehat, pengertian yang baik, tenaga hidup (vitalitas), dan penuh daya khayal (imajinasi).

Dalam buku Diksi dan Gaya Bahasa, (Keraf: 1986) mengklasifikasi gaya bahasa berdasarkan berbagai unsur pembentuknya. Penelitian ini akan menggunakan dua jenis gaya bahasa, yaitu gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat dan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna. Gaya bahasa

(25)

berdasarkan struktur kalimat dibedakan menjadi (i) Klimaks, (ii) antiklimaks, (iii) paralelisme, (iv) Antitesis, dan (v) Repetisi. Kemudian, gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dibedakan menjadi (i) gaya bahasa retoris, terdiri dari aliterasi; asonansi; anastrof; apofasis atau preterisio; apostrof; asindeton; polisindenton; kiasmus; elipsis; eufemismus; litotes; histeron porteron; pleonasme dan tautologi; perifrasis; prolepsis dan antisipasi; erotesis atau pertanyaan retoris; silepsis dan zeugma; koreksio atau epanortosis; hiperbol; paradoks; dan oksimoron, (ii) gaya bahasa kiasan terdiri dari persamaan atau simile; metafora; alegori, parabel, dan fabel; personifikasi atau prosopopoeia; eponim; epitet; sinekdoke; metonimia; antonimia; hipalase; ironi, sinisme, sarkasne; satire; inuendo, antifrasis; dan pun atau paronomasia.

1.6.4 Teori Buku

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam jaringan, buku merupakan lembaran kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Jennings, buku adalah suatu benda nyata yang berwujud tiga dimensi dapat didefinisikan sebagai bendel kertas, lembar kertas yang berjilid, bendel kertas yang bertuliskan disiplin ilmu tertentu, (Sitinurhalizaip, 2014). Buku terdiri dari beberpa jenis, salah satunya adalah novel yang berarti karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Buku pun memiliki struktur-struktur pembentuk yang menjadi cirinya.

Secara umum, struktur-struktur buku meliputi sampul, halaman

(26)

pelindung buku dan hal pertama yang dilihat oleh pembaca. Sampul buku terdiri dari sampul depan, sampul belakang, dan punggung buku. Halaman preliminaries merupakan pendahuluan sebelum bagian utama sebuah buku. Bagian utama atau isi merupakan bagian yang membahas informasi atau inti dari buku tersebut. Kemudian, bagian postliminary merupakan bagaian penutup buku.

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian ini memaparkan bagian jenis penelitian, langkah penelitian, objek penelitian, data penelitian, cara membatasi data, sumber data, metode pengumpulan data, teknik pengumpulan data, klasifikasi data, metode analisis data, teknik analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Berikut pemaparan masing-masing bagian.

1.7.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kepustakaan. Penelitian kualitatif, yakni penelitian yang dilakukan berdasarkan dengan data-data lengkap secara tipikal. Selanjutanya, penelitian kepustakan, yakni penelitian yang akan dilakukan dengan menghimpun data dari karya sastra tertulis, novel, baik didapatkan dari perpustakaan maupun tempat lain.

1.7.2 Langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga langkah, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan pencarian data dan pengklarifikasian data. Langkah ini berakhir apabila data telah diklarifikasikan berdasarkan kriteria rumusan masalah yang dilanjutkan

(27)

dengan analisis data. Analisis data merupakan langkah pembuktian mengenai data yang telah diklarifikasikan. Langkah analisis data berakhir apabila telah menemukan kaidah penggunaan data bahasa yang dianalisis. Kemudian dilakukan penyajian hasil analisis data. Penyajian hasil analisis data, yaitu perumusan kaidah penggunaan bahasa yang telah ditemukan pada langkah sebelumnya.

1.7.3 Objek dan Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah isi dan gaya bahasa wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an. Berdasarkan pada objek penelitian, data penelitian ini adalah wacana. Data penelitian merupakan satuan kebahasaan yang lebih besar dari objek penelitian. Oleh karena itu, wacana menjadi data penelitian karena berisi objek penelitian yang akan dianalisis.

1.7.4 Cara Membatasi Data

Dalam penelitian ini, data dibatasi dengan cara studi kasus. Studi kasus merupakan pembatasan data dengan cara menentukan data terbatas dari sumber tertentu. Data penelitian ini ditentukan berdasarkan penerbit-penerbit besar yang ada di Indonesia. Berdasarkan penerbit-penerbit yang dipilih, kemudian ditentukan tiga puluh tiga novel populer yang akan menjadi data penelitian.

(28)

Penelitian ini mendapatkan data berdasarkan sumber data tertulis. Sumber data tertulis yang dimaksud adalah novel populer terbitan 2000-an. Dalam hal ini dikarenakan wacana sampul belakang novel terdapat pada novel yang bersangkutan. Berikut merupakan judul novel yang dianalisis.

1.7.5.1 AI

1.7.5.2 Angel’s Heart 1.7.5.3 Auntumn In Paris 1.7.5.4 Bell Amore 1.7.5.5 Beside You

1.7.5.6 Catatan Ayah Tentang Cintanya Kepada Ibu 1.7.5.7 Dear Nathan

1.7.5.8 Dia

1.7.5.9 Gege Mengejar Cinta 1.7.5.10 Goloso Geloso 1.7.5.11 ibuk,

1.7.5.12 ImpLOVEssible 1.7.5.13 Istana di Atas Pasir 1.7.5.14 Jejak Hujan

1.7.5.15 Kuning 1.7.5.16 Love

1.7.5.17 Mawar Merah: MOSAIK 1.7.5.18 Menari di Atas Awan 1.7.5.19 Mencintai Aja Kok Repot

(29)

1.7.5.20 Mozaik

1.7.5.21 Njelimet Itu Cinta 1.7.5.22 Not A Perfect Wedding 1.7.5.23 Peluang Kedua

1.7.5.24 Pencari Harta Karun 1.7.5.25 Perang Bintang 1.7.5.26 Remember When 1.7.5.27 Sekar

1.7.5.28 Sepatu Kaca

1.7.5.29 Sepercik Noda, Seribu Langkah Terbawa 1.7.5.30 Soulmate.com

1.7.5.31 Sunshine Becomes You 1.7.5.32 Unperfect Marriage 1.7.5.33 Winter In Tokyo

1.7.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak. Metode simak merupakan cara pengumpulan data dengan membaca penggunaan bahasa. Metode simak sesuai dengan objek penelitian ini yang menganalisis wacana sampul belakang novel. Kemudian, teknik pengumulan data dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat data bahasa, dalam hal ini wacana sampul belakang novel.

(30)

Setelah metode dan teknik pengumpulan data, kemudian data diklasiifikasikan. Dalam penelitian ini, data diklasifikasikan berdasarkan isi dari wacana sampul belakang novel. Klasifikasi data berdasarkan wacana akan dibedakan kembali sesuai dengan gaya bahasa yang terdapat pada wacana sampul belakang novel.

1.7.10 Metode Analisis Data

Penelitian ini meggunakan metode padan. Metode padan merupakan metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (Sudaryanto, 2015:15). Metode padan digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan gaya bahasa sebagai salah satu teknik persuasi wacana sampul belakang novel dengan menganalisis bagian wacana berdasarkan reaksi pembaca.

1.7.11 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik pilah unsur penentu (PUP). Teknik PUP adalah teknik analisis yang alatnya adalah daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh peneliti (Sudaryanto, 2015:25). Berikut penerapan teknik PUP dalam analisis wacana sampul belakang novel.

(2) iPencari Harta Karun. ii

Ketika seseorang pada keputusasaan, di batas terakhir ia akan menyerah. Demikian pula dengan Jamal, pemuda sederhana yang mendambakan cinta. Namun, di saat ia hampir menyerah dan mengakhiri hidup,

(31)

seseorang memberitahunya sebuah rahasia untuk mendapatkan harta karun.

iii

Dengan rahasia itu Jamal berusaha menaklukkan kesengsaraan hidup yang selalu membayangi nasib keluarganya. Ia menemukan kekayaan dan kesuksesan yang diimpikannya selama ini. Rahasia itu juga membawanya menemukan cinta yang selama ini dicarinya. Dan di dalam perjalanannya, ia menemukan harta karun terbesar, lebih dari apa yang didambakannya selama ini.

(Jessica, Agnes. 2008. Pencari Harta Karun. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)

Wacana sampul belakang (3) dipenggal berdasarkan penomoran. Pada (3i), merupakan penggalan paragraf menjadi kalimat yang kemudian disebut judul. Pada (3ii-iii) merupakan penggalan dari wacana sampul belakang (3) yang berisi sinopsis. Sinopsis dari Novel Pencari Harta Karun terdiri dari pengenalan, klimaks, penyelesaian atau penutup. Pengenalan tokoh Jamal yang digambarkan sebagai seorang yang hampir putus asa. Kemudian, Jamal menemukan sebuah rahasia yang dapat mengubah hidupnya merupakan klimaks. Bagian terakhir dari wacana (1), yaitu penyelesaian tokoh Jamal yang menemukan jawaban atas keinginannya. Berdasarkan isi tersebut, wacana sampul belakang (3) terdapat gaya bahasa klimaks yang menjelaskan dari bagian kurang penting ke bagian terpenting untuk memberikan kejutan pada calon pembaca. Gaya bahasa klimaks digunakan sebagai teknik persuasi karena menggunakan penceritaan yang detail untuk membangun konsep pembaca dengan baik.

1.7.12 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data dari penelitian ini akan disajikan dengan metode informal. Penyajian data dengan metode informal yaitu penyajian hasil analisis data menggunakan bahasa dan kata-kata biasa (Kesuma, 2007:71-108).

(32)

1.8 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini akan terdiri dari empat bab. Bab I akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Latar belakang berisi tentang alasan penulis melakukan penelitian ini. Rumusan masalah berisikan masalah yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini. Manfaat penelitian berisi mengenai manfaat yang didapat apabila melakukan penelitian ini. Tinjauan Pustaka berisi mengenai penelitian-penelitian yang sebelumnya telah dilakukan dan bersangkutan dengan penelitian ini. Landasan teori berisi teori yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis data. Metode penelitian berisi perihal pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data penelitian ini. Sistematika penyajian berisi uraian-uraian secara garis besar tiap bab mengenai penelitian ini.

Bab II dan bab III berisi tentang pembahasan. Bab II berisi wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an. Bab III berisi gaya bahasa wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an.

Bab IV dalam penelitian ini berisi penutup. Penutup meliputi kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang dimaksud adalah kesimpulan tentang wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an dan gaya bahasa wacana sampul belakang novel. Saran yang dimaksud adalah saran untuk peneliti lain yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini.

(33)

20

BAB II

WACANA SAMPUL BELAKANG NOVEL POPULER TERBITAN 2000-AN

2.1 Pengantar

Pada bab ini dibahas hasil penelitian berupa wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an. Dalam penyampaian hasil penelitian dibagi menjadi sepuluh bagian, yaitu sinopsis (2.2), kutipan cerita (2.3), monolog (2.4), sinopsis dan komentar pembaca (2.5), sinopsis dan biodata penulis (2.6), kutipan cerita dan sinopsis (2.7), kutipan cerita dan monolog (2.8), kutipan cerita dan biodata penulis

(2.9), monolog dan komentar pembaca (2.10), kutipan cerita; sinopsis; dan biodata

penulis (2.11). Wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an dapat berisi lebih dari satu wacana.

2.2 Sinopsis

Sinopsis merupakan ringkasan atau abstraksi dari sebuah cerita. Sinopsis digunakan untuk menggambarkan isi dengan tetap mempertahankan alur dari sebuah cerita. Secara umum, sinopsis terdiri dari pengenalan, konflik, dan penyelesaian maupun penekanan. Dengan demikian, sinopsis mempermudah calon pembaca memahami isi cerita secara singkat. Dalam sinopsis pun terdapat ajakan, bujukan, atau motivasi untuk calon pembaca. Berikut adalah wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an yang berupa sinopsis.

(3) Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu Ada kenyataan yang tak bisa kau bantah

(34)

Juga tak bisa membantah kenyataan bahwa tak sedikit pun aku mengenal rupa rupa ayahku.

Ada cinta yang datang tanpa harus kau pahami.

Seperti dalam kisah yang diam-diam kutemukan dalam catatan Ayah. Catatan tentang cinta yang ternyata masih menyala.

Sekaligus tentang cinta yang masih meninggalkan banyak luka. Catatan yang juga mengingatkanku akan cinta yang perlu dituntaskan. Cintaku, apakah kepada gadis masa kecilku yang kembali;

ataukah kepada perempuan bermata teduh yang setia menanti. Akankah cinta mampu membawaku pulang,

pada darah balian yang tak akan pernah bisa kumungkiri? Dalam catatan Ayah tentang cintanya kepada ibu

jawabannya kutemukan.

(Firly, Sandi. 2015. Catatan Ayah Tentang Cintanya Kepada Ibu. Jakarta: Gagasmedia)

Wacana sampul belakang novel (3) merupakan sinopsis dari novel yang berjudul Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu. Sinopsis diawali dengan pengenalan situasi yang dialami tokoh, “Ada kenyataan yang tak bisa kau

bantah”. Kemudian dilanjutkan dengan konflik, tokoh menemukan sebuah catatan

milik ayahnya yang mengingatkan tokoh tentang cinta. Di akhir sinopsis dituliskan penyelesaian dari konflik tokoh, yaitu ia menemukan jawaban atas masalahnya, “Dalam catatan Ayah tentang cintanya kepada ibu jawabannya

kutemukan.”.

(4) Njelimet Itu Cinta!

Diana adalah remaja yang menyenangkan, ia cantik, sangat bersih, pintar, penyayang dan peduli lingkungan juga hak asasi perempuan. Karena sifatnya itu Diana jadi supersibuk, ia harus pinter-pinter nolak tawaran siomai yang disodorkan pedagang jorok, berani menerjang siapa saja yang coba-coba melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya, punya ide gila agar bau kentut sendiri nggak kecium sama hidung orang lain, dan sebagainya.

(35)

Sayangnya, Diana langsung disleksia kalo harus membaca rambu-rambu cinta cowok. Sampai suatu ketika ia dihadapkan dengan dua cinta; cinta teman cowok yang tanpa sengaja dicelakainya tapi akhirnya diselamatkannya dari maut, dan cinta tetangga sebelah yang berhasil menyelamatkannya dari Superman dengan cara yang menjijikkan. Hei walau njelimet, cinta harus ―dibaca‖ dengan teliti dan harus dipilih!

(J, Erina. 2009. Njelimet Itu Cinta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama)

Wacana sampul belakang novel (4) merupakan sinopsis dari novel yang berjudul Njelimet Itu Cinta!. Dalam sinopsis tersebut dituliskan secara runtut mengenai perjalanan hidup tokoh Diana. Pada paragraf pertama diuraikan sosok tokoh Diana yang menyenangkan, cantik, penyayang hingga tingkah konyolnya. Paragraf pertama menyajikan tokoh Diana sebagai tokoh yang sempurna, namun pada paragraf kedua kalimat “Sayangnya, Diana langsung disleksia kalo harus

membaca rambu-rambu cinta cowok.” merupakan bentuk kekurangan yang

dimiliki oleh tokoh Diana. Kemudian, diuraikan konflik yang diahadapi tokoh Diana, yaitu hadirnya dua tokoh laki-laki yang menyukai tokoh Diana. Pada kalimat terakhir dituliskan penekanan terhadap judul dan inti dari cerita, yaitu

“Hei walau njelimet, cinta harus “dibaca” dengan teliti dan harus dipilih!”, kata njelimet berati melakukan pekerjaan dengan teliti dan hati-hati.

(5) Menari di Atas Awan

Dewi sangat sedih ketika menyadari bahwa ibu Rayhan, kekasihnya, sangat tidak menyukainya. Bagi Ibu Susetyo, Dewi yang hanya bekerja sebagai penyanyi kafe adalah gadis murahan yang tidak pantas bersanding dengan putranya yang calon direktur. Oleh sebab itu, Dewi memutuskan untuk menjauhi Rayhan.

Namun Dewi tak mengira bahwa hubungan sesaat dengan Rayhan telah membuahkan janin dalam rahimnya. Panik, karena tahu bahwa dia tak mungkin lagi mencari nafkah dalam keadaan hamil, membuat

(36)

Dewi berusaha mencari Rayhan kembali. Namun laki-laki itu telah pergi jauh, tanpa mengabari dirinya.

Dalam keadaan putus asa Dewi menerima uluran tangan Didit, kakak Rayhan, yang menawarinya perkawinan di atas kertas, agar bayinya memiliki bapak. Sementara Didit sendiri juga berkepentingan dengan perkawinan pura-pura ini.

Tentu saja perkawinan mereka membuat Ibu Susetyo semakin membenci Dewi. Dan puncak kesengsaraan Dewi adalah ketika Rayhan tiba-tiba muncul di hadapannya, memandangnya, dengan sinis karena yakin bahwa Dewi memang tipe gadis seperti yang dikatakan ibunya. Padahal kemunculan Rayhan telah menghidupkan kembali kuncup-kuncup cinta Dewi pada lelaki itu...

(Sardjono, Maria A. 2011. Menari di Atas Awan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama)

Wacana sampul belakang novel (5) merupakan sinopsis dari novel yang berjudul Menari di Atas Awan. Wacana sampul belakang novel (5) menjelaskan secara runtut alur dari novel, yaitu kisah cinta tokoh yang tidak direstui oleh orang tua “Dewi sangat sedih ketika menyadari bahwa ibu Rayhan, kekasihnya, sangat

tidak menyukainya.”, konflik pertama yang dialami tokoh “Namun Dewi tak mengira bahwa hubungan sesaat dengan Rayhan telah membuahkan janin dalam rahimnya.”, penyelesaian konflik pertama “Dalam keadaan putus asa Dewi menerima uluran tangan Didit, kakak Rayhan, yang menawarinya perkawinan di atas kertas, agar bayinya memiliki bapak.”, konflik kedua “...Rayhan tiba-tiba muncul di hadapannya, memandangnya, dengan sinis...”, dan konflik ketiga “Padahal kemunculan Rayhan telah ... kembali kuncup-kuncup cinta Dewi pada lelaki itu.”. Dalam konflik ketiga merupakan akhir dari sinopsis Menari di Atas Awan. Hal tersebut karena sinopsis digunakan untuk memotivasi calon pembaca

untuk membeli Novel Menari di Atas Awan.

(37)

Mahar seratus juta telah meruntuhkan fondasi cinta Ivan dan Amara yang telah mereka coba bangun selama tiga tahun terakhir. Mereka berpisah, meninggalkan semua kenangan manis dan menutupnya menjadi lembaran masa lalu.

Amara mengikuti keinginan sang ibu untuk menikahi Adrik, lelaki sempurna berjabatan tinggi yang bergelimang harta. Semua berjalan sesuai yang diimpikan sang ibu, pada awalnya. Hingga Amara mulai menyadari betapa rapuh rumah tangganya.

Bertahun-tahun lewat, Amara tak sengaja bertemu kembali dengan Ivan. Semua telah berubah, kecuali rasa yang masih mewarnai hati keduanya.

Namun, apakah rasa itu cukup untuk membuat cinta menemukan jalannya?

Atau mereka harus mempertahankan istana masing-masing, yang dibangun di atas pasir?

(Tobing, Bey. 2015. Istana di Atas Pasir. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama)

Wacana sampul belakang novel (6) menggunakan sinopsis sebagai wacana. Hal tersebut dibuktikan dengan penggambaran alur cerita yang runtut oleh penulis. Paragraf pertama wacana sampul belakang novel (6) memberikan gambaran mengenai kisah cinta Amara dan Ivan. Kemudian, dituliskan pula permasalahan awal yang dihadapi tokoh Amara dan Ivan. Bagian akhir penceritaan dituliskan permasalahan kedua, yaitu rasa yang masih ada dalam hati Amara dan Ivan. Bagian tersebut merupakan bentuk sinopsis yang membujuk karena dapat menyebabkan rasa penasaran pada pembaca. Selain itu, penekanan pada ―Namun, apakah rasa itu cukup untuk membuat cinta menemukan

jalannya?” dan “Atau mereka harus mempertahankan istana masing-masing, yang dibangun di atas pasir?” semakin memperjelas sinopsis untuk membujuk

calon pembaca dengan tidak menuliskan akhir dari cerita. Oleh karena itu, calon pembaca bertanya-tanya tentang akhir cerita.

(38)

2.3 Kutipan Cerita

Kutipan cerita merupakan pengambilan beberapa kalimat yang terdapat pada novel. Kutipan cerita dapat dikatakan pula cuplikan atau penggalan cerita yang diambil pada bagian tertentu dan dianggap penting. Pengambilan beberapa kalimat yang dianggap penting dalam suatu cerita dapat memunculkan keinginan pembaca untuk mengetahui cerita yang sebenarnya. Cara penyampaian kutipan cerita dapat dibagi menjadi kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Berikut merupakan wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an yang berupa kutipan cerita.

2.3.1 Kutipan Langsung

Kutipan langsung merupakan cuplikan atau penggalan cerita yang diambil tanpa ada pengubahan sebelumnya. Kalimat yang dikutip diambil apa adanya sesuai dengan teks asli dari cerita. Secara umum, kutipan langsung terdiri dari pengenalan, konflik, dan penutup yang memberikan kesan menggantung. Kutipan langsung dapat digunakan sebagai sarana menunjukkan teknik penceritaan si penulis.

(7) London Love Story

―Buka mata kamu! Bilang sama mereka, kamu nggak akan menyerah. Kamu inget, aku pernah minta apa sama Tuhan? AKU MINTA, TUHAN AMBIL NYAWA AKU SATU HARI, SEBELUM TUHAN AMBIL NYAWA KAMU!‖

(Singh, Sukhdev dan Tisa TS. 2015. London Love Story. Jakarta: Love)

Wacana sampul belakang novel (7) menggunakan kutipan langsung sebagai isi. Kutipan langsung dipilih untuk memperlihatkan teknik penulisan.

(39)

Selain itu, kutipan langsung dengan sengaja mengambil bagian dari novel yang dianggap paling menarik. Novel London Love Story menggunakan dialog dari tokoh perempuan untuk tokoh laki-laki sedang sakit.

2.3.2 Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung merupakan cuplikan atau penggalan cerita yang diambil dengan dilakukan pengubahan terlebih dahulu. Pengubahan yang dimaksud adalah penceritaan kembali tanpa memperhatikan gaya penulis namun tetap mempertahankan isi yang sama. Secara umum, kutipan tidak langsung terdiri dari pengenalan, konflik, penutup yang memberikan kesan menggantung. Kutipan tidak langsung digunakan karena dapat disisipi kata atau kalimat lain yang menarik.

(8) Remember When

APA PUN yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, Cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui Keberadaannya.

Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau edan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah.

Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas? Lalu, saat kau berkata, ―Aku mencintaimu,‖ aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?

―Aku mencintaimu,‖ katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita Yang sama, dengan senja yang sewarna?

Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.

(40)

Wacana sampul belakang (8) merupakan kutipan tidak langsung dari novel yang berjudul Remember When. Kutipan tidak langsung tersebut diambil pada bagian tengah cerita. Kutipan tidak langsung memilih bagian cerita yang dianggap mewakili konflik yang terjadi pada cerita sehingga diperkirakan dapat menarik calon pembaca. Kutipan tersebut pun terdiri dari pengenalan tentang cinta “APA

PUN yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, Cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui Keberadaannya.‖, pengenalan tentang hubungan

antartokoh “Bagi kita, senja selalu sempurna,...”, konflik yang terjadi antara kedua tokoh “Lalu, saat kau berkata, “Aku mencintaimu,” aku merasa senja tak

lagi membawa cerita bahagia...”, dan penyelesaian “Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.”.

2.3.3 Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

Kutipan langsung merupakan cuplikan atau penggalan cerita yang diambil tanpa ada pengubahan sebelumnya. Akan tetapi, kutipan tidak langsung merupakan cuplikan atau penggalan cerita yang diambil dengan dilakukan pengubahan terlebih dahulu. Kedua jenis kutipan tersebut digunakan pada wacana sampul belakang novel untuk menarik calon pembaca. Berikut contoh wacana sampul belakang novel terbitan 2000-an yang menggunakan kutipan langsung dan tidak langsung.

(9) Bell Amore

A Beautiful Love to Remember

―But what do you do if you get horny?‖

Demi Zeus dan para dewa Yunani lainnya!!! What is it with this man?!! Pria di hadapanku ini, yang kukenal belum sampai sebulan, bukan pacarku, bukan sahabatku, tidak juga punya hubungan darah apa pun

(41)

denganku, hanya rekan bisnis, tapi ingin tahu apa yang kulakukan jika libidoku sedang naik?!?!?!

He’s got to be kidding me!!!!

Awalnya nama Fabian Ferdinandi bagiku sama artinya dengan kejengkelan tak berujung. Pria Italia itu sangat tahu bagaimana membuat seluruh sarafku menegang cepat dan membuat setiap percakapan kami berakhir dengan kemarahan di pihakku. Namun yang paling menyebalkan adalah, Febian sangat tahu bagaimana membuatku tampak seperti alien karena di usiaku yang sudah 27 tahun ini, aku memutuskan untuk tetap mempertahankan virginity-ku. Sesusatu yang menurutnya sangat absurd untuk wanita seperti aku.

Setidaknya begitulah. Sampai akhirnya waktu memisahkan dan mempertemukan kami lagi pada sauatu pagi yang beku di ... Square. Namun seiring musim berganti di New York, aku harus menghadapi kenyataan mengejutkan tentang Fabian dan perasaanku sendiri terhadapnya.

(Nashar, Karla M. 2007. Bell Amore. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama)

Wacana sampul belakang novel (9) berisi kutipan langsung dari novel yang berjudul Bell Amore. Kutipan langsung terdapat pada paragraf pertama yang merupakan dialog tokoh laki-laki dan pikiran yang diungkapkan tokoh perempuan dalam Novel Bell Amore. Kutipan langsung diambil pada bagian penting, menarik, atau konflik dari sebuah cerita. Kutipan langsung wacana sampul belakang novel (9) terdiri dari pengenalan sifat tokoh laki-laki dan konflik batin yang dialami tokoh perempuan. Pengenalan sifat tampak pada kalimat “But what

do you do if you get horny?” sedangkan konflik batin tokoh perempuan tampak

pada kalimat “Demi Zeus dan para dewa Yunani lainnya!!!... He’s got to be

kidding me!!!!”.

Wacana sampul belakang novel (9) berisi kutipan tidak langsung dari Novel Bell Amore. Kutipan tidak langsung terdapat pada paragraf kedua dan ketiga. Wacana sampul belakang novel (9) mempunyai bagian yang digunakan

(42)

untuk menyusun kutipan tidak langsung tersebut. Bagian pertama merupakan pengenalan tentang perasaan tokoh perempuan terhadap tokoh laki-laki, Febian Ferdinandi. Bagian kedua merupakan konflik yang dialami oleh tokoh perempuan, yaitu pada kalimat “Namun seiring musim berganti di New York, aku harus

menghadapi kenyataan mengejutkan tentang Fabian dan perasaanku sendiri terhadapnya.”. Kalimat tersebut tidak menjelaskan secara gamblang sebagai

sebuah konflik. Namun, pada “...aku harus menghadapi kenyataan

mengejutkan..” mengungkapkan bahwa tokoh aku, perempuan, menghadapi

masalah berkaitan tantang Febian dan perasaannya.

(10) Dia

KADANG, kita mencintai seseorang begitu rupa semakin tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekadar bertanya, inikah sebenarnya cinta?

Seperti itulah dia. Diam-diam mencintai lelaki itu dengan sangat dan menyimpan rasa sakit tak berperi saat harus mendatangi pertunangannya dengan perempuan lain. Sedikit pun dia tak berniat menyesali atau berhenti mencintai lelaki itu. Bukankah memang begitu cinta seharusnya? Memberikan senyum untuk dia yang kita cinta meski diam-diam menumpuk sedih sangat banyak di dalam hati. Dia yakin, seperti itulah cinta.Namun, saat semua bahagia keraguan justru ... Seperti inikah cinta yang selama ini ...

(Nier, No. 2011. Dia. Jakarta: Gagasmedia)

Wacana sampul belakang novel (10) berisi kutipan langsung dari Novel

Dia. Kutipan langsung wacana sampul belakang novel (10) terdapat pada paragraf

pertama. Kutipan langsung novel tersebut terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat berita dan kalimat tanya. Namun, dalam kedua kalimat tersebut terdapat beberapa bagian yang dapat digunakan untuk membujuk. Bagian pertama adalah

(43)

pengenalan mengenai cinta yang tampak pada penggunaan kata kadang, yang hurufnya ditulis dengan kapital. Bagian kedua adalah alasan tentang kata kadang yang menunjukkan bahwa cinta dapat membuat seseorang melupakan kegiatan, orang sekitar, dan perasaan lain—selain cinta. Kemudian, bagian ketiga adalah penekanan yang sengaja digunakan untuk membujuk calon pembaca dengan melemparkan pertanyaan tentang cinta.

Wacana sampul belakang novel (10) berisi kutipan tidak langsung yang terdapat pada paragraf kedua. Wacana sampul belakang novel (10) memuat konflik pertama yang dialami tokoh perempuan yang kemudian diperkuat dengan penekanan. Selain itu, dituliskan konflik kedua dan penekanan. Konflik pertama digambarkan pada “Seperti itulah dia. Diam-diam mencintai lelaki itu dengan

sangat dan menyimpan rasa sakit tak berperi saat harus mendatangi pertunangannya dengan perempuan lain.... Dia yakin, seperti itulah cinta.”. Di

dalam konflik pertama, terdapat penekanan terhadap tindakan si tokoh,

“Bukankah memang begitu cinta seharusnya?”. Kemudian, konflik kedua

terdapat pada “Namun, saat semua bahagia keraguan justru ...” yang ditandai dengan kata namun sebagai perlawanan dari konflik sebelumnya. Di akhir kutipan tidak langsung tersebut dibubuhi penekanan sebagai penyelesaian terhadap konflik kedua karena si tokoh menyimpulkan bagaimana cinta yang sebenarnya.

2.4 Monolog

Monolog merupakan pembicaraan yang dilakukan seorang diri dan ditujukan untuk diri sendiri. Secara umum, monolog terdiri dari nama dan sifat;

(44)

tindakan; perasaan tokoh. Hal tersebut pun berlaku pada wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an, namun pembicaraan tersebut disampaikan secara tertulis. Dalam wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an dituliskan masalah, ide, atau pikiran seorang tokoh mengenai sesuatu yang dirasakannya. Monolog digunakan sebagai penggambaran tokoh-tokoh—tokoh utama maupun pendukung— yang ada dalam cerita. Berikut contoh penggunaan monolog dalam wacana sampul belakang.

(11) Unperfect Marriage

Dilan: Aku berharap kamulah yang menolak perjodohan ini. Tapi kamu menerimanya. Bahkan setelah manikah, berkali-kali aku menyakitimu, tak menganggapmu. Tapi kamu tak peduli. Kenapa kamu tak meninggalkanku? Mencari kebahagiaanmu sendiri, kamu berhak untuk berbahagia, Nin...!

Nina: Sebab di dekatmulah aku merasa bahagia, Mas. Dengan ata tanpa kepedulianmu kepadaku. Bahkan sekalipun pada akhirnya setiap tarikan napasku hanya untuk menghirup luka. Tak apa. Sebab aku terlebih dulu memilihmu. Memilih untuk mencintaimu. Dan semuanya bertambahk ketika pernikahan kita, aku hanya perlu taat padamu, dengan atau tanpa cintamu.

(Sari, Merry Maeta. 2015. Unperfect Marriage. Jakarta: PT Elex Media Komputindo)

Wacana sampul belakang Novel Unperfect Marriage berupa monolog tokoh. Monolog pertama oleh tokoh Dilan yang mengungkapkan pikirannya tentang situasi yang dialami “Aku berharap kamulah yang menolak perjodohan

ini.” dan keinginan si tokoh “Kenapa kamu tak meninggalkanku? Mencari kebahagiaanmu sendiri, kamu berhak untuk berbahagia, Nin...!”. Monolog kedua

(45)

oleh tokoh Nina yang mengungkapkan perasaannya terhadap tokoh Dilan, “

Sebab di dekatmulah aku merasa bahagia, Mas.”.

2.5 Sinopsis dan Komentar Pembaca

Sinopsis merupakan ringkasan atau abstraksi dari sebuah cerita. Kemudian, komentar pembaca merupakan ulasan atau tanggapan oleh pembaca yang ditujukan pada cerita maupun penulisnya. Secara umum, komentar pembaca terdiri dari ulasan tentang novel, pandangan pembaca, himbauan atau apresiasi untuk penulis maupun tokoh, dan identitas pembaca. Komentar pembaca bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap cerita suatu novel. Komentar pembaca dalam wacana sampul belakang novel populer terbitan 2000-an cenderung berisi hal positif yang melebih-lebihkan cerita. Komentar pembaca ditulis oleh tokoh masyarakat atau public figure dan masyarakat awam. Berikut merupakan contoh wacana sampul belakang novel berupa sinopsis dan komentar pembaca.

(12) Dear Nathan

Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Sama Alvira bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, cowok itu ternyata bernama Nathan; murid nakal yang sering jadi bahan gosip anak satu sekolah.

Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi, yang justru mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadian yang saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi; yang tidak bisa besatu tapi saling melengkapi.

Novel ini mengisahka tantang masa indah putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan, dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan.

(46)

―Dear Nathan itu keren. Benar-benar khusus buat anak-anak muda di masa sekarang. Pokoknya rekomendasi banget! Semua anak muda

harus baca cerita ini‖

-POPPI PERTIWI, Penulis Harmony

―Aku membaca novel ini di tenah skripsiku dan novel ini sukses bikin aku lupa harus lanjutin skripsi supaya lulus tepat waktu. Erisca

punya daya magis untuk membuat pembacanya duduk diam hingga halaman akhir bukunya. Jangan sampai kamu lewatkan kejutan di

bagian akhir.‖

-DWITASARI, Penulis Raksasa dari Jogja

―Novel ini pecah! Bukan hanya membuat pembaca suka dengan Nathan, tapi di cerita ini mengajarkan kita tentang arti persahabatan,

kekompakan, pentingnya kaluarga, dan belajar dari masa lalu.‖ -WULAN D, Reader

―Cerita yang powerfull dan sukses buat pembaca penasaran kelanjutannya. Love story antara Nathan dan Salma pun selalu bikin...

yang pas serta penulisannya yang sempurna, menambah nilai tinggi pada... Intinya, love it so much, and have fun for the novel.‖

-HOLANGGG, Reader

(Febriani, Erisca. 2016. Dear NathanI. Jakarta: Best Media)

Wacana sampul belakang dari Novel Dear Nathan merupakan sinopsis dan komentar pembaca. Sinopsis terdapat pada paragraf pertama yang terdiri dari pengenalan, konflik, dan penyelesaian. Pengenalan digunakan untuk memberitahu calon pembaca tentang murid baru bernama Salma Avira yang terlambat masuk sekolah dan bertemu dengan murid bernama Nathan. Konflik dari novel tersebut ketika beberapa kejadian mendekatkan Salma dan Nathan yang keduanya berbeda kepribadian. Penyelesaian dituliskan mengenai kesimpulan dari novel, yaitu menceritakan masa putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan, dan menghargai perasaan.

Komentar pembaca terdapat pada paragraf kedua hingga kelima. Komentar pembaca pada paragraf kedua dan ketiga terdiri dari pandangan tentang novel,

(47)

rekomendasi, dan identitas pembaca. Kemudian, komentar pembaca pada paragraf keempat dan kelima terdiri dari pandangan tentang novel dan identitas pembaca.

(13) MOZAIK

Membangun mahligai pernikahan ibarat menyusun sebuah mozaik. Dua insan manusia adalah kepingan-kepingannya. Mereka berbeda, tetapi menyatu atas nama cinta yang suci. Namun, akankah mozaik itu akan tetap utuh jika ada orang ketiga?

Novelnya bagus banget, aku suka ceritanya. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi pasangan, khususnya pasangan suami istri.

- Anneke Jodi, Artis

Apa yang telah disatukan oleh Tuhan, tak boleh diceraikan oleh manusia. Tampaknya itulah pesan akhir yang ingin disampaikan oleh penulisnya.

- Fida Abbott, Penulis novel Enthusiasm pemenang Penghargaan Pinnacle Book Achievement Award (Susanto, Ita. 2016. Mozaik. Jakarta: Bhuana Sastra)

Wacana sampul belakang novel (13) berisikan sinopsis dan komentar pembaca. Sinopsis terdapat pada paragraf pertama, sedangkan komentar pembaca pada paragraf kedua dan ketiga. Sinopsis Mozaik berisi pengenalan “Membangun

mahligai pernikahan ibarat menyusun sebuah mozaik.” dan penutup yang

terdapat pada “Namun, akankah mozaik itu akan tetap utuh jika ada orang

ketiga?”. Wacana (13) terdapat dua komentar dari public figure, yang pertama

komentar dari Anneke Jodi dan yang kedua dari Fida Abbott. Komentar pertama, Anneke Jodi, terdiri dari pandangan pembaca “Novelnya bagus banget, aku suka

ceritanya.”, harapan “Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi pasangan...”, dan

identitas pembaca. Komentar kedua, terdapat pandangan dan identitas pembaca. Pandangan pembaca pada komentar kedua memberikan informasi positif yang

(48)

tidak berlebihan, namun identitas pembaca dituliskan prestasi Fida yang dapat menarik perhatian.

2.6 Sinopsis dan Biodata Penulis

Sinopsis merupakan ringkasan atau abstraksi dari sebuah cerita yang digunakan untuk menggambarkan alur cerita secara singkat. Biodata penulis merupakan riwayat hidup singkat dari penulis yang digunakan untuk mengenalkan penulis maupun prestasi yang telah diperoleh. Biodata penulis kerap dicantumkan pada wacana sampul belakang novel terbitan 2000-an untuk menarik minat calon pembaca. Berikut contoh sinopsis dan biodata penulis yang terdapat pada wacana sampul belakang novel.

(14) Mencintai Aja Kok Repot

Stella tinggal bersama mamanya, Sarah, seorang single parent yang sibuk sebagai wanita karier dan hampir tak punya waktu untuk memerhatikan Stella. Stella tidak pernah mengenal papanya, yang menurut cerita Mama sudah meninggal. Begitu sibuknya Mama Sarah sehingga Stella tak pernah merasakan ungkapan cinta kasih Mama berupa pelukan, belaian, atau ciuman—sesuatu yang akhirnya hanya bisa Stella rasakan dalam mimpi-mimpinya setiap malam.

Suatu ketika, Stella tertangkap basah karena membolos saat ulangan kimia sehingga Mama mendapat surat panggilan unutk menghadap Pak Stevan, guru kimianya. Dari sinilah Stella mulai melihat beberapa kejanggalan dalam hidupnya selama ini.

Sementara dia mencoba mengungkap rahasia riwayat hidupnya, kehidupan cinta ala remaja pun mewarnai kesehariannya. Bukan cinta biasa, karena ia harus timbul tenggelam dalam kekacauan hubungan dengan sahabat akrabnya dan Tedjo si jago basket. ―Mencintai itu gampang,‖ begitu selalu diajarkan oleh Mama. Tapi, di mata Stella kalimat itu mudah dikatakan, tapi tidak mudah dilakukan. Ah... Mencintai aja kok repot.

Gambar

Gambar Struktur Wacana Van Dijk

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan test dan hasil modifikasi di mesin maka dapat kami tampilkan hasil performance dan kecepatan menggunakan AC servo untuk mesin insert label baik

Artikel ini berfokus pada materi pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar yang seharusnya mendorong siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baikA. Materi

TCExam dijadikan contoh untuk ujian pada penilitian ini dikarenakan TCExam merupakan aplikasi yang fokus terhadap ujian berbasis komputer (CBT) dengan berbagai

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok. Pertimbangan untuk nasihat lain •

Bagi siswa melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Tritech

Maksudnya pada saat sedang marah, sebaiknya pergi keluar dari situasi tersebut dan duduklah sendiri untuk menenangkan diri. 4) Duduk di taman atau di bawah pohon

Konflik antar-kramadangsa yang terjadi dalam novel Pasar juga melibatkan pertentangan antara orang yang bertipe semat (manusia yang mengagungkan harta benda),

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik (community