• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur Bulan September 2017 No. 64/10/35/Th. XV, 2 Oktober 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERKEMBANGAN

NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR

BULAN SEPTEMBER 2017

Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan September 2017 turun 0,28 persen dari 124,16 di bulan Agustus 2017 menjadi 123,81 di bulan September 2017. Penurunan ini disebabkan karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,65 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,38 persen. • Perkembangan NTN bulan September 2017 terhadap

Desember 2016 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 6,74 persen. Adapun perkembangan NTN bulan September 2017 terhadap bulan September 2016 ( year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 7,75 persen.

 Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan September 2017, terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan NTN dan satu provinsi yang mengalami penurunan NTN. Kenaikan NTN terjadi di Provinsi Jawa tengah sebesar 2,05 persen, Provinsi D.I Yogyakarta sebesar 0,41 persen, Provinsi Banten sebesar 0,35 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 0,27 persen, dan Provinsi DKI Jakarta sebesar 0,21 persen. Adapun satu – satunya provinsi yang mengalami penurunan NTN adalah Provinsi Jawa Timur sebesar 0,28 persen.

Nilai Tukar

Nelayan (NTN)

Jawa Timur

Bulan

September

turun sebesar

0,28 persen

(2)

1.

Pendahuluan

Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan September 2017 turun sebesar 0,28 persen, yaitu dari 124,16 pada bulan Agustus 2017 menjadi 123,81 pada bulan September 2017. Penurunan NTN ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan turun sebesar 0,65 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan turun sebesar 0,38 persen. Perkembangan NTN bulan September 2017 terhadap bulan Desember 2016 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 6,74 persen. Adapun perkembangan NTN bulan September 2017 terhadap bulan September 2016 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 7,75 persen.

1.1

Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It)

Indeks harga yang diterima nelayan pada bulan September 2017 dibanding bulan Agustus 2017 turun sebesar 0,65 persen dari 159,57 menjadi 158,52. Perkembangan indeks harga

yang diterima nelayan bulan September 2017 terhadap Desember 2016 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 7,47 persen. Adapun perkembangan indeks harga yang diterima nelayan bulan September 2017 terhadap bulan September 2016 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 9,97 persen.

-5 0 5 10 It Ib NTN -0.65 -0.38 -0.28 7.47 0.68 6.74 9.97 2.06 7.75 Grafik 1.

Perubahan Indeks Harga Yang Diterima (It), Indeks Harga Yang Dibayar (Ib) dan NTN Jawa Timur Tahun 2016 - 2017 (persen)

(3)

Tabel 1

Komoditas Utama Indeks Harga Diterima Nelayan yang Mengalami Perubahan Harga Bulan Agustus – September 2017

Komoditas yang mengalami kenaikan harga Komoditas yang mengalami penurunan harga No. Komoditas RH (%) Andil No. Komoditas RH (%) Andil

1 Ikan Kembung 4,116 0,1849 1 Ikan Swanggi - 10,859 - 0,2754 2 Rajungan 2,675 0,1409 2 Ikan Teri - 1,892 - 0,0982 3 Ikan Kerapu 2,207 0,0485 3 Ikan Cakalang - 2,213 - 0,0924 4 Ikan Bawal 0,587 0,0169 4 Ikan Kuniran - 1,300 - 0,0680 5 Kerang 3,582 0,0082 5 Ikan Tongkol - 0,635 - 0,0674 6 Ikan Mas 6,000 0,0064 6 Ikan Tenggiri - 1,216 - 0,0672 7 Ikan Ekor Kuning 0,731 0,0039 7 Ikan Layang - 0,570 - 0,0531 8 Ikan Kapasan 0,265 0,0035 8 Ikan Layur - 2,246 - 0,0529 9 Ikan Gabus 0,496 0,0027 9 Ikan Tembang - 3,584 - 0,0479 10 Ikan Golok-golok 3,733 0,0022 10 Ikan Lemuru - 0,549 - 0,0353

Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah Ikan Kembung, Rajungan, Ikan Kerapu, Ikan Bawal, Kerang, Ikan Mas, Ikan Ekor Kuning, Ikan Kapasan, Ikan Gabus, dan Ikan Golok-golok. Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah Ikan Swanggi, Ikan Teri, Ikan Cakalang, Ikan Kuniran, Ikan Tongkol, Ikan Tenggiri, Ikan Layang, Ikan Layur, Ikan Tembang, dan Ikan Lemuru.

1.2

Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)

Indeks harga yang dibayar nelayan pada bulan September 2017 dibanding bulan Agussus 2017 turun sebesar 0,38 persen dari 128,52 menjadi 128,03. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,76 persen sementara indeks harga biaya produksi serta penambahan barang modal BPPBM naik hanya sebesar 0,15 persen. Perkembangan

-2 0 2 4

Indeks Konsumsi RT Indeks Biaya Produksi Indeks Dibayar

-0.76 0.15 -0.38 -0.37 2.15 0.68 1.28 3.15 2.06 Grafik 2.

Perubahan Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan Tahun 2016 - 2017

(4)

indeks harga yang dibayar nelayan bulan Agustus 2017 terhadap Desember 2016 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen. Adapun perkembangan indeks harga yang dibayar nelayan bulan September 2017 terhadap September 2016 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen.

Indeks harga Biaya Konsumsi Rumah Tangga bulan September 2017 dibanding bulan Agustus 2017 turun sebesar 0,67 persen yaitu dari 140,52 menjadi 139,45. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan pada kelompok bahan makanan sebesar 1,69 persen. Sedangkan kelompok komoditas yang mengalami kenaikan adalah kelompok kesehatan yang mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen, kelompok sandang naik 0,12 persen, kelompok perumahan naik 0,10 persen, kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,05 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang masing – masing naik sebesar 0,03 persen.

Indeks harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) bulan September 2017 dibanding bulan Agustus 2017 naik sebesar 0,15 persen dari 115,01 menjadi 115,18. Kenaikan ini disebabkan karena kelompok biaya sewa dan pengeluaran lain naik sebesar 0,29 persen, kelompok penambahan barang modal naik 0,24 persen, dan kelompok transportasi naik sebesar 0,05 persen.

Tabel 2

Komoditas Utama Indeks Harga Dibayar Nelayan yang Mengalami Perubahan Harga Bulan Agustus – September 2017

Komoditas yang mengalami kenaikan harga Komoditas yang mengalami penurunan harga No. Komoditas RH (%) Andil No. Komoditas RH (%) Andil

1 Beras 0,932 0,0410 1 Cabai Rawit - 24,058 - 0,01439 2 Es Batu 0,573 0,0267 2 Bawang Putih - 10,372 - 0,0994 3 Jarring Insang 1,288 0,0186 3 Bawang Merah - 11,166 - 0,0863 4 Rokok Kretek 0,443 0,0149 4 Cabai Merah - 15,078 - 0,0281

5 Jeruk 1,348 0,0098 5 Sawi - 9,744 - 0,0252

6 Garam Hancur 5,466 0,0092 6 Gula Pasir - 1,564 - 0,0226 7 Oli/Pelumas 0,539 0,0090 7 Tomat Sayur - 1,056 - 0,0160 8 Pisang 1,512 0,0089 8 Ikan Cakalang - 1,865 - 0,0135 9 Biaya Pemeriksaan

Kandungan

2,179 0,0088 9 Ikan Selar - 3,942 - 0,0116

10 Rokok Kretek Filter 0,992 0,0080 10 Petai - 3,462 - 0,0091

Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah beras, es batu, jaring insang, rokok kretek, jeruk, garam hancur, oli/pelumas, pisang, biaya pemeriksaan kandungan, dan rokok kretek filter. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah cabai rawit,

(5)

bawang putih, bawang merah, cabai merah, sawi, gula pasir, tomat sayur, ikan cakalang, Ikan Selar, dan petai.

2.

Perbandingan NTN Antar Provinsi di Pulau Jawa

Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan September 2017, terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan NTN dan hanya satu provinsi yang mengalami penurunan NTN. Kenaikan NTN terjadi di Provinsi Jawa tengah sebesar 2,05 persen, Provinsi D.I Yogyakarta sebesar 0,41 persen, Provinsi Banten sebesar 0,35 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 0,27 persen, dan Provinsi DKI Jakarta sebesar 0,21 persen. Adapun satu – satunya provinsi yang mengalami penurunan NTN adalah Provinsi Jawa Timur sebesar 0,28 persen.

Jika melihat angka hasil penghitungan NTN di masing–masing provinsi pada bulan Juli 2017, NTN

tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 123,23 sedangkan NTN terendah terjadi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 102,39.

90 95 100 105 110 115 120 125 102.82 115.16 116.00 117.28 123.81 120.98 Grafik 4

Nilai Tukar Nelayan Enam Provinsi di Pulau Jawa Bulan September 2017 (2012=100)

-1.0 0.0 1.0 2.0

DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten -0.11 0.44 2.05 0.41 -0.65 0.35 -0.32 0.18 1.73 0.27 -0.38 0.38 0.21 0.27 -0.31 -0.14 -0.28 0.04 Grafik 3

Perubahan Indeks Harga dan NTN Enam Provinsi di Pulau Jawa bulan Agustus - September 2017 (persen)

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat besarnya perubahan di tahun 2016, kenaikan NTN tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 1,85 persen karena indeks harga yang diterima nelayan pada bulan yang sama

Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan layang, ikan swanggi, ikan kakap, ikan kuniran,

 Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan layang, ikan lemuru, ikan swanggi, ikan tongkol, ikan cakalang,

Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan manyung, ikan kuwe/bebara, ikan layur/beladang,

Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menghambat kenaikan indeks harga yang dibayar petani bulan September 2017 adalah cabai rawit, bawang putih, bawang merah, cabai

Pada bulan Desember 2016, indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,30 persen dibanding bulan November 2016 yaitu dari 127,85 menjadi 128,23, kenaikan indeks ini

Jika dilihat besarnya perubahan di tahun 2014, kenaikan NTN terbesar terjadi pada Bulan Juli sebesar 1,79 persen karena indeks harga yang diterima petani pada bulan yang

Pada bulan September 2009, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura (NTPH) mengalami kenaikan sebesar 3,35 persen dibandingkan bulan Agustus 2009, hal ini terjadi karena