• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan hasil belajar melalui penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan manusia pada siswa kelas V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan hasil belajar melalui penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan manusia pada siswa kelas V"

Copied!
177
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS METODE MONTESSORI MATERI ORGAN PENCERNAAN MANUSIA PADA SISWA KELAS V. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: M. Murniati Henderliza NIM: 151134076. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS METODE MONTESSORI MATERI ORGAN PENCERNAAN MANUSIA PADA SISWA KELAS V. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: M. Murniati Henderliza NIM: 151134076. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus yang telah mendampingi saya di setiap proses kehidupan. 2. Orang tua Bapak M. Hendricus HB dan Ibu Darni Ervina yang selalu membimbing dan menguatkan. 3. Kakak M. Frederik Henderwanza dan M. Turibius Hedereza yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 4. Seluruh teman yang memberi semangat, dukungan, dan dorongan secara langsung. 5. Universitas Sanata Dharma beserta segala civitas akademik.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “KALAU KAMU TETAP BERTAHAN, KAMU AKAN MEMPEROLEH HIDUPMU” -Lukas 21:19-. “Lakukan yang terbaik bagi orang lain, maka akan beroleh berkat yang terbaik di segala sesuatu” -M. Murniati Henderliza-. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebegaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 9 Januari 2020 Peneliti. M. Murniati Henderliza. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : M. Murniati Henderliza. Nomor Mahasiswa. : 151134076. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS METODE MONTESSORI MATERI ORGAN PENCERNAAN MANUSIA PADA SISWA KELAS V Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 9 Januari 2020 Yang menyatakan. M. Murniati Henderliza. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS METODE MONTESSORI MATERI ORGAN PENCERNAAN MANUSIA PADA SISWA KELAS V M. Murniati Henderliza Universitas Sanata Dharma 2019 Latar belakang penelitian adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan upaya peningkatan hasil belajar dan 2) meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Puren menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori pada materi organ pencernaan manusia. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Puren yang berjumlah 32 anak pada tahun ajaran 2018/2019. Objek penelitian ini adalah hasil belajar kognitif pada mata pelajaran IPA materi organ pencernaan manusia. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dan tes. Analisis data menggunakan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar melalui penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori pada materi organ pencernaan manusia. Upaya peningkatan hasil belajar dilaksanakan dengan menerapkan langkah-langkah: 1) penjelasan materi dan media, 2) proses belajar menggunakan media, 3) tanya jawab, 4) kesimpulan, 5) tes. Hasil belajar pada siklus I melalui penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori menunjukkan peningkatan dari rata-rata kondisi awal 60,08 menjadi 71,25 dengan persentase peserta didik mencapai KKM dari 23% menjadi 68,7%. Pada siklus II, hasil belajar siswa menjadi 80,62 dengan persentase peserta didik lulus KKM sebesar 78,1%. Kata kunci: Hasil Belajar, Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE IMPROVEMENT OF LEARNING OUTCOMES USING NATURAL SCIENCE LEARNING MEDIA BASED ON MONTESSORI METHOD: HUMAN DIGESTIVE ORGANS IN GRADE V STUDENTS M. Murniati Henderliza Sanata Dharma University 2019 The research background is the low student learning outcomes in natural science subjects. Data obtained from observation, interviews, and student learning outcomes document. This research aims to 1) describe efforts to improve learning outcomes and 2) improve learning outcomes of fifth grade students of Puren Elementary School using science learning media based on the Montessori method on the material of human digestive organs. This type of research is Class Action Research (CAR). The subjects of the study were 32 grade V students of SD Negeri Puren in the 2018/2019 school year. The object of this research is cognitive learning outcomes in natural science subjects of human digestive organs. The instruments used are observation sheets, interview guidelines, and tests. Data analysis using SPSS 16 program. The results of the research shows there are incrasing in the learning outcomes average through the use of science learning media based on the Montessori method on the material of human digestive organs. The efforts to improve learning outcomes are implemented the step below: 1) explanation of material and media, 2) learning process using media, 3) question and answer, 4) conclusions, 5) tests. Learning outcomes in the cycle I through the use of science learning media based on the Montessori method on the material of human digestive organs shows an incrasing from the average first condition of 60,08 to 71,25 with the percentage of students reaching KKM from 23% to 68,7%. In the cycle II, student learning outcomes became 80,62 with the percentage of students reaching KKM of 78,1%. Keywords: Learning Outcome, Learning Media Based on Montessori Method.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh karena karunia dan kasih setia-Nya, peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Peneliti sungguh menyadari bahwa skripsi ini memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu, demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini, peneliti membutuhkan dukungan, bimbingan, dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, peneliti akan menyampaikan ucapan terimakasih kepada beberapa pihak : 1.. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberi penyertaan dan penghargaan di setiap proses yang dijalani selama penyusunan skripsi ini.. 2.. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.. 3.. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.. 4.. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.. 5.. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. dan Ibu Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang memotivasi dan mendampingi selama proses penelitian dan penulisan skripsi.. 6.. Bapak Bambang Purwaka, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Puren yang telah memberikan izin dan kelancaran selama pelaksanaan penelitian.. 7.. Guru dan peserta didik Kelas V SD Negeri Puren yang telah membantu dalam proses pelaksanaam penelitian.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8.. Segenap dosen dan karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah membantu demi kelancaran penelitian.. 9.. Keluarga besar, terkhusus orangtua M. Hendricus HB dan Darni Ervina yang selalu memberikan bimbingan, dukungan, dan penghiburan, serta nasihat selama proses perkuliahan hingga selesai.. 10. Kakak M. Frederik Henderwanza dan M. Turibius Hendereza yang selalu memberi dukungan. 11. Teman Payung PTK (Sekar, Vina, Sindhi, Anton, Ayu, Ani, Melvina, Elza, dan Prita) yang telah bersedia berproses bersama selama penyusunan skripsi. 12. Semua yang terlibat dan turut serta membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa masih memiliki banyak kekurangan dalam penulisan penelitian ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti butuhkan demi perbaikan penulisan penelitian ini. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.. Yogyakarta, 9 Januari 2020 Peneliti. M. Murniati Henderliza. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii. BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7 C. Tujuan ......................................................................................................... 8 D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8 1. Bagi Siswa ............................................................................................. 8 2. Bagi Guru ............................................................................................... 9 3. Bagi Sekolah ........................................................................................... 9 4. Bagi Peneliti ........................................................................................... 9 D. Definisi Operasional ................................................................................... 9 xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 11 A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 11 1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget ...................................................... 11 2. Hasil Belajar ........................................................................................... 12 3. Media Pembelajaran ............................................................................... 14 4. Hakikat IPA ............................................................................................ 22 B. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 26 C. Peta Literatur .............................................................................................. 29 D. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 30 E. Hipotesis Tindakan ..................................................................................... 33 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 34 A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34 1. Perencanaan ............................................................................................ 35 2. Pelaksanaan ............................................................................................ 36 3. Observasi ................................................................................................ 36 4. Refleksi ................................................................................................... 36 B. Setting Penelitian ........................................................................................ 37 1. Lokasi Penelitian .................................................................................... 37 2. Subjek Penelitian .................................................................................... 37 3. Objek Penelitian ..................................................................................... 37 4. Waktu Penelitian .................................................................................... 37 C. Desain Penelitian ........................................................................................ 38 1. Persiapan ................................................................................................ 38 2. Rencana Setiap Siklus ............................................................................ 39 D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 46 1. Tes .......................................................................................................... 46. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Non Tes .................................................................................................. 46 E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 47 1. Instrumen Penelitian Tes ........................................................................ 48 2. Instrumen Penelitian Non Tes ................................................................ 49 F. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................................... 51 1. Uji Validitas ........................................................................................... 51 2. Uji Realiabilitas ...................................................................................... 59 G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 61 1. Tes .......................................................................................................... 61 2. Non Tes .................................................................................................. 62 H. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 64 A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 64 1. Upaya Peningkatan Hasil Belajar dengan Menggunakan Media Belajar IPA Berbasis Metode Montessori ................................... 64 2. Peningkatan Hasil Belajar dengan Menggunakan Media Belajar IPA Berbasis Metode Montessori .................................................................. 77 B. Pembahasan ................................................................................................ 84 1. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Media Belajar IPA Berbasis Metode Montessori .................................. 84 2. Peningkatan Hasil Belajar dengan Menggunakan Media Belajar IPA Berbasis Metode Montessori ................................................................. 89 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 95 A. Kesimpulan ................................................................................................ 95 B. Keterbatasan ............................................................................................... 96 C. Saran ........................................................................................................... 97 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 98. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LAMPIRAN ................................................................................................... 101 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 158. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal ................................................................................ 48 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi .......................................................... 49 Tabel 3.3 Pedoman Wawancara .................................................................... 50 Tabel 3.4 Kriteria Hasil Validitas RPP ......................................................... 52 Tabel 3.5 Hasil Validitas RPP ....................................................................... 52 Tabel 3.6 Hasil Rekapitulasi Penilaian Instrumen Soal Evaluasi 1 .............. 54 Tabel 3.7 Hasil Rekapitulasi Penilaian Instrumen Soal Evaluasi 2 .............. 55 Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi 1 ............................................... 56 Tabel 3.9 Data Soal Valid Evaluasi 1 ........................................................... 57 Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi 2 ............................................... 58 Tabel 3.11 Data Soal Valid Evaluasi 2 ........................................................... 58 Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 60 Tabel 3.13 Tabel Indikator Keberhasilan ........................................................ 63 Tabel 4.1. Hasil Belajar Kondisi Awal ......................................................... 66. Tabel 4.2. Hasil Belajar Siklus I ................................................................... 70. Tabel 4.3. Hasil Belajar Siklus II .................................................................. 75. Tabel 4.4. Hasil Analisis Data Penelitian ..................................................... 82. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Halaman Gambar 2.1 Replika Organ Pencernaan Manusia ........................................... 19 Gambar 2.2 Kartu Nama Organ Pencernaan Manusia .................................... 20 Gambar 2.3 Kartu Gambar Organ Pencernaan Manusia ................................. 20 Gambar 2.4 Kartu Fungsi Organ Pencernaan Manusia ................................... 21 Gambar 2.5 Kartu Control of Error ................................................................ 21 Gambar 2.6 Peta Literatur ............................................................................... 30 Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 35 Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal .......................... 78 Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I ....................................................... 79 Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I .................................... 80 Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siklus II ...................................................... 81 Gambar 4.5 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ................................... 82 Gambar 4.6 Grafik Peningkatan Hasil Belajar ................................................ 83. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ................................................................. 102 Lampiran 2. Surat Pelaksanaan Penelitian ................................................... 103 Lampiran 3. Rencaan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ........................... 104 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ......................... 110 Lampiran 5. Lembar Validitas RPP ............................................................. 116 Lampiran 6. Rekapitulasi Validitas RPP ...................................................... 120 Lampiran 7. Lembar Validitas Isi Soal Penelitian ....................................... 121 Lampiran 8. Rekapitulasi Validitas Soal Penelitian ..................................... 136 Lampiran 9. Data Analisis Soal Evaluasi 1 .................................................. 137 Lampiran 10. Data Analisis Soal Evaluasi 2 .................................................. 138 Lampiran 11. Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi 1 ......................................... 139 Lampiran 12. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi 1 ..................................... 140 Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi 2 ......................................... 141 Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi 2 ..................................... 142 Lampiran 15. Soal penelitian dan Kunci Jawaban ......................................... 143 Lampiran 16. Nilai Hasil Belajar Soal Evaluasi 1 ......................................... 149 Lampiran 17. Nilai Hasil Belajar Soal Evaluasi 2 ......................................... 150 Lampiran 18. Pekerjaan Siswa Soal Evaluasi 1 ............................................. 151 Lampiran 19. Pekerjaan Siswa Soal Evaluasi 2 ............................................. 152 Lampiran 20. Hasil Observasi Permasalahan ................................................ 153 Lampiran 21. Hasil Wawancara ..................................................................... 155 Lampiran 22. Foto Penelitian ......................................................................... 156. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha menarik sesuatu di dalam manusia sebagai upaya memberikan pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, informal di sekolah, dan luar sekolah yang berlangsung seumur. hidup. yang bertujuan. optimalisasi. kemampuan-. kemampuan individu agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat (Triwiyanto, 2014: 23). Dalam pendidikan terdapat proses yang diharapkan menimbulkan suatu peningkatan. Peningkatan tersebut terkait dengan bagaimana siswa mampu memecahkan dan menyelesaikan masalahnya dalam proses pembelajaran. Peningkatan dapat dilihat dari hasil belajar siswa disetiap mata pelajaran. Pendidikan formal biasanya dilaksanakan di sekolahsekolah pada umumnya. Pendidikan nonformal dilaksanakan di luar sekolah seperti kursus atau bimbel untuk membantu siswa belajar. Semua jenis pendidikan mengajak siswa untuk melakukan proses belajar yang nantinya mengharapkan adanya peningkatan pada siswa dilihat dari hasil belajar yang diperoleh. Setiap jenjang pendidikan terdapat proses belajar dan mengajar antara guru dan siswa. Belajar merupakan proses internal yang kompleks meliputi ranahranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Skinner (dalam Dimiyati,. 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. 2006: 9), belajar adalah suatu perilaku dimana saat orang belajar responnya menjadi lebih baik, sedangkan saat orang tidak belajar responnya menjadi menurun. Gagne (dalam Dimyati dan Mudjono, 2006: 10) menyatakan bahwa belajar merupakan kegiatan kompleks yang terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi internal, kondisi eksternal, dan hasil belajar. Proses belajar bukan hanya di sekolah, namun di rumah bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses dimana siswa mampu memfokuskan pikirannya untuk suatu hal dan mendapatkan pengetahuan baru, maka proses tersebut dapat disebut dengan belajar. Lewat pengalaman yang baru siswa mendapat pengetahuan dan keterampilan melalui eksplorasinya sendiri. Saat siswa bisa terlibat dan fokus dalam proses pembelajaran maka, materi yang disampaikan akan dengan mudah dipahami sehingga hasil belajar yang diperoleh akan maksimal. Salah satu masalah yang ada pada dunia pendidikan khususnya sekolah dasar saat ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar yang rendah dapat dipegaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor kemampuan kognitif siswa dan proses pembelajaran yang berlangsung. Menurut Trianto (2011: 179) pembelajaran tematis pada hakikatnya menekankan pada peserta didik baik secara individu maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan autentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan memerlukan berbagai sarana prasarana, bahan ajar, sumber belajar, dan media pendukung yang cukup bagi proses pembelajaran.. Penggunaan. media. sebagai. pendukung. dalam. proses. penyampaian materi di kelas dapat membantu siswa untuk memperoleh hasil.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. belajar yang maksimal karena proses pembelajaran akan berfokus pada siswa bukan pada guru. Masalah hasil belajar yang belum maksimal juga terjadi di Sekolah Dasar Negeri Puren pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi organ pencernaan makanan. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas bersifat satu arah. Satu arah yang dimaksudkan adalah guru menjelaskan dan siswa mendengarkan, sehingga siswa tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran. Sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2018 di kelas V SD Negeri Puren, kegiatan pembelajaran IPA yang berlangsung guru memberikan pengertian masing-masing organ pencernaan makanan manusia tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Kemudian, siswa diminta untuk mendengarkan dan mengerjakan LKS yang telah disediakan dan mencari informasi dari buku paket siswa. Saat guru mulai menjelaskan, beberapa siswa laki-laki sibuk bermain pukul “stik ice cream” dan membuat bola dari robekan kertas sedangkan, beberapa siswa perempuan asik berbicara dengan teman. Hal tersebut membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif karena siswa sibuk dengan urusan masing-masing tanpa menghiraukan penjelasan dan teguran dari guru. Proses pembelajaran yang berlangsung terlihat tidak menggunakan media pembelajaran sebagai sarana pembantu penyampaian materi. Padahal penggunaan media pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi, sehingga memudahkan siswa untuk menerima materi. Siswa mengalami kesulitan saat memahami materi yang diberikan guru dan mencari infomasi. Terlihat ketika siswa mencoba.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. menyelesaikan lembar kerja siswa dan hasilnya 77% atau 26 orang dari 35 siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM yang ditentukan. Selain itu, terdapat penurunan rata-rata kelas dari tahun 2018 dan 2019. Diperkuat dengan hasil wawancara guru kelas V pada tanggal 11 Februari 2019, nilai hasil belajar materi organ pencernaan manusia menurun dari rata-rata kelas tahun sebelumnya. Pada tahun ajaran 2017-2018 nilai rata-rata kelas V sejumlah 85,1. Terdapat 70% atau 22 orang dari 30 siswa V yang sudah memiliki hasil belajar kognitif yang baik dan tuntas mencapai nilai di atas KKM. Sedangkan, 30% atau 8 orang siswa kelas V masih kesulitan untuk memperoleh hasil belajar kognitif yang baik. Pada tahun ajaran 2018-2019 nilai rata-rata kelas menurun menjadi 60,08. Terdapat 23% atau 9 orang dari 35 siswa kelas V yang sudah memiliki hasil belajar kognitif yang baik dan tuntas mencapai nilai di atas KKM. Sedangkan, 77% atau 26 orang siswa kelas V masih kesulitan untuk memperoleh hasil belajar kognitif yang baik. Persentase hasil belajar ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dan terjadi penurunan hasil ketuntasan dan rata-rata kelas dari tahun ajaran 2017-2018 dan 2018-2019 sebanyak 25,02. Materi organ pencernaan makanan pada manusia masuk ke dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pembelajaran IPA termasuk pembelajaran yang sulit dipahami oleh siswa jika pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan buku paket. Sedangkan pengertian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah peyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Ilmu Pengetahuan.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Alam (IPA) merupakan terjemahan dari kata-kata Bahasa Inggris “Natural Science” yang berarti ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempelajari peristiwa-peristiwa yang ada di alam (Iskandar, 1997: 1). Dalam pembelajaran di sekolah dasar maka konsep-konsep yang akan dipelajari harus disederhanakan supaya dapat diterima oleh siswa. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat dipelajari oleh siswa sekolah dasar dengan mudah menggunakan media pembelajaran. Berlandaskan teori perkembangan kognitif anak yang dikemukakan oleh Piaget, dapat dikatakan bahwa siswa kelas V SD yang berusia antara 7-11 tahun berada pada periode operasional konkret di mana anak belajar menggunakan alat indera dari benda konkret yang mereka jumpai di sekitar mereka. Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang konkret, belum bersifat abstrak. apalagi. hipotesis. (Suparno,. 2001:. 70).. Penggunaan. media. pembelajaran, dapat membantu siswa menyerap materi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan maksimal. Media dapat merangsang siswa untuk lebih fokus terhadap sebuah materi dan memberi pengalaman belajar pada siswa, sehingga akhirnya hasil belajar siswa akan lebih baik. Media pembelajaran yang digunakan dapat diambil dari benda yang ada di alam atau benda-benda replika. Media dalam proses pembelajaran dapat digunakan oleh guru sebagai perantara penyampaian materi di kelas. Menurut Arsyad (2007: 3) media berasal dari kata medius yang secara harafiah berarti „tengah‟,‟perantara‟ atau „pengantar‟. Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2007: 4) mengatakan bahwa.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Media pembelajaran dapat diperoleh dari benda-benda yang ada di sekitar dan beberapa media pembelajaran yang diberikan oleh pemerintah pada setiap sekolah. Contoh media pembelajaran yang dapat digunakan adalah buku, video kamera, film, slide, dan foto. Proses belajar mengajar di kelas menggunakan media pembelajaran dapat merangsang siswa untuk fokus dan terlibat aktif. Saat siswa mampu fokus dalam pembelajaran, maka materi yang akan disampaikan dengan mudah diserap oleh siswa. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah replika dan kartu bergambar organ pencernaan manusia berbasis metode Montessori yang bersifat konkret, auto correction, dan memiliki warna yang menarik, sehingga siswa dapat menyentuh serta memiliki pengalaman dalam proses belajar. Media ini berguna untuk membantu siswa tertarik dalam proses pembelajaran dan dapat menerima materi dengan baik. Penggunaan media dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatakan hasil belajar menggunakan media pembelajaran IPA berbasis berbasis metode Montessori di SD Negeri Puren kelas V. Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori yang digunakan terdiri dari replika organ pencernaan makanan pada manusia, kartu nama organ, kartu fungsi organ, kartu gambar organ dan kartu control of error yang diduplikat dari hasil penelitian sebelumnya oleh Astuti pada tahun 2017. Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori digunakan karena telah.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. teruji dan berhasil memberi pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini didasarkan oleh hasil penelitian sebelumnya oleh Erlita (2018) yang melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan manusia terhadap hasil belajar siswa kelas V SD. Dari penelitian tersebut hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji selisih terhadap kelompok eksperimen Sig. (2-tailed) sebesar 0,01. Besar pengaruh perlakuan ditunjukkan dengan koefisien determiasi sebesar 0,3844 dalam persentase yaitu 38,42% yang berarti bahwa memiliki efek besar pada hasil belajar IPA siswa kelas V. Berdasarkan uraian di atas, untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan maka dilakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Melalui Penggunaan Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode Montessori Materi Organ Pencernaan Manusia Pada Kelas V”. Penelitian ini dibatasi pada penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dalam peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas V SD Negeri Puren berjumlah 32 siswa dengan materi pembelajaran IPA, yaitu organ pencernaan manusia. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. manusia siswa kelas V SD Negeri Puren semester gasal tahun ajaran 2018/2019 ? 2. Apakah penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dalam pelajaran IPA materi organ pencernaan manusia siswa kelas V SD Negeri. Puren. semester gasal tahun ajaran 2018/2019 ? C. Tujuan 1. Mendeskripsikan upaya peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan manusia siswa kelas V SD Negeri Puren semester gasal tahun ajaran 2018/2019. 2. Meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dengan penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dalam pelajaran IPA materi organ pencernaan manusia siswa kelas V SD Negeri. Puren. semester gasal tahun ajaran 2018/2019. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa a. Siswa mampu menguraikan dasar-dasar suatu penalaran secara mandiri yang mereka pahami mengenai pembelajaran organ pencernaan manusia. b. Siswa mampu merefleksi diri untuk memonitoring aktivitas kognitifnya sendiri di akhir pembelajaran IPA..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 2. Bagi Guru a. Guru dapat mengetahui bahwa media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif. siswa. khususnya pada mata pelajaran IPA, sehingga media tersebut dapat menjadi bahan referensi bagi guru dalam mengajar. 3. Bagi Sekolah a. Sekolah dapat mengetahui bahwa penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori khususnya pada mata pelajaran IPA dapat berpengaruh terhadap hasil berlajar ranah kognitif siswa, sehingga dapat menjadi bahan referensi bagi sekolah dan guru-guru untuk meningkatkan mutu sekolah. 4. Bagi Peneliti a. Peneliti dapat mengetahui media pembelajaran efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi suatu masalah dalam pembelajaran. E. Definisi Operasional 1. Hasil belajar adalah suatu perubahan kognitif dalam diri seseorang sebagai akibat pengalaman dan proses belajar. 2. Media pembelajaran adalah media yang digunakan untuk merangsang siswa supaya lebih fokus dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan sebaiknya berbentuk konkret atau nyata. 3. Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori adalah media yang memiliki karakteristik menarik, bergradasi, auto correction, auto.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. education, dan kontekstual, yang berbentuk replika, kartu bergambar, serta bersifat konkret. 4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa alam dan manusia..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab II ini akan membahas kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. A. Kajian Pustaka 1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget Di dalam teori yang dikemukakan oleh Piaget, dia mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat tahap : tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap operasi konkret dan tahap operasi formal (Suparno, 2001: 24). Berikut penjelasan disetiap tahapannya: 1) Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) Tahap ini merupakan tahap paling awal dalam perkembangan kognitif dan terjadi pada waktu bayi lahir sampai sekitar berumur 2 tahun. Dalam tahap ini intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamah, mendengar, membau dan lain-lain. 2) Tahap Praoperasi (2-7 tahun) Tahap ini merupakan tahap yang memerlukan penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek yang pada saat itu tidak ada bersama subjek. 3) Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun) Tahap ini merupakan tahap perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Anak sudah. 11.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. memperkembangkan operasi-operasi logis yang bersifat reversibel. Dalam tahap ini juga sudah sangat maju mengenai kemampuan anak untuk mengurutkan (seriasi) dan mengklasifikasikan objek. Tahap operasi konkret ditandai dengan sistem operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata/konkret. 4) Tahap Operasional Formal (11 ke atas) Tahap akhir perkembangan kognitif menurut Piaget adalah tahap operasional formal. Pada tahap ini seorang remaja sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan proporsisiproporsisi dan hipotesis dan dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang dapat diamati saat itu. Berdasarkan teori Jean Piaget (Suparno, 2001), siswa yang menjadi objek penelitian adalah kelas V SD berumur 10-11 tahun berada pada tahap operasional konkret dan lebih mudah belajar menggunakan benda-benda yang lebih konkret atau nyata. Benda konkret yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori yang akan digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Puren. 2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Menurut Nawawi.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. (dalam Susanto, 2013: 5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor. Skor ini diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam bidang yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris (Sudjana, 2010: 3). Senada dengan penjelasan tersebut, Sudjana (2010: 65) juga menyatakan bahwa hasil belajar merupakan akibat dari suatu proses belajar. Penelitian ini dikhususkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif. Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif) adalah kemampuan dasar siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran. Menurut Bloom (dalam Susanto, 2013: 7) pemahaman konsep diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Dilihat dari seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami materi pembelajaran. Selaras dengan itu, pendapat Bloom (dalam Sudjana, 1995: 22) menegaskan bahwa hasil belajar ranah kognitif mencakup: ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar adalah suatu perubahan dalam diri seseorang sebagai akibat pengalaman dan proses belajar. Hasil belajar dapat dilihat dalam 3 aspek yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor siswa. Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar yang dilihat dari seberapa besar siswa mampu.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. menerima, menyerap atau mengingat, dan memahami arti dari sebuah materi pelajaran yang nantinya diharapkan siswa mampu mengaplikasi, menganalisis, dan mengevalusi suatu konsep pembelajaran. Pada penelitian ini hasil belajar ranah kognitif dilihat dari data nilai siswa pada evaluasi 1 dan evaluasi 2 yang diberikan setiap akhir pembelajaran. 3. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Media termasuk dalam unsur penting suatu proses belajar mengajar. Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟ (Arsyad, 2007: 3). Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2007: 3) media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi dimana siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Senada dengan Kustandi dan Sutjipto (2011: 8) media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses mengajar dan berfungsi utuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah media yang digunakan untuk merangsang siswa supaya lebih tertarik dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan sebaiknya berbentuk konkret atau nyata. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori yang berbentuk konkret dan dapat merangsang siswa supaya.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. lebih tertarik dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran juga memiliki fungsi dan manfaat dalam proses pembelajaran. b. Fungsi Media Pembelajaran Media berfungsi untuk mempermudah siswa dalam memahami suatu materi. Dengan adanya media yang konkret maka siswa akan lebih mengetahui kesalahan yang mereka miliki dalam proses belajar. Menurut Levie & Lentz (dalam Arsyad, 2007: 16) terdapat empat fungsi media pembelajaran antara lain: 1) Fungsi Atensi Media visual sebagai inti untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran. 2) Fungsi Afektif Dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar. Bagaimana media dapat menggugah emosi dan sikap siswa. 3) Fungsi Kognitif Dilihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa media dapat memperlancar siswa dalam mencapai tujuan belajar. 4) Fungsi Kompensatoris Membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk memperoleh informasi melalui media. Berdasarkan penjelasan di atas, fungsi media pembelajaran di dalam kelas adalah untuk membantu siswa dalam mengatasi kekurangan saat proses pembelajaran. Fungsi yang digunakan dalam penelitian ini lebih.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. tertuju pada fungsi kognitif karena penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori diharapkan dapat memperlancar siswa mencapai tujuan belajar sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. c. Manfaat Media Pembelajaran Media belajar sudah banyak terbukti memiliki fungsi yang baik dalam proses pembelajaran. Menurut Sudjana (1990: 2) manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: 1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa hingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. 3) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran 4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tidak kehabisan tenaga, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat dari media belajar adalah membuat siswa lebih terlibat dalam kegiatan belajar di kelas dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. menarik. Saat siswa mulai tertarik dengan proses pembelajaran pada penelitian ini, maka tujuan pembelajaran lebih mudah dicapai dan dapat meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa. d. Karakteristik Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Sebuah media pastinya memiliki karakteristik atau yang sering disebut ciri-ciri. Pada media berbasis metode Montessori terdapat karakteristik antara lain : 1) Menarik Media pembelajaran dibuat dengan kombinasi warna-warna yang disukai oleh anak-anak. 2) Bergradasi Gradasi dibagi menjadi dua, yaitu gradasi umur dan gradasi rangsangan. rasional.. Gradasi. umur. dilihat. dari. kelas. yang. menggunakan alat sedangkan gradasi rangsangan rasional dilihat dari penggunaan indra dalam menggunakan alat. 3) Kendali kesalahan (auto correction) Media pembelajaran yang digunakan akan membuat siswa tahu ketika mereka melakukan kesalahan. 4) Kemandirian (auto education) Media. pembelajaran. disesuaikan. dengan. umur. anak. yang. menggunakannya supaya anak mampu mandiri dalam memecahkan masalah pada alat peraganya. (Montessori, 2002: 170).

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. 5) Kontekstual Kontekstual. merupakan. tambahan. dari. karakteristik. media. pembelajaran berbasis metode Montessori. Liliard (2005: 32) mengemukakan bahwa dalam prinsip pendidikan Montessori, belajar hendaknya. disesuaikan. dengan. konteks.. Kontekstual. yang. dimaksudkan adalah media pembelajaran disesuaikan dengan keadaan yang ada di lingkungan sekitar siswa dan dibuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan oleh siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki karakteristik yang bersifat menarik, bergradasi, kontekstual, auto correction dan auto education. menjadikan. siswa. mampu. mengetahui. sejauh. mana. pemahaman dan melatih kemandirian mereka. Media pembelajaran berbasis metode Montessori dalam penelitian ini dimanfaatkan guna mendukung penyampaian materi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas. e. Media Pembelajaran IPA Berbasis metode Montessori Materi Organ Pencernaan Manusia Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan manusia ini dibuat oleh Astuti (2017). Media pembelajaran yang dikembangkan berupa papan replika organ pencernaan makanan manusia dan kartu media. Papan replika berisi bagian-bagian organ pencernaan manusia yang. dibuat menyerupai bentuk aslinya. Organ.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. pencernaan manusia dapat dilepas dan dipasang kembali dari papan karena menggunakan magnet sebagai pengeratnya. Tujuan dari media yang digunakan supaya siswa dapat melihat dan meraba bentuk organ pencernaan manusia secara langsung dan lebih rinci. Berikut gambar papan replika organ pencernaan manusia.. Gambar 2. 1 Replika Organ Pencernaan Manusia Bagian kedua terdapat kartu media organ mencernaan manusia. Dalam sebuah kotak terdapat 4 jenis kartu tentang organ pencernaan manusia yaitu, kartu nama organ, kartu gambar organ, kartu fungsi organ, dan kartu control of error. Warna garis tepi dari setiap kartu dibedakan untuk mengetahui jenis kartunya. Kartu nama organ memiliki garis tepi berwarna merah, kartu gambar organ memiliki garis pinggir berwarna biru, kartu fungsi organ memiliki garis tepi berwarna hijau,dan kartu control of error memiliki garis tepi berwarna kuning. Berikut adalah kartu media organ pencernaan manusia..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Gambar 2.2 Kartu Nama Organ Pencernaan Manusia Kartu dengan garis tepi berwarna merah memberi petunjuk masingmasing nama organ pencernaan yang ada pada manusia. Kartu ini akan diletakan pada urutan pertama saat bermain kartu media.. Gambar 2.3 Kartu Gambar Organ Pencernaan Manusia Kartu dengan garis tepi berwarna biru memberi petunjuk masingmasing gambar organ pencernaan manusia. Kartu ini akan disusun pada baris kedua untuk mempermudah dalam mengkoreksi kesalahan..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Gambar 2.4 Kartu Fungsi Organ Pencernaan Manusia Kartu dengan garis tepi berwarna hijau memberi petunjuk masingmasing fungsi organ pencernaan pada manusia. Kartu ini akan disusun dalam barisan yang ketiga.. Gambar 2.6 Kartu Control of Error Kartu Control of Error dengan garis tepi berwarna kuning berfungsi sebagai auto correction. Fungsi dari kartu control of error sama dengan ciri-ciri media Montessori, maka saat siswa bermain dengan kartu dapat mengetahui kesalahan masing-masing. Kartu ini akan disimpan oleh.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. siswa yang berperan sebagai lawan main sehingga siswa pemain tidak akan mengetahui urutan yang benar. Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori adalah media yang memiliki karakteristik menarik, bergradasi, auto correction, auto education, dan kontekstual yang berbentuk replika, kartu bergambar, serta bersifat konkret. Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori ini akan menjadi media pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. Siswa dapat merasakan bentuk dari replika organ pencernaan makanan dan memahami lebih dalam materi organ pencernaan makanan menggunakan permainan kartu control of error. 4. Hakikat IPA a. Pengertian IPA IPA termasuk ke dalam pembelajaran inti di sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari kata-kata Bahasa Inggris “Natural Science” yang berarti ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempelajari peristiwa-peristiwa yang ada di alam (Iskandar, 1997: 1). Adapun menurut Susanto (2013: 167) sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Ilmu pengetahuan alam diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu,.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. pertama ilmu pengetahuan alam sebagai produk meliputi fakta-fakta, prinsip, teori-teori, dan hukum. Ilmu pengetahuan alam yang kedua sebagai proses meliputi mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan. Ilmu pengetahuan alam yang ketiga sebagai sikap meliputi sikap saat melakukan penelitian dan mengomunikasikan hasilnya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah sesuatu yang mempelajari tentang peristiwa alam dan manusia yang idealnya proses pembelajaran di sekolah dasar melibatkan siswa dalam sebuah penelitian atau penyelidikan. Penelitian ini menggunakan proses pembelajaran dengan tersebut guna mengajak siswa mendapat pengalaman langsung melalui pengamatan dan diskusi, menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori. b. Materi Organ Pencernaan Manusia Materi organ pencernaan manusia sekolah dasar kelas V terdapat pada tema 3. Makanan Sehat dengan subtema 2.3 Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan? Kompetensi Dasarnya adalah 3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia. Dari kompetensi dasar tersebut maka diperoleh 5 indikator, yaitu indikator 3.3.1 Menjelaskan pengertian. proses. Mengurutkan proses. pencernaan. makanan. pencernaan makanan. pada. manusia,. 3.3.2. pada manusia, 3.3.3. Mengaitkan nama dan fungsi dari organ pencernaan makanan pada.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. manusia, 3.3.4 Mengidentifikasi zat-zat yang berperan dalam proses pencernaan manusia, 3.3.5 Menyebutkan penyakit organ pencernaan makanan pada manusia. Organ-organ pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. 1) Mulut Rongga mulut terdiri dari gigi, lidah, dan air ludah (air liur). Gigi dan lidah mencerna makanan secara mekanis dengan cara mengunyah dan menghancurkan makanan. Air ludah mencerna makanan secara kimiawi. 2) Kerongkongan Kerongkongan merupakan penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kerongkongan berupa saluran yang panjangnya kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltik dilakukan oleh otot dinding kerongkongan. 3) Lambung Organ pencernaan lambung berfungsi untuk mencerna makanan secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut pepsin dan renin. Pepsin berperan mengubah protein menjadi asam amino. Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu menjadi kasein..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 4) Usus Halus Setelah dicerna di lambung, makanan masuk ke usus halus. Usus halus ini sebenarnya sangat panjang, tetapi melipat-lipat di perut kita. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Usus halus mencerna secara kimiawi. yang. dilakukan oleh getah empedu dan getah pankreas. Usus halus juga menyerap sari-sari makanan yang telah diubah oleh enzim amilase, enzim tripsi, dan ezim lipase. 5) Usus Besar Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Di dalam usus besar terjadi penyerapan air dan garam-garam mineral. Selanjutnya, sisa makanan dibusukkan oleh bakteri pembusuk di dalam usus besar. Hasil pembusukan berupa bahan padat, cair, dan gas. 6) Anus Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus. Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus. Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja dan gas. Gas dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. Setiap organ pencernaan manusia dapat menimbulkan penyakit diantaranya : 1. Diare Diare terjadi jika penderita mengalami buang air besar yang encer atau cair dan terjadi lebih dari empat kali sehari. Penyebab diare adalah kebersihan makanan yang buruk, atau terlalu banyak makan makanan yang asam dan pedas. 2. Sembelit Sembelit merupakan penyakit susah buang air besar. Sembelit disebabkan oleh fases (tinja) yang terlalu keras karena kebiasaan makan makanan yang kurang berserat. 3. Radang Usus Buntu Radang usus buntu terjadi karena adanya penumpukan sisa kotoran yang tidak tercerna pada usus buntu , terutama bagian umbai cacing. Sisa kotoran yang susah dicerna disebabkan oleh makanan yang sulit diuraikan seperti biji cabai. 4. Tifus Tifus merupakan penyakit peradangan pada usus. Tifus disebabkan oleh makanan dan minuman yang tidak terdeteksi kebersihannya. Tifus adalah penyakit menular. B. Penelitian-Penelitian yang Relevan Pada bagian ini, peneliti memaparkan beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan hasil belajar IPA dan media pembelajaran IPA berbasis.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. metode Montessori. Penelitian yang relevan digunakan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Terdapat tiga penelitian relevan yang dipilih, dan ketiga penelitian tersebut berupa skripsi dan jurnal. Penelitian pertama dilakukan oleh Ujeng (2014) berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inores 1 Siney”. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat ada atau tidaknya peningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga IPA kelas IV di SD Inpres 1 Siney. Hasilnya terlihat peningkatan dengan penelitian siklus I diperoleh siswa yang tuntas secara individu sebanyak 8 siswa dari 22 siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 36% dan daya serap klasikal sebesar 63%. Sedangkan hasil penelitian siklus II mengalami peningkatan dengan jumlah siswa yang tuntas secara individu sebanyak 18 siswa dari 22 orang siswa yang mengikuti pembelajaran dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 82% dengan daya serap klasikal sebesar 85%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pembelajaran menggunakan alat peraga IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Inpres 1 Siney. Selanjutnya, penelitian oleh Rusiana (2014) yang berjudul “Penggunaan Media KOKAMI Pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Darugan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember”. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat bagaimana penerapan, aktivitas, dan hasil belajar siswa dengan penggunaan media KOKAMI (kotak dan kartu misterius). Hasil dari penelitian ini adalah aktivitas mendengarkan meningkat 23,68%, aktivitas diskusi meningkat 23,16%, dan aktivitas menyelesaikan soal.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. meningkat 32,65%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 22 anak (57,89%), dan pada silkus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 35 anak (92,10%). Dari hasil penelitian tersebut, penggunaan media KOKAMI dalam pembelajaran IPA kelas VA SDN Darugan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian relevan yang ketiga berupa penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Erlita (2018) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode Montessori Materi Organ Pencernaan Manusia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji selisih terhadap kelompok eksperimen Sig. (2-tailed) sebesar 0,01. Besar pengaruh perlakuan ditunjukkan dengan koefisien determiasi sebesar 0,3844 dalam persentase yaitu 38,42% yang berarti bahwa memiliki efek besar pada hasil belajar IPA siswa kelas V. Ketiga penelitian di atas menunjukkan adanya persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu, penggunaan media dalam proses pembelajaran dan objek yang diamati merupakan hasil belajar. Penelitian relevan yang pertama dan kedua membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan media dalam proses pembelajaran. Penelitian relevan yang ketiga membuktikan adanya pengaruh penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar. Media.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. dalam ketiga penelitian sebelumnya terbukti berpengaruh dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga, peneliti menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan makanan manusia dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Hal yang baru dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan makanan manusia dalam penelitian tindakan kelas. Hal ini didasari oleh penelitian relevan yang telah menguji pengaruh penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan makanan manusia pada hasil belajar. Hasilnya, media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan makanan manusia berpengaruh pada hasil belajar siswa SD kelas V. Penelitian ini melakukan peningkatan untuk hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Puren guna menyelesaikan permasalahan hasil belajar yang rendah pada materi organ pencernaan makanan manusia. C. Peta Literatur Bedasarkan beberapa penelitian yang relevan di atas, peneliti menerapkan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi organ pencernaan manusia untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Puren. Berikut ini merupakan gambar bagan dari penelitian relevan :.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Ujeng (2014) “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney”. Rusiana (2014) “Penggunaan Media Kokami pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember”. Erlita (2018) “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode Montessori Materi Organ Pencernaan Manusia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V”. Peningkatan Hasil Belajar Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Materi IPA Organ Pencernaan Manusia pada Siswa Kelas V (Henderliza, 2019). Gambar 2.6 Peta Literatur. D. Kerangka Berpikir Penelitian ini dilaksanakan karena melihat rendahnya hasil belajar siswa yang ada di kelas V SD Negeri Puren. Terjadi penurunan rata-rata kelas dari tahun ajaran 2017/2018 ke 2018/2019. Pada tahun ajaran 2017-2018 nilai ratarata kelas V sejumlah 85,1. Terdapat 70% atau 22 orang dari 30 orang siswa V yang sudah memiliki hasil belajar kognitif yang baik dan tuntas mencapai nilai di atas KKM. Sedangkan, 30% atau 8 orang siswa kelas V masih kesulitan untuk memperoleh hasil belajar kognitif yang baik. Pada tahun ajaran 20182019 nilai rata-rata kelas 60,08. Terdapat 23% atau 9 orang dari 35 orang siswa kelas V yang sudah memiliki hasil belajar kognitif yang baik dan tuntas mencapai nilai di atas KKM. Sedangkan, 77% atau 26 orang siswa kelas V.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. masih kesulitan untuk memperoleh hasil belajar kognitif yang baik. Persentase hasil belajar ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dan terjadi penurunan hasil ketuntasan dan rata-rata kelas dari tahun ajaran 20172018 dan 2018-2019 sebanyak 25,02. Selain itu, hasil belajar di atas sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA materi organ pencernaan manusia. Permasalahan yang ditemukan yaitu rendahnya hasil belajar siswa dan proses penyampaian guru tentang materi pembelajaran bersifat satu arah. Siswa cenderung tidak fokus pada proses pembelajaran dan mengalami kebingungan atau keliru dalam membedakan organ pencernaan manusia dengan organ lain pada tubuh manusia. Materi organ pencernaan makanan pada manusia termasuk dalam materi yang abstrak karena siswa tidak bisa melihat secara langsung organ pencernaan makanan pada manusia. Proses pembelajaran yang berlangsung adalah mendengarkan ceramah dari guru dan mengerjakan buku paket tanpa adanya media pembelajaran sebagai pendukung. Saat guru menjelaskan, siswa mulai sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Siswa tidak terfokus pada pembelajaran dan beberapa siswa bermain “stik ice cream”, membuat bola dari sobekan kertas, dan berbicara dengan teman lainnya. Proses pembelajaran yang terjadi ternyata mempengaruhi nilai hasil belajar yang diperoleh siswa. Proses pembelajaran yang menarik bagi siswa sekolah dasar adalah pembelajaran. dengan. menggunakan. media. pembelajaran.. Peneliti. menggunakan langkah-langkah pembelajaran sebagai upaya peningkatan hasil belajar dan menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Montessori dalam proses pembelajaran materi organ pencernaan manusia. Media pembelajaran yang dipilih berbentuk benda konkret akan membantu siswa untuk lebih mudah menerima materi yang dipelajari. Berlandaskan teori perkembangan kognitif anak yang dikemukakan oleh Piaget, dapat dikatakan bahwa siswa kelas V SD yang berusia antara 7-11 tahun berada pada periode operasional konkret di mana anak belajar menggunakan alat indera dari benda konkret yang mereka jumpai di sekitar mereka. Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang konkret, belum bersifat abstrak apalagi hipotesis (Suparno, 2001: 70). Penggunaan benda konkret yang dimaksudkan yaitu penggunaan media pembelajaran papan replika dan kartu bergambar dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran, dapat membantu siswa menyerap materi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan maksimal. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembalajaran IPA berbasis metode Montessori. Media yang digunakan memiliki karakteristik menarik, bergradasi, auto correction, dan auto education (Montessori 2002 :170) dan kontekstual. Siswa dapat meraba atau merasakan secara langsung bentuk dan membedakan warna organ pencernaan yang selama ini gambarnya mereka lihat di buku paket. Media yang digunakan berbentuk papan replika organ pencernaan makanan manusia. Media papan replika organ pencernaan manusia berguna untuk melatih motorik siswa dan membuat siswa lebih paham dengan materi karena mereka memiliki pengalaman belajar. Media kartu bergambar dapat membantu siswa dalam membedakan bentuk organ pecernaan, nama, dan fungsinya berdasarkan warna.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. garis tepi kartu. Penggunaan media akan membantu siswa untuk memperoleh banyak pengalaman dalam proses belajar. Pengalaman yang menurut siswa menyenangkan akan mempermudah materi pelajaran masuk dan tersimpan di dalam memori siswa. Penelitian ini difokuskan pada satu variabel saja yaitu, hasil belajar kognitif dengan proses pembelajaran organ pencernaan manusia menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori. Data hasil belajar akan diperoleh dari nilai yang didapatkan siswa pada saat mengerjakan soal evaluasi 1 dan soal evaluasi 2. Jika penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori diterapkan, media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran organ pencernaan manusia siswa kelas V SD Negeri Puren. E. Hipotesis Tindakan 1. Upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Puren semester gasal tahun ajaran 2018/2019 menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dengan menerapkan langkah berikut: 1) penjelasan materi dan media, 2) proses belajar menggunakan media, 3) tanya jawab, 4) kesimpulan, 5) tes. 2. Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dalam materi organ pencernaan manusia siswa kelas V SD Negeri Puren semester gasal tahun ajaran 2018/2019..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN Bab III ini akan memaparkan mengenai (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3) desain, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) uji validitas dan reliabilitas, (7) teknik analisis data, (8) indikator keberhasilan, dan (9) jadwal penelitian. A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara sederhana PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik (Mulyasa, 2009: 10). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2012: 9) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Prosedur PTK biasanya meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan (Mulyasa, 2009: 70). Dalam setiap siklus terdapat beberapa tahap yang meliputi rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin yang konsep pokok yang terdiri dari empat komponen, yaitu a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting) (Kusumah dan Dwitagama, 2012: 20).. 34.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Untuk lebih jelasnya, siklus PTK menurut Kurt Lewin tersebut digambarkan sebagai berikut:. REFLEKSI. OBSERVASI. SIKLUS I. PERENCANAAN. PELAKSANAAN REFLEKSI OBSERVASI. SIKLUS II. PERENCANAAN. PELAKSANAAN. Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas (Lewin dalam Kusumah dan Dwitagama, 2012: 20) Berikut ini adalah penjelasan dari 4 komponen penelitian tindakan kelas : 1. Perencanaan Perencanaan merupakan kegiatan pokok pada tahap awal yang harus dilakukan peneliti sebelum melakukan PTK. Melalui perencanaan ini, peneliti terlebih dahulu melakukan kerja sama dengan wali kelas yang bersangkutan dan berdiskusi mengenai permasalahan yang terjadi di kelas tersebut. Kegiatan perencanaan ini berupa menyiapkan bahan ajar, menyiapkan rencana mengajar, merencanakan bahan untuk pembelajaran, serta menyiapkan hal lain yang diperlukan dalam proses pembelajaran (Arikunto,. 2015:. 143).. Perencanaan. dibuat. untuk. memperlancar.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. pelaksanaan dalam penelitian berupa pembuatan RPP dan mempersiapkan media pembelajaran. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa dan peneliti sebagai guru dibagi dalam 2 siklus. Tindakan dilakukan sesuai dengan RPP serta langkah-langkah yang sudah dibuat. Setiap siklus memiliki kegiatan pembelajaran yang berbeda akan tetapi, tetap memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan hasil belajar. 3. Observasi Observasi dilakukan guna mengamati adanya penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas. Selain itu, observasi dilakukan guna mengamati perubahan atau peningkatan hasil belajar akibat adanya tindakan di dalam kelas. Data yang akan diamati adalah hasil pekerjaan siswa pada soal evaluasi 1 dan soal evaluasi 2 yang akan diberikan pada akhir pertemuan setiap siklus. 4. Refleksi Refleksi dalam PTK adalah upaya mengkaji apa yang telah terjadi atau yang tidak terjadi. Mengkaji apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dari tindakan perbaikan yang telah dilakukan di dalam kelas. Hasil dari refleksi digunakan untuk perbaikan pada perencanaan di tahap (siklus) berikutnya (Arikunto, 2015: 44). Pada tahap refleksi, peneliti dan guru berdiskusi mengenai hasil belajar yang diperoleh siswa yang akan menjadi tolak ukur penelitian harus dilanjutkan atau berhenti..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Puren yang terletak di Jalan Tantular, Sleman Yogyakarta. Lokasi ini sangat strategis karena berada di tengah permukiman warga dan di pinggir jalan. Bangunan sekolah ini terdiri atas bangunan tunggal yang terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas 1 sampai kelas 6, ruang perpustakaan dan ruang UKS, ruang ekstrakurikuler, musolah dan gudang. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini ditujukan kepada anak kelas V SD Negeri Puren tahun ajaran 2018-2019 yang berjumlah 32 siswa. Siswa laki-laki berjumlah 16 orang, sedangkan siswa perempuan di kelas berjumlah 19 orang. Prestasi yang pernah diraih oleh anak SD Negeri Puren ini sudah cukup baik. 3. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif siswa dalam pemahaman materi Organ Pencernaan Manusia menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori. Kemampuan kognitif dapat dilihat dari nilai hasil pencapaian indikator pembelajaran yang telah disusun. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2018 sampai dengan bulan Juni 2019, yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, dan pelaksanaan setiap siklus. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini akan dirinci sebagai berikut: Pada bulan September 2018, peneliti melaksanakan observasi permasalahan yang ada di kelas V SD Negeri.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Puren. Bulan Oktober hingga bulan Desember 2018 peneliti menyusun perencanaan penelitian dan penyusunan istrumen serta validitas instrumen. Peneliti memberikan surat ijin penelitian ke sekolah dan mengambil data awal pada bulan Januari 2019. Pengumpulan data dilanjutkan pada bulan Februari dengan melakukan wawancara guru dan melaksanakan proses penelitian siklus I pembelajaran menggunakan media belajar papan replika organ. pencernaan. makanan. manusia. dan. siklus. II pembelajaran. menggunakan media kartu bergambar berdasarkan organ pencernaan dan fungsinya. Pada bulan Maret 2019, peneliti mulai mengolah data yang telah dikumpulkan dilanjutkan penyusunan laporan skripsi lebih lengkap dilakukan pada bulan April 2019. Revisi dilakukan pada bulan Mei hingga Oktober 2019. C. Desain Penelitian 1. Persiapan Sebelum melakukan penelitian ini, langkah awal yang dilakukan adalah permohonan izin kepada SD Negeri Puren Yogyakarta untuk melaksanakan observasi, wawancara dan penelitian di sekolah tersebut. Pada kegiatan observasi, dilakukan pengamatan pembelajaran IPA di kelas V sebagai gambaran kondisi siswa, guru dan proses pembelajarannya. Peneliti melakukan wawancara kepada wali kelas V tentang proses belajar dan hasil belajar siswa. Masalah ditemukan pada tahap persiapan dan ditentukan tindakan yang dapat memperbaiki permasalahan di kelas tersebut..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. 2. Rencana Setiap Siklus Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilakukan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada kegiatan inti, setiap siklus menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori pada materi organ pencernaan manusia. a. Siklus 1 1) Perencanaan Perencanaan yang dilakukan sebelum memberikan tindakan kepada anak kelas V SD Negeri Puren Yogyakarta adalah: (1) menentukan KI dan KD terkait tindakan yang akan diberikan, yaitu pada KD organ pencernaan. manusia,. (2). menyusun. rancangan. pelaksanaan. pembelajaran (RPP), (3) menyusun instrumen pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini lebih menekankan pada penggunaan media yang berbentuk papan replika organ pencernaan manusia dalam pembelajaran organ pencernaan manusia. 2) Pelaksanaan (Tindakan) a) Kegiatan awal 1. Pembiasaan Membaca 15 menit. 2. Guru mengajak siswa untuk berdoa 3. Guru mengucapkan salam, bertanya apa kabar dan mengabsen siswa. 4. Guru melakukan tanya-jawab tentang organ pada tubuh manusia. (apersepsi).

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. 5. Guru menjelaskan tujuan, kompetensi yang akan dicapai dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada hari ini. (orientasi) 6. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Kepala, Pundak, Lutut, Dan. Kaki”. untuk. menyemangati. siswa. dalam. mengikuti. pembelajaran. (motivasi) b) Kegiatan Inti 1. Guru memutarkan video tentang pencernaan makanan pada manusia. (mengamati) 2. Guru menyampaikan materi tentang bentuk dan fungsi setiap organ pencernaan makanan. (langkah 1: penjelasan materi dan media) 3. Guru mendorong siswa untuk bertanya tentang macam-macam organ pencernaan manusia. (menanya) (langkah 2: tanya-jawab) 4. Siswa diajak oleh guru bermain di dalam kelas bernyanyi sambil memberikan barang berurut kepada temannya. (langkah 3: proses pembelajaran menggunakan media) 5. Siswa yang mendapat barang diakhir lagu diajak guru untuk maju kedepan kelas memilih organ pencernaan yang dia kehendaki lalu menyebutkan salah satu fungsinya. (mencoba) 6. Guru mengulang lagu dan siswa yang lain yang mendapat barang diakhir lagu kembali mencoba untuk memilih organ pencernaan yang dia kehendaki lalu menyebutkan salah satu fungsinya. (mencoba).

Gambar

Gambar 2. 1 Replika Organ Pencernaan Manusia
Gambar 2.3 Kartu Gambar Organ Pencernaan Manusia
Gambar 2.4 Kartu Fungsi Organ Pencernaan Manusia
Gambar 2.6 Peta Literatur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tesis Ijazah Sarjana Muda Sains Dengan Kepujian, Universiti Malaysia Sabah, Kota Kinabalu, 2007.. Fariz Sakina Binti

Mathematical Programming Formulations For The Examinations Timetable Problem: The Case of The University Of Dar Es Salaam, African Journal of Science and Technology (AJST) Science

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA.. Universitas

Pemanfaatan ruang diselenggarakan secara bertahap melalui penyiapan program kegiatan pelaksanaan pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang yang akan dilakukan

Aliran bit dan rekonstruksi sinyal ucapan menghasilkan sinyal rekonstruksi yang paling buruk pada kondisi kanal AWGN dengan SNR = 10 dB (plot hasil rekonstruksi

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Kompetensi Dasar Pengolahan Dan Pengawetan Bahan Hasil Pertanian Di. SMKN 1

3 - Duboka kultura (elementi kulture kojih ljudi nisu svjesni) - predstavlja obiteljske odnose, rodno-spolne uloge, neverbalnu komunikaciju, odnose između nadređenih i podređenih,

HUBUNGAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT.. STUDIO CILAKI