• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran IPA SD materi sistem pencernaan hewan Ruminansia berbasis metode Montessori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran IPA SD materi sistem pencernaan hewan Ruminansia berbasis metode Montessori"

Copied!
264
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA BERBASIS METODE MONTESSORI. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Weniy Iman Nurjayanti NIM: 151134015. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA BERBASIS METODE MONTESSORI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Weniy Iman Nurjayanti NIM: 151134015. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan, kelancaran dan semangat spiritual dalam mengerjakan skripsi ini. 2. Kedua orang tua yang sangat saya cintai “Bapak Mediy dan Ibu Rina Yanti” yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan dukungan berupa material maupun spiritual. 3. Keluarga besar Anang Lehan dan M. Riswono selaku kakek saya yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan material. 4. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar kesanggupannya” -QS Al Baqarah: 286“Fa inna ma’al-‘usri yusrā” Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. -QS Al Insyirah: 5“Tuhan selalu mendengar harapanmu. Hanya saja, kesabaranmu akan diuji lebih dulu.” -Angel’s Last Mission Love“Ubah ceritanya, Jangan hanya jadi figuran. Ubah keadaanmu dan tentukan takdirmu sendiri.” -Extraordinary You-. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 14 Januari 2020 Penulis. Weniy Iman Nurjayanti. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Weniy Iman Nurjayanti. Nomor Mahasiswa. : 151134015. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA BERBASIS METODE MONTESSORI beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 14 Januari 2020 Yang menyatakan. Weniy Iman Nurjayanti. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA BERBASIS METODE MONTESSORI Weniy Iman Nurjayanti Universitas Sanata Dharma 2020 Latar belakang penelitian adalah kebutuhan media pembelajaran yang konkret pada materi sistem pencernaan hewan ruminansia. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan prosedur pengembangan media pembelajaran sistem pencernaan hewan ruminansia berbasis metode Montessori, (2) Mengetahui kualitas media pembelajaran sistem pencernaan hewan ruminansia berbasis metode Montessori. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Model pengembangan yang digunakan yaitu model yang dipaparkan oleh Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2016) yang peneliti batasi sampai langkah uji coba produk. Subjek penelitian ini adalah sepuluh siswa SD Negeri Puren Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis metode Montessori. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, kuesioner dan soal tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) prosedur pengembangan media pembelajaran sistem pencernaan hewan ruminansia berbasis metode Montessori terdapat enam langkah yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk dan uji coba produk, (2) kualitas media pembelajaran sistem pencernaan hewan ruminansia berbasis metode Montessori yaitu sangat baik. Perolehan skor rerata validasi produk oleh para ahli sebesar 3,78 masuk dalam kategori sangat baik. Hal ini didukung oleh hasil uji coba produk pada siswa menunjukkan nilai rerata pretest sebesar 52 dan nilai rerata posttest sebesar 93 dengan selisih rerata sebesar 41 atau 78,8 %. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sistem pencernaan hewan ruminansia memiliki kualitas sangat baik dan dapat membantu siswa dalam memahami materi sistem pencernaan hewan ruminansia. Kata Kunci: Penelitian dan pengembangan, media pembelajaran berbasis metode Montessori, IPA, dan sistem pencernaan hewan ruminansia.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT DEVELOPMENT OF ELEMENTARY SCHOOL SCIENCE STUDY LEARNING MEDIA OF RUMINANT ANIMAL DIGESTION SYSTEM MATERIAL BASED ON MONTESSORI METHOD Weniy Iman Nurjayanti Sanata Dharma University 2020 The background of this research is the need for concrete learning media on the material of the ruminant animal digestion system. The purpose of this research were (1) to describe the development procedure of media to study the digestion system of ruminant animals based on the Montessori method, (2) to know the quality of learning media for the digestion system of ruminant animals based on the Montessori Method. The type of research used is Research and Development (R&D). The development model used is the model presented by Borg and Gall (in Sugiyono, 2016), which researcher limit to the product trial step. The subject of this study were ten fifth grade students of Puren National Elementary School Yogyakarta in 2018/2019 school year. The object of this research is a learning media based on the Montessori Method. The instruments used in this study were observation guidelines, interview guidelines, questionnaires and test questions. The data analysis technique that used were quantitative and qualitative. The results of this research showed that (1) the procedure for developing a learning media system for ruminant animal digestion based on the Montessori method consists of six steps namely potential and problems, data collection, product design, product validation, product revision, and experimental products, (2) the quality of learning media for the digestion system of ruminant animals based on the Montessori method was very good. The average score of product validation by experts was 3.78 in the very good category. This is supported by the results of product trials on students showing the average pretest score of 52 and the average posttest score of 93 with an average difference of 41 or 78.8%. Therefore, it can be concluded that the learning media of ruminant animal digestion system has very good quality and can help students in understanding the material of ruminant animal digestion system. Keywords: Research and Development, learning media based Montessori Method, natural science, and ruminant animal digestion system.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kepada hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran IPA SD Materi Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Berbasis Metode Montessori” dengan lancar. Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S.Pd.) di Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahawa tanpa ada bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan, kelancaran dan semangat spiritual dalam mengerjakan skripsi ini. 2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD, Universitas Sanata Dharma. 4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD, Universitas Sanata Dharma. 5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. dan Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang mendampingi, mengarahkan, memberi semangat kepada saya selama proses penelitian hingga penyusunan skripsi. 6. Kepala Sekolah, dan para guru di SD Negeri Rendeng yang berkenan memberikan izin melaksanakan uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian. 7. Kepala Sekolah, dan para guru di SD Negeri Puren Yogyakarta yang berkenan memberikan izin melaksanakan penelitian.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. Orang tua terkasih, Bapak Mediy dan Ibu Rina Yanti yang memberikan semangat, dukungan moral, kasih sayang, senantiasa mendoakan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu. 9. Kedua adik saya Rizqi Armey Safitri dan Aryaguna yang memberikan semangat, kasih sayang, senantiasa mendoakan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu. 10. Sahabat-sahabat saya yang selalu memberikan semangat dan dukungan, yakni Asrori Susanto, Apni Apriani, Vivie Maretha, Putri Nugraheni Wijayanti, Birgita Delly Adelina, Agatha Cristhy Leatemia dan Anastasia Eka San Diana. 11. Keluarga saya selama di kost yang selalu memberikan semangat dan dukungan, yakni Lia, Olina, Rissa, Ayu, Monic dan Chaca. 12. Teman payung skripsi R&D Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode Montessori yang memberi semangat serta tempat bertukar pikiran yakni Intan Tri Hapsari. 13. Semua pihak yang membantu dan memberi dukungan yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.. Yogyakarta, 14 Januari 2020 Peneliti. Weniy Iman Nurjayanti. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR RUMUS .......................................................................................... xviii DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xix DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xx DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xxi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Penelitian ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian................................................................................... 7 E. Definisi Operasional ................................................................................ 8 F. Spesifikasi Produk ................................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 16 A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 16 1. Teori Perkembangan Anak ................................................................. 16 2. Media Pembelajaran ........................................................................... 19 xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori ............................ 20 4. Ilmu Pengetahuan Alam ..................................................................... 23 B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 29 C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 31 D. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 34 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 36 A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 36 B. Setting Penelitian ..................................................................................... 36 1. Subjek Penelitian................................................................................ 37 2. Objek Penelitian ................................................................................. 37 3. Lokasi Penelitian ................................................................................ 37 4. Waktu Penelitian ................................................................................ 38 C. Rancangan Penelitian .............................................................................. 38 D. Prosedur Penelitian .................................................................................. 41 1. Potensi dan Masalah ........................................................................... 43 2. Pengumpulan Data ............................................................................. 44 3. Desain Produk .................................................................................... 44 4. Validasi Desain atau Produk .............................................................. 46 5. Revisi Desain atau Produk ................................................................. 46 6. Uji Coba Produk................................................................................. 46 E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 47 1. Observasi ............................................................................................ 48 2. Wawancara ......................................................................................... 48 3. Kuesioner ........................................................................................... 49 4. Tes ...................................................................................................... 50 F. Instrumen Penelitian ................................................................................ 51 1. Pedoman Observasi ............................................................................ 51 2. Pedoman Wawancara ......................................................................... 52 3. Kuesioner ........................................................................................... 54 4. Instrumen Tes ..................................................................................... 57 G. Triangulasi .............................................................................................. 60. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 61 1. Analisis Data Kuantitatif .................................................................... 62 2. Analisis Data Kualitatif ...................................................................... 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 69 A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 69 1. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Berbasis Metode Montessori ........... 69 a. Potensi dan Masalah ........................................................................ 69 b. Pengumpulan data ........................................................................... 77 c. Desain Produk ................................................................................. 96 d. Validasi Desain atau Produk .......................................................... 116 e. Revisi Desain atau Produk .............................................................. 117 f. Uji Coba Produk .............................................................................. 118 2. Kualitas Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Berbasis Metode Montessori ........................................... 123 B. Pembahasan ............................................................................................. 125 1. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Berbasis Metode Montessori ........... 125 2. Kualitas Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Berbasis Metode Montessori ........................................... 131 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 134 A. Kesimpulan ............................................................................................. 134 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 135 C. Saran ....................................................................................................... 136 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 137. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1. Kisi-Kisi Observasi Pembelajaran IPA di Kelas V………. 52. Tabel 3.2. Rencana Wawancara Kepala Sekolah……………………. 53. Tabel 3.3. Rencana Wawancara Guru Kelas V………………………. 53. Tabel 3.4. Rencana Wawancara Siswa Kelas V……………………... 54. Tabel 3.5. Kisi-Kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru dan Siswa Kelas V………………………………………... Tabel 3.6. 55. Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli dan Kuesioner Tanggapan oleh Siswa……………………….... 56. Tabel 3.7. Aspek Penilaian Album Media Pembelajaran……………. 57. Tabel 3.8. Kisi-Kisi Soal Tes Uji Empiris………………………….... 58. Tabel 3.9. Aspek Penilaian Validitas Isi Instrumen Tes……………... 58. Tabel 3.10. Skala dan Kriteria untuk Pedoman Penilaian Instrumen Pedoman Wawancara, Pedoman Observasi, Kuesioner Analisis Kebutuhan, dan Kuesioner Validasi Produk…….. Tabel 3.11. Skala dan Kriteria untuk Pedoman Penilaian Pada Uji Validitas Konstruk Soal Tes………………………….. Tabel 3.12. 63. Skala dan Kriteria untuk Pedoman Penilaian Validitas Isi Soal Tes……………………………………... Tabel 3.13. 62. 63. Skala dan Kriteria untuk Pedoman Penilaian Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan, Kuesioner Validasi Produk dan Soal Tes…………………………….. Tabel 3.14. Skala dan Kriteria untuk Pedoman Penilaian Validasi Produk oleh Ahli………………………………………….. Tabel 3.15. 64. 65. Skala dan Kriteria untuk Pedoman Penilaian Kuesioner Tanggapan Mengenai Media Pembelajaran oleh Siswa….. 65. Tabel 3.16. Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif…………………... 66. Tabel 3.17. Kategorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen……... 66. Tabel 4.1. Hasil Validasi Instrumen Observasi Oleh Ahli………........ 71. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.2. Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Kepala Sekolah…………………………………………………… 71. Tabel 4.3. Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru Kelas V …………………………………………………... 72. Tabel 4.4. Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Siswa…... 72. Tabel 4.5. Hasil Uji Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru. 75. oleh Ahli ………………………………………………… Tabel 4.6. Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan. 75. untuk Guru……………………………………………...... Tabel 4.7. Hasil Uji Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Untuk. 76. Siswa……………………………………………………... Tabel 4.8. Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa……………………………………………….. 76. Tabel 4.9. Hasil Observasi Pembelajaran IPA di Kelas…………….... 77. Tabel 4.10. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah……………….. 79. Tabel 4.11. Hasil Wawancara dengan Guru…………………………... 80. Tabel 4.12. Hasil Wawancara dengan Siswa………………………….. 81. Tabel 4.13. Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru. 84. Tabel 4.14. Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru terkait Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru……………………………….... 86. Tabel 4.15. Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa... 88. Tabel 4.16. Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Siswa terkait Kuesioner Analisis Kebutuhan……………………………………...... 90. Tabel 4.17. Hasil Uji Validasi Isi oleh Ahli………………………….... 109. Tabel 4.18. Hasil Validasi Konstruk Instrumen Tes oleh Ahli………... 109. Tabel 4.19. Rekapitulasi Hasil Validitas Instrumen Tes dengan SPSS…………………………………………….... 111. Tabel 4.20. Hasil Reliabilitas Instrumen Tes dengan SPSS…………... 112. Tabel 4.21. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest………………..…........ Tabel 4.22. Hasil Uji Keterbacaan Soal Pretest dan Posttest oleh Siswa…………………………………………………….... 112. 113. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.23. Hasil Uji Validitas Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli... Tabel 4.24. Hasil Validasi Kuesioner Tanggapan Mengenai Produk Siswa oleh ahli……………………………………………. Tabel 4.25. 114. 115. Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Tanggapan Mengenai Produk oleh Siswa………………………………………... 115. Tabel 4.26. Hasil validasi produk media pembelajaran oleh ahli……... 116. Tabel 4.27. Hasil Validasi Album Penggunaan Media Pembelajaran Oleh Ahli…………………………………………………. 117. Tabel 4.28. Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Media Pembelajaran…………………………………………….... 118. Tabel 4.29. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest Siswa……………. 119. Tabel 4.30. Tanggapan Mengenai Produk Media Pembelajaran Oleh Guru………………………………………………………. 122. Tabel 4.31. Tanggapan Mengenai Produk Media Pembelajaran Oleh Siswa…………………………………………………….... Tabel 4.32. 122. Hasil Penilaian Ciri Media Pembelajaran Montessori Pada Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Hewan. Tabel 4.33. Ruminansia……………………………………………….. 123. Selisih Nilai antara Pretest dan Posttest …………………. 124. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR RUMUS. Rumus 3.1. Rumus 3.2. Rumus Perhitungan Rerata Hasil Penilaian dengan Skala Likert………………………………………………...……. 66. Rumus Perhitungan Presentase Jawaban pada. 67. Kuesioner ………………………………………………... Rumus 3.3. Rumus Perhitungan Nilai Pretest dan Posttest …………... 67. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN. Bagan 2.1. Literature Map Penelitian yang Relevan…………………. 31. Bagan 3.1. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2016: 35 -37)….. 38. Bagan 3.2. Prosedur Penelitian dan Pengembangan………………….. Bagan 3.3. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan……………………………………………….... 42. 61. Bagan 3.4. Triangulasi Sumber Data Wawancara……………………. 61. Bagan 4.1. Triangulasi Sumber Data Wawancara……………………. 82. Bagan 4.2. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data…………………... 94. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GRAFIK. Grafik 4.1. Perolehan Nilai Pretest dan Posttest Siswa…………….. 120. Grafik 4.2. Selisih Rerata Nilai Pretest dan Posttest ………………. 121. xx.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1. Papan Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia………….... Gambar 1.2. Bentuk hasil pencernaan pada setiap organ (a) Rumput,. 10. (b) Potongan rumput 1, (c) Potongan rumput 2, (d) Potongan rumput 3, (e) Bolus 1, (f) Bolus 2, (g) Bolus 3, (h) Bolus 4, (i) Feses dan (j) Kayu petunjuk proses pencernaan………………………………………………... 12 Gambar 1.3. (a) Kartu nama organ, (b) Kartu gambar organ, (c) Kartu fungsi organ, dan (d) Kartu Pengendali Kesalahan (Control of Error)…………………...……………………. Gambar 1.4. (a) Kartu soal dan (b) Kunci jawaban yang ada di belakang kartu soal………………………………………. Gambar 1.5. 13. 14. (a) Ukuran keseluruhan kotak penyimpanan, (b) Tutup kotak penyimpanan dan (c) Ukuran kotak penyimpanan untuk kartu soal dan penyimpanan bentuk hasil makanan yang dicerna oleh hewan ruminansia……………………... 15. Gambar 2.1. Organ Pencernaan Hewan Ruminansia………………….... 27. Gambar 4.1. Papan Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia………….... 103. Gambar 4.2. Kotak Penyimpanan Media Pembelajaran………………... 104. Gambar 4.3. Kotak Penyimpanan Bentuk Hasil Pencernaan dan Kartu Soal……………………………………………………….. 104. Gambar 4.4. Bentuk Hasil Pencernaan Pada Setiap Organ dan Kayu Petunjuk…………………………………………………... Gambar 4.5. (a) Kartu nama organ, (b) Kartu gambar organ, (c) Kartu fungsi organ………………………………………………. Gambar 4.6. 105. 106. (a) Kartu pengendali kesalahan (Control of Error), (e) Kartu soal dan (f) Kunci jawaban yang ada di belakang kartu Soal…………………………………………………. 107. xxi.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Instrumen Identifikasi Masalah……………………....... 139. Lampiran 1.1. Lembar hasil observasi pembelajaran IPA…………….. 139. Lampiran 1.2. Transkrip wawancara dengan Kepala Sekolah………….. 141. Lampiran 1.3. Transkrip wawancara dengan guru……………………... 144. Lampiran 1.4. Transkrip wawancara dengan siswa……………………. 147. Lampiran 2. Instrumen Analisis Kebutuhan…………………………. 149. Lampiran 2.1. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan guru…………………………………………………….. Lampiran 2.2. 149. Lembar hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan siswa………………………………………………….... 152. Lampiran 3. Instrumen Tes………………………………………….. 155. Lampiran 3.1. Lembar hasil validasi isi instrumen tes oleh ahli………. 155. Lampiran 3.2. Lembar hasil validasi konstruk instrumen tes oleh ahli... 159. Lampiran 3.3. Lembar hasil pengerjaan soal tes oleh siswa dalam uji empiris…………………………………………………... Lampiran 3.4. 167. Output SPSS untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrument tes…………………………………………… 169. Lampiran 3.5. Lembar hasil uji keterbacaan……………………………. 172. Lampiran 3.6. Lembar hasil pengerjaan Soal Pretest…………………. 178. Lampiran 3.7. Lembar hasil pengerjaan Soal Posttest…………………. 182. Lampiran 4. Validasi Produk…………………………………………. 186. Lampiran 4.1. Lembar hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli………………………………………………………. Lampiran 4.2. Lembar hasil validasi kuesioner tanggapan mengenai media pembelajaran oleh siswa…………………………. Lampiran 4.3. 186. 190. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan mengenai media pembelajaran oleh siswa……………… 194. Lampiran 4.4. Lembar hasil validasi produk media pembelajaran oleh. xxii.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ahli……………………………………………………… Lampiran 4.5. Lembar hasil validasi album penggunaan media pembelajaran oleh ahli…………………………………... Lampiran 4.6. 197. 202. Lembar hasil tanggapan mengenai produk media pembelajaran oleh siswa………………………………... 206. Lampiran 5. Surat Penelitian………………………………………….. 210. Lampiran 5.1. Surat izin penelitian……………………………………... 210. Lampiran 5.2. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian………... 211. Lampiran 6. Album Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia…………………………………………….... Lampiran 7. 212. Gambar Produk Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia…………………………………….... 238. Lampiran 8. Dokumentasi Uji Coba Produk…………...……………... 239. Lampiran 9. Curriculum Vitae………………………………………... 240. xxiii.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional A. Latar Belakang Penelitian Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata natural science, yang artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Samatowa, 2011: 3). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang mempermudah siswa untuk terlibat langsung dan menemukan sendiri pengetahuan mengenai sesuatu. IPA merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar menekankan pada pemberian belajar langsung yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dijelaskan dalam Setiadi, dkk (2011: 164) bahwa “Pendidikan sains (IPA) menekankan pada pengalaman. secara. langsung”.. Dalam. pembelajaran. IPA. siswa. dapat. mengembangkan sejumlah keterampilan proses (keterampilan atau kerja ilmiah) dan sikap ilmiah dalam memperoleh pengetahuan ilmiah tentang dirinya dan alam sekitar. Sehingga guru berperan penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk siswa. Salah satu Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013 yang harus dikuasai oleh siswa SD kelas V adalah menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara. 1.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. memelihara kesehatan organ pencernaan manusia. Materi organ pencernaan dan fungsinya pada hewan disini yaitu hewan ruminansia. Hewan ruminansia adalah kelompok hewan mamalia yang biasa memamah (memakan) dua kali dan dikenal dengan hewan memamah biak. Sistem pencernaan hewan ruminansia ini lebih kompleks dibandingkan dengan pencernaan hewan lainnya. Oleh karena itu dalam pembelajaran IPA diperlukan sarana prasarana yang mendukung dalam menekankan konsep-konsep materi IPA kepada siswa serta siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya saat pembelajaran di kelas tidak banyak dijumpai guru-guru yang menggunakan media pembelajaran yang nyata atau konkret sebagai sarana untuk mejelaskan materi. Guru menjelaskan materi menggunakan gambar-gambar yang terdapat di buku Tematik. Banyak materi yang memerlukan media pembelajaran sebagai sarana untuk membuat siswa mengerti dengan melihat atau memegang langsung media yang terkait dengan materi. Terutama dalam materi IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang banyak memerlukan media nyata atau konkret dalam pembelajarannya. Berdasarkan teori perkembangan kognitif anak menurut Piaget tahap perkembangan anak dibagi menjadi 4 yaitu (1) sensorimotorik, (2) pra-operasional, (3) operasional-konkret, dan (4) operasionalformal. Usia anak dalam memasuki bangku sekolah dasar berada dalam tahap perkembangan kognitif operasional-konkret (usia 7-11 tahun), dimana mereka mulai menyelesaikan sesuatu atau masalah secara konkret dan nyata. Pada tahap ini anak sudah dapat memandang dunia secara obyektif, mulai berpikir secara operasional. untuk. mengkalasifikasikan. benda-benda,. membentuk. dan. 2.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mempergunakan. keterhubungan. aturan-aturan,. prinsip. ilmiah. sederhana,. mempergunakan hubungan sebab akibat, serta dapat memahami suatu konsep (Suparno, 2001: 69). Dari teori Piaget, disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan oleh anak sekolah dasar yang berada pada tahap perkembangan kognitif operasional-konkret. Pada saat melakukan penelitian di SDN Puren Yogyakarta, ditemukan permasalahan yang berkaitan dengan media pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah dan guru pada tanggal 29 Oktober 2018 di SDN Puren Yogyakarta. menunjukkan. bahwa. ketersediaan. dan. penggunaan. media. pembelajaran di sekolah masih sangat rendah. Berdasarkan hasil observasi mengenai pembelajaran IPA di kelas V pada tanggal 31 Oktober -1 November 2018 di SDN Puren Yogyakarta menunjukkan bahwa guru cenderung menjelaskan. menggunakan. metode. ceramah. dan. tanya. jawab.. Dalam. pembelajaran guru tidak menggunakan media nyata atau konkret sehingga siswa sulit memahami materi yang diajarkan. Pada saat guru selesai menjelaskan, guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa namun hanya beberapa siswa yang langsung mejawab, siswa lainnya hanya diam karena saat guru menjelaskan siswa asik berbicara dengan teman sebangkunya. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi pada pembelajaran IPA materi sistem pencernaan hewan ruminansia di kelas V SD Perumnas Condong Catur pada saat peneliti melakukan kegiatan PLP 3 (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) yang diselenggarakan oleh Prodi PGSD. Pada saat observasi peneliti mengamati ketersediaan media pembelajaran di kelas, bagaimana cara guru mengajar serta keaktifan siswa.. 3.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran guru sudah berusaha menyampaikan materi dengan menggambarkan organ pencernaan hewan ruminansia di papan tulis serta menjelaskan alurnya. Ketika menjelaskan guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai fungsi dari organ pencernaan hewan ruminansia beberapa siswa menjawab pertanyaannya namun ada juga siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan hanya berbicara dengan teman sebangkunya. Media pembelajaran IPA yang tersedia di kelas berupa gambar-gambar sistem pernapasan hewan dan manusia serta ruangan kelas tersebut dilengkapi dengan proyektor LCD sehingga dapat menunjang proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara siswa pada tanggal 29 Oktober 2018 di SDN Puren, menunjukkan siswa juga mengalami kesulitan dalam mempelajari materi sistem pencernaan hewan ruminansia pada pembelajaran sebelumnya karena proses pencernaannya terlalu rumit dan setiap organ pencernaannya memiliki fungsi yang berbeda. Guru mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi sistem pencernaan hewan ruminansia karena materi tersebut bersifat abstrak atau sulit untuk dijelaskan karena organ-organ pencernaan berada didalam tubuh sapi tidak bisa di lihat oleh siswa secara langsung, sehingga siswa membutuhkan media pembelajaran yang konkret untuk mempelajari materi tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan suatu solusi untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran IPA. Dari hasil kuesioner analisis kebutuhan guru, 100% guru mengatakan bahwa media pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami konsep pembelajaran IPA. Selain itu, hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa,. 4.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 100% siswa mengatakan bahwa media pembelajaran dapat membantu mereka dalam memahami materi pembelajaran IPA. Hasil tersebut dijadikan sebagai pertimbangan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA yang dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan dalam memahami materi. Melalui hasil analisis kebutuhan, baik guru maupun siswa menyadari bahwa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan penggunaan media pembelajaran yang konkret. Media pembelajaran dapat membantu siswa mendapatkan pengalaman langsung serta menimbulkan ketertarikan siswa untuk mempelajarinya, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi dan bisa menyimpulkan sendiri materi yang telah dipelajari. Media pembelajaran berbasis metode Montessori bisa menjadi salah satu media pembelajaran alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Media pembelajaran berbasis metode montessori ini memiliki empat karakteristik yaitu menarik, bergradasi (terdiri dari banyak warna), autocorrection (memiliki pengendali kesalahan) dan auto-education (menggunakan media secara mandiri yang membuat siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna). Media pembelajaran berbasis metode Montessori terbukti dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Husadani (2017) dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran IPA SD Materi Bagian-Bagian Tubuh Katak Berbasis Metode Montessori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori sangat baik dengan perolehan skor rerata sebesar 3,86%. Nilai yang. 5.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. diperoleh siswa pada uji coba lapangan terbatas menunjukkan peningkatan nilai yang diperoleh siswa dengan selisih nilai sebesar 35. Penelitian lain dilakukan oleh Dwiasmoro (2017) dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran IPA SD Materi Daur Hidup Hewan Berbasis Metode Montessori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori sangat baik dengan perolehan skor rerata sebesar 3,88. Nilai yang diperoleh siswa pada uji coba lapangan terbatas menunjukkan peningkatan nilai yang diperoleh siswa dengan selisih nilai sebesar 23,5. Penelitian lain dilakukan oleh Rahmawati (2017) melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran IPA SD Materi Siklus Air Berbasis Metode Montessori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori sangat baik. Hal ini dibuktikan dari perolehan nilai postest oleh siswa lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pretest dengan selisih rerata skor sebanyak 42,4%. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian dan pengembangan (Research and Development) media pembelajaran IPA materi sistem pencernaan hewan ruminansia pada siswa kelas V SD Negeri Puren Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Media pembelajaran ini dibuat dengan memperhatikan empat ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction dan satu ciri tambahan yaitu kontekstual. Penelitian ini dibatasi pada tahap menghasilkan produk media pembelajaran IPA yang sudah divalidasi oleh beberapa ahli dan digunakan pada saat uji coba produk secara terbatas.. 6.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, digunakan dua rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran IPA SD materi sistem pencernaan hewan ruminansia berbasis metode Montessori untuk siswa kelas V? 2. Bagaimana kualitas media pembelajaran IPA SD materi sistem pencernaan hewan ruminansia berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk siswa kelas V? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan prosedur pengembangan media pembelajaran IPA SD materi sistem pencernaan hewan ruminansia berbasis metode Montessori untuk siswa kelas V. 2. Mengetahui kualitas media pembelajaran IPA SD materi sistem pencernaan hewan ruminansia berbasis metode Montessori dengan kualitas baik untuk siswa kelas V. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini: 1. Bagi Siswa Siswa mendapatkan memperoleh pengetahuan mengenai materi sistem pencernaan hewan ruminansia dengan menggunakan media pembelajaran berbasis metode Montessori. Siswa juga mendapatkan pengalaman belajar. 7.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang lebih menarik dengan penggunaan media berbasis Montessori yang bisa membantu dalam proses pembelajaran. 2. Bagi Guru Sebagai masukan untuk memperkenalkan dan menerapkan media pembelajaran berbasis metode Montessori. 3. Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan pengalaman dalam pelaksanaan penelitian dan mendapatkan pengetahuan tentang penerapan media berbasis metode Montessori dalam pembelajaran IPA, agar bisa diterapkan nanti saat sudah menjadi guru. 4. Bagi Sekolah Menambah pengetahuan mengenai media pembelajaran berbasis metode Montessori serta dapat menggunakan metode tersebut dalam proses pembelajaran. E. Definisi Operasional 1. Teori Perkembangan Anak Perkembangan anak SD pada usia 10-11 tahun berada pada tahap operasi konkret dimana anak sudah bisa berpikir logis terhadap peristiwa yang terjadi serta anak dapat menyelesaikan permasalahan menggunakan objek-objek nyata namun, pemikiran anak belum bisa menyelesaikan permasalahan abstrak sehingga penggunaan benda konkret sangat diperlukan.. 8.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Media Pembelajaran Media pembelajaran merupakan alat atau benda yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami materi. 3. Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Media pembelajaran berbasis Metode Montessori adalah media pembelajaran yang mempunyai empat ciri khusus yaitu ciri menarik, bergradasi, autoeducation, auto-correction dan kontekstual. 4. IPA Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwaperistiwa yang terjadi pada alam dengan melakukan penyelidikan untuk mendapatkan data atau informasi tentang alam semesta. 5. Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia dimulai dari mulut, esofagus, rumen (perut besar), mulut, retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), abomasum (perut masam, usus halus dan anus. F. Spesifikasi Produk Produk yang dikembangkan dan dihasilkan oleh peneliti berupa media pembelajaran sistem pencernaan hewan ruminansia yaitu sapi. Media ini berfungsi untuk membantu siswa mengenal dan memahami sistem pencernaan hewan ruminansia, alat pencernaan sapi terdiri atas mulut, esofagus/kerongkongan, lambung, usus dan anus. Hewan ini memiliki ciri khusus yaitu memiliki lambung yang terdiri atas empat bagian yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam). Produk media pembelajaran. 9.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang dikembangkan terdiri dari empat komponen yaitu, papan sistem pencernaan sapi, kayu penunjuk proses pencernaan sapi serta bentuk hasil pencernaan sapi pada setiap organ, kartu materi sistem pencernaan sapi yang terdiri dari kartu nama organ, kartu gambar organ dan kartu fungsi organ, kartu control of error serta kartu soal dan kotak penyimpanan. 1. Produk Media Papan Sistem Pencernaan Sapi Papan sistem pencernaan sapi ini memiliki bentuk timbul pada setiap organnya dengan ukuran 35 cm x 25 cm. Papan ini berisi gambar sapi lengkap dengan organ pencernaan serta jalur pencernaan makanan. Papan sistem pencernaan sapi ini memiliki warna yang berbeda-beda untuk membedakan antar organ pada sapi, sehingga gradasi warna pada organ pencernaan sapi ini termasuk dalam ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori yaitu bergradasi dan menarik. Bentuk timbul pada setiap organ pencernaan sapi berfungsi untuk membedakan setiap organ. Dalam papan sistem pencernaan sapi terdapat lubang berupa alur dari proses penceraan.. 35 cm. 25 cm. Gambar 1.1 Papan Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia. 10.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Kayu Petunjuk Proses Pencernaan Sapi dan Bentuk Hasil Makanan yang dicerna Kayu petunjuk proses pencernaan sapi serta bentuk hasil makanan yang dicerna akan membantu siswa dalam memahami proses pencernaan pada hewan ruminansia. Pada bagian bawah kayu terdapat jarum pentul yang dimodifikasi sehingga bisa digunakan untuk menjalakan proses pencernaan selain itu pada bagian atas terdapat magnet yang berguna untuk menempelkan hasil pencernaan sapi. Bentuk hasil pencernaan sapi berupa kayu yang didesain seperti rumput, tiga potongan rumput yang berbeda ukuran, empat bolus atau gumpalan rumput yang masih kasar dan feses sapi. Untuk mengetahui alur pencernaan yang benar peneliti menambahkan kartu control of error bentuk hasil pencernaan. Ketika rumput dimakan di campur air liur kemudian dikunyah sebentar lalu ditelan akan berbentuk gambar potongan rumput pertama yang memanjang. Setelah melalui esofagus, makanan akan tiba di bagian lambung yang pertama yaitu rumen (perut besar) saat di rumen makanan akan di proses dengan bantuan mikroba (bakteri) dan dicerna hingga menjadi bubur dalam waktu yang lama. Ketika rumen sudah terisi penuh, makanan yang masih kasar berbentuk potongan rumput kedua sedikit memanjang dibawa kembali menuju mulut untuk dimamah atau dikunyah kedua kalinya saat sapi beristirahat agar teksturnya lebih halus. Setelah selesai di mamah untuk kedua kalinya makanan akan berbentuk potongan rumput ketiga, makanan akan di bawa kembali melewati esofagus menuju retikulum (perut jala) yang berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fermentasi dengan bantuan bakteri serta penyaringan benda-benda asing. 11.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang masuk bersama makanan. Pada retikulum makanan akan membentuk gumpalan-gumpalan kasar (bolus) yang pertama berwarna hijau bertekstur kasar. Selanjutnya makanan masuk ke omasum (perut kitab) disini terjadi penghalusan makanan secara kimiawi serta penyerapan kadar air makanan berbentuk bolus kedua yang berwarna hijau sedikit kekuningan. Setelah itu makanan akan dibawa ke abomasum (perut masam), disini makanan dicerna dengan bantuan enzim pepsin makanan akan berbentuk bolus ketiga yang berwarna hijau kekuningan dan bertekstur sedikit lembut. Dari abomasum makanan menuju usus halus yang akan menyerap sari-sari makanan berbentuk bolus keempat dan berwarna hijau muda. Selanjutnya sisa ampas makanan akan dikeluarkan melalui anus yang berbentuk spiral sedikit memanjang berwarna cokelat disebut feses.. (a). (b). (c). (d). (e). (f). (g). (h). (i). 2,5 cm 33 cm (j) Gambar 1.2 Bentuk hasil pencernaan pada setiap organ (a) Rumput, (b) Potongan rumput 1, (c) Potongan rumput 2, (d) Potongan rumput 3, (e) Bolus 1, (f) Bolus 2, (g) Bolus 3, (h) Bolus 4, (i) Feses dan (j) Kayu petunjuk proses pencernaan 3. Kartu Materi Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Komponen lain dari papan pencernaan hewan ruminansia adalah kartu nama organ pencernaan sapi, kartu gambar organ pencernaan sapi, kartu penjelasan fungsi organ pencernaan sapi dan kartu control of error. Semua kartu terbuat dari. 12.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kertas ivory yang dibentuk menjadi persegi panjang yang berukuran 6,5 cm x 7,5 cm untuk kartu nama organ, kartu gambar organ dan kartu fungsi organ selain itu kartu control of error berukuran 12,8 cm x 7,5 cm. Tiga macam kartu materi yaitu kartu nama organ, kartu gambar organ dan kartu fungsi organ dibedakan berdasarkan warna pada bagian tepi kartu, yaitu ungu pada kartu nama organ, biru tua pada kartu gambar organ dan merah pada kartu fungsi organ. Selain itu, dilengkapi juga dengan kartu pengendali kesalahan (control of error) sebagai kunci jawaban apabila siswa melakukan kesalahan saat menyusun kartu materi. Selain itu juga terdapat kartu soal berukuran 7,5 cm x 5,5 cm dengan garis tepi berwarna kuning. Kartu ini terdiri atas 20 kartu soal yang diambil dari soal uji empiris siswa. Kartu soal memiliki kunci jawaban dibagian belakang dengan ukuran 5,5 cm x 1,2 cm dengan garis tepi berwarna biru.. 6,5 cm Perut bagian inilah yang sebenarnya disebut dengan lambung. Di sini makanan dicerna dengan bantuan enzim pepsin.. ABOMASUM (Perut Masam). (a). (b). (c) Perut bagian inilah yang sebenarnya disebut dengan lambung. Di sini makanan dicerna dengan bantuan enzim pepsin.. ABOMASUM (Perut Masam). 7,5 cm. 7,5 cm. (d). 12,8 cm Gambar 1.3 (a) kartu nama organ, (b) kartu gambar organ, (c) kartu fungsi organ dan (d) kartu pengendali kesalahan (control of error) 13.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Proses pecernaan hewan. Usus Halus. 1,2 cm. ruminansia dimulai dari mulut – esofagus – rumen – mulut –. 5,5 cm. (b). 5,5 cm. retikulum – omasum –. (. abomasum– .... – anus.. (a). 7,5 cm. Gambar 1.4 (a) Kartu Soal dan (b) Kunci Jawaban yang Ada di belakang Kartu Soal. 4. Kotak Penyimpanan Kotak penyimpanan seluruh komponen yang terdiri atas papan sistem pencernaan sapi, kayu penunjuk proses pencernaan sapi serta bentuk hasil pencernaan sapi, kartu materi sistem pencernaan sapi yang terdiri dari kartu nama organ, kartu gambar organ dan kartu fungsi organ serta kartu control of error. Kotak penyimpanan ini berukuran 37 cm x 37 cm dengan tinggi 5,5 cm. Di dalam kotak penyimpanan terdapat lima sekat/pembatas. Pembatas yang pertama digunakan untuk tempat penyimpanan papan sistem pencernaan sapi yang berukuran 25,5 cm x 36 cm. Pembatas yang kedua, ketiga dan keempat digunakan untuk tempat penyimpanan kartu nama organ, kartu gambar organ dan kartu fungsi organ dengan ukuran yang sama yaitu 9 cm x 7 cm. Pembatas yang kelima digunakan untuk tempat penyimpanan kartu control of error dengan ukuran 9 cm x 13,5 cm. Kotak penyimpanan untuk kartu soal dan penyimpanan bentuk hasil makanan yang dicerna oleh hewan ruminansia, media pembelajaran berukuran. 14.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 15,5 cm x 10 cm x 3,5 cm. kotak penyimpanan ini diberi sekat pembatas untuk membedakan tempat kartu soal dan penyimpanan bentuk hasil makanan yang dicerna.. 37 cm. (a) 5,5 cm 37 cm 15,5 cm. (b). (c) 10 cm. 3,5 cm. Gambar 1.5 (a) Ukuran keseluruhan kotak penyimpanan, (b) Tutup kotak penyimpanan dan (c) Ukuran kotak penyimpanan untuk kartu soal dan penyimpanan bentuk hasil makanan yang dicerna oleh hewan ruminansia.. 15.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian. A. Kajian Pustaka Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian. Peneliti akan membahas beberapa hal di antaranya adalah perkembangan anak, media pembelajaran, media pembelajaran berbasis metode montessori dan Pembelajaran IPA. 1. Teori Perkembangan Anak Perkembangan berasal dari terjemahan kata development yang mengandung pengertian perubahan yang bersifat psikis/mental yang berlangsung secara bertahap sepanjang manusia hidup untuk menyempurnakan fungsi psikologis yang diwujudkan dalam kematangan organ jasmani dan kemampuan yang sederhana menjadi kemampuan yang lebih kompleks, misalnya kecerdasan, sikap dan tingkah laku (Susanto, 2011:21). Perkembangan anak merupakan sesuatu yang penting untuk diikuti. Perkembangan anak meliputi banyak aspek mulai dari perkembangan fisik (berat dan tinggi badan), perkembangan mental, hingga memiliki kemampuan baru di setiap tahapan usia. Tahap perkembangan anak tersebut saling berkaitan urutannya tidak dapat ditukar atau dibalik karena tahap sesudahnya mengandaikan terbentuknya tahap sebelumnnya, akan tetapi tahun terbentuknya tahap tersebut dapat berubah-ubah sesuai kondisi dan situasi. 16.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. seseorang (Suparno, 2001: 25). Teori perkembangan kognitif menurut Piaget dapat dikelompokan menjadi empat tahapan, yaitu: tahap sensorimotor (0-2 tahun), tahap pra-operasi (2-7 tahun), tahap operasi konkret (8-11 tahun) dan tahap operasi formal (11 tahun ke atas) (dalam Suparno, 2001). Berikut ini merupakan penjelasam mengenai teori perkembangan kognitif anak menurut Piaget. a. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) Tahap sensorimotor merupakan tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada waktu bayi lahir sampai berumur 2 tahun. Pada tahap ini, pemikiran anak masih berdasarkan indranya terhadap lingkungan sekitar, seperti melihat, meraba, menjamah, mendengar, membau dan lain-lain. Anak juga belum bisa berbicara dengan bahasa ataupun simbol untuk mengungkapkan adanya suatu benda yang tidak berada didekatnya (Suparno, 2001: 26). b. Tahap Pra-operasi (2-7 tahun) Pada tahap ini anak biasanya sudah bisa menggunakan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek di sekitarnya. Tahap ini dicirikan dengan pemikiran yang intuitif. Melalui berbagai simbol tersebut anak dapat mengungkapkan dan berbicara tentang suatu hal tanpa terikat pada ruang dan waktu dimana hal tersebut terjadi (Suparno, 2001: 49). c. Tahap Operasi Konkret (8-11 tahun) Pada tahap ini anak memiliki pemikiran berdasarkan aturan-aturan tertentu yang logis. Dalam tahap ini anak sudah memiliki kemampuan untuk mengurutkan (seriasi) dan mengklasifikasikan objek. Anak telah mengembangkan sistem. 17.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pemikiran logis yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah atau persoalan-persoalan konkret yang dihadapi. Pada tahap operasional-konkret (dalam Susanto, 2013: 79) perkembangan kognitif anak ini ditandai dengan tiga kemampuan baru yaitu mengklasifikasi (mengelompokkan), mengasosiasi (menghubungkan), dan menyusun sehingga anak sudah mampu untuk memecahkan masalah-masalah sederhana. Tetapi cara berpikir anak tetap masih terbatas karena hanya memahami tentang masalah yang konkret atau nyata. Dengan demikian anak masih belum bisa berpikir untuk menyelesaikan masalah yang tidak nyata/abstrak (Suparno, 2001: 69-70). d. Tahap Operasi Formal (11 tahun ke atas) Menurut Piaget (dalam Suparno, 2011: 88) tahap operasi formal adalah tahap terakhir dalam perkembangan kognitif anak. Pada tahap ini seseorang sudah bisa berpikir logis dan teoritis, serta anak sudah mulai berpikir untuk bisa memecahkan masalah abstrak. Berdasarkan empat tahap perkembangan di atas dapat disimpulkan bahwa, perkembangan anak SD kelas V usia 10-11 tahun berada pada tahap operasi konkret. Pada tahap ini anak sudah bisa berpikir logis terhadap peristiwa yang terjadi serta anak dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi menggunakan objek-objek nyata atau berdasarkan kejadian yang dialami langsung. Pada tahap ini pemikiran anak juga belum bisa menyelesaikan permasalahan abstrak sehingga penggunaan benda nyata atau konkret sangat diperlukan. Maka dari itu, anak membutuhkan media pembelajaran sebagai benda konkret yang dapat membantu dalam proses belajar.. 18.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Istilah media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah media dapat dipahami sebagai tengah, perantara, atau pengantar dalam hal ini media merupakan perantara untuk menyampaikan pesan (Karwati, 2014: 223). Sama halnya dengan pernyataan di atas Bovee, (dalam Sanaky, 2013: 3) menyatakan bahwa media adalah alat yang mempunyai fungsi untuk menyampaikan pesan. Adapun pendapat Sukiman (2012: 29) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat serta kemauan siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Berdasarkan paparan dari beberapa ahli mengenai pengertian media dan pembelajaran, menurut Sanaky (2013: 4) media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi. efektifitas dan efisiensi dalam mencapai. tujuan pengajaran. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam menyampaikan pesan selama proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. b. Manfaat Media Pembelajaran Menurut Sanaky (2013: 6) media pembelajaran memiliki dua manfaat yaitu untuk pengajar dan pembelajar. Manfaat bagi pengajar, yaitu; (a) memberikan. 19.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pedoman, arah untuk mencapai tujuan pembelajaran, (b) menjelaskan struktur dan urutan pembelajaran secara baik, (c) memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik, (d) memudahkan kendali pengajar terhadap materi pembelajaran, (e) membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran, (f) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar, (g) meningkatkan kualitas pengajaran, (h) memberikan dan meningkatkan variasi belajar, (i) menyajikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematik, sehingga memudahkan penyampaian, dan (j) menciptakan kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan. Sedangkan manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu; (a) meningkatkan motivasi pembelajar, (b) memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi pembelajar, (c) memudahkan pembelajar untuk belajar, (d) merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis, (e) pembelajaran dalam kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan, dan (f) pembelajar dapat memahami materi pelajaran secara sistematis yang disajikan. Berdasarkan penjelasan manfaat baik untuk pengajar dan pembelajar di atas peneliti tertarik untuk menggunakan media pembelajaran dalam penelitian ini. Media pembelajaran dapat membantu guru dalam mengajarkan materi ke siswa, serta dapat memudahkan siswa dalam memahami lebih jauh materi belajar. 3. Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Uraian media pembelajaran berbasis metode Montessori membahas mengenai syarat dan keunggulannya. Berikut ini merupakan penjelasan dari syarat dan keunggulan media pembelajaran berbasis metode Montessori.. 20.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Syarat Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Media pembelajaran Montessori mempunyai empat ciri khusus yaitu ciri menarik, bergradasi, auto-education, dan auto-correction (Montessori, 2002: 171175).. Berikut merupakan penjelasan mengenai empat ciri khusus media. pembelajaran berbasis Metode Montessori: 1) Menarik Ciri yang pertama adalah menarik. Media pembelajaran ini dibuat menarik dengan memperhatikan warna, bentuk, ukuran dan beratnya sehingga anak tertarik untuk mempelajarinya. Pewarnaan media yang menarik akan akan mengaktifkan sensorial anak dalam menyentuh dan meraba media pembelajaran (Montessori, 2002: 174). 2) Bergradasi Ciri yang kedua adalah bergradasi. Media pembelajaran Montessori mempunyai ciri bergradasi warna, bentuk serta usia anak. Ciri bergradasi ini melibatkan sebanyak mungkin penggunaan panca indra serta disesuaikan dengan usia perkembangan anak (Montessori, 2002: 174). 3) Auto-correction Ciri yang ketiga adalah auto-correction atau pengendali kesalahan. Media pembelajaran berbasis metode Montessori ini memiliki pengendali kesalahan yang berfungsi sebagai pengoreksi aktivitas yang dilakukan anak. Hal ini bertujuan agar anak dapat mengetahui secara mandiri benar atau salah aktivitas pembelajaran yang sedang dilakukan tanpa bantuan orang lain yang mengoreksi (Montessori, 2002: 171).. 21.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4) Auto-education Ciri yang ketiga adalah auto-education. Media pembelajaran berbasis metode Montessori ini dirancang untuk menumbuhkan sikap kemandirian anak serta pengembangan kemampuan secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain. Selain itu lingkungan belajar dirancang sedemikian rupa agar orang dewasa tidak terlibat dalam aktivitas yang dilakukan anak karena setiap media pembelajaran memiliki pengendali kesalahan (Montessori, 2002: 172-173). Selain 4 ciri di atas, peneliti juga menambahkan ciri kontekstual karena disesuaikan dengan prinsip pendidikan Montessori bahwa belajar harus disesuaikan dengan konteks (Lillard, 2005: 32). Kontekstual yang dimaksud adalah sesuai dengan lingkungan sekitar anak serta memanfaatkan benda atau bahan-bahan yang ada di alam sekitar. Berdasarkan uraian di atas, dikembangkan media pembelajaran dengan memperhatikan lima ciri media pembelajaran Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction dan kontekstual. Peneliti juga memanfaatkan bahan-bahan di alam sekitar. Peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montessori untuk mata pelajaran IPA SD kelas V materi sistem pencernaan hewan ruminansia. b. Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Pada pembelajaran yang berbasis metode Montessori anak dapat mendidik dan melatih dirinya sendiri, anak juga dapat berproses untuk memperbaiki kesalahan serta melakukan perbaikan secara mandiri karena media pembelajaran tersebut memiliki pengendali kesalahan (Gutex, 2013: 235-236). Lillard (1996: 80-85). 22.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menambahkan bahwa siswa mampu melihat, menggunakan, menemukan konsep serta dapat berpikir kreatif melalui media pembelajaran Montessori. Selain itu, dalam pembelajaran menggunakan metode Montessori siswa dapat belajar dan menggunakan media pembelajaran secara mandiri sehingga guru tidak perlu mendampingi siswa secara penuh.. Hainstock (1997: 82) menyatakan media. pembelajaran Montessori dapat melatih keterampilan anak dan mendorong perkembangan anak secara intelektual. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, disimpulkan bahwa media pembelajaran sistem pencernaan hewan ruminansia berbasis metode Montessori memiliki keunggulan yaitu memungkinkan siswa belajar secara mandiri dengan adanya control of error atau pengendali kesalahan pada media tersebut. 4. Ilmu Pengetahuan Alam Subbab ini membahas mengenai hakikat IPA, Pembelajaran IPA di sekolah dasar dan materi sistem pencernaan hewan ruminansia. a. Hakikat IPA Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai produk, proses dan aplikasi. Sebagai produk IPA merupakan sekumpulan pengetahuan, sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk sains. Sebagai aplikasi, teori IPA akan menghasilkan teknologi yang dapat memberikan kemudahan bagi kehidupan (Prihantoro, dkk dalam Trianto, 2010: 137).. 23.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dati kata natural science, yang artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Samatowa, 2011: 3). Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2010: 136) berpendapat bahwa IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 167) Berdasarkan pengertian Ilmu Pengetahuan Alam di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan penyelidikan untuk mendapatkan data atau informasi tentang alam semesta. b. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia termasuk di jenjang sekolah dasar (Susanto, 2013: 165). Pendidikan IPA di sekolah dasar dapat menjadi tempat bagi peserta didik untuk mempelajari lebih jauh tentang diri sendiri dan alam di sekitarnya serta dapat menerapkan IPA dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, melalui pendidikan IPA peserta didik diarahkan untuk menemukan dan melakukan sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pembelajaran IPA di sekolah dasar menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik dapat menjelajahi. 24.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Samatowa (2011: 3-4) menyebutkan ada empat alasan mengapa IPA dimasukkan dalam kurikulum suatu sekolah yaitu: 1) IPA berfaedah bagi suatu bangsa. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang IPA/Sains, sebab IPA merupakan dasar teknologi, 2) IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberi kan kesempatan untuk berpikir kritis, 3) bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA bukanlah mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka, 4) mata pelajaran IPA mempunyai nilainilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. Tujuan pendidikan IPA di sekolah dasar menurut Badan Nasional Standar Pendidikan BSNP (dalam Susanto, 2013: 171) yaitu sebagai berikut: (1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya, (2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, (4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu. 25.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ciptaan Tuhan, dan (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. c. Materi Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Materi sistem pencernaan hewan ruminansia merupakan materi IPA kelas V SD, kurikulum 2013 Tema 3 Makanan Sehat Subtema 1 Bagaimana tubuh mengolah makanan dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.3 menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia.. Hewan ruminansia adalah kelompok. hewan mamalia yang biasa memamah (memakan) dua kali dan dikenal dengan hewan memamah biak. Hewan ruminansia merupakan hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Contoh hewan ruminansia adalah sapi, kerbau, rusa, domba, kambing, dan kijang. Sistem pencernaan pada hewan ruminansia lebih unik dibandingkan dengan manusia (Kemendikbud, 2018: 6). Hewan ruminansia memiliki empat bagian lambung dengan fungsi yang spesifik. Lambung terdiri atas empat bagian yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam) (Sadimin, dkk 2017: 7). Organ-organ pencernaan makanan pada hewan ruminansia yaitu mulut, esofagus, rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), abomasum (perut masam, usus halus dan anus. Berikut ini merupakan penjelasan tentang organ-organ pencernaan pada hewan ruminansia.. 26.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.1 Organ Pencernaan Hewan Ruminansia 1) Mulut Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan. Di dalam mulut terdapat organ-organ pencernaan yaitu: Gigi. : gigi sapi tersusun dari gigi seri yang berguna untuk memotong. makanan dan gigi geraham untuk mengunyah makanan. Lidah : lidah sapi berguna untuk merenggut rumput (makanan) dan mendorong makanan yang sudah dikunyah menuju lambung. Saliva : saliva merupakan cairan atau enzim khusus yang dihasilkan oleh kelenjar khusus pada sapi. Saliva berperan dalam proses pencernaan kimiawi. 2) Esofagus (Kerongkongan) Esofagus berfungsi sebagai jalur penghubung antara rongga mulut dan lambung. Makanan hanya melewati esofagus tanpa melalui proses apapun. Esofagus mampu melebar untuk menyesuaikan ukuran dan tekstur makanan.. 27.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3) Rumen (Perut Besar) Rumen berfungsi sebagai tempat terjadinya pencernaan makanan dengan bantuan mikroba (bakteri). Di dalam rumen makanan dicerna hingga menjadi bubur oleh dinding rumen. Pada saat sapi beristirahat, makanan kembali ke mulut dan di kunyah kembali. Setelah dikunyah untuk yang kedua kalinya makanan masuk ke retikulum (perut jala). 4) Retikulum (Perut Jala) Retikulum berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fermentasi dengan bantuan bakteri anaerob dan protozoa. Di dalam bagian perut ini, terjadi proses absorpsi dan penyaringan benda-benda asing yang masuk bersama makanan. 5) Omasum (Perut Kitab) Omasum berfungsi sebagai tempat terjadinya proses penghalusan makanan secara kimiawi yang dibantu oleh enzim pencernaan dan penyerapan kadar air. 6) Abomasum (Perut Masam) Perut bagian inilah yang sebenarnya disebut dengan lambung. Abomasum berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pencernaan makanan dengan bantuan enzim pepsin. 7) Usus Halus Usus halus berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fermentasi dan penyerapan sari-sari makanan yang telah diproses di dalam lambung. Sari-. 28.

Gambar

Grafik 4.1  Perolehan Nilai Pretest dan Posttest Siswa…………….  120  Grafik 4.2  Selisih Rerata Nilai Pretest dan Posttest ………………  121
Gambar 1.2 Bentuk hasil pencernaan pada setiap organ (a) Rumput, (b)  Potongan rumput 1, (c) Potongan rumput 2, (d) Potongan rumput 3, (e) Bolus  1, (f) Bolus 2, (g) Bolus 3, (h) Bolus 4, (i) Feses dan (j) Kayu petunjuk proses
Gambar 1.4 (a) Kartu Soal dan (b) Kunci Jawaban yang Ada di belakang Kartu  Soal.
Gambar 1.5 (a) Ukuran keseluruhan kotak penyimpanan, (b) Tutup kotak  penyimpanan dan (c) Ukuran kotak penyimpanan untuk kartu soal dan  penyimpanan bentuk hasil makanan yang dicerna oleh hewan ruminansia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran bagian- bagian tubuh katak berbasis metode Montessori yang telah dikembangkan, memiliki kualitas sangat

Latar belakang penelitian adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi IPA karena materi IPA bersifat abstrak. Penggunaan media pembelajaran dibutuhkan

Latar belakang penelitian adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi IPA karena materi IPA bersifat abstrak. Penggunaan media pembelajaran dibutuhkan

Berdasarkan paparan di atas, mengenai permasalahan yang dialami, siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan, kebutuhan media pembelajaran dalam

Seperti paparan di atas maka media pembelajaran berbasis metode Montessori sangat cocok digunakan karena berdasarkan hasil dari sumber yang peneliti dapat dari hasil wawancara

ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS METODE MONTESSORI MATERI PENGELOMPOKAN HEWAN MENURUT HABITATNYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SD Brigita Ratna

Penelitian ini dibatasi pada penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dalam peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas V SD Negeri Puren berjumlah

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran bio- logi berbasis Flash pada materi sistem pencernaan manusia kelas XI, maka peneliti dapat