Sistem Persamaan
Linear
MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG
VEKTOR
TIM DOSEN
Sub Pokok Bahasan
• Pendahuluan
• Solusi SPL dengan OBE
• Solusi SPL dengan Invers matriks dan Aturan Crammer • SPL Homogen
Beberapa Aplikasi Matriks
• Rangkaian listrik • Jaringan Komputer • Model Ekonomi
• dan lain-lain.
Persamaan linear adalah persamaan dimana peubahnya tidak
memuat eksponensial, trigonometri (seperti sin, cos, dll.), perkalian, pembagian dengan peubah lain atau dirinya sendiri.
Contoh :
Jika perusahaan A membeli 1 Laptop (𝑥) dan 2 PC (𝑦) maka ia harus membayar $ 5000, sedangkan jika membeli 3 Laptop dan 1 PC maka ia harus membayar $ 10000.
Representasi dari masalah tersebut dalam bentuk SPL ቊ3x + y = 10000x + 2y = 5000
Bentuk umum system persamaan linear
𝑎
11𝑥
1+ 𝑎
12𝑥
2+ ⋯ + 𝑎
1𝑛𝑥
𝑛= 𝑏
1𝑎
21𝑥
1+ 𝑎
22𝑥
2+ ⋯ + 𝑎
2𝑛𝑥
𝑛= 𝑏
2⋮
⋮
⋮
⋮
𝑎
𝑚1𝑥
1+ 𝑎
𝑚2𝑥
2+ ⋯ + 𝑎
𝑚𝑛𝑥
𝑛= 𝑏
𝑛Dapat ditulis dalam bentuk
𝑎
11𝑎
12𝑎
21𝑎
22…
𝑎
1𝑛… 𝑎
2𝑛⋮
⋮
𝑎
𝑚1𝑎
𝑚2⋱
⋮
… 𝑎
𝑚𝑛𝑥
1𝑥
2⋮
𝑥
𝑛=
𝑏
1𝑏
2⋮
𝑏
𝑚Pendahuluan(2)
Atau
𝐴𝑋 = 𝐵 dimana
– 𝐴 dinamakan matriks koefisien
– 𝑋 dinamakan matriks peubah
– 𝐵 dinamakan matriks konstanta Contoh :
Perhatikan bahwa SPL
ቊ3x + y = 10000x + 2y = 5000
dapat ditulis dalam bentuk perkalian matriks 1 2
3 1 𝑥
𝑦 = 100005000
Solusi SPL adalah Himpunan bilangan Real dimana jika disubstitusikan pada peubah suatu SPL akan memenuhi nilai kebenaran SPL tersebut. Perhatikan SPL : ቊ3x + y = 10000x + 2y = 5000 Maka {x = 3000, y =1000 } merupakan solusi SPL {x = 1000, y =3000 } bukan solusi SPL
Suatu SPL, terkait dengan solusi, mempunyai tiga kemungkinan :
• SPL mempunyai solusi tunggal
• SPL mempunyai solusi tak hingga banyak • SPL tidak mempunyai solusi
CASE I
Perhatikan SPL ቊx −y = 02x−y =2
Jika digambar dalam kartesius
Artinya : SPL 2𝑥 – 𝑦 = 2 dan 𝑥 – 𝑦 = 0 mempunyai solusi tunggal, yaitu 𝑥 = 2, 𝑦 = 2
Solusi SPL_Ilustrasi Pada Bidang Kartesius
(2, 2) merupakan titik potong dua garis tersebut
Tidak ada titik potong yang lain selain titik tersebut
(2,2) 2 2 𝑦 = 𝑥 1 𝑦 = 2𝑥 − 2 𝑥 𝑦
CASE II
Perhatikan SPL ቊ2x−2y =0x −y = 0
Jika kedua ruas pada persamaan kedua dikalikan ½, maka akan diperoleh persamaan yang sama dengan pers. pertama
Jika digambar dalam kartesius
Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah berimpit (Titik potong kedua garis banyak sekali disepanjang garis tersebut)
Artinya, SPL diatas mempunyai solusi tak hingga banyak
Solusi SPL_Ilustrasi Pada Bidang Kartesius(2)
𝑥 − 𝑦 = 0 2𝑥 − 2𝑦 = 0
𝑥 𝑦
CASE III
Perhatikan SPL ቊ2x−2y =2x −y = 0
Jika digambar dalam kartesius
Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah sejajar (Tak akan pernah diperoleh titik potong kedua garis itu)
Artinya, SPL diatas TIDAK mempunyai solusi
Solusi SPL_Ilustrasi Pada Bidang Kartesius(3)
𝑥 − 𝑦 = 0
1
2𝑥 − 2𝑦 = 2 𝑥
Solusi Sistem Persamaan Linear dengan OBE
Tulis SPL dalam bentuk matriks yang diperbesar
Lakukan OBE sampai menjadi eselon baris tereduksi
Contoh :
Tentukan solusi dari SPL
3𝑥 – 𝑦 = 5
𝑥 + 3𝑦 = 5
Jawab :
Matriks yang diperbesar dari SPL
Solusi Sistem Persamaan Linear dengan OBE
~
5
5
3
1
1
3
~
5
5
1
3
3
1
10
~
1
5
1
0
3
1
1
2
1
0
0
1
1
3
0
10
5
Tulis kembali matriks yang diperbesar hasil OBE menjadi perkalian matriks
Maka, solusi SPL tersebut adalah 𝑥 = 2 dan 𝑦 = 1
Contoh :
Tentukan solusi (jika ada) dari SPL berikut : a. ቐ𝑎 + 𝑐 = 4𝑎 – 𝑏 = – 1
2𝑏 + 𝑐 = 7
Solusi Sistem Persamaan Linear dengan OBE(2)
1 2 1 0 0 1 y x
b
. ቐ 𝑎 + 𝑐 = 4 𝑎 – 𝑏 = – 1 – 𝑎 + 𝑏 = 1 c. ቐ 𝑎 + 𝑐 = 4𝑎 – 𝑏 = – 1 – 𝑎 + 𝑏 = 2 Jawab : a. Terlihat bahwa solusi SPL adalah 𝑎 = 1, 𝑏 = 2, dan 𝑐 = 3
7 1 4 1 2 0 0 1 1 1 0 1 3 2 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1
b.
Jika dikembalikan kedalam bentuk perkalian matriks diperoleh :
Ini memberikan 𝑎 + 𝑐 = 4 dan 𝑏 + 𝑐 = 5.
Dengan memilih 𝑐 = 𝑡, dimana 𝑡 adalah parameter. Maka solusi SPL tersebut adalah :
, dimana 𝑡 adalah parameter
1 1 4 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 5 4 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 5 4 0 0 0 1 1 0 1 0 1 c b a 0 5 4 1 1 1 t c b a
c.
Terlihat bahwa ada baris nol pada matriks koefisien tetapi matriks konstanta pada baris ke-3 sama dengan 1 (tak nol)
Dari baris ke-3 diperoleh hubungan bahwa 0. 𝑎 + 0. 𝑏 + 0. 𝑐 = 1.
Tak ada nilai 𝑎 , 𝑏 dan 𝑐 yang memenuhi kesamaan ini. Jadi, SPL tersebut tidak memiliki solusi.
2 1 4 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 5 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 5 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 c b a
Contoh : Diketahui SPL : ቐ 𝑥 + 2𝑦 – 3𝑧 = 4 3𝑥 – 𝑦 + 5𝑧 = 2 4𝑥 + 𝑦 + (𝑎2 – 14) 𝑧 = 𝑎 + 2 Tentukan 𝑎 sehingga SPL : a. Mempunyai solusi tunggal b. Tidak mempunyai solusi c. Solusi yang tidak terhingga
Jawab:
Matrik diperbesar dari SPL adalah
a. Agar SPL mempunyai solusi tunggal: 𝑎2 – 16 0 sehingga 𝑎 ≠ 4 dan 𝑎 ≠ −4 ~ 2 14 -1 4 2 5 1 3 4 3 -2 1 2 a a 14 2 -7 0 10 14 7 0 4 3 -2 1 2 a a 4 16 -0 0 10 14 7 0 4 3 -2 1 ~ 2 a a
b
. Perhatikan baris ketiga0𝑥 + 0𝑦 + (𝑎2 – 16𝑎) 𝑧 = 𝑎 – 4
SPL tidak mempunyai solusi saat 𝑎2 – 16 = 0 dan 𝑎– 4 ≠ 0
Sehingga 𝑎 = 4 dan 𝑎 4. Jadi, 𝑎 = – 4.
c.SPL mempunyai solusi tak hingga banyak jika memenuhi persamaan 𝑎2 – 16 = 0 dan 𝑎 – 4 = 0 Jadi, 𝑎 = 4 4 16 -0 0 10 14 7 0 4 3 -2 1 2 a a
Tinjau persamaan linear berikut
𝑎
11𝑎
12𝑎
21𝑎
22…
𝑎
1𝑛… 𝑎
2𝑛⋮
⋮
𝑎
𝑛1𝑎
𝑛2⋱
⋮
… 𝑎
𝑛𝑛𝑥
1𝑥
2⋮
𝑥
𝑛=
𝑏
1𝑏
2⋮
𝑏
𝑛atau
𝐴𝑋 = 𝐵
Jika kedua ruas dikalikan dengan𝐴
−1, maka didapat
𝐴
−1𝐴 𝑋 = 𝐴
−1𝐵
Karena 𝐴
−1𝐴 = 𝐼 maka
𝑋 = 𝐴
−1𝐵
Ingat bahwa suatu matriks A mempunyai invers jika dan
hanya jika det(𝐴) ≠ 0.
Contoh :
Tentukan solusi dari SPL berikut : ൞ a + c = 4 a – b = –1 2b + c = 7 Jawab : Perhatikan bahwa
Jadi A mempunyai Invers
Solusi SPL dengan Matriks Invers(2)
0 1 1 2 0 0 1 -1 1 0 1 A 1 -2 -2 1 1 1 -1 2 1 -1 A
sehingga X = A
–1B berbentuk :
Jadi, Solusi SPL tersebut adalah
Solusi SPL dengan Matriks Invers(3)
3
2
1
c
b
a
7 1 -4 1 -2 -2 1 1 1 -1 2 1 c b aMisalkan SPL ditulis dalam bentuk AX = B, yaitu : 𝑎11 𝑎12 𝑎21 𝑎22 … 𝑎1𝑛 … 𝑎2𝑛 ⋮ ⋮ 𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋱ ⋮ … 𝑎𝑛𝑛 𝑥1 𝑥2 ⋮ 𝑥𝑛 = 𝑏1 𝑏2 ⋮ 𝑏𝑛
Jika determinan A tidak sama dengan nol maka solusi dapat ditentukan satu persatu (peubah 𝑘𝑒 − 𝑖, 𝑥𝑖)
Langkah-langkah aturan cramer adalah :
a.
Hitung determinan Ab.
Tentukan Ai matriks A dimana kolom ke-i diganti oleh B. Contoh : 𝐴2 = 𝑎11 𝑏1 𝑎21 𝑏2 … 𝑎1𝑛 … 𝑎2𝑛 ⋮ ⋮ 𝑎 𝑏 ⋱ ⋮ … 𝑎c. Hitung |A
i|
d. Solusi SPL untuk peubah adalah
Contoh :
Tentukan solusi 𝑏 dari SPL berikut :
൞
a + c = 4
a – b = –1
2b + c = 7
Jawab :
Perhatikan bahwa
Solusi SPL dengan Aturan Cramer(2)
)
det(
)
det(
A
A
x
i
i1
0
1
-1
1
0
1
A
Maka
Jadi, Solusi peubah b yang memenuhi SPL adalah b = 2
Solusi SPL dengan Aturan Cramer(3)
) A ( det ) Ab ( det b 1 1 7 0 0 1 -1 1 4 1 7 0 1 -1 1 1 0 0 1 (-4) 1 7 0 1 -1 ) 0 -7 ( 1 ) 0 -1 ( (-4) ) 0 -1 -( 1 -1 (-4) 7
Tentukan solusi SPL untuk peubah a ?
Solusi SPL dengan Aturan Cramer(4)
1 1 2 7 0 1 -1 -1 0 4 det det A Aa a 5 0 4 ) (-7) -2 -( 1 ) 0 -1 -( 4 2 7 1 -1 -1 0 1 2 0 1 -4 Bentuk umum
𝑎
11𝑎
12𝑎
21𝑎
22…
𝑎
1𝑛… 𝑎
2𝑛⋮
⋮
𝑎
𝑚1𝑎
𝑚2⋱
⋮
… 𝑎
𝑚𝑛𝑥
1𝑥
2⋮
𝑥
𝑛=
0
0
⋮
0
SPL homogen merupakan SPL yang konsisten (selalu
mempunyai solusi).
Solusi SPL homogen dikatakan tunggal jika solusi itu adalah
{𝑥
1, 𝑥
2, … , 𝑥
𝑛= 0}
Jika tidak demikian,
SPL
homogen
mempunyai
solusi
tak
hingga
banyak(biasanya ditulis dalam bentuk parameter)
Contoh :
Tentukan solusi SPL homogen berikut
2𝑝 + 𝑞 – 2𝑟 – 2𝑠 = 0
𝑝 – 𝑞 + 2𝑟 – 𝑠
= 0
– 𝑝 + 2𝑞 – 4𝑟 + 𝑠 = 0
3𝑝 – 3𝑠
= 0
SPL dapat ditulis dalam bentuk
Sistem Persamaan Linear Homogen(2)
0
0
0
0
3
0
0
3
1
4
2
1
-1
2
1
1
2
2
1
2
dengan melakukan OBE diperoleh :
Maka solusi SPL homogen adalah :
𝑝 = 𝑎,
𝑞 = 2𝑏 ,
𝑠 = 𝑎, dan
𝑟 = 𝑏,
dimana a, b merupakan parameter.
Sistem Persamaan Linear Homogen(3)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 1 0 0 1
Contoh :
Diketahui SPL
a. Tentukan b agar SPL memiliki solusi tak hingga banyak b. Tuliskan solusi SPL tersebut
Jawab :
Solusi suatu SPL homogen adalah tak tunggal jika det(A) = 0.
Sistem Persamaan Linear Homogen(4)
0
0
0
-1
1
0
1
-1
0
0
0
-z
y
x
b
b
b
(–b) ((1 – b)(1 – b)) – 1 = 0
(–b) (b2 – 2b + 1 – 1) = 0
(–b) (b2 – 2b) = 0
b = 0 atau b = 2
Solusi SPL tak hingga banyak saat 𝑏 = 0 atau 𝑏 = 2
Sistem Persamaan Linear Homogen(5)
0
1
1
0
1
1
0
0
0
b
b
b
0 1 1 1 1 b b bSaat b = 0
Dengan OBE maka
Misalkan p,q adalah parameter Riil, maka
Sistem Persamaan Linear Homogen(6)
0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 z y x 0 0 0 0 0 0 1 1 0 ~ 0 0 0 1 1 0 0 0 0 ~ 1 1 0 1 1 0 0 0 0
q
q
p
z
y
x
q
p
-
1
0
0
1
Saat b = 2
Dengan OBE maka
Misalkan q adalah parameter Riil, maka
Sistem Persamaan Linear Homogen(7)
0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 2 z y x ~ 1 1 0 1 1 0 0 0 2 ~ 1 1 0 1 1 0 0 0 1 ~ 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 q q q z y x 1 1 0 0
Perhatikan ilustrasi segitiga berikut :
Sistem Persamaan Linear
b
a
c
Tunjukan bahwa :
a
2= b
2+ c
2– 2bc cos
Jawab :
Dari gambar tersebut diketahui bahwa :
c cos
+ b cos
= a
c cos
+ a cos
= b
b cos
+ a cos
= c
atau
Sistem Persamaan Linear(2)
c
b
a
a
b
a
c
b
c
cos
cos
cos
0
0
0
Perhatikan bahwa :
dengan aturan Crammer diperoleh bahwa :
Sistem Persamaan Linear(3)
0
0
0
det
a
b
a
c
b
c
a
b
c
b
b
a
c
c
1
0
0
1
0
12
13
ab
b
ac
c
a c a b b c a 0 0 cos
a
b
b
a
a
c
a
b
c
abc
2 3 2 11
0
0
1
2
1
Sistem Persamaan Linear(4)
abc
b
a
a
ac
2
cos
2 2 3 2
bc
b
a
c
2
2 2 2
Jadi, terbukt bahwa :
1. Tentukan solusi SPL berikut :
2. Tentukan solusi SPL :
2𝑝 – 2𝑞 – 𝑟 + 3𝑠 = 4
𝑞 + 2𝑠 = 1
– 2𝑝 + 𝑝 – 2𝑞 – 4𝑠 = – 2
3. Tentukan solusi SPL homogen berikut :
LATIHAN
4 2 9 6 3 12 8 2 b a b a b a 0 7 0 7 7 10 2 0 7 4 5 t s r t s r q p t r q p4. Diketahui SPL AX = B
Tentukan solusi SPL di atas dengan menggunakan :
– operasi baris elementer (OBE ) – Invers matrik
– Aturan Cramer
5. Diketahui
Tentukan yang memenuhi.
LATIHAN(2)
, 1 2 0 0 1 1 1 0 1 A 3 2 1 x x x X
1
1
1
dan B
5 4 2 2 0 2 4 1 2 1 1 3 X X 4 2 3 1 x x x x X6. SPL homogen (dengan peubah p, q, dan r)
Tentukan nilai k sehingga SPL punya solusi tunggal 7. Misalkan
Tentukan vektor tak nol sehingga