RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
BAB V
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN
GUNUNGKIDUL
5.1
Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030 (Perda No. 4 Tahun 2011) yang selanjutnya disingkat RTRW Kabupaten Gunungkidul adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten Gunungkidul yang berisi arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Berdasarkan arahan RTRW Kabupaten Gunungkidul menetapkan Kawasan strategis di Kabupaten Gunungkidul meliputi :
1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi:
a. kawasan strategis cepat tumbuh aglomerasi Perkotaan Wonosari (APW) meliputi Perkotaan Wonosari, Perkotaan Playen, Perkotaan Semanu, dan Perkotaan Karangmojo;
b. kawasan koridor yang menghubungkan Yogyakarta, Piyungan, Wonosari, Rongkop, dan Sadeng;
c. kawasan koridor yang menghubungkan Wonosari-Baron;
d. kawasan koridor yang menghubungkan Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo, Kecamatan Semin dan Perbatasan Sukoharjo;
e. kawasan koridor jalur Pantai Selatan Kabupaten;
f. kawasan pusat pengembangan budi daya tanaman pangan dan hortikultura pada lahan kering di Wonosari;
g. kawasan pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo, Kecamatan Playen, Kecamatan Patuk, Kecamatan Semin dan Kecamatan Semanu; dan
h. kawasan tertinggal di Kecamatan Panggang, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Girisubo, Kecamatan Tepus, Kecamatan Gedangsari dan Kecamatan Ngawen. 2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya terdiri atas :
a. kawasan konservasi warisan budaya Megalithicum Situs Sokoliman dan Situs Gunungbang di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo; dan
b. kawasan konservasi Goa arkeologi di kawasan karst Gunung Sewu meliputi: Goa Seropan, Goa Bentar, Goa Braholo, Tritis, Song Gupuh, Song Keplek dan Goa Tabuhan.
3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi terdapat di Kawasan Baron Technopark untuk pengembangan energi terbarukan di Pantai Parangracuk, Kecamatan Saptosari dengan rencana pengembangan kawasan seluas lebih kurang 50 (lima puluh) hektar.
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
a. kawasan Ekogeowisata Karst di Kecamatan Purwosari, Kecamatan Panggang, Kecamatan Saptosari, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Tepus, Kecamatan Semanu dan Kecamatan Ponjong;
b. kawasan konservasi Pantai Wediombo di Kecamatan Girisubo; c. kawasan Potensial Resapan Air di Kecamatan Ponjong;
d. kawasan Wanawisata dan Hutan Penelitian Tahura Bunder di Kecamatan Patuk dan Kecamatan Playen, serta Hutan Wanagama I di Kecamatan Playen;
e. kawasan Pelestarian Bengawan Solo Purba di Kecamatan Girisubo;
f. kawasan Pelestarian Keanekaragaman Hayati Hutan Tanaman Langka Koesnadi Hardjasoemantri di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus;
g. kawasan konservasi di perbatasan Gunungkidul-Klaten, dan Gunungkidul-Bantul.
Tabel 5. 1 Arahan RTRW Kabupaten Gunungkidul untuk Bidang Cipta Karya
ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG
Rencana pola ruang wilayah meliputi: a. Penetapan kawasan lindung;
1) kawasan hutan lindung
terletak di Kecamatan Karangmojo, Kecamatan Playen dan Kecamatan Panggang seluas 1.016,700
(seribu enam belas koma tujuh ratus) hektar
2) kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;
seluas kurang lebih 6.310 (enam ribu tiga ratus sepuluh) hektar terdiri atas: a. kawasan resapan air meliputi:
1. Kecamatan Ponjong; 2. Kecamatan Semin; 3. Kecamatan Ngawen; 4. Kecamatan Nglipar;
5. Kecamatan Gedangsari; dan 6. Kecamatan Patuk
b. kawasan karst yang berfungsi sebagai perlindungan hidrologi dan ekologi seluas kurang lebih 80.704 (delapan puluh ribu tujuh ratus empat) hektar meliputi:
1. Kecamatan Ponjong; 2. Kecamatan Semanu; 3. Kecamatan Girisubo; 4. Kecamatan Rongkop; 5. Kecamatan Tepus; 6. Kecamatan Tanjungsari; 7. Kecamatan Saptosari;
a. Sistem Perkotaan;
 fasilitas perkotaan yang dikembangkan di PKWp meliputi fasilitas
perdagangan, jasa, pemerintahan, pendidikan menengah dan tinggi, kesehatan dan sosial, perindustrian untuk skala kabupaten;
 fasilitas perkotaan yang dikembangkan di PKL dan PKLp, meliputi fasilitas
 pemerintahan, perdagangan, jasa, pendidikan menengah, kesehatan dan sosial untuk skala kecamatan; dan fasilitas perkotaan yang dikembangkan di PPK meliputi fasilitas pemerintahan, perdagangan, jasa, pendidikan
menengah, kesehatan dan social untuk skala kawasan
Pengembangan dan peningkatan prasarana perkotaan jalan, listrik, telepon, air minum, drainase, persampahan, dan saluran pembuangan air limbah
b. Sistem Perdesaan;
Pengembangan sistem perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan melalui pengembangan dan peningkatan prasarana dasar perdesaan yang meliputi jalan, listrik, air minum, telepon dan irigasi
Pengembangan dan peningkatan desa dan/atau beberapa desa dalam satu kesatuan kawasan meliputi:
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG
8. Kecamatan Paliyan; 9. Kecamatan Panggang; 10. Kecamatan Purwosari; dan 11. Kecamatan Wonosari. 3) kawasan perlindungan setempat;
a. kawasan sempadan pantai seluas kurang lebih 770 (tujuh ratus tujuh puluh) hektar terletak di sepanjang dataran Pantai Selatan
Gunungkidul dengan daerah selebar minimum 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat;
b. kawasan sempadan sungai seluas kurang lebih 2.300 (dua ribu tiga ratus) hektar terdiri dari sungai di luar kawasan perkotaan dan sungai di dalam kawasan perkotaan dengan lebar sempadan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
c. kawasan sempadan waduk,
embung, telaga dan laguna seluas kurang lebih 743 (tujuh ratus empat puluh tiga) hektar meliputi dataran sepanjang tepiannya yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisiknya minimum 50 (lima puluh) meter dan maksimum 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat;
d. kawasan sempadan mata air meliputi dataran di sekitarnya dengan radius minimum 200 (dua ratus) meter;
e. kawasan sempadan goa meliputi dataran di sekitarnya diukur 50 (lima puluh) meter dari mulut goa; f. kawasan sempadan jaringan irigasi
terletak di kecamatan yang memiliki saluran irigasi primer dan sekunder dengan lebar sempadan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
g. kawasan jaringan listrik
SUTT/SUTET meliputi kawasan sepanjang jaringan listrik
SUTT/SUTET, dengan sempadan berjarak minimal 25 meter pada kanan dan kiri tiang listrik
 Dpp;
 Agropolitan;
 Minapolitan; dan
 Desa wisata
c. Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Kabupaten
 Sistem jaringan prasarana utama meliputi sistem jaringan transportasi darat; dan sistem jaringan transportasi laut
 Sistem jaringan prasarana lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf b terdiri atas:
1) sistem jaringan energi;
2) sistem jaringan telekomunikasi dan informatika;
3) sistem jaringan sumber daya air; dan
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG
transformasi;
h. Kawasan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan (RTHP) ditentukan seluas 30 % (tiga puluh perseratus) dari luas kawasan meliputi 20% (dua puluh perseratus) RTHP publik dan 10% (sepuluh perseratus) RTHP privat atau seluas kurang lebih 2.982 (dua ribu sembilan ratus delapan puluh dua) hektar berada di Perkotaan Wonosari, Perkotaan Semanu, Perkotaan Playen, Perkotaan Panggang, Perkotaan Semin, Perkotaan Rongkop, Perkotaan Ngawen, Perkotaan Karangmojo, Perkotaan Nglipar, Perkotaan Gedangsari, Perkotaan Patuk, Perkotaan Ponjong,
Perkotaan Tepus, Perkotaan Tanjungsari, Perkotaan Saptosari, Perkotaan Paliyan, Perkotaan Purwosari, dan Perkotaan Girisubo yang secara rinci terdapat pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
4) kawasan suaka alam, pelestarianalam dan cagar budaya;
5) kawasan rawan bencana alam; 6) kawasan lindung geologi; dan 7) kawasan lindung lainnya.terdiri atas:
a. kawasan perlindungan plasma nutfah;
b. kawasan terumbu karang; dan c. kawasan koridor bagi jenis satwa
atau biota laut yang dilindungi d. penetapan kawasan budi daya 1) Kawasan budi daya terdiri atas: 2) kawasan peruntukan hutan produksi; 3) kawasan hutan rakyat;
4) kawasan peruntukan pertanian; 5) kawasan peruntukan perikanan; 6) kawasan peruntukan pertambangan; 7) kawasan peruntukan industri;
8) kawasan peruntukan pariwisata; 9) kawasan peruntukan permukiman; dan 10) kawasan peruntukan lainnya. terdiri
atas:
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG
b. kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; dan
c. kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan
Tabel 5. 2. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Gunungkidul (KSK) berdasarkan RTRW Kabupaten Gunungkidul 2010 - 2030
KAWASAN STRATEGIS
KABUPATEN SLEMAN SUDUT KEPENTINGAN LOKASI
kawasan strategis cepat tumbuh aglomerasi
Perkotaan Wonosari (APW) Ekonomi
meliputi Perkotaan Wonosari, Perkotaan Playen, Perkotaan Semanu, dan Perkotaan Karangmojo;
kawasan koridor
Ekonomi
Menghubungkan Yogyakarta, Piyungan, Wonosari, Rongkop, dan Sadeng;
menghubungkan Wonosari-Baron;
Menghubungkan Kecamatan Wonosari, Kecamatan
Karangmojo, Kecamatan Semin dan Perbatasan Sukoharjo Pantai Selatan Kabupaten; kawasan pusat
pengembangan budi daya tanaman pangan dan hortikultura pada lahan kering
Ekonomi Wonosari
kawasan pengembangan
ekonomi lokal Ekonomi
Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo
Kecamatan Playen, Kecamatan Patuk, Kecamatan Semin dan Kecamatan Semanu
kawasan tertinggal
Kecamatan Tepus, Kecamatan Gedangsari dan Kecamatan Ngawen Kecamatan Panggang, Kecamatan Purwosari,
Kecamatan Girisubo kawasan konservasi warisan
budaya Megalithicum sosial dan budaya
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019 KAWASAN STRATEGIS
KABUPATEN SLEMAN SUDUT KEPENTINGAN LOKASI
kawasan konservasi Goa
arkeologi sosial dan budaya
kawasan karst Gunung Sewu meliputi: Goa Seropan, Goa Bentar, Goa Braholo, Tritis, Song Gupuh, Song Keplek dan Goa Tabuhan
Kawasan Baron Technopark
pendayagunaan sumberdaya alam dan/
atau teknologi tinggi
Pantai Parangracuk, Kecamatan Saptosari
kawasan Ekogeowisata Karst
fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
Tepus, Kecamatan Semanu dan KecamatanPonjong;
kawasan konservasi;
fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
Pantai Wediombo di Kecamatan Girisubo kawasan Potensial Resapan
Air;
fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
Kecamatan Ponjongkawasan Wanawisata dan Hutan Penelitian Tahura Bunder
fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
Kecamatan Patuk dan
Kecamatan Playen, serta Hutan Wanagama I di Kecamatan Playen;
kawasan Pelestarian Bengawan Solo Purba
fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
Kecamatan Girisubo;kawasan Pelestarian Keanekaragaman Hayati Hutan Tanaman Langka Koesnadi Hardjasoemantri
fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus;
kawasan konservasi
fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
di perbatasan Gunungkidul-Klaten, dan Gunungkidul-Bantul
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
Tabel 5.3. Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Gunungkidul terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
No
1 Perwujudan Sistem Perkotaan
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
komunal Kecamatan
Playen dan (TPA) dan Tempat Pengolahan
11 Sistem jaringan drainase Kawasan
Perkotaan Ya hidran kota dan sumber air pemadam kebakaran (fire water dan jasa serta
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
5.2
Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Rumusan Visi RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 - 2015 adalah sebagai berikut :“Mewujudkan Gunungkidul yang Lebih Maju, Makmur, dan Sejahtera”
Pernyataan visi di atas dilandasi filosofi gotong royong yang akan dijabarkan berikut ini untuk membangun kesamaan persepsi, sikap, komitmen, perilaku, etos kerja, dan partisipasi segenap pemangku kepentingan (stakeholders) dalam setiap tahapan proses pembangunan selama 5 (lima tahun) ke depan. Adapun motto yang pembangunan Tahun 2010-2015 adalah: “DesoMakmur Gunungkidul Makmur”. Sebagai bagian dari penggunaan pendekatan politik dalam perencanaan pembangunan daerah, maka rumusan Visi Misi disesuaikan Visi Misi Kepala Daerah dengan mengacu pada substansi Tahapan Pembangunan Jangka Menengah Lima Tahun Kedua sebagaimana dimuat dalam RPJP Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2025.
Visi tersebut diarahkan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di tingkat lokal. Pengembangan ekonomi lokal merupakan usaha mengoptimalkan sumber daya lokal yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, masyarakat lokal, dan organisasi masyarakat madani untuk mengembangkan ekonomi pada suatu wilayah. Pengembangan ekonomi lokal tersebut memfokuskan kepada:
1) Pemanfaatan potensi lokal;
2) Pelibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) secara substansial dalam suatu kemitraan strategis;
3) Peningkatan ketahanan dan kemandirian ekonomi; 4) Pembangunan yang berkelanjutan;
5) Pemanfaatan hasil pembangunan oleh sebagian besar masyarakat lokal; 6) Pengembangan usaha kecil dan menengah;
7) Pertumbuhan ekonomi yang dicapai secara inklusif;
8) Penguatan kapasitas dan peningkatan kualitas sumber daya manusia;
9) Pengurangan kesenjangan antar golongan masyarakat, antar sektor, dan antar daerah;
10) Pengurangan dampak negatif dari kegiatan ekonomi terhadap lingkungan.
Misi pembangunan daerah adalah sesuatu yang diemban atau dilaksanakan oleh pemerintah daerah, untuk mencapai visi pembangunan daerah yang telah ditetapkan, agar tujuan pembangunan daerah dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka memberikan kemudahan bagi penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan, sesuai dan selaras dengan isi substansinya, maka dirumuskan misi pembangunan daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015 sebagai berikut :
1. Peningkatan pemanfaatan air sebagai sumber kemakmuran.
2. Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian daerah secara lestari.
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
4. Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, professional, dan peduli. 5. Peningkatan iklim usaha yang kondusif.
6. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
7. Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber-sumber pendanaan.
Masing- masing strategi tersebut merupakan wujud langkah yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai penjabaran misi- misi pembangunan. Untuk melihat secara lebih jelas tentang alur proses pencapain misi dan tujuan dengan strategi- strategi yang ditempuh, berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara misi dan tujuan pembangunan daerah serta strategi yang akan ditempuh untuk mewujudkannya :
Tabel 5. 4 Matrik Misi , Tujuan, Dan Strategi RPJMD Kabutaen Gunungkidul
No. Misi Tujuan Strategi
1. Peningkatan pemanfaatan Air sebagai sumber kemakmuran
Peningkatan pengelolaan sumber-sumber air dan penyediaan air bersih.
a. Membangun dan
memelihara infrastruktur air bersih dan air baku yang handal.
sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
a. Membangun infrastruktur
perekonomian yang handal.
b. Memanfaatkan sumber daya alam untuk menggerakkan
perekonomian daerah secara lestari
3. Peningkatan pengelolaan pariwisata .
Peningkatan pengelolaan pariwisata melalui kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat
a. Membangun
infrastruktur pendukung pariwisata yang handal. b. Memanfaatkan sumber
daya alam untuk menggerakkan
4. Pengembangan
sumber daya manusia yang terampil,
Keberpihakan dan pemberdayaan kepada
masyarakat menengah kebawah untuk memperoleh kemudahan
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
No. Misi Tujuan Strategi
profesional dan peduli.
akses layanan pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya.
berintegritas, religius, profesional, dan peduli dengan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan sosial yang sinergi dengan perguruan tinggi, swasta (dunia usaha) dan masyarakat serta responsif gender. 5. Peningkatan
iklim usaha yang kondusif.
Menciptakan kemudahan memperoleh dan menciptakan lapangan kerja melalui
penggalian pemberdayaan usaha kecil, mikro dan menengah.
1. Membangun infrastruktur
pendukung iklim usaha perekonomian yang handal.
2. Memanfaatkan sumber daya alam untuk untuk menciptakan peluang UMKM dalam rangka menggerakkan perekonomian 6. Peningkatan
kelola
pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari KKN.
Peningkatan Sistem Pelayanan Publik Dengan Menerapkan Prinsip-Prinsip Good
Governance
a. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan bebas dari KKN serta pemerintahan yang pendanaan baik dari dalam / luar negri untuk memacu
pembangunan daerah,
menciptakan lapangan kerja dan PAD (Pendapatan Asli Daerah)
a. Membangun infrastruktur perekonomian pendukung investasi yang handal.
b. Memanfaatkan sumber daya alam untuk menciptakan peluang investasi dalam rangka menggerakkan
perekonomian
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan permasalahan pembangunan, maka ditetapkan sembilan agenda utama pembangunan daerah Gunungkidul Tahun 2010-2015, sebagai berikut:
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
2. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin.
3. Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, memberdayakan ekonomi rakyat, terutama masyarakat miskin, dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
4. Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis, agropolitan, minapolitan serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama pertanian dan pedesaan.
5. Memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatkan perbaikan pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang.
6. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, mengembangkan otonomi desa serta menata hubungan pemerintah kabupaten-desa dan meningkatkan pelayanan publik. 7. Meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial demi terjaganya harmoni sosial.
8. Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatkan peran pemuda, serta mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga.
9. Meningkatkan keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia.
Tabel 5. 5 Indikasi Rencana Program Untuk Mewujudkan Misi Pembangunan Terkait Bidang Keciptakaryaan
Sasaran Program SKPD Pengampu
Kawasan pemukiman memiliki infrastruktur dasar transportasi, energi, air, telekomunikasi dan sanitasi
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
DPU
keterjangkauan air kawasan rawan kekeringan pada musim kemarau
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
DPU
sentra prduksi yang memiliki sanitasi persampahan yang handal
Program Pengembangan
Kinerja Persampahan DPU
sentra prduksi yang memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga (MCK) yang handal
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
5.3
Arahan Peraturan Daerah Bangunan Gedung
Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Bangunan Gedung mengatur Fungsi bangunan gedung dan prasarana bangunan gedung merupakan ketetapan pemenuhan persyaratan teknis bangunan, baik ditinjau dari segi tata bangunan dan lingkungannya, maupun keandalan bangunannya. Fungsi bangunan gedung meliputi : a. Fungsi hunian;
b. Fungsi keagamaan; c. Fungsi usaha;
d. Fungsi sosial dan budaya; serta e. Fungsi khusus.
Setiap bangunan harus dibangun, dimanfaatkan, dilestarikan, dan/atau dibongkar sesuai dengan persyaratan bangunan, yang diatur dalam undang-undang dan peraturan pelaksanaannya, termasuk pedoman dan standar teknisnya. Setiap bangunan harus memenuhi persyaratan administrasi agar bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan. Setiap bangunan harus memenuhi persyaratan teknis, baik persyaratan tata bangunan maupun persyaratan keandalan bangunan, agar bangunan laik fungsi dan/atau layak huni, serasi dan selaras dengan lingkungan.
Pemenuhan persyaratan teknis disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunan. Persyaratan administrasi dan persyaratan teknis untuk bangunan gedung semi permanen, bangunan gedung darurat, dan bangunan gedung yang dibangun pada daerah lokasi rawan bencana mengacu pada pedoman dan standar teknis yang berkaitan dengan bangunan gedung yang bersangkutan sesuai kondisi sosial dan budaya setempat. Penyelenggaraan bangunan gedung meliputi kegiatan pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran. Dalam penyelenggaraan penyelenggara bangunan gedung berkewajiban memenuhi persyaratan bangunan.
5.4
Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten/Kota (RISPAM)
SPAM Kabupaten Gunungkidul menggunakan pola pelayanan air minum berdasarkan zona pelayanan yang menyesuaikan kondisi geologis, geografis dan kependudukan. Rencana pengembangan pelayanan air minum meliputi:
1. Pelayanan SPAM perpipaan PDAM
2. Pelayanan SPAM perpipaan perdesaan (SPAMDES) 3. Pelayanan SPAM penampungan air hujan (PAH) 4. Pelayanan SPAM droping air
5. Upaya pelestarian lingkungan terhadap sumber air
Rencana sistem pelayanan air minum Kabupaten Gunungkidul diuraikan sebagai berikut ini.
Pengembangan Wilayah Pelayanan SPAM Zonasi
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
pelayanan tersendiri. Adapun cakupan pelayanan air minum berdasarkan pada wilayah administrasi dan wilayah pelayanan SPAM. Pelayanan air minum dengan sistem zonasi diselenggarakan oleh PDAM Kabupaten Gunungkidul yang mempunyai 13 sub sistem pelayanan air minum untuk melayani kebutuhan air minum penduduk yang tersebar di 16 kecamatan dari total 18 kecamatan. Masing-masing sub sistem mempunyai cakupan wilayah pelayanan bervariasi setiap kecamatan, baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dari segi kuantitas dapat dihitung dengan dua metode, yaitu:
1. Rasio antara jumlah KK yang telah terlayani oleh penyediaan air sistem perpipaan dengan jumlah total KK yang ada di kecamatan.
2. Rasio antara jumlah kecamatan yang telah terlayani oleh penyediaan air sistem perpipaan dengan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Pembagian zona wilayah pelayanan air minum perpipaan PDAM Kabupaten Gunungkidul dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. 6 Pembagian Zona Wilayah SPAM Perpipaan PDAM Kabupaten Gunungkidul
Sumber: PDAM Kab. Gunungkidul, 2012 No. Cabang/Unit
Luas Wilayah Administrasi
Pelayanan (Km2)
Luas Wilayah Pelayanan
(Km2)
Wilayah Yang Sudah
Dilayani PDAM (%)
Wilayah Yang Belum Dilayanai PDAM (%)
1 2 3 4 5 6
1 Wonosari 75,51 49,37 65,38 34,62
2 Semanu 233,90 234,55 100,28 (0,28)*
3 Paliyan 58,07 30,12 51,87 48,13
4 Playen 177,30 48,06 27,11 72,89
5 Karangmojo 80,12 22,01 27,47 72,53
6 Ponjong 104,49 16,71 15,99 84,01
7 Baron 71,63 30,54 42,64 57,36
8 Nglipar 73,87 43,58 59,00 41,00
9 Rongkop 83,46 44,22 52,98 47,02
10 Tepus 104,91 16,04 15,29 84,71
11 Panggang 171,56 34,40 20,05 79,95
12 Bribin 94,57 338,75 358,20 (258,20)*
13 Ngobaran 87,83 248,41 282,83 (182,83)*
Total 1.417,22 1.156,76
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
*) Unit Semanu, Bribin dan Ngobaran mempunyai wilayah pelayanan air minum lebih besar dari luas wilayah administrasi.
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
5.5
Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Strategi sektor dan aspek utama sanitasi menjelaskan berbagai strategi yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran sanitasi Kab. Gunungkidul untuk berbagai sub sektor seperti air limbah, persampahan, drainase lingkungan, air bersih/minum dan aspek PHBS, dengan penjelasan sebagai berikut ini.
1. Air Limbah
Untuk mencapai sasaran yang sudah ditentukan, maka diperlukan berbagai strategi sebagai berikut :
Sasaran I : Peningkatan akses pelayanan air limbah baik melalui sistem on site maupun off site di perkotaan dan perdesaan
Strategi :
1) Peningkatan pelayanan dan kualitas sistem air limbah untuk mencapai standar pelayanan minimal
2) Pengembangan pelayanan sistem Air Limbah terpusat di perkotaan secara bertahap berdasarkan tanggap kebutuhan (demand responsive)
3) Meningkatkan cakupan pelayanan air limbah yang dikelola oleh BUMD dan Dinas 4) Meningkatkan cakupan pelayanan air limbah yang dikelola secara langsung oleh
masyarakat.
5) Meningkatkan kinerja BUMD dan penyelenggara lainnya dalam pengelolaan air limbah
6) Prioritas pembangunan pada masyarakat daerah miskin dan rawan penyakit terkait air
7) Mendorong kerjasama antar kabupaten dalam upaya melindungi badan air dari pencemaran Air Limbah Permukiman
Sasaran 2 : Peningkatan pembiayaan pembangunan prasarana dan sarana air limbah pemukiman
Strategi :
1) Mendorong peningkatan alternatif sumber pembiayaan yang murah dan berkelanjutan.
2) Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan sistem air limbah
3) Mendorong peningkatan perioritas pendanaan pemerintah daerah dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah
4) Meningkatkan pembiayaan melalui kemitraan pemerintah dan swasta
5) Pembangunan dan pengelolaan berbasis masyarakat (Community Based Development)
Sasaran 3 : Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Strategi :
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
2) Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah, melalui pemberian penghargaan dan sanksi.
3) Melibatkan peran serta badan usaha swasta dan koperasi dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah.
4) Sosialisasi untuk merubah perilaku supaya tidak membuang tinja di sembarang tempat
Sasaran 4 : Penguatan kelembagaan pengelola air limbah Strategi :
1) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar kegiatan dan antar wilayah dalam pembangunan air limbah.
2) Fasilitasi peningkatan manajemen pembangunan air limbah didaerah
3) Fasilitasi peningkatan pengelolaan air limbah melalui pelatihan dan pendidikan SDM yang kompeten
2. Persampahan
Untuk mencapai sasaran yang sudah ditentukan, maka diperlukan berbagai strategi sebagai berikut :
Sasaran I : Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya Strategi :
1) Meningkatkan pemahaman masyarakat akan upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan pengamanan sampah B3 (Bahan Buangan Berbahaya) rumah tangga
2) Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R
Sasaran 2 : Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan persampahan
Strategi :
1) Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui pendidikan bagi anak usia sekolah
2) Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada masyarakat umum
3) Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan sampah
4) Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat
5) Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta
Sasaran 3 : Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan persampahan Strategi :
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
5) Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA kearah sanitary landfill
Sasaran 4 : Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan Strategi :
1) Meningkatkan Status dan kapasitas institusi pengelola 2) Meningkatkan kinerja institusi pengelola persampahan 3) Memisahkan fungsi / unit regulator dan operator
4) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain
3. Drainase Lingkungan
Untuk mencapai sasaran yang sudah ditentukan, maka diperlukan berbagai strategi sebagai berikut :
Sasaran 1 : Pemantapan keterpaduan penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan keseimbangan tata air
Strategi :
1) Penyiapan Rencana Induk Sistem Drainase yang terpadu antara sistem drainase utama, lokal dengan pengaturan dan pengolahan sungai
2) Mengembangkan sistem drainase yang berwawasan lingkungan (konservasi air)
Sasaran 2 : Mengoptimalkan sistem yang ada, rehabilitasi/pemeliharaan, pengembangan dan pembangunan baru
Strategi :
1) Pengembangan kapasitas operasi & pemeliharaan sarana & prasarana terbangun 2) Penyiapan prioritas optimalisasi sistem
Sasaran 3 : Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola prasarana dan sarana drainase, swasta/dunia usaha dan peran serta masyarakat
Strategi :
1) Peningkatan koordinasi antar instansi terkait 2) Pengembangan kapasitas SDM
Sasaran 4 : Pengembangan sistem drainase yang efektif, efisien dan berkelanjutan Strategi :
1) Penyiapan peraturan dan produk hukum untuk penanganan drainase 2) Mengembangkan sumber pendanaan melalui retribusi lingkungan
3) Mendorong swasta/masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengelolaan drainase
5.6
Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Materi pokok dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi:
a. Program Bangunan dan Lingkungan; b. Rencana Umum dan Panduan Rancangan; c. Rencana Investasi;
d. Ketentuan Pengendalian Rencana; dan e. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana penataan lingkungan, atau panduan rancang kota. Muatan RTBL yang perlu dikutip dan diacu dalam RPIJM yaitu Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan yang meliputi:
a. Visi Pembangunan;
b. Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan; c. Konsep Komponen Perancangan Kawasan; dan
d. Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya.
Kawasan RTBL yang memerlukan tindak lanjut kegiatan penataan di Kabupaten Gunungkidul diuraikan melalui tabel berikut ini.
Tabel 5. 7 Kebutuhan Tindak Lanjut Penataan Kawasan RTBL di Kabupaten Gunungkidul
No RTBL Kawasan Visi Penataan
Tahun Penyusunan
RTBL 1. Kws. Pusat Kota Wonosari Penataan Kawasan Permukiman
Perkotaan, Pelayanan Sosial, Pendidikan, Pemerintahan & Perdagangan
2007
5.7
Arahan
Strategi
Pengembangan
Permukiman
dan
Infrastruktur
Perkotaan (SPPIP) Kabupaten
Visi dan misi bidang pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan Kab. Gunungkidul adalah sebagai berikut ini.
Visi:
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019 Misi :
1. Meningkatkan iklim yang kondusif dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul,
2. Mengembangkan peran aktif masyarakat , swasta yang didukung penuh oleh pemerintah,
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, kelembagaan para pelaku pembangunan perumahan dan permukiman di Kabupaten Gunungkidul,
4. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya air yang sehat dengan penggunaan teknologi yang memadahi,
5. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni, dengan stimulasi dan fasilitasi pembiayaan, serta meningkatkan kualitas lingkungan permukiman,
6. Menciptakan peluang berusaha di bidang ekonomi, melakukan pelatihan sumberdaya manusia,
7. Memberikan fasilitasi dan stimulasi kredit untuk meningkatkan kualitas perumahan, dan meningkatkan kemampuan pengelolaan perumahan swadaya.
Tujuan dan sasaran pembangunan permukiman dan insfrastruktur perkotaan dikabupaten Gunungkidul.
Tujuan :
1. Mengembangkan dan menerapkan perundangan di bidang permukiman dan insfrastruktur perkotaan,
2. Mengembangkan sistem investasi dan pemberdayaan masyarakat dalam penyedian perumahan di Gunungkidul,
3. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang permukiman dan insfrastruktu dengan stimulasi dan fasilitasi pembiayaan,
4. Meningkatkan peran dan kapasitas kelembagaan serta pemangku kepentingan dalam pembangunan permukiman,
5. Meningkatkan pendayagunaan SDA secara berkelanjutan untuk mnunjang industry perumahan,
6. Meningkatkan budaya iptek dibidang permukiman dan insfrastruktur, 7. Mengembangkan permukiman berbasis kawasan,
8. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak huni,
9. Memampukan masyarakat di bidang ekonomi melalui upaya penciptaan peluang usaha,dan penciptaan lapangan pekerjaan baru.
Sasaran :
1. Berkembangnya pola subsidi yang efisien dan efektif program peningkatan kwalitas lingkungan permukiman
2. Terlaksananya fasilitasi dan stimulasi perbaikan serta pembangunan rumah secara swadaya. Yaitu meliputi 3000 unit serta kredit mikro perumahan sebanyak 1700 unit. 3. Meningkatnya pendayagunaan SDA (air,bahan alam lain untuk industry perumahan),
dan sumberdaya manusia, serta pembiyaan perumahan.
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
Berdasarkan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Gunungkidul yang tertuang dalam RPJP, Strategi sanitasi, RTRW kabupaten Gunungkidul maka dapat disimpulkan bahwa Visi dan misi kapupaten Gunungkidul ini ditunjang dengan arah Kebijakan Pembangunan yang terkait dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan.
Sementara itu arah tujuan pembangunan Kabupaten Gunungkidul dalam bidang permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada tahun 2032 adalah :
 Mengembangkan cakupan pelayanan dengan standar kualitas dan kuantitas yang baik pelayanan infrastruktur permukiman , serta pelayanan infrastruktur yang mampu merespon perkembangan kepadatan penduduk secara memadai.
 Meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan infrastruktur permukiman perkotaan
 Mengembangkan jejaring kerja dan kemitraan dalam pengelolaan infrastruktur permukiman
Tujuan Kebijakan pembangunan permukiman dan insfrastruktur perkotaan dikabupaten Gunungkidul.:
1. Mengembangkan dan menerapkan perundangan di bidang permukiman dan insfrastruktur perkotaan,
2. Mengembangkan sistem investasi dan pemberdayaan masyarakat dalam penyedian perumahan di Gunungkidul,
3. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang permukiman dan insfrastruktur dengan stimulasi dan fasilitasi pembiayaan,
4. Meningkatkan peran dan kapasitas kelembagaan serta pemangku kepentingan dalam pembangunan permukiman,
5. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat, meliputi : pangan/pertanian, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan dan ketertiban masyarakat.
6. Pemberdayaan Masyarakat, meliputi : meningkatkan sumber daya manusia (SDM), peningkatan kapasitas pemerintahan desa, dan penguatan lembaga desa.
7. Penanggulangan Pengangguran,, meliputi : meningkatkan kualitas SDM masyarakat, dan melaksanakan program kegiatan yang mampu menciptakan lapangan kerja. 8. Pengentasan Kemiskinan, dengan program kegiatan yang mampu meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Sedangkan Sasaran Pembangunan Kabupaten Gunungkidul dari tahun 2032 adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan, dengan : meningkatkan kualitas guru dan kesejahteraannya, sarana dan prasarana pendidikan, lingkungan sekolah yang mendukung, dan kurikulum yang tepat sesuai dengan kondisi wilayah.
2) Kesehatan, dengan : peningkatan kapasitas puskesmas, posyandu dan UKS, dan diharapkan puskesmas mampu melayani rawat inap, rawat jalan dan klinik sehat. 3) Pertanian, dengan : pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan
darat danlaut, serta pemberdayaan hutan
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
5) Air Bersih, dengan : pipanisasi, swadaya sendiri, penampungan air hujan (PAH), droping air, dan manajemen pengelolaan air.
6) Dunia Usaha, dengan : menyiapkan fasilitas jalan, telepon listrik, air dan pelayanan prima.
7) Reformasi Birokrasi, dengan : penantaan kelembagaan sesuai kebutuhan daerah, pemempatan sumber daya manusia sesuai dengan kompetensi bidangnya, pengelolaan keuangan dengan anggaran sistem kinerja, pengawasan dan pembinaan, serta peningkatkan pelayanan public.
Sedangkan tingkatan prioritas permukiman perkotaan pada masing-masing IKK ( ibukota Kecamatan ) adalah :
a) IKK /kawasan kota Wonosari memperoleh skore 120 dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu nilai 7 ( terpilih sebagai Kawasan Prioritas I)
b) IKK Playen dengan kepadatan penduduk nilai 5 atau pada posisi ke 2 dan posisi ketersediaan infrastruktur dan fasilitas lingkungan permukiman dengan skor 108 ( terpilih sebagai Kawasan prioritas II )
c) IKK Semin dengan kepadatan penduduk nilai 5 dan hasil akhir nilai skor 98,( terpilih sebagai kawasan prioritas III
d) IKK Karangmojo dengan nilai kepadatan penduduk 5 dan hasil akhir nilai skore 97 menduduki urutan ke 4, terpilih sebagai Kawasan Prioritas IV
IKK Kawasan Kota Wonosari Terpilih Sebagai Kawasan Prioritas I Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan ( SPPIP) Kab. Gunungkidul dengan Kawasan Seluas 600,166 Ha meliputi Desa Wonosari ,Desa Kepek, Desa Baleharjo, Desa Selang, Desa Siraman, dengan luas kawasan masing-masing:
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
5.8
Arahan Pengembangan Kawasan (RPKPP)
Berdasarkan scenario pembangunan RPKPP Kab. Gunungkidul, kebutuhan penanganan kawasan dapat diijelaskan sebagai berikut:
 Pada umumnya perlu dilakukan perbaikan pada kualitas lingkungan permukiman, dengan program yang bervariasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
a. Pada area/ blok permukiman dengan kepadatan bangunan dan penduduk yang tinggi disertai dengan buruknya infrastruktur perkotaan:
diperlukan program perbaikan lingkungan permukiman yang dipadukan dengan program-program pembangunan sosial yang sudah ada.
b. Pada area/ blok permukiman dengan kepadatan bangunan dan penduduk sedang tetapi cenderung meningkat:
diperlukan program perbaikan infrastruktur perkotaan untuk mengantisipasi peningkatan kepadatan penduduk dan bangunan.
c. Pada area/ blok permukiman dengan kecenderungan meningkatnya kegiatan industri: diperlukan program penanganan limbah secara terpadu sesuai dengan kondisi fisik dan sosial budaya setempat untuk melindungi lingkungan dari bahaya pencemaran limbah.
d. Pada semua blok permukiman:
perlu ditingkatkan penyediaan ruang terbuka hijau untuk mewujudkan lingkungan yang harmonis secara psikologis maupun ekologis serta penanganan masalah sampah dengan sistem yang handal.
e. Pada area/ blok di mana kondisi jaringan jalan lingkungan buruk: perlu peningkatankualitas jaringan jalan lingkungan.
 Pada area-area di mana terdapat potensi penyediaan infrastruktur perkotaan namun kondisinya belum dimanfaatkan secara optimal, misalnya embung dan sumber air, maka diperlukan peningkatan kondisi dan pemanfaatan dengan asas pelibatan masyarakat setempat serta menjunjung tinggi kearifan lokal.
 Kepada masyarakat luas di kawasan prioritas perlu dikembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap kelestarian lingkungan dan pemanfaatan teknologi tepat guna agar masyarakat memiliki kemandirian dan berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.
RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019
Gambar 5. 4 Penanganan Penyediaan infrastruktur di Kawasan Prioritas Kab. Gunungkidul (RPKPP, 2011) Taw
Sumber Air Bersih (Umbul) dan Embung : diperlukan peningkatan kondisi dan pemanfaatan dengan asas pelibatan masyarakat setempat serta menjunjung tinggi kearifan lokal.
Kepadatan bangunan dan penduduk sedang tetapi cenderung meningkat :
diperlukan program perbaikan infrastruktur perkotaan untuk mengantisipasi peningkatan kepadatan penduduk dan bangunan.
Kepadatan bangunan dan penduduk yang tinggi disertai dengan buruknya infrastruktur perkotaan :
diperlukan program perbaikan lingkungan permukiman yang dipadukan dengan program-program pembangunan sosial yang sudah ada.
RPIJM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014-2018
5.9
Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten dan Kawasan
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten dilaksanakan berdasarkan kajian terhadap dokumen-dokumen rencana Kabupaten Gunungkidul yang meliputi:
a. RTRW Kabupaten Gunungkidul sebagai acuan arahan spasial;
b. RPJMD Kabupaten Gunungkidul sebagai acuan arahan pembangunan;
c. RPKPP Kabupaten Gunungkidul sebagai acuan arahan pengembangan permukiman; d. RTBL yang tersedia sebagai acuan arahan penataan bangunan dan lingkungan e. RI-SPAM Kabupaten Gunungkidul sebagai arahan pengembangan air minum; dan f. SSK Kabupaten Gunungkidul sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi.
Maka selanjutnya dapat menyusun Matriks Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Gunungkidul yang merangkum arahan dan program pengembangan serta lokasi kawasan pengembangan di Kabupaten Gunungkidul yang disajikan dalam tabel di bawah ini.
.
Tabel 5. 8 Matriks Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Gunungkidul Dokumen
Perencanaan
Arahan Pengembangan Program Lokasi Kawasan
RTRW Penataan Kawasan Strategsi Kabupaten
1. pengembangan dan pemantapan pusat-pusat pelayanan secara merata dan seimbang serta terintegrasi dengan sistem jaringan prasarana wilayah;
2. peningkatan aksesibilitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi dan
informatika, sumber daya air, energi, dan prasarana lingkungan yang handal dan memadai;
3. pengembangan kawasan yang mempunyai nilai strategis sesuai fungsi dan peningkatan potensi ekonomi wilayah,
6. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi:
a. kawasan strategis cepat tumbuh aglomerasi Perkotaan Wonosari (APW) meliputi Perkotaan Wonosari, Perkotaan Playen, Perkotaan Semanu, dan Perkotaan Karangmojo; b. kawasan koridor yang
menghubungkan Yogyakarta, Piyungan, Wonosari, Rongkop, dan Sadeng; Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo, Kecamatan Semin dan Perbatasan Sukoharjo; e. kawasan koridor jalur
Pantai Selatan Kabupaten;
f. kawasan pusat pengembangan budi daya tanaman pangan dan hortikultura pada lahan kering di Wonosari;
g. kawasan
RPIJM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014-2018 Dokumen
Perencanaan
Arahan Pengembangan Program Lokasi Kawasan
Wonosari, Kecamatan Karangmojo, Kecamatan Playen, Kecamatan Patuk, Kecamatan Semin dan Kecamatan Semanu; dan
h. kawasan tertinggal di Kecamatan Panggang, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Girisubo, Kecamatan Tepus, Kecamatan Gedangsari dan Kecamatan Ngawen.
7. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya terdiri atas :
a. kawasan konservasi warisan budaya Megalithicum Situs Sokoliman dan Situs Gunungbang di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo; dan b. kawasan konservasi
Goa arkeologi di kawasan karst Gunung Sewu meliputi: Goa kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi terdapat di Kawasan Baron Technopark untuk pengembangan energi terbarukan di Pantai Parangracuk, Kecamatan Saptosari dengan rencana pengembangan kawasan seluas lebih kurang 50 (lima puluh) hektar.
9. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup terdiri atas:
a. kawasan Ekogeowisata Karst di Kecamatan Purwosari, Kecamatan Panggang, Kecamatan Saptosari, Kecamatan Tanjungsari,
RPIJM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014-2018 Dokumen
Perencanaan
Arahan Pengembangan Program Lokasi Kawasan
Ponjong;
b. kawasan konservasi Pantai Wediombo di Kecamatan Girisubo; c. kawasan Potensial
Resapan Air di Kecamatan Ponjong; d. kawasan Wanawisata
dan Hutan Penelitian Tahura Bunder di Kecamatan Patuk dan Kecamatan Playen, serta Hutan Wanagama I di Kecamatan Playen; e. kawasan Pelestarian
Bengawan Solo Purba di Kecamatan Girisubo; f. kawasan Pelestarian
Keanekaragaman Hayati Hutan Tanaman Langka Koesnadi Hardjasoemantri di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus; 10. kawasan konservasi di
perbatasan Gunungkidul-Klaten, dan Gunungkidul-Gunungkidul
RPJMD 1. Membangun dan memelihara infrastruktur air bersih dan air baku yang handal.
• Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong;
• Program pembangunan turap/talud/bronjong;
• Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah;
• Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh;
• Program pembangunan infrastruktur perdesaaan; • Program pembangunan jalan
jalur evakuasi.
• Program pembangunan prasarana umum
• Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.
• Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
RPIJM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014-2018 Dokumen
Perencanaan
Arahan Pengembangan Program Lokasi Kawasan
RPKPP Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas
a. Progam Perbaikan Lingkungan Terpadu dengan menerapkan prinsip Tridaya (peningkatan sumberdaya manusia, sumber daya ekonomi & sumber daya fisik) pada area permukiman di sekitar pasar Wonosari. b. Program peningkatan kualitas
infrastruktur perkotaan (jaringan drainase, akses air bersih, dlsb) pada blok-blok permukiman dengan kecenderungan intensitas pemanfaatan ruang tinggi. c. Penataan bangunan dan
lingkungan pada seluruh blok permukiman agar memenuhi persyaratan kenyamanan dan kesehatan (sebagai lingkungan fisik dan sosial untuk hidup sehari-hari), keamanan (misalnya dari bahaya kebakaran dan genangan air/ banjir) dan beridentitas
(mengakomodasi aspirasi masyarakatnya)
d. Peningkatan kualitas jaringan jalan lingkungan pada beberapa bagian kawasan (beberapa desa
Pusat Kegiatan Wilayah Promosi yang selanjutnya disebut PKWp adalah kawasan perkotaan yang dipromosikan berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten di Kawasan Perkotaan Wonosari
RTBL Kws. Pusat Kota Wonosari
Penataan Kawasan Permukiman Perkotaan, Pelayanan Sosial, Pendidikan,
Pemerintahan & Perdagangan
a. Pengendalian intensitas perkembangan kegiatan permukiman pada unit lingkungan;
b. Pengembangan kegiatan bangunan campuran di dalam kawasan yang telah ditentukan, diluar zona Ruang Terbuka Hijau;
c. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau kawasan dalam bentuk pengendalian permukiman yang dapat merusak dan/atau menurunkan kualitas Ruang Terbuka Hijau;
Kws. Pusat Kota Wonosari
RISPAM Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan
1. Pengembangan dan pemanfaatan sungai;
2. Pengembangan dan rehabilitasi sumber mata air;
3. Penyusunan regulasi pemanfaatan lahan dan pengelolaan air tanah;
4. Pengembangan dan rehabilitasi embung dan sarana
pendukungnya;
 Optimalisasi SPAM Kawasan Playen
 Optimalisasi SPAM Kawasan Gedangsari
 Optimalisasi SPAM Kawasan Patuk
 Optimalisasi SPAM Kawasan Ngawen
RPIJM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014-2018 Dokumen
Perencanaan
Arahan Pengembangan Program Lokasi Kawasan
5. Pelestarian dan rehabilitasi telaga;
6. Pembangunan dan optimalisasi pemanfaatan prasarana sumber daya air;
7. Pembangunan Sistem Penampungan Air Hujan (SPAH) dan Sistem Akuifer
8. Buatan dan Simpanan Air Hujan (SABSAH);
9. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Sederhana (SIPAS) dan
10. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pedesaan (SPAMDES);
11. Pembangunan unit pengolahan air minum;
12. Pengembangan biopori dan sumur resapan;
13. Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi; dan
14. Pemberdayaan kelembagaan petani pemakai air dan kelompok pengelola air minum mandiri
 Pembangunan SPAM IKK Ngawen
 Pembangunan SPAM IKK Girisubo
 Pengembangan SPAMDes di Kawasan Desa rawan Air
SSK Penyediaan Pelayanan Air Limbah Domestik
 Program Bantuan Teknis penyelengaraan kelembagaan PS Air Limbah
 Program Pengembangan Data dan Informasi
 Program pembangunan PS Air Limbah berbasis masyarakat
 Deseminasi dan sosialisasi Norma, Standar, Pedoman dan Manual bidang air limbah
 Mengembangkan kerjasama Pemerintah dengan masyarakat dan swasta di Kab Gunungkidul, serta dengan Pemerintah Daerah lainnya dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi
 Infrastruktur Air Limbah Dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal
 Aglomerasi Perkotaan wonosari
 Kecamatan Semin
 KecamatanRongkop
 Kecamatan Ponjong
Penyediaan Pelayanaan Persampahan
 Program Peningkatan kinerja pengelolaan sampah
 Program Pengembangan kinerja Pengelolaan Persampahan
 Infrastruktur Stasiun Antara dan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
 1Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R
RPIJM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014-2018 Dokumen
Perencanaan
Arahan Pengembangan Program Lokasi Kawasan
Penyediaan Drainase  Program Penyusunan peraturan terkait penanganan drainase
 Program Penyusunan Master Plan drainase yang komprehensif
 Program Pembangunan prasarana dan sarana drainase di daerah-daerah prioritas
 Program Pembangunan drainase yang berwawasan lingkungan
 Program Penerapan drainase linkungan yang berbasis masyarakat
RPIJM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014-2018
Contents
5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten ... 1
5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ... 11
5.3 Arahan Peraturan Daerah Bangunan Gedung ... 15
5.4 Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten/Kota (RISPAM) ... 15
5.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK) ... 19
5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) ... 21
5.7 Arahan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten ... 22
5.8 Arahan Pengembangan Kawasan (RPKPP) ... 27
5.9 Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten dan Kawasan ... 29
Tabel 5. 1 Arahan RTRW Kabupaten Gunungkidul untuk Bidang Cipta Karya ... 2
Tabel 5. 2. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Gunungkidul (KSK) berdasarkan RTRW Kabupaten Gunungkidul 2010 - 2030 ... 5
Tabel 5.3. Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Gunungkidul terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... 7
Tabel 5. 4 Matrik Misi , Tujuan, Dan Strategi RPJMD Kabutaen Gunungkidul ... 12
Tabel 5. 5 Indikasi Rencana Program Untuk Mewujudkan Misi Pembangunan Terkait Bidang Keciptakaryaan ... 14
Tabel 5. 6 Pembagian Zona Wilayah SPAM Perpipaan PDAM Kabupaten Gunungkidul ... 16
Tabel 5. 7 Kebutuhan Tindak Lanjut Penataan Kawasan RTBL di Kabupaten Gunungkidul 22 Tabel 5. 8 Matriks Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Gunungkidul ... 29
Gambar 5. 1 Kawasan Strategi Kabupaten Gunungkidul ... 10
Gambar 5. 2 Peta Rencana Pengembangan Zona Pelayanan SPAM Perpipaan PDAM Kabupaten Gunungkidul (RISPAM, 2012) ... 18
Gambar 5. 3 Kawasan Prioritas Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Kab. Gunungkidul (SPPIP, 2011) ... 26