• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI DAN PERILAKU NONVERBAL docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOMUNIKASI DAN PERILAKU NONVERBAL docx"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

CHAPTER 1

PRILIANTI PUTRI LESTARI 10050013019

(2)

KOMUNIKASI DAN PERILAKU NONVERBAL

Hubungan interpersonal merupakan fakta utama dari adanya manusia dalam masyarakat modern. Adanya hal ini bergantung pada orang lain. Kita harus berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain untuk bertahan.

Komunikasi manusia (human communication) adalah proses dari satu orang merangsang makna dari pikiran orang lain melalui pesan verbal atau nonverbal.

Komunikasi nonverbal (nonverbal communication) adalah proses satu orang merangsang makna dari pikiran orang lain melalui pesan nonverbal.

MITOS TENTANG KOMUNIKASI NONVERBAL

Dari sekian banyak sejarah dari studi komunikasi manusia, komponen nonverbal diabaikan (Andersen, 1999; Ruesch & Kees, 1956, 1971). Semakin meningkatnya perhatian terhadap aspek dari komunikasi ini, beberapa mitos berkembang dan cukup membuat bingung. Berikut beberapa mitosnya:

1. Komunikasi nonverbal itu tidak masuk akal. Semua komunikasi melibatkan bahasa. Oleh karenanya, semua komunikasi itu berbentuk verbal.

Bagaimanapun, perilaku nonverbal berpotensi sebagai dampak komunikatif yang selalu muncul dalam interaksi lisan. Kita tidak bisa berbicara lewat telefon tanpa memperkenalkan elemen nonverbal kedalam pesan kita. Bunyi dari suara kita harus ada dan tidak ada dua orang yang memiliki suara yang sama, juga mengucapkan kata yang sama, dan mengirimkan pesan yang sama. Dalam interaksi langsung, tentu saja banyak pesan nonverbal yang muncul. Komunikasi nonverbal itu masuk akal. Perilaku nonverbal mempengaruhi semua situasi komunikasi secara lisan.

2. Perilaku nonverbal menyumbang sebagian besar komunikasi dalam interaksi manusia.

(3)

generalisasi tentang pengaruh perilaku nonverbal tidak terbukti. Elemen verbal dan nonverbal sangat penting dalam interkasi manusia dan makna dari komunikasi biasanya berdasarkan interaksi dari kedua hal tersebut.

3. Kamu bisa membaca seseorang seperti buku.

Mitos ini dipegang oleh orang-orang yang tidak pernah belajar komunikasi nonverbal. Perilaku manusia tidak terstruktur seperti bahasa. Perilaku manusia sangat bervariasi dan istimewa dalam setiap individu. Sering kali perilaku nonverbal tidak bisa diterjemahkan kedalam perilaku verbal. Contohnya saat orang dewasa tersenyum, mungkin karena orang itu senang atau mungkin sedang menyembunyikan amarah atau rasa bencinya.

4. Jika seseorang tidak melihat matamu saat berbicara denganmu, maka dia sedang berbohong.

Kebanyakan dari perilaku nonverbal tunduk pada kontrol kita. Dimana kita mengarahkan tatapan kita merupakan salah satu perilaku. Karena kita belajar bahwa orang-orang berpikir kita berbohong jika kita tidak melihat ke mata mereka, kita belajar untuk tetap melihat mereka meskipun sedang berkata jujur ataupun tidak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak pembohong yang melihat mata lawan bicaranya saat berbicara daripada mengalihkan pandangannya.

5. Meskipun perilaku nonverbal berbeda dari satu orang dengan orang lain, kebanyakan perilaku nonverbal adalah alami bagi semua orang.

Kami berpendapat bahwa cara berperilaku secara nonverbal itu normal dan penyimpangan dari pola itu tidak normal. Kecenderungan ini sangat bermasalah ketika kita mempertemukan orang-orang dari budaya yang berbeda. Orang-orang dari budaya yang berbeda belajar perilaku nonverbal yang sangat berbeda dan semua itu menurut pandangan mereka adalah normal. Jadi normal tergantung pada budaya yang ada di sekeliling orang itu.

6. Perilaku nonverbal memberikan makna yang sama pada situasi yang berbeda.

(4)
(5)

PESAN NONVERBAL VS PESAN VERBAL

Pada pertengahan abad ke-20, studi perilaku dan komunikasi nonverbal menjadi fokus perhatian dalam banyak disiplin ilmu ilmiah. Isu sulit yang dihadapi para sarjana mengenai komunikasi nonverbal tergambar dengan penuh makna dan perbedaan yang jelas antara apa itu verbal dan apa itu nonverbal. Perbedaan ini sulit untuk dipahami. Perbedaan Linguistik

Pesan verbal didasarkan pada bahasa, tetapi pesan nonverbal tidak perlu didasarkan pada bahasa apapun. Dengan kata lain, komunikasi nonverbal adalah “komunikasi tanpa kata-kata”. Sedangkan pesan verbal didasarkan pada bahasa dan bahasa merupakan sistem dari pemaknaan coding yang dapat dipahami oleh orang lain yang menggunakan bahasa umum. Kebanyakan perilaku nonverbal itu bukan bagian dari sistem coding. Emblems (lambang) merupakan pengecualian dari aturan umum ini. Demikian pula pada beberapa bahasa hanya tergantung pada perilaku nonverbal dan bahasa-bahasa ini juga merupakan sistem dari pemaknaan coding. Meskipun banyak pengecualian, tetapi tetap perlu disadari bahwa kebanyakan pesan verbal tergantung pada bahasa, sedangkan pesan nonverbal tidak bergantung pada bahasa.

Perbedaan Berkelanjutan

Pesan verbal itu terputus-putus atau tidak berkelanjutan (bersifat discontinuous). Kita mengucapkan beberapa kata, kemudian berhenti, mengucapkan lagi, kemudian berhenti dan begitu seterusnya. Pesan nonverbal itu berkelanjutan (bersifat continuous). Pesan nonverbal tidak pernah berhenti. Bahkan saat kita sedang tidur, tubuh kita terus-menerus memberikan pesan nonverbal.

(6)

Proses Perbedaan

Penelitian di Amerika Serikat memiliki bukti yang kuat bahwa kebanyakan orang memproses rangsangan verbal di otak bagian kiri sedangkan rangsangan nonverbal pada otak bagian kanan. Ini menunjukkan bahwa komunikasi verbal dan nonverbal merupakan dua hal yang terpisah dan sistem komunikasi yang terpisah pula. Namun manusia tidak semuanya sama. Orang-orang yang berada dalam budaya yang berbeda, seperti Finlandia dan Jepang, memproses informasi pada bagian otak yang berlawanan daripada orang-orang di Amerika Serikat. Begitu pula di Amerika Serikat, orang-orang kidal tidak secara konsisten mengikuti pola dari orang-orang tangan kanan atau tidak kidal. Pada akhirnya, kami tidak bisa membuat perbedaan yang absolut antara pesan verbal dan nonverbal.

Hasil Perbedaan

Pesan verbal menjadi konten utama atau fungsi kognitif. Pesan nonverbal menjadi afektif utama, penghubung, atau fungsi emosional. Konten yang disebutkan merupakan komunikasi oleh pesan verbal. Kedua tipe pesan ini sering kali penting untuk membuat komunikasi berhasil diantara dua orang. Oleh karena itu, komponen verbal dan nonverbal dari komunikasi sering kali menjadi suatu hal yang penting untuk penerima yang mendapatkan pesan dan mengerti arti dibalik pesan itu.

Perbedaan Mutlak

(7)

KOMUNIKASI INTENSIONALITAS DAN NONVERBAL

Perilaku nonverbal adalah salah satu dari banyaknya macam perilaku manusia yang juga berpotensi dalam pembentukkan pesan yang komunikatif. Perilaku nonverbal menjadi komunikasi nonverbal jika orang lain menafsirkan perilaku sebagai pesan dan alat untuk memaknainya.

Agar komunikasi manusia muncul, baik itu verbal atau nonverbal, sumber haruslah mengirimkan pesan dan penerima harus menerima dan menafsirkan pesan tersebut. Terkadang, kita mengirimkan pesan dengan sengaja dan terkadang kita mengirimkannya secara tidak segaja. Terkadang penerima memaknai perilaku verbal atau nonverbal kita sebagai pesan dan terkadang tidak. Tabel dibawah mengilustrasikan perbedaan ini:

SUMBER untuk mengirimkan pesan kepada penerima dan penerima menafsirkan perilaku sebagai pesan. Ketika hal ini muncul, inilah komunikasi nonverbal.

Pada kotak nomor 2, sumber mengirimkan pesan secara disengaja tetapi penerima tidak menafsirkannya sebagai pesan. Oleh karena itu, komunikasi nonverbal tidak muncul. Hal ini bisa terjadi ketika penerima melewatkan pesan atau tidak mengenali perilaku sebagai pesan.

(8)

yang sering menjadi penyebab dari krisis komunikasi diantara dua orang. Contohnya, seseorang tersenyum secara tidak sadar, dan yang lain menjadikannya makna untuk perilaku tanpa kesadaran dari sumber.

Pada kotak nomor 4 mewakili perilaku yang tidak disegaja dan tidak menghasilkan atau terjadinya komunikasi. Sumber ini terlibat pada perilaku nonverbal tapi penerima tidak memperhatikan perilaku. Sayangnya, orang-orang yang tidak mempelajari komunikasi nonverbal cenderung menafsirkan proporsi dalam kategori ini terlalu tinggi.

BUDAYA DAN KOMUNIKASI NONVERBAL

Potensi komunikatif dari perilaku nonverbal sangat dipengaruhi oleh budaya. Demikian pula budaya kita mengajarkan bagaimana kita menafsirkan pesan yang disampaikan oleh orang lain melalui perilaku nonverbalnya. Setiap budaya memiliki keunikan tersendiri dalam komunikasi nonverbal. Demikian pula, makna pesan dari perilaku nonverbal mungkin sangat berbeda dari satu budaya dengan budaya lainnya. Terkadang makna yang sebenarnya berlawanan dapat dirangsang oleh perilaku yang sama di kebudayaan yang berbeda.

Untuk memahami hubungan antara perilaku nonverbal dan komunikasi nonverbal, karena sedikit kita harus bekerja dalam beberapa kerangka kerja budaya, jika banyak, perilaku nonverbal memiliki dampak komunikatif dalam suatu budaya.. Tanpa pemahaman tentang komunikasi nonverbal seseorang dalam budayanya sendiri, serta budaya orang yang berkomunikasi dengannya, kemungkinan terjadinya kesalahan komunikasi yang luas sangat tinggi.

FUNGSI PESAN NONVERBAL

(9)

Beberapa pesan nonverbal selalu konsinten dengan pesan verbal yang menyertainya. Sebuah pesan nonverbal yang melengkapi pesan verbal menambah, memperkuat, menjelaskan, menguraikan , atau menjelaskan makna dari pesan verbal.

Contradicting (Bertentangan)

Sebaliknya dari melengkapi pesan verbal, beberapa pesan nonverbal berlawanan, bersengketa, atau bertentangan dengan pesan verbal. Orang cenderung sangat percaya pesan nonverbal daripada pesan verbal ketika keduanya bertentangan. Pengecualian untuk hal ini adalah anak-anak muda. Sekitar usia dua belas tahun, anak-anak belajar norma- norma yang paling dewasa tentang nonverbal dan menerima nonverbal atas pesan verbal ketika pesan bertentangan. Biasanya, anak-anak muda tidak belajar norma ini. Jika orang tua yang anaknya berjalan ke karpet bersih dengan kaki berlumpur berkata, "Itu benar-benar cerdas, Billy," Billy dapat mengambil kata-kata orang tuanya padanya dan akan terlibat dalam perilakunya di masa depan - percaya bahwa itu membuatnya tampil cerdas.

Accenting (Pemberian Aksen)

Pesan nonverbal dapat digunakan untuk memberikan aksen, meningkatkan, menekankan, atau sorot sebuah pesan verbal. Berhenti sejenak sebelum berbicara cenderung membuat apa yang dikatakan selanjutnya tampak lebih penting. Berbicara lebih keras daripada biasanya menyoroti pesan verbal. Demikian pula, menyentuh seseorang saat berbicara menekankan apa yang dikatakan. Sebaliknya, kita dapat memberikan aksen negatif terhadap pesan lisan dengan menghadirkan hal itu secara tidak antusias. Ketika pesan disajikan sedemikian rupa, orang cenderung untuk menganggap mereka tidak penting dan cepat melupakannya.

Repeating (Pengulangan)

Sebuah pesan nonverbal yang memiliki fungsi mengulang, mengulangi, atau ulangan lisan adalah salah satu yang bisa dan tersendiri jika verbal tidak hadir .

Regulating (Pengaturan)

(10)

termasuk melihat atau jauh dari orang lain, mengangkat jari sambil berhenti sejenak untuk menunjukkan bahwa Anda belum selesai berbicara, menaikkan atau menurunkan infleksi suara, dan sebagainya.Perilaku nonverbal seperti mengatur atau mengelola aliran pesan verbal.

Subtituting (Pergantian)

Pergantian terjadi ketika pesan nonverbal dikirim bukan pesan verbal. Melambai atau memanggil orang lain adalah contoh yang umum. Memelototi orang lain dapat berkomunikasi hal yang sama mengatakan sesuatu yang negatif.

Keenam fungsi tidak selalu terjadi secara terpisah. Hal ini sangat mungkin untuk melengkapi, mengulang, dan memberi aksen terjadi secara bersamaan. Pesan nonverbal dapat berfungsi untuk mencapai berbagai fungsi. Terkadang fungsi-fungsi ini dapat dicapai dengan perilaku nonverbal tunggal, tetapi lebih sering sebuah kelompok perilaku yang berbeda digunakan untuk mencapai fungsi tertentu. Terkadang lebih dari satu fungsi dicapai secara bersamaan, seperti pada individu, lebih sering ada interaksi antara perilaku nonverbal dan perilaku verbal untuk menghasilkan makna dalam pikiran orang lain.

Untuk sebagian besar, pesan verbal terutama menyajikan fungsi konten sedangkan pesan nonverbal terutama menyajikan fungsi efektif atau relasional. Isi kognitif apa yang kita sampaikan kepada orang lain biasanya dikirim melalui pesan verbal. Arti afektif atau relasional dikirim melalui pesan nonverbal. Makna relasional, emosional, atau afektif ini sering disebut kedekatan nonverbal. Ketika satu orang nonverbal langsung dengan orang lain, orang lain sering memiliki perasaan kedekatan fisik atau psikologis kepada orang lain secara langsung. Meskipun pesan verbal dapat berdampak pada kedekatan, pesan nonverbal biasanya memiliki dampak yang lebih besar.

KATEGORI PESAN NONVERBAL

Perilaku nonverbal individu berfungsi mengkomunikasikan pesan hanya dalam suatu konteks. Komunikasi secara keseluruhan adalah sebuah proses yang melibatkan berbagai pesan dalam konteks tertentu. Ini adalah proses interaktif yang dinamis, bukan yang linear.

(11)

Pesan nonverbal yang dihasilkan oleh masing-masing kategori tidak ada secara terpisah melainkan ada dalam kesatuan pesan dari kategori-verbal lainnya yaitu pesan, konteks, dan orang-orang yang berfungsi sebagai penerima pesan. Meskipun kita membahas beberapa efek pesan dalam setiap kategori, Anda harus ingat bahwa efek ini dipengaruhi oleh lebih dari pesan dari kategori tertentu saja.

Penampilan Fisik

Pesan pertama yang kita kirim ke orang dengan siapa kita bersentuhan disampaikan oleh penampilan fisik kita. Ada banyak aspek penampilan fisik yang menghasilkan pesan yang potensial, termasuk ukuran tubuh, bentuk tubuh, wajah, rambut, kulit, warna kulit, tinggi badan, berat badan, dan pakaian dan benda-benda yang kita kenakan. Masing-masing dapat memiliki dampak penting pada komunikasi kita dengan orang lain.

Gesture and Gerakan

Studi tentang aspek-aspek komunikatif gesture dan gerakan tubuh dikenal sebagai Kinesics (Birdwhistell, 1970). Penelitian ini berfokus pada gerakan tangan dan lengan, postur, tubuh, dan gerakan tubuh. Pesan yang dihasilkan oleh jenis perilaku sering disebut bahasa tubuh, tetapi istilah ini kurang tepat. Meskipun tubuh mengirimkan pesan, pesan tersebut tidak membentuk sistem linguistik (bahasa gestural dari gangguan pendengaran adalah pengecualian terpenting) dan tidak mewakili bahasa dalam arti normal istilah tersebut. Melihat semua gerakan tubuh dan gerakan seolah-olah merupakan bahasa dapat menyebabkan seseorang untuk percaya bahwa mereka dapat belajar arti dari bahasa dan dengan demikian membaca orang-ini tidak terjadi.

Wajah dan Perilaku Mata

Studi tentang aspek-aspek komunikatif perilaku mata dikenal sebagai oculescs. Karena hampir tidak mungkin untuk memisahkan pesan yang dikirim oleh mata dan yang dikirim oleh wajah (seperti mengangkat alis), kita lebih suka mempertimbangkan ini bersama-sama. Pesan ini memiliki pengaruh besar pada mengekspresikan emosi dan mengatur interaksi antara orang-orang.

Perilaku Vocal

(12)

Ruang

Studi tentang aspek-aspek komunikatif ruang yang diketahui adalah proxemics. Ada dua area penting dalam penelitian ini, teritorial (mengklaim atau membuat ruang) dan penggunaan ruang pribadi (ruang interaktif). Masing-masing memiliki pengaruh penting pada jenis pesan yang kita kirim saat menggunakan ruang. Ada alasan untuk percaya bahwa pendekatan dasar untuk ruang, setidaknya sebagian, insting. Namun demikian, manusia sangat berbeda dalam penggunaan ruang dan, sebagai akibatnya, mengirim pesan nonverbal yang sangat berbeda.

Sentuhan

Studi tentang aspek-aspek komunikatif sentuhan dikenal sebagai haptics. Sentuhan telah disebut pesan nonverbal yang paling ampuh dalam komunikasi. Meskipun hal ini mungkin tidak benar secara universal.

Lingkungan

Lingkungan memiliki pengaruh besar pada komunikasi dan kita dapat melakukan kontrol besar atas lingkungan kita melalui perilaku. Dalam hubungan lingkungan dan komunikasi, kita melihat hal-hal seperti arsitektur, tata ruang interior, musik, pencahayaan, warna, suhu, dan aroma. Penelitian terbatas yang melibatkan studi tentang aspek-aspek komunikatif pengirimannya dan bau telah disebut olfactics. Jika kecantikan ada di mata yang melihatnya, maka aroma di hidung menciumnya. Orang bereaksi sangat berbeda terhadap aroma dan bau. Seringkali kita dapat mengirim pesan nonverbal yang penting melalui penggunaan aroma dan bau.

Waktu

(13)

CHAPTER 2

PHYSICAL APPEARANCE (PENAMPILAN FISIK)

Banyak dari kita mengembangkan harapan tentang orang yang bertemu berdasarkan apa yang mereka lihat, apa yang mereka pakai, apa kita berpikir mereka menarik, dan objek apa yang mereka gunakan untuk menghiasi tubuh mereka atau aksesoris pakaian mereka. Pesan nonverbal berdasarkan penampilan fisik menjadi penting karena setiap pesan nonverbal kita dapat menerima pesan tersebut dari orang lain. Dan bagi mereka bahkan lebih penting.

 Pertama, penampilan ini berdasarkan pesan yang umumnya diterima pertama kali

 Kedua, penampilan pesan ini awalnya memiliki pengaruh kuat pada kesediaan kita atau ketidakmauan untuk berkomunikasi dengan yang lain.

 Ketiga, penampilan pesan ini memiliki pengaruh yang kuat dalam bagaimana hubungan yang mungkin atau mungkin tidak berkembang.

 Keempat, penampilan pesan ini sering digunakan untuk membuat penilaian mengenai orang lain.

 Kelima, penilaian awal yang dibuat mengenai orang lain mungkin atau tidak mungkin menjadi wakil dari orang tersebut.

ATTRACTIVENESS (DAYA TARIK)

Ketika seseorang mengatakan bahwa seseorang itu menarik, apakah mereka benar-benar berarti? Apakah seorang memiliki sesuatu yang disebut daya tarik? Apakah itu sebuah karakteristik dari orang tertentu? Apakah penyanyi Celine Dion menarik? Apakah aktor Densel Washington menarik? Di budaya Amerika Serikat, kita berpikir bahwa daya tarik sebagai sebuah persepsi berdasarkan atribut fisik dan fitur dari orang-orang yang kita pertimbangkan. Daya tarik adalah sesuatu yang kita lihat dalam diri orang lain, dan mereka juga. Ini tidak dimiliki dengan sendirinya. Adanya daya tarik atau tidak adanya daya tarik tergantung pada mata yang melihatnya (Berscheid & Walster, 1969,1971,1972,1978; Cash & Janda, 1984; Dion, Berscheid & Walster, 1972; Feingold, 1992; Lewis & Bierly, 1990; McCroskey & Richmond, 1996; McCroskey, Wrench & Richmond, 2003; Mottet & Richmond, 2002; Richmond &Hickson III, 2002; Richmond & McCroskey, 2000; Stone, Singletary & Richmond, 1999; Walster, Aronson, Abrahams &Rohmann, 1966)

Jenis-jenis Daya Tarik

(14)

satu analogis yang bagus. Kita bahkan kadang-kadang menunjuk kepada seorang individu memiliki magnet kepribadian. Psikologis orang-orang ditarik satu sama lain (Mehrabian, 1971a, 1971b; Richmond, 2002). Dari sudut pandang ini, tiga jenis yang berbeda dari daya tarik diidentifikasi beberapa tahun yang lalu oleh McCroskey & McCain, 1974. Tiga jenis daya tarik interpersonal masih berlaku samapai dengan saat ini.

Jenis yang pertama, salah satu yang terkait disini, adalah daya tarik fisik. Daya tarik jenis ini mengacu pada sejauh mana kita memahami orang lain itu menarik karena atribut fisiknya. Sementara beberapa orang mungkin saja lebih memilih untuk melihat wajah dahulu untuk menentukan daya tarik, orang lain melihat seluruh tubuh dahulu, kemudian ada juga orang lain yang meneliti dari kepala hingga ujung kaki. Meskipun penulis dalam komunikasi nonverbal telah menekankan untuk menjelaskan kekuatan yang terlibat dalam daya tarik fisik, jelas daya tarik jenis ini memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan kita berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang asing. (Andresen, 1999; Henly, 1997; Widgery & Ruch, 1981; Morris, Gorham, Cohen, & Huffman, 1996). Penelian telah menunjukkan, misalnya, yang biasanya kita lebih memilih untuk berkomunikasi dengan orang asing, kita merasa menjadi cantik dan tampan. Orang-orang sering mencoba untuk menghindari kontak dengan mereka yang secara fisik tidak menarik.

Jenis daya tarik yang kedua adalah daya tarik sosial. Daya tarik sosial adalah sejauh mana kita memahami orang lain seperti seseorang yang dengan siapa kita ingin bermain, bersahabat, bergaul, atau melakukan sosialisasi.

Jenis daya tarik yang terakhir adalah daya tarik tugas. Hal ini adalah sejauh mana kita memahami orang lain seperti seseorang dengan siapa kita ingin bekerja, melakukan bisnis, atau memiliki seorang rekan kerja atau rekan satu tim.

Meskipun persepsi daya tarik fisik yang berbeda dari persepsi daya tarik sosial dan daya tarik tugas, hal ini tidak berarti ini adalah benar-benar tidak terkait persepsi. Sering, khususnya selama pertemuan awal, kita melihat orang lain secara fisik menarik dan kemudian melihat dia baik secara daya tarik sosial dan daya tarik tugas menarik juga. Disisi lain, kita cenderung untuk menilai secara fisik orang tersebut tidak menarik seperti yang tidak diinginkan untuk bersosialisasi atau berkerja sama. Meskipun ini adalah kesan awal, mereka sering mempengaruhi interaksi kedepannya dengan kenalan baru serta keputusan mengenai komunikasi masa depan. Persepsi daya tarik tugas dan sosial dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan ini dapat terjadi meskipun hanya daya tarik fisik. Namun, dalam hubungan baru yang dibentuk, daya tarik fisik dapat menentukan satu tingkat dari daya tarik tugas dan sosial untuk yang lain. Selain itu, kita dapat menemukan beberapa orang yang kurang menarik, tetapi ketika kita mulai untuk bersosialisasi atau bekerja dengan mereka, mereka berpenampilan yang lebih baik di mata kita. Kesimpulan:

 Awalnya, daya tarik fisik dapat menentukan apakah seseorang akan mendekati orang lain atau tidak.

(15)

 Awalnya, daya tarik fisik dapat mempengaruhi jenis komunikasi apa yang akan terjadi.

 Umumnya, kita suka orang-orang yang menarik secara fisik lebih dari orang-orang yang kurang menarik secara fisik

 Daya tarik sosial dan tugas akan muncul sebagai jenis daya tarik yang penting, dampak dari penampilan fisik orang lain mungkin akan menghilang.

 Daya tarik sosial dan tugas mulai menjadi bagian dari silaturahmi, orang mungkin sebenarnya tampak lebih atau kurang menarik secara fisik untuk kita.

Walaupun, dalam budaya kita ini harus ingat bahwa sering kali naluri kita memerintah kepada siapa kita mendekati dan jangan mendekati. Apakah kita akan mendekati orang yang rata-rata cantik atau tampan di jalan untuk bertanya arah ke mall, atau apakah kita akan meminta orang yang berkeringat, bau, berwajah merah, sederhana untuk bertanya arah ke mall? Sembilan dari sepuluh kali kita akan mendekati yang lebih menarik.

Apa yang Menarik Hari Ini Mungkin akan Keluar Esok Hari

Siapa dan ciri-ciri orang lain yang kami anggap menarik sangat bergantung pada pengaruh budaya dan sejarah, serta menjadi tren saat ini. (Gudykunst & Kim, 1992; Hall, 1984). Di budaya Amerika Utara, tren terbaru untuk wanita menunjukkan bahwa tampak kurus kencang, baik atletik dan super tipis, sedangkan generasi sebelumnya ditemukan cukup montok, dan gemuk terlihat lebih menarik pada wanita. Tren terbaru untuk laki-laki menunjukkan bahwa tampak kurus kencang, baik, tinggi dan berpenampilan maskulin. Tampilan laki-laki yang makan dengan baik lebih menarik di masa lalu. (Feingold & Mazzella, 1998; Heing, 1996; Jonston, 1994; Jourard & Second, 1995; Kalick, Zebrowitz, Langlois & Johnson, 1998; Kaltenbach, 1991; Reyes, 1993; Singh, 1964; Stark, 1986; Walker, 1963).

Orang Amerika menghabiskan lebih banyak uang untuk bedah komsetik daripada kelompok yang lain. Orang-orang amerika kelihatannya menghabiskan banyak waktu mereka untuk mengkhawatirkan penampilan dan mengesankan orang lain. Hal ini membuat orang seperti Joya Paterson dalam bisnis. Paterson mengadakan seminar tentang panduan membeli bra yang benar. Dia menyatakan bahwa 85 % wanita memakai bra yang salah. Seminarnya terfokus pada mencari tahu setiap ukuran tubuh wanita dan ukuran cup, mencoba pada bra, dan mempelajari itu. Wanita amerika ingin kenyamanan pada bra mereka serta yang cocok untuk meningkatkan penampilan mereka. Sementara industri pakaian terus berpikir bahwa publik amerika cepat atau lambat akan berhenti menghabiskan keuntungan kecilnya pada pakaian dan aksesoris, hal itu belum terjadi. Tidak hanya orang dewasa yang terobsesi dengan daya tarik, ternyata anak-anak juga.

(16)

individu tersebut memiliki waktu luang untuk berjemur, dan kadang-kadang, biaya perjalanan ke tempat itu cukup ramah untuk melakukannya. Baru-baru ini, bagi kesehatan individu setidaknya, kulit kuning langsat telah menjadi daya tarik lagi. Keprihatianan tentang kanker kulit yang disebabkan paparan sinar matahari telah dipengaruhi persepsi budaya dari apa yang menarik. Tinggi, gelap, dan tampan atau khas Amerika yang bermata biru sering tampak seperti apa yang diharapkan laki-laki.

Selama tahun 1920an, wanita Amerika pergi ke berbagai tempat yang terkenal untuk membuat dada mereka tampak datar dan pinggul mereka tampak kecil. Pada waktu yang lebih jauh, bra yang berlapis dan implan payudara telah digunakan untuk meningkatkan payudara. Menjelang tahun 1990an, laki-laki Amerika itu menerimatransplantasi rambut, termasuk di dada mereka, sehingga mereka akan menjadi lebih lelaki dan lebih kuat. Laki-laki dan wanita sama-sama menagalami sedot lemak untuk menghilangkan lemak. Remaja meminta kepada orang tuanya untuk hidung baru bukan sebuah sepeda untuk natal.

Apa yang dianggap secara daya tarik fisik tidak hanya sebuah fungsi waktu; ini juga tergantung pada budaya. Dalam satu budaya, laki-laki melihat dengan senang hati pada wanita yang mana lehernya telah direntangkan 12 inch dan yang mana hidung atau bibir yang ditindik dengan perhiasan kayu. Kebanyakan wanita Afghanistan dan Pakistan diharapkan untuk menutupi keindahan mereka, hanya menunjukkan mara dan alis. Orang-orang Cina percaya sekali bahwa kaki yang kecil pada wanita itu merupakan tanda kesuburan. Karena itu, bayi perempuan di cina akan memiliki kaki yang akan mereka ikat dengan erat untuk menghalangi pertumbuhan. Walaupun sebenarnya mengikat tidak lagi umum di sebagian besar wilayah cina, wanita yang memiliki kaki kecil masih terlihat menarik oleh kebanyakan orang cina. Di beberapa budaya Afrika, orang-orang mengikat kepala mereka untuk meratakannya, meregangkan bibir mereka dengan piringan kayu, dan bekas luka tubuh mereka di berbagai tempat membuat mereka lebih menarik. Di banyak budaya hal tersebut merupakan keadaan yang biasa untuk menusuk tubuh dan menato untuk dilihat sebagai sarana daya tarik. Di Amerika Serikat, penampilan dinilai kelas yang sangat rendah dan jelek sampai beberapa tahun terakhir. Di setiap budaya, pada waktu yang berbeda, kebutuhan untuk menjadi orang yang terdorong daya tarik untuk memperoleh bentuk tubuh mereka, mengisap, ditarik, memutar, menggigit,terselip, atau didorong ke dalam beberapa bentuk demi penampilan, identifikasi kelompok, status, dapat disukai, dan kepopuleran.

(17)

terakhir di Amerika Serikat, sedot lemak telah jadi operasi plastik yang paling populer bagi laki-laki dan wanita. Pada satu waktu, sebagian besar mutilasi diri ini hampir terlibat secara ekslusif oleh wanita. Saat ini mungkin hanya ada untuk terlibat dengan laki-laki. Kita hampir tidak dapat bermain-main dengan budaya lian dan hal-hal yang mereka lakukan untuk tubuhmereka lebih menarik. Mungkin kita harus tertawa pada satu sama lain atau hanya dengan diri sendiri.

Kemudian mengapa daya tarik begitu penting? Mengapa kita pergi ke sepanjang ekstrem tersebut dianggap sebagai daya tarik? Jawabannya ada di pesan nonverbal penampilan kita berkomunikasi dengan yang orang lain. Orang lain menggunakan penampilan kita sebagai sebuah sumber penting informasi tentang kita. Mereka menghubungkan karakteristik tertentu kita, memprediksi, perilaku sosial kita dan membuat penilaian mengenai kesuksessan kita, kegagalan, kompetisi, dan karakter dalam kehidupan pribadi dan profesional kita. Pikirkanlah untuk beberapa saat tentang reaksi anda sendiri. Ketika anda melihat seseorang yang secara fisik menarik, apakah anda secara otomatis membuat penilaian tertentu untuk orang itu? Didalam kelas yang berfokus pada komunikasi nonverbal, seorang laki-laki muda secara anonim menjawab pertanyaan ini dengan cara berikut:

Saya cenderung menilai sebuah buku dari sampulnya dan seseorang dari tampilannya. Ketika saya melihat seseorang yang tidak menarik, saya cenderung kehilangan minat dalam menemui mereka. Kadang-kadang saya mencoba untuk menghindari mereka. Singkatnya, tampak seperti laki-laki dan wanita yang tidak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Orang yang tidak menarik juga cenderung menjadi ceroboh. Saya kadang-kadang heran bagaimana mereka pikir mereka akan bertahan dalam dunia ini. Saya tahu mereka tidak bisa dengan cara mereka melihat, tetapi setidaknya mereka bisa tinggal di rumah

Seorang mahasiswi di kelas yang sama menanggapi pertanyaan yang membuat obervasi berikut:

Cara seseorang terlihat mengatakan banyak tentang mereka. Saya menemukan diri saya menjadi lebih tertarik pada orang-orang (terutama laki-laki), yang saya pikir menarik. Mereka tampak lebih yakin pada diri mereka dan percaya diri. Mereka tidak gugup di sekitar orang lain karena mereka tidak perlu cemas mengenai penampilan mereka. Karena mereka memiliki pengalaman disekitar orang banyak, mereka mungkin tahu lebih banyak tentang bagaimana untuk berlaku di pesta. Meskipun ini adalah tanggapan yang dipilih untuk mewakili pandangan yang ekstrim, mereka mewakili pandangan dari banyak orang.

Fiksasi Citra

(18)

aku bisa lebih cantik atau lebih tinggi, maka ...”. Menghitung nilai kamu untuk menentukan berapa banyak kamu terfokus pada penampilan kamu sendiri.

Konsep fiksasi citra dan obsesi penampilan yaitu sangat mirip. Keduanya berhubungan dengan perhatian yang berlebihan terhadap penampilan kita sendiri. Diri yang dirasakandaya tarik fisik kita berhubungan dengan harga diri kita. Pendapat kita tentang diri kita sangat dipengaruhi oleh cara kita melihat. Mencoba untuk mengukur sampai batas standar yang tidak masuk akald itentukan oleh orang lain. Mungkin membuat kita tidak aman, sadar diri, dan tertekan, dan bahkan mungkin menyebabkanmasalah kesehatan fisik (Johnson, 1994)

Ini faktanya. Daya tarik fisik dihargai dalam budaya Amerika Utara dan budaya lain. Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk terlihat bagus, tetapi ketika kita menjadi terobsesi tentang penampilan atau mengembangkan fiksasicitra, maka fokus kita adalah bagaimanakita melihat, bukan pada apa yang kitatawarkan.

Dampak obsesi penampilan. Lebih banyak perempuan daripada laki-laki yang mempunyai sindrom IF, bagaimanapun, laki-laki yang mengejar. Orang yang seringsibuk dengan citra, mereka dapat mengalami berbagai perasaan negatif termasuk frustrasi, depresi, dipermalukan pemerintah, malu, tidak berdaya, dan ketidakamanan, serta perubahan suasana hati. Mereka mudah terluka oleh orang lain ketika komentar menyakitkan atau merendahkan yang dibuat tentang tubuh mereka atau penampilan umum, dan sering merasa tidak menarik bahkan ketika mereka secara luas dianggap menarik.

Profil Orang IF.Citra Fiksator (orang yang mempunyai IF yang tinggi) memiliki beberapa perilaku umum yang membedakan mereka dari orang-orang yang normal. Bila IFnya tinggi yaitu orang-orang yang terlibat dalam beberapa perilaku berikut diet kronis, yo-yo diet, olahraga berlebihan, belanja berlebihan, memeriksa penampilan yang berlebihan, perbaikan diri terus-menerus, operasi plastik, dengan berat badan sekali atau beberapa kali sehari, menghindari kegiatan sosial yang menekankan penampilan atau tubuh, ketergantungan pada mode untuk menenangkan, dan pemantauan yang tak ada habisnya tubuh dan penampilan. Sementara ada beberapa dukungan untuk gagasan bahwa jika anda terlihat baik, anda akan merasa baik, jika orang menempatkan penekanan pada penampilan yang baik untuk merasa baik.

Penilaian yang Dihasilkan

Kebanyakan dari kita menilai orang secara teraturberdasarkan penampilan mereka. Penelitian di bidang ini juga menganjurkan bahwa kita membuat keputusan relasional didasarkan pada daya tarik fisik orang. Orang-orang yang dinilai sebagai lebih menarik sering dinilai lebih memilikikemampuansosial diinginkan dalam banyak cara. Studi telah menemukan bahwa orang-orang yang menarik yang dianggap lebih sukses dalam karier mereka, lebih aktif secara seksual, lebih bahagia tentang situasi kehidupan mereka, lebih responsif, sensitif, menarik, kompeten, dan bahkan lebih baik untuk membujuk orang lain.

(19)

pernikahan yang lebih baik. Dalam pendidikan, siswa yang menarik sering kali dipandang oleh guru sebagai lebih terbuka, siap-siap melalui pendidikan, pandai, sosial, dan memiliki orang tua yang lebih tertarik dalam pendidikan mereka. Dalam bisnis, orang yang menarik lebih mungkin untuk dipekerjakan, dievaluasi positif, dipromosikan, dan diterima secara sosial, dan lebih kecil kemungkinannya untuk dipecat. Dalam pelayanan kesahatan, pasien yang menarik mungkin mendapat lebih perhatian, perawatan, dan komunikasi dari dokter dan perawat daripada pasien yang tidak menarik. Singkatnya, orang-orang yang menarik secara umum berjalan dengan baik dalam budaya kita daripada orang yang tidak menarik.

Daya Pikat : Pedang bermata dua ?

Seharusnya tidak membuat anda terkejut bahwa banyak dari kita juga menganggap bahwa, perempuan yang menarik sering diminta untuk kencan dan laki-laki yang menarik jarang memiliki kesulitan menemukan perempuan untuk menemani mereka menonton film, pesta, dan fungsi sosial lainnya. Walaupun persepsi ini kadang-kadang benar, kadang-kadang tidak. Studi pada laki-laki yang sangat menarik dan menunjukkan bahwa mereka sering kesepian dan ditolak oleh lawan jenis. Mereka dilihat sebagai terlalu menarik, atau sebagai salah satu yang orang katakan, terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Kita mungkin melihat mereka sebagai "keluar dari perkumpulan kami" jelas, banyak persepsi kita tentang orang lain berdasarkan daya tarik fisik mereka mungkin terbukti benar. Namun, kadang-kadang kita benar-benar salah merasakan situasi. Beberapa contoh daya tarik yang sangat tinggi menyebabkan cacat yang diceritakan oleh calon Miss Amerika tentang tidak akan senior mereka karena tidak ada yang meminta mereka atau atlet terkemuka dengan klasik terlihat baik menggambarkan bagaimana mereka konsisten menolak untuk kencan di SMA.

Persepsidaya tarik fisik berhubungan dengankarakteristikkepribadian. Satu studimeminta subyekuntuk menilaiorangyang menarikdan tidak menarikpada berbagaivariabelkepribadian. Orang-orangyang menarikyangjudgetsebagaihangat,lebih asli, tulus, stabilsecara mental, mudah bergaul, dan ramah. Tampak jelasdari daftarinibahwa sebagian besarpersepsiinipositifdan diinginkan. Dengan demikian, orang akan berharap bahwadaya tariktinggi hanya harusmenghasilkan hasilpositif.

Namun, untuk orang yang sangat menarik, kehidupan tidak selalu seperti bunga tidur. Banyak laporan harus mengatasi penilaian negatif dari orang lain. Apakah menarik atau tidak menarik, kadang-kadang kita menemukan diri kita stereotip dengan cara yang secara signifikan mempengaruhi interaksi kita dengan orang lain.

Masalah utama lain yang terkait dengan daya tarik melibatkan perilaku interaksi itu sendiri. Kita telah melihat dari pembahasan sebelumnya bagaimana daya tarik mempengaruhi persepsi. Sekarang mari kita mempertimbangkan efek dari daya tarik pada interaksi dalam konteks yang berbeda.

(20)

Perempuan yang menarik, khususnya, lebih baik dalam mengubah sikap laki – laki. Pekerjaan penting telah menunjukkan bahwa daya tarik bahkan terbayar dalam sistem pengadilan Amerika. Tidak hanya orang – orang yang menarik saja yang lebih terlihat tidak merasa bersalah atas tuduhan terhadap mereka, tetapi ketika mereka ditemukan bersalah, peluang mereka lebih baik menerima hukuman yang lebih ringan. Dengan bermacam – macam hasil, maka tidak ada misteri mengapa sebagian besar aktor dalam iklan televisi secara fisik menarik orang. Tugas mereka adalah untuk mendapatkan kita, konsumen, dan untuk membeli produk mereka. Konsultan penjualan – pelatihan sangat mementingkan penampilan fisik yang menarik. Mereka menyadari dampak kesan pertama terhadap pelanggan berpotensi untuk membeli barang. Misalnya, beberapa perusahaan farmasi memastikan sales mereka tidak hanya bertugas dan menarik secara sosial, tapi secara fisik juga. Perusahaan – perusahaan ini mengetahui bahwa orang yang menarik secara fisik memiliki peluang yang lebih baik untuk menjajaki kantor atau rumah sakit dibandingkan orang yang tidak menarik.

Hasil dari interview dengan manajer wilayah sebuah kantor asuransi dan salah satu pegawai di kota besar California menggambarkan dampak dari ketertarikan dalam situasi tersebut. Dalam sebuah pertemuan makan siang seorang manajer memperkenalkan seorang laki-laki muda yang dianggap oleh manajer tersebut sebagai sales terbaik. Sales muda itu berpenampilan mencolok: berambut pirang, berkulit kecoklatan, tinggi, dan kurus dengan banyak senyum yang menggoda. Kemiripannya dengan Robert Redford yang lebih muda sangatlah luar biasa. Karena laki-laki muda tersebut menjadi sallesman asuransi dalam waktu singkat, pewawancara tersebut penasaran tentang kesuksesan sallesman yang cepat dengan produk yang biasanya cukup sulit untuk dijual.

Saya hanya menjual kepada wanita. Ketika kebijakan marketing individu, saya lebih mengenali rumah tangga yang dijalankanoleh seorang wanita, atau memastikan seorang istri hadir ketika saya memberikan penjelasan untuk menjual kepada suaminya. Ketika menjual ke kelompok, saya mencoba untuk mencari perusahaan yang memiliki perempuan sebagai pengambil keputusan. Kemudian pekerjaan saya menjadi mudah.

Agent sales yang lebih muda tidak cukup berani untuk menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian, tapi dia menyadari bahwa aset terbaiknya yang menjadi garansi untuk kesuksesannya adalah fisiknya yang menarik bagi perempuan.

Sebelum kita menarik kesimpulan bahwa hanya perempuan yang rentan terpengaruh, yakinlah bahwa laki-laki memiliki tingkat mudah dipengaruhi yang sama. Bagaimana kita menjelaskan efektivitas dari produk yang berorientasi laki-laki yang secara jelas ditunjukan oleh model perempuan? Banyak ciri iklan alkohol dan rokok sangat menarik dan menarik perempuan.

(21)

penting bagi para eksekutif ketika memilih seorang sekretaris adalah potensi kandidat untuk menghias lingkungan kantor dengan dia atau penampilannya.

KENCAN DAN PERNIKAHAN. Persepsi kita tentang daya tarik fisik tidak diragukan lagi memiliki pengaruh penting pada kencan dan pernikahan keputusan kita juga. Ketika orang ditanya oleh para peneliti apakah mereka akan menikah dengan orang yang mereka anggap rendah pada atribut fisik, hasilnya sangat menarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria akan lebih cenderung menolak wanita yang tidak tampan, tapi wanita tampaknya tidak cukup sebagai prihatin tentang penampilan fisik pasangan nikah potensial. Dalam budaya kontemporer, bagaimanapun, adalah jauh lebih dapat diterima bagi perempuan untuk berbicara tentang daya tarik fisik pria dari pada lima puluh tahun yang lalu. Temuan lain yang menarik dalam penelitian laki-laki daripada lima puluh tahun yang lalu. Temuan lain yang menarik dalam literature penelitian adalah bahwa laki-laki dilaporkan menginginkan mitra yang lebih menarik daripada mereka menganggap diri mereka, sedangkan perempuan akan menikah dengan pria yang mirip dengan mereka dalam daya tarik (Walster, Aronson, Abrahams & Rohmann, 1966; Wilson & Nias, 1999)

Karena preferensi umum seperti akan menimbulkan konflik konstan jika setiap orang berbagi standar sama penghakiman untuk daya tarik fisik, kita dibiarkan untuk berspekulasi tentang pentingnya harga diri pada keputusan tersebut. Kita harus menekankan bahwa dalam mempekerjakan, kencan, dan keputusan pernikahan, daya tarik fisik tidak selalu nomor satu. Bagaimanapun, kadang-kadang. Penelitian telah menunjukkan bahwa, dalam konteks kencan buta antara mahasiswa, daya tarik fisik seseorang adalah predictor utama apakah orang-orang mengatakan mereka menyukai kencan mereka. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa persepsi daya tarik kencan juga meramalkan apakah pasangan ingin meminta orang keluar lagi. Kami menduga bahwa daya tarik fisik terus menjadi prediktor yang dominan untuk beberapa kencan pertama, tetapi sebagai hubungan berkembang, secara bertahap mulai mengambil kursi belakang untuk pertimbangan lain. Tentu saja, jika persepsi daya tarik tidak ada di tempat pertama, hubungan mungkin tidak melanjutkan cukup lama bagi mereka pertimbangan lain untuk ikut berperan (Berscheid &Walster, 1978)

(22)

Daya tarik fisik memiliki dampak besar pada komunikasi kita dengan orang lain. Pesan-pesan non-verbal ini yang kuat mempengaruhi keputusan seseorang untuk mendekati atau menghindari orang lain, kencan atau tidak berkencan, menikah atau tidak menikah, mempekerjakan atau tidak mempekerjakan, dan juga mempengaruhi harapan kita tentang kesuksesan masa depan atau kegagalan orang lain. Mari kini giliran kita berdiskusi tentang aspek-aspek tertentu dari penampilan fisik.

KONSEP TUBUH PRIBADI

Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan ini :

- Bagian tubuh mana yang menurut saya paling penting ?

- Apakah bagian tubuh tersebut sama seperti yang saya fokuskan pada diri saya, dalam hal kepuasan saya dengan tubuh saya ?

- Apakah ada hubungan yang dekat antara 2 kategori tersebut ?

Seharusnya hal ini tidak mengejutkan anda bahwa bagian tubuh yang anda anggap paling penting dalam menilai daya tarik dengan orang lain, bisa juga menjadi salah satu yang sangat dipuaskan atau sangat tidak dipuaskan dengan diri anda.

Bagaimana perasaan anda tentang tubuh anda yang mempunyai dampak pada konsep diri anda secara keseluruhan. Konsep tubuh pribadi anda adalah persepsi yang anda miliki tentang bagaimana cara menarik tubuh anda, dan apa yang anda anggap sebagai sifat tertentu dari tubuh anda. Kepentingan dari konsep tubuh pribadi pada diskusi kita ini tentang komunikasi nonverbal terbagi dua: pertama, konsep ini dikembangkan melalui komunikasi kita dengan orang lain, kedua, dalam pengaruh komunikasi kita dengan orang lain. Mari kita lihat faktor ini lebih dekat.

Pikiran dan perasaan yang kita miliki tentang tubuh kita sendiri tidak hanya terwujud dalam pikiran kita dan beberapa usia magis. Konsep tubuh pribadi, baik positif maupun negatif berkembang secara bertahap. Faktor yang mempengaruhi, melibatkan interaksi kita dengan orang lain, terutama jika orang-orang yang penting bagi kita. Orang lain yang signifikan memberikan kita banyak pesan verbal dan nonverbal yang mengkomunikasikan perasaan dan sikap yang mereka miliki tentang tubuh kita, dan kita akhirnya menggabungkan penilaian mereka ke dalam penilaian kita tentang diri kita sendiri.

(23)

Perasaan tidak mampu dipengaruhi oleh komunikasi kita, dan mereka juga mempengaruhi interaksinya di masa depan. Perasaan Scottie mengenai tubuhnya akhirnya akan mempengaruhi perilaku komunikasinya. Ia akan lebih memilih untuk menarik diri dari orang lain di lingkungannya atau menghindari asosiasi dengan rekan-rekan di sekolah karena takut bahwa mereka akan mengejek dia. Perasaannya akan mempengaruhi keputusannya mengenai olahraga, kegiatan rekreasi, teman, kencan, dan bahkan pilihan karirnya.

Kepuasan dengan tubuh kita masing-masing adalah hal penting bagi harga diri kita dan hubungan interpersonal kita. Seseorang tidak harus menjadi bintang film menarik, untuk merasa puas dengan penampilan dan sifat dari tubuh. Sebuah aturan cenderung berlaku untuk hal itu, namun orang-orang akan lebih puas dengan tubuh mereka (terlepas dari penampilan mereka yang sebenarnya), juga akan makin baik peluang mereka menjadi senang tentang diri mereka sendiri. Kepuasan ini, pada akhirnya, mungkin memberikan kontribusi untuk interaksi yang sehat dengan lainnya. (Berschied,Walster & Bohrnstedt, 1973; Cortes & Gatti, 1965; Gashin & Simmons, 2002; Haseltine, 2002; Henig, 1996; Johnston, 1994; Jourad & Secord, 1955; Korda 1975; McCroskey, Larson & Knapp, 1971; Knapp & Vangelisti, 2000; Richmond, 1996; Sheldon,1940,1942,1954; Walker, 1963; Weels & Siege,1961 )

Pesan Nonverbal Dari Bentuk Tubuh dan Ukuran

Banyak penulis telah menunjukkan bahwa bentuk tubuh dan temperamen orang sangat erat kaitannya. Sheldon (1940; 1942; 1954) umumnya dikreditkan untuk yang berasal dari pemikiran ini. Sheldon percaya bahwa ada tiga klasifikasi jenis tubuh, dan bekerja untuk mengembangkan metode yang disebut somatotyping untuk mengkategorikan individu ke dalam salah satu dari tiga jenis utama. Telah ada kritik dari beberapa metode eksperimental Sheldon ini, konseptualisasi awalnya adalah temperamen, dan beberapa perhitungan matematis, tetapi orang lain telah meniliti pekerjaan Sheldon untuk diimprovisasi di atasnya dan banyak penulis dalam komunikasi nonverbal sekarang berpikir ada manfaat untuk karyanya.

Tipe tubuh umum yang pertama disebut endomorph. Orang-orang yang endomorph (endos) memiliki bentuk bulat, badan berbentuk oval, biasanya berat (meski tidak harus obesitas), dan sering digambarkan berbentuk buah pir. Tipe kedua adalah mesomorph. Mesomorph (mesos) ditandai dengan bentuk tubuh segitiga yang lebar di bagian bahu dan meruncing di bagian pinggul. Bentuknya tegas dan berotot dalam penampilan, dengan semua kurva dan sudut di tempat yang tepat, setidaknya untuk budaya AS. Mereka sering digambarkan atletik dalam penampilannya. Tipe ketiga adalah ektomorph. Ektomorph (ektos) dicirikan sebagai tulang, kurus, dan tinggi. Mereka memiliki badan yang terlihat rapuh, dada datar dan tidak ada berkembangnya otot.

(24)

Tom Selleck, Clint Eastwood, Denzel Washington, Harrison Ford, Sylvester Stallone, Mel Gibson, Michael Jordan, dan Candice Bergen adalah contoh yang tepat dari mesomorph tersebut. Calista Flockhart, Pee Wee Herman, Don Knotts, dan Uma Thurman memiliki fitur ectomorphic yang jelas.

Tipe dan Sistem Tubuh menurut Sheldon

Tipe Tubuh Tipe Psikologi

Endomorph ( Bentuk tubuh Oval ; Berat, Perut Besar )

Cerebrotonic (Tegang, canggung, teliti, bijaksana, terpisah)

Menurut teori Sheldon, endomorphs memiliki jenis psikologis yang sesuai yang disebut viscerotonic. Jenis psikologis viscerotonic ditandai oleh penggambaran diri dalam kolom 1 dari gambar 2.4. Dengan kata lain, endomorphs cenderung menggolongkan diri mereka sebagai lambat, mudah bergaul, penurut, pemaaf, santai, dan sebagainya. Mesomorph memiliki tipe psikologis yang sesuai yang disebut somatotonic. Jenis somatotonic digambarkan sebagai dominan, percaya diri, energik, kompetitif, tegas, tempramental, antusias, dan optimis. Jenis ektomorphic dikaitkan dengan jenis psikologis cerebrotonic diwakili oleh kata sifat seperti tegang, sadar diri, teliti, tepat, sensitif, canggung, dan menarik diri.

Menurut hasil satu studi yang dirancang dengan baik menggunakan siluet gambar. Kita membuat penilaian psikologis orang lain berdasarkan bentuk tubuh. Kita menggambarkan mereka dalam banyak cara yang sama mereka menggambarkan diri mereka. Dalam penelitian ini, para peneliti menunjukkan 120 siluet orang dewasa dari tiga jenis tubuh dan meminta mereka untuk menilai gambar pada beberapa kata sifat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa endomorph dianggap lebih tua, lebih pendek, lebih ramah, lebih banyak bicara, lebih lemah, lebih malas, dan lebih kuno. Mesomorph itu dianggap sebagai tangan besi yang lebih muda, lebih tinggi, lebih berani, lebih maskulin, lebih tampan, lebih dewasa, dan lebih mandiri. Akhirnya, ektomorph dilihat sebagai lebih tegang dan gugup, lebih ambisius, lebih tipis, lebih muda, lebih tenang, lebih cenderung menjadi sulit, lebih curiga terhadap orang lain, kurang maskulin, dan lebih keras kepala. (Wells & Siegel 1961).

(25)

Diskusi kita tentang korespondensi antara bentuk tubuh dan temperamen memiliki implikasi penting bagi komunikasi kita dengan orang lain. Hubungan antara keduanya tidak kedap udara. Meskipun demikian, bukti akan membawa kita untuk percaya bahwa kesan sosial berdasarkan tipe tubuh memang ada, dan kesan tersebut setidaknya agak akurat. Selain itu, fakta bahwa setiap korespondensi ada di semua hal lebih mungkin bahwa fungsi dari interaksi kita dengan yang lain. Kami menyamaratakan orang dengan ukuran dan bentuk tubuh mereka. Kami mengembangkan harapan tentang kepribadian dan perilaku dari endomorph, mesomorph, dan etomorph dan kemudian berinteraksi dengan mereka seolah-olah mereka memiliki kualitas-kualitas yang kita harapkan. Seperti yang disarankan sebelumnya, orang mengembangkan konsep diri mereka sebagian oleh cara orang lain menanggapi mereka. Jika kita mengharapkan endomorph berbentuk oval menjadi malas dan patuh, kita dapat berkomunikasi dengan mereka dengan cara yang konsisten dengan harapan mereka. Kita memperbesar konsep diri mereka, dan mereka sering tunduk pada peran yang kita paksakan kepada mereka. Mereka menerima evaluasi dari orang lain sebagai evaluasi pada diri mereka sendiri.

Pesan NonVerbal pada Tinggi, Berat dan Warna Kulit

TINGGI. Lebih tinggi adalah pilihan tertentu di mana laki-laki menginginkan hal tersebut. Dalam nilai budaya kita tinggi badan ada pada laki-laki dan hanya lebih sedikit pada wanita. Lembaga militer dan penegakan hukum baru saja mulai mengendurkan standar yang tinggi untuk merekrut mereka. Survei mengungkapkan bahwa mayoritas eksekutif laki-laki di keberuntungan 500 perusahaan lebih dari enam meter. Wanita ingin tinggi, berkulit gelap, dan tangan seorang laki-laki. Kita memberitahu anak-anak kita untuk berdiri tegak. Calon presiden yang lebih tinggi dari 2 kandidat tersebut telah memenangkan hampir setiap pemilihan sejak pergantian abad.

Tinggi sering dikaitkan dengan kekuasaan dan dominasi. Orang-orang dengan keunggulan tinggi dapat merasa di atas orang lain dan mungkin tampak kuat serta mendominasi individu lain selama berkomunikasi. Tidak sulit untuk membayangkan kuasa dan otoritas pengawas tinggi mengkomunikasikan saat menegur kepada bawahannya. Laki-laki yang lebih pendek telah mengungkapkan bahwa salah satu alasan utama mereka menolak untuk berkencan dengan wanita tinggi adalah ketakutan mereka bahwa ia mungkin mendominasi hubungan. Individu lebih tinggi mungkin memiliki keunggulan umum dalam membujuk orang lain dan mempengaruhi perilaku mereka.

(26)

beberapa jenis diet atau pernah diet di masa lalu. Wanita besar, kelebihan berat badan adalah individu yang paling difitnah dalam budaya kita. Wanita yang berat yang dianggap lambat, tidak menarik, dan bahkan mungkin malas. Sering mereka bahkan tidak dipandang sebagai periang, sebagai laki-laki yang kelebihan berat badan seringkali terjadi. Lebih jauh, berkisar antara berat badan ideal dan berat di mana yang dianggap kelebihan berat badan jauh lebih kecil bagi perempuan daripada untuk laki-laki. Oleh karena itu, kebanyakan wanita di Amerika Serikat menghabiskan seumur hidup berusaha untuk tetap langsing. Maka tidak mengherankan bahwa anoreksia nervosa dan bulimia sangat umum pada saat ini. Umumnya, dalam budaya ini, ketika seorang wanita berat badannya naik, harga dirinya menurun dan tekanan yang kuat bagi wanita tersebut untuk menurunkan berat badan (Guerrero, DeVito & Hecht, 1999; Feingold & Mazzella, 1998).

Ini tidak menunjukkan bahwa laki-laki tidak menderita dari kesadaran berat badan. Banyak laki-laki yang pernah mendaftar di program diet dan bekerja di luar program untuk tetap langsing, jantan, dan tampak muda. Dalam budaya ini, ramping dan jantan (terlepas gender) adalah terkait dengan keberhasilan, konsep diri yang baik, kesejahteraan fisik, dan dapat diterima. Kelebihan berat badan dikaitkan dengan sikap apatis, kelesuan, kelambatan fisik, tidak menarik, dan bahkan mungkin kelambatan mental (Guerrero, Devito, & Hecht, 1999; Feingold & Mazzella, 1998).

WARNA KULIT. Dimensi tubuh lain yang potensial untuk berkomunikasi adalah warna kulit. Banyak perhatian telah diberikan kepada isu-isu rasial dan etnis di abad terakhir. Prasangka dan stereotip yang diabadikan dan individu dikategorikan semata-mata pada warna kulit mereka. Pada tahun 1960-an melihat langkah budaya kita mengambil melawan citra negatif yang menjadi beban begitu lama untuk orang-orang hitam Amerika. Teriakan itu datang sebagainya yang "Hitam itu indah" dan benar-benar berputar di sekitar warna kulit. Pemimpin hak-hak sipil kulit hitam Martin Luther King, Jr. mencatat pesan itu untuk kerumunan di Washington, D.C, pada tahun 1963, ketika ia berbicara kata-kata ini: "Saya mempunyai mimpi bahwa suatu hari anak saya tidak akan dinilai oleh warna kulit mereka, tetapi oleh isi dari karakter mereka". Sayangnya, mimpi itu belum sepenuhnya terwujud.

Pesan Nonverbal pada Rambut

(27)

WARNA RAMBUT. Dengan usaha kecil bisa saja kamu muncul dengan beberapa hubungan klise-klise dengan warna rambut. Sally adalah wanita berambut pirang. Apakaah dia benar-benar senang? Mark mempunyai rambut hitam pekat. Apakah dia sangat misterius? Apakah orang yang berambut merah temperamental? Mungkin tidak, tapi itu bukan berarti maksud yang kita pikirkan. Sebagian besar yang kita rasakan rambut merah disebut galak, rambut coklat disebut sehat, dan rambut hitam disebut panas, tapi rambut pirang dapat disebut kegembiraan. Survei yang telah dilakukan pada tahun lalu menunjukkan bahwa kebanyakan pria akan lebih memilih simpanan mereka yang berambut pirang. Survey yang lain menunjukan kebanyakan wanita lebih memilih pria berambut, tapi minoritas menyukai pria botak.

PANJANG RAMBUT. Panjang rambut mempunyai kaitan dengan kredibilitas persepsi. Satu studi yang dilakukan ketika ditanya pelajaran di dua kelas yang berbeda juga menilai kredibilitas pria yang mengenakan sepatu kets. Pembicara dilakukan oleh orang yang sama untuk setiap siswa dari dua kelas. Untuk satu kelas, pembicara rambutnya ditata panjang, di tempat lain pembicara rambutnya ditata pendek. Salah satu kredibilitas dimensi kompetensi dan dinamisme, pembicara itu dinilai jauh lebih besar dengan rambut pendek. Beberapa penulis telah menyebutkan bahwa hasil studi ini mungkin menunjukkan bahwa laki-laki dianggap kurang serius dan kurang dewasa ketika berambut panjang. Pikirkan semua presiden Amerika Serikat berambut panjang! Jelas, persepsi yang berambut panjang bervariasi dengan waktu.

Karir dan penempatan kerja menyatakan bahwa pria berambut panjang akan menggagu kesempatannya untuk diterima. Mereka berpendapat semakin panjang rambut maka semakin besar peluang kerja di perketat. Perempuan juga bisa mempengaruhi peluang kerja mereka untuk pekerjaan dengan rambut panjang mereka. Bertentangan dengan beberapa pengertian, daya tarik seksual wanita yang mempesona untuk bisa membuat penolakan pada rekan kerja perempuan mereka dan melestarikan persepsi ketidakmampuan serta kecerdasan dibawah laki-laki. Dengan kata lain, seorang penulis mungkin benar ketika ia memperingatkan bahwa para pembaca perempuan yang berambut panjang dapat melakukan keajaiban-keajaiban di kamarnya, tapi seorang pembunuh sebenarnya di dalam ruang meeting. Untuk alasan ini, banyak perempuan berambut panjang menggunakan rambut mereka naik untuk bekerja dan turun setelah bekerja.

RAMBUT WAJAH. Persepsi orang terhadap rambut di wajah pada pria telah menyebakan banyak menarik kesimpulan. Semakin banyak rambut di wajah pria, semakin besar kemungkinan ia akan dinilai sebagai pria dewasa, maskulin, dominan, berani, rajin, percaya diri, dan liberal. Studi menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan terlihat bersih akan terlihat muda. Khusus bagi wanita, laki-laki berjenggot dianggap sebagai dewasa, pintar, maskulin, dan lebih menarik secara sexual. Namun, laki-laki menyarankan bahwa merasa kurang tegang apabila bersih dibandingkan berjenggot. Tampaknya persepsi rambut di wajah berbeda tergantung dari jenis kelamin. Wanita bisa menemukan karakteristik positif pada pria berjenggot, sedangkan orang menghindari mereka dengan memberikan isyarat dan penarikan, mungkin hasil dari ketakutan dan kecemasan.

(28)

lawan jenis. Preening behaviour adalah sebuah isyarat nonverbal dalam membentuk suatu hubungan pendekatan dan mungkin interaksi lebih intim. Hal ini tentu saja sangat mungkin dilakukan individu di luar kebiasaan atau sebagai adaptif saat perilaku cemas atau gugup. Pada beberapa kasus, manipulasi rambut mungkin salah ditafsirkan sebagai pendekatan pesan atau bahkan undangan untuk interaksi seksual.

APPEARANCE AND DRESS (PENAMPILAN DAN BERPAKAIAN). Merupakan cara yang banyak dikomunikasikan untuk menyampaikan suatu informasi. Bahan, warna, tenunan, dan gaya yang menghiasi badan kita menyampaikan pesan atau kesan disekitar kita yang membuat orang-orang berfikir tentang siapa kita,bagaimana cara kita mempunyai hubungan dengan orang lain, perilaku kita, tujuan kita dan bagaimana aspirasi kita. Sering kita berkomunikasi sangat disengaja melalui pesan dengan pakaian kita.

Orang-orang di kita tidak ditugaskan untuk sebuah dress code melainkan masih mencoba untuk berpakaian rapi. Misalnya, kita kesulitan yang hebat dan rewel dalam detail sebelum wawancara kerja.

Ini adalah contoh yang jelas tentang bagaimana orang-orang sengaja mengkodekan makna tertentu ke dalam pakaian. Namun, sebagian besar pakaian kita tidak hampir seperti disengaja.

Mengapa Orang-Orang Berpakaian dengan Cara Mereka ?

Menurut Morris (1985), salah satu alasan mengapa kita berpakaian adalah untuk kenyamanan dan perlindungan. Hal ini memang sulit untuk dijelaskan dan membutuhkan penjelasan yang panjang. Tindakan dalam melindungi tubuh kita terjadi saat kita bergerak terhadap dunia, misalnya saat kita melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang dimana iklimnya menyebabkan tubuh kita membutuhkan perlindungan lebih.

Concealment atau penyembunyian (contohnya : menyembunyikan flek di wajah) adalah fungsi kedua dalam berpakaian atau berpenampilan. Kenyamanan, perlindungan, dan penyembunyian mungkin menjadi salah satu untuk memenuhi motivasi dasar manusia yaitu dorongan untuk bertahan hidup dan kenyamanan psikologis. Lalu menurut Morris fungsi kedua dalam berpakaian adalah penampakan budaya. Morris berspekulasi sangat tidak mungkin manusia berpakaian tanpa memasukan sinyal-sinyal sosial budaya.

Singkatnya pesan sosial-budaya tentang berpakaian dapat diringkas sebagai berikut, "pakaian berfungsi sebagai simbol status kita, jika kita gagal untuk berpakaian seperti yang diharapkan, kita cenderung percaya bahwa mobilitas pekerjaan kita terkena dampak negatif, kita merasa bahwa kita harus berpakaian sesuai dengan tugas kita untuk mengesankan orang lain, dan kita merasa bahwa orang lain mengasosiasikan pilihan pakaian kita dengan status sosial ekonomi, tujuan, dan kepuasan".

(29)

pakaian kita, kemudian, memungkinkan kita untuk menyesuaikan diri dengan gambaran yang sempurna.

Kesimpulan yang kita ambil tentang seseorang, menurut pemilihan cara berpakaian (Thourbly,1980) :

Salah satu studi yang lebih terkenal luas yang berkaitan pakaian untuk karakteristik pemakainya adalah dari Aiken (1963). Peneliti ini tertarik apakah pilihan pakaian dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian. Kuesioner survei klasik Aiken dikembangkan untuk mengidentifikasi lima dimensi seleksi pakaian. secara singkat, orang memilih artikel mereka dalam berpakaian karena:

1. Mereka memiliki minat dalam pakaian

2. Mereka khawatir tentang kehidupan ekonomi mereka dikaitkan dalam berpakaian

3. Mereka menggunakan pakaian mereka untuk dekorasi 4. Mereka berpakaian untuk kesesuaian

5. Mereka berpakaian untuk kenyamanan

Orientasi pakaian yang pertama dari Rosenfeld dan Plax adalah kesadaran dalam berpakaian. Orang yang memiliki kesadaran tinggi akan pakaiannya, misalnya, merasa bahwa penting bagi orang lain untuk selalu memperhatikan apa yang mereka kenakan. Dimensi kedua atau orientasi terhadap pakaian adalah eksibisionisme, mereka yang memiliki nilai tinggi dalam eksibisionisme akan, misalnya, menyetujui pakaian renang minim dan sebenarnya menyukai dan menikmati mengenakan pakaian tersebut. Kelompok ini mungkin memakai pakaian yang tidak tepat atau tidak sopan untuk lingkungan kerja formal. Dimensi ketiga diidentifikasi oleh Rosenfeld dan Plax adalah kepraktisan. Subyek yang menjawab menyetujui untuk pernyataan seperti, “ketika membeli pakaian, saya lebih tertarik pada kepraktisannya daripada keindahan pakaian tersebut”, akan memiliki nilai yang tinggi pada dimensi ini.

(30)

mempengaruhi perasaan orang lain terhadap kita? Menciptakan homophily dengan orang lain dapat menjadi sangat bermanfaat dalam hubungan interpersonal kita. Homophily dirasa memiliki kesamaan dengan penampilan, latar belakang, sikap, dan nilai-nilai. Beberapa ahli berpendapat bahwa kesamaan dalam penampilan (dalam pakain yang kita kenakan) mungkin memudahkan persepsi kesamaan dalam cara pandang yang lain. Salah satu hal kedengarannya berlaku: kita cenderung lebih menyukai siapa orang yang kita rasa memiliki kesamaan dengan kita, dan ini temasuk kesamaan dalam berpakaian.

Penelitian menemukan bahwa menyesuaikan diri dengan pakaian dapat dihubungkan dengan keinginan kita untuk disukai dan diterima. Penelitian juga memperlihatkan bahwa orang-orang menyukai kita dan menerima kita berdasarkan pada cara berpakaian kita. Kepopuleran dan kegemaran berhubungan dengan pakaian. Dalam berbagai siatuasi, kita dapat mempertinggi atau memperrendah status kita pada orang lain dengan pakaian yang kita kenakan. Beberapa penulis melaporkan bahwa berpakaian adalah pertimbangan yang paling penting selama awal pertemuan bisnis. Jika cara berpakaian kita memberi kesan, kita memiliki status yang lebih tinggi daripada pelanggan kita, maka kita mungkin tidak didekati. Jika cara berpakaian kita berada di bawah standar pelanggan, maka kita dirasa tidak memiliki pekerjaan atau posisi yang berguna. (Bixler dan Nix-Rice, 1997; Fischer-Mirkin, 1995; Hewitt & German, 1987; Molloy, 1988; Nix-Rice, 1996; Richmond, 1996, Rosencranz, 1962; Rosenfeld & Plax, 1977; Sybers & Roach, 1962; Taylor & Compton. 1968).

Guru muda dan belum berpengalaman menyadari bahwa jika dia seorang laki-laki mengenakan dasi dan jas, atau jika dia seorang wanita mengenakan pakaian setelan atau blazer dengan rok, murid-murid akan berkelakuan bebeda terhadap guru laki-laki atau wanita. Coba pikirkan tentang pelatih kuliahmu pada saat ini. Jika anda menghadiri salah satu universitas yang besar, kesempatan yang sangat baik bahwa beberapa dari gurumu sudah lulus asisten mengajar - kamu ingatlah mereka. Mereka yang biasanya lebih sering berpakaian formal, atau lebih sering berpakaian tidak formal, instruktur anda akan pernah mengalaminya. Mengapa? Kebanyakan dari mereka hanya dua atau tiga tahun lebih tua dari anda, dan sudah lebih banyak dilatih oleh profesor mereka sendiri tentang seberapa pentingnya dari pembuatan suatu perbedaan perasaan status di dalam pikiran kita. Mereka mengatakan bahwa pakaian dengan status tinggi sering menimbulkan rasa hormat. Opini yang lain yaitu berpakaian lebih tidak informal membuat mereka kelihatan dalam salah satu kelompok, dan mereka berpikir bahwa mereka akan membuat homophily yang lain dengan murid-murid mereka.

(31)

orang yang berada di salah satu posisi atas yang mereka peroleh. Ini merupakan gagasan untuk membuat orang lain merasa anda seperti seorang yang kemungkinan besar menjadi kandidat untuk promosi selanjutnya.

KEKUASAAN DAN KEBERHASILAN. Dekat hubungannya dengan rangking dan status yaitu pesan nonverbal dari kekuasaan dan keberhasilan. Dalam dunia keuangan dan bisnis yang besar, pebisnis laki-laki dan wanita berjuang setiap hari untuk mencapai suatu penghargaan yang datang dengan keberhasilan mencapai posisi tertentu. Penulis populer menekankan pentingnya simbol-simbol dari kekuasaan dan keberhasilan itu adalah kebutuhan dalam lingkup bisnis. Menurut berbagai sumber, pakaian resmi laki-laki dibentuk untuk menyampaikan pesan kekuasaan dari wibawa dan kepercayaan. Penulis menyarankan bahwa setelan berwarna gelap membuat persepsi lebih wibawa. Bagaimanapun pakaian resmi yang berwarna hitam, biru laut, atau abu-abu yang pekat mengkomunikasikan terlalu berkuasa. Dan walaupun biru tua dan abu-abu bergaris halus diterima, warna-warna pekatlah yang betul-betul direkomendasikan.

Penulis lain menekankan pentingnya warna biru laut tua, warna arang, atau hitam pada setelan rok untuk wanita karir. Pebisnis wanita, bagaimanapun, perlu menghindari peniruan berpakaian teman laki-lakinya. Ini dapat dilihat seperti sebuah ancaman dan pada akhirnya akan mengurangi kekuasaan dan wibawa seorang wanita dalam perkantoran. Wanita didukung untuk model tingkat tertinggi dari pakaian bisnis wanita. Selain itu, seorang pebisnis wanita ingin menghindari menggunakan sweater daripada sebuah jaket. Sweater tanpa jaket akan memberikan kesan status yang rendah. Apabila memakainya jauh dari lingkungan perkantoran, tentu saja adalah perkara lain. Demikian, walaupun beberapa pakaian dapat membuat seorang wanita lebih menarik, itu tidak mungkin mempertinggi nilainya dalam sebuah perusahaan. Penelitian yang dikontrol dengan baik menunjukkan daya tarik (setidaknya setelah awal pemerkerjaan) bukanlah sebuah aset untuk karyawan wanita berada di atas rangking juru tulis. Daya pikat fisik ditemukan menjadi relasi negatif untuk evaluasi hasil (Henley, 1977; Korda, 1975; Molloy, 1988; Fischer-Mirkin, 1995)

Media populer juga sudah menetapkan warna-warna yang menampilkan kekuasaan untuk dasi laki-laki yaitu warna merah tua. Kemudian menjadi warna kuning. Kemudian abu-abu. Jika anda ingin tahu warna apa untuk saat ini. Masukilah beberapa organisasi bisnis dan lihat apa yang dikenakan oleh para pebisnis laki-laki di level menengah tersebut. Kemungkinan besarnya adalah mereka sedang menggunakan warna tersebut saat ini.

IDENTIFIKASI KELOMPOK. Dekat hubungannya dengan kepopulelaran dan kegemaran, identifikasi kelompok adalah alasan lain seseorang berpakaian dengan cara mereka. Kita sering mengatakan, jika anda ingin termasuk kedalam suatu kelompok, anda harus mengerjakan apa yang kelompok tersebut lakukan. Dengan kata lain, Ketika berada di Roma, lakukan seperti yang orang Roma lakukan.

(32)

kita. Seperti contohnya, suatu kelompok dari murid-murid anti sekolah mengenakan kaos yang mengatakan, “I don’t do school” mengatakan banyak tentang kelompok tersebut, tidak hanya kepada guru-guru tetapi kepada orang lain yang mengamati kondisi bentuk indentifikasi berpakaian kelompok ini.

Orang-orang selalu berusaha untuk memiliki, untuk diidentifikasi dengan suatu kelompok yang pasti dari individu-individu. Laki-laki muda memohon kepada orang tuanya untuk membelikan dia sebuah kaos olahraga dengan warna tim sepakbola favoritnya atau dengan nomor jersey pemain baseball favoritnya. Wanita muda meniru mode pakaian dari aktris terkenal dan model. Pada laki-laki dan wanita di kampus universitas memiliki ambisi yang kuat untuk menjadi anggota dari kelompok persaudaraan, perkumpulan mahasiswa dan kelompok yang lain, mereka berusaha untuk membuktikan dirinya layak dengan mengidentifikasi pakaian dan tindakan dari saudara-saudara dan rekan-rekan yang potensial mereka. Kita tidak tahu ya atau tidaknya, kita mengenakan seragam dari kelompok dimana kita bergaul (atau menginginkan untuk bergaul). Pakaian yang kita kenakan mengkomunikasikan sesuatu perjanjian yang besar tentang sosial kita dan sikap politik.

Generalisasi mengenai Berpakaian

Kita sudah mendiskusikan beberapa fungsi penting dari pakaian, termasuk fakta-fakta bahwa kita menggunakan cara berpakaian orang lain untuk memahami dan mensterotypekan mereka dalam banyak cara. Sebelum kita melanjutkannya, hal ini diperlukan untuk menggeneralisasikan garis besar yang penting tentang penialaian yang kita buat berdasarkan pada cara berpakaian.

GENERALISASI 1. Ketepatan dari penilaian kita tentang dasar yang lain dalam berpakaian seperti sebuah fungsi dari tipe penilaian apa yang kita buat. Para peneliti menyarankan ketepatan yang lebih besar ditemukan dalam menilai jenis kelamin, umur, kebangsaan, status sosial ekonomi, identifikasi kelompok, status jabatan, dan status pekerjaan. Dengan kata lain, kita lebih baik mengeneralisasikan dalam menilai karakteristik demografis berdasarkan pada cara berpakaian. Kurang tepat apabila dalam menilai kepribadian, mood, nilai, dan sikap. Itulah mengapa kita biasanya tidak baik dalam menggunakan cara berpakaian untuk menilai karakteristik psikologi.

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku komunikasi merupakan penggunaan simbol-simbol atau lambang- lambang komunikasi yaitu baik penggunaan dalam bentuk verbal dan nonverbal yang dimaknai oleh

Peneliti ingin meneliti bagaimana perilaku komunikasi pedagang di pasar Cimol Gedebage Bandung dengan konsumennya menggunakan komunikasi verbal dan non verbal yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana konsep diri serta perilaku komunikasi verbal dan nonverbal anak tunagrahita dalam berinteraksi di lingkungan SDLB

Latar Belakang: Adanya kualitas komunikasi verbal dan non verbal oleh bidan yang kurang baik, sehingga bidan menjadi kurang peka dan mampu menggali kebutuhan dan masalah ibu

Berdasarkan hasil temuan menunjukkan bahwa: (1) dengan skor 4.38 aspek komunikasi non-verbal merupakan hal yang sangat penting pada keterampilan mengajar; (2)

Kedua komunikasi verbal dinilai kurang universal dibanding dengan komunikasi non verbal, sebab bila kita pergi ke luar negeri misalnya dan kita tidak mengerti bahasa yang digunakan

Kendala – kendala dalam berinteraksi yang ditemukan selama proses komunikasi (misalnya, kendala Bahasa dan perilaku non verbal yang mengundang perbedaan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) bentuk perilaku verbal guru ketika memberikan penguatan adalah bentuk tuturan deklaratif, imperatif, dan interogatif,