• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi ini diberi judul Ragam Diksi pada Upacara Adat Saur Matua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Skripsi ini diberi judul Ragam Diksi pada Upacara Adat Saur Matua"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RAGAM DIKSI PADA UPACARA ADATSAUR MATUA MASYARAKAT BATAK TOBA : TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK

SKRIPSI SARJANA Dikerjakan Oleh:

NAMA : Mariana Andini

NIM :100703014

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA BATAK DEPARTEMEN SASTRA DAERAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

▸ Baca selengkapnya: hata sian simatua ni boru ulaon saur matua

(2)
(3)

ABSTRAK

Skripsi ini diberi judul Ragam Diksi pada Upacara Adat Saur Matua

Masyarakat Batak Toba: Tinjauan Sosiolinguistik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan-tahapan upacara adat saur matua, ragam diksi yang direalisasikan dalam kata, frase, ungkapan, pantun, dan juga ragam diksi yang digunakan penutur hula-hula, dongan sabutuha dan boru pada upacara adat saur matua masyarakat Batak Toba Desa Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Kabupaten Tobasa.Dalam menganalisis ragam diksi pada upacara adat saur matua masyarakat batak Tobamengacu pada teori J. Fishman dalam Abdul Chaer dan Leoni Agustina, Nababan dan Alwasilah dalam Aslinda dan Leoni Syafyahya dan juga yang dikemukakan oleh Keraf. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini:1. Tahapan-tahapan upacara adat saur matua yang terdapat pada masyarakat batak Toba, Desa Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Kabupaten Tobasa ada 5 yaitu; acara martonggo raja (musyawarah), acara moppo (memasukkan mayat atau jenazah kedalam peti), acara mangonda-ondai dan panggalangon (upacara pada malam hari), acara partuatni na saur matua(upacara penguburan), acara ungkap hombung (membicarakan harta peninggalan yang telah saurmatua), 2. Pemakaian ragam diksi yang terdapat pada upacara adat saur matua berbeda dengan bahasa sehari-harinya yang direalisasikan dalam kata, frase, ungkapan, dan pantun, 3. Ragam diksi yang digunakan oleh penutur pihak hula-hula,berbeda dengan dongan sabutuha, maupun boru yang terdapat pada upacara adat saur matua masyarakat Batak Toba.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini diberi judul “Ragam Diksi Pada Upacara Adat Saur Matua

Masyarakat Batak Toba:Tinjauan Sosiolinguistik”. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi satu persyaratan menyelesaikan studi pada jenjang pendidikan Sarjana (S-1) di Departemen Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Untuk memperoleh pemahaman akan isi yang dibahas, penulis memaparkan rincian sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut.

Bab I merupakan pendahuluan, pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,dan manfaat penelitian. Pada bab II akan dibahas tinjauan pustaka, yang mencakup kepustakaan yang relevan dan teori yang digunakan. Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari: metode penelitian, metode dasar, lokasi dan sumber data penelitian, instrumen penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Bab IV merupakan pembahasan tentang masalah yang ada pada perumusan masalah. Bab V merupakan kesimpulan dan Saran.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan maupun kelemahan dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan skripsi ini.

Medan, Oktober 2014 Penulis,

(5)

HATA PATUJOLO

Parjolo sahali au mandokhon mauliate tu amanta Debata, disiala sude asi dohot holong ni roha-Na nadilehon tuhita tarlumobi tu au sandiri, gabe adong gogo laho mangulahon dohot pasaeon skripsi on.

Skripsi namarjudul “Ragam Diksi pada Upacara Adat Saur Matua

Masyarakat Batak Toba: Tinjauan Sosiolinguistik”. Skripsi on hubaen jala huparsiaphon laho manggoki na gabe sada syarat laho pasaehon sikkolahu sian Departemen Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Nalaho manjalo pangantusion, nalaho sibahason dison patorangkon ruhut-ruhut ni skripsion sian parjolo sahat tu ujungna.

Bab na parjolo, dibagas bab on hupatorang ma parjolo latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dohot manfaat penelitian. Di bab paduahon dipatorang tinjauan pustaka, i ma kepustakaan na relevan dohot teori na pahe. Udutna muse, di bab patoluhon dipatorang disi metode penelitian, metode dasar, lokasi dohot sumber data penelitian, instrumen penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data. Di bab paopathon dison ma dipatorang sude masalah na adong dijudul skripsion. Bab palimahon i ma kesimpulan dohot saran.

Au sandiri godang dope hahurangan dohot hagaleon dibagasan panurata ni skripsion, alai sian serep niroha au mangido pandapot manang hatorangan sian hamu angka dongan tarlumobi na manjaha nalaho padengganhon skripsion.

Medan, Oktober 2014

Panurat,

Mariana Andini

(6)

htpTjolo

medn\ ako\tobre\2014

pNrt\

mrianan\dini 100703014

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang

(7)

berkah untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis juga menyadari bahwa

dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan saran, dukungan,

bimbingan, dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan

teristimewa kepada orang tua yang penulis sangat sayangi Ayahanda (A.Sitompul)

dan Ibunda (+T.br.Panjaitan) yang telah bersusah payah mendidik dan

membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan juga tidak henti-hentinya

memberikan dukungan dan perhatian baik material maupun spiritual selama

penulis mengikuti perkuliahan sampai saat ini. Selanjutnya, penulis juga tidak

lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

USU, Bapak Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III,

serta seluruh staff dan pegawai dijajaran Fakultas Ilmu Budaya.

2. Bapak Drs. Warisman Sinaga, M.Hum.,selaku Ketua Departemen Sastra

Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan juga

sekaligus pembimbing II penulis yangselalu sabar dan semangat untuk

memberikan masukan-masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi

ini hingga selesai.

3. Ibu Dra. Herlina Ginting, M.Hum., selaku Sekertaris Departemen Sastra

Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Asriaty R.Purba, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yangselalu

mendukung dan memberikan masukan–masukan kepada penulis dalam

(8)

5. Seluruh dosen di Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis.

6. Abang Desmon Sitompul, Hendrik Sitompul,(+)Gunawan Sitompul, Erbin

Sitompul, dan Daud Sitompul.ST, kakak Ratna Ida br.Sitompul, kakak ipar

Gotman br.Sianturi, Linda suryani br.Simanjuntak dan Meisautri

br.Situmorang, abang iparToga Harahap terimakasih buat support serta

doa dan materi yang telah kalian berikan dan selalu memberikan saya

semangat dalam penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman Mahasiswa/i seperjuangan;masdaniati Bancin, esti Putri

br.Sitepu, fernando Sinaga, javier hasoloan Sirait, elpi riauli br.Saragih,

dan seluruh anak IMSAD yang belum penulis sebutkan, terimakasih

penulis ucapkan atas bantuan dan dorongan serta doa yang diberikan

kepada penulis.

8. Kepada teman-teman di kos Jl. Prona 1 yang selalu memberi dorongan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Rekan-rekan junior di IMSAD stambuk ’11,’12,’13, yang selalu

membantu dan memberi dorongan kepada penulis.

Dengan rasa suka cita penulis memohon doa kepada Tuhan agar selalu

diberkati dalam melakukan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari. Sekali lagi

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Medan, Oktober 2014

(9)

Mariana Andini

100703014

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

(10)

DAFTAR ISI ... vii

1.4 Manfaat penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1Kepustakaan yang Relevan... 6

2.1.1 Pengertian Sosiolingu istik ... 6

2.1.2 Pengertian Diksi ... 7

2.1.2.1Pengertian Ragam Diksi dalam Kata ... 7

2.1.2.2 Pengerian Ragam Diksi dalam Frase ... 8

2.1.2.3 Pengertian Ragam Diksi dalam Ungkapan atau Idiom ... 8

2.1.2.4 Pengertian Ragam Diksi dalam Umpasa atau Pantun ... 9

2.2Teori yang Digunakan ... 10

BAB.III METODE PENELITIAAN ... 12

3.1. Metode Penelitiaan ... 12

3.2 Metode Dasar ... 12

3.3 Lokasi dan Sumber Data Penelitian ... 12

3.4 Instrumen Penelitian ... 13

3.5Metode Pengumpulan Data ... 13

3.6 Metode Analisis Data ... 14

(11)

4.1 Tahapan-Tahapan pada Upacara Adat Saur Matua Masyarakat Batak

Toba ... 15

4.1.1 Acara Moppo ... 22

4.1.2 Acara Mangondai-Ondai/Panggalangon ... 30

4.1.3 Acara Partuat Ni Naung Saur Matua ... 53

4.2 Ragam Diksi pada Upacara Adat Saur Matua Masyarakat Batak Toba ... 66

4.2.1 Ragam Diksi dalam Kata ... 67

4.2.2 Ragam Diksi dalam Frase ... 70

4.2.3 Ragam Diksi dalam Ungkapan atau Idiom ... 73

4.2.4 Ragam Diksi dalam Penggunaan Umpasa ... 75

4.3 Ragam Diksi dari Segi Penutur ... 79

4.3.1 Diksi mengenai Kata ... 79

4.3.2 Diksi mengenai Frase ... 81

4.3.3 Diksi mengenai Pantun atau Umpasa ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90

5.1Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

LAMPIRAN ...

1. Data Orang Meninggal ...

2. Daftar Informan ...

3. Surat Pengantar Penelitian ...

(12)

DAFTAR BAGAN

(13)

Bagan 4: Kata yang digunakan pihak dongan sabutuha ... 80

Bagan 5:Kata yang digunakan pihak boru ... 81

Bagan 6:Frase yang digunakan pihak hula-hula, dongan sbutuha, dan boru ... 82

Bagan 7:Frase yang digunakan pihak hula-hula ... 82

Bagan 8:Frase yang digunakan pihak dongan sabutuha ... 83

Bagan 9:Frase yang digunakan pihak boru ... 83

Bagan 10: Umpasa yang digunakan pihak hula-hula,dongan sabutuha dan boru 84 Bagan 11:Umpasa yang digunakan pihak hula-hula ... 85

Bagan 12:Umpasa yang digunakan pihak dongan sabutuha ... 87

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja makna dari Pohon hariara dalam sanggul marata pada upacara adat kematian Saur matua di Batak Toba, untuk

Kajian ini berkenaan dengan ragam bahasa Pakpak yang mencakupi pemilihan kata, frasa, penggunaan ungkapan (idiom) dan satuan estetis bahasa berupa umpama ‘pantun’ dan kata

Dari penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pelaksan~n upacara saur matua akan memerlukan waktu, uang yang banyak, tetapi dapat juga mcngikat persatuan bagi

Dari hasil perolehan 37 data yang ditemukan dalam acara kematian Saur Matua adat Batak Toba yang paling dominan adalah jenis tindak tutur direktif berupa

Ada beberapa saran sehubungan dengan penelitian yang telah penulis lakukan terhadap tari Tor-Tor pada upacara kematian Saur Matua diantaranya yaitu dalam mengembangkan serta

Simpulan, jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam upacara kematian Saur Matua yaitu pohon beringin, Ompu-ompu, padi, anggrek kipas tanah, sanggar atau pimping

gereja HKBP pada tahun 1952 di Tarutung 7 , yang tertulis dalam Ruhut Parmahanion Pamincango (RPP) di bagian yang menjelaskan mengenai Upacara Kematian dikatakan seperti

Sebelum ajaran agama Kristen muncul pada kebudayaan masyarakat batak toba, musik yang digunakan dalam upacara adat kematian saur matua adalah satu set ensambel Gondang sabangunan