• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

0

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL

JURNAL HASIL PENELITIAN BAGI GURU SD DI

KECAMATAN SUKASADA

Oleh:

Drs. Ign. I Wayan Suwatra, M.Pd.

(Ketua)

NIP. 195604231983031002

Drs. I Wayan Romi Sudhita, M.Pd

(Anggota)

NIP. 195112011976021001

Dr. Desak Putu Parmiti, M.S.

(Anggota)

NIP. 196012311986012001

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(2)

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL

JURNAL HASIL PENELITIAN BAGI GURU SD DI

KECAMATAN SUKASADA

Oleh:

Drs. Ign. I Wayan Suwatra, M.Pd.

(Ketua)

NIP. 195604231983031002

Drs. I Wayan Romi Sudhita, M.Pd

(Anggota)

NIP. 195112011976021001

Dr. Desak Putu Parmiti, M.S.

(Anggota)

NIP. 196012311986012001

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul Proposal : Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Hasil

Penelitian Bagi Guru SD Di Kecamatan Sukasada

2. Ketua Tim Pengusul

a. Nama Ketua

: Drs. Ignatius I Wayan Suwatra,M.Pd

b. NIP/NIDN

: 195604231983031002

c. Bidang Keahlian

: Pendidikan Luar Sekolah

d. Jabatan/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina Tingkat I/IVb

e. Jurusan/Fakultas

: PGSD/Fakultas Ilmu Pendidikan

f. Alamat Rumah/Telp. : Jln. Srikandi Sambangan-sukasada, Gg. Melur 2,

Singaraja. Telp/HP. 081338778627

3. Jumlah Anggota Tim :2 Orang

a. Identititas Anggota 1

- Nama Lengkap

: Drs. I Wayan Romi Sudhita,M.Pd.

- NIP

: 195112011976021001

- Jabatan/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina Tingkat I/IVb

b. Identititas Anggota 2

- Nama Lengkap

: Dr. Desak Putu Parmiti,MS

- NIP

: 196012311986012001

- Jabatan/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina Utama Muda/IVc

4. Lokasi Kegiatan

: Desa Sukasada, Kec. Sukasada, Kab. Buleleng –

Bali

5. Jumlah Biaya yang diusulkan :Rp. 11,000,000,-

Mengetahui:

Singaraja, 15 Nopember 2016

Dekan FIP,

Ketua,

Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S.

Drs. Ignatius I Wayan Suwatra,M.Pd

NIP. 195703031983032001

NIP. 195604231983031002

Menyetujui,

Ketua LPPM Undiksha

Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum.

NIP 195612311983031022

(4)

iii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Abstrak ... iv

BAB I PENDAHULUAN

...

1

1.1 Analisis Situasi ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ...

3

1.3 Tujuan Kegiatan ...

3

1.4 Manfaat Kegiatan ...

3

BAB II METODE KEGIATAN

...

4

2.1 Tahap Pelatihan Umum ... 4

2.2 Tahap Pendampingan Intensif ...

4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

...

5

3.1 Hasil ...

5

3.2 Pembahasan Manfaat Kegiatan ...

7

BAB IV PENUTUP

...

9

4.1 Simpulan ...

9

4.2 Saran ...

9

DAFTAR PUSTAKA

... 10

(5)

iv

Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Hasil Penelitian Bagi

Guru SD Di Kecamatan Sukasada

Oleh:

Drs. Ign. I Wayan Suwatra, M.Pd.

Drs. I Wayan Romi Sudhita, M.Pd

Dr. Desak Putu Parmiti, M.S.

ABSTRAK

Berdasarkan identifikasi masalah, maka secara umum masalah yang dapat

dirumuskan adalah ”perlunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru

SD di Kecamatan Sukasada dalam menulis artikel jurnal hasil penelitian”. Tujuan

kegiatan P2M ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru SD di

Kecamatan Sukasada dalam menulis artikel jurnal hasil penelitian melalui

pendampingan penulisan artikel jurnal hasil penelitian.

Khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan P2M ini adalah para

guru SD di Kecamatan Sukasada sebanyak 30 orang. Guru yang dijadikan sasaran

dalam P2M ini adalah: (1) sudah memiliki laporan penelitian dan (2) memiliki

motivasi yang tinggi untuk menulis artkel jurnal hasil penelitian. Di antara 30 orang

peserta, dipilih lima orang guru SD untuk diberikan pendampingan dalam menulis

artkel jurnal hasil penelitian secara lebih mendalam dan intensif. Diharapkan guru

yang

mengikuti

kegiatan

pendampingan

ini

bisa

mendeseminasikan

pengalamannya kepada guru lain di sekolah masing-masing dan sekolah sekitarnya.

P2M ini akan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan yang terdiri dari

dua tahap yaitu: tahap pertama, pelatihan umum terhadap 30 orang guru SD di

Kecamatan Sukasada tentang pengetahuan dan prosedur penulisan artikel jurnal

hasil penelitian dan tahap kedua, pendampingan secara intensif kepada lima orang

guru untuk menulis artikel jurnal hasil penelitian. Hasil pendampingan menunjukan

bahwa skor rerata artikel berada pada ketegori baik dan bahkan ada salah satu

artikel guru sudah terbit pada jurnal IKA Undiksha.

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Penjabaran dari Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional, mendasarkan pada profesionalisme guru tentang standar

kompetensi yang harus dikuasai seorang pendidik (guru) mencakup empat jenis

kompetensi yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi

pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian

yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan peserta didik, dan

berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam, yang memungkinkannya membimbing

peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional

pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan

masyarakat sekitar (Dirjen Dikti, 2009).

Selain penguasaan keempat kompetensi guru yang wajib dimiliki oleh

seorang guru. Guru juga dituntut memiliki karya tulis ilmiah sebagai salah satu

syarat untuk kenaikan pangkat atau golongan maupun mengikuti cakep (calon

kepala sekolah). Dalam kemampuan menulis karya tulis ilmiah masih perlu

ditingkatkan khususnya dalam penulisan artikel ilmiah. Hasil observasi dan

wawancara pada saat pelaksanaan P2M tahun 2015 dengan beberapa guru di

Kecamatan Sukasada menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas guru dalam

bidang penulisan karya ilmiah masih perlu ditingkatkan. Kualitas dan kuantitas

yang rendah pada bidang penulisan karya tulis ilmiah menurut mereka karena

kurangnya pengetahuan dan keterampilan untuk menulis khususnya menulis artikel

ilmiah. Mereka sangat berharap agar suatu hari ada pihak yang membimbing dan

mendampingi mereka untuk menulis artikel jurnal hasil penelitian. Apalagi aturan

(7)

2

kenaikan pangkat terbaru diberlakukan, maka akan banyak guru yang susah naik

pangkat karena tidak memiliki karya ilmiah, termasuk di dalamnya artikel jurnal

hasil penelitian.

Oleh karena itu tampaknya perlu dilakukan suatu kegiatan yang mampu

meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru dalam bidang karya

pengembangan profesi, khususnya penulisan artikel jurnal hasil penelitian. Hal ini

akan dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (P2M) sebagai

salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mutlak dilakukan oleh

dosen. Kegiatan P2M ini akan dilakukan pada guru-guru sekolah dasar. Khalayak

yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah para guru SD di Kecamatan Sukasada

yang telah bergelar sarjana pendidikan. Kegiatan ini berupa pelatihan

pendampingan penulisan artikel jurnal hasil penelitian sebagai tindak lanjut

pengabdian kepada masyarakat yang kami laksanakan sebelumnya.

Tahun 2013 kami melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

(P2M) dalam bentuk pelatihan menulis bahan ajar bagi guru-guru SD di Kota

Singaraja. Para guru sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan dan

menghasilkan produk bahan ajar. Selanjutnya, tahun 2014, kami kembali

melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan dan Pendampingan

Pelaksanaan penelitian pengembangan. Produk akhir kegiatan pengabdian

masyarakat tahun 2014 yang sedang dilaksanakan adalah laporan penelitian

pengembangan. Agar hasil laporan penelitian itu dapat didesiminasikan kepada

khalayak yang lebih luas, maka perlu ditulis dalam bentuk artikel jurnal hasil

penelitian yang dapat dimuat pada suatu jurnal ilmiah. Mengingat para guru peserta

pengabdian kepada masyarakat belum memiliki pengetahuan dan keterampilan

tentang penulisan artikel jurnal hasil penelitian, kegiatan pengabdian masyarakat

ini sangat penting untuk dilaksanakan.

(8)

3

1.2 Identifikasi Dan Perumusan Masalah

3.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa masalah yang

berhasil diidentifikasi yang terjadi pada SD di Kecamatan Sukasada adalah sebagai

berikut.

1. Pengetahuan dan pemahaman para guru tentang penulisan karya ilmiah

berupa artikel jurnal hasil penelitian sangat kurang.

2. Kinerja para guru dalam melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah masih kurang.

3.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka secara umum masalah yang

dapat dirumuskan adalah bagaimanakah cara membantu meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan guru SD di Kecamatan Sukasada dalam menulis

artikel jurnal hasil penelitian?

1.3 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka, maka tujuan yang ingin

dicapai melalui kegiatan P2M ini adalah “meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan guru SD di Kecamatan Sukasada dalam menulis artikel jurnal hasil

penelitian melalui pendampingan penulisan artikel jurnal hasil penelitian”.

1.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat yang ingin diperoleh melalui pelaksanaan P2M ini adalah sebagai

berikut.

1. Memberikan wawasan kepada guru tentang tata cara penulisan artikel jurnal

hasil penelitian, sehingga mereka termotivasi untuk menulis artikel jurnal

hasil penelitian.

2. Memberikan pengalaman langsung kepada guru tentang prosedur penulisan

artikel jurnal hasil penelitian, sehingga guru mampu menghasilkan produk

berupa artikel jurnal hasil penelitian yang siap dimuat dalam suatu jurnal

ilmiah.

(9)

4

BAB II

METODE KEGIATAN

P2M ini akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan

yang terdiri dari dua tahap yaitu: tahap pertama, Pelatihan umum terhadap 30

orang guru SD di Kecamatan Sukasada tentang pengetahuan dan prosedur

penulisan artikel jurnal hasil penelitian. Tahap kedua, pendampingan secara

intensif kepada lima peserta yang kualitas laporan penelitiannya memenuhi kreteria

sehingga artikel yang didampingi layak dimuat dalam jurnal. Pelaksanaan

masing-masing tahap diuraikan sebagai berikut.

2.1 Tahap Pelatihan Umum

Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut.

a. Merencanakan waktu dan tempat pendampingan bekerja sama dengan Kepala

UPP Kecamatan Sukasada.

b. Pelatihan umum tentang pengetahuan dan prosedur penulisan artikel jurnal hasil

penelitian para guru perserta P2M.

c. Diskusi dan tanya jawab tentang penulisan artikel hasil penelitian antara pelatih

dengan peserta.

2.2 Tahap Pendampingan Intensif Pelaksanaan Penulisan Artikel

a. Tahap pendampingan intensif pelaksanaan penulisan artikel jurnal hasil

penelitian yang dihasilkan oleh para guru di sekolah dasar.

b. Melakukan pemantauan dan pembimbingan terhadap artikel jurnal hasil

penelitian yang ditulis oleh para guru.

c. Mengupayakan agar artikel karya guru dapat dimuat dalam suatu jurnal hasil

penelitian.

2.3 Rancangan Evaluasi

Evaluasi dilakukan terkait dengan kualitas artikel penelitian yang dihasilkan

oleh para guru peserta P2M. Untuk pendampingan secara intensif akan dievaluasi

proses dan hasil penulisan artikel jurnal hasil penelitian yang dilakukan di sekolah

dasar masing-masing peserta P2M. Evaluasi dilakukan terhadap semua artikel

penelitian yang telah ditulis oleh guru.

(10)

5

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan dalam dua tahapan. Tahap

pertama adalah pelatihan umum dan tahap kedua adalah pendampingan.

Pelatihan umum bertujuan memberikan pemahaman kepada guru-guru SD di

Kecamatan Sukasada tentang teori dan kaedah menulis artikel dalam jurnal.

Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2016 yang dihadiri oleh 30 orang

peserta pelatihan, ketua UPP kecamatan Sukasada, dan kepala sekolah SD 1

Sambangan.

Peserta

sangat antusias mengikuti

pelatihan penulisan artikel

ini

mengingat

artikel

merupakan

salah

satu

bentuk eksistensi guru

dalam mempublikasikan

hasil

penelitiannya

sekaligus sebagai salah

satu syarat bagi guru untuk naik pangkat.

Kegiatan pelatihan diawali dengan penyajian materi oleh narasumber

kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Pada sesi tanya jawab nampak banyak

peserta yang ingin bertanya aspek-aspek teknis penulisan artikel seperti komponen

inti artikel, pemilihan ukuran kertas, bentuk sajian artikel, tata tulis, publikasi

artikel, dan lain sebagainya.

Sebagai produk dari kegiatan pelatihan umum ini adalah peserta ditugaskan

membuat draft artikel dari laporan penelitian yang dimiliki para guru. Selanjutnya

draf artikel yang dihasilkan oleh guru diseleksi untuk menetapkan lima orang yang

akan didampingi secara intensif menulis artikel sehingga siap untuk dipublikasikan

pada jurnal.

Kedua, kegiatan pendampingan intensif yang dilaksanakan selama empat

bulan, yakni dari bulan Mei sampai dengan bukan September 2016. Pada kegiatan

ini tim P2M melatih secara intensif para guru di sekolah masing-masing. Untuk

(11)

6

lebih mengefektifkan pelaksanaan pelatihan intensif, tim P2M berbagi tugas.

Berikut ini disajikan pembagian tugas Tim P2M untuk melaksanakan tugas

pelatihan intensif ke sekolah dasar tempat guru bertugas.

No.

Nama Guru, Tempat

Tugas

Judul Artikel

Tim P2M

1.

Ni Luh

Aryani,S.Pd.,M.Pd

SDN 2 Ambengan

Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa kelas III

Semester II SD Negeri 5

Panji melalui Penerapan

Metode Demonstrasi dan

Pemberian tugas

Drs. Ign. I Wayan

Suwatra,

M.Pd.

2.

Gusti Kadek Raini

SD N. 3 Padangbulia

Penerapan model

Pembelajaran berbasis

Masalah untuk

Meningkatkan Hasil

belajar Matematika Siswa

SD

Drs. I Wayan Romi

Sudhita, M.Pd

3.

I Made Arta Kusuma

SDN 3 Kyp.Melaka

Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SD Melalui

Implementasi Model

Pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT

Dr. Desak Putu

Parmiti, M.S.

4.

I Nyoman Arya

Oktariana,S.Pd

SDN 2 Sambangan

Penerapan Model Make A

Match Berbantuan Media

Puzzle Untuk

Meningkatkan Hasil

Belajar Ipa Siswa

Kelas V di SD

Drs. Ign. I Wayan

Suwatra, M.Pd.

5.

I Putu Jaya

Saputra,S.Pd.SD

SDN 1 Gitgit

Penerapan Model

Pembelajaran Word Square

Untuk Meningkatkan

Keterampilan Menyimak

Cerita Pada Siswa Kelas V

Dr. Desak Putu

Parmiti, M.S.

Drs. I Wayan

Romi

Sudhita,

M.Pd

Artikel yang dihasilkan oleh peserta pendampingan selanjutnya dinilai untuk

mengetahui kualitasnya. Berdasarkan penilaian oleh tim P2M menunjukan bahwa

rerata skor artikel guru adalah baik ini menunjukkan bahwa kualitas artikel para

guru setelah memperoleh pendampingan menunjukkan kualitas yang layak untuk

tibertikan pada jurnal ilmiah.

(12)

7

3.2 Pembahasan

Artikel merupakan inti sari dari hasil penelitian. Penilitian yang dilakukan

oleh rekan-rekan guru cenderung berakhir pada laporan penelitian sehingga belum

begitu banyak artikel hasil penelitian guru yang bisa diakses secara online. Laporan

penelitian perlu ditindaklanjuti dengan penulisan artikel sebagai wujud publikasi

aktivitas penelitan guru di samping juga sebagai sharing pengetahuan, pengetahuan,

dan temuan kepada guru lainnya guna mewujudkan peningkatan mutu

pembelajaran. Sejalan dengan harapan tersebut, Tim P2M Jurusan Teknologi

Pendidikan FIP Undiksha melaksankan pelatihan dan pendampingan penulisan

artikel yang menyasar guru-guru SD di Kecamatan Sukasada. Guru-guru sangat

antusias mengikuti kegiatan pelatihan yang dibuktikan dengan kehadiran para guru

dan interaktifnya kegiatan tanya jawab.

Produk yang dihasilkan pada kegiatan pelatihan umum adalah drap artikel

yang selanjutnya diseleksi untuk mencari lima orang yang diberikan kesempatan

untuk memperoleh pendampingan secara intensif. Selanjutnya pendampingan

terhadap lima orang guru untuk membuat artikel yang siap dipublikasikan pada

jurnal. Kualitas artikel kelima orang orang guru tersebut berada pada ketegori Baik.

Hal ini tidak bisa terlepas dari pendampingan yang dilakukan secara intensif oleh

tim P2M dan semangat para guru dalam membuat artikel. Pendampingi dilakukan

selama empat bulan sehingga para guru benar-benar dapat menghasilkan artikel

yang layak untuk dipublikasikan.

Walaupun kegiatan ini telah terlaksana dengan baik, terdapat pula

faktor-faktor penghambat. Faktor penghambat yang ditemui antara lain: (1) para guru

belum pernah membuat artikel yang siap dimuat dijurnal, sehingga di awal agak

berat mendampinginya dan (2) kesibukan para guru sehingga pendampingi kadang

menghadapi kendala.

Kendala-kendala yang ada dapat diatasi dengan dilakukannya koordinasi

dan pengaturan jadwal yang tepat sehingga memungkinkan antara tim P2M dengan

peseta bertemu secara tatap muka. Hasil pendampingan ternyata membuahkan hasil

yang cukup membanggakan karena ada salah satu artikel guru yang sudah

diterbitkan di jurnal imliah tepatnya di Jurnal IKA Undiksha. Prestasi yang

membanggakan ini menunjukkan bahwa para guru sangat antusias mengikuti

(13)

8

pelatihan dan pendampingan penulisan artikel ilmiah. Sehingga kedepannya

kegiatan sejenis dapat dilaksanakan dengan pengembangan sesuai kebutuhan saat

itu.

Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan pelakasanaan P2M bagi

guru-guru di Kecamatan Sukasada. Pertama, dilihat dari aspek kehadiran, para guru

memiliki antusias yang

tinggi mengikuti P2M.

Kehadiran pada guru

cukup

tinggi

mengikuti

kegiatan

P2M ini seperti tersaji

pada Gambar 3.2. dan

bukti berupa daftar

hadir guru. Peserta

pelatihan berasal dari

berbagai sekolah dasar yang ada di Kecamatan Sukasada. Para peserta sangat

heterogen mulai dari guru senior hingga guru-guru muda. Kedua, dikaji dari aspek

keaktifan peserta pelatihan sangat aktif bertanya, berdiskusi dalam kelompok, dan

mempresentasikan hasil kerja. Sikap ini cukup memudahkan para Tim P2M untuk

memberilakan pelatihan dan pendampingan sehingga ada salah satu guru yang

berhasil menerbitkan artikelnya di jurnal ilmiah.

(14)

9

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Kegiatan P2M ini telah mampu meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan para guru untuk menulis artikel. Hal ini dapat dilihat dari hasil

penilaian artikel yang dihasilkan oleh para guru. Nilai rerata artikel yang dihasilkan

oleh para guru adalah 87,38 berada pada kategori sangat baik. Artikel yang telah

dihasilkan oleh para guru, selanjutnya tindaklanjuti dengan publikasi pada jurnal

dan sala satu peserta sudah berhasil menerbitkan artikelnya pada jurnal IKA

Undiksha.

4.2 Saran

Terdapat beberapa saran yang diajukan terkait dengan pelaksanaan P2M

ini adalah sebagai berikut. (1) Para guru SD yang telah didampingi menulis

artikel diharapkan dapat melanjutkan publikasi artikel pada jurnal. (2) Para guru SD

yang telah memperoleh pendampingan intensif diharapkan dapat menularkan

kepada rekan guru lainnya khususnya dalam hal menulis artikel.

(15)

10

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. 2009.

Sertifikasi Guru dalam Jabatan: Buku 3 Pedoman Penyusunan Portofolio.

Ibnu, Suhadi. 2010. Isi dan Format Jurnal Ilmiah: Anatomi Artikel Konseptual dan

Hasil Penelitian. Makalah disampaikan pada Lokarya Pengelolaan Jurnal

bagi Para Pengelola Jurnal Perguruan Tinggi di Indonesia, Malang, 11-14

November 2010.

Rivai, Mien A. 2010. Kiat Mengevaluasi Diri Naskah Ilmiah dan Siasat Memilih

Berkala Penerbitnya. Makalah disampaikan pada Pelatihan Penulisan

Artikel Ilmiah Nasional, Denpasar, 3-6 Juni 2010.

Santyasa, I Wayan. 2010. Penyusunan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian. Makalah

disampaikan pada Pelatihan Penyusunan Karya Ilmiah bagi Guru-guru di

Provinsi Bali, Denpasar, 21 Agustus 2010.

(16)

11

(17)

12

Lampiran 1. Surat-surat

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jl. Udayana Singaraja Telp 0362 31372

Nomor : 01/P2M/LPM-Undiksha/2016 Singaraja, 2 Mei 2016 Lampiran : Satu lembar

Perihal : Undangan Menghadiri Kegiatan P2M

Yth. Ketua Unit Pelaksana Pendidikan (UPP) Kecamatan Sukasada

di

Sukasada

Dengan Hormat, sehubungan dengan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) dengan topik Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Hasil Penelitian bagi Guru SD di Kecamatan Sukasada yang dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Sabtu, 7 Mei 2016 Pukul : 08.30 Wita-selesai

Tempat : SD Negeri 1 Sambangan, Desa Sambangan.

Kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri kegiatan tersebut. Dalam kegiatan tersebut mohon perkenan Bapak/Ibu memberikan sambutan. Ada pun susunan acara kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat terlampir.

Demikian surat ini, atas perhatian, kehadiran, dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha

Drs. Ign. I Wayan Suwatra,M.Pd. NIP. 195604231983031002

(18)

13

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jl. Udayana Singaraja Telp 0362 31372

Nomor : 02/P2M/LPM-Undiksha/2016 Singaraja, 2 Mei 2016 Lampiran : Satu lembar

Perihal : Undangan Menghadiri Kegiatan P2M

Yth. Ketua LPM Undiksha di

Singaraja

Dengan Hormat, sehubungan dengan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) dengan topik Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Hasil Penelitian bagi Guru SD di Kecamatan Sukasada yang dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Sabtu, 7 Mei 2016 Pukul : 08.30 Wita-selesai

Tempat : SD Negeri 1 Sambangan, Desa Sambangan.

Kami mengundang Bapak untuk menghadiri kegiatan tersebut. Dalam kegiatan tersebut mohon perkenan Bapak memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Ada pun susunan acara kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat terlampir.

Demikian surat ini, atas perhatian, kehadiran, dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha

Drs. Ign. I Wayan Suwatra,M.Pd. NIP. 195604231983031002

(19)

14

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jl. Udayana Singaraja Telp 0362 31372

Nomor : 03/P2M/LPM-Undiksha/2016 Singaraja, 2 Mei 2016 Lampiran : Satu lembar

Perihal : Undangan Menghadiri Kegiatan P2M

Yth. Peserta Pelatihan di

tempat

Dengan Hormat, sehubungan dengan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) dengan topik Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Hasil Penelitian bagi Guru SD di Kecamatan Sukasada yang dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Sabtu, 7 Mei 2016 Pukul : 08.00 Wita-selesai

Tempat : SD Negeri 1 Sambangan, Desa Sambangan.

Kami mengundang Bapak/Ibu untuk mengikuti kegiatan tersebut. Ada pun susunan acara kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat terlampir.

Demikian surat ini, atas perhatian, kehadiran, dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha

Drs. Ign. I Wayan Suwatra,M.Pd. NIP. 195604231983031002

(20)

15

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jl. Udayana Singaraja Telp 0362 31372

Nomor : 04/P2M/LPM-Undiksha/2016 Singaraja, 2 Mei 2016 Lampiran : Satu lembar

Perihal : Undangan Menghadiri Kegiatan P2M

Yth. Panitia P2M di

tempat

Dengan Hormat, sehubungan dengan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) dengan topik Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Hasil Penelitian bagi Guru SD di Kecamatan Sukasada yang dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Sabtu, 7 Mei 2016 Pukul : 08.00 Wita-selesai

Tempat : SD Negeri 1 Sambangan, Desa Sambangan.

Kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri kegiatan tersebut. Ada pun susunan acara kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat terlampir.

Demikian surat ini, atas perhatian, kehadiran, dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha

Drs. Ign. I Wayan Suwatra,M.Pd. NIP. 195604231983031002

(21)

16

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jl. Udayana Singaraja Telp 0362 31372

Nomor : 05/P2M/LPM-Undiksha/2016 Singaraja, 2 Mei 2016 Lampiran : Satu lembar

Perihal : Undangan Menghadiri Kegiatan P2M

Yth. Kepala SD Negeri 1 Sambangan di

tempat

Dengan Hormat, sehubungan dengan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) dengan topik Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Hasil Penelitian bagi Guru SD di Kecamatan Sukasada yang dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Sabtu, 7 Mei 2016 Pukul : 08.00 Wita-selesai

Tempat : SD Negeri 1 Sambangan, Desa Sambangan.

Kami mengundang Bapak untuk menghadiri kegiatan tersebut. Ada pun susunan acara kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat terlampir.

Demikian surat ini, atas perhatian, kehadiran, dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat Undiksha

Drs. Ign. I Wayan Suwatra,M.Pd. NIP. 195604231983031002

(22)

17

Lampiran 2. Susunan Acara

SUSUNAN ACARA

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL HASIL

PENELITIAN BAGI GURU SD DI KECAMATAN SUKASADA

Tempat

: SD Negeri 1 Sambangan

Hari/Tgl

: Sabtu, 7 Mei 2016

No

Waktu

Kegiatan

Keterangan

1

08.00-08.30

Registrasi Peserta dan Undangan

Panitia

2

08.30-09.15

Pembukaan:

a. Salam Pembuka

b. Doa

c. Laporan Ketua Pelaksana

P2M

d. Sambutan Kepala UPP

Kecamatan Sukasada

e. Sambutan Ketua Lembaga

Pengabdian kepada

Masyarakat (LPM)

UNDIKSHA sekaligus

membuka kegiatan P2M

Ketua Panitia

Ketua UPP Kec.

Sukasada

Ketua LPM Undiksha

3

09.15-09.30

Istirahat Snack

4

09.30-11.00

Penyajian Materi

Tim P2M Undiksha

4

11.00-11.30

Diskusi dan Tanya Jawab

Tim P2M Undiksha

5

11.30-12.30

Praktik menulis artikel jurnal hasil

penelitian

Tim P2M Undiksha

(23)

18

Lampiran 3. Foto-foto Kegiatan

Gambar 1. Peserta Pelatihan Penulisan Artikel

(24)

19

Gambar 3. Penyajian Materi Oleh Narasumber

(25)

20

Lampiran 5. Rubrik Penilaian Artikel Guru

No

Kriteria

Skor

1 2

4 5

1. Kejelasan judul artikel

2. Kelengkapan dan kejelasan abstrak

3. Kelengkapan dan kejelasan pendahuluan

4. Ketepatan penulisan rumusan tujuan

5. Kejelasan metode penelitian

6. Kejelasan pemaparan hasil penelitian

7. Ketajaman pembahasan

8. Kejelasan simpulan dan saran

Jumlah

(26)

21

Lampiran 6. Sertifikat Pelatihan

(27)

1

Lampiran 7. Artikel Guru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

Gusti Kadek Raini

SD N. 3 Padangbulia, Kecamatan Sukasada

Email : [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV semester II tahun pelajaran 2014/2015 di SD N. 3 Padangbulia. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di SD N. 3 Padangbulia yang berjumlah 17 orang. Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar Matematika. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode tes. Data dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase hasil belajar matematika sebesar 6,47% dari 73,53( kategori sedang) pada siklus I menjadi 80,00 (kategori tinggi) pada siklus II. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD N 3 Padangbulia tahun pelajaran 2014/2015.

Kata kunci: Model pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar, Matematika

Abstract

This studied aimed to improved learning outcomes Mathematics at fourth grade students in second semester of Elementary School N. 3 Padangbulia through the application of problem based learning model. This research was a class action research study. The subjects of this research were fourth grade students of Elementary School N. 3 Padangbulia totaling 17 people. This study consisted of two cycles, each cycle consist of planning, pelaksanaan, observing and reflecting. Data collection tool was used achievement test. The results showed the average mathematics student learning outcomes were increase in 6,47% from 73.53 (enough category) in the first cycle become 80,00( hight category) in the second cycle. Based on these results it can be concluded that the application of problem based learning can improve student learning outcomes math fourth grade students Elementary School N.3 Padangbulia in second semester in academic year 2014/2015.

Keywords : problem based learning, the results of learning, Mathematics

(28)

2 PENDAHULUAN

Mata pelajaran Matematika di sekolah dasar bertujuan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitik, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama (Depdiknas, 2006: 1). Pembelajaran matematika di SD juga bertujuan untuk melatih siswa memecahkan masalah. Melalui latihan pemecahan masalah, dapat melatih siswa untuk mampu menggunakan berbagai konsep, prinsip dan keterampilan matematika yang telah atau sedang dipelajarinya untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari ( Aisyah, 2008: 8). Oleh karena itu, mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang penting diberikan pada setiap jenjang pendidikan termasuk di sekolah dasar.

Di sekolah Dasar guru dituntut mampu menerapkan berbagai pendekatan, model, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif. serta mampu melaksanakan pembelajaran matematika menggunakan matematisasi horisontal dan vertikal untuk menyelesaikan masalah matematika dan masalah dalam dunia nyata, dan mampu menggunakan pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya dalam pemecahan masalah matematika serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Permendiknas RI No. 22 tahun 2006). Selain kemampuan tersebut di atas guru juga harus melaksanakan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permendiknas RI No. 41 tahun 2007).

Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika di SD guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran yang mendidik secara kreatif menggunakan matematisasi horizontal dan vertikal untuk menyelesaikan masalah matematika dan masalah dalam dunia nyata. Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah atau mengajukan masalah riil atau nyata, yaitu pembelajaran yang mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa, kemudian siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika dengan melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu pendekatan yang dapat memenuhi tuntutan tersebut adalah pembelajaran berbasis masalah. Dalam pembelajaran matematika berbasis masalah ini, siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang

model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Sementara itu, guru SD sebagai agen pembaharuan, dituntut untuk memiliki kemampuan membelajarkan kemampuan memecahkan masalah pada para siswanya.

Pada kenyataannya matematika sering dianggap mata pelajaran yang susah dimengerti baik oleh siswa maupun guru itu sendiri karena matematika bersifat abstrak dan membutukan pemahaman konsep-konsepnya. Dalam pembelajaran masih didominasi oleh guru, guru beranggapan bahwa matematika harus dijelaskan dengan metode ceramah dan pemberian contoh-contoh soal. Sangat jarang guru melaksanakan pembelajaran yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran siswa lebih sebagai pendengar dan pencatat. Siswa kurang berani bertanya maupun menjawab pertanyaan, berinterksi baik dengan guru maupun temannya. Pembelajaran menjadi monoton kurang menyenangkan, kurang menantang dan kurang memotivasi siswa untuk belajar. Guru kurang menyiapkan media pembelajaran. Siswa kurang memiliki prakarsa, kreativitas dan kemandirian untuk mempelajari suatu konsep. Siswa lebih senang bermain-main atau mengobrol saat pelajaran berlangsung. keadaan seperti ini membuat siswa malas belajar, malas mengerjakan tugas atau PR karena siswa tidak memahami konsep dengan baik sehingga prestasi belajar siswa pun rendah tidak sesuai harapan guru. Kondisi seperti ini juga dialami siswa di SD N. 3 Padangbulia.

Prestasi belajar yang rendah di SD N 3 Padangbulua dapat dilihat dari hasil tes ulangan harian pada siswa kelas IV semester II tahun pelajaran 2014/2015 hasil belajar matematika masih tergolong rendah. Ada 10 orang siswa yang mendapat nilai dibawah 70, sisanya mencapai nilai diatas 70. Dengan rata-rata hasil belajar sebesar 61,76 dan ketuntasan belajar baru mencapai 41,17%.

Berdasarkan data hasil observasi kegiatan pembelajaran dan hasil tes ulangan harian yang dilakukan di kelas IV SD N. 3 Padangbulia diperoleh gambaran bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika belum mencapai hasil yang diharapkan. Sehingga perlu diupayakan suatu usaha untuk memperbaiki hasil belajar guna mencapai KKM 70,00 untuk setiap siswa dengan ketuntasan belajar ≥ 75%.

Melihat kenyataan masih rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas IV SD N 3 Padangbulia, maka peneliti menganggap perlu untuk mengatasi masalah yang muncul yaitu dengan menerapkan model pembelajaran

(29)

3 berbasis masalah yang merupakan suatu

pembelajaran yang menuntut siswa menjadi pebelajar yang mandiri dan otonom serta menjadikan mereka dapat berpikir secara kritis dalam memecahkan suatu permasalahan pembelajaran.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV semester II SD N. 3 Padangbulia tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan berkontribusi positif terhadap a) siswa, siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna melalui keterlibatan siswa dalam memecahkan permasalahan, sehingga akan berpengaruh dalam peningkatan hasil belajar siswa, b) guru, meningkatkan kemampuan guru menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, c) sekolah, memperoleh informasi untuk mengambil kebijakan dalam lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Pembelajaran berbasis masalah akan menantang peserta didik untuk ”belajar bagaimana belajar”, bekerja secara kelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata(BPSDMP, 2014), yang diharapkan dapat menambah keterampilan peserta didik dalam pencapaian materi pembelajaran.

Model pembelajaran berbasis masalah menuntut kemampuan siswa dalam mengidentifikasi, memberikan alasan/penalaran dan mengaplikasikan konsep dan prinsip secara tepat untuk mempersiapkan siswa berpikir secara kritis dan analitis, serta mampu mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran. Siswa juga mengalami apa yang dipelajarinya bukan hanya sekedar mengetahui atau menghafal (Dimyati dan Mudjiono,2006). Model pembelajaran berbasis masalah didasarkan pada prinsip bahwa masalah dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan atau mengintegrasikan

knowledge baru (Sanjaya, 2006:214).

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya (prior knowledge).

Menurut Bruner (dalam Aisyah, 2008: 6) belajar Matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur Matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-konsep

dan struktur-struktur Matematika. Dengan demikian siswa dalam belajar, haruslah terlibat aktif mentalnya agar dapat mengenal konsep dan struktur yang tercakup dalam bahan yang sedang dibicarakan, anak akan memahami materi yang harus dikuasainya itu. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran Matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem).

Hasil belajar menurut Sardiman (2004) adalah: (a) hasil belajar adalah tingkah laku sebagai hasil pengalaman, (b) hasil belajar adalah dilakukan dengan mengamati, menirukan, mencoba, mendengarkan, mengikuti petunjuk dan pengarahan, dan (c) hasil belajar adalah perubahan penampilan sebagai hasil praktek. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:3) hasil belajar merupakan suatu puncak dari proses belajar. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor akibat adanya tindakan belajar.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas dapat dirangkai kerangka pikir bahwa Pembelajaran yang selama ini diberikan oleh seorang guru masih berfokus pada kurikulum dan buku teks yang dimana materinya jarang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari ataupun lingkungan siswa. Siswa mengetahui dan hafal tentang konsep serta memecahkan soal-soal akademis yang tepat. Tetapi di dalam kehidupan nyata, mereka mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah sehari-hari. Pembelajaran menjadi membosankan dan matematika terasa sulit bagi siswa dan juga guru. Siswa cenderung bersifat pasif dan tidak termotivasi untuk belajar sehingga sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa yang rendah tidak sesuai harapan.

Untuk itu diperlukan perbaikan proses pembelajaran dengan menerapkan model pemblajaran yang lebih efektif salah satunya dengan model pembelajaran berbasis masalah karena dengan model pembelajaran melatih siswa belajar secara bermakna dengan mengalami langsung memecahkan masalah sehari-hari berbekal pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memperoleh pengetahuan baru.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SD N. 3 Padangbulia, kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng selama 4 bulan dari bulan Pebruari 2015 sampai 30 Mei 2015 pada semester II tahun pelajaran 2014-2015. Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD N. 3 Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Semester II tahun pelajaran 2014/2015,

(30)

4 dengan jumlah siswa 17 orang terdiri dari 12

orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV Semester II SD N 3 Padangbulia tahun pelajaran 2014-2015 setelah penerapan model pembelajaran berbasis masalah.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam siklus-siklus mengikuti model spiral Kemmis dan Taggart (1998). Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta tahap refleksi.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan berdasarkan hasil refleksi awal terhadap permasalahan yang ingin ditanggulangi peneliti melakukan perencanaan tindakan yang meliputi pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta media pembelajaran dan pembuatan instrument penilaian berupa kisi-kisi soal, soal, LKS, lembar observasi, dan lembar permasalahan.

Pelaksanaan tindakan dilakukan berupa pertemuan di kelas. Tindakan dilakukan sesuai dengan pemecahan masalah yang dipilih yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 5 tahap utama yaitu : Tahap mengorganisasikan siswa pada masalah yang dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan, Tahap mengorganisasikan siswa untuk belajar dengan membentuk kelompok-kelompok siswa agar dapat bekerjasama dan sharing antar anggota, Tahap Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, yang mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen(mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan, Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan memamerkannya, dan tahap akhir yaitu analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.

Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dilakukan juga proses pemantauan. Pemantauan dilakukan dalam rangka mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengetahui kinerja siklus berupa hasil belajar matematika siswa, Kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajan pada setiap siklus untuk bahan rafleksi diri dan pengambian keputusan.

Tahap terakhir adalah refleksi. Refleksi adalah peninjauan terhadap kinerja pada setiap siklus, kekuatan dan kelemahan yang masih ada. Sebelum dilakukan refleksi diri peneliti terlebih dahulu melakukan analisis terhadap data yang

telah dikumpulkan. Hasil analisis data merupakan temuan siklus yang digunakan sebagai bahan melakukan refleksi. Hasil refleksi ini merupakan dasar untuk mengambil keputusan apakah permasalahan telah dapat ditanggulangi atau diperlukan siklus lanjutan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Sumber data adalah siswa kelas IV semester II SD N 3 Padangbulia tahun pelajaran 2014-2015.

Data hasil belajar matematika diperoleh pada akhir setiap siklus dengan menggunakan tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda. Masing-masing siklus terdiri dari 10 soal.

Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Metode analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka dan persentase mengenai keadaan suatu objek yang diteliti sehingga diperoleh kesimpulan umum (Agung,1999).

Kriteria keberhasilan adalah standar pencapaian yang ditetapkan peneliti sebagai patokan kapan penelitian dianggap berhasil. Berdasarkan standar ketuntasan belajar minimal, secara klasikal hasil belajar siswa dikatakan tuntas apabila mampu mencapai KKM 70,00 dengan ketuntasan belajar ≥ 75% dimana siswa dinyatakan berhasil dalam belajarnya untuk penelitian ini apabila ketuntasan belajar yang harus dicapai adalah 75%.

HASIL PENELITIAN

Pada tahap refleksi awal, peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan di kelas IV SD N.3 Padangbulia dan berdasarkan hasil pencatatan dokumen didapatkan data mengenai hasil belajar siswa kelas IV. Data hasil belajar matematika diperoleh dari nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas IV pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015, yakni sebesar 61,76, dengan ketuntasan belajar sebesar 41,17% Sedangkan pada pedoman pelaksanaan proses belajar mengajar disebutkan bahwa kelas dikatakan tuntas jika semua siswa memenuhi KKM yang telah ditetapkan yakni 70,00, dan ketuntasan belajar minimal 75%. Dengan melihat data tersebut hasil belajar matematika masih menjadi permasalah yang harus dipecahkan pada siklus I dan seterusnya.

Sesuai dengan permasalahan yang muncul pada refleksi awal, maka rencana yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilengkapi

(31)

5 Lembar masalah yang dirancang dengan

soal-soal pemecahan masalah yang langkah-langkah penyelesaiannya diarahkan pada implementasi model pembelajaran berbasis masalah untuk materi yang akan diajarkan. Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk tes akhir siklus I.

Berdasakan hasil analisis data dari siklus I, ketuntasan belajar siswa baru mencapai 64,70%, Daya serap mencapai 73,53% dan persentase rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,53% Berdasarkan rata-rata persentase tingkat hasil belajar siswa pada siklus I M (%) = 73,53 % menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah belum berlangsung optimal. Belum tuntas dan optimalnya pembelajaran pada siklus I disebabkan karena dalam pembelajaran masih terdapat beberapa kekurangan dalam pembelajaran dari hasil observasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I.

Adapun beberapa hal yang menyebabkan masih rendahnya tingkat hasil belajar siswa antara lain:

1) Guru masih belum mampu secara aktif melaksanakan model pembelajaran berbasis masalah dimana masih terdapat nilai beberapa orang siswa yang berada di bawah KKM. Jadi untuk mengatasi hal tersebut dilakukan remidi pada siswa yang bersangkutan.

2) Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga siswa tidak termotivasi untuk mempelajari materi yang diajarkan.

3) Waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran melebihi dari waktu yang telah dialokasikan.

4) Siswa cenderung pasif dalam pembelajaran karena belum bisa meninggalkan kebiasaan dalam pembelajaran yang menggunakan metode ceramah

5) Keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang. Hal ini dapat dilihat ketika pembelajaran berlangsung, ada siswa yang ribut dan bermain-main. 6) Penilaian proses terhadap siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran masih rendah, baik itu perhatian, keaktifan maupun kerjasama siswa.

Hasil refleksi pada siklus I di atas merupakan masukan atau bahan pertimbangan untuk mengadakan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II ini dilakukan perbaikan dengan memberikan motivasi, penguatan serta mengoptimalkan penerapan model pembelajaran berbasis masalah.

Pada siklus II persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa (M%) adalah 80,00%, jika dikonversikan ke dalam kriteria PAP skala 5 ternyata berada pada kategori 80-89% yang artinya hasil belajar siswa dalam kategori “tinggi” sedangkan

ketuntasan belajar siswa pada siklus II sudah mencapai 88,23%

Berdasarkan observasi yang dilakukan selama siklus II terlihat pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar Matematika siswa mengalami peningkatan. Rata-rata persentase tingkat tingkat hasil belajar siswa pada siklus II M(%) = 80,00% menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah sudah berlangsung optimal. Adapun yang dijadikan refleksi pada siklus II sebagai berikut.

1) Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk mempelajari materi yang diajarkan. 2) Waktu yang digunakan dalam proses

pembelajaran sudah sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan.

3) Siswa sudah berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah siswa merasa termotivasi, senang, dan tertantang, karena pembelajaran dimulai dengan sebuah masalah yang ada di kehidupan nyata mereka.

4) Keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah meningkat. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran berlangsung, tidak ada siswa yang bermain-main. Mereka semua merasa senang mengikuti pembelajaran, memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru bersama-sama dalam kelompok kecil. 5) Penilaian proses terhadap siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran sudah meningkat, baik itu perhatian, keaktifan maupun kerjasama siswa.

Hasil refleksi di atas menujukkan bahwa model pembelajaran berbasis maslah (PBL) telah dioptimalkan pelaksanaannya dengan penekanan pada mengaktifkan siswa dalam pelaksanaan tahapan-tahapan model pembelajaran berbasis masalah. Hasil refleksi ini dijadikan dasar untuk menghentikan kajian untuk siklus berikutnya.

Hasil penelitian ini diperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Ketut Sariadi, Gusti Ayu Anom, I Made Ariana dan Vivin Nurul Agustin, yang menyimpulkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran berbasis masalah akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(32)

6 Berikut ini disampaikan rekapitulasi hasil

penelitian siklus I dan siklus II seperti terlihat pada tabel 01 berikut.

Tabel 01 Rekapitulasi Data Hasil PTK Siklus I dan Siklus II

VARIABEL TINDAKAN PAP PERSENTASE KATEGORI

Hasil Belajar

Siklus I 65-79% 73,53% Sedang

Siklus II 80-89% 80,00% Tinggi

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama 2 siklus, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah.

Pada siklus I hasil belajar Matematika siswa berada pada kategori sedang, yaitu M = 73,53 dan M (%) = 73,53%. Hasil analisis terhadap pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa secara umum, siswa dalam mengikuti proses pembelajaran berjalan normal namun belum mampu memenuhi indikator keberhasilan penelitian untuk ketuntasan klasikal sebesar 75%. Hal ini disebabkan oleh masih kurangnya motivasi siswa dalam belajar. Siswa belum bisa meninggalkan kebiasaan lama (konvensional) yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan selain itu siswa masih cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran. siswa masih enggan melakukan kegiatan belajar sesuai tahapan pembelajaran berbasis masalah karena belum memahaminya.

Kegiatan siswa masih didominasi oleh siswa yang pintar dalam mengeluarkan ide-ide atau cara-cara pemecahan permasalahan yang telah diberikan pada lembar masalah. Begitupun dalam penggunaan media yang diberikan masih di dominasi siswa kadang terjadi rebutan media bukannya saling melengkapi ide masing-masing anggota kelompok. Secara umum kelompok masih kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan dan masih sangat sulit menemukan pemecahan masalahnya, guru masih harus ekstra keras memberikan arahan dan petunjuk untuk mengarah pada pemecahan masalah yang harus dimunculkan siswa sendiri. siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. Siswa belum memiliki pemahaman yang baik terhadap masalah yang diberikan guru dan mereka belum berusaha

untuk menyelesaikan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka belum belajar apa yang mereka ingin pelajari. Untuk itu guru hendaknya menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk belajar.

Pada siklus II terjadi peningkatan secara signifikasi terhadap hasil belajar Matematika siswa. Hasil belajar Matematika siswa meningkat sebesar 6,47%. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 73,53% meningkat pada siklus II menjadi 80,00%. Pada siklus II mulai terjadi perubahan cara belajar dari yang konvensional ke model pembelajaran berbasis masalah karena siswa sudah memperoleh pengalaman selama siklus I dan juga guru secara terus menerus memberikan penjelasan dan penekanan tentang kelemahan-kelemahan siswa dalam mengikuti tahapan-tahapan model pembelajaran berbasis masalah yang harus mereka lakukan sehingga secara bertahap mereka mulai beradaptasi dan terbiasa dengan model pembelajaran berbasis masalah yang digunakan. Siswa mulai berusaha memahami masalah dengan baik dan menerapkan berbagai berbagai strategi untuk pemecahan masalah yang diberikan. Semangat untuk berkompetisi belajar dalam pemecahan masalah antar kelompok semakin tinggi. Semua anggota kelompok semakin aktif dan saling memberi masukan antar anggota kelompok.

Meningkatnya aktivitas belajar siswa tersebut berdampak pada meningkatnya penguasaan konsep matematika yag dibelajarkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang meningkat. Peningkatan hasil belajar diikuti dengan pencapaian ketuntasan belajar klasikal yang juga meningkat. Pencapaian hasil belajar tersebut sudah mampu memenuhi indikator keberhasilan penelitian.

Implementasi model pembelajaran berbasis masalah mampu meningkatkan hasil belajar siswa disebabkan karena model pembelajaran

(33)

7 berbasis masalah memiliki banyak kelebihan

diantaranya adalah :

1. Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. 2. Dapat menantang kemampuan siswa

serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

3. Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

4. Dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5. Dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan baru dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Di samping itu, pemecahan masalah juga dapat mendorong untuk melakukan proses evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.

6. Bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran, pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

7. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

8. Dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

9. Dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

Peningkatan hasil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleh lingkungan belajar yang konstruktivistik dan adanya masyarakat belajar (kerja kelompok) sehingga secara langsung siswa membentuk sendiri pengetahuan baru dengan berbekal pengetahuan awal yang telah dimiliki sehingga terjadi pemrosesan informasi, akomodasi dan asimilasi dalam pikiran siswa. Masalah kontekstual yang dibahas siswa dalam kelompok memberi kesempatan pada mereka untuk saling berbagi pengetahuan terkait permasalahan yang sedang mereka pecahkan.

Dalam menyelesaikan permasalahan yang menjadi tugas belajarnya siswa dituntut melaksanakan keterampilan dasar dalam melakukan penelitian atau percobaan. Siswa harus mengumpulkan informasi atau fakta-fakta

yang berhubungan dengan permasalahan, merancang dugaan sementara, menganalisis informasi atau fakta-fakta, dan selanjutnya mengambil suatu kesimpulan pemecahan masalah yang sesuai. Dalam proses belajar ini siswa mengalami sendiri (belajar bermakna) melalui berbuat dan pengolahan informasi dalam proses berpikir siswa.

Terjadinya peningkatan hasil belajar Matematika siswa karena jika pembelajaran dimulai dengan suatu permasalahan yang ada di lingkungan sekitar siswa, akan meningkatkan gairah belajar siswa. Siswa akan merasa tertantang, termotivasi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dimulai dengan mengajukan permasalahan kepada siswa, mengorganisasikan siswa untuk belajar, mengumpulkan informasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menganalisis data atau informasi yang ditemukan untuk menemukan jawaban atau memecahkan suatu permasalahan. Pembelajaran seperti ini hendaknya terus ditingkatkan untuk melatih keterampilan berpikir siswa, meningkatkan kecakapan pemecahan masalah, memotivasi siswa untuk belajar sehingga nantinya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.

PENUTUP

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa, khususnya dalam materi penggunaan pecahan dalam pemecahan masalah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan presentase hasil belajar Matematika siswa kelas IV semester II SD N.3 Padangbulia. Pada siklus I hasil belajar Matematika siswa berada pada kategori sedang yaitu 73,53%. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan persentase hasil belajar Matematika siswa menjadi 80,00% yang berada pada kategori tinggi.

Merujuk pada hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada siswa hendaknya untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna serta hasil belajar yang memuaskan, diperlukan keterlibatan dalam memecahkan permasalahan.

2. Kepada guru disarankan agar menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif

(34)

8 seperti model pembelajaran berbasis

masalah sebagai salah satu alternatif atau jalan keluar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada sekolah, hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk mengambil kebijakan dalam lembaga pendidikan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam proses penyusunan artikel ini, penulis mendapat bimbingan, motivasi, arahan dan saran dari berbagi pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat.

1. Bapak dan Ibu Dosen yang melaksanakan program P2M Undiksha yang telah membimbing dan mendampingi dalam penyusunan artikel ini samapai selesai. 2. Bapak kepala sekolah SD N. Padangbulia

yang telah memberikan bimbingan, saran dan petunjuk dalam proses penyusunan artikel ini hingga selesai.

3. Para guru dan siswa SD N. 3 Padangbulia atas segala saran dan bantuannya dalam melaksanakan penelitian.

Penulis menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan dalam penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan yang membangun dari pembaca.

DAFTAR RUJUKAN

Agung, A.A.G. 1999, Metodologi Penelitian

Pendidikan. Singaraja : Institut Keguruan

dan Ilmu pendidikan Negeri Singaraja.

Aisyah, Nyimas,dkk. 2008. Pengembangan

Pembelajaran Matematika SD.

Jakarta:

Direktorat

Jendral

Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan Nasional.

Anom, Gusti Ayu.2016, Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VI SD Negeri 3 Banjar Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Kerta Mandala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng Volume 7 Nomor 2, April 2016. ISSN 2085-9716.

Depdiknas Permendiknas No.16 tahun 2007,Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.

(http://www.slideshare.net/smpbudiagung/ permen-no-16-tahun-2007)

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Rineka

Cipta.

Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006,Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Tersedia pada (http://www.slideshare.net/smpbudiagung/ permen-no-22-tahun-2006)

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran

Berorientasi

Standar

proses

Pendidikan. Jakarta : Kenana.

Sardiman, AM. 2004. Interaksi dan Motivasi

Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja.

Grafindo Persada.

Sariadi Ni Ketut, dkk.2014 Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Kelas V Sd. e-Journal MIMBAR PGSD Universitas

Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun:2014

Vivin Nurul Agustin, 2013. Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Melalui

Model

Problem

Based

Learning (PBL), Journal of Elementary

Education.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph

p/jee

(35)

Gambar

Gambar 3.1 Pembukaan Kegiatan Pelatihan 1
Gambar 3.2  Antusias Guru Mengikuti P2M
Gambar 1. Peserta Pelatihan Penulisan Artikel
Gambar 3. Penyajian Materi Oleh Narasumber
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi program kegiatan yang dilakukan melalui pemberian kuesioner kepada peserta dan wawancara informal yang dilakukan kepada peserta diperoleh

Dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ubud diperoleh data bahwa dari 100 jumlah guru yang ada, 80 orang guru (80%) masih belum mampu membuat materi

Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap beberapa orang guru (SD 2, 4 dan 6 Panji), dikatakan bahwa mereka masih mengalami kendala dalam proses belajar mengajar yang

Bagi guru, kegiatan P2M ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan guru kimia tentang pengembangan media pembelajaran, khususnya video pembelajaran untuk

Menata permukiman kumuh masyarakat pesisir di Desa Sangsit yang sejalan dengan upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat pesisir, khususnya masyarakat nelayan di

Dari hasil wawancara dengan Ketua STIKES Buleleng diperoleh data bahwa dari 37 jumlah dosen yang ada, 32 orang dosen (86,49%) masih belum mampu membuat modul

Pengabdian Kepada Masyarakat dalam skim penerapan Ipteks dengan judul PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN MEDIA AJAR BERBASIS VIDEOGRAFIS SEBAGAI LEARNING

Adapun target yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas guru-guru SD dalam bidang penulisan artikel ilmiah, dengan cara