• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put /PP/M.XIIA/15/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put /PP/M.XIIA/15/2017"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put- 79847/PP/M.XIIA/15/2017

Jenis Pajak :PPh Badan Tahun Pajak :2011 Pokok

Sengketa

:bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi Terbanding atas Penghasilan Neto berupa Peredaran Usaha sebesar Rp6.935.003.000,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

Menurut Terbanding

:bahwa karena data yang tersedia adalah Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Pemeriksaan Pemeriksa dengan penghitungan sebagaimana telah disajikan di atas (huruf b Menurut Pemeriksa) dan Terbanding juga tidak dapat meyakini kebenaran penghitungan pos Peredaran Usaha dan Harga Pokok Penjualan yang dilakukan oleh Pemohon Banding, maka Terbanding berpendapat untuk tetap mempertahankan koreksi yang dilakukan oleh Terbanding;

Menurut Pemohon

:bahwa koreksi tersebut menggunakan pendekatan sebagaimana dilakukan oleh Terbanding tahun pajak 2010, saat ini Pemohon Banding sedang dalam proses banding atas materi sengketa yang sama dengan koreksi Terbanding ini. Koreksi tersebut dihitung berdasarkan analisis selisih penggunaan bahan baku semen saja, padahal untuk memproduksi satu produk beton juga dipergunakan bahan baku lain selain semen;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut majelis

:bahwa menurut Terbanding koreksi peredaran usaha Pajak Penghasilan Badan Tahun 2011 sebesar Rp6.935.000.000,00 berdasarkan hasil perhitungan arus barang dari pendekatan pemakaian bahan baku semen, dimana hasil perhitungan tersebut adalah selisih pemakaian bahan baku semen dengan perhitungan :

Jumlah Pemakaian Semen Sesuai Formula 2011

9.599.269 Kg Jumlah Pemakaian Semen Sesuai

Laporan Produksi 2011

10.328.861 Kg

Selisih 729.592 Kg

Selisih Tersebut digunakan untuk memproduksi PCU Girder:

1000/180 x 729.592

4.053.291

Produksi PCU Girder dalam pcs: 4.053.291 &pide; 81.780

50 Harga PCU Girder per pcs = Rp

138.700.000,00

Jumlah Koreksi : 50 x Rp138.700.000,00

Rp6.935.000.000,00

bahwa proses produksi yang dilakukan oleh Pemohon Banding secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:

bahanbahan baku yang digunakan seperti semen, batu split, pasir dan air dicampur dalam mesin pencampur, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan produk yang diinginkan dengan besi baja ditempatkan dalam cetakan tersebut. Setelah proses pencetakan, sheet atau pile yang dihasilkan kemudian dijemur atau dibakar dalam boiler maupun dijemur langsung. Setelah melalui proses ini Finished Good kemudian ditempatkan di stock yard (tempat penyimpanan barang jadi berupa lapangan terbuka);

bahwa penyimpanan di stock yard ini tidak terlalu lama karena Pemohon Banding baru memproduksi produk yang diinginkan setelah ada pesanan/ order dari konsumen;

bahwa latar belakang atau dasar pemikiran koreksi yang dilakukan oleh Terbanding adalah berdasarkan pemeriksaan tahun sebelumnya (tahun pajak 2010), di mana terdapat koreksi atas pos Peredaran Usaha dengan metode yang sama, namun untuk pemeriksaan tahun pajak 2011 ini, Pemohon Banding tidak memberikan data berupa laporan produksi dan laporan pemakaian bahan baku, Pemohon Banding hanya memberikan data berupa softcopy Laporan Produksi sesuai formula menurut Pemohon Banding, sedangkan laporan produksi dan pemakaian bahan baku yang nyata (realisasi) tidak diberikan;

bahwa Pemohon Banding tidak menyetujui koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp6.935.000.000,00 tersebut dengan alasan sebagai berikut:

1. bahwa koreksi tersebut menggunakan pendekatan sebagaimana dilakukan Terbanding tahun pajak 2010;

2. bahwa koreksi tersebut dihitung berdasar analisi selisih penggunaan bahan baku semen saja, padahal untuk memproduksi satu produk beton juga dipergunakan bahan baku lain selain semen;

3. bahwa Terbanding belum memperhitungkan adanya sejumlah bahan baku berupa semen yang tidak dipergunakan dalam proses produksi;

4. bahwa pada Laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen, tidak terbukti adanya arus uang masuk atas penjualan yang dimaksud Terbanding;

5. bahwa koreksi Terbanding hanya bersifat analisis semata tanpa didukung dengan alat bukti lainnya yang mendukung analisisnya seperti pengujian arus kas/bank;

6. bahwa koreksi Terbanding juga bertentangan dengan pendapat KAP JJJ dan rekan yang telah memberikan opini fairly in all material respect (WTP).

7. bahwa formula adonan semen sebagaimana yang digunakan oleh Pemohon Banding adalah formula Mixing Design (standard material) untuk membuat adonan yang akan digunakan untuk proses produksi.

8. bahwa berikut ini Pemohon Banding sampaikan beberapa hal yang menyebabkan terjadinya realisasi kelebihan penggunaan semen dibandingkan dengan standard penggunaan semen berdasarkan formula yang digunakan oleh Terbanding.

bahwa Pemohon Banding kehilangan semen pada saat pembelian semen dimasukkan ke dalam bak penampung (silo)

bahwa kelebihan penggunaan semen karena ketidak sesuaian kualitas material lainnya bahwa Pemohon Banding kehilangan semen pada saat proses pengadukan (mixing) bahwa Pemohon Banding kelebihan penggunaan material dalam proses produksi

bahwa setelah memeriksa dokumen yang disampaikan baik oleh Terbanding maupun Pemohon Banding serta faktafakta yang terungkap dalam persidangan, Majelis berpendapat sebagai berikut :

bahwa dalam Laporan Pemeriksaan Pajak Nomor : LAP-322/WPJ.07/KP.0205/2013 tanggal 24 April 2013, terdapat koreksi peredaran usaha sebesar Rp7.157.432.453,00 yang terdiri dari :

- Koreksi Hasil Perhitungan Arus Barang

Rp 6.935.000.000,00 - Koreksi Hasil Equalisasi

DPP PPN dengan Peredaran Usaha

Rp 222.429.453,00

bahwa koreksi sebesar Rp222.429.453,00 disetujui oleh Pemohon Banding dan Pemohon Banding hanya mengajukan banding atas koreksi sebesar Rp6.935.000.000,00 dimana koreksi tersebut adalah hasil perhitungan arus barang dari pendekatan pemakaian bahan baku dengan membandingkan pemakaian semen sesuai laporan produksi dengan pemakaian semen sesuai formula terdapat selisih pemakaian bahan baku semen sebanyak 729.592 kg;

bahwa dalam proses pemeriksaan, Terbanding mengakui bahwa Pemohon Banding telah menyelenggarakan pembukuan sebagaimana ketentuan yang telah diatur dalam Pasal 28 ayat (4) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;

bahwa Pemohon Banding telah menyampaikan data dan dokumen yang diminta Terbanding dalam proses pemeriksaan antara lain berupa Invoice penjualan termasuk rekapitulasinya, rekening Koran, kontrak penjualan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan Tahun 2011, Audit Report Tahun 2011, GL Audited, Trial Balance Tahun 2011 dan asli Dokumen Freight (Pengiriman Barang) Tahun 2011;

bahwa dokumen lain yang tidak dapat disampaikan oleh Pemohon Banding berupa Buku/Laporan Persediaan, Buku Penjualan/Pembelian, Laporan Produksi Harian/Mingguan/Bulanan, Formula Pemakaian Bahan Baku, Invoice Pembelian dan SPPT PBB dengan alasan Pemohon Banding memang tidak membuat dan menyiapkan dokumen tersebut;

bahwa kegiatan usaha Pemohon Banding adalah memproduksi beton siap pakai untuk keperluan konstruksi seperti Spun Pile, Sheet Pile, Flat Pile, Half Slab Pile, Hollow Beam, Girder dan Square Pile dan hasil produksi Pemohon Banding digunakan untuk kegiatan konstruksi seperti pembangunan jembatan layang, pelabuhan, waduk, apartemen dan sebagainya. Sebagian besar hasil produksi Pemohon Banding untuk memasok proyek-proyek yang dikerjakan oleh PT. AAA, PT. BBB, PT. CCC, PT. DDD dan PT. EEE;

bahwa material yang digunakan dalam proses produksi Pemohon Banding meliputi pasir, semen, batu split, besi/baja, air dan mighty (bahan kimia perekat) dengan komposisi dan formula yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran dan standar dari masing-masing produk;

bahwa proses produksi pembuatan beton Pemohon Banding khusus untuk alur material semen sejak pembelian semen sampai dengan dihasilkannya produk jadi, kaitannya dengan potensi kehilangan semen adalah sebagai berikut :

1. Penampungan Semen

bahwa pembelian semen curah dilakukan dari PT. FFF Tbk dan PT. GGG Indonesia Tbk dengan memindahkan semen dari mobil tangki ke Silo (tempat penampungan semen) menggunakan system pompa, potensi kehilangan semen dapat terjadi karena tertiup angina dan ada sebagian semen yang masih tersangkut/menempel dimobil tangki;

2. Proses pengadukan bahan baku beton

bahwa bahan baku berupa semen, pasir, split, air dan mighty dilakukan pengadukan (mixing) dengan menggunakan mesin Mixer, potensi kehilangan semen adalah bahan adukan yang menempel pada mesin mixer dan harus dilakukan proses pencucian setelah beberapa kali digunakan yang mengakibatkan sebagian bahan baku termasuk semen akan dibuang/hilang;

Kemungkinan lain dapat terjadi hasil adukan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan, sehingga bahan tersebut tidak dapat digunakan untuk produksi beton namun dipergunakan untuk kegiatan lainnya seperti perbaikan jalan akses dalam pabrik;

3. Pengiriman bahan adukan dari Mixer ke Moulding (cetakan)

bahwa selanjutnya bahan adukan dipindahkan dari mesin Mixer ke tempat pencetakan dengan menggunakan mesin traktor, terdapat potensi kehilangan bahan adukan yang tercecer dalam perjalanan dari mesin Mixer ke Moulding (pencetakan);

4. Proses pencetakan produk

bahwa dalam rangka menjaga kualitas produk yang dihasilkan dan untuk menghindari product reject, dalam proses pencetakan dilakukan penambahan ketebalan produk dari standar/formula produk tersebut. Potensi kehilangan bahan baku termasuk semen dapat terjadi karena semen yang dipergunakan melebihi standar/formula yang telah ditetapkan untuk mengurangi resiko product reject;

bahwa bahan adukan dicetak sesuai dengan produk yang akan dihasilkan yaitu berupa PC Spun Pile, PC Sheet Pile, PC Flat Pile atau PCU Girder sesuai dengan pesanan dari customer.

bahwa menurut Majelis potensi kehilangan semen pada setiap tahap proses produksi tersebut sulit dihindari dan tidak mungkin dilakukan pencatatan oleh Pemohon Banding dan sesuai dengan data yang diberikan oleh Pemohon Banding selisih antara jumlah pemakaian semen sesuai laporan produksi dengan jumlah pemakaian semen sesuai formula adalah sebesar 729.5921 Kg atau 7,06%;

bahwa atas perhitungan peredaran usaha yang dilakukan Terbanding dengan mengasumsikan selisih sebesar 729.592 Kg semen tersebut dalam bentuk produk beton yang dihasilkan oleh Pemohon Banding mengandung beberapa kelemahan sebagai berikut:

1. Bahan baku yang diperhitungkan hanya berupa semen, padahal untuk membuat produk sesuai formula diperlukan bahan baku lainnya seperti pasir, split, air dan mighty.

2. Terbanding mengakui pembukuan Pemohon Banding telah diselenggarakan sesuai ketentuan Pasal 28 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, dimana dalam pembukuan Pemohon Banding tidak tercatat penjualan sebesar koreksi Terbanding dan dalam rekening Koran tidak ada penerimaan sebesar tersebut.

3. Terbanding tidak dapat membuktikan adanya dokumen penjualan seperti Faktur Pajak, Invoice, PO yang membuktikan terjadinya transaksi penjualan produk Pemohon Banding sebesar Rp6.935.000.000,00

bahwa Terbanding tidak melakukan koreksi atas pengujian arus uang yang terdapat dalam rekening Koran Pemohon Banding, demikian pula dari pengujian terhadap dokumen pengangkutan produk penjualan, tidak terdapat selisih penjualan yang belum dilaporkan oleh Pemohon Banding;

bahwa Majelis berpendapat koreksi Terbanding hanya didasarkan pada asumsi tanpa didukung dengan bukti yang menunjukkan adanya penjualan produk PCU Girder sebanyak 50 pcs oleh Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Majelis berpendapat bahwa Terbanding tidak dapat membuktikan adanya penjualan sebanyak 50 unit PCU Girder oleh Pemohon Banding, sehingga koreksi positif Terbanding atas peredaran usaha sebesar Rp6.935.000.000,00 tidak tepat dan harus dibatalkan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Menimbang :bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kompensasi kerugian;

Menimbang :bahwa dalam sengketa Banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak;

Menimbang :bahwa dalam sengketa Banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit pajak;

Menimbang :bahwa dalam sengketa Banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

Menimbang :bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, rekapitulasi pendapat Majelis atas pokok sengketa adalah sebagai berikut

No. Uraian Sengketa

Nilai Sengketa (Rp) Dipertahankan Majelis

Tidak dapat Dipertahankan

Majelis 1. Peredaran

Usaha

6.935.000.000,00 0,00 6.935.000.000,00 Jumlah 6.935.000.000,00 0,00 6.935.000.000,00

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menimbang :bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak untuk mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding, sehingga perhitungan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2010 Pemohon Banding sebagai berikut:

No Uraian Menurut

Pemohon Banding (Rp)

Terbanding (Rp)

Majelis (Rp)

Koreksi yang dibatalkan (Rp) 1 Peredaran

Usaha

60.721.471.961,00 67.656.474.961,00 60.721.471.961,00 6.935.003.000,00 2 Harga Pokok

Penjualan

51.065.516.485,00 51.065.516.485,00 51.065.516.485,00 - 3 Laba Bruto 9.655.955.476,00 16.590.958.476,00 9.655.955.476,00 6.935.003.000,00 4 Biaya Usaha 14.678.476.636,00 14.678.476.636,00 14.678.476.636,00 - 5 Penghasilan

Neto (3 - 4)

(5.022.521.161,00) 1.912.481.840,00 (5.022.521.161,00) 6.935.003.000,00 6 Penghasilan

(Rugi) dari Luar Usaha

(154.972.506,00) 54.921.147,00 (154.972.506,00) -

7 Penghasilan Neto Dalam Negeri

(5.022.521.161,00) 1.912.478.839,00 (5.022.521.161,00) 6.935.003.000,00

8 Penyesuaian Fiskal Positif

5.239.739.255,00 5.239.739.255,00 5.239.739.255,00 - 9 Penyesuaian

Fiskal Negatif

739.068.348,00 739.068.348,00 739.068.348,00 - 10 Jumlah

Penyesuaian Fiskal

4.500.670.907,00 4.500.670.907,00 4.500.670.907,00 -

11 Penghasilan Neto Luar Negeri

0,00 0,00 0,00 -

12 Penghasilan Neto

(466.929.106,00) 6.468.073.894,00 (466.929.106,00) 6.935.003.000,00 13 Kompensasi

Kerugian

0,00 0,00 0,00 -

14 Penghasilan Kena Pajak

(466.929.106,00) 6.468.073.894,00 (466.929.106,00) 6.935.003.000,00 15 PPh Badan

Terutang

0,00 1.617.017.724,00 0,00 1.617.017.724,00 16 Kredit Pajak 2.376.051.609,00 2.376.051.609,00 2.376.051.609,00 - 17 PPh Badan

Kurang (Lebih) Bayar

(2.376.051.609,00) (759.033.885,00) (2.376.051.609,00) 1.617.017.724,00

18 Sanksi Administrasi

- - - -

19 Jumlah yang Masih

Harus/(Lebih) Dibayar

(2.376.051.609,00) (759.033.885,00) (2.376.051.609,00) 1.617.017.624,00

Mengingat :Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan sengketa ini;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Memutuskan :Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap KEP-1971/WPJ.07/2014 tanggal 23 Juli 2014, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2011 Nomor:

00056/406/11/052/13 tanggal 26 April 2013, atas nama: XXX, sehingga perhitungan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2011 Pemohon Banding sebagai berikut:

No URAIAN (Rp)

1 Peredaran Usaha 60.721.471.961,00

2 Harga Pokok

Penjualan

51.005.516.486,00

3 Laba Bruto 9.655.955.475,00

4 Biaya Usaha 14.678.476.636,00

5 Penghasilan Netto Dalam Negeri

(5.022.521.161,00) 6 Penghasilan Lainnya

dari luar usaha

(154.972.506,00) 7 Penyesuaian Fiskal 4.500.670.907,00 8 Penghasilan Netto

Luar Negeri

- 9 Jumlah Penghasilan

Netto

(466.929.106,00) 10 Kompensasi

Kerugian

- 11 Jumlah Penghasilan

Kena Pajak

(466.929.106,00)

12 PPh Terutang -

13 Kredit Pajak 2.376.051.609,00

14 Jumlah PPh yang lebih dibayar

(2.376.051.609,00)

Demikian diputus di Jakarta pada hari Senin tanggal 19 Oktober 2015 berdasarkan musyawarah Majelis XIIA Pengadilan Pajak yang ditunjuk dengan Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor:

Pen.00194/PP/PM/IV/2015 tanggal 18 Juni 2015 dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:

FFF, S.H. sebagai Hakim Ketua, Drs. GGG, M.A.,

M.P.A.

sebagai Hakim Anggota, Drs. HHH, MSi sebagai Hakim Anggota, JJJ, SH., MSi sebagai Panitera Pengganti,

dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Senin tanggal 16 Januari 2017 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Pemohon Banding dan tanpa dihadiri Terbanding;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

: bahwa koreksi objek PPh Pasal 21 dilakukan oleh Terbanding berdasarkan ekualisasi dengan pos-pos biaya di PPh Badan yang memiliki kecenderungan sebagai objek PPh Pasal 21

bahwa dasar hukum koreksi, Pasal 4 ayat (1) huruf d Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Nomor 17 tahun 2000, bahwa yang menjadi Obyek Pajak,

Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan uji bukti yang telah dilakukan, terhadap dokumen yang diberikan Pemohon Banding untuk Koreksi Faktur Pajak Masukan Masa Pajak Februari 2012

:bahwa atas koreksi yang dilakukan Terbanding atas objek PPh Pasal 21 cfm SPT PPh Badan Tahun Pajak 2008 atas Labour sebesar Rp 16.262.097.650,00 Pemeriksa lupa memasukkan data

bahwa menurut Terbanding alasan koreksi sama seperti pada koreksi positif peredaran usaha yang berasal dari gross up pembelian bahan baku impor yang belum dilaporkan oleh

bahwa dari data dan keterangan yang terdapat dalam berkas banding serta bukti-bukti dan keterangan para pihak dalam persidangan dapat diketahui Terbanding melakukan koreksi

Menurut Pemohon Banding : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan pendapat Terbanding yang mempertahankan koreksi Pemeriksa atas koreksi Biaya Plane Fuel sebesar

bahwa berdasarkan penelitian Majelis terhadap dasar koreksi Terbanding diketahui Terbanding tidak menyampaikan adanya bukti-bukti pembayaran untuk mendukung