viii ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Iryun Trianawati
Universitas Sanata Dharma 2012
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) minat belajar siswa; (2) prestasi belajar siswa; (3) hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa; (4) besar sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Nogopuro, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 65 siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini yakni varibel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu minat belajar siswa dan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Alat pengumpul data dalam berupa kuisioner dan dokumentasi nilai rapor. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) minat belajar siswa dibagi menjadi tiga kategori yaitu minat belajar rendah 17,14% (6 siswa), minat belajar sedang 36,92% (24 siswa), dan minat belajar tinggi 53,84% (35 siswa). Skor minat belajar rendah adalah 63 dan skor tertingginya adalah 132; (2) prestasi belajar diagi menjadi tiga kategori, yaitu prestasi belajar rendah 24,61% (16 siswa), prestasi belajar sedang 46,15% (30 siswa), dan prestasi belajar tinggi 29,23% (19 siswa). Prestasi belajar rendah adalah 56 sedangkan prestasi belajar tertinggi adalah 85; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai rser = 0,698 dan termasuk dalam kategori kuat. Signifikan pada taraf 1% dengan t hitung = 7,737 ≥ ttabel = 2,660; (4) sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 48,7%.
ix
ix ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS-LEARNING INTEREST WITH LEARNING ACHIEVEMENT BY THE FIFTH GRADE STUDENTS
OF THE NOGOPURO STATE ELEMENTARY SCHOOL OF YOGYAKARTA AT FIRST SEMESTER
IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012 Iryun Trianawati
Sanata Dharma University 2012
This type of research is descriptive correlation study. The purpose of this study is to determine (1) student-learning interest, (2) student achievement, (3) the relationship between interests in learning with student achievement, (4) major contribution to students' interest in student achievement.
This research was carried out fifth grade of Nogopuro Elementary School, with a number of study subjects are 65 students. There are two variables in this study these are the free variables and the dependent variable. The independent variable is students' interest and the dependent variable is student achievement. Data collection tool is in the form of questionnaires and documentation grades. Data analysis technique used is the serial correlation analysis technique with a significance level of 1%.
The results shows that (1) students-learning interest are divided into three categories: low interest in learning 17.14% (6 students), interest in learning was 36.92% (24 students), and high interest in learning 53.84% (35 students). Interest in studying low score is 63 and the highest score is 132, (2) learning achievement is divided into three categories, namely 24.61% (16students) of low learning achievement, school performance was 46.15% (30 students) and 29.23% (19 students) higher learning achievement. Low learning achievement is 56 while the highest was 85 learning achievement, (3) there is a positive and significant relationship between interest in learning with student achievement, with r values 0.698 and included in the strong category. Significance at 1% level by t count = 7,737 ≥ t table=2,660; (4) the contribution of students' interest in learning to student achievement of 48.7%.
Key words: learning interest, learning achievement
96
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Iryun Trianawati NIM : 081134077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
i
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Iryun Trianawati NIM : 081134077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2012
iii
iii
iv
•
•
•
•
v
v
$
!
"
#
$
%
&! #
vii
vii
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Iryun Trianawati
Universitas Sanata Dharma 2012
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) minat belajar siswa; (2) prestasi belajar siswa; (3) hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa; (4) besar sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Nogopuro, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 65 siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini yakni varibel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu minat belajar siswa dan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Alat pengumpul data dalam berupa kuisioner dan dokumentasi nilai rapor. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) minat belajar siswa dibagi menjadi tiga kategori yaitu minat belajar rendah 17,14% (6 siswa), minat belajar sedang 36,92% (24 siswa), dan minat belajar tinggi 53,84% (35 siswa). Skor minat belajar rendah adalah 63 dan skor tertingginya adalah 132; (2) prestasi belajar diagi menjadi tiga kategori, yaitu prestasi belajar rendah 24,61% (16 siswa), prestasi belajar sedang 46,15% (30 siswa), dan prestasi belajar tinggi 29,23% (19 siswa). Prestasi belajar rendah adalah 56 sedangkan prestasi belajar tertinggi adalah 85; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai rser = 0,698 dan termasuk dalam kategori kuat. Signifikan pada taraf 1% dengan t hitung = 7,737 ≥ ttabel = 2,660; (4) sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 48,7%.
ix
ix
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS-LEARNING INTEREST WITH LEARNING ACHIEVEMENT BY THE FIFTH GRADE STUDENTS
OF THE NOGOPURO STATE ELEMENTARY SCHOOL OF YOGYAKARTA AT FIRST SEMESTER
IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012 Iryun Trianawati
Sanata Dharma University 2012
This type of research is descriptive correlation study. The purpose of this study is to determine (1) student-learning interest, (2) student achievement, (3) the relationship between interests in learning with student achievement, (4) major contribution to students' interest in student achievement.
This research was carried out fifth grade of Nogopuro Elementary School, with a number of study subjects are 65 students. There are two variables in this study these are the free variables and the dependent variable. The independent variable is students' interest and the dependent variable is student achievement. Data collection tool is in the form of questionnaires and documentation grades. Data analysis technique used is the serial correlation analysis technique with a significance level of 1%.
The results shows that (1) students-learning interest are divided into three categories: low interest in learning 17.14% (6 students), interest in learning was 36.92% (24 students), and high interest in learning 53.84% (35 students). Interest in studying low score is 63 and the highest score is 132, (2) learning achievement is divided into three categories, namely 24.61% (16students) of low learning achievement, school performance was 46.15% (30 students) and 29.23% (19 students) higher learning achievement. Low learning achievement is 56 while the highest was 85 learning achievement, (3) there is a positive and significant relationship between interest in learning with student achievement, with r values 0.698 and included in the strong category. Significance at 1% level by t count = 7,737 ≥ t table=2,660; (4) the contribution of students' interest in learning to student achievement of 48.7%.
Key words: learning interest, learning achievement
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dilimpahkan hanya kepada Allah SWT, Tuhan
pemelihara semsta alam yang dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyusun sekripsi yang berjudul “Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogykarta.
Penulisan skripsi ini terdapat hambatan dan rintangan tetapi atas bantuan
beberapa pihak, maka hambatan dan rintangan itu dapat diatasi. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BST.,M.A selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
banyak waktu, pikiran dan tenaga dengan sabar dan iklas membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. J. Sumedi, selaku Dosen Pembimbing II yang bersedia memberikan
bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu
penulis dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam penyusunan
skripsi ini sampai selesai.
5. Para Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan
bekal pengetahuan kepada penulis selama di menjalani perkuliahan.
6. Seluruh karyawan-karyawati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah bersedia membantu penulis dengan peunh keterbukaan demi
mendukung penyusunan skripsi ini.
7. SD Negeri Ungaran I Yogyakarta yang dengan terbuka menerima penulis
xi
xi
8. SD Negeri Nogopuro Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
9. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
memberikan andil besar dalam hal penyediaan bahan pustakaan dan
sumber-sumber bacaan untuk kelancaran penuliasn skripsi ini.
10.Orang tuaku Bapak Muchtar dan Ibu Dasiyem yang memberikan dukungan,
doa, perhatian serta biaya studi.
11.Kakakku Ida Wahyuningtyas dan adekku Nevanda Aurelia Putri yang selalu
menghiburku disaat mengalami kejenuhan dalam penulisan skripsi ini.
12.Mas Danang Fitriyanto, terima kasih atas waktunya yang selalu menemaniku
dalam penulisan skripsi ini.
13.Teman-temanku Lucia Merrina Ekaristi dan Maria Aprita Kusuma yang
selalu memberikan semangat.
14.Teman-teman PGSD USD 2008.
15.Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Untuk semua itu penulis tidak dapat membalas jasa dan memberikan
penghargaan sebagaimana mestinya selain memohon kehadirat Allah SWT
semoga amal dan jasa yang penulis terima dari mereka diterima Allah SWT
sebagai amal saleh di sisi-Nya. Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis terbuka akan kritik dan saran yang membangun.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan dan digunakan
semestinya. Terima kasih.
Yogyakarta, 13 Agustus 2012
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Istilah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI ... 8
A. Minat Belajar ... 8
1. Pengertian Minat ... 8
2. Pengertian Belajar ... 9
3. Pengertian Minat Belajar ... 11
4. Peranan dan Fungsi Minat Belajar ... 12
xiii
xiii
6. Pentingnya Pengukuran Minat ... 15
7. Metode Pengukuran Minat... 17
8. Indikator Siswa Yang Berminat ... 19
B. Prestasi Belajar ... 21
1. Pengertian Prestasi Belajar ... 21
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 23
C. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 25
D. Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar ... 26
E. Hipotesis ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
A. Jenis Penelitian ... 28
B. Tempat Penelitian ... 29
C. Populasi dan Subjek Penelitian ... 29
D. Jadwal Penelitian ... 30
E. Variabel Penelitian ... 30
F. Instrumen Pengumpulan Data ... 32
G. Uji Coba Instrumen ... 45
1. Uji Validitas ... 46
2. Uji Reliabilitas ... 51
H. Teknik Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60
A. Hasil Penelitian ... 60
1. Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 60
2. Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 67
3. Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 73
4. Besar Sumbangan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD negeri Nogopuro ... 84
B. Pembahasan ... 85
BAB V PENUTUP ... 90
xiv
A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 93
xv
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Subyek Penelitian ... 29
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 30
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pernyataan Kuisioner Minat Belajar ... 35
Tabel 3.4 Sebaran Item Kuisioner Minat Belajar Siswa Terhadap Lima Pelajaran Inti SD ... 43
Tabel 3.5 Sebaran Item Untuk Mencari Validitas Item ... 49
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 51
Tabel 3.7 Koefisien Reliabilitas Uji Coba ... 54
Tabel 3.8 Jarak Nilai Masing-Masing Kelompok ... 56
Tabel 3.9 Pedoman Pemberian Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 58
Tabel 4.1 Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 61
Tabel 4.2 Klasifikasi Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 61
Tabel 4.3 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ... 68
Tabel 4.4 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I SD Negeri Nogopuro ... 68
Tabel 4.5 Hubungan Skor Minat Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 75
Tabel 4.6 Proporsi Individu Setiap Kelompok ... 78
Tabel 4.7 Jumlah Subyek Tiap Kelompok ... 78
Tabel 4.8 Mean (rata-rata) Setiap Kelompok Minat Belajar ... 79
Tabel 4.9 Nilai Ordinat ... 79
Tabel 4.10 Tabel Kerja Untuk Menghitung Koefisien Korelasi Serial ... 79
xvi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Presentase Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 66
Diagram 4.2 Presentase Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro
xvii
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner Uji Coba Penelitian Minat Belajar ... 96
Lampiran 2 Tabel Skoring (4,3,2,1) Uji Coba Minat Belajar ... 101
Lampiran 3 Tabel Persiapan Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ... 109
Lampiran 4 Tabel Analisi Uji Validitas Kuisioner Minat Belajar ... 117
Lampiran 5 Tabel Validitas Item Kuisioner Minat Belajar ... 119
Lampiran 6 Tabel Validitas Tiap Indikator dan Sebaran Item Kuisioner ... 120
Lampiran 7 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kuisioner Minat Belajar ... 121
Lampiran 8 Tabel Revisi Item Soal Kuisioner Tiap Indikator ... 123
Lampiran 9 Tabel Revisi Kisi-Kisi Kuisioner Penelitian ... 125
Lampiran 10 Tabel Revisi Sebaran Item Kuisioner Penelitian ... 126
Lampiran 11 Kuisioner Penelitian Minat Belajar ... 127
Lampiran 12 Skor Hasil Penelitian Minat Belajar ... 131
Lampiran 13 Daftar Skor Minat Belajar Siswa Kelas V Semester I ... 136
Lampiran 14 Daftar Prestasi Belajar Siswa Kelas V ... 140
Lampiran 15 Nilai-Nilai Dalam Distribusi t ... 144
Lampiran 16 Tabel Ordinat Pada Kurva Normal ... 145
Lampiran 17 Nilai-Nilai Product Moment ... 147
Lampiran 18 Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar ... 148
Lampiran 19 Surat Izin Penelitian ... 151
Lampiarn 20 Foto-foto Kegiatan ... 152
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan tempat yang dipilih orang tua untuk
mengembangkan intelektual anaknya. Sebagian orang tua memilih
menyekolahkan anaknya karena beberapa alasan diantaranya yaitu harapan
memiliki anak yang sukses. Setiap orang tua berharap anaknya sukses di
kehidupannya. Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki orang tua dalam
mendidik anak terbatas. Orang tua percaya bahwa kedudukan seorang guru
sebagai tenaga profesional di bidang kependidikan mampu untuk mendidik
anaknya dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam berbagai
pengetahuan. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara
formal dalam lembaga pendidikan guru. Untuk mengajar, guru dibekali
dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar disertai pula seperangkat
keterampilan keguruan, dan pada kondisi itu pula, guru belajar
mempersonalisasikan beberapa sikap keguruan yang diperlukan. Guru
menjalankan tugasnya sebagai pendidik dengan rencana dan persiapan yang
matang. Tujuan yang jelas, bahan-bahan yang telah disusun secara sistematis
dan rinci, dengan cara dan alat-alat yang dipilih dan dirancang secara cermat
telah dipersiapkan oleh guru sebelum memulai kegiatan belajar.
Menurut Djamarah (2010: 44) kegiatan belajar mengajar merupakan
2
2
anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai
mediumnya. Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus
dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak
didiknya dengan segala konsekuensinya. Guru harus mampu menghilangkan
semua kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses
belajar mengajar, baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang
bersumber dari luar diri anak didik. Salah satu penghambat jalanya proses
belajar mengajar yang berpangkal dari perilaku anak didik yaitu minat. Proses
belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat.
Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk
merasa tertarik dalam bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1984: 30). Minat merupakan faktor
dari dalam yang dimiliki oleh setiap orang, dan minat itu sendiri akan berbeda
antara orang yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini seseorang yang
memiliki minat yang besar terhadap bidang tertentu, biasanya akan
menekuninya dengan serius dan penuh semangat, dengan demikian orang
yang bersangkutan akan mencapai keberhasilan dibidang yang diminatinya.
Demikian pula sebaliknya, bila seseorang tidak memiliki minat terhadap
bidang-bidang tertentu, biasanya orang yang bersangkutan tidak memilki
gairah untuk meraihnya. Dalam proses belajar mengajar, seseorang yang tidak
memiliki minat biasanya cenderung mengalami kesulitan dalam
berkonsentrasi terhadap pelajaran, tidak memilki gairah dalam mengikuti
proses belajar mengajar, sering bolos atau menunjukan sikap-sikap negatif
3
lainnya. Kondisi demikian sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang
dicapainya.
Dari keterangan diatas, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki
minat dengan siswa yang tidak memilki minat belajar akan terdapat
perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dengan ketekunan yang terus
menerus. Siswa yang memiliki minat maka ia akan terus tekun ketika belajar
sedangkan siswa yang tidak memiliki minat walaupun ia mau untuk belajar
akan tetapi ia tidak terus untuk tekun dalam belajar. Untuk itu perlu adanya
pengukuran minat belajar siswa. Pengukuran minat belajar bagi siswa sekolah
dasar (SD) dirasa lebih penting karena anak usia sekolah dasar membutuhkan
pendampingan yang lebih intensif dalam belajar. Pengukuran minat ini, dapat
digunakan oleh guru untuk meningkatkan minat anak-anak, memelihara minat
yang timbul, serta mencegah timbulnya minat terhadap hal yang tidak baik.
Berdasarkan alasan yang telah dipaparkan di atas, penulis sebagai
calon guru SD berkeinginan untuk meneliti minat belajar siswa. Minat belajar
tersebut kemudian akan dilihat hubungannya dengan prestasi belajar yang
telah diraih siswa selama satu semester. Prestasi belajar ini diukur melalui
nilai-nilai rapor yang terwakili dalam lima pelajaran inti SD. Kelima
pelajaran ini tersebut yakni Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa
Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu
Pengetahuan Sosal (IPS). Dalam penelitian ini juga akan dibahas tentang
4
4
agar dapat diketahui berapa besar sumbangan minat itu sendiri terhadap
prestasi belajar siswa.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam kesempatan ini penulis
bermaksud mengkajinya dalam skripsi dengan judul “Hubungan Minat
Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro
Yogyakarta Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan tersebut dirinci menjadi :
1. Bagaimanakah minat belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro
Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012?
2. Bagaimanakah prestasi belajar para siswa kelas V SD Negeri Nogopuro
Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012?
3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar
siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD N Negeri Nogopuro
Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012?
4. Berapa besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa
kelas V SD N Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran
2011/2012?
C. Batasan Istilah
Berdasarkan rumusan masalah dalam skripsi ini, melihat luasnya
ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini,
5
membutuhkan sepesifikasi kajian hal-hal yang perlu dilakukan agar
pembahasan lebih terfokus, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Minat adalah rasa tertarik dalam bidang tertentu dan mendorong siswa
untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan bidang tertentu.
2. Belajar yang dimaksud adalah perubahan yang dialami oleh siswa kelas
V Setelah memperoleh pengetahuan dan pemahaman (bidang belajar
kognitif).
3. Minat belajar yang dimaksud adalah arahan perhatian, perasaan senang,
perasaan tertarik untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman
terhadap lima pelajarn inti SD yakni Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Mencakup perhatian saat pelajaran,
terciptanya konsentrasi saat pelajaran, respon atas pertanyaan teman dan
guru, bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap pelajaran, rasa suka
terhadap obyek, suasana pelajaran, keinginan yang besar terhadap sutau
hal.
4. Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar lima pelajaran inti
SD yakni Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), yang dibuktikan dengan nilai rapor.
D. Tujuan Penelitian
Dari permusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai
6
6
1. Mengetahui bagaimana minat belajar siwa kelas V SD Negeri Nogopuro
Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/ 2012.
2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri
Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/ 2012.
3. Mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara
minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro
Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/ 2012.
4. Untuk mengetahui besar sumbangan minat belajar prestasi belajar siswa
kelas V SD N Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran
2011/2012.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam
menumbuh kembangkan minat yang ada pada siswa dalam pembelajaran.
2. Bagi siswa, agar menjadi pemicu sehingga memiliki minat dalam belajar.
3. Bagi sekolah, agar berusaha melengkapi sarana dan prasarana yang ada
karena hal ini dapat menimbulkan minat siswa untuk belajar,
4. Bagi orang tua, agar lebih mengetahui dan memahami minat anaknya.
7
BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar
Untuk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar,
seluruh faktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat
diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan
tingkah laku siswa sebagai timbal balik dari hasil sebuah pengajaran.Tingkah
laku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar dapat mengindikasikan
akan ketertarikan siswa tersebut terhadap pelajaran itu atau sebaliknya, siswa
merasa tidak tertarik dengan pelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah
yang merupakan salah satu tanda-tanda minat.
1. Pengertian Minat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat didefinisikan
sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;
keinginan. Adapun definisi minat yang dikemukakan oleh para ahli adalah
sebagai berikut :
a. Fryer dalam Nurkancana (1983: 224) mengatakan bahwa minat adalah
gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang
menstimulir perasaan senang pada individu.
b. Hurlock (1993: 114) megemukakan minat merupakan sumber
motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka
8
8
c. Surya (2003: 67) mengatakan bahwa minat diartikan sebagai rasa
senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip
dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat
apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam
melakukan tindakannya
d. Slameto (2010: 180) mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang
menyuruh.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat
adalah rasa ketertarikan seseorang terhadap suatu obyek atau aktifitas
tertentu yang disertai dengan rasa senang dan tanpa ada yang menyuruh.
2. Pengertian Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar diartikan
sebagai berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Dibawah ini adalah pengertian belajar menurut para ahli diantaranya yaitu:
a. Winkel (1984: 36) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan sikap. Perubahan itu
bersifat secara kreatif, konstan dan berbekas.
b. Purwanto (1992: 85) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu
perubaan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah
9
kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan
mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
c. Syah (2003 : 68) mengatakan bahwa belajar adalah tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif.
d. Mustaqim (2008: 34) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan
pengalaman.
e. Sukmadinata (2009: 272) mengungkapkan bahwa belajar adalah
proses internal yang dimanifestasikan dalam perilaku, suatu upaya
untuk mengubah perilaku melalui pengalaman.
f. Hariyanto dan Suyono (2011: 9) mengemukakan bahwa belajar adalah
suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian.
g. Paul Monroe (2002: 287) dalam bukunya Enyclopaedia of Psychology
of Education mengemukakan :
“Learning is the process whereby experiences are geined which
function effectively in meeting new situation. This process may
take many different forms, and what is populary called learning is
10
10
Dari kalimat diatas diartikan bahwa belajar adalah sebuah aktivitas
berupa proses di mana pengalaman diperoleh yang berfungsi secara efektif
ketika bertemu situasi baru. Proses ini dapat terjadi pada berbagai
keadaan/kondisi kompleks yang melibatkan berbagai keadaan atau situasi
sehingga menghasilkan pengalaman baru.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu usaha yang dilakukan karena berkeinginan untuk memperoleh
ilmu atau kepandaian sehingga dapat merubah tingkah lakunya.
3. Pengertian Minat Belajar
Definisi minat belajar dalam arti yang sebenarnya yaitu berasal dari
dua kata yaitu minat dan belajar. Minat secara luas diartikan sebagai rasa
ketertarikan terhadap suatu obyek sedangkan belajar yaitu perubahan
tingkah laku yang disebabkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Menurut
Jufry Malyno dalam
http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/definisi-minat-belajar-.html, minat belajar diartikan sebagai aspek psikologi
seseorang yang menampakan diri dalam beberapa gejala, seperti: gairah,
keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku
melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan
pengalaman. Minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan
seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukan melalui keantusiasan,
partisipasi dan keaktifan dalam belajar.
11
4. Peranan dan Fungsi Minat Belajar
Minat memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang dan
mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Minat menjadi
sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Anak yang berminat terhadap
sesuatu kegiatan, baik itu bekerja mupun belajar, akan berusaha sekuat
tenaga untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Peranan minat dalam
proses mengajar adalah untuk pemusatan pikiran. Seperti yang
diungkapkan oleh William Amastrong bahwa konsentrasi tidak akan ada
bila tidak ada minat yang memadai. Seseorang yang mempunyai minat
dalam belajar akan muncul rasa senang dalam usaha belajarnya seperti
adanya kegairahan hati yang dapat memperbesar daya kemampuan belajar
dan juga membantunya tidak melupakan apa yang dipelajarinya. Belajar
dengan penuh gairah, minat dapat menjadikan seseorang merasa senang
dan puas.
Ada beberapa peranan minat dalam belajar antara lain :
a. Menciptakan, menimbulkan konsentrasi atau perhatian dalam belajar.
b. Menimbulkan kegembiraan atau perasaan senang dalam belajar.
c. Memperkuat ingatan siswa tentang pelajaran yang telah diberikan guru.
d. Melahirkan sikap belajar yang positif dan kontruktif.
e. Memperkecil kebosanan siswa terhadap studi pelajaran.
Minat mempunyai fungsi sebagi pendorong (motivating force) yang
kuat bagi siswa untuk belajar dan mencapai prestasi. Siswa yang berminat
12
12
dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran. mereka hanya
tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada
pendorongnya. Oleh sebab itu untuk memperoleh hasil yang baik dalam
belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga
akan mendorong siswa untuk terus belajar. Minat dapat juga berfungsi
menambah kegembiraan pada setiap yang ditekuni seseorang. Bila
anak-anak berminat pada suatu kegiatan, pengalaman mereka akan jauh lebih
menyenangkan daripada mereka merasa bosan (Hurlock, 1993: 116).
5. Unsur- Unsur Minat Belajar
Menurut Reber dalam Syah (2003: 151) mengemukakan bahwa minat
mempunyai ketergantungan pada faktor internal seperti pemusatan
perhatian perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Unsur-unsur
inilah yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut uraian dari
beberapa komponen minat tersebut.
a. Perhatian
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik,
dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar.
Menurut Suryabrata (2007: 14) perhatian dalam belajar yaitu pemusatan
atau konsentrasi dari seluruh aktivitas seseorang yang ditujukan kepada
sesuatu atau sekumpulan objek belajar. Siswa yang aktifitas belajarnya
disertai dengan perhatian yang intensif akan lebih sukses, serta
prestasinya akan lebih tinggi. Orang yang menaruh minat pada suatu
aktivitas akan memberikan perhatian yang besar. Orang tersebut tidak
13
segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh
karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu
pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang
bagus yaitu dengan belajar. Beberapa indikator yang berhubungan
dengan aspek perhatian dalam belajar ini diantaranya bertanya kepada
guru, memperhatikan penjelasan guru, mencari sumber belajar di luar
sekolah, konsentrasi dalam belajar, dan tidak melamun saat guru
menerangkan pelajaran di depan kelas.
b. Keingintahuan
Keingintahuan yaitu suatu dorongan yang timbul dari diri siswa
yang telah mempunyai arah dan tujuan tertentu. Siswa yang memiliki
keinginan yang kuat untuk mempelajari suatu hal, maka dia akan
berusaha untuk mencari pengetahuan yang lebih terhadap sesuatu itu.
Kondisi inilah yang menyebabkan adanya aktifitas belajar. Jika sejak
awal siswa tidak ada kemauan untuk belajar, maka sulit baginya untuk
memulai aktifitas belajar tersebut. Beberapa indikator yang
berhubungan dengan aspek keingintahuan ini diantaranya berusaha
mengerjakan latihan walaupun sulit, bertanya kepada guru jika ada
hal-hal yang belum diketahuinya dan rajin mencari sumber-sumber untuk
belajar.
c. Kebutuhan
Menurut Suryabrata (2007: 70) kebutuhan (motif) yaitu keadaan
14
14
melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Kebutuhan ini hanya dapat dirasakan sendiri oleh seorang individu.
Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya.
Dalam hal ini motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong
seseorang untuk belajar. Dan minat merupakan potensi psikologi yang
dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang sudah
termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar
dalam rentangan waktu tertentu.
6. Pentingnya Pengukuran Minat
Sangat penting bagi seorang guru untuk melakukan pengukuran minat.
Menurut Nurkancana (1983: 225) pengukuran minat tersebut dilakukan
karena beberapa alasan antara lain:
a. Untuk meningkatkan minat anak
Setiap guru mempunyai kewajiban untuk meningkatkan minat
anak-anak. Minat merupakan komponen yang penting dalam kehidupan pada
umumnya dan dalam pendidikan dan pengajaran pada khususnya. Guru
yang mengabaikan hal ini tidak akan berhasil di dalam pekerjaannya
mengajar.
b. Memelihara minat yang baru timbul.
Apabila anak-anak menunjukan minat yang kecil, maka merupakan
tugas bagi guru untuk memelihara minat tersebut. Anak yang baru
masuk ke suatu sekolah mungkin belum begitu banyak menaruh minat
terhadap aktivitas-aktivitas tertentu. Dalam hal ini guru wajib
15
memperkenalkan kepada anak aktvitas-aktivitas tersebut. Apabila anak
telah menunjukan minatnya, maka guru wajib memelihara minat anak
yang baru tumbuh tersebut.
c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik.
Sekolah adalah suatu lembaga yang menyiapkan anak-anak untuk hidup
di dalam masyarakat, maka sekolah harus mengembangkan aspek-aspek
ideal agar anak-anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Sekolah
melalui guru-guru berkewajiban memberantas minat anak yang tertuju
pada hal-hal yang tidak baik, dan dengan metode yang positif
mengalihkan minat anak-anak tersebut kepada hal-hal yang baik.
d. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang
lanjutan studi atau pekerjaan yang cocok baginya.
Sukses tidaknya anak dalam pendidikan yang akan datang atau dalam
jabatan tidak ditentukan oleh minat anak akan tetapi mempunyai
peranan yang cukup berarti jika dihubungkan dengan data-data yang
lain.
7. Metode Pengukuran Minat
Wayan Nurkancana (1983: 227-229) menyebutkan ada beberapa
metode yang dipergunakan untuk mengadakan pengukuran minat, yaitu
16
16
a. Observasi
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur minat
yaitu observasi. Zainal Arifin (2009: 153) menyatakan bahwa
observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai bebagai fenomena,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan
untuk mencapai tujuan tertentu. Observasi banyak dipakai karena
mempunyai banyak keuntungan, misalnya dapat digunakan untuk
mengamati anak-anak dalam kondisi yang wajar atau tidak
dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi, baik didalam
kelas maupun diluar kelas. Pencatatan hasil-hasil observasi dapat
dilakukan selama observasi berlangsung.
Observer yang hendak melakukan observasi tidak dapat
mengobservasi terhadap beberapa situasi atau beberapa anak dalam
waktu yang sama. Apabila observer hendak mengukur minat semua
anak didik, maka dibutuhkan waktu yang sangat panjang. Hal tersebut
menjadi alasan bahwa observasi tidak mungkin akan berhasil
mengukur minat anak-anak. Langkah yang dapat dilakukan yaitu
mengobservasi beberapa orang anak berdasarkan data yang telah
terkumpulkan sebelumnya.
Kelemahan yang lain daripada observasi yaitu penafsiran terhadap
hasil-hasil observasi sering bersifat subyektif. Misalnya sikap seorang
observer yang melakukan observasi, jarak waktu yang panjang antara
17
situasi-situasi tingkah laku yang diobservasi. Hal tersebut dapat
mempengaruhi tingkat obyektifitas terhadap pencatatan hasil
observasi dan dapat mempengaruhi validitas daripada observasi.
b. Interview (wawancara)
Interviu dapat dilakukan untuk mengukur minat anak. Interview
biasanya dilakukan dalam situasi yang tidak formal, misalnya dalam
percakapan sehari-hari di luar jam pelajaran atau dengan mengadakan
kunjungan kerumah. Dengan situasi tersebut, observer akan
memperoleh informasi dengan berbincang-bincang pada anak untuk
membicarakan hobynya dan dan aktivitas lain yang menarik hatinya.
c. Kuisioner
Salah satu media untuk mengumpulkan data dalam penelitian
yang paling sering digunakan yaitu kuisioner. Dalam kuisioner
terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan
masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan
ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan. Penggunaan
kuisioner untuk mengukur minat anak dipandang lebih efisien dalam
hal penggunaan waktu. Seseorang yang melakukan pengukuran
dengan menggunakan kuisioner dapat melakukannya dalam waktu
bersamaan.
d. Inventori
Inventori adalah suatu metode untuk mengadakan
18
18
merupakan daftar pertanyaan secara tertulis. Perbedaanya ialah dalam
kuisioner responden menulis jawaban-jawaban yang relatif panjang
terhadap sejumlah pertanyaan, sedangkan pada inventori responden
memberi jawaban dengan memberi lingkaran, tanda chek, mengisi
nomor atau tanda-tanda lain yang berupa jawaban-jawaban yang
singkat terhadap sejumlah pertanyaan yang lengkap.
8. Indikator Siswa Yang Berminat
Mardapi (2008:112) menyebutkan beberapa indikator siswa yang
berminat antara lain: manfaat belajar, usaha dalam memahami, membaca
buku yang berkaitan bidang studi, bertanya di kelas, bertanya kepada
teman, bertanya kepada orang lain, mengerjakan soal dengan
sunguh-sungguh.
Dari uraian indikator-indikator siswa yang berminat yang dijelaskan
di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa indikator siswa yang berminat
antara lain :
a. Perhatian terhadap pelajaran, meliputi: siswa selalu membawa buku
penunjang selain buku inti, siswa akan mencari informasi keberadaan
guru ketika jam pelajaran dimulai namun guru belum ada dikelas,
siswa memilih duduk dibarisan paling depan untuk memperhatikan
penjelasan guru, siswa memperhatikan apersepsi yang diberikan guru
pada awal pelajaran.
b. Terciptanya konsentrasi pada pelajaran, meliputi: siswa tidak pernah
membuat kegaduhan didalam kelas, siswa akan melaporkan pada guru
19
ketika ada siswa yang membuat gaduh, pemberian motivasi pada saat
awal pelajaran yang menjadikan siswa lebih berkonsentrasi.
c. Respon atas pertanyaan teman dan guru, meliputi: siswa selalu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa berusaha
menjawab pertanyaan dari teman ketika ada teman yang belum paham
terhadap materi yang diajarkan, siswa berusaha tidak memberikan
jawaban ketika ulangan, siswa terdorong untuk bertanya ketika guru
memberikan pertanyaan pada saat pelajaran.
d. Bekerja menyelesaikan tugas, meliputi: keseriusan siswa dalam
mengerjakan tugas, berusaha mengerjakan tugas meskipun dirasa
sulit, mandiri dalam mengerjakan tugas meskipun tidak ditunggui oleh
guru atau orang tua.
e. Sikap terhadap mata pelajaran, meliputi: siswa selalu membuat
ringkasan untuk hal-hal yang penting dalam pelajaran, siswa selalu
mempersiapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan pada
keesokan harinya, menggulangi pelajaran yang telah diajarkan di
sekolah, berperan aktif di dalam pembelajaran.
f. Pengaruh suasana pelajaran, meliputi: keberadaan teman-teman yang
pandai menjadikan motivasi untuk belajar lebih giat, membentuk
kelompok belajar dengan teman satu kelas.
g. Keinginan yang besar terhadap suatu hal, meliputi: keinginan untuk
20
20
h. Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju
kreativitas cita-cita, meliputi: siswa sadar bahwa konsep-konsep
dalam pelajaran yang diberikan guru berguna bagi kehidupan
sehari-hari, sikap siswa yang kreatif terdorong oleh model pembelajaran
yang diberikan oleh guru.
i. Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar dikelas, meliputi:
siswa selalu bertanya pada guru ketika ada pelajaran yang belum
dipahami, siswa tidak pernah lupa membawa buku pelajaran ketika
pergi ke sekolah, siswa berusaha menentukan standar keberhasilan
yang sempurna.
B. Prestasi Belajar
1.Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam dunia
pendidikan. Istilah tersebut lazim digunakan sebagai sebutan dari penilaian
hasil belajar. Dimana penilaian tersebut bertujuan untuk melihat kemajuan
belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah
dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Prestasi belajar
merupakan gabungan dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Prestasi
belajar digunakan untuk menunjukan hasil yang optimal dari suatu
aktivitas belajar sehingga artinya pun tidak dapat dipisahkan dari
pengertian belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah
prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang telah
dilakukan atau dikerjakan, dsb). Dengan demikian prestasi merupakan
21
hasil yang telah dicapai seseorang setelah melakukan suatu
pekerjaan/aktivitas .
Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya
ditunjukan dengan tes atau nilai yang diberikan oleh guru (KBBI, 2008:
1101). Pendapat tersebut sejalan seperti yang dikemukakan oleh
Tirtonegoro (1984: 43) yang menyatakan bahwa prestasi belajar adalah
penilian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk
simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Pendapat lain
dikemukan oleh Winkel (1996: 162) yang menyatakan bahwa prestasi
belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang
siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang
dicapaianya. Selain itu Winkel (1996: 226) mengemukakan prestasi belajar
merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang maka
prestasi belajar merupakan hasil maksimal yang dicapai oleh seseorang
setelah melakukan usaha belajar. Sementara Zaenal Arifin (2009: 12)
mengungkapkan bahwa prestasi belajar (achievement) berbeda dengan
hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya
berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi
aspek pembentukan watak siswa. Kata prestasi sering digunakan dalam
berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga, dan
22
22
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat dismpulkan bahwa
prestasi belajar adalah sesuatu yang didapat atau dicapai seseorang setelah
mengalami proses belajar berupa pengetahuan yang dinyatakan dalam
bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa sangat tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Syah (2001: 132), mengemukakan secara global
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor
pendekatan belajar.
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa.
Adanya faktor internal ini yang membuat prestasi belajar siswa menjadi
tinggi. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar anatara lain:
1) Bakat, merupakan kemampuan untuk belajar.
2) Kecerdasan, yaitu potensi dasar yang dimiliki oleh setiap siswa.
3) Minat, yaitu suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu obyek yang
cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang.
4) Motivasi, yaitu suatu tenaga yang mendorong setiap individu
bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu.
b. Faktor eksternal
Pengertian prestasi belajar menurut para ahli tidak mengesampingkan
peranan faktor eksternal dalam meningkatkan prestasi belajar. Faktor
23
eksternal memiliki pengaruh yang tidak sebesar faktor internal. Faktor
eksternal prestasi belajar antara lain:
1) Kualitas guru dalam penguasaan materi.
2) Metode yang digunakan dalam mengajar.
3) Fasilitas mengajar, misalnya media dan alat peraga.
4) Lingkungan yang mendukung, dan sebagainya.
c. Faktor pendekatan belajar
Aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar mempengaruhi prestasi
belajar yang dicapai siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan suatu
upaya belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar
yang digunakan siswa. Strategi dan metode belajar digunakan untuk
melakukan kegiatan pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat
mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dengan demikian,
semakin mendalam cara belajar siswa dengan menggunakan suatu
strategi dan metode belajar maka prestasi yang diperoleh siswa semakin
baik.
C. Hasil Penelitian Yang Relevan
Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan mengenai minat belajar
siswa :
1. Valentina Dewi Prasetyawati (2011) dengan judul penelitian Hubungan
Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius
Sengkan Semester 2 Tahun Pelajaran 2010 / 2011. Penelitian ini adalah
24
24
yang diteliti yaitu; (1) minat belajar siswa, (2) prestasi belajar siswa, (3)
hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa; (4)
besar sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dan dokumentasi nilai rapor.
Hasil penelitian ini adalah ; (1) minat belajar siswa dibagi menjadi tiga
kategori yaitu minat belajar rendah 9,68%, minat belajar sedang 29,03 %,
dan minat belajar tinggi 61, 29%. Skor minat belajar terendah adalah 73
dan skor tertingginya adalah 147, (2) prestasi belajar dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu prestasi belajar rendah 25,8 %, prestasi belajar sedang 29%
dan prestasi belajar tinggi 45,2%. Prestasi siswa belajar terendah adalah
61,8 % sedangkan prestasi belajar tertinggi adalah 88, (3) ada hubungan
yang signifikan dan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar
siswa, dengan nilai r= 0,78 berada pada tingkat korelasi kuat. Signifikan
pada taraf 1% dengan nilai korelasi rtb = 0,456, (4) sumbangan minat
belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78%.
2. Nindya Ayu Wulandari (2011) dengan judul penelitian Hubungan Minat
Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen
Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa (1)
adanya minat belajar siswa kelas V dibagi tiga kategori yaitu rendah
sebesar 13,3%, sedang sebesar 6,7% dan tinggi sebesar 80%, (2) siswa
dengan prestasi belajar rendah sebesar 10%, siswa dengan prestasi belajar
sedang sebesar 58,33% serta siswa dengan prestasi belajar tinggi sebesar
31,67%Dari penjabaran minat belajar dan prestasi belajar di atas, (3)
25
minat belajar memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan
prestasi belajar siswa, dengan nilai r=0,834 dan signifikan pada taraf 1%
(4) minat belajar memberikan sumbangan sebesar 83,4% dengan prestasi
belajar siswa.
D. Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Dengan adanya minat siswa berusaha
untuk tertarik pada suatu pelajaran terhadap lima pelajaran inti SD yang
meliputi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta ilmu pengetahuan Sosal (IPS) dan ingin
mencapai hasil belajar yang maksimal. Siswa yang mempunyai rasa suka
terhadap suatu pelajaran maka minat muncul dengan sendirinya dan disadari
rasa suka atau rasa senang terhadap pelajaran tersebut.
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa.
Siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu akan
memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lain, sehingga
memungkinkan siswa tersebut untuk belajar lebih giat dan pada akhirnya
mencapai prestasi yang diinginkan.
E. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah “Ada hubungan yang positif dan
signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD
26
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini tujuan yang ingin penulis capai adalah
untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara
minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri
Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan
tujuan tersebut, penelitian ini termasuk dalam penelitian diskriptif tingkat
korelasi dan memberi penjelasan tentang bagaimana hubungan antara minat
belajar dan prestasi belajar.
Menurut Furchan (2007: 447) penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala
saat penelitian dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan
variabel atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi. Dalam penelitian
deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel,
menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori
yang memiliki validitas universal.
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara hubungan dua variabel atau lebih (Sukardi, 2003: 166).
Dalam penelitian deskriptif tingkat korelasi, peneliti menggambarkan kondisi
sekarang dalam konteks kuantitatif dan direfleksikan dalam variabel.
27
B. Tempat Penelitian
Menurut Sukardi (2003: 53) yang dimaksud dengan tempat penelitian
yaitu tempat dimana proses studi yang digunakan untuk memperoleh
pemecahan masalah penelitian berlangsung. Dalam bidang ilmu pendidikan
maka tempat penelitian tersebut dapat berupa kelas, sekolah, lembaga
pendidikan dalam suatu kawasan. Penelitian yang dilakukan penulis
bertempat di SD Negeri Nogopuro yang beralamat di Gowok, Catur Tunggal,
Sleman, Yogyakarta.
C. Populasi dan Subjek Penelitian
Arikunto (2006: 130) menyatakan apabila seseorang ingin meneliti
suatu elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah
penelitian populasi. Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2008: 117). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
Nogopuro tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 66 siswa. Berikut
rincian dari subyek penelitian yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel.3.1 Subjek Penelitian
Kelas Putra Putri Jumlah Siswa
V A 15 18 33
VB 18 15 33
28
28
D.Jadwal Penelitian
Berikut ini merupakan jadwal kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
[image:48.612.104.518.188.572.2]yang akhirnya disyahkan oleh dosen pembimbing.
Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian
No
Kegiatan Bulan
Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust
1 Penyusunan Proposal √
2 Pengajuan Proposal √ √
3 Uji coba Kuisioner √
4
Perhitungan taraf
validitas dan Reliabilitas
Soal
√
5 Penelitian √
6 Analisis data penelitian √ √
7 Penyusunan skripsi √ √
8 Ujian Skripsi √
9 Revisi √
E. Variabel Penelitian
Menurut Furchan (2007: 45) variabel adalah suatu atribut yang
dianggap mencerminkan atau mengungkapkan pengertian atau
bangunan-pengertian. Variabel sangat penting dalam penelitian karena menjadi objek
penelitian dan memiliki peran tersendiri dalam menyelidiki suatu peristiwa
29
atau fenomena yang akan diteliti (Arikunto 2006: 185). Dalam penelitian ini
variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar. Minat belajar
dalam penelitian ini dibatasi pada sepuluh indikator yaitu perhatian
terhadap pelajaran, terciptanya konsentrasi pada pelajaran, respon atas
pertanyaan teman dan guru, bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap
mata pelajaran, rasa suka terhadap obyek, pengaruh suasana pelajaran,
keinginan yang besar terhadap suatu hal, orientasi pada masa depan dan
kegiatan belajar ebagai jalan menuju kreativitas cita-cita, mempunyai
antusias yang tinggi dalam belajar di kelas.
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat yaitu vaiabel yang muculnya dipengaruhi oleh
adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
prestasi belajar siswa. Prestasi dalam penelitian ini mencakup penguasaan
siswa pada lima mata pelajaran inti SD yaitu Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang
diukur dengan tes buatan guru dan ditunjukan oleh skor yang diperoleh
30
30
F. Instrumen Pengumpulan Data
Secara fungsional kegunaan instrumen penelitian adalah untuk
memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada
langkah pengumpulan informasi dilapangan. Instrumen merupakan alat bantu
bagi peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun dalam pengumpulan data,
digunakan alat pengumpulan data sebagai berikut :
1. Kuisioner
Salah satu media untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang
paling populer digunakan adalah melalui kuisioner. Dalam penelitian ini,
untuk memperoleh data mengenai hubungan antara minat dengan prestasi
belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro, peneliti akan menggunakan
kuisioner (angket). Sukardi (2003: 76) menyatakan kuisioner yang
disebut sebagai angket dimana dalam kuisioner tersebut terdapat
beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah
penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke
responden untuk memperoleh informasi di lapangan. Pendapat tersebut
sejalan dengan pendapat Margono (2010: 167) yang menjelaskan bahwa
kuisioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara
tertulis pula oleh responden. Kuisioner yang disebarkan berupa
pernyataan yang telah disediakan jawabannya dalam kolom-kolom.
Siswa diminta untuk memberikan tanda centang (√) pada kolom yang
telah disediakan sesuai dengan pengalaman dan kondisi masing-masing.
31
Kuisioner digunakan untuk memperoleh keterangan dari sampel atau
sumber. Untuk memperoleh keterangan dari sumber, peneliti
menyebarkan kuisioner hubungan minat belajar dengan prestasi belajar
siswa kelas V SD Negeri Nogopuro. Hasil penyebaran kuisioner tersebut
akan diperoleh data berupa minat belajar siswa kelas V SD Negeri
Nogopuro.
Widi (2010: 243-244) menyatakan, berdasarkan cara penyebarannya,
kuisioner disebarkan melalui dua cara yaitu via surat pos dan kolektif.
Penelitian ini menggunakan cara kolektif untuk menyebarkan kepada
responden dengan mendatangi langsung tempat yang akan diteliti, yaitu
SD Negeri Nogopuro . Berdasarkan prosedurnya, kuisioner ini bersifat
langsung yaitu kuisioner dikirim langsung dan dijawab oleh responden.
Kuisioner yang telah dibuat langsung diberikan kepada subyek
penelitian, yaitu siswa kelas V SD Negeri Nogopuro.
Kisi-kisi kuisioner minat belajar dalam penelitian ini mengacu pada
kisi-kisi kuisioner yang ada dalam penelitian Valentina Dewi
Prasetyawati yang meneliti tentang Hubungan Minat Belajar dengan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester 2 Tahun
Pelajaran 2010/201 dimana dalam pembuatan kisi-kisi kuisioner minat
belajar sebelumnya Valentina Dewi Prasetyawati mengaju pada
penelitian Florentina Budi Prastiwi yang berjudul Hubungan Antara
Minat Belajar Akuntasi, Kedisiplinan Belajar Siswa, dan Persepsi Siswa
32
32
Akuntasi: Studi Kasus Pada SMA N 1 Skripsi yang digunakan sebag
Semin, Gunung Kidul dan penelitian Cicilia Era Kumala yang berjudul
Hubungan Minat Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Siswa dengan
Prestasi Belajar Siswa: Studi Kasus pada Siswa Kelas III SMA N 2
Klaten. Acuan lain yang digunakan peneliti dalam pembuatan kisi-kisi
kuisioner yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Nindya Ayu
Wulandari yang meneliti tentang Hubungan Minat Belajar dengan
Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen Tahun Pelajaran
2010/ 2011 dimana dalam pembuatan kisi-kisi kuisioner minat belajar
juga mengacu pada penelitian yang dilakukan Cicilia Era Kumala.
Penelitian menggunakan kuisioner yang ada sebelumnya karena telah
sesuai dengan kisi-kisi hubungan minat belajar. Peneliti melakukan
modifikasi pada pemilihan kata.
Kuisioner ini terdiri dari sepuluh indikator yang kemudian dijabarkan
dalam 54 item pernyataan. Pernyataan tersebut terdiri dari pernyataan
positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif merupakan pernyataan
yang mendukung minat belajar untuk berprestasi dalam lima pelajaran
inti yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta ilmu pengetahuan
Sosal (IPS). Sedangkan pernyataan negatif menunjukan sikap tidak
berminat untuk berprestasi terhadap lima pelajaran inti.
Kuisioner dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kuisioner
dengan item pernyataan secara terbuka dan item pernyataan secara
33
tertutup (Sukardi, 2003: 77). Kuisioner dalam penelitian ini
menggunakan item tertutup. Dalam penelitian ini, peneliti menyediakan
beberapa alternatif jawaban yang ada pada kolom yang disediakan.
Siswa hanya memberikan tanda centang (√) terhadap jawaban yang
dirasa paling mendekati dengan pilihan siswa.
Kuisioner yang disusun mengacu pada skala-skala likert. Skala ini
menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti
dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden
(Sukardi, 2003: 146). Responden dianjurkan untuk memilih kategori
jawaban yang telah ditentukan, antara lain “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju
(S)”, “Tidak Setuju (TS)”, dan “Sangat Tidak Setuju (STS)”. Berikut ini
penjabaran skor untuk item positif dan negatif.
1) Item positif, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu :
a) Sangat setuju (SS) : skor 4
b) Setuju (S) : skor 3
c) Kurang setuju (KS) : skor 2
d) Tidak setuju (TS) : skor 1
2) Item negatif, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu :
a) Sangat setuju (SS) : skor 1
b) Setuju (S) : skor 2
c) Kurang setuju (KS) : skor 3
34
34
Adapaun sebaran dari item-item dan kisi-kisi dari instrumen minat
[image:54.612.103.518.176.687.2]belajar adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pernyataan Kuisioner Minat Belajar Siswa
No Indikator Item Positif Item Negatif
1 Perhatian
terhadap pelajaran
• Saya selalu membawa
buku tambahan
(atlas,kamus,dll) selain
buku inti (LKS,buku
paket).
• Jika pada jam pelajaran
dimulai ternyata guru
belum datang, saya
berusaha mencari
informasi.
• Duduk di barisan paling
depan menjadikan saya
lebih mudah dalam
memahami pelajaran
yang diberikan guru.
• Pada awal pembelajaran
di sekolah ada sesuatu
yang menarik bagi saya.
• Saya hanya
memahami pelajaran
yang menggunakan
media dan alat peraga.
• Saya memilih untuk membaca komik,
menggambar daripada
memperhatikan guru
yang sedang
mengajar.
• Pembelajaran yang dilakukan di dalam
kelas kurang menarik
bagi saya.
35
No Indikator Item Positif Item Negatif
2 Terciptanya
konsentrasi pada
pelajaran
• Saya tidak pernah
membuat kegaduhan di
dalam kelas.
• Saya akan melaporkan
pada guru ketika ada
teman yang membuat
gaduh.
• Pemberian motivasi
pada awal pelajaran
menjadikan saya lebih
berkonsentrasi dalam
belajar.
• Saya hanya bisa berkonsentras