• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran 2011/2012."

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Iryun Trianawati

Universitas Sanata Dharma 2012

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) minat belajar siswa; (2) prestasi belajar siswa; (3) hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa; (4) besar sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Nogopuro, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 65 siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini yakni varibel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu minat belajar siswa dan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Alat pengumpul data dalam berupa kuisioner dan dokumentasi nilai rapor. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) minat belajar siswa dibagi menjadi tiga kategori yaitu minat belajar rendah 17,14% (6 siswa), minat belajar sedang 36,92% (24 siswa), dan minat belajar tinggi 53,84% (35 siswa). Skor minat belajar rendah adalah 63 dan skor tertingginya adalah 132; (2) prestasi belajar diagi menjadi tiga kategori, yaitu prestasi belajar rendah 24,61% (16 siswa), prestasi belajar sedang 46,15% (30 siswa), dan prestasi belajar tinggi 29,23% (19 siswa). Prestasi belajar rendah adalah 56 sedangkan prestasi belajar tertinggi adalah 85; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai rser = 0,698 dan termasuk dalam kategori kuat. Signifikan pada taraf 1% dengan t hitung = 7,737 ≥ ttabel = 2,660; (4) sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 48,7%.

(2)

ix

ix ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS-LEARNING INTEREST WITH LEARNING ACHIEVEMENT BY THE FIFTH GRADE STUDENTS

OF THE NOGOPURO STATE ELEMENTARY SCHOOL OF YOGYAKARTA AT FIRST SEMESTER

IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012 Iryun Trianawati

Sanata Dharma University 2012

This type of research is descriptive correlation study. The purpose of this study is to determine (1) student-learning interest, (2) student achievement, (3) the relationship between interests in learning with student achievement, (4) major contribution to students' interest in student achievement.

This research was carried out fifth grade of Nogopuro Elementary School, with a number of study subjects are 65 students. There are two variables in this study these are the free variables and the dependent variable. The independent variable is students' interest and the dependent variable is student achievement. Data collection tool is in the form of questionnaires and documentation grades. Data analysis technique used is the serial correlation analysis technique with a significance level of 1%.

The results shows that (1) students-learning interest are divided into three categories: low interest in learning 17.14% (6 students), interest in learning was 36.92% (24 students), and high interest in learning 53.84% (35 students). Interest in studying low score is 63 and the highest score is 132, (2) learning achievement is divided into three categories, namely 24.61% (16students) of low learning achievement, school performance was 46.15% (30 students) and 29.23% (19 students) higher learning achievement. Low learning achievement is 56 while the highest was 85 learning achievement, (3) there is a positive and significant relationship between interest in learning with student achievement, with r values 0.698 and included in the strong category. Significance at 1% level by t count = 7,737 ≥ t table=2,660; (4) the contribution of students' interest in learning to student achievement of 48.7%.

Key words: learning interest, learning achievement

(3)

96

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Iryun Trianawati NIM : 081134077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

i

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Iryun Trianawati NIM : 081134077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012

(5)
(6)

iii

iii

(7)

iv

(8)

v

v

$

!

"

#

$

%

&! #

(9)
(10)

vii

vii

(11)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Iryun Trianawati

Universitas Sanata Dharma 2012

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) minat belajar siswa; (2) prestasi belajar siswa; (3) hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa; (4) besar sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Nogopuro, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 65 siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini yakni varibel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu minat belajar siswa dan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Alat pengumpul data dalam berupa kuisioner dan dokumentasi nilai rapor. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) minat belajar siswa dibagi menjadi tiga kategori yaitu minat belajar rendah 17,14% (6 siswa), minat belajar sedang 36,92% (24 siswa), dan minat belajar tinggi 53,84% (35 siswa). Skor minat belajar rendah adalah 63 dan skor tertingginya adalah 132; (2) prestasi belajar diagi menjadi tiga kategori, yaitu prestasi belajar rendah 24,61% (16 siswa), prestasi belajar sedang 46,15% (30 siswa), dan prestasi belajar tinggi 29,23% (19 siswa). Prestasi belajar rendah adalah 56 sedangkan prestasi belajar tertinggi adalah 85; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai rser = 0,698 dan termasuk dalam kategori kuat. Signifikan pada taraf 1% dengan t hitung = 7,737 ≥ ttabel = 2,660; (4) sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 48,7%.

(12)

ix

ix

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS-LEARNING INTEREST WITH LEARNING ACHIEVEMENT BY THE FIFTH GRADE STUDENTS

OF THE NOGOPURO STATE ELEMENTARY SCHOOL OF YOGYAKARTA AT FIRST SEMESTER

IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012 Iryun Trianawati

Sanata Dharma University 2012

This type of research is descriptive correlation study. The purpose of this study is to determine (1) student-learning interest, (2) student achievement, (3) the relationship between interests in learning with student achievement, (4) major contribution to students' interest in student achievement.

This research was carried out fifth grade of Nogopuro Elementary School, with a number of study subjects are 65 students. There are two variables in this study these are the free variables and the dependent variable. The independent variable is students' interest and the dependent variable is student achievement. Data collection tool is in the form of questionnaires and documentation grades. Data analysis technique used is the serial correlation analysis technique with a significance level of 1%.

The results shows that (1) students-learning interest are divided into three categories: low interest in learning 17.14% (6 students), interest in learning was 36.92% (24 students), and high interest in learning 53.84% (35 students). Interest in studying low score is 63 and the highest score is 132, (2) learning achievement is divided into three categories, namely 24.61% (16students) of low learning achievement, school performance was 46.15% (30 students) and 29.23% (19 students) higher learning achievement. Low learning achievement is 56 while the highest was 85 learning achievement, (3) there is a positive and significant relationship between interest in learning with student achievement, with r values 0.698 and included in the strong category. Significance at 1% level by t count = 7,737 ≥ t table=2,660; (4) the contribution of students' interest in learning to student achievement of 48.7%.

Key words: learning interest, learning achievement

(13)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dilimpahkan hanya kepada Allah SWT, Tuhan

pemelihara semsta alam yang dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyusun sekripsi yang berjudul “Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogykarta.

Penulisan skripsi ini terdapat hambatan dan rintangan tetapi atas bantuan

beberapa pihak, maka hambatan dan rintangan itu dapat diatasi. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BST.,M.A selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

banyak waktu, pikiran dan tenaga dengan sabar dan iklas membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. J. Sumedi, selaku Dosen Pembimbing II yang bersedia memberikan

bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu

penulis dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam penyusunan

skripsi ini sampai selesai.

5. Para Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan

bekal pengetahuan kepada penulis selama di menjalani perkuliahan.

6. Seluruh karyawan-karyawati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah bersedia membantu penulis dengan peunh keterbukaan demi

mendukung penyusunan skripsi ini.

7. SD Negeri Ungaran I Yogyakarta yang dengan terbuka menerima penulis

(14)

xi

xi

8. SD Negeri Nogopuro Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

9. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

memberikan andil besar dalam hal penyediaan bahan pustakaan dan

sumber-sumber bacaan untuk kelancaran penuliasn skripsi ini.

10.Orang tuaku Bapak Muchtar dan Ibu Dasiyem yang memberikan dukungan,

doa, perhatian serta biaya studi.

11.Kakakku Ida Wahyuningtyas dan adekku Nevanda Aurelia Putri yang selalu

menghiburku disaat mengalami kejenuhan dalam penulisan skripsi ini.

12.Mas Danang Fitriyanto, terima kasih atas waktunya yang selalu menemaniku

dalam penulisan skripsi ini.

13.Teman-temanku Lucia Merrina Ekaristi dan Maria Aprita Kusuma yang

selalu memberikan semangat.

14.Teman-teman PGSD USD 2008.

15.Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu per satu.

Untuk semua itu penulis tidak dapat membalas jasa dan memberikan

penghargaan sebagaimana mestinya selain memohon kehadirat Allah SWT

semoga amal dan jasa yang penulis terima dari mereka diterima Allah SWT

sebagai amal saleh di sisi-Nya. Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna.

Oleh karena itu, penulis terbuka akan kritik dan saran yang membangun.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan dan digunakan

semestinya. Terima kasih.

Yogyakarta, 13 Agustus 2012

Penulis

(15)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Istilah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI ... 8

A. Minat Belajar ... 8

1. Pengertian Minat ... 8

2. Pengertian Belajar ... 9

3. Pengertian Minat Belajar ... 11

4. Peranan dan Fungsi Minat Belajar ... 12

(16)

xiii

xiii

6. Pentingnya Pengukuran Minat ... 15

7. Metode Pengukuran Minat... 17

8. Indikator Siswa Yang Berminat ... 19

B. Prestasi Belajar ... 21

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 21

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 23

C. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 25

D. Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar ... 26

E. Hipotesis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Tempat Penelitian ... 29

C. Populasi dan Subjek Penelitian ... 29

D. Jadwal Penelitian ... 30

E. Variabel Penelitian ... 30

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 32

G. Uji Coba Instrumen ... 45

1. Uji Validitas ... 46

2. Uji Reliabilitas ... 51

H. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

1. Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 60

2. Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 67

3. Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 73

4. Besar Sumbangan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD negeri Nogopuro ... 84

B. Pembahasan ... 85

BAB V PENUTUP ... 90

(17)

xiv

A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(18)

xv

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Subyek Penelitian ... 29

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 30

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pernyataan Kuisioner Minat Belajar ... 35

Tabel 3.4 Sebaran Item Kuisioner Minat Belajar Siswa Terhadap Lima Pelajaran Inti SD ... 43

Tabel 3.5 Sebaran Item Untuk Mencari Validitas Item ... 49

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 51

Tabel 3.7 Koefisien Reliabilitas Uji Coba ... 54

Tabel 3.8 Jarak Nilai Masing-Masing Kelompok ... 56

Tabel 3.9 Pedoman Pemberian Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 58

Tabel 4.1 Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 61

Tabel 4.2 Klasifikasi Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 61

Tabel 4.3 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ... 68

Tabel 4.4 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I SD Negeri Nogopuro ... 68

Tabel 4.5 Hubungan Skor Minat Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro ... 75

Tabel 4.6 Proporsi Individu Setiap Kelompok ... 78

Tabel 4.7 Jumlah Subyek Tiap Kelompok ... 78

Tabel 4.8 Mean (rata-rata) Setiap Kelompok Minat Belajar ... 79

Tabel 4.9 Nilai Ordinat ... 79

Tabel 4.10 Tabel Kerja Untuk Menghitung Koefisien Korelasi Serial ... 79

(19)

xvi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Presentase Minat Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro

Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 66

Diagram 4.2 Presentase Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro

(20)

xvii

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Uji Coba Penelitian Minat Belajar ... 96

Lampiran 2 Tabel Skoring (4,3,2,1) Uji Coba Minat Belajar ... 101

Lampiran 3 Tabel Persiapan Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ... 109

Lampiran 4 Tabel Analisi Uji Validitas Kuisioner Minat Belajar ... 117

Lampiran 5 Tabel Validitas Item Kuisioner Minat Belajar ... 119

Lampiran 6 Tabel Validitas Tiap Indikator dan Sebaran Item Kuisioner ... 120

Lampiran 7 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kuisioner Minat Belajar ... 121

Lampiran 8 Tabel Revisi Item Soal Kuisioner Tiap Indikator ... 123

Lampiran 9 Tabel Revisi Kisi-Kisi Kuisioner Penelitian ... 125

Lampiran 10 Tabel Revisi Sebaran Item Kuisioner Penelitian ... 126

Lampiran 11 Kuisioner Penelitian Minat Belajar ... 127

Lampiran 12 Skor Hasil Penelitian Minat Belajar ... 131

Lampiran 13 Daftar Skor Minat Belajar Siswa Kelas V Semester I ... 136

Lampiran 14 Daftar Prestasi Belajar Siswa Kelas V ... 140

Lampiran 15 Nilai-Nilai Dalam Distribusi t ... 144

Lampiran 16 Tabel Ordinat Pada Kurva Normal ... 145

Lampiran 17 Nilai-Nilai Product Moment ... 147

Lampiran 18 Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar ... 148

Lampiran 19 Surat Izin Penelitian ... 151

Lampiarn 20 Foto-foto Kegiatan ... 152

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan tempat yang dipilih orang tua untuk

mengembangkan intelektual anaknya. Sebagian orang tua memilih

menyekolahkan anaknya karena beberapa alasan diantaranya yaitu harapan

memiliki anak yang sukses. Setiap orang tua berharap anaknya sukses di

kehidupannya. Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki orang tua dalam

mendidik anak terbatas. Orang tua percaya bahwa kedudukan seorang guru

sebagai tenaga profesional di bidang kependidikan mampu untuk mendidik

anaknya dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam berbagai

pengetahuan. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara

formal dalam lembaga pendidikan guru. Untuk mengajar, guru dibekali

dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar disertai pula seperangkat

keterampilan keguruan, dan pada kondisi itu pula, guru belajar

mempersonalisasikan beberapa sikap keguruan yang diperlukan. Guru

menjalankan tugasnya sebagai pendidik dengan rencana dan persiapan yang

matang. Tujuan yang jelas, bahan-bahan yang telah disusun secara sistematis

dan rinci, dengan cara dan alat-alat yang dipilih dan dirancang secara cermat

telah dipersiapkan oleh guru sebelum memulai kegiatan belajar.

Menurut Djamarah (2010: 44) kegiatan belajar mengajar merupakan

(22)

2

2

anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai

mediumnya. Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus

dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak

didiknya dengan segala konsekuensinya. Guru harus mampu menghilangkan

semua kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses

belajar mengajar, baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang

bersumber dari luar diri anak didik. Salah satu penghambat jalanya proses

belajar mengajar yang berpangkal dari perilaku anak didik yaitu minat. Proses

belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat.

Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk

merasa tertarik dalam bidang atau hal tertentu dan merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1984: 30). Minat merupakan faktor

dari dalam yang dimiliki oleh setiap orang, dan minat itu sendiri akan berbeda

antara orang yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini seseorang yang

memiliki minat yang besar terhadap bidang tertentu, biasanya akan

menekuninya dengan serius dan penuh semangat, dengan demikian orang

yang bersangkutan akan mencapai keberhasilan dibidang yang diminatinya.

Demikian pula sebaliknya, bila seseorang tidak memiliki minat terhadap

bidang-bidang tertentu, biasanya orang yang bersangkutan tidak memilki

gairah untuk meraihnya. Dalam proses belajar mengajar, seseorang yang tidak

memiliki minat biasanya cenderung mengalami kesulitan dalam

berkonsentrasi terhadap pelajaran, tidak memilki gairah dalam mengikuti

proses belajar mengajar, sering bolos atau menunjukan sikap-sikap negatif

(23)

3

lainnya. Kondisi demikian sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang

dicapainya.

Dari keterangan diatas, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki

minat dengan siswa yang tidak memilki minat belajar akan terdapat

perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dengan ketekunan yang terus

menerus. Siswa yang memiliki minat maka ia akan terus tekun ketika belajar

sedangkan siswa yang tidak memiliki minat walaupun ia mau untuk belajar

akan tetapi ia tidak terus untuk tekun dalam belajar. Untuk itu perlu adanya

pengukuran minat belajar siswa. Pengukuran minat belajar bagi siswa sekolah

dasar (SD) dirasa lebih penting karena anak usia sekolah dasar membutuhkan

pendampingan yang lebih intensif dalam belajar. Pengukuran minat ini, dapat

digunakan oleh guru untuk meningkatkan minat anak-anak, memelihara minat

yang timbul, serta mencegah timbulnya minat terhadap hal yang tidak baik.

Berdasarkan alasan yang telah dipaparkan di atas, penulis sebagai

calon guru SD berkeinginan untuk meneliti minat belajar siswa. Minat belajar

tersebut kemudian akan dilihat hubungannya dengan prestasi belajar yang

telah diraih siswa selama satu semester. Prestasi belajar ini diukur melalui

nilai-nilai rapor yang terwakili dalam lima pelajaran inti SD. Kelima

pelajaran ini tersebut yakni Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa

Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu

Pengetahuan Sosal (IPS). Dalam penelitian ini juga akan dibahas tentang

(24)

4

4

agar dapat diketahui berapa besar sumbangan minat itu sendiri terhadap

prestasi belajar siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut dalam kesempatan ini penulis

bermaksud mengkajinya dalam skripsi dengan judul “Hubungan Minat

Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro

Yogyakarta Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan tersebut dirinci menjadi :

1. Bagaimanakah minat belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro

Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012?

2. Bagaimanakah prestasi belajar para siswa kelas V SD Negeri Nogopuro

Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar

siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD N Negeri Nogopuro

Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012?

4. Berapa besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa

kelas V SD N Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran

2011/2012?

C. Batasan Istilah

Berdasarkan rumusan masalah dalam skripsi ini, melihat luasnya

ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini,

(25)

5

membutuhkan sepesifikasi kajian hal-hal yang perlu dilakukan agar

pembahasan lebih terfokus, penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Minat adalah rasa tertarik dalam bidang tertentu dan mendorong siswa

untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan bidang tertentu.

2. Belajar yang dimaksud adalah perubahan yang dialami oleh siswa kelas

V Setelah memperoleh pengetahuan dan pemahaman (bidang belajar

kognitif).

3. Minat belajar yang dimaksud adalah arahan perhatian, perasaan senang,

perasaan tertarik untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman

terhadap lima pelajarn inti SD yakni Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),

serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Mencakup perhatian saat pelajaran,

terciptanya konsentrasi saat pelajaran, respon atas pertanyaan teman dan

guru, bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap pelajaran, rasa suka

terhadap obyek, suasana pelajaran, keinginan yang besar terhadap sutau

hal.

4. Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar lima pelajaran inti

SD yakni Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS), yang dibuktikan dengan nilai rapor.

D. Tujuan Penelitian

Dari permusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai

(26)

6

6

1. Mengetahui bagaimana minat belajar siwa kelas V SD Negeri Nogopuro

Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/ 2012.

2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri

Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/ 2012.

3. Mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara

minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro

Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/ 2012.

4. Untuk mengetahui besar sumbangan minat belajar prestasi belajar siswa

kelas V SD N Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran

2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam

menumbuh kembangkan minat yang ada pada siswa dalam pembelajaran.

2. Bagi siswa, agar menjadi pemicu sehingga memiliki minat dalam belajar.

3. Bagi sekolah, agar berusaha melengkapi sarana dan prasarana yang ada

karena hal ini dapat menimbulkan minat siswa untuk belajar,

4. Bagi orang tua, agar lebih mengetahui dan memahami minat anaknya.

(27)

7

BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar

Untuk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar,

seluruh faktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat

diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan

tingkah laku siswa sebagai timbal balik dari hasil sebuah pengajaran.Tingkah

laku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar dapat mengindikasikan

akan ketertarikan siswa tersebut terhadap pelajaran itu atau sebaliknya, siswa

merasa tidak tertarik dengan pelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah

yang merupakan salah satu tanda-tanda minat.

1. Pengertian Minat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat didefinisikan

sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;

keinginan. Adapun definisi minat yang dikemukakan oleh para ahli adalah

sebagai berikut :

a. Fryer dalam Nurkancana (1983: 224) mengatakan bahwa minat adalah

gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang

menstimulir perasaan senang pada individu.

b. Hurlock (1993: 114) megemukakan minat merupakan sumber

motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka

(28)

8

8

c. Surya (2003: 67) mengatakan bahwa minat diartikan sebagai rasa

senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip

dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat

apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam

melakukan tindakannya

d. Slameto (2010: 180) mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih

suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

menyuruh.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat

adalah rasa ketertarikan seseorang terhadap suatu obyek atau aktifitas

tertentu yang disertai dengan rasa senang dan tanpa ada yang menyuruh.

2. Pengertian Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar diartikan

sebagai berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah

tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Dibawah ini adalah pengertian belajar menurut para ahli diantaranya yaitu:

a. Winkel (1984: 36) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu

aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan sikap. Perubahan itu

bersifat secara kreatif, konstan dan berbekas.

b. Purwanto (1992: 85) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu

perubaan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah

(29)

9

kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan

mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

c. Syah (2003 : 68) mengatakan bahwa belajar adalah tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.

d. Mustaqim (2008: 34) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan

tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan

pengalaman.

e. Sukmadinata (2009: 272) mengungkapkan bahwa belajar adalah

proses internal yang dimanifestasikan dalam perilaku, suatu upaya

untuk mengubah perilaku melalui pengalaman.

f. Hariyanto dan Suyono (2011: 9) mengemukakan bahwa belajar adalah

suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan

mengokohkan kepribadian.

g. Paul Monroe (2002: 287) dalam bukunya Enyclopaedia of Psychology

of Education mengemukakan :

Learning is the process whereby experiences are geined which

function effectively in meeting new situation. This process may

take many different forms, and what is populary called learning is

(30)

10

10

Dari kalimat diatas diartikan bahwa belajar adalah sebuah aktivitas

berupa proses di mana pengalaman diperoleh yang berfungsi secara efektif

ketika bertemu situasi baru. Proses ini dapat terjadi pada berbagai

keadaan/kondisi kompleks yang melibatkan berbagai keadaan atau situasi

sehingga menghasilkan pengalaman baru.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu usaha yang dilakukan karena berkeinginan untuk memperoleh

ilmu atau kepandaian sehingga dapat merubah tingkah lakunya.

3. Pengertian Minat Belajar

Definisi minat belajar dalam arti yang sebenarnya yaitu berasal dari

dua kata yaitu minat dan belajar. Minat secara luas diartikan sebagai rasa

ketertarikan terhadap suatu obyek sedangkan belajar yaitu perubahan

tingkah laku yang disebabkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Menurut

Jufry Malyno dalam

http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/definisi-minat-belajar-.html, minat belajar diartikan sebagai aspek psikologi

seseorang yang menampakan diri dalam beberapa gejala, seperti: gairah,

keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku

melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan

pengalaman. Minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan

seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukan melalui keantusiasan,

partisipasi dan keaktifan dalam belajar.

(31)

11

4. Peranan dan Fungsi Minat Belajar

Minat memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang dan

mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Minat menjadi

sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Anak yang berminat terhadap

sesuatu kegiatan, baik itu bekerja mupun belajar, akan berusaha sekuat

tenaga untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Peranan minat dalam

proses mengajar adalah untuk pemusatan pikiran. Seperti yang

diungkapkan oleh William Amastrong bahwa konsentrasi tidak akan ada

bila tidak ada minat yang memadai. Seseorang yang mempunyai minat

dalam belajar akan muncul rasa senang dalam usaha belajarnya seperti

adanya kegairahan hati yang dapat memperbesar daya kemampuan belajar

dan juga membantunya tidak melupakan apa yang dipelajarinya. Belajar

dengan penuh gairah, minat dapat menjadikan seseorang merasa senang

dan puas.

Ada beberapa peranan minat dalam belajar antara lain :

a. Menciptakan, menimbulkan konsentrasi atau perhatian dalam belajar.

b. Menimbulkan kegembiraan atau perasaan senang dalam belajar.

c. Memperkuat ingatan siswa tentang pelajaran yang telah diberikan guru.

d. Melahirkan sikap belajar yang positif dan kontruktif.

e. Memperkecil kebosanan siswa terhadap studi pelajaran.

Minat mempunyai fungsi sebagi pendorong (motivating force) yang

kuat bagi siswa untuk belajar dan mencapai prestasi. Siswa yang berminat

(32)

12

12

dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran. mereka hanya

tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada

pendorongnya. Oleh sebab itu untuk memperoleh hasil yang baik dalam

belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga

akan mendorong siswa untuk terus belajar. Minat dapat juga berfungsi

menambah kegembiraan pada setiap yang ditekuni seseorang. Bila

anak-anak berminat pada suatu kegiatan, pengalaman mereka akan jauh lebih

menyenangkan daripada mereka merasa bosan (Hurlock, 1993: 116).

5. Unsur- Unsur Minat Belajar

Menurut Reber dalam Syah (2003: 151) mengemukakan bahwa minat

mempunyai ketergantungan pada faktor internal seperti pemusatan

perhatian perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Unsur-unsur

inilah yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut uraian dari

beberapa komponen minat tersebut.

a. Perhatian

Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik,

dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar.

Menurut Suryabrata (2007: 14) perhatian dalam belajar yaitu pemusatan

atau konsentrasi dari seluruh aktivitas seseorang yang ditujukan kepada

sesuatu atau sekumpulan objek belajar. Siswa yang aktifitas belajarnya

disertai dengan perhatian yang intensif akan lebih sukses, serta

prestasinya akan lebih tinggi. Orang yang menaruh minat pada suatu

aktivitas akan memberikan perhatian yang besar. Orang tersebut tidak

(33)

13

segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh

karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu

pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang

bagus yaitu dengan belajar. Beberapa indikator yang berhubungan

dengan aspek perhatian dalam belajar ini diantaranya bertanya kepada

guru, memperhatikan penjelasan guru, mencari sumber belajar di luar

sekolah, konsentrasi dalam belajar, dan tidak melamun saat guru

menerangkan pelajaran di depan kelas.

b. Keingintahuan

Keingintahuan yaitu suatu dorongan yang timbul dari diri siswa

yang telah mempunyai arah dan tujuan tertentu. Siswa yang memiliki

keinginan yang kuat untuk mempelajari suatu hal, maka dia akan

berusaha untuk mencari pengetahuan yang lebih terhadap sesuatu itu.

Kondisi inilah yang menyebabkan adanya aktifitas belajar. Jika sejak

awal siswa tidak ada kemauan untuk belajar, maka sulit baginya untuk

memulai aktifitas belajar tersebut. Beberapa indikator yang

berhubungan dengan aspek keingintahuan ini diantaranya berusaha

mengerjakan latihan walaupun sulit, bertanya kepada guru jika ada

hal-hal yang belum diketahuinya dan rajin mencari sumber-sumber untuk

belajar.

c. Kebutuhan

Menurut Suryabrata (2007: 70) kebutuhan (motif) yaitu keadaan

(34)

14

14

melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.

Kebutuhan ini hanya dapat dirasakan sendiri oleh seorang individu.

Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya.

Dalam hal ini motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong

seseorang untuk belajar. Dan minat merupakan potensi psikologi yang

dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang sudah

termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar

dalam rentangan waktu tertentu.

6. Pentingnya Pengukuran Minat

Sangat penting bagi seorang guru untuk melakukan pengukuran minat.

Menurut Nurkancana (1983: 225) pengukuran minat tersebut dilakukan

karena beberapa alasan antara lain:

a. Untuk meningkatkan minat anak

Setiap guru mempunyai kewajiban untuk meningkatkan minat

anak-anak. Minat merupakan komponen yang penting dalam kehidupan pada

umumnya dan dalam pendidikan dan pengajaran pada khususnya. Guru

yang mengabaikan hal ini tidak akan berhasil di dalam pekerjaannya

mengajar.

b. Memelihara minat yang baru timbul.

Apabila anak-anak menunjukan minat yang kecil, maka merupakan

tugas bagi guru untuk memelihara minat tersebut. Anak yang baru

masuk ke suatu sekolah mungkin belum begitu banyak menaruh minat

terhadap aktivitas-aktivitas tertentu. Dalam hal ini guru wajib

(35)

15

memperkenalkan kepada anak aktvitas-aktivitas tersebut. Apabila anak

telah menunjukan minatnya, maka guru wajib memelihara minat anak

yang baru tumbuh tersebut.

c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik.

Sekolah adalah suatu lembaga yang menyiapkan anak-anak untuk hidup

di dalam masyarakat, maka sekolah harus mengembangkan aspek-aspek

ideal agar anak-anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Sekolah

melalui guru-guru berkewajiban memberantas minat anak yang tertuju

pada hal-hal yang tidak baik, dan dengan metode yang positif

mengalihkan minat anak-anak tersebut kepada hal-hal yang baik.

d. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang

lanjutan studi atau pekerjaan yang cocok baginya.

Sukses tidaknya anak dalam pendidikan yang akan datang atau dalam

jabatan tidak ditentukan oleh minat anak akan tetapi mempunyai

peranan yang cukup berarti jika dihubungkan dengan data-data yang

lain.

7. Metode Pengukuran Minat

Wayan Nurkancana (1983: 227-229) menyebutkan ada beberapa

metode yang dipergunakan untuk mengadakan pengukuran minat, yaitu

(36)

16

16

a. Observasi

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur minat

yaitu observasi. Zainal Arifin (2009: 153) menyatakan bahwa

observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara

sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai bebagai fenomena,

baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan

untuk mencapai tujuan tertentu. Observasi banyak dipakai karena

mempunyai banyak keuntungan, misalnya dapat digunakan untuk

mengamati anak-anak dalam kondisi yang wajar atau tidak

dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi, baik didalam

kelas maupun diluar kelas. Pencatatan hasil-hasil observasi dapat

dilakukan selama observasi berlangsung.

Observer yang hendak melakukan observasi tidak dapat

mengobservasi terhadap beberapa situasi atau beberapa anak dalam

waktu yang sama. Apabila observer hendak mengukur minat semua

anak didik, maka dibutuhkan waktu yang sangat panjang. Hal tersebut

menjadi alasan bahwa observasi tidak mungkin akan berhasil

mengukur minat anak-anak. Langkah yang dapat dilakukan yaitu

mengobservasi beberapa orang anak berdasarkan data yang telah

terkumpulkan sebelumnya.

Kelemahan yang lain daripada observasi yaitu penafsiran terhadap

hasil-hasil observasi sering bersifat subyektif. Misalnya sikap seorang

observer yang melakukan observasi, jarak waktu yang panjang antara

(37)

17

situasi-situasi tingkah laku yang diobservasi. Hal tersebut dapat

mempengaruhi tingkat obyektifitas terhadap pencatatan hasil

observasi dan dapat mempengaruhi validitas daripada observasi.

b. Interview (wawancara)

Interviu dapat dilakukan untuk mengukur minat anak. Interview

biasanya dilakukan dalam situasi yang tidak formal, misalnya dalam

percakapan sehari-hari di luar jam pelajaran atau dengan mengadakan

kunjungan kerumah. Dengan situasi tersebut, observer akan

memperoleh informasi dengan berbincang-bincang pada anak untuk

membicarakan hobynya dan dan aktivitas lain yang menarik hatinya.

c. Kuisioner

Salah satu media untuk mengumpulkan data dalam penelitian

yang paling sering digunakan yaitu kuisioner. Dalam kuisioner

terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan

masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan

ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan. Penggunaan

kuisioner untuk mengukur minat anak dipandang lebih efisien dalam

hal penggunaan waktu. Seseorang yang melakukan pengukuran

dengan menggunakan kuisioner dapat melakukannya dalam waktu

bersamaan.

d. Inventori

Inventori adalah suatu metode untuk mengadakan

(38)

18

18

merupakan daftar pertanyaan secara tertulis. Perbedaanya ialah dalam

kuisioner responden menulis jawaban-jawaban yang relatif panjang

terhadap sejumlah pertanyaan, sedangkan pada inventori responden

memberi jawaban dengan memberi lingkaran, tanda chek, mengisi

nomor atau tanda-tanda lain yang berupa jawaban-jawaban yang

singkat terhadap sejumlah pertanyaan yang lengkap.

8. Indikator Siswa Yang Berminat

Mardapi (2008:112) menyebutkan beberapa indikator siswa yang

berminat antara lain: manfaat belajar, usaha dalam memahami, membaca

buku yang berkaitan bidang studi, bertanya di kelas, bertanya kepada

teman, bertanya kepada orang lain, mengerjakan soal dengan

sunguh-sungguh.

Dari uraian indikator-indikator siswa yang berminat yang dijelaskan

di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa indikator siswa yang berminat

antara lain :

a. Perhatian terhadap pelajaran, meliputi: siswa selalu membawa buku

penunjang selain buku inti, siswa akan mencari informasi keberadaan

guru ketika jam pelajaran dimulai namun guru belum ada dikelas,

siswa memilih duduk dibarisan paling depan untuk memperhatikan

penjelasan guru, siswa memperhatikan apersepsi yang diberikan guru

pada awal pelajaran.

b. Terciptanya konsentrasi pada pelajaran, meliputi: siswa tidak pernah

membuat kegaduhan didalam kelas, siswa akan melaporkan pada guru

(39)

19

ketika ada siswa yang membuat gaduh, pemberian motivasi pada saat

awal pelajaran yang menjadikan siswa lebih berkonsentrasi.

c. Respon atas pertanyaan teman dan guru, meliputi: siswa selalu

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa berusaha

menjawab pertanyaan dari teman ketika ada teman yang belum paham

terhadap materi yang diajarkan, siswa berusaha tidak memberikan

jawaban ketika ulangan, siswa terdorong untuk bertanya ketika guru

memberikan pertanyaan pada saat pelajaran.

d. Bekerja menyelesaikan tugas, meliputi: keseriusan siswa dalam

mengerjakan tugas, berusaha mengerjakan tugas meskipun dirasa

sulit, mandiri dalam mengerjakan tugas meskipun tidak ditunggui oleh

guru atau orang tua.

e. Sikap terhadap mata pelajaran, meliputi: siswa selalu membuat

ringkasan untuk hal-hal yang penting dalam pelajaran, siswa selalu

mempersiapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan pada

keesokan harinya, menggulangi pelajaran yang telah diajarkan di

sekolah, berperan aktif di dalam pembelajaran.

f. Pengaruh suasana pelajaran, meliputi: keberadaan teman-teman yang

pandai menjadikan motivasi untuk belajar lebih giat, membentuk

kelompok belajar dengan teman satu kelas.

g. Keinginan yang besar terhadap suatu hal, meliputi: keinginan untuk

(40)

20

20

h. Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju

kreativitas cita-cita, meliputi: siswa sadar bahwa konsep-konsep

dalam pelajaran yang diberikan guru berguna bagi kehidupan

sehari-hari, sikap siswa yang kreatif terdorong oleh model pembelajaran

yang diberikan oleh guru.

i. Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar dikelas, meliputi:

siswa selalu bertanya pada guru ketika ada pelajaran yang belum

dipahami, siswa tidak pernah lupa membawa buku pelajaran ketika

pergi ke sekolah, siswa berusaha menentukan standar keberhasilan

yang sempurna.

B. Prestasi Belajar

1.Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam dunia

pendidikan. Istilah tersebut lazim digunakan sebagai sebutan dari penilaian

hasil belajar. Dimana penilaian tersebut bertujuan untuk melihat kemajuan

belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah

dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Prestasi belajar

merupakan gabungan dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Prestasi

belajar digunakan untuk menunjukan hasil yang optimal dari suatu

aktivitas belajar sehingga artinya pun tidak dapat dipisahkan dari

pengertian belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah

prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang telah

dilakukan atau dikerjakan, dsb). Dengan demikian prestasi merupakan

(41)

21

hasil yang telah dicapai seseorang setelah melakukan suatu

pekerjaan/aktivitas .

Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya

ditunjukan dengan tes atau nilai yang diberikan oleh guru (KBBI, 2008:

1101). Pendapat tersebut sejalan seperti yang dikemukakan oleh

Tirtonegoro (1984: 43) yang menyatakan bahwa prestasi belajar adalah

penilian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk

simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil

yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Pendapat lain

dikemukan oleh Winkel (1996: 162) yang menyatakan bahwa prestasi

belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang

siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang

dicapaianya. Selain itu Winkel (1996: 226) mengemukakan prestasi belajar

merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang maka

prestasi belajar merupakan hasil maksimal yang dicapai oleh seseorang

setelah melakukan usaha belajar. Sementara Zaenal Arifin (2009: 12)

mengungkapkan bahwa prestasi belajar (achievement) berbeda dengan

hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya

berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi

aspek pembentukan watak siswa. Kata prestasi sering digunakan dalam

berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga, dan

(42)

22

22

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat dismpulkan bahwa

prestasi belajar adalah sesuatu yang didapat atau dicapai seseorang setelah

mengalami proses belajar berupa pengetahuan yang dinyatakan dalam

bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa sangat tergantung pada faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Syah (2001: 132), mengemukakan secara global

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor

pendekatan belajar.

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa.

Adanya faktor internal ini yang membuat prestasi belajar siswa menjadi

tinggi. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar anatara lain:

1) Bakat, merupakan kemampuan untuk belajar.

2) Kecerdasan, yaitu potensi dasar yang dimiliki oleh setiap siswa.

3) Minat, yaitu suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu obyek yang

cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang.

4) Motivasi, yaitu suatu tenaga yang mendorong setiap individu

bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu.

b. Faktor eksternal

Pengertian prestasi belajar menurut para ahli tidak mengesampingkan

peranan faktor eksternal dalam meningkatkan prestasi belajar. Faktor

(43)

23

eksternal memiliki pengaruh yang tidak sebesar faktor internal. Faktor

eksternal prestasi belajar antara lain:

1) Kualitas guru dalam penguasaan materi.

2) Metode yang digunakan dalam mengajar.

3) Fasilitas mengajar, misalnya media dan alat peraga.

4) Lingkungan yang mendukung, dan sebagainya.

c. Faktor pendekatan belajar

Aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar mempengaruhi prestasi

belajar yang dicapai siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan suatu

upaya belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar

yang digunakan siswa. Strategi dan metode belajar digunakan untuk

melakukan kegiatan pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat

mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dengan demikian,

semakin mendalam cara belajar siswa dengan menggunakan suatu

strategi dan metode belajar maka prestasi yang diperoleh siswa semakin

baik.

C. Hasil Penelitian Yang Relevan

Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan mengenai minat belajar

siswa :

1. Valentina Dewi Prasetyawati (2011) dengan judul penelitian Hubungan

Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius

Sengkan Semester 2 Tahun Pelajaran 2010 / 2011. Penelitian ini adalah

(44)

24

24

yang diteliti yaitu; (1) minat belajar siswa, (2) prestasi belajar siswa, (3)

hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa; (4)

besar sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dan dokumentasi nilai rapor.

Hasil penelitian ini adalah ; (1) minat belajar siswa dibagi menjadi tiga

kategori yaitu minat belajar rendah 9,68%, minat belajar sedang 29,03 %,

dan minat belajar tinggi 61, 29%. Skor minat belajar terendah adalah 73

dan skor tertingginya adalah 147, (2) prestasi belajar dibagi menjadi tiga

kategori, yaitu prestasi belajar rendah 25,8 %, prestasi belajar sedang 29%

dan prestasi belajar tinggi 45,2%. Prestasi siswa belajar terendah adalah

61,8 % sedangkan prestasi belajar tertinggi adalah 88, (3) ada hubungan

yang signifikan dan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar

siswa, dengan nilai r= 0,78 berada pada tingkat korelasi kuat. Signifikan

pada taraf 1% dengan nilai korelasi rtb = 0,456, (4) sumbangan minat

belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78%.

2. Nindya Ayu Wulandari (2011) dengan judul penelitian Hubungan Minat

Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen

Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa (1)

adanya minat belajar siswa kelas V dibagi tiga kategori yaitu rendah

sebesar 13,3%, sedang sebesar 6,7% dan tinggi sebesar 80%, (2) siswa

dengan prestasi belajar rendah sebesar 10%, siswa dengan prestasi belajar

sedang sebesar 58,33% serta siswa dengan prestasi belajar tinggi sebesar

31,67%Dari penjabaran minat belajar dan prestasi belajar di atas, (3)

(45)

25

minat belajar memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan

prestasi belajar siswa, dengan nilai r=0,834 dan signifikan pada taraf 1%

(4) minat belajar memberikan sumbangan sebesar 83,4% dengan prestasi

belajar siswa.

D. Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. Dengan adanya minat siswa berusaha

untuk tertarik pada suatu pelajaran terhadap lima pelajaran inti SD yang

meliputi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika,

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta ilmu pengetahuan Sosal (IPS) dan ingin

mencapai hasil belajar yang maksimal. Siswa yang mempunyai rasa suka

terhadap suatu pelajaran maka minat muncul dengan sendirinya dan disadari

rasa suka atau rasa senang terhadap pelajaran tersebut.

Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa.

Siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu akan

memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lain, sehingga

memungkinkan siswa tersebut untuk belajar lebih giat dan pada akhirnya

mencapai prestasi yang diinginkan.

E. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah “Ada hubungan yang positif dan

signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD

(46)

26

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini tujuan yang ingin penulis capai adalah

untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara

minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri

Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan

tujuan tersebut, penelitian ini termasuk dalam penelitian diskriptif tingkat

korelasi dan memberi penjelasan tentang bagaimana hubungan antara minat

belajar dan prestasi belajar.

Menurut Furchan (2007: 447) penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala

saat penelitian dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan

variabel atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi. Dalam penelitian

deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel,

menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori

yang memiliki validitas universal.

Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan

pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat

hubungan antara hubungan dua variabel atau lebih (Sukardi, 2003: 166).

Dalam penelitian deskriptif tingkat korelasi, peneliti menggambarkan kondisi

sekarang dalam konteks kuantitatif dan direfleksikan dalam variabel.

(47)

27

B. Tempat Penelitian

Menurut Sukardi (2003: 53) yang dimaksud dengan tempat penelitian

yaitu tempat dimana proses studi yang digunakan untuk memperoleh

pemecahan masalah penelitian berlangsung. Dalam bidang ilmu pendidikan

maka tempat penelitian tersebut dapat berupa kelas, sekolah, lembaga

pendidikan dalam suatu kawasan. Penelitian yang dilakukan penulis

bertempat di SD Negeri Nogopuro yang beralamat di Gowok, Catur Tunggal,

Sleman, Yogyakarta.

C. Populasi dan Subjek Penelitian

Arikunto (2006: 130) menyatakan apabila seseorang ingin meneliti

suatu elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah

penelitian populasi. Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2008: 117). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Nogopuro tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 66 siswa. Berikut

rincian dari subyek penelitian yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel.3.1 Subjek Penelitian

Kelas Putra Putri Jumlah Siswa

V A 15 18 33

VB 18 15 33

(48)

28

28

D.Jadwal Penelitian

Berikut ini merupakan jadwal kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

[image:48.612.104.518.188.572.2]

yang akhirnya disyahkan oleh dosen pembimbing.

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian

No

Kegiatan Bulan

Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust

1 Penyusunan Proposal

2 Pengajuan Proposal

3 Uji coba Kuisioner

4

Perhitungan taraf

validitas dan Reliabilitas

Soal

5 Penelitian

6 Analisis data penelitian

7 Penyusunan skripsi

8 Ujian Skripsi

9 Revisi

E. Variabel Penelitian

Menurut Furchan (2007: 45) variabel adalah suatu atribut yang

dianggap mencerminkan atau mengungkapkan pengertian atau

bangunan-pengertian. Variabel sangat penting dalam penelitian karena menjadi objek

penelitian dan memiliki peran tersendiri dalam menyelidiki suatu peristiwa

(49)

29

atau fenomena yang akan diteliti (Arikunto 2006: 185). Dalam penelitian ini

variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar. Minat belajar

dalam penelitian ini dibatasi pada sepuluh indikator yaitu perhatian

terhadap pelajaran, terciptanya konsentrasi pada pelajaran, respon atas

pertanyaan teman dan guru, bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap

mata pelajaran, rasa suka terhadap obyek, pengaruh suasana pelajaran,

keinginan yang besar terhadap suatu hal, orientasi pada masa depan dan

kegiatan belajar ebagai jalan menuju kreativitas cita-cita, mempunyai

antusias yang tinggi dalam belajar di kelas.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat yaitu vaiabel yang muculnya dipengaruhi oleh

adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

prestasi belajar siswa. Prestasi dalam penelitian ini mencakup penguasaan

siswa pada lima mata pelajaran inti SD yaitu Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang

diukur dengan tes buatan guru dan ditunjukan oleh skor yang diperoleh

(50)

30

30

F. Instrumen Pengumpulan Data

Secara fungsional kegunaan instrumen penelitian adalah untuk

memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada

langkah pengumpulan informasi dilapangan. Instrumen merupakan alat bantu

bagi peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun dalam pengumpulan data,

digunakan alat pengumpulan data sebagai berikut :

1. Kuisioner

Salah satu media untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang

paling populer digunakan adalah melalui kuisioner. Dalam penelitian ini,

untuk memperoleh data mengenai hubungan antara minat dengan prestasi

belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro, peneliti akan menggunakan

kuisioner (angket). Sukardi (2003: 76) menyatakan kuisioner yang

disebut sebagai angket dimana dalam kuisioner tersebut terdapat

beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah

penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke

responden untuk memperoleh informasi di lapangan. Pendapat tersebut

sejalan dengan pendapat Margono (2010: 167) yang menjelaskan bahwa

kuisioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara

tertulis pula oleh responden. Kuisioner yang disebarkan berupa

pernyataan yang telah disediakan jawabannya dalam kolom-kolom.

Siswa diminta untuk memberikan tanda centang (√) pada kolom yang

telah disediakan sesuai dengan pengalaman dan kondisi masing-masing.

(51)

31

Kuisioner digunakan untuk memperoleh keterangan dari sampel atau

sumber. Untuk memperoleh keterangan dari sumber, peneliti

menyebarkan kuisioner hubungan minat belajar dengan prestasi belajar

siswa kelas V SD Negeri Nogopuro. Hasil penyebaran kuisioner tersebut

akan diperoleh data berupa minat belajar siswa kelas V SD Negeri

Nogopuro.

Widi (2010: 243-244) menyatakan, berdasarkan cara penyebarannya,

kuisioner disebarkan melalui dua cara yaitu via surat pos dan kolektif.

Penelitian ini menggunakan cara kolektif untuk menyebarkan kepada

responden dengan mendatangi langsung tempat yang akan diteliti, yaitu

SD Negeri Nogopuro . Berdasarkan prosedurnya, kuisioner ini bersifat

langsung yaitu kuisioner dikirim langsung dan dijawab oleh responden.

Kuisioner yang telah dibuat langsung diberikan kepada subyek

penelitian, yaitu siswa kelas V SD Negeri Nogopuro.

Kisi-kisi kuisioner minat belajar dalam penelitian ini mengacu pada

kisi-kisi kuisioner yang ada dalam penelitian Valentina Dewi

Prasetyawati yang meneliti tentang Hubungan Minat Belajar dengan

Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester 2 Tahun

Pelajaran 2010/201 dimana dalam pembuatan kisi-kisi kuisioner minat

belajar sebelumnya Valentina Dewi Prasetyawati mengaju pada

penelitian Florentina Budi Prastiwi yang berjudul Hubungan Antara

Minat Belajar Akuntasi, Kedisiplinan Belajar Siswa, dan Persepsi Siswa

(52)

32

32

Akuntasi: Studi Kasus Pada SMA N 1 Skripsi yang digunakan sebag

Semin, Gunung Kidul dan penelitian Cicilia Era Kumala yang berjudul

Hubungan Minat Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Siswa dengan

Prestasi Belajar Siswa: Studi Kasus pada Siswa Kelas III SMA N 2

Klaten. Acuan lain yang digunakan peneliti dalam pembuatan kisi-kisi

kuisioner yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Nindya Ayu

Wulandari yang meneliti tentang Hubungan Minat Belajar dengan

Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen Tahun Pelajaran

2010/ 2011 dimana dalam pembuatan kisi-kisi kuisioner minat belajar

juga mengacu pada penelitian yang dilakukan Cicilia Era Kumala.

Penelitian menggunakan kuisioner yang ada sebelumnya karena telah

sesuai dengan kisi-kisi hubungan minat belajar. Peneliti melakukan

modifikasi pada pemilihan kata.

Kuisioner ini terdiri dari sepuluh indikator yang kemudian dijabarkan

dalam 54 item pernyataan. Pernyataan tersebut terdiri dari pernyataan

positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif merupakan pernyataan

yang mendukung minat belajar untuk berprestasi dalam lima pelajaran

inti yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta ilmu pengetahuan

Sosal (IPS). Sedangkan pernyataan negatif menunjukan sikap tidak

berminat untuk berprestasi terhadap lima pelajaran inti.

Kuisioner dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kuisioner

dengan item pernyataan secara terbuka dan item pernyataan secara

(53)

33

tertutup (Sukardi, 2003: 77). Kuisioner dalam penelitian ini

menggunakan item tertutup. Dalam penelitian ini, peneliti menyediakan

beberapa alternatif jawaban yang ada pada kolom yang disediakan.

Siswa hanya memberikan tanda centang (√) terhadap jawaban yang

dirasa paling mendekati dengan pilihan siswa.

Kuisioner yang disusun mengacu pada skala-skala likert. Skala ini

menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti

dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden

(Sukardi, 2003: 146). Responden dianjurkan untuk memilih kategori

jawaban yang telah ditentukan, antara lain “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju

(S)”, “Tidak Setuju (TS)”, dan “Sangat Tidak Setuju (STS)”. Berikut ini

penjabaran skor untuk item positif dan negatif.

1) Item positif, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu :

a) Sangat setuju (SS) : skor 4

b) Setuju (S) : skor 3

c) Kurang setuju (KS) : skor 2

d) Tidak setuju (TS) : skor 1

2) Item negatif, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu :

a) Sangat setuju (SS) : skor 1

b) Setuju (S) : skor 2

c) Kurang setuju (KS) : skor 3

(54)

34

34

Adapaun sebaran dari item-item dan kisi-kisi dari instrumen minat

[image:54.612.103.518.176.687.2]

belajar adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pernyataan Kuisioner Minat Belajar Siswa

No Indikator Item Positif Item Negatif

1 Perhatian

terhadap pelajaran

• Saya selalu membawa

buku tambahan

(atlas,kamus,dll) selain

buku inti (LKS,buku

paket).

• Jika pada jam pelajaran

dimulai ternyata guru

belum datang, saya

berusaha mencari

informasi.

• Duduk di barisan paling

depan menjadikan saya

lebih mudah dalam

memahami pelajaran

yang diberikan guru.

• Pada awal pembelajaran

di sekolah ada sesuatu

yang menarik bagi saya.

• Saya hanya

memahami pelajaran

yang menggunakan

media dan alat peraga.

• Saya memilih untuk membaca komik,

menggambar daripada

memperhatikan guru

yang sedang

mengajar.

• Pembelajaran yang dilakukan di dalam

kelas kurang menarik

bagi saya.

(55)

35

No Indikator Item Positif Item Negatif

2 Terciptanya

konsentrasi pada

pelajaran

• Saya tidak pernah

membuat kegaduhan di

dalam kelas.

• Saya akan melaporkan

pada guru ketika ada

teman yang membuat

gaduh.

• Pemberian motivasi

pada awal pelajaran

menjadikan saya lebih

berkonsentrasi dalam

belajar.

• Saya hanya bisa berkonsentras

Gambar

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pernyataan Kuisioner Minat Belajar Siswa
Tabel 3.4 Sebaran Item Kuisioner Minat Belajar Siswa  Terhadap Lima Pelajaran Inti SD
Tabel 3.5 Sebaran Item Untuk Mencari Validitas Item
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ketika radio dan televisi mulai mengudara pada 1900-an dan 196Gan, orang telah membayangkan media cetak tidak bertahan. * Bersambung hal 5 kol

Target pemenuhan rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP oleh FKTP sesuai dengan kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan asosiasi fasilitas kesehatan tingkat pertama,

Periksa semua cek di dalam cutoff bank statement mengenai kemunkinan hilangnya cek yang tercantum sebagai cek yang beredar pada tanggal neraca 4.. Pengujian

Pahrtk

Harapan dari hasil audit ini dapat menjadi rekomendasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan sistem informasi yang ada pada Rumah Sakit Islam Jemursari serta

Lido Lintas Cakrawala yang telah memberi izin dan meluangkan waktunya untuk membantu baik dalam memberikan data maupun informasi yang dibutuhkan penulis untuk menyusun

[r]

Akan tetapi dibalik perkembangan tekonologi smartphone yang semakin meningkat, masih banyak aplikasi pendukung yang hanya dapat dilakukan melalui perangkat komputer,