NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Dari perspektif teknikal mengindikasikan sinyal positif bagi IHSG, hal ini tercermin baik dari leading indicator maupun lagging indicator. Indikator MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan positif bagi IHSG. Demikian dengan MA5 dan MA20 juga mengkonfirmasikan positif bagi indeks. Selain itu, pola yang diperlihat candle terindikasikan positif bagi IHSG
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4390.373 +29.905 3,364.08 2,728.83
LQ-45 743.374 +7.013 715.77 1,735.94
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada hari Senin (14/9), IHSG ditutup menguat sebesar 29,91 poin (0,69%) dari level 4.360,47 ke level 4.390,37. Semua sektor berakhir di dalam zona hijau dengan sektor konsumer, pertambangan, dan perdagangan mengalami penguatan terbesar dengan 1,39%, 094%, dan 0,89%. Perdagangan hari ini juga ditopang net buy asing sebesar Rp93,2 miliar. Dari global, perdagangan di bursa saham Wall Street pada hari Jumat (11/9) menguat dan menutupi penurunan yang terjadi pada minggu sebelumnya. Penguatan ini didukung oleh data-data yang menunjukan ekonommi AS kembali menguat menjelang rapat FOMC. PPI AS tidak berubah pada bulan Agustus namun core PPI AS naik 0.3% pada bulan Agustus. Rapat FOMC September ini akan diadakan pada tanggal 16-17 dan akan memberi efek banyak terhadap ekonomi AS maupun global. Namun, volatilitas ekonomi dunia diperkirakan akan membuat the Fed menunda kenaikan Fed rate. Dari regional, indeks Nikkei 225 ditutup turun 298,52 poin (1,63%) ke level 17.965,70 dari level 18.264,22 sehari sebelumnya. Penurunan di pasar saham Jepang ini didorong oleh penjualan besar dari sektor telekomunikasi, data ekonomi Tiongkok yang lemah, dan antisipasi pelaku pasar terhadap rapat FOMC yang akan diadakan hari kamis dan jumat (16-17/09). Bank of Japan juga akan sedang mengadakan policy meeting, namun diprediksi bahwa tidak akan ada kebijakan yang dilakukan. Di lain sisi, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 85,44 poin (2.67%) ke level 3,114.80 dari level 3.200,23 sehari sebelumnya. Pelemahan tersebut didorong oleh data-data Tiongkok yang masih dalam kategori lemah, dengan investasi aset tetap yang lebih lemah dari ekspektasi pasar. Penjualan ritel bertumbuh tipis ke 6.1% YoY pada bulan agustus yang lebih tinggi dari bulan Juli yang berada pada level 6.0% dan produksi industri menguat ke level 10.8% YoY dari 10.5% sebulan sebelumnya, namun data tersebut tidak menunjukan sebuah reversal bagi ekonomi Tiongkok yang melemah. Data bervariasi ini membuat Tiongkok lebih sulit mencapai target pertumbuhan ekonominya yang berada pada level 7%. Adapun, indeks Hang Seng ditutup naik 57.53 poin (0,27%) ke level 21.561,90. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka mixed dengan semua mata fokus pada Bank Sentral AS atau Federal Reserve menjelang pertemuan tentang suku bunga utamanya dan juga data ekonomi Tiongkok yang bervariasi.
Akan menjadi sorotan pasar berkenaan dengan penarikan surat utang yang dilakukan Cina yang di terbitkan oleh Amerika Serikat (AS). Cina melepas kepemilikan surat hutang AS karena saat ini pemerintahnya butuh dana tunai. Selain mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendukung pasar keuangannya, otoritas Cina juga mencegah kurs mata uangnya supaya tidak turun tajam. Sampai dengan bulan Juni lalu, Cina menguasai US$1,3 triliun surat hutang AS. Cina sudah memangkas jumlah kepemilikan surat hutang di AS untuk menolong kinerja kurs Yuan. Selain itu, Cina juga berupaya membantu performa pasar saham domestik yang tercermina dari indeksnya sudah terkoreksi dalam akibat volatilitas selama beberapa bulan belakangan. Arus dana yang keluar dari Cina semakin deras sehingga Yuan tertekan. Strategis yang dilakukan Cina akhirnya dilakukan dengan melepas surat hutang AS dan mengkonversi ke dalam Yuan. Sempat muncul kekhawatiran apabila apa yang dilakukan Cina ini dapat menyebabkan kemunduran ekonomi AS. Namun selama penarikan dana dari aset hutang dilakukan Cina secara bertahap, kebijakan pemerintah Cina ini diperkirakan tidak akan memicu guncangan di AS. Akan tetapi satu hal yang dapat berdampak atas penjualan surat hutang AS oleh Cina dapat melambungkan tingkat yield obligasi. Sementara itu, pemerintah Cina terus berupaya dapat meredam kepanikan yang terjadi di pasar keuangan. Salah satu langkah lainnya yang ditempuh pemerintah Cina dengan cara mendorong perusahaan-perusahaan pemerintah (BUMN) untuk tercatat sebagai perusahaan-perusahaan publik. Cina akan merilis kebijakan baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh negara. Pemerintah Cina memperbolehkan perusahaan BUMN untuk menjual sahamnya ke publik guna mendapatkan sumber modal baru untuk berbisnis. Rencana tentang permodalan BUMN dibuat untuk memajukan ekonomi melalui badan-badan usaha nasional. Sejak mengalami pertumbuhan ekonomi terburuk dalam dua dasawarsa terakhir, Cina agresif mengeluarkan kebijakan suportif. Nantinya, pemerintah Cina membuat perusahaan BUMN dikelompokkan menjadi dua kelompok komersial dan nirlaba. Fokus pasar yang tidak kalah pentingnya adalah pertemuan the Fed pekan ini. Apakah ada kemungkinan Fed akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari 9 tahun. Penantian keputusan atas kebijakan Fed rate ini, dapat mendorong indeks global fluktuatif. Hal ini pun bisa memicu IHSG bergerak mixed, kendati demikian peluang menguat masih bisa terjadi pada perdagangan saham hari ini.
DAILY REPORT
15 September 2015• ADRO akan kurangi produksi batubara sekitar 3%-4% • BRMS bukukan laba USD 3,6 juta pda semester I-2015 • Keluarga Soeryadjaya perbesar penawaran Blok Lemang • TINS percepat proyek property
• MBAP jual 50.000 MT batu bara ke Brooklyn Enterprise Pte. Ltd. • Pangsa pasar penjualan mobil ASII turun
• Kupon obligasi WSKT berkisar 11,1%-11,6%
• Progres pembangunan pabrik baru SMGR mencapai 62% • Harga buyback CLPI Rp1.000/saham
• MAIN tetap ekspor ke Jepang tahun ini • DAJK himpun dana Rp 2,2 triliun
• FREN konversi obligasi menjadi saham Rp 7,4 triliun • TLKM & ISAT ikuti tender proyek Palapa Ring II • ATIC operasikan kantor pusat di Tangerang
• Anak usaha ATIC kerja sama dengan IBM bangun sistem SOC • BFIN perkirakan perlambatan pembiayaan
• BNII targetkan pengguna e-banking tumbuh 15% • BBNI pacu KUR dengan pola linkage
• BBTN MoU dengan Kemendesa PDTT jasa layanan perbankan • BNII targetkan mobile banking tahun 2016 sebesar 15% • BNLI proyeksikan kredit konsumer tumbuh 5% • KIJA siapkan Anami Rp 200 miliar
• KIJA realisasi belanja modal Rp370 miliar • GWSA cari pinjaman Rp800 miliar
• OJK permudah WNA buka tabungan di Indonesia
Support Level 4374/4357/4349
Resistance Level 4399/4407/4423
Major Trend Down
15 September 2015
15 September 2015
Adaro Energy (ADRO) akan mengurangi produksi batubara pada tahun 2016 sekitar 3%-4% menjadi 52-54 juta ton. Sementara untuk tahun ini perseroan menahan laju produksi batubara menjadi 54-56 juta ton mengingat harga batubara tengah turun sehingga produksi perseroan hanya sesuai dengan jumlah kontrak yang diperoleh perseroan yaitu sekitar 54 juta ton, untuk itu pasokan ke pasar spot akan dikurang bahkan ditiadakan. Rencananya perseroan juga akan memacu lini usaha ketenagalistrikan dengan mengkonversi jumlah cadangan yang dimiliki yang sekitar 862 juta ton agar dapat dipakai sebagai bahan bakar PLTU. Saat ini kontribusi dari lini tersebut masih sekitar 5% dari total pendapatan perseroan sementara lini usaha pertambangan sebesar 55% dan lini usaha logistik 40%.
Bumi Resources Minerals (BRMS) membukukan laba bersih sebesar USD 3,6 juta sepanjang semester I-2015, meningkat signifikan dibanding periode sama tahun lalu dengan rugi bersih USD 51 juta. Kinerja keuangan perseroan didorong hasil positif investasinya di Newmont Nusa Tenggara. Pada semester I, pendapatan dari Newmont tercatat sebesar USD 53 juta, dibandingkan rugi bersih semester I-2014 sekitar USD 14 juta. Likuiditas perusahaan masih cukup baik dengan net gearing sebesar 0,47x. Sepanjang semester I-2015, pendapatan BRMS tercatat sebesar USD 5,8 juta, lebih rendah dari realisasi periode sama tahun lalu sebesar USD 9 juta.
Timah (TINS) berencana mempercepat proyek propertinya dengan target memasarkan produk pada November 2015. Investasi properti ini dilakukan diatas tanah seluas 176 hektare di Kota Legenda Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat.
Keluarga Soeryadjaya berpotensi melepas lebih dari 25% hak partisipasi di blok migas Lemang PSC, Riau. Pelepasan tersebut akan dilakukan oleh Ramba Energy Ltd dan Sugih Energy (SUGI), dua perusahaan milik keluarga Soeryadjaya. SUGI menargetkan dalam tiga hingga empat bulan ke depan, blok Lemang sudah dalam tahap on stream untuk produksi minyak.
Mitrabara Adiperdana (MBAP) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Batubara pada 10 September 2015 dengan Brooklyn Enterprise Pte Ltd. sejumlah 50.000 metrik ton dengan opsi plus minus 10%. Jangka waktu perjanjian jual beli batubara ini dilaksanakan mulai 11 September 2015 sampai dengan 20 September 2015. Nilai transaksi berdasarkan kesepakatan kedua pihak dan diatur dalam surat perjanjian.
Penjualan mobil Group Astra Internastional (ASII) sepanjang Januari-Agustus 2015 tercatat mencapai 336,808 unit atau meraih pangsa pasar 50% dari total penjualan domestik yang sebesar 671,641 unit. Penjualan mobil Group Astra tersebut turun bila dibandingkan dengan periode sama tahun 2014 yang sebesar 428,634 unit atau mencapai 51.6% pangsa pasar. Kupon obligasi tahap II senilai Rp1,5 triliun dengan tenor lima tahun yang ditawarkan Waskita Karya (WSKT) berada di kisaran 11,1%-11,6%. Obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) I WSKT senilai total Rp2 triliun.
Progres pembangunan dua pabrik Semen Indonesia (SMGR) di Rembang (Jawa Tengah) dan Indarung (Sumatera Barat) sudah mencapai 62%. Penyelesain masih sesuai target pada Oktober 2016. Nantinya pabrik Indarung VI akan berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan total investasi USD 352 juta. Sedangkan pabrik Rembang berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan investasi USD
403 juta. Pada akhir tahun 2014, kapasitas terpasang pabrik Semen Indonesia mencapai 31,8 juta ton. Pada tahun 2015 diperkirakan menjadi 32,3 juta ton. Setelah kedua pabrik tersebut selesai kapasitas terpasang pabrik Semen Indonesia akan mencapai 38,3 juta ton di tahun 2016.
Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) akan menghimpun total dana sebesar Rp 2,2 triliun hingga akhir tahun ini. Perseroan menjajaki pinjaman bilateral sebesar Rp 750 miliar dan pinjaman sindikasi senilai Rp 1,45 triliun. Pinjaman bilateral rencananya diperoleh dari Bank BUMN dengan tenor 5-6 tahun. Sesuai dengan tujuan pemberian fasilitas pinjaman, maka 80% akan dialokasikan untuk pabrik corrugated cartoon di Subang, Jawa Barat dan sisanya untuk memperkuat modal perseroan serta anak usaha. Kapasitasnya mencapai 10 MT per bulan dan pabrik ditargetkan mampu beroperasi komersial pada 2017. Terkait pinjaman sindikasi, 45% dari perolehan dana atau setara Rp 652,5 miliar akan digunakan untuk pembiayaan kembali, 25% atau setara Rp 375 miliar untuk modal kerja. Sisanya sekitar 30% atau Rp 435 miliar akan digunakan untuk belanja modal tahun ini.
Colorpak Indonesia (CLPI) menetapkan harga pembelian kembali (buyback) saham maksimum Rp1.000 per lembar dari dana yang disiapkan perseroan Rp4,5 miliar. Buyback dilakukan untuk menstabilkan nilai saham setelah menurun signifikan.
Malindo Feedmill (MAIN) tetap optimistis dapat merealisasikan ekspor produk olahan ke Jepang tahun ini, meskipun belum mendapatkan mitra lokal di Jepang untuk memasarkan produk tersebut. Saat ini, proses ekspor masih dalam taraf negosiasi bilateral. Jenis makanan olahan yang akan diekspor terdiri atas nugget, karage, wings dan drumstick.
Smartfren Telecom (FREN) akan mengkonversi obligasi wajib konversi (OWK) menjadi saham dengan total Rp 7,4 triliun. Jumlah saham hasil konversi setara dengan 74 miliar saham seri C. Obligasi yang dikonversi adalah OWK I dan II dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Pelaksanaan konversi OWK dan pencatatan saham baru di BEI akan dilaksanakan pada 21 September 2015.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kememinfo) menargetkan proses tender proyek Palapa Ring II yang diikuti sejumlah perusahaan akan selesai pada akhir tahun 2015. Palapa Ring II akan menghubungkan jalur telekomunikasi kabupaten-kotamadya seluruh Indonesia yang akan terbagi dalam 3 fase, yakni barat, tengah dan timur. Fase barat meliputi Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Fase tengah mencakup sebagian Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Fase timur mencakup Maluku dan Papua. Kememinfo berharap akan mulai pembangunan Palapa Ring II awal tahun 2016 setelah tender. Nilai investasi proyek Palapa Ring II sebesar USD 300-USD 400 juta dengan jangka waktu pembangunan selama 2 tahun, sehingga Palapa Ring II akan beroperasional pada tahun 2018. Nantinya perusahaan yang menang tender akan membangun proyek tersebut dan mendapat sedikit subsidi dari pemerintah. Sampai saat ini besaran subsidi dari pemerintah sedang digodok. Perusahaan yang mengikuti proses tender adalah Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dan Indosat (ISAT). Pemerintah belum menentukan siapa yang akan garap proyek ini berdasarkan fase.
Anabatic Technologies (ATIC) mengoperasionalkan kantor pusat di Scientia Garden, Gading Serpong, Tangerang. Perusahaan akan merekrut hingga 2.000 sumber daya manusia
15 September 2015
15 September 2015
(SDM) dari posisi saat ini sebanyak 800 SDM. Investasi kantor ini senilai Rp 150 miliar dari kepemilikan biaya modal
atau
capital expenditure
(capex) senilai Rp 250 miliar per tahun2015. Setelah membangun gedung kantor, kini ATIC sedang membangun kawasan tempat tinggal untuk karyawan di daerah Gading Serpong. ATIC akan memilih perusahaan konstruksi untuk membangun kawasan tempat tinggal di lahan seluas 1,2 ha yang akan dibangun apartemen, fasilitas olah raga, fasilitas ibadah, dan parkir. Rencana biaya pembangunan sekitar Rp 38 miliar.
Anak usaha Anabatic Technologies (ATIC), yakni PT Q2 Technologies, bekerja sama dengan International Business
Machine (IBM) membangun sistem
Security Operation
Center
(SOC) untuk perusahaan lembaga keuangan sepertiperbankan dan asuransi. Model kerja sama bisnis ini adalah Q2 Technologies sebagai pemilik teknologi, sedangkan IBM sebagai provider pendukung teknologi. SOC adalah layanan
untuk me-monitoring
security profile
perbankan dan asuransi.Pada tahap awal, Q2 Technologies menginvestasikan dana Rp 10 miliar-Rp 15 miliar untuk 3 tahun mendatang.
Bank Tabungan Negara (BBTN) melakukan penandatangan naskah kesepahaman (memorandum of understanding/Mou) bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT). Melalui kerja sama ini, bersama Kemendesa PDTT, BTN menggali kerja sama jasa layanan perbankan, termasuk di dalamnya pemberian fasilitas kredit perumahan kepada pegawai di lingkungan Kemendesa PDTT. Perseroan mengajak kerja sama Kemendesa dalam hal pengelolaan dana dan pemberian jasa layanan perbankan di lingkungan Kemendesa. Mou ini juga dimaksudkan sebagai landasan untuk menjalankan bisnis sesuai dengan ruang lingkup kerja sama yang meliputi penyediaan jasa dan layanan perbankan, pemanfaatan layanan keuangan inklusif, dan dukungan program Kemendesa PDTT. Dari sisi BTN, setidaknya secara bisnis terdapat dua potensi pengembangan, yaitu dana dan kredit.
Mobile banking
Bank Internasional Indonesia (BNII) pada tahun2015 perusahaan telah mencapai 350 ribu user, dari tahun 2014 sebanyak 320 ribu user. Perseroan menargetkan pertumbuhan mobile banking tahun 2016 sebesar 15%. Untuk meningkatkan mobile banking sebesar 15% akan dilakukan melalui USSD, SMS
banking, dan
mobile banking
denganplatform internet banking
.Ke depan persroan akan terus berinvestasi untuk IT.
Bank Negara Indonesia (BBNI) akan memacu penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun ini melalui mekan\isme plasma dan linkage. Perseroan meyakini kedua mekanisme tersebut dapat membuat penyaluran KUR di sektor mikro yang ditargetkan Rp1 triliun pad tahun ini dapat tercapai.
Bank Permata (BNLI) memproyeksikan pertumbuhan kredit konsumer hanya single digit hingga akhir tahun ini. Dengan kondisi ekonomi yang melambat dan daya beli yang menurun, perseroan memprediksikan kredit konsumer hanya tumbuh 5%, dari tahun lalu yang tumbuh 10%.
BFI Finance Indonesia (BFIN) memperkirakan perlambatan pertumbuhan penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun. Hal ini dipicu atas keberlanjutan penurunan harga-harga komoditas. Perseroan memilih untuk mempertahankan kualitas kredit. Penyaluran pembiayaan semester II tahun ini diproyeksi di bawah realisasi semester I tahun ini. Hingga Agustus 2015, penyaluran
kredit BFIN mencapai Rp 6,8 triliun atau setara dengan 65% dari target pembiayaan yang mencapai Rp 10,5 triliun tahun ini. Bank Internasional Indonesia (BNII) menargetkan jumlah pengguna layanan e-banking perseroan pada 2016 meningkat 15%. Tahun ini, target jumlah pengguna e-banking perseroan sebanyak 350 ribu orang.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) menyiapkan proyek rumah susun Apartemen Mini (Anami) senilai Rp 200 miliar. Hunian vertikal tersebut juga dilengkapi sejumlah fasilitas termasuk rumah toko. Perseroan akan membangun empat menara Anami yang terletak di dekat kawasan industri satu Jababeka di muka pintu km 29 tol Cikarang Barat. Segmen yang dibidik adalah kalangan pekerja kawasan industri di Cikarang dan sekitarnya.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) telah menyerap belanja modal senilai Rp370 miliar hingga kini, sekitar 50% dari jumlah yang telah dialokasikan pada 2015. Perseroan belum akan mengubah target belanja modal pada tahun ini sebesar Rp735 miliar.
Greenwood Sejahtera (GWSA) mencari pinjaman untuk proyek The City Center (TCC) Batavia II dan Capital Square, yang masing-masing berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Untuk TCC dibutuhkan sekitar Rp400 miliar, begitu juga dengan Capital Square sekitar Rp400 miliar. Perseroan masih memiliki sisa penawaran umum berkelanjutan senilai Rp1,4 triliun. Namun biaya menerbitkan obligasi saat ini cukup mahal sehingga lebih memilih pinjaman bank.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mempermudah Warga Negara Asing (WNA) membuka tabungannya di bank dalam negeri. WNA yang diberikan kemudahan membuka rekening dibatasi USD 50 ribu. WNA yang ingin memiliki rekening di atas USD 50 ribu harus mengikuti aturan yang berlaku.
15 September 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 44,26 0,26 TLKM (US) 39 13.864 165
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,76 0,00 ANTM (GR) 0,02 324 0
Gold (US$)/Ounce 1109,30 0,20
Nickel (US$)/MT 9920,00 -380,00
Tin (US$)/MT 15600,00 70,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 57,65 -4,75
Coal (RB) (US$)/MT* 52,20 -11,16
CPO (ROTH) (US$)/MT 605,00 5,00
CPO (MYR)/MT 2022,50 18,50
Rubber (MYR/Kg) 681,00 2,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 807,95 3,45
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16370,96 -0,38 -8,15 14,94 13,72 2,79 2,62 4.976,0
USA NASDAQ COMPOSITE 4805,76 -0,34 1,47 20,96 18,36 3,24 3,03 7.606,0
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6084,59 -0,54 -7,33 15,07 13,78 1,71 1,65 1.477,4
CHINA SHANGHAI SE A SH 3263,37 -2,65 -3,72 13,11 11,65 1,58 1,43 4.013,4
CHINA SHENZHEN SE A SH 1738,91 -6,66 17,62 25,01 19,64 2,93 2,61 2.568,9
HONG KONG HANG SENG INDEX 21561,90 0,27 -8,66 10,71 9,96 1,13 1,06 1.729,0
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4390,38 0,69 -16,01 14,65 12,53 2,21 1,97 293,1
JAPAN NIKKEI 225 17965,70 -1,63 2,95 16,91 15,43 1,53 1,43 2.759,2
MALAYSIA KLCI 1639,63 2,25 -6,91 15,88 14,46 1,77 1,67 223,6
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2871,47 -0,57 -14,67 12,33 11,40 1,07 1,02 335,0
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 14.333,00 11,00 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0001
EUR/IDR 16.207,47 -43,39 EUR / USD 1,13 -0,0009
JPY/IDR 119,08 -0,27 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 10.196,63 4,84 SGD / USD 0,71 0,0006
AUD/IDR 10.260,56 52,31 AUD / USD 0,72 0,0021
GBP/IDR 22.109,51 -33,13 GBP / USD 1,54 -0,0001
CNY/IDR 2.250,84 0,00 CNY / USD 0,16 0,0002
MYR/IDR 3.325,52 7,74 MYR / USD 0,23 0,0004
KRW/IDR 12,11 0,02 100 KRW / USD 0,08 0,0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.33
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
15 September 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description August-15 July-15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.29 1.90 SBI (9M) 6,66058
Inflation YOY % 7.18 7.26 SBIS (9M) 6,66058
Inflation MOM % 0.39 0.93
Foreign Reserve (USD) 105.35 Bn 107.55 Bn
GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
15 Sep Indonesia Trade Balance Turun menjadi $919 juta dari $1332 juta
15 Sep Indonesia Total Exports YoY Naik menjadi -15.50% dari -19.23%
15 Sep Indonesia Total Imports YoY Naik menjadi -23.03% dari -28.44%
15 Sep US Retail Sales Advance MoM Turun menjadi 0.4% dari 0.6%
15 Sep US Empire Manufacturing Naik menjadi 0.50 dari -14.92
15 Sep US Industrial Production MoM Turun menjadi -0.2% dari 0.6%
15 Sep US Capacity Utilization Turun menjadi 77.8% dari 78.0%
15 Sep US Manufacturing Production Turun menjadi -0.3% dari -0.8%
15 Sep US Business Inventories Turun menjadi 0.2% dari 0.8%
16 Sep US CPI MoM Turun menjadi -0.1% dari 0.1%
16 Sep US CPI YoY Tetap 0.2%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
UNVR IJ 13850 1.09 3.84 BDMN IJ 38825 -0.96 -3.00 BBNI IJ 5200 1.96 1.94 ASII IJ 6750 -0.74 -2.12 UNTR IJ 20475 1.36 1.08 GGRM IJ 47900 -1.94 -1.92 TLKM IJ 2950 0.34 1.06 PGAS IJ 3930 -1.63 -1.65 BMRI IJ 9825 0.26 0.61 SMGR IJ 9950 -2.45 -1.56 MNCN IJ 2155 1.65 0.52 MDIA IJ 3300 -8.33 -1.23 LINK IJ 5675 2.71 0.48 SCMA IJ 2800 -2.44 -1.07 BIRD IJ 8000 1.91 0.39 IMAS IJ 3435 -9.61 -1.06 RMBA IJ 555 8.82 0.34 CPIN IJ 2485 -2.17 -0.95 PALM IJ 645 7.50 0.34 INDF IJ 6200 -1.59 -0.92
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Gelombang Seismic Indonesia
15 September 2015
15 September 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
DVLA 30.00
Cash Dividend 14 Sep-15 15 Sep-15 17 Oct-15 08 Oct-15
CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CTRS TBA
Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CTRP TBA
Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA
ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15
10 Sep – 16 Sep’15
BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15
15 Sep – 21 Sep’15
MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15
25 Sep – 01 Oct’15
HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15
05 Oct – 09 Oct’15
BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15
09 Oct – 22 Oct’15
BCAP Rights Issue 25:2 1642.00 02 Oct-15 05 Oct-15
09 Oct – 20 Oct’15
MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15
16 Oct – 22 Oct’15
ANTM Rights Issue 25:26-37 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15
22 Oct – 28 Oct’15
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
RALS RUPSLB 16-Sep-15
ADHI RUPSLB 16-Sep-15
HEXA RUPST/LB 17-Sep-15
RIGS RUPSLB 22-Sep-15
ADHI RUPSLB 22-Sep-15
MIKA RUPSLB 23-Sep-15
BABP RUPSLB 25-Sep-15
INPP RUPSLB 29-Sep-15
BCIC RUPST 29-Sep-15
PNBS RUPSLB 02-Okt-15
BBNI RUPSLB 02-Okt-15
BMRI RUPSLB 05-Okt-15
ANTM RUPSLB 07-Okt-15
15 September 2015
15 September 2015
UNVR
TRADING BUY
S1 39350 R1 40700 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 38000 R2 42050
Closing
Price 40250
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 39350-Rp 40700
• Entry Rp 40250, take Profit Rp 40700
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 61.08 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 28.31 Positif
Bollinger Band (Mid) 37663 Positif
MA5 38500 Positif 28,000 32,000 36,000 40,000 44,000
March April May Jun Jul August September UNVR Upward Sloping Channel
39,160 39,100 38,509.4 38,500 37,690 37,400 33,000 39,160 40,250 40,250 40,250 42,100 42,100 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 45.34, Stochastic %K = 66.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
45.3382 45.3382 20 66.6667 66.6667 80 -600 -400 -200 0 200 400 600 0 UNVR - MACD (5,3) = -364.85, Signal() = -178.39
-364.855 -178.387 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNVR - TSI(3,5,3) = 28.31, Volume() = 1,394,300.00
11.9592 0.00000 28.3074
1,394,300
UNVR - William's % R(14) = -2.21, Volume() = 1,394,300.00 -2.21402 1,394,300
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
LSIP
TRADING BUY
S1 1165 R1 1245 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1085 R2 1325
Closing
Price 1210
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1165-Rp 1245
• Entry Rp 1210, take Profit Rp 1245
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 75.99 Positif
MACD 19.86 Positif
True Strength Index (TSI) 40.78 Positif
Bollinger Band (Mid) 1061 Positif
MA5 1155 Positif 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000
March April May Jun Jul August September
LSIP Wedge 1,117.5 1,069.25 1,057 1,015 997.222 997.222 997.222 1,150 1,155 1,210 1,210 1,210 1,404.67 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 73.68, Stochastic %K = 76.68, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
73.6779 73.6779 20 76.6785 76.6785 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 LSIP - MACD (5,3) = -21.92, Signal() = -19.05
-21.9233 -19.0483 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 LSIP - TSI(3,5,3) = 40.78, Volume() = 36,178,900.00
35.7921 0.00000 40.7796
36,178,900
LSIP - William's % R(14) = -7.94, Volume() = 36,178,900.00 -7.93651
36,178,900
15 September 2015
15 September 2015
UNTR
TRADING BUY
S1 18050 R1 18775 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 17325 R2 19500
Closing
Price 18525
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 18050-Rp 18775
• Entry Rp 18525, take Profit Rp 18775
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 41.93 Positif
MACD -64.48 Positif
True Strength Index (TSI) -16.96 Positif
Bollinger Band (Mid) 18290 Positif
MA5 18040 Positif 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000 24,000
March April May Jun Jul August September UNTR Broadening Wedge
18,525 18,450 18,040 17,300 17,300 16,250 16,250 18,525 18,525 18,568.8 20,700 22,500 22,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 12.61, Stochastic %K = 23.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 12.6138 12.6138 23.3909 23.3909 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 UNTR - MACD (5,3) = 17.36, Signal() = 100.20
17.3642 100.195 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNTR - TSI(3,5,3) = -16.96, Volume() = 1,983,400.00
-16.9619 -19.0634 0.00000
1,983,400
UNTR - William's % R(14) = -56.49, Volume() = 1,983,400.00 -56.4935 1,983,400
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
AKRA
TRADING BUY
S1 5650 R1 5850 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 5450 R2 6050
Closing
Price 5750
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 5650-Rp 5850 • Entry Rp 5750, take Profit Rp 5850
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 51.23 Negatif
MACD 4.23 Positif
True Strength Index (TSI) 4.02 Positif
Bollinger Band (Mid) 5665 Positif
MA5 5725 Positif 4,000 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000
March April May Jun Jul August September AKRA Upward Sloping Channel
5,725 5,676.25 5,668.75 5,610 5,610 5,500 5,377.73 5,750 5,750 5,750 5,950 6,166.67 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 50.91, Stochastic %K = 48.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
48.1481 48.1481 20 50.9125 50.9125 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 AKRA - MACD (5,3) = -7.57, Signal() = -4.52
-7.56959 -4.51925 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AKRA - TSI(3,5,3) = 4.02, Volume() = 5,701,100.00
1.79026 0.00000 4.01903
5,701,100
AKRA - William's % R(14) = -51.85, Volume() = 5,701,100.00 -51.8519 5,701,100
15 September 2015
15 September 2015
INDX
TRADING BUY
S1 231 R1 305 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 157 R2 379
Closing
Price 273
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 231-Rp 305 • Entry Rp 273, take Profit Rp 305
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 67.27 Positif
MACD 4.09 Positif
True Strength Index (TSI) 18.13 Positif
Bollinger Band (Mid) 253 Positif
MA5 276.8 Negatif 200 300 400 500 600
March April May Jun Jul August September INDX Broadening Wedge
273 273 250.25 249.5 165 125 125 273 276.8 340 352 352 393.509 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 INDX - Stochastic %D(6,3,3) = 61.07, Stochastic %K = 51.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
51.5862 51.5862 20 61.0703 61.0703 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 INDX - MACD (5,3) = -4.02, Signal() = -5.59
-5.59231 -4.01784 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 INDX - TSI(3,5,3) = 18.13, Volume() = 541,400.00
18.133
0.00000
23.0008 541,400
INDX - William's % R(14) = -38.29, Volume() = 541,400.00 -38.2857 541,400
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
EMDE
TRADING BUY
S1 200 R1 215 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 190 R2 225
Closing
Price 206
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 200-Rp 215 • Entry Rp 206, take Profit Rp 215
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 79.79 Negatif
MACD 5.38 Positif
True Strength Index (TSI) 50.68 Positif
Bollinger Band (Mid) 177 Positif
MA5 199.6 Positif 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0
March April May Jun Jul August September EMDE Upward Sloping Channel
199.6 191.25 178 178 177.3 165 150.399 202 206 206 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 EMDE - Stochastic %D(6,3,3) = 82.41, Stochastic %K = 86.81, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
82.4117 80 20 82.4117 86.8056 86.8056 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 EMDE - MACD (5,3) = -4.25, Signal() = -4.55
-4.55244 -4.2459 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 EMDE - TSI(3,5,3) = 50.68, Volume() = 8,591,500.00
46.4518 0.00000 50.6763
8,591,500
EMDE - William's % R(14) = -9.46, Volume() = 8,591,500.00 -9.45946 8,591,500
15 September 2015
15 September 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
14-09-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 18125 18125 18725 16325 17525 18725 19925 Positif Positif Positif 20850 14425
LSIP Trading Buy 1210 1210 1245 1085 1165 1245 1325 Positif Positif Positif 1425 910
SGRO Trading Buy 1330 1330 1355 1255 1305 1355 1405 Positif Positif Negatif 1750 1290
Mining
PTBA Trading Sell 5625 5625 5550 5350 5550 5750 5950 Negatif Negatif Negatif 6625 5025
ADRO Trading Buy 570 570 580 540 560 580 600 Negatif Positif Positif 650 467
MEDC Trading Buy 1380 1380 1390 1340 1365 1390 1415 Positif Positif Positif 2590 1240
INCO Trading Buy 1555 1555 1600 1400 1500 1600 1700 Positif Positif Positif 2135 1190
ANTM Trading Sell 483 483 480 470 480 490 500 Positif Negatif Negatif 655 450
TINS Trading Buy 610 610 625 575 600 625 650 Positif Positif Positif 705 510
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 915 915 905 885 905 925 945 Negatif Negatif Negatif 1140 830
SMGR Trading Buy 10200 10200 10475 9875 10075 10275 10475 Positif Negatif Positif 10500 7100
INTP Trading Buy 19975 19975 20150 19200 19675 20150 20625 Positif Positif Positif 20900 16175
SMCB Trading Sell 1050 1050 1030 990 1030 1070 1110 Negatif Negatif Negatif 1495 895
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6125 6125 8350 5900 6050 6200 6350 Positif Positif Positif 6875 5450
GJTL Trading Buy 485 485 505 462 477 492 505 Positif Positif Positif 760 418
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 5325 5325 5550 5025 5200 5375 5550 Positif Positif Positif 6325 4560
GGRM Trading Buy 42025 42025 42500 40400 41450 42500 43550 Positif Positif Positif 50075 41000
UNVR Trading Buy 40250 40250 40700 38000 39350 40700 42050 Positif Positif Positif 40400 33000
KLBF Trading Sell 1545 1545 1510 1510 1535 1560 1585 Negatif Negatif Positif 1745 1405
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1500 1500 1525 1415 1470 1525 1580 Positif Negatif Positif 1845 1285
PTPP Trading Sell 3450 3450 3415 3355 3415 3475 3535 Negatif Negatif Negatif 3960 2960
WIKA Trading Sell 2640 2640 2600 2485 2600 2715 2830 Negatif Negatif Negatif 2920 2370
ADHI Trading Sell 2115 2115 2085 2000 2085 2170 2255 Negatif Negatif Negatif 2380 1665
WSKT Trading Sell 1610 1610 1595 1555 1595 1635 1675 Positif Negatif Negatif 1845 1505
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2665 2665 2725 2545 2635 2725 2815 Positif Positif Positif 4020 2150
JSMR Trading Buy 4975 4975 4995 4915 4955 4995 5025 Positif Negatif Positif 5750 4810
ISAT Trading Sell 3530 3530 3440 3170 3440 3710 3980 Negatif Negatif Negatif 4400 3695
TLKM Trading Buy 2785 2785 2800 2730 2765 2800 2835 Positif Positif Positif 2970 2590
Finance
BMRI Trading Sell 8650 8650 8500 8500 8600 8700 8800 Negatif Negatif Negatif 10075 8125
BBRI Trading Sell 9625 9625 9525 9325 9525 9725 9925 Negatif Negatif Negatif 10875 9025
BBNI Trading Sell 4450 4450 4395 4315 4395 4475 4555 Negatif Negatif Negatif 5250 4070
BBCA Trading Buy 12100 12100 12375 11775 11975 12175 12375 Positif Positif Positif 13900 11000
BBTN Trading Sell 1010 1010 990 990 1005 1020 1035 Negatif Negatif Negatif 1255 935
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 18525 18525 18775 17325 18050 18775 19500 Positif Positif Positif 20750 16050