• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

"Heny Sucihati" <henysucihati@bps.go.id>, "Kepala Bidang Distribusi 6100" <kabiddist6100@bps.go.id>

No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

INFLASI KOTA PONTIANAK OKTOBER 2016 SEBESAR -0,36 PERSEN (DEFLASI)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Februari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.

Pada Oktober 2016 di kota Pontianak terjadi deflasi sebesar -0,36 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,46.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks tiga kelompok pengeluaran dan kenaikan indeks pada 4 kelompok pengeluaran. Penurunan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan -2,42 persen; kelompok sandang -0,24 persen; dan kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,51 persen. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,01 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 1,30 persen; kelompok kesehatan 0,29 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,22 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender

Oktober 2016

sebesar

2,85

persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun

(

Oktober 2016

terhadap

Oktober 2015

) sebesar

3,70

persen.

(2)

2

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di kota Pontianak pada bulan Oktober 2016 terjadi deflasi -0,36 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,94 pada September 2016 menjadi 133,46 pada Oktober 2016.

Tingkat inflasi tahun kalender

Oktober 2016

sebesar

2,85

persen dan tingkat inflasi

tahun ke tahun (

Oktober 2016

terhadap

Oktober 2015

) sebesar

3,70

persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks tiga kelompok pengeluaran dan kenaikan indeks pada 4 kelompok pengeluaran. Penurunan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan -2,42 persen; kelompok sandang -0,24 persen; dan kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,51 persen. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,01 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 1,30 persen; kelompok kesehatan 0,29 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,22 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi secara berurutan pada Oktober 2016 adalah : tukang bukan mandor; tariff listrik; kangkung; tomat sayur; buku tulis bergaris; beras; sawi hijau; udang basah; telur ayam ras; tomat buah.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi secara berurutan pada Oktober 2016 adalah : daging ayam ras; kembung/gembung; tariff pulsa ponsel; bawang merah; jeruk; kacang panjang; angkutan udara; kentang; cabai rawit; dan minyak goreng.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Pontianak Bulan Oktober 2016

,

Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke

Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (Tahun 2012 = 100)

IHK IHK Inflasi Inflasi Inflasi Kelompok Pengeluaran Sept Okt Okt Tahun Tahun Ke

2016 2016 2016*) 2016**) Tahun ***)

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

Umum 133.94 133.46 -0.36 2.85 3.70

1 Bahan Makanan 139.79 136.41 -2.42 3.08 3.36

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau137.99 138.01 0.01 6.06 6.44

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 138.62 140.42 1.30 3.01 3.75

4 Sandang 119.60 119.31 -0.24 4.45 4.13

5 Kesehatan 139.52 139.93 0.29 2.94 3.75

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 121.19 121.46 0.22 4.93 4.95

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 125.59 124.95 -0.51 -2.21 0.56

*) Persentase perubahan IHK Okt 2016 terhadapIHK Sept 2016 **) Persentase perubahan IHK Okt 2016 terhadap IHK Des 2015 ***) Persentase perubahan IHK Okt 2016 terhadap IHK Okt 2015

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Oktober 2016 yaitu: kelompok bahan makanan -0,5803 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,030 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,2850 persen; kelompok sandang -0,0148 persen; kelompok kesehatan 0,0162 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0137 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan - 0,0870 persen.

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

Tabel 2.

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pontianak (2012 = 100)

Bulan Oktober 2016

Kelompok Andil Inflasi (%)

[1] [2]

Umum -0.3642

1 Bahan Makanan -0.5803

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.0030

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0.2850

4 Sandang -0.0148

5 Kesehatan 0.0162

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.0137

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0.0870

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Pontianak (2012 = 100)

Oktober 2015 – Oktober 2016

Gambar 2

Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Kota Pontianak Bulan Oktober 2016

-0.5803 0.03 0.285 -0.148 0.0162 0.0137 -0.087 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 Sumbangan Inflasi

Figure 1

(4)

4

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Oktober 2016 mengalami deflasi sebesar -2,42 persen atau terjadi penurunan indeks dari 139,79 pada September 2016 menjadi 136,41 pada Oktober 2016.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 7 sub kelompok mengalami deflasi dan 3 sub kelompok mengalami inflasi, dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar -7,36 persen sedangkan deflasi terendah adalah sub kelompok lemak dan minyak sebesar -1,74 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,81 persen dan terendah sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,12 persen.

Kelompok ini pada Oktober 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,5803 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi tertinggi secara berurutan daging ayam ras -0,1852 persen; kembung/gembung -0,1312 persen; bawang merah -0,0538 persen; jeruk -0,0465 persen; kacang panjang -0,0378 persen; kentang -0,0277 persen; cabai rawit -0,0239 persen; minyak goreng -0,215 persen; ketimun -0,0190 persen dan apel -0,0181 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada pada pada Oktober 2016 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 137,99 pada September 2016 menjadi 138,01 pada Oktober 2016.

Dari tiga sub kelompoknya, satu sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok tembakau dan minuman yang beralkohol 0,17 persen. Dua sub kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu sub kelompok makanan jadi -0,01 persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol -0,09 persen,

Kelompok ini pada Oktober 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0030 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar berurutan yaitu rokok putih 0,0057 persen; rokok kretek 0,0011 persen; kemasan 0,0007 persen; kopi bubuk 0,0003 persen; teh 0,0002 persen,; minuman kesegaran 0,0001 persen. Sedagkan yang memberikan subangan deflasi adalah gula pasir sebesar -0,0046 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini Oktober 2016 mengalami inflasi 130 persen atau terjadi kenaikan indekas indeks dari 138,62 pada September 2016 menjadi 140,42 pada Oktober 2016.

Dari 4 sub kelompoknya, tiga sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan satu sub kelompok mengalami penurunan indeks. Sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah adalah sub kelompok biaya tempat tinggal 1,65 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 1,41 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,12 persen; sedangkan sub kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah sub kelompok perlengkapan rumah tangga -0,03 persen.

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

Kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi 0,2850 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi berurutan adalah tukang bukan mandor 0,2083 persen; tarif listrik 0,0779 persen; seng 0,0015 persen; sabun detergen bubuk/cair 0,0014 persen; tissue 0,0013 persen; bola lampu 0,0012 persen; sprey 0,0007 persen; pembasmi nyamuk bakar 0,0002 persen.

4. Sandang

Indeks Harga Konsumen pada kelompok Sandang pada Oktober 2016 mengalami deflasi -0,24 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,60 pada September 2016 menjadi 119,31 pada Oktober 2016.

Dari empat sub kelompoknya, satu sub kelompok mengalami kenaikan indeks, dua sub kelompok mengalami penurunan indeks dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,17 persen. Yang mengalami penurunan indeks yaitu sub kelompok sandang wanita -0,14 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya -0,78 persen. Sedangkan sub kelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini pada Oktober 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi -0,0148 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan deflasi adalah blus wanita -0,0014 persen; gaun terusan - 0,0034 persen; dan emas perhiasan -0,0015 persen.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada Oktober 2016 mengalami inflasi 0,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 139,52 pada September 2016 menjadi 139,92 pada Oktober 2016.

Pada Oktober 2016 ini, semua sub kelompok dalam kelompoknya mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok jasa kesehatan 0,06 persen; sub kelompok obat-obatan 0,02 persen; sub kelompok jasa perawatan jasmani 0,33 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,60 persen.

Kelompok ini pada Oktober 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0162 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah shampoo 0,0070 persen; bedak 0,0016 persen; hand body lotion 0,0029 persen; tarif gunting rambut wanita 0,0021 persen; sikat gigi 0,0013 persen; check up 0,0011 persen; obat sakit kepala 0,0002 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Oktober 2016 mengalami inflasi 0,22 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,19 pada September 2016 menjadi 121,46 pada Oktober 2016.

Pada Oktober 2016 ini, dari empat sub kelompok dalam kelompoknya tiga sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok jasa pendidikan; yaitu sub kelompok kursus-kursus/pelatihan; sub kelompok rekreasi; dan sub olah raga. Sedang sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik 2,00 persen.

(6)

6

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

Kelompok ini pada Oktober 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0137 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah buku tulis bergaris persen; sedangkan yang memberikan sumbangan/andil deflasi adalah lap top/note book -0,0023 persen.

7. Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa pada Oktober 2016 menngalami deflasi sebesar -0,51 persen atau terjadi penurunan indeks dari 125,59 pada September 2016 dan menjadi 124,95 pada Oktober 2016.

Dari empat sub kelompoknya dua sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu : sub kelompok sarana dan penunjang transport dan sub kelompok jasa keuangan. Sedangkan yang mengalami penurunan indeks adalah sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar -1,54 persendan sub kelompok transport sebesar -0,18 persen.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Oktober 2016 memberikan sumbangan deflasi -0,0780 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi tertinggi adalah tarif pulsa ponsel -0,0672 persen dan angkutan udara -0,0293 persen.

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Oktober) 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) masing-masing sebesar 2,85 persen dan 3,70 persen . Sedangkan tingkat inflasi kalender pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 4,9 persen dan 5,30 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun untuk (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013 ) dan (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) masing-masing 5,25 persen dan 9,79 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Tahun ke Tahun,

Tahun 2014 – 2016

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

1. Oktober -0.42 -0.07 -0.36

2. Januari - Oktober (Tahun Kalender) 4.9 5.30 2.85

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada Oktober 2016 dari 82 Kota IHK di Indonesia tercatat 48 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,32 persen dengan IHK 130,83 dan terendah terjadi di Depok dan Manado sebesar 0,01 persen dengan IHK 123,65 dan IHK 124,03 Deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar -1,10 persen dengan IHK 125,95 dan terendah terjadi Banda Aceh sebesar -0,02 persen dengan IHK 118,92.

Perbandingan Antarkota di Pulau Kalimantan

Kota-kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan yang berjumlah 9 kota, pada Oktober 2016 tercatat 1 kota mengalami inflasi dan 8 kota deflasi. Inflasi terjadi di Tarakan sebesar 0,31 persen dengan IHK 135,52. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung sebesar -1,08 persen dengan IHK 123,89 dan terendah terjadi Balikpapan sebesar -0,07 persen dengan IHK 129,79.

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Oktober

2016

Kota-Kota di Pulau Kalimantan (2012=100)

NO KOTA IHK Inflasi/Deflasi (%) [1] [2] [3] 1 TARAKAN 135.52 0.31 2 BALIKPAPAN 129.79 -0.07 3 SAMARINDA 127.36 -0.10 4 BANJARMASIN 125.11 -0.26 5 PALANGKARAYA 121.57 -0.34 6 PONTIANAK 133.46 -0.36 7 SINGKAWANG 124.45 -0.40 8 SAMPIT 124.53 -0.63 9 TANJUNG 123.89 -1.08 OKTOBER

Gambar 3.

Perbandingan Inflasi Bulan Oktober 2016

Antar Kota di Pulau Kalimantan (%)

(8)

8

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen Kota Pontianak Bulan Oktober 2016

dan Perubahannya Serta Sumbangan Inflasi

(Tahun 2012 = 100)

[1] [2] [3] [4] [5]

UMUM 133.94 133.46 -0.36 -0.3642

I. BAHAN MAKANAN 139.79 136.41 -2.42 -0.5803

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 133.69 134.08 0.29 0.0142

Daging dan Hasil-hasilnya 122.50 113.49 -7.36 -0.1992

Ikan Segar 135.96 131.39 -3.36 -0.1355

Ikan Diaw etkan 149.06 150.27 0.81 0.0087

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 130.07 130.22 0.12 0.0039

Sayur-sayuran 173.26 166.26 -4.04 -0.0959

Kacang - kacangan 125.77 125.64 -0.10 -0.0007

Buah - buahan 169.11 161.39 -4.57 -0.0784

Bumbu - bumbuan 178.03 170.85 -4.03 -0.0769

Lemak dan Minyak 119.21 117.13 -1.74 -0.0205

Bahan Makanan Lainnya 157.92 157.92 0.00 0.0000

II. MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 137.99 138.01 0.01 0.0030

Makanan Jadi 135.56 135.55 -0.01 -0.0005

Minuman yang Tidak Beralkohol 137.92 137.79 -0.09 -0.0033

Tembakau dan Minuman Beralkohol 145.94 146.19 0.17 0.0068

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 138.62 140.42 1.30 0.2850

Biaya Tempat Tinggal 144.57 146.96 1.65 0.2038

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 133.89 135.78 1.41 0.0791

Perlengkapan Rumahtangga 135.13 135.09 -0.03 -0.0006 Penyelenggaraan Rumahtangga 124.08 124.23 0.12 0.0027 IV. SANDANG 119.60 119.31 -0.24 -0.0148 Sandang Laki-laki 127.57 127.79 0.17 0.0023 Sandang Wanita 126.32 126.14 -0.14 -0.0021 Sandang Anak-anak 135.64 135.64 0.00 0.0000

Barang Pribadi dan Sandang Lain 102.55 101.75 -0.78 -0.0150

V. KESEHATAN 139.52 139.93 0.29 0.0162

Jasa Kesehatan 145.13 145.22 0.06 0.0011

Obat-obatan 121.79 121.81 0.02 0.0002

Jasa Peraw atan Jasmani 197.80 198.46 0.33 0.0021

Peraw atan Jasmani dan Kosmetika 131.62 132.41 0.60 0.0128

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 121.19 121.46 0.22 0.0137

Jasa Pendidikan 123.85 123.85 0.00 0.0000

Kursus-kursus/Pelatihan 113.15 113.15 0.00 0.0000

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 112.77 115.02 2.00 0.0137

Rekreasi 120.83 120.83 0.00 0.0000

Olahraga 142.41 142.41 0.00 0.0000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 125.59 124.95 -0.51 -0.087

Transpor 140.38 140.13 -0.18 -0.0198

Komunikasi dan Pengiriman 102.30 100.72 -1.54 -0.0672

Sarana dan Penunjang Transpor 115.57 115.57 0.00 0.0000

Jasa Keuangan 114.56 114.56 0.00 0.0000

Kelom pok/Sub Kelom pok IHK Sept 2016 IHK Okt 2016 % Perubahan Terhadap Sept 2016 Sum bangan Inflasi

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

Tabel 6.

Perbandingan IHK Dan Inflasi Oktober 2016 di 82 Kota Se Indonesia (Tahun 2012 = 100) No Kota IHK Oktober 2016 % Perubahan Terhadap September 2016 [1] [2] [3] [4] 1 SIBOLGA 130.83 1.32 2 JAMBI 126.13 1.19 3 MEDAN 131.74 1.11 4 TUAL 138.16 0.74 5 PEKANBARU 125.96 0.67 6 PEMATANG SIANTAR 130.32 0.63 7 BOGOR 125.11 0.59 8 BANDAR LAMPUNG 125.88 0.58 9 PADANG 131.90 0.56 10 BUNGO 123.70 0.55 11 BENGKULU 134.76 0.53 12 AMBON 124.59 0.53 13 PADANGSIDIMPUAN 124.37 0.50 14 TEMBILAHAN 129.65 0.49 15 DUMAI 126.50 0.47 16 BAU-BAU 130.13 0.42 17 MATARAM 123.13 0.40 18 BUKITTINGGI 125.66 0.37 19 MEULABOH 125.25 0.32 20 LUBUKLINGGAU 123.11 0.32 21 TANJUNG PANDAN 132.11 0.31 22 TARAKAN 135.52 0.31 23 TANJUNG PINANG 125.36 0.26 24 MAUMERE 118.72 0.26 25 DKI JAKARTA 125.63 0.25 26 LHOKSEUMAWE 121.79 0.22 27 TEGAL 122.18 0.22 28 PARE-PARE 120.78 0.22 29 KUDUS 129.94 0.19 30 KUPANG 125.63 0.18 31 SERANG 132.44 0.17 32 BANDUNG 123.84 0.14 33 KENDARI 121.79 0.12 34 CIREBON 120.73 0.10 35 BATAM 125.43 0.07 36 TANGERANG 131.99 0.07 37 SEMARANG 123.67 0.06 38 CILEGON 129.14 0.06 39 YOGYAKARTA 122.39 0.05 40 BULUKUMBA 129.09 0.05 41 METRO 133.11 0.04

(10)

10

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

No Kota IHK Oktober 2016 % Perubahan Terhadap September 2016 [1] [2] [3] [4] 42 TASIKMALAYA 123.49 0.04 43 CILACAP 127.01 0.04 44 SUKABUMI 124.01 0.02 45 PURWOKERTO 121.84 0.02 46 MAKASSAR 125.53 0.02 47 DEPOK 123.65 0.01 48 MANADO 124.03 0.01 49 BANDA ACEH 118.92 -0.02 50 MERAUKE 130.73 -0.02 51 SUMENEP 121.72 -0.05 52 BEKASI 121.77 -0.07 53 MADIUN 121.57 -0.07 54 BALIKPAPAN 129.79 -0.07 55 PALEMBANG 123.43 -0.08 56 KEDIRI 121.48 -0.08 57 JAYAPURA 126.72 -0.09 58 SURAKARTA 121.31 -0.10 59 SURABAYA 124.75 -0.10 60 SAMARINDA 127.36 -0.10 61 MAMUJU 123.73 -0.17 62 BANYUWANGI 121.62 -0.18 63 DENPASAR 121.92 -0.19 64 MALANG 125.06 -0.20 65 PALOPO 122.78 -0.20 66 PROBOLINGGO 122.05 -0.21 67 TERNATE 129.51 -0.21 68 JEMBER 121.05 -0.26 69 BANJARMASIN 125.11 -0.26 70 SINGARAJA 133.21 -0.32 71 PANGKAL PINANG 130.12 -0.34 72 PALANGKARAYA 121.57 -0.34 73 PONTIANAK 133.46 -0.36 74 SINGKAWANG 124.45 -0.40 75 WATAMPONE 119.58 -0.42 76 GORONTALO 120.47 -0.42 77 BIMA 128.53 -0.46 78 SAMPIT 124.53 -0.63 79 MANOKWARI 119.80 -0.82 80 PALU 125.04 -0.95 81 TANJUNG 123.89 -1.08 82 SORONG 125.95 -1.10

(11)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 58/11/61/Th. XIX, 1 Nopember 2016

Informasi lebih lanjut hubungi:

Arianto, S.Si. SE, M.Si Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telepon: 0561-735345 E-mail : distribusi6100@bps.go.id

Website http://kalbar@bps.go.id

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan sistem dan prosedur pengeluaran kas uang persediaan pada dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah kabupaten

memiliki intense turnover selain berusaha mencari lowongan kerja dan merasa tidak betah bekerja diperusahaan juga memiliki gejala- gejala sering mengeluh, merasa

Grafik rata-rata pengujian kekuatan geser dengan voltase 2.30 V menunjukkan grafik hubungan antara tegangan geser dan regangan yang terjadi pada benda kerja yang

Untuk positioning strategy di ZOE, distribution strategy dan sales force strategy tidak dapat digunakan karena bisnis model ZOE adalah sebuah taman bacaan yang dilengkapi

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah pendekatan penelitian komparatif yang membandingkan antara model Altman Z-score , Springate dan

Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sebuah aplikasi yang mampu membantu mempermudah pekerjaan para engineer dalam mendeteksi availability sebuah perangkat

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (4,120).. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

Pengembangan obyek dan daya tarik wisata Indonesia sangat diperlukan dalam kerangka pengembangan pariwisata nasional dan dapat berfungsi sebagai sarana pemerataan pembangunan