• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN

PORTOFOLIOTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

IPS DENGAN MENGONTROL SIKAP ILMIAH SISWA

KELAS IV GUGUS LETDA KAJENG KECAMATAN

DENPASAR UTARA

I Gst. Ag Ayu Padma Dewi

1

, I Gst. A. Oka Negara

2

, I Wyn. Sujana

3

1,2,3

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: gunggeck34@yahoo.com1, igustiagungokanegara@yahoo.com2,

wayan_sujana@yahoo.com3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu menggunakan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara yang terdiri dari 6 sekolah yang total populasinya berjumlah 380 siswa. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling, sehingga diperoleh 2 sekolah yaitu sekolah kontrol dan sekolah eksperimen. Penyetaraan sampel dilakukan dengan sistem

matching, sehingga diperoleh 34 siswa kelompok kontrol dan 34 siswa kelompok

eksperimen. Metode pengumpulan data menggunakan rubrik untuk keterampilan IPS dan untuk sikap ilmiah menggunakan kuisioner skala Likert. Data dianalisis menggunakan analisis kovarian.

Berdasarkan hasil analisis kovarian diperoleh Fhitung = 4,450 dan Ftabel(1,65:0,05) = 3,23 yang berarti Fhitung > Ftabel maka H0 yang berbunyi tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dengan mengontrol sikap ilmiah siswa, ditolak. Berdasarkan koefisien determinasi diketahui bahwa 11,1% variasi yang terjadi pada hasil belajar keterampilan IPS disebabkan oleh pengaruh sikap ilmiah. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio terhadap hasil belajar keterampilan IPS dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.

Kata kunci : pendekatan saintifik, asesmen portofolio, hasil belajar keterampilan IPS,

sikap ilmiah

Abstract

The research was aimed to know the significant difference of IPS result between students which was learned through scientific approach and students which was learned through scientific approach based portofolio assessment by controlling scientific behavior the students of class IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.The kind of this research was quasi experiment with non equivalent control group design. Subject of this research was students of class IV Gugus Letda Kajeng regrency Denpasar Utara. That

(2)

consist of 6 schools which amount population was 380 students. This sample decision used random sampling technique, so could be gained 2 schools which were controlled school and experiment school. Sampel equivalency was done by matching system, so could be gained 34 students group controlled and 34 experiment students group. Data collected method used rubric for IPS skill and questioner skala Likert behavior. Data was analysed by covarian analysis.

The data analyzed by using covariant aanalys. Based on the result of covariance analyze obtained Fhitung = 4,450 and Ftabel(1,65:0,05) = 3,23 its meaning Fcalculate > Ftabel hence H0 that sound there is no significant difference of learning result of social science between the student group who was teached with scientific approach with the student who was teached with scientific approach based on assessment portofolio by to control spiritual attitude is rejected. Based determination coefeicient known that 11,1% variation was occurred on the learning result caused by the effect of scientific attitude. Based on the result can be conduded that there is effect of significant scientific apporoach based on assement portofolio toward learning result of social science by control grade IV student’s scientific attitude of elementary school of cluster of Letda Kajeng subdistrict of north Denpasar.

Keywords : scientific approach, portofolio assessment, ips skill result, scientific behavior.

PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 dikembangkan

dengan tujuan mewujudkan tujuan

pendidikan nasional, yakni :

“Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab’. Pengembangan potensi peserta didik harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan

perkembangan psikis peserta didik

sehingga pendidikan pada tingkat sekolah dasar harus fokus pada pengembangan sikap dan perilaku. Peserta didik harus dibimbing untuk mengenal potensinya sejak dini dan mampu mengembangkan potensi tersebut dengan bantuan guru sehingga dapat menjadi generasi yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan bangsa dan negara.

Penerapan kurikulum 2013

memerlukan perubahan paradigma

pembelajaran, di mana peserta didik dilatih untuk belajar mengobservasi, mengajukan

pertanyaan, mengumpulkan data,

menganalisis data, dan

mengkomunikasikan hasil belajar yang disebut pendekatan saintifik. Pendekatan ini

perlu dilakukan untuk dapat

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk belajar mandiri dan berpikir kreatif.

Perubahan kurikulum 2013 disertai dengan

perubahan cara menilai kompetensi

perserta didik.

Kompetensi yang dimaksud

merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai. Pembelajaran

dalam kurikulum 2013 menggunakan

penilaian autentik yang digunakan untuk menilai pengetahuan dan keterampilan peserta didik ditinjau dari penerapan pengetahuan dan keterampilan tersebut. Pada umunya, penilaian autentik dilakukan dengan menugaskan pada peserta didik untuk melaksanakan sebuah tugas dan guru menggunakan rubrik dalam menilai kinerja peserta didik. Penggunaan penilaian autentik diharapkan akan dapat membuat peserta didik untuk lebih giat belajar.

Menurut Sani (2014:3 ) Pendidikan pada saat ini seharusnya membentuk siswa

yang dapat menghadapi kemajuan

teknologi informasi, kerusakan lingkungan, konvergensi ilmu dan teknologi, ekomoni berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, serta pergeseran

kekuatan ekonomi dunia. Kerusakan

lingkungan merupakan permasalahan yang berpengaruh dalam kehidupan dan harus dihadapi siswa sehingga mereka perlu

dibekali dengan kemampuan untuk

menjaga lingkungan dan mengatasi

(3)

memiliki kemampuan berkomunikasi yang memadai serta menguasai teknologi dalam kancah globalisasi dan persaingan dalam bekerja. Keterampilan berpikir kreatif dan

inovatif dibutuhkan dalam upaya

mengembangkan ilmu, teknologi, dan seni. Siswa harus dibekali dengan kemampuan untuk belajar sepanjang hayat, belajar dari aneka sumber, belajar bekerja sama, beradaptasi, dan menyelesaikan masalah.

Oleh sebab itu, paradigma

pembelajaran harus diubah karena

pembelajaran tradisional yang fokus pada penugasan materi tidak dapat digunakan

untuk mempersiapkan siswa untuk

berkompetisi pada masa depan. Peran guru

dalam pembelajaran harus bergeser

menjadi : 1) perancang pembelajaran agar siswa aktif mencari pengetahuan baru ; 2) fasilitator atau mediator untuk belajar. Ketika mengajarkan tentang suatu materi

pelajaran, guru harus memikirkan

bagaimana cara agar siswa menjadi santun, bertanggung jawab, jujur, dan memiliki karakteristik akhlak mulia lainnya. Penerapan pendekatan saintifik dapat membantu guru untuk membentuk siswa cakap, kreatif, serta memiliki ilmu yang dapat disesuaikan dengan perkembangan kemampuannya.

Menurut Sani (2014:50) “

Pendekatan Saintifik berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik ( ilmiah)

pada umumnya melibatkan kegiatan

pengamatan atau observasi yang

dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Pembelajaran dengan intregrasi kegiatan ilmiah pada umumnya

merupakan kegiatan inkuiri. Galileo

Education Network (2004) memberikan definisi mengenai inkuiri , yakni :

“Inquiry is the dynamic process of being open the wonder and puzzlements and coming to know and understand the world”.

Inkuiri dapat dijadikan sebagai

pendekatan pembelajaran, strategi

pembelajaran, atau metode pembelajaran.

Aktivitas belajar melalui inkuiri tidak

terlepas dari pengajuan pertanyaan yang terkait dengan permasalahan yang dikaji.

Penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran melibatkan

keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam

melaksanakan proses-proses tersebut,

bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa.

Pendekatan saintifik sesungguhnya

adalah pendekatan yang mampu

mengarahkan siswa untuk menjadi siswa yang cerdas, komunikatif dalam bergaul dan berinteraksi, serta mampu berpikir lateral (Depdikbud,2013). Setiap pendapat siswa, pertanyaan siswa , ataupun hasil karya siswa hendaknya selalu dihargai oleh lingkungan sekitarnya bukan hanya dihargai guru saja. Setelah siswa bersusah payah menciptakan suatu karya, guru memberikan

penilaian terhadap karya tersebut,

kemudian yang biasa terjadi adalah hasil karya tersebut diletakkan tidak beraturan, bahkan banyak karya siswa yang dibuang.

Di dunia pendidikan, istilah

portofolio sering digunakan baik dalam pembelajaran ataupun penilaian. Portofolio adalah semuan benda yang berbentuk bukti fisik sebagai sesuatu yang menunjukkan hasil kinerja siswa (Arikunto, 2011 : 254). Jadi apabila hasil karya yang telah dibuat siwa dengan bersusah payah, hanya diapresiasi dengan skor. Hal ini akan menurunkan motivasi siswa untuk berkarya

dan secara tidak langsung akan

menurunkan kreativitas siswa.

Portofolio tidak hanya berfungsi untuk menilai suatu karya siswa pada saat itu saja, namun jika hasil karya siswa dikumpulkan , maka guru , siswa dan

keluarga akan memperoleh banyak

manfaat. Portofolio dapat digunakan untuk mengukur kemajuan belajar siswa, menjadi

bahan refleksi bagi siswa sehingga

menimbulkan motivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya. Selain itu, portofolio juga

dapat digunakan sebagai sarana

komunikasi antara guru dan keluarga siswa. Asesmen portofolio dapat dilaksanakan oleh guru, siswa ataupun keluarga siswa.

(4)

Salah satu pelajaran yang dibelajarkan di sekolah dasar adalah Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ). Melalui pelajaran IPS siswa di didik menjadi warga

negara yang baik dan demokratis.

Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humoniora, serta kegiatan dasar

manusia yang diorganisasikan dan

disajikan secara ilmiah dan pedagogis /

psikologis untuk tujuan pendidikan .

(Somantri, 2001 : 92 ). Hal ini senada dengan pendapat (Sapriya, 2009 : 12) mengatakan bahwa pendidikan IPS di sekolah dasar sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu-ilmu social yang terintegrasi dengan humaniora dan ilmu pengetahuan alam yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di sekolah.

Perlu diketahui program sekolah dasar tidak harus merupakan program pendidikan disiplin ilmu, tetapi dapat secara inter-disiplin, hal ini mengingat pendidikan ditingkat sekolah adalah mempersiapkan siswa untuk terjun di masyarakat atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Untuk itu program pendidikan IPS disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sekolah dasar dan hakikat ilmu

pengetahuan itu sendiri. Program

pembelajaran IPS secara terpadu, mulai dari terpadu penuh hingga semi terpadu, makin tinggi tingkat pendidikannya makin

longgar keterpaduannya. (Gunawan,

2011:4 ).

Apabila kita telaah dengan cermat,

ilmu – ilmu social dengan Humaniora, dua

kajian yang berbeda, namun berkenaan dengan objek yang sama , yaitu kehidupan

manusia di masyarakat. IPS sendiri

mengintregrasikan keduanya. Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) tidak lain adalah mata pelajaran atau mata kuliah yang mempelajari kehidupan social yang

kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu –

ilmu social dan humaniora . (Sumaatmadja dkk, 2007 : 19 ).

Pendidikan IPS bertujuan membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan , keterampilan

dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan

negara. Untuk merealisasikan tujuan

tersebut, proses mengajar dan

membelajarkannya, tidak hanya terbatas

pada aspek – aspek pengetahuan (kognitif)

dan keterampilan ( psikomotor) saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif) dalam menghayati serta menyadari kehupan yang penuh dengan masalah , tantangan, hambatan dan persaingan ini. Melalui pendidikan IPS, anak didik dibina

dan dikembangkan kemampuan mental –

intelektualnya menjadi warga negara yang berketerampilan dan berkepedulian social serta bertanggung jawab sesuai dengan

nilai – nilai yang terkandung dalam

pancasila. (Sumaatmadja, 2007 : 20 ). Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dipandang perlu

untuk melakukan kajian tentang

pendekatan pembelajaran yang paling efektif dalam upaya meningkatkan hasil

belajar IPS siswa, sehingga peneliti

memfokuskan penelitian dengan judul Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbasis Asessmen Portofolio terhadap Hasil Belajar Keterampilan IPS dengan Mengontrol Sikap Ilmiah Siswa Kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara karena dengan pendekatan pembelajaran tersebut, peneliti dapat membelajarkan siswa dengan cara mengaitkan kegiatan dalam kehidupan sehari-harinya dengan pembelajaran di dalam kelas sehingga siswa akan lebih

mudah memahami dan pembelajaran

tersebut akan lebih bermakna.

Bertolak dari latar belakang yang telah diuraikan dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : (1) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok

siswa yang dibelajarkan melalui

pendekatan saintifik dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asessmen portofolio di kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara, (2) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dan kelompok siswa yang

(5)

dibelajarkan melalui pendekatan saintifik

berbasis asessmen portofolio dengan

mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.

Terkait dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan maka tujuan dalam

penelitian ini (1) Untuk mengetahui

perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan

saintifik dan kelompok siswa yang

dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asessmen portofolio di kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara, (2) Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan

IPS antara kelompok siswa yang

dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dan kelompok siswa yang dibelajarkan

melalui pendekatan saintifik berbasis

asessmen portofolio dengan mengontrol sikap ilmiah pada siswa kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.

METODE

Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi

experiment) menggunakan rancangan

Nonequivalen Control Group Design. . Hal

ini dilakukan karena : 1) proses

pengacakan (randomisasi) terhadap siswa yang telah dikelompokkan ke dalam

kelas –kelas tertentu tidak mungkin

dilakukan tanpa merusak tatanan kelas yang sudah ada dan 2) tidak mungkin mengontrol secara ketat variable – variabel

lain selain variabel yang diteliti.

(Sugiyono,2014:116). Rancangan

eksperimen yang digunakan adalah

rancangan atau desain kelompok control

hanya post-tes (tes akhir ) atau biasa

disebut dengan Nonequivalen Control

Group Design. Pre-test yang digunakan adalah hasil ulangan bersama semester 1.

Kelompok eksperimen ini dikenai

perlakukan berupa Pendekatan Saintifik Berbasis Asessmen Portofolio, sedangkan

kelompok kontrol dikenai Pendekatan

Saintifik dalam jangka waktu tertentu,

kemudian kedua kelompok dikenai

pengukuran yang sama. Perbedaan hasil pengukuran yang timbul dianggap sebagai akibat dari pendekatan pembelajaran yang diterapkan

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas 4 SD Gugus Letda Kajeng. SD Gugus Letda Kajeng memiliki 6 sekolah yang tersebar di kecamatan Denpasar Utara. Pengambilan sampel pada penelitian

ini dilakukan dengan tehnik matching tetapi

yang di matching adalah sekolah. Dalam

penelitian, salah satu bagian dalam

langkah-langkah penelitian adalah

menentukan sampel penelitian. Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada

populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa

yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil

dari populasi harus betul-betul

representative. (Sugiyono,2011).

Sampel dalam penelitian ini dipilih dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan

satu kelas kontrol. Berdasarkan

karakteristik populasi dan tidak dapat dilakukannya pengacakan individu, maka untuk menentukan sampel digunakan teknik

probability sampling dengan simple random sampling. Menurut Sugiyono (2012: 120)

simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi

yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pada penelitian ini yang diacak adalah kelasnya bukan individu karena tidak memungkinkan untuk melakukan pengacakan individu. Pengacakan kelas dilakukan untuk menentukan kelas yang

menjadi kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Adapun tahapan yang dilalui dalam menentukan sampel penelitian adalah sebagai berikut yaitu menghitung nilai rata-rata dari setiap sekolah di SD Gugus Letda Kajeng yang memiliki nilai rata-rata sama atau mendekati. Rata-rata nilai tersebut diperoleh dari nilai ulangan bersama semester ganjil kelas 4 di SD Gugus Letda Kajeng. Berdasarkan hasil perhitungan

(6)

rata-rata, diperoleh 2 sekolah yang memiliki nilai rata-rata yang sama atau mendekati yaitu SD N 4 Pemecutan dan SD N 14 Pemecutan. Kemudian untuk menentukan sampel digunakan teknik matching yaitu mencocokkan nilai siswa di SD N 4 Pemecutan dan SD N 14 Pemecutan yang memiliki nilai sama atau mendekati..

Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: 1) hasil belajar keterampilan IPS pada sekolah kontrol setelah diberikan pembelajaran pendekatan saintifik yang tidak berbasis asesmen portofolio, (2) hasil belajar keterampilan IPS pada sekolah eksperimen setelah diberikan pembelajaran pendekatan saintifik (3) sikap ilmiah terhadap hasil belajar keterampilan IPS

yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik, (4) sikap ilmiah terhadap hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan

dengan pendekatan saintifik berbasis

aseemen portofolio. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode non tes terhadap hasil belajar

keterampilan IPS pada kelompok

eksperimen yang dibelajarkan melalui

pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan pada kelompok konrol yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dilakukan penilaian kinerja menggunakan

rubrik penilaian, sedangkan untuk

pengumpulan data sikap ilmiah

dikumpulkan melalui kuisioner.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rekapitulasi nilai hasil belajar

keterampilan IPS dengan sikap ilmiah

pada kelompok kontrol dan eksperimen disajikan pada tabel berikut ini:

Data

Statistik

Hasil Belajar

Keterampilan IPS Sikap Ilmiah Kelas kontrol Kelas eksperimen Kelas kontrol Kelas eksperimen Mean 71.02 74.59 71.24 83.18 Median 70.00 77.00 70.00 70.00 Modus 76.00 71.00 76.00 76.00 Standar deviasi 6.44 7.64 16.94 18.03 Varians 41.48 58.31 286.91 325.25 Skor Maksimum 90.00 90.00 121.00 121.00 Skor Minimum 60.00 60.00 54.00 54.00 Rentangan 30.00 30.00 67.00 67.00

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh yaitu

1) Data tentang hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui

pendekatan saintifik mempunyai skor

minimum = 60.00; skor maksimum = 90.00; rentangan = 30.00; banyak kelas interval = 6, rata-rata = 71.03; Standar Deviasi (SD) = 6.44; modus = 76.00; dan median = 70.00.

Nilai rata – rata belajar keterampilan IPS

yang dibelajarkan melalui pendektan

saintifik yaitu 71,03. Berdasarkan PAP skal lima dapat termasuk kategori baik.

2) Data tentang hasil belajar

keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio mempunyai skor minimum = 60.00; skor maksimum = 90.00; rentangan

(7)

= 30.00; banyak kelas interval = 6; rata-rata = 74.59; Standar Deviasi (SD) = 7.64; modus = 71.00; dan median = 77.00. Nilai rata-rata hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio yaitu 74,59 berdasarkan PAP skala lima dapat termasuk kategori baik

3) Data tentang sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik mempunyai skor minimum = 40.00; skor maksimum = 112.00; rentangan = 72.00; banyak kelas interval = 6; rata-rata = 71.24; Standar Deviasi (SD) = 16.939; modus = 76.00; dan median = 72.00. Nilai rata-rata sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui

pendekatan saintifik yaitu 71,24,

berdasarkan skala lima teoritik dapat dikategorikan dalam predikat cukup.

4) Data tentang sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio mempunyai skor minimum = 54.00; skor maksimum = 121.00; rentangan = 67.00; banyak kelas interval = 6; rata-rata = 83.18; Standar Deviasi (SD) = 18.03; modus = 76.00; dan median = 70.00. Nilai rata-rata sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio yaitu 83,18 berdasarkan skala lima teoritik dapat dikategorikan dalam cukup . Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji

normalitas,homogenitas, dan linieritas

regresi. Uji normalitas hasil belajar

keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik pada kelompok kontrol diperoleh χ 2hit = 4,507 sedangkan χ 2tabel=

11,057 sehingga χ 2hit= 4,507 < χ 2tabel=

11,057 yang berarti data hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berdistribusi normal. Kemudian untuk uji normalitas hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen

portofolio pada kelompok eksperimen

diperoleh χ 2hit = 4,730 sedangkan χ 2tabel=

11,057 sehingga χ2hit= 4,730 < χ 2tabel 11,057

yang berarti data hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan

saintifik berbasis asesmen portofolio

berdistribusi normal. Selanjutnya uji

normalitas sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik pada kelompok

kontrol diperoleh χ 2hit = 3.000 sedangkan χ

2

tabel 11,057 sehingga χ2hit= 3,000 < χ 2tabel

11,057 yang berarti data sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik

berdistribusi normal. Lalu untuk uji

normalitas hasil sikap ilmiah yang

dibelajarkan melalui pendekatan saintifik

pada kelompok eksperimen diperoleh χ 2hit =

1,319 sedangkan χ2tabel 11,057 sehingga χ

2

hit= 1,319 < χ2tabel 11,057 yang berarti data

sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio berdistribusi normal.

Selanjutnya dilanjutkan dengan uji homogenitas antara hasil belajar kedua kelompok diperoleh F= 1,406 < Ftabel= 1,79

yang berarti data hasil belajar keterampilan IPS siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dan data hasil belajar keterampilan IPS siswa yang dibelajarkan

dengan pendekatan saintifik berbasis

asesmen portofolio homogen. Sedangkan hasil uji homogenitas sikap spiritual kedua

kelompok diperoleh F = 1,056 < Ftabel= 1,79

yang berarti data sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dan sikap ilmiah yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio homogen.

Kemudian setelah analisis uji

normalitas dan homogenitas dilanjutkan

dengan uji linearitas regresi kedua

kelompok, yaitu pada kelompok kontrol diperoleh FTC = 0,469 ≤ Ftabel(17;15) = 2.37

maka, H0 diterima. Dengan demikian

hasilnya Linier yang berarti sesuai dengan

perumusan H0: Tidak ada perbedaan

pengembangan linieritas sikap ilmiah

terhadap hasil belajar keterampilan IPS

siswa yang dibelajarkan melalui

pendekatan saintifik. Sedangkan pada

kelompok eksperimen diperoleh FTC = 0,634

Ftabel(16:16) = 2,33 maka, H0 diterima.

Dengan demikian hasilnya Linier yang

berarti sesuai dengan perumusan H0: Tidak

ada perbedaan pengembangan linieritas

sikap ilmiah terhadap hasil belajar

keterampilan IPS siswa yang dibelajarkan

melalui pendekatan saintifik berbasis

asesmen portofolio.

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, dilakukan dengan uji hipotesis. Hipotesis pertama menggunakan analisis uji t. Sedangkan untuk hipotesis kedua

(8)

menggunakan analisis kovarian. Berikut ini tabel ringkasan uji.

Tabel 02 : Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Uji t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil analisis data menunjukkan bahwa kelompok siswa yang dibelajarkan

melalui pendekatan saintifik berbasis

asesmen portofolio memiliki nilai rata-rata hasil belajar keterampilan IPS yaitu 74,59.

Sedangkan kelompok siswa yang

dibelajarkan melalui pendekatan saintifik

memiliki nilai rata-rata hasil belajar

keterampilan IPS yaitu 71,03. Jadi dari hasil analisis data dan uji t menunjukkan bahwa hasil belajar keterampilan IPS pada siswa

di kelas yang dibelajarkan melalui

pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio lebih baik daripada hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik.

Lalu setelah itu dilanjutkan dengan uji hipotesis yaitu diperoleh F(res)= 4,798 >

Ftabel(db1:db65)(0,05) = 3,23 maka tolak H0 terima

Ha yang berarti terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan

melalui pendekatan saintifik dengan

kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.

Berdasarkan hasil uji normalitas, homogenitas, dan uji linieritas regresi maka diketahui bahwa data yang diperoleh dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal, homogen, dan linier. Data yang diperoleh telah memenuhi semua prasyarat maka dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan analisis kovarian satu jalur. Analisis kovarian digunakan untuk membandingkan sebuah data yang bersifat interval dua kelompok atau lebih, disertai dengan pengendalian satu atau lebih data

bersifat interval. Sedangkan untuk

mengetahui hubungan antara variabel-variabel digunakan analisis korelasi (r). Berikut ini tabel ringkasan analisis Uji Hipotesis ;

Tabel 03 : Tabel Ringkasan Analisis Uji Hipotesis

Sumber JK Db RJK F F tabel Keterangan

Varians 5% Antar A 241.168 1 241.168 4.798 3.23 Signifikan Dalam 3267.35 65 50.2669 (Error)/Re sidu Total 3508.51 66 (Residu)

Hipotesis penelitian untuk

permasalahan pertama adalah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan

saintifik dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio di kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara. Hasil perhitungan uji t menunjukkan

Sumber variasi kelompok Rata-rata Standar deviasi gabungan

thitung ttabel Fhitung Ftabel

Eksperimen 74,59

7,06 2,258 1,671 5,099 4,71

(9)

bahwa nilai thitung yaitu 2,258 sedangkan

nilai ttabel untuk dk n1+n2 – 2 = 66 pada taraf

signifikansi 5% (α = 0,05) yaitu 1,671. Ternyata thitung lebih besar daripada ttabel

(thitung = 2,258 > ttabel = 1.671). Sehingga

hipotesis ini diterima dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.

Demikian juga dengan

menggunakan uji F, berdasarkan hasil perhitungan statistik diketahui bahwa nilai Fhitung sama dengan kuadrat dari nilai thitung

(Fhitung = thitung2) sehingga nilai Fhitung =

(2,258)2 = 5,099. Sementara itu nilai Ftabel

untuk derajat pembilang 1 dan derajat 65 pada taraf signifikansi 0,05 yaitu 4,71. Ternyata Fhitung lebih besar daripada Ftabel

(Fhitung = 5,099 > Ftabel = 4,71), sehingga

hipotesis ini diterima dengan uji F pada taraf signifikansi 5%. Hal ini disebabkan karena pendekatan saintifik menekankan pada lima langkah dalam pembelajarannya yaitu; a) mengamati, b) menanya c) mencoba atau mengumpulkan infomasi d) menalar atau mengolah informasi dan e)

mengomunikasikan atau membentuk

jaringan. Proses pembelajaran yang aktif dan kreatif dapat mengembangkan aktivitas belajar siswa. Untuk itu pembelajaran harus

berkenaan dengan kesempatan yang

diberikan kepada siswa untuk

mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya.

Untuk menilai keberhasilan

pendekatan saintifik adalah dengan

melakukan penilaian otentik salah satunya

dengan asesmen portofolio. Penilaian

portofolio bertujuan sebagai alat penialaian formatif maupun sumatif. Portofolio sebagai alat penilaian formatif digunakan unttuk memantau kemajuan peserta didik belajar dari hari ke hari sekaligus mendeteksi

kemungkinan terjadi kesulitan belajar.

Selain itu, juga bertujuan untuk memotivasi

peserta didik dalam meningkatkan

pencapaian kompetensi dan indikator

keberhasilan belajar.

Berdasarkan penilaian portofolio

guru dapat melihat kemajuan dan

kekurangan siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. Guru juga dapat mengembangkan pembelajaran dengan

mengacu pada asesmen portofolio

sehingga secara tak langsung dapat

berpengaruh terhadap hasil belajar

keterampilan IPS. Selain itu dengan menggunakan asesmen portofolio siswa semakin termotivasi untuk belajar dalam dimensi keterampilan dan lebih bersikap ilmiah dalam dimensi sikap pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio. Maka

dari itulah, pembelajaran dapat

dikembangkan dengan mengacu pada asesmen portofolio sehingga secara tak langsung dapat berpengaruh terhadap hasil belajar keterampilan IPS. Hal ini berarati dengan menggunakan asesmen portofolio, siswa semakin termotivasi untuk belajar karena siswa juga langsung mengetahui perkembangan kemajuan dan kekurangan siswa dalam belajar. Melalui pendekatan

saintifik berbasis asesmen portofolio

ternyata berpengaruh positif terhadap hasil

belajar khususnya hasil belajar

keterampilan IPS siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.

Hal ini diketahui dari hasil post test

diakhir kegiatan penelitian, bahwa

perbandingan rata-rata skor hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio pada kelompok eksperimen lebih baik dari rata-rata skor hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik pada kelompok kontrol, yaitu nilai rata-rata kelompok eksperimen = 74,59 termasuk dalam kategori baik dan nilai rata-rata kelompok kontrol = 71,03 termasuk dalam kategori baik berdasarkan PAP Skala lima.

Sedangkan pada kelompok kontrol, siswa juga dibelajarkan melalui pendekatan saintifik yang juga menekankan lima

pengalaman belajar namun penilaian

pendekatan saintifik hanya menggunakan penilaian dari buku pegangan guru tanpa adanya refleksi diri. Sehingga siswa tidak

mendapatkan pengalaman belajar

khususnya mengenai refleksi diri dan pembelajaran kurang dapat memotivasi belajar siswa. Hal itu dikarenakan siswa

hanya mengetahui hasil tes yang

diperolehnya pada setiap akhir

pembelajaran saja, hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata kelompok kontrol = 71,24 termasuk dalam kategori baik berdasarkan PAP Skala lima. Hal ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar

(10)

keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio di kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.

Hipotesis yang diterima pada

penelitian ini yakni terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan

IPS antara kelompok siswa yang

dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan kelompok siswa yang dibelajarkan

melalui pendekatan saintifik berbasis

asesmen portofolio dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara. Hasil perhitungan analisis kovarian satu jalur

menunjukkan nilai Fhitung yaitu 4,798,

sedangkan Ftabel untuk dkA = 1 dan dkD = 65

pada taraf signifikansi 5% yaitu 3,23. Ternyata Fhitung lebih besar daripada Ftabel

(Fhitung = 4,798 > Ftabel = 3,23).

Hal ini juga berkaitan dengan pengembangan sikap khususnya sikap ilmiah siswa, melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio siswa sudah

dapat mengembangkan perilaku yang

mencerminkan sikap. Sikap berkembang dari interaksi antara individu dengan lingkungan masa lalu dan masa kini. Melalui proses kognisi dari intregrasi dan

konsistensi sikap dibentuk menjadi

komponen kognisi, amosi dan

kecendrungan bertindak. Perilaku akan mempengaruhi perubahan lingkungan yang ada, dan perubahan- perubahan yang terjadi akan menuntun pada perubahan sikap yang dimiliki.

Berdasarkan uraian tersebut maka pendekatan saintifik berbasis asesmen

portofolio dalam pembelajaran IPS

mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan IPS dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1) Hasil belajar keterampilan IPS yang

dibelajarkan melalui pendekatan

saintifik memiliki rata-rata yaitu 71.03; Standar Deviasi (SD) = 6.441 ; modus = 76.00; dan median = 70.00.

2) Hasil belajar keterampilan IPS yang

dibelajarkan melalui pendekatan

saintifik berbasis asesmen portofolio memiliki rata-rata yaitu = 74.59; Standar Deviasi (SD) = 7,636; modus = 71.00; dan median = 77.00.

3) Pada uji hipotesis yang dilakukan

dengan uji Anakova dengan satu

variabel kontrol diperoleh Fhit =

4.798> Ftabel (db 1:db 65)(0.05) = 3.23

maka tolak H0 terima Ha yang berarti

ada perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan siswa

yang dibelajarkan melalui

pendekatan saintifik berbasis

asesmen portofolio dengan

mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.

Berdasarkan analisis

kovarian maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio terhadap hasil belajar keterampilan IPS dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.

Berdasarkan simpulan yang

diperoleh dalam penelitian ini,

adapun saran yang disampaikan adalah:

1) Kepada guru diharapkan dapat

mengaplikasikan pendekatan

saintifik berbasis asesmen portofolio yang berpengaruh terhadap hasil

belajar khususnya IPS dalam

dimensi keterampilan, agar siswa dapat berpikir kritis dan kreatif

dalam pembelajaran sehingga

secara tak langsung berpengaruh terhadap hasil belajarnya serta perlu adanya kontrol terhadap sikap siswa

terutama sikap ilmiah karena

sebagian siswa masih kurang dapat

menumbuhkan dan

(11)

2) Kepada siswa diharapkan agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran

dan terus mengembangkan

pemahamannya dengan

membangun sendiri pengetahuan tersebut melalui pengalaman.

3) Kepada sekolah diharapkan dapat

memfasilitasi sarana maupun

prasarana untuk mendukung proses pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

4) Karena penelitian ini dilaksanakan terbatas pada siswa kelas IV

sekolah dasar Letda Kajeng

Kecamatan Denpasar Utara tahun ajaran 2014/2015, maka disarankan

bagi peneliti lain untuk

mengembangkan penelitian dalam ruang lingkup yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.2010. Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdikbud, 2013. Lampiran IV Peraturan

Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Tersedia pada http://abkin.org.html (diakses tanggal 19 Desember 2014 ).

Gunawan Rudy. 2011. Pendidikan IPS.

Bandung : CV Alfabeta

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

2013. 81 A lampiran IV. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan

Sani Ridwan Abdullah . 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Somantri,2001. Menggagas Pembaharuan

Pendidikan IPS. Bandung : Remaja

Rosda Karya

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif

dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta.

Sumaatmadja Nursid, dkk. 2007 . Konsep Dasar IPS. Jakarta : Universitas Terbuka. Soelaeman, Munandar. 2005. Ilmu Sosial

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghasilkan hasil cluster dengan tingkat similarity terbaik secara umum tahapan dan kerangka kerja penelitian yang digunakan adalah dengan

Perlu ditingkatkan dalam pengelolaan mengeluarkan jadwal mahasiswa ( akademik) Lebih meningkatkan dan lebih baik lagi dalam kemajuan universitas 'aisyiyah yogyakarta Bisa

Penambahan berbagai variasi minyak pelumas bekas dengan 0,03% styrofoam pada campuran beton aspal menyebabkan viscositas campuran jauh lebih rendah daripada beton

bekerja di sektor minyak dan gas bumi secara umum memiliki ketentuan yang dengan karyawan yang bekerja di sektor industri lain. Dengan dasar ini, terdapat kewajiban bagi

Kontribusi antar Indikator dalam IPG Indikator yang paling berpengaruh terhadap nilai IPG di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 1999, 2002, 2005 adalah indeks kesehatan

Pak Chenris : Pada laporan EITI tahun sebelumnya IA mendapatkan data pembayaran dari perusahaan selengkap-lengkapnya sampai dengan NTPN, karena untuk rekonsliasi

[r]

Apabila dalam buku APDN kategori Diwajibkan terdapat barang sesuai spesifikasi yang dibutuhkan KKKS maka KKKS mengikuti ketentuan tahapan Tender sesuai dengan Bab X angka 5.1.1