PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN
PORTOFOLIOTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN
IPS DENGAN MENGONTROL SIKAP ILMIAH SISWA
KELAS IV GUGUS LETDA KAJENG KECAMATAN
DENPASAR UTARA
I Gst. Ag Ayu Padma Dewi
1, I Gst. A. Oka Negara
2, I Wyn. Sujana
31,2,3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: gunggeck34@yahoo.com1, igustiagungokanegara@yahoo.com2,
wayan_sujana@yahoo.com3
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu menggunakan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara yang terdiri dari 6 sekolah yang total populasinya berjumlah 380 siswa. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling, sehingga diperoleh 2 sekolah yaitu sekolah kontrol dan sekolah eksperimen. Penyetaraan sampel dilakukan dengan sistem
matching, sehingga diperoleh 34 siswa kelompok kontrol dan 34 siswa kelompok
eksperimen. Metode pengumpulan data menggunakan rubrik untuk keterampilan IPS dan untuk sikap ilmiah menggunakan kuisioner skala Likert. Data dianalisis menggunakan analisis kovarian.
Berdasarkan hasil analisis kovarian diperoleh Fhitung = 4,450 dan Ftabel(1,65:0,05) = 3,23 yang berarti Fhitung > Ftabel maka H0 yang berbunyi tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dengan mengontrol sikap ilmiah siswa, ditolak. Berdasarkan koefisien determinasi diketahui bahwa 11,1% variasi yang terjadi pada hasil belajar keterampilan IPS disebabkan oleh pengaruh sikap ilmiah. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio terhadap hasil belajar keterampilan IPS dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.
Kata kunci : pendekatan saintifik, asesmen portofolio, hasil belajar keterampilan IPS,
sikap ilmiah
Abstract
The research was aimed to know the significant difference of IPS result between students which was learned through scientific approach and students which was learned through scientific approach based portofolio assessment by controlling scientific behavior the students of class IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.The kind of this research was quasi experiment with non equivalent control group design. Subject of this research was students of class IV Gugus Letda Kajeng regrency Denpasar Utara. That
consist of 6 schools which amount population was 380 students. This sample decision used random sampling technique, so could be gained 2 schools which were controlled school and experiment school. Sampel equivalency was done by matching system, so could be gained 34 students group controlled and 34 experiment students group. Data collected method used rubric for IPS skill and questioner skala Likert behavior. Data was analysed by covarian analysis.
The data analyzed by using covariant aanalys. Based on the result of covariance analyze obtained Fhitung = 4,450 and Ftabel(1,65:0,05) = 3,23 its meaning Fcalculate > Ftabel hence H0 that sound there is no significant difference of learning result of social science between the student group who was teached with scientific approach with the student who was teached with scientific approach based on assessment portofolio by to control spiritual attitude is rejected. Based determination coefeicient known that 11,1% variation was occurred on the learning result caused by the effect of scientific attitude. Based on the result can be conduded that there is effect of significant scientific apporoach based on assement portofolio toward learning result of social science by control grade IV student’s scientific attitude of elementary school of cluster of Letda Kajeng subdistrict of north Denpasar.
Keywords : scientific approach, portofolio assessment, ips skill result, scientific behavior.
PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 dikembangkan
dengan tujuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yakni :
“Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab’. Pengembangan potensi peserta didik harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan
perkembangan psikis peserta didik
sehingga pendidikan pada tingkat sekolah dasar harus fokus pada pengembangan sikap dan perilaku. Peserta didik harus dibimbing untuk mengenal potensinya sejak dini dan mampu mengembangkan potensi tersebut dengan bantuan guru sehingga dapat menjadi generasi yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan bangsa dan negara.
Penerapan kurikulum 2013
memerlukan perubahan paradigma
pembelajaran, di mana peserta didik dilatih untuk belajar mengobservasi, mengajukan
pertanyaan, mengumpulkan data,
menganalisis data, dan
mengkomunikasikan hasil belajar yang disebut pendekatan saintifik. Pendekatan ini
perlu dilakukan untuk dapat
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk belajar mandiri dan berpikir kreatif.
Perubahan kurikulum 2013 disertai dengan
perubahan cara menilai kompetensi
perserta didik.
Kompetensi yang dimaksud
merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai. Pembelajaran
dalam kurikulum 2013 menggunakan
penilaian autentik yang digunakan untuk menilai pengetahuan dan keterampilan peserta didik ditinjau dari penerapan pengetahuan dan keterampilan tersebut. Pada umunya, penilaian autentik dilakukan dengan menugaskan pada peserta didik untuk melaksanakan sebuah tugas dan guru menggunakan rubrik dalam menilai kinerja peserta didik. Penggunaan penilaian autentik diharapkan akan dapat membuat peserta didik untuk lebih giat belajar.
Menurut Sani (2014:3 ) Pendidikan pada saat ini seharusnya membentuk siswa
yang dapat menghadapi kemajuan
teknologi informasi, kerusakan lingkungan, konvergensi ilmu dan teknologi, ekomoni berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, serta pergeseran
kekuatan ekonomi dunia. Kerusakan
lingkungan merupakan permasalahan yang berpengaruh dalam kehidupan dan harus dihadapi siswa sehingga mereka perlu
dibekali dengan kemampuan untuk
menjaga lingkungan dan mengatasi
memiliki kemampuan berkomunikasi yang memadai serta menguasai teknologi dalam kancah globalisasi dan persaingan dalam bekerja. Keterampilan berpikir kreatif dan
inovatif dibutuhkan dalam upaya
mengembangkan ilmu, teknologi, dan seni. Siswa harus dibekali dengan kemampuan untuk belajar sepanjang hayat, belajar dari aneka sumber, belajar bekerja sama, beradaptasi, dan menyelesaikan masalah.
Oleh sebab itu, paradigma
pembelajaran harus diubah karena
pembelajaran tradisional yang fokus pada penugasan materi tidak dapat digunakan
untuk mempersiapkan siswa untuk
berkompetisi pada masa depan. Peran guru
dalam pembelajaran harus bergeser
menjadi : 1) perancang pembelajaran agar siswa aktif mencari pengetahuan baru ; 2) fasilitator atau mediator untuk belajar. Ketika mengajarkan tentang suatu materi
pelajaran, guru harus memikirkan
bagaimana cara agar siswa menjadi santun, bertanggung jawab, jujur, dan memiliki karakteristik akhlak mulia lainnya. Penerapan pendekatan saintifik dapat membantu guru untuk membentuk siswa cakap, kreatif, serta memiliki ilmu yang dapat disesuaikan dengan perkembangan kemampuannya.
Menurut Sani (2014:50) “
Pendekatan Saintifik berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik ( ilmiah)
pada umumnya melibatkan kegiatan
pengamatan atau observasi yang
dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Pembelajaran dengan intregrasi kegiatan ilmiah pada umumnya
merupakan kegiatan inkuiri. Galileo
Education Network (2004) memberikan definisi mengenai inkuiri , yakni :
“Inquiry is the dynamic process of being open the wonder and puzzlements and coming to know and understand the world”.
Inkuiri dapat dijadikan sebagai
pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, atau metode pembelajaran.
Aktivitas belajar melalui inkuiri tidak
terlepas dari pengajuan pertanyaan yang terkait dengan permasalahan yang dikaji.
Penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran melibatkan
keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam
melaksanakan proses-proses tersebut,
bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa.
Pendekatan saintifik sesungguhnya
adalah pendekatan yang mampu
mengarahkan siswa untuk menjadi siswa yang cerdas, komunikatif dalam bergaul dan berinteraksi, serta mampu berpikir lateral (Depdikbud,2013). Setiap pendapat siswa, pertanyaan siswa , ataupun hasil karya siswa hendaknya selalu dihargai oleh lingkungan sekitarnya bukan hanya dihargai guru saja. Setelah siswa bersusah payah menciptakan suatu karya, guru memberikan
penilaian terhadap karya tersebut,
kemudian yang biasa terjadi adalah hasil karya tersebut diletakkan tidak beraturan, bahkan banyak karya siswa yang dibuang.
Di dunia pendidikan, istilah
portofolio sering digunakan baik dalam pembelajaran ataupun penilaian. Portofolio adalah semuan benda yang berbentuk bukti fisik sebagai sesuatu yang menunjukkan hasil kinerja siswa (Arikunto, 2011 : 254). Jadi apabila hasil karya yang telah dibuat siwa dengan bersusah payah, hanya diapresiasi dengan skor. Hal ini akan menurunkan motivasi siswa untuk berkarya
dan secara tidak langsung akan
menurunkan kreativitas siswa.
Portofolio tidak hanya berfungsi untuk menilai suatu karya siswa pada saat itu saja, namun jika hasil karya siswa dikumpulkan , maka guru , siswa dan
keluarga akan memperoleh banyak
manfaat. Portofolio dapat digunakan untuk mengukur kemajuan belajar siswa, menjadi
bahan refleksi bagi siswa sehingga
menimbulkan motivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya. Selain itu, portofolio juga
dapat digunakan sebagai sarana
komunikasi antara guru dan keluarga siswa. Asesmen portofolio dapat dilaksanakan oleh guru, siswa ataupun keluarga siswa.
Salah satu pelajaran yang dibelajarkan di sekolah dasar adalah Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ). Melalui pelajaran IPS siswa di didik menjadi warga
negara yang baik dan demokratis.
Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humoniora, serta kegiatan dasar
manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan pedagogis /
psikologis untuk tujuan pendidikan .
(Somantri, 2001 : 92 ). Hal ini senada dengan pendapat (Sapriya, 2009 : 12) mengatakan bahwa pendidikan IPS di sekolah dasar sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu-ilmu social yang terintegrasi dengan humaniora dan ilmu pengetahuan alam yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di sekolah.
Perlu diketahui program sekolah dasar tidak harus merupakan program pendidikan disiplin ilmu, tetapi dapat secara inter-disiplin, hal ini mengingat pendidikan ditingkat sekolah adalah mempersiapkan siswa untuk terjun di masyarakat atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Untuk itu program pendidikan IPS disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sekolah dasar dan hakikat ilmu
pengetahuan itu sendiri. Program
pembelajaran IPS secara terpadu, mulai dari terpadu penuh hingga semi terpadu, makin tinggi tingkat pendidikannya makin
longgar keterpaduannya. (Gunawan,
2011:4 ).
Apabila kita telaah dengan cermat,
ilmu – ilmu social dengan Humaniora, dua
kajian yang berbeda, namun berkenaan dengan objek yang sama , yaitu kehidupan
manusia di masyarakat. IPS sendiri
mengintregrasikan keduanya. Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) tidak lain adalah mata pelajaran atau mata kuliah yang mempelajari kehidupan social yang
kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu –
ilmu social dan humaniora . (Sumaatmadja dkk, 2007 : 19 ).
Pendidikan IPS bertujuan membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan , keterampilan
dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan
negara. Untuk merealisasikan tujuan
tersebut, proses mengajar dan
membelajarkannya, tidak hanya terbatas
pada aspek – aspek pengetahuan (kognitif)
dan keterampilan ( psikomotor) saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif) dalam menghayati serta menyadari kehupan yang penuh dengan masalah , tantangan, hambatan dan persaingan ini. Melalui pendidikan IPS, anak didik dibina
dan dikembangkan kemampuan mental –
intelektualnya menjadi warga negara yang berketerampilan dan berkepedulian social serta bertanggung jawab sesuai dengan
nilai – nilai yang terkandung dalam
pancasila. (Sumaatmadja, 2007 : 20 ). Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dipandang perlu
untuk melakukan kajian tentang
pendekatan pembelajaran yang paling efektif dalam upaya meningkatkan hasil
belajar IPS siswa, sehingga peneliti
memfokuskan penelitian dengan judul Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbasis Asessmen Portofolio terhadap Hasil Belajar Keterampilan IPS dengan Mengontrol Sikap Ilmiah Siswa Kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara karena dengan pendekatan pembelajaran tersebut, peneliti dapat membelajarkan siswa dengan cara mengaitkan kegiatan dalam kehidupan sehari-harinya dengan pembelajaran di dalam kelas sehingga siswa akan lebih
mudah memahami dan pembelajaran
tersebut akan lebih bermakna.
Bertolak dari latar belakang yang telah diuraikan dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : (1) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok
siswa yang dibelajarkan melalui
pendekatan saintifik dan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asessmen portofolio di kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara, (2) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dan kelompok siswa yang
dibelajarkan melalui pendekatan saintifik
berbasis asessmen portofolio dengan
mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.
Terkait dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan maka tujuan dalam
penelitian ini (1) Untuk mengetahui
perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan
saintifik dan kelompok siswa yang
dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asessmen portofolio di kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara, (2) Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan
IPS antara kelompok siswa yang
dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dan kelompok siswa yang dibelajarkan
melalui pendekatan saintifik berbasis
asessmen portofolio dengan mengontrol sikap ilmiah pada siswa kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.
METODE
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi
experiment) menggunakan rancangan
Nonequivalen Control Group Design. . Hal
ini dilakukan karena : 1) proses
pengacakan (randomisasi) terhadap siswa yang telah dikelompokkan ke dalam
kelas –kelas tertentu tidak mungkin
dilakukan tanpa merusak tatanan kelas yang sudah ada dan 2) tidak mungkin mengontrol secara ketat variable – variabel
lain selain variabel yang diteliti.
(Sugiyono,2014:116). Rancangan
eksperimen yang digunakan adalah
rancangan atau desain kelompok control
hanya post-tes (tes akhir ) atau biasa
disebut dengan Nonequivalen Control
Group Design. Pre-test yang digunakan adalah hasil ulangan bersama semester 1.
Kelompok eksperimen ini dikenai
perlakukan berupa Pendekatan Saintifik Berbasis Asessmen Portofolio, sedangkan
kelompok kontrol dikenai Pendekatan
Saintifik dalam jangka waktu tertentu,
kemudian kedua kelompok dikenai
pengukuran yang sama. Perbedaan hasil pengukuran yang timbul dianggap sebagai akibat dari pendekatan pembelajaran yang diterapkan
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas 4 SD Gugus Letda Kajeng. SD Gugus Letda Kajeng memiliki 6 sekolah yang tersebar di kecamatan Denpasar Utara. Pengambilan sampel pada penelitian
ini dilakukan dengan tehnik matching tetapi
yang di matching adalah sekolah. Dalam
penelitian, salah satu bagian dalam
langkah-langkah penelitian adalah
menentukan sampel penelitian. Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada
populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa
yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil
dari populasi harus betul-betul
representative. (Sugiyono,2011).
Sampel dalam penelitian ini dipilih dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan
satu kelas kontrol. Berdasarkan
karakteristik populasi dan tidak dapat dilakukannya pengacakan individu, maka untuk menentukan sampel digunakan teknik
probability sampling dengan simple random sampling. Menurut Sugiyono (2012: 120)
simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi
yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pada penelitian ini yang diacak adalah kelasnya bukan individu karena tidak memungkinkan untuk melakukan pengacakan individu. Pengacakan kelas dilakukan untuk menentukan kelas yang
menjadi kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Adapun tahapan yang dilalui dalam menentukan sampel penelitian adalah sebagai berikut yaitu menghitung nilai rata-rata dari setiap sekolah di SD Gugus Letda Kajeng yang memiliki nilai rata-rata sama atau mendekati. Rata-rata nilai tersebut diperoleh dari nilai ulangan bersama semester ganjil kelas 4 di SD Gugus Letda Kajeng. Berdasarkan hasil perhitungan
rata-rata, diperoleh 2 sekolah yang memiliki nilai rata-rata yang sama atau mendekati yaitu SD N 4 Pemecutan dan SD N 14 Pemecutan. Kemudian untuk menentukan sampel digunakan teknik matching yaitu mencocokkan nilai siswa di SD N 4 Pemecutan dan SD N 14 Pemecutan yang memiliki nilai sama atau mendekati..
Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: 1) hasil belajar keterampilan IPS pada sekolah kontrol setelah diberikan pembelajaran pendekatan saintifik yang tidak berbasis asesmen portofolio, (2) hasil belajar keterampilan IPS pada sekolah eksperimen setelah diberikan pembelajaran pendekatan saintifik (3) sikap ilmiah terhadap hasil belajar keterampilan IPS
yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik, (4) sikap ilmiah terhadap hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan
dengan pendekatan saintifik berbasis
aseemen portofolio. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode non tes terhadap hasil belajar
keterampilan IPS pada kelompok
eksperimen yang dibelajarkan melalui
pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan pada kelompok konrol yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dilakukan penilaian kinerja menggunakan
rubrik penilaian, sedangkan untuk
pengumpulan data sikap ilmiah
dikumpulkan melalui kuisioner.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Rekapitulasi nilai hasil belajar
keterampilan IPS dengan sikap ilmiah
pada kelompok kontrol dan eksperimen disajikan pada tabel berikut ini:
Data
Statistik
Hasil Belajar
Keterampilan IPS Sikap Ilmiah Kelas kontrol Kelas eksperimen Kelas kontrol Kelas eksperimen Mean 71.02 74.59 71.24 83.18 Median 70.00 77.00 70.00 70.00 Modus 76.00 71.00 76.00 76.00 Standar deviasi 6.44 7.64 16.94 18.03 Varians 41.48 58.31 286.91 325.25 Skor Maksimum 90.00 90.00 121.00 121.00 Skor Minimum 60.00 60.00 54.00 54.00 Rentangan 30.00 30.00 67.00 67.00
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh yaitu
1) Data tentang hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui
pendekatan saintifik mempunyai skor
minimum = 60.00; skor maksimum = 90.00; rentangan = 30.00; banyak kelas interval = 6, rata-rata = 71.03; Standar Deviasi (SD) = 6.44; modus = 76.00; dan median = 70.00.
Nilai rata – rata belajar keterampilan IPS
yang dibelajarkan melalui pendektan
saintifik yaitu 71,03. Berdasarkan PAP skal lima dapat termasuk kategori baik.
2) Data tentang hasil belajar
keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio mempunyai skor minimum = 60.00; skor maksimum = 90.00; rentangan
= 30.00; banyak kelas interval = 6; rata-rata = 74.59; Standar Deviasi (SD) = 7.64; modus = 71.00; dan median = 77.00. Nilai rata-rata hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio yaitu 74,59 berdasarkan PAP skala lima dapat termasuk kategori baik
3) Data tentang sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik mempunyai skor minimum = 40.00; skor maksimum = 112.00; rentangan = 72.00; banyak kelas interval = 6; rata-rata = 71.24; Standar Deviasi (SD) = 16.939; modus = 76.00; dan median = 72.00. Nilai rata-rata sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui
pendekatan saintifik yaitu 71,24,
berdasarkan skala lima teoritik dapat dikategorikan dalam predikat cukup.
4) Data tentang sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio mempunyai skor minimum = 54.00; skor maksimum = 121.00; rentangan = 67.00; banyak kelas interval = 6; rata-rata = 83.18; Standar Deviasi (SD) = 18.03; modus = 76.00; dan median = 70.00. Nilai rata-rata sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio yaitu 83,18 berdasarkan skala lima teoritik dapat dikategorikan dalam cukup . Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji
normalitas,homogenitas, dan linieritas
regresi. Uji normalitas hasil belajar
keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik pada kelompok kontrol diperoleh χ 2hit = 4,507 sedangkan χ 2tabel=
11,057 sehingga χ 2hit= 4,507 < χ 2tabel=
11,057 yang berarti data hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berdistribusi normal. Kemudian untuk uji normalitas hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen
portofolio pada kelompok eksperimen
diperoleh χ 2hit = 4,730 sedangkan χ 2tabel=
11,057 sehingga χ2hit= 4,730 < χ 2tabel 11,057
yang berarti data hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan
saintifik berbasis asesmen portofolio
berdistribusi normal. Selanjutnya uji
normalitas sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik pada kelompok
kontrol diperoleh χ 2hit = 3.000 sedangkan χ
2
tabel 11,057 sehingga χ2hit= 3,000 < χ 2tabel
11,057 yang berarti data sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik
berdistribusi normal. Lalu untuk uji
normalitas hasil sikap ilmiah yang
dibelajarkan melalui pendekatan saintifik
pada kelompok eksperimen diperoleh χ 2hit =
1,319 sedangkan χ2tabel 11,057 sehingga χ
2
hit= 1,319 < χ2tabel 11,057 yang berarti data
sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio berdistribusi normal.
Selanjutnya dilanjutkan dengan uji homogenitas antara hasil belajar kedua kelompok diperoleh F= 1,406 < Ftabel= 1,79
yang berarti data hasil belajar keterampilan IPS siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dan data hasil belajar keterampilan IPS siswa yang dibelajarkan
dengan pendekatan saintifik berbasis
asesmen portofolio homogen. Sedangkan hasil uji homogenitas sikap spiritual kedua
kelompok diperoleh F = 1,056 < Ftabel= 1,79
yang berarti data sikap ilmiah yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dan sikap ilmiah yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio homogen.
Kemudian setelah analisis uji
normalitas dan homogenitas dilanjutkan
dengan uji linearitas regresi kedua
kelompok, yaitu pada kelompok kontrol diperoleh FTC = 0,469 ≤ Ftabel(17;15) = 2.37
maka, H0 diterima. Dengan demikian
hasilnya Linier yang berarti sesuai dengan
perumusan H0: Tidak ada perbedaan
pengembangan linieritas sikap ilmiah
terhadap hasil belajar keterampilan IPS
siswa yang dibelajarkan melalui
pendekatan saintifik. Sedangkan pada
kelompok eksperimen diperoleh FTC = 0,634
≤ Ftabel(16:16) = 2,33 maka, H0 diterima.
Dengan demikian hasilnya Linier yang
berarti sesuai dengan perumusan H0: Tidak
ada perbedaan pengembangan linieritas
sikap ilmiah terhadap hasil belajar
keterampilan IPS siswa yang dibelajarkan
melalui pendekatan saintifik berbasis
asesmen portofolio.
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, dilakukan dengan uji hipotesis. Hipotesis pertama menggunakan analisis uji t. Sedangkan untuk hipotesis kedua
menggunakan analisis kovarian. Berikut ini tabel ringkasan uji.
Tabel 02 : Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Uji t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kelompok siswa yang dibelajarkan
melalui pendekatan saintifik berbasis
asesmen portofolio memiliki nilai rata-rata hasil belajar keterampilan IPS yaitu 74,59.
Sedangkan kelompok siswa yang
dibelajarkan melalui pendekatan saintifik
memiliki nilai rata-rata hasil belajar
keterampilan IPS yaitu 71,03. Jadi dari hasil analisis data dan uji t menunjukkan bahwa hasil belajar keterampilan IPS pada siswa
di kelas yang dibelajarkan melalui
pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio lebih baik daripada hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik.
Lalu setelah itu dilanjutkan dengan uji hipotesis yaitu diperoleh F(res)= 4,798 >
Ftabel(db1:db65)(0,05) = 3,23 maka tolak H0 terima
Ha yang berarti terdapat perbedaan yang
signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan
melalui pendekatan saintifik dengan
kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.
Berdasarkan hasil uji normalitas, homogenitas, dan uji linieritas regresi maka diketahui bahwa data yang diperoleh dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal, homogen, dan linier. Data yang diperoleh telah memenuhi semua prasyarat maka dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan analisis kovarian satu jalur. Analisis kovarian digunakan untuk membandingkan sebuah data yang bersifat interval dua kelompok atau lebih, disertai dengan pengendalian satu atau lebih data
bersifat interval. Sedangkan untuk
mengetahui hubungan antara variabel-variabel digunakan analisis korelasi (r). Berikut ini tabel ringkasan analisis Uji Hipotesis ;
Tabel 03 : Tabel Ringkasan Analisis Uji Hipotesis
Sumber JK Db RJK F F tabel Keterangan
Varians 5% Antar A 241.168 1 241.168 4.798 3.23 Signifikan Dalam 3267.35 65 50.2669 (Error)/Re sidu Total 3508.51 66 (Residu)
Hipotesis penelitian untuk
permasalahan pertama adalah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan
saintifik dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio di kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara. Hasil perhitungan uji t menunjukkan
Sumber variasi kelompok Rata-rata Standar deviasi gabungan
thitung ttabel Fhitung Ftabel
Eksperimen 74,59
7,06 2,258 1,671 5,099 4,71
bahwa nilai thitung yaitu 2,258 sedangkan
nilai ttabel untuk dk n1+n2 – 2 = 66 pada taraf
signifikansi 5% (α = 0,05) yaitu 1,671. Ternyata thitung lebih besar daripada ttabel
(thitung = 2,258 > ttabel = 1.671). Sehingga
hipotesis ini diterima dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.
Demikian juga dengan
menggunakan uji F, berdasarkan hasil perhitungan statistik diketahui bahwa nilai Fhitung sama dengan kuadrat dari nilai thitung
(Fhitung = thitung2) sehingga nilai Fhitung =
(2,258)2 = 5,099. Sementara itu nilai Ftabel
untuk derajat pembilang 1 dan derajat 65 pada taraf signifikansi 0,05 yaitu 4,71. Ternyata Fhitung lebih besar daripada Ftabel
(Fhitung = 5,099 > Ftabel = 4,71), sehingga
hipotesis ini diterima dengan uji F pada taraf signifikansi 5%. Hal ini disebabkan karena pendekatan saintifik menekankan pada lima langkah dalam pembelajarannya yaitu; a) mengamati, b) menanya c) mencoba atau mengumpulkan infomasi d) menalar atau mengolah informasi dan e)
mengomunikasikan atau membentuk
jaringan. Proses pembelajaran yang aktif dan kreatif dapat mengembangkan aktivitas belajar siswa. Untuk itu pembelajaran harus
berkenaan dengan kesempatan yang
diberikan kepada siswa untuk
mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya.
Untuk menilai keberhasilan
pendekatan saintifik adalah dengan
melakukan penilaian otentik salah satunya
dengan asesmen portofolio. Penilaian
portofolio bertujuan sebagai alat penialaian formatif maupun sumatif. Portofolio sebagai alat penilaian formatif digunakan unttuk memantau kemajuan peserta didik belajar dari hari ke hari sekaligus mendeteksi
kemungkinan terjadi kesulitan belajar.
Selain itu, juga bertujuan untuk memotivasi
peserta didik dalam meningkatkan
pencapaian kompetensi dan indikator
keberhasilan belajar.
Berdasarkan penilaian portofolio
guru dapat melihat kemajuan dan
kekurangan siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. Guru juga dapat mengembangkan pembelajaran dengan
mengacu pada asesmen portofolio
sehingga secara tak langsung dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar
keterampilan IPS. Selain itu dengan menggunakan asesmen portofolio siswa semakin termotivasi untuk belajar dalam dimensi keterampilan dan lebih bersikap ilmiah dalam dimensi sikap pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio. Maka
dari itulah, pembelajaran dapat
dikembangkan dengan mengacu pada asesmen portofolio sehingga secara tak langsung dapat berpengaruh terhadap hasil belajar keterampilan IPS. Hal ini berarati dengan menggunakan asesmen portofolio, siswa semakin termotivasi untuk belajar karena siswa juga langsung mengetahui perkembangan kemajuan dan kekurangan siswa dalam belajar. Melalui pendekatan
saintifik berbasis asesmen portofolio
ternyata berpengaruh positif terhadap hasil
belajar khususnya hasil belajar
keterampilan IPS siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.
Hal ini diketahui dari hasil post test
diakhir kegiatan penelitian, bahwa
perbandingan rata-rata skor hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio pada kelompok eksperimen lebih baik dari rata-rata skor hasil belajar keterampilan IPS yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik pada kelompok kontrol, yaitu nilai rata-rata kelompok eksperimen = 74,59 termasuk dalam kategori baik dan nilai rata-rata kelompok kontrol = 71,03 termasuk dalam kategori baik berdasarkan PAP Skala lima.
Sedangkan pada kelompok kontrol, siswa juga dibelajarkan melalui pendekatan saintifik yang juga menekankan lima
pengalaman belajar namun penilaian
pendekatan saintifik hanya menggunakan penilaian dari buku pegangan guru tanpa adanya refleksi diri. Sehingga siswa tidak
mendapatkan pengalaman belajar
khususnya mengenai refleksi diri dan pembelajaran kurang dapat memotivasi belajar siswa. Hal itu dikarenakan siswa
hanya mengetahui hasil tes yang
diperolehnya pada setiap akhir
pembelajaran saja, hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata kelompok kontrol = 71,24 termasuk dalam kategori baik berdasarkan PAP Skala lima. Hal ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
keterampilan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio di kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.
Hipotesis yang diterima pada
penelitian ini yakni terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan
IPS antara kelompok siswa yang
dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan kelompok siswa yang dibelajarkan
melalui pendekatan saintifik berbasis
asesmen portofolio dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara. Hasil perhitungan analisis kovarian satu jalur
menunjukkan nilai Fhitung yaitu 4,798,
sedangkan Ftabel untuk dkA = 1 dan dkD = 65
pada taraf signifikansi 5% yaitu 3,23. Ternyata Fhitung lebih besar daripada Ftabel
(Fhitung = 4,798 > Ftabel = 3,23).
Hal ini juga berkaitan dengan pengembangan sikap khususnya sikap ilmiah siswa, melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio siswa sudah
dapat mengembangkan perilaku yang
mencerminkan sikap. Sikap berkembang dari interaksi antara individu dengan lingkungan masa lalu dan masa kini. Melalui proses kognisi dari intregrasi dan
konsistensi sikap dibentuk menjadi
komponen kognisi, amosi dan
kecendrungan bertindak. Perilaku akan mempengaruhi perubahan lingkungan yang ada, dan perubahan- perubahan yang terjadi akan menuntun pada perubahan sikap yang dimiliki.
Berdasarkan uraian tersebut maka pendekatan saintifik berbasis asesmen
portofolio dalam pembelajaran IPS
mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan IPS dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV SD Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1) Hasil belajar keterampilan IPS yang
dibelajarkan melalui pendekatan
saintifik memiliki rata-rata yaitu 71.03; Standar Deviasi (SD) = 6.441 ; modus = 76.00; dan median = 70.00.
2) Hasil belajar keterampilan IPS yang
dibelajarkan melalui pendekatan
saintifik berbasis asesmen portofolio memiliki rata-rata yaitu = 74.59; Standar Deviasi (SD) = 7,636; modus = 71.00; dan median = 77.00.
3) Pada uji hipotesis yang dilakukan
dengan uji Anakova dengan satu
variabel kontrol diperoleh Fhit =
4.798> Ftabel (db 1:db 65)(0.05) = 3.23
maka tolak H0 terima Ha yang berarti
ada perbedaan yang signifikan hasil belajar keterampilan IPS antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik dengan siswa
yang dibelajarkan melalui
pendekatan saintifik berbasis
asesmen portofolio dengan
mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.
Berdasarkan analisis
kovarian maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio terhadap hasil belajar keterampilan IPS dengan mengontrol sikap ilmiah siswa kelas IV Gugus Letda Kajeng Kecamatan Denpasar Utara.
Berdasarkan simpulan yang
diperoleh dalam penelitian ini,
adapun saran yang disampaikan adalah:
1) Kepada guru diharapkan dapat
mengaplikasikan pendekatan
saintifik berbasis asesmen portofolio yang berpengaruh terhadap hasil
belajar khususnya IPS dalam
dimensi keterampilan, agar siswa dapat berpikir kritis dan kreatif
dalam pembelajaran sehingga
secara tak langsung berpengaruh terhadap hasil belajarnya serta perlu adanya kontrol terhadap sikap siswa
terutama sikap ilmiah karena
sebagian siswa masih kurang dapat
menumbuhkan dan
2) Kepada siswa diharapkan agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
dan terus mengembangkan
pemahamannya dengan
membangun sendiri pengetahuan tersebut melalui pengalaman.
3) Kepada sekolah diharapkan dapat
memfasilitasi sarana maupun
prasarana untuk mendukung proses pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
4) Karena penelitian ini dilaksanakan terbatas pada siswa kelas IV
sekolah dasar Letda Kajeng
Kecamatan Denpasar Utara tahun ajaran 2014/2015, maka disarankan
bagi peneliti lain untuk
mengembangkan penelitian dalam ruang lingkup yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.2010. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdikbud, 2013. Lampiran IV Peraturan
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Tersedia pada http://abkin.org.html (diakses tanggal 19 Desember 2014 ).
Gunawan Rudy. 2011. Pendidikan IPS.
Bandung : CV Alfabeta
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2013. 81 A lampiran IV. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Sani Ridwan Abdullah . 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Somantri,2001. Menggagas Pembaharuan
Pendidikan IPS. Bandung : Remaja
Rosda Karya
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta.
Sumaatmadja Nursid, dkk. 2007 . Konsep Dasar IPS. Jakarta : Universitas Terbuka. Soelaeman, Munandar. 2005. Ilmu Sosial