• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV - DOCRPIJM 1512351712BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV - DOCRPIJM 1512351712BAB IV"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROFIL KABUPATEN MAGELANG

4.1. GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH 4.1.1. Kondisi Geografis

Secar a geogr afis Kabupaten Magelang t er let ak pada posisi 110001’51”- 110026’58” Bujur Timur dan 7019’13”- 7042’16” Lintang Selatan.Dengan posisi ini , Kabupat en Magelang ter letak di t engah pulau Jaw a, tepatnya di per si langan lalu lint as ekonomi dan w isat a ant ar a Semar ang – Magelang– Yogyakar t adan Pur w or ejo–Temanggung.

Jar ak ant ar a Ibukot a Kabupat en Magelang dengan beber apa i bukot akabupat en/ kot a lain di Jaw a Tengah adalah sebagaimana Tabel 4.1. ber i kut :

Tabel 4.1.

Jarak antara I bu kota Kabupaten Magelang ( Kota Mungkid) kebeberapa Ibu kota Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah Ibu kota

Sumber : BPS Kabupaten Magelang, 2014

4.1.2. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupat en Magelang adalah salah sat u kabupat en di Pr ovinsi Jaw a Tengah yang mempunyai luas 108.573 ha at au sekitar 3,34 per sen dar i luas Pr ovinsi Jaw a Tengah.

(2)

Sumber :RTRW Kabupaten Magelang, 2011

Gambar 4.1.

Peta Administrasi Kabupaten Magelang

Wi layah Kabupat en Magelang ber batasan dengan w ilayah kabupat en lain, yait u:

 Sebelah utar a : Kabupat en Temanggung dan Kabupat en Semar ang,

 Sebelah ti mur : Kabupat en Semar ang dan Kabupat en Boyolali,

 Sebelah selatan : Kabupat en Pur w or ejo dan Pr ovinsi DIY,

 Sebelah bar at : Kabupat enTemanggung dan Kabupat en Wonosobo, sedangkan di

tengahnya t er dapat Kot a Magelang.

Letak Kabupaten Magelang yang str ategis dapat dilihat dar i posisi Kabupaten Magelang yang ter letak di antar a kota besar yaitu Kota Yogyakar ta dan Kota Semar ang. Selain itu letak str ategis kabupaten ter sebut juga dapat dilihat dar i letaknya yang di antar a jalur pantur a dengan jalur selatan-selatan, jalur utar a-selatan dan di tengah Pr ovinsi Jaw a Tengah. Kabupaten Magelang juga ber ada di antar a per lintasan jalur ekonomi yaitu Semar ang–Magelang– Pur w oker todan Semar ang–Magelang–Yogyakar ta–Solosehingga memudahkan aksesibilitas dan juga dapat mendor ong per kembangan ekonomi Kabupaten Magelang.

(3)

Tabel 4.2.

Luas Daerah, Jarak Ter dekat/ Termudah dar i Ibukota Kabupaten ke Kecamatan se-Kabupaten Magelang dan Ketinggian dar i Permukaan Laut, Tahun 2013

No. Kecamatan Km2 %

Sumber : BPS Kabupaten Magelang, 2014

4.2. GAMBARAN DEMOGRAFI

Kependudukan mer upakan salah satu elemen dasar yang ber kaitan dengan w ilayah.Data mengenai kependudukan digunakan sabagai dasar untuk per encanaan pada ber bagai bidang pembangunan dan untuk melakukan evaluasi dar i hasil pembangunan.

Jumlah penduduk Kabupaten Magelang pada tahun 2013 ber dasar kan pr oyeksi Sensus Penduduk (SP) 2010 sebanyak 1.221.681 jiw a atau sekitar 3,67% dar i jumlah penduduk Jaw a Tengah, ter dir i dar i laki-laki sebanyak 613,112jiw a (50,19%) dan per empuan sebanyak 608,569 jiw a (49,81%), dengan sex r atio sebesar 101%, Sedangkan jumlah r umah tangga sebanyak 319,642 r umah tangga(tahun 2010) dan penduduk per r umah tangga 3,70.

(4)

Gambar 4.2

Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2013

Per kembangan jumlah penduduk dan sebar an per kecamat an t ahun 2009–2013, selengkapnya ter saji pada Tabel 4.3. ber i kut :

Tabel 4.3.

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2009 s.d 2013

No Kecamatan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013*

1 2 3 4 5 6 7

1. Salaman 69.215 66.002 66.690 67.358 68.016

2. Bor obudur 56.589 55.668 56.191 56.697 57.193

3. Ngluw ar 30.241 29.920 30.153 30.374 30.590

4. S a l a m 44.408 44.575 45.028 45.465 45.896

5. Sr umbung 45.344 44.928 45.543 46.146 46.747

6. D u k u n 44.056 43.017 43.475 43.920 44.359

7. Muntilan 73.570 74.991 75.783 76.549 77.306

8. Mungkid 69.523 68.836 69.763 70.672 71.574

9. Saw angan 57.245 53.730 54.320 54.892 55.458

10. Candi mulyo 48.362 45.459 45.971 46.471 46.963

11. Mer t oyudan 97.509 105.180 106.722 108.239 109.753

12. Tempur an 48.041 46.526 47.030 47.520 48.003

13. Kajor an 56.849 51.589 51.878 52.146 52.403

(5)

No Kecamatan Tahun

Jumlah 1.217.671 1.181.916 1.196.917 1.209.375 1.221.681

Sumber : BPS Kabupat en Magelang, 2014 *) angka sement ar a

Jumlah Penduduk Kabupaten Magelang menur ut Jenis Kelamin Tahun 2013*

No Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah Sex

Jumlah 613.112 608.569 1.221.681 100,75

(6)

Per bandingan antar a jumlah penduduk laki -laki dengan penduduk per empuan (sex

r at io) di Kabupat en Magelang pada t ahun 2013 sebesar 101, ar tinya seti ap 100 penduduk

per empuan di Kabupat en Magelang t er dapat 101 penduduk laki -laki . Sementar a it u, ter dapat 13 kecamat an dengan Sex Rat io>100, ini menunjukkan 13 kecamat an di Kabupat en Magelang yang jumlah penduduk laki -lakinya lebih banyak dar ipada per empuan.Kecamatan Tegalr ejo mer upakan kecamat an yang memi li ki sex r at io t er besar ( 109) yang ar tinya jumlah penduduk laki-laki adalah 9per sen lebi h banyak dibandingkan jumlah penduduk per empuan.Sedangkan sex r at iot er keci l t er dapat di Kecamatan Ngluw ar yaitu 97 yang ber ar ti seti ap 100 per empuan hanya ada 97 penduduk laki -laki .

Kecamat an dengan kepadat an penduduk ter t inggi adalah Kecamatan Munti lan, sedangkan kecamat an dengan kepadatan penduduk ter endah adalah Kecamat an Kajor an.Hal ini t er jadi kar ena penduduk di Kabupat en Magelang cender ung ter konsentr asi di kaw asan str at egis cepat tumbuh.Kaw asan t er sebut adalah Kecamat an Mer t oyudan, Munti lan, Secang.Kepadatan penduduk menur ut kecamat an selengkapnya sebagaimana ter li hat pada Tabel 4.5.ber ikut :

Tabel 4.5.

Kepadatan Penduduk Menur ut Kecamatan Tahun 2009-2013

No Kecamatan Kepadatan Penduduk ( jiwa/ km

2)

(7)

4.3. GAMBARAN GEOHIDROLOGI

Kabupat en Magelang mempunyai cur ah hujan t inggi dan memi li ki sumber ai r yang dapat dimanfaat kan untuk kebutuhan per t ani an, r umah t angga, dan industr i ser t a kebut uhan lainnya.

Wi layah Kabupaten Magelang t er let ak pada Daer ah Ali r an Sungai (DAS) Pr ogo dan Bogow onto.DAS Pr ogo bagi an hulu t er dapat sungai yang cukup besar , yaitu Sungai Pr ogo dan Sungai Elo.DAS Pr ogo ini meliputi w i layah di Kecamatan Windusar i , Secang, Bandongan, Mer t oyudan, Tempur an, Bor obudur , Mungkid, Tegalr ejo, Munti lan, Salam, Ngluw ar , Gr abag, Saw angan, Dukun, dan Sr umbung.Sedangkan DAS Bogow onto ber ada di sebagi an keci l w i layah Kecamat an Salaman dan Kajor an.Wi layah Kabupaten Magelang mempunyai 10 (sepuluh) sungai besar / sedang dengan jumlah debit maksi mum 2.314 m3/ detik dan minimum 110,5 m3/ detik, ser ta 52 ( lima puluh dua) mat a ai r dengan jumlah debit 8.284 lit er / deti k.

Sebagai daer ah yang dikeli lingi gunung-gunung sebagai daer ah t angkapan air hujan, w ilayah Kabupat en Magelang kaya cadangan ai r t anah yang keluar sebagai mata air di per mukaan. Dalam ner aca air Tahun 2000, cadangan ai r t anah dangkal/ bebas yang dimanfaat kan 1.492,99 jut a m3/ t ahun, dan unt uk air t anah sedang/ semi ar tesis 3.732,48 juta m3/ t ahun.

Cur ah hujan pot ensi al 4.067,14 juta m3/ tahun at au dengan int ensit as 3.746 mm/ t ahun. Dan air hujan t er t ampung 78,32 juta m3/ tahun.

Pot ensi hidr ologi yang dimi li ki Kabupat en Magelang yang dapat di manfaat kan adalah:

 Air Per mukaan

Yait u air yang mengalir di sungai -sungai baik sungai besar maupun sungai keci l. Sungai yang melint as di Kabupat en Magelang adalah sebagai ber i kut :

Tabel 4.6.

Sungai yang Melintas di Kabupaten Magelang

No Sungai Debit ( m

Sumber : RTRW Kabupaten Magelang Tahun 2008-2028

 Air Tanah

Air Tanah di Kabupat en Magelang ber dasar kan hi dr ologi dapat di bedakan menjadi 2 (dua) mandala air t anah, yait u:

1) Mandala Ai r Tanah Gunung Api Str at o

Air t anah jenis ini ter let ak di ant ar a puncak sampai ler eng gunung api Mer babu, Mer api dan Sumbing.

2) Mandala Ai r Tanah Antar Pegunungan

(8)

tanah didaer ah ini ter sedia cukup banyak dengan pr odukti vitas aqui fer yang tinggi dan muka air t anah ini cukup dangkal (<10 m) dan debi t sumur mencapai 4 liter / deti k.

Posisi Kabupaten Magelang yang ter letak di hulu Das Pr ogo dan dikelilingi oleh 3 gunungapi menyebabkan Kabupaten Magelang kaya akan mata air . Jumlah mata air di Kabupaten Magelang sebanyak 185 mata air . Mata air ter sebut ber ada di sekitar kaki gunungapi yang ada di Kabupaten Magelang. Ber dasar kan data BPS Kabupaten Magelang Tahun 2014, jumlah mata air yang digunakan oleh PDAM adalah 18 mata air .

Selain itu, ketiga gunungapi yang ada di Kabupaten Magelang dengan kondisi fisiknya yang spesifik mer upakan r echar ge ar ea bagi DAS Kabupaten Magelang. Mata air yang ber munculan di kaki gunung Mer api, Mer babu, dan Sumbing ter sebut mer upakan dischar ge ar ea bagi kabupaten ter sebut. Ber dasar kan kondisi ter sebut maka dapat dikatakan bahw a r echar ge

ar ea dan dischar ge ar ea di Kabupaten Magelang ber ada satu w ilayah administr asi. Hal ter sebut

akan memper mudah pengelolaan lingkungan utamanya dalam pengelolaan sumber daya ai r sehingga akan ter w ujud tata kelola lingkungan yang lebih baik.

Potensi sumber daya air yang ada di Kabupaten Magelang selain mata air adalah sungai baik sungai besar maupun sungai kecil. Data LP2B Kabupaten Magelang menyebutkan bahw a Kabupaten Magelang mempunyai 261 sungai baik sungai besar maupun sungai kecil dengan jumlah debit maksimum 2.314 m3 / detik pada musim penghujan dan minimum 110,3/ detik pada musim kemar au.

Ber dasar kan sebar an akuifer bisa menggambar kan bahw a sebagian besar w ilayah Kabupaten Magelang mempunyai akuifer dengan pr oduktifitas sedang sampai dengan tinggi.Akuifer adalah suatu unit geologi yang dapat menyimpan dan melalukan air dalam jumlah banyak (Sudar madji, 2012).Ber dasar kan definisi ter sebut maka dapat disimpulkan Kabupaten Magelang mempunyai banyak keter sediaan air tanah.Hal ter sebut dibuktikan dar i str uktur geologinya yang mampu menyimpan dan melalukan air dalam jumlah cukup banyak sehingga sumber daya air memang mer upakan salah satu sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Magelang kar ena jumlah dan kualitasnya yang baik. Kualitas air tanah –dalam hal ini yang muncul di per mukaan air adalah mata air - di Kabupaten Magelang cukup baik. Sudar madji (2013) menyebutkan bahw a mata air yang muncul di sekitar gunungapi pada umumnya mempunyai kualitas sangat baik, air nya jer nih, tidak ber w ar na, tidak ber bau, mer upakan bagi an dar i for masi andesit t ua.Bat uan dar i gunung ber api yang ada di sekililing w ilayah ini mer upakan unsur bat uan yang membentuk dat ar an Magelang ber upa t anah endapan alluvial yang subur .Sement ar a itu, Kabupaten Magelang di bagi an t engah mer upakan tanah endapan/ alluvi al yang mer upakan lapukan dar i bat uan induknya.Sedangkan di ler eng dan kaki gunung mer upakan t anah endapan vulkanis.

Jenis t anah yang ada di w i layah Kabupat en Magelang adalah:

(9)

 Regosol kelabu dan coklat t ua, andosol coklat , lit hosol lat osol coklat , banyak t er dapat di daer ah ler eng pegunungan seper ti , Windusar i , Kajor an, Kaliangkr ik, Ngablak, Gr abag, Pakis, Bandongan.

 Latosol coklat kemer ahan ada di Kecamat an Gr abag dan Ngablak.

 Latosol coklat t ua kemer ahan ada di Kecamat an Salam, Kajor an, Kali angkr ik, Salaman, Tempur an, Bandongan dan Windusar i .

 Latosol mer ah kekuningan ada di w i layah Kecamat an Salaman dan Bor obudur .

Kondisi fisiogr afi Kabupaten Magelang yang ber bentuk cekungan yang dikelilingi oleh Gunung Sumbing, Gunung Mer api, Gunung Mer babu dan Pegunungan Bukit Menor eh member ikan manfaat positif bagi Kabupaten Magelang seper ti ber limpahnya bahan tambang galian B dan C. Bahan tambang galian B dan C tersebut banyak ter sebar di selur uh Kabupaten Magelang.Hanya saja jenis bahan tambang di Kabupaten Magelang yang menghasilkan pr oduk dengan jumlah r elatif banyak adalah sir tu dan mar mer . Mar mer selama ini hanya ditambang saja tetapi pengolahan menjadi bar ang lain tidak dilakukan di Kabupaten Magelang. Padahal apabila bisa diolah menjadi pr oduk lain bisa mendatangkan tambahan PAD bagi Kabupaten Magelang dan juga akan mengur angi fr ekuensi kegiatan per tambangan mar mer ter sebut sehingga mengur angi kemungkinan ter jadinya ker usakan lingkungan.

Tabel 4.7.

Penyebaran Sumberdaya Mineral dan Kegunaannya

No Jenis Bahan

Galian Kegunaan Lokasi

1 2 3 4

1. Tr ass Bahan baku pembuatan semen puzolan,

bahan baku pemubatan batako, bahan bagunan kosntr uksi r ingan/ ber at, semen alam, dan tanah ur ug.

2. Tanah Liat Bahan baku pembuatan batu bata, gr abah,

genteng, semen, dan ker amik.

Kecamatan Salaman

Desa Kar anganyar Kecamatan

Bor obudur

Desa Sidoagung dan

Sumoketr o Kecamatan Salam

3. Batu gamping Digunakan dalam ber bagai macam bidang

seper ti aneka industr i kimia, industri bangunan dan pertanian

5. Andesit Bahan pondasi: bangunan gedung, jalan

r aya, dan dam. Selain tiu bisa digunakan sebagai batu split, pasir , dan abu batu sebagai bahan utama pembuatan beton

(10)

No Jenis Bahan

industr i ker tas, kar et, cat, dan plastik

Desa Kar anganyar Kecamatan

Bor obudur

8. Oker Sebagai pigmen dan ser buk poles, bahan

pew ar na cat, pembuatan semen, plester , campur an kar et dan campur an plastik

Desa Salamkanci Kecamatan

Bandongan

Desa Gir ipur no Kecamatan Bor obudur

9. Mangaan Menjadi bahan baku industr i metalur gi

maupun non metalur gi. Bahan non metalur gi bisa menjadi pr oduksi bater ai, kimia, ker amik dan gelas, glasir dan fr it, per tanian, pr oses pr oduksi ur anium

Desa Gir ipur no Kecamatan Bor obudur

Desa Ngar gor etno Kecamatan

Salaman

Sumber : RTRW Kabupaten Magelang Tahun 2008-2028

Gambar 4.3.menunjukkan bahw a sebar an bahan tambang paling banyak ter dapat di sekitar Gunung Mer api dan Pegunungan Menor eh. Hal ter sebut menunjukkan bahw a sumber bahan tambang dominan ber asal dar i Gunung Mer api dan Pegunungan Menor eh.

Sumber : Bappeda Kabupaten Magelang, 2014

Gambar 4.3.

(11)

4.5. GAMBARAN KLIMATOLOGI

Suhu r at a-r ata di Kabupat en Magelang adalah 25,620 C, dengan kelembaban udar a 82%. Sedangkan cur ah hujan r at a-r at a 2.589 mm/ th, dengan r at a-r at a har i hujan 121 har i , dan kecepat an angin 1,8 knot .

Cur ah hujan mer upakan salah satu sumber daya air yang juga mempengar uhi besar an debit mata air . Ber dasar kan data BPS Kabupaten Magelang Tahun 2014, r ata-r ata cur ah hujan di Kabupaten Magelang pada t ahun 2012 ber ki sar antar a 3-394 mm/ bulan. Hal ter sebut menunjukkan bahw a Kabupaten Magelang mempunyai cur ah hujan yang tinggi. Kondisi mor fologi w ilayah Kabupaten Magelang yang ber upa cekungan dan dikelilingi oleh gunung api ser ta memiliki cur ah hujan yang tinggi dan str uktur geologi yang mampu menyimpan dan melalukan air mer upakan bukti bahw a Kabupaten Magelang mempunyai sumber daya air yang sangat besar .

Kabupat en Magelang t er bagi menjadi beber apa tipe ikli m sebagai mana dit unjukkan pada Tabel 4.8.ber ikut:

Tabel 4.8

Tipe I klim di Kabupaten Magelang

Kecamatan Ketinggian

Sumber : Dinas Per tanian Tanaman Pangan, Per kebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang, 2014

4.6. KONDISI SOSIAL EKONOMI

4.6.1. Kondisi sosial masyarakat di Kabupaten Magelang

(12)

Yogyakar ta.Lingkup budaya ini meliputi bekas daer ah sw apr aja Kasunanan Sur akar ta dan Mangkunegar an. Masyar akat dalam pengar uh lingkup ini memiliki cir i:

 Per caya pada kekuatan ghaib, kesaktian melalui laku (nglakoni) dan tir akat. Dalam per ilaku politik terdapat anggapan bahw a kekuatan ghaib akan menambah kew ibaw aan melalui nyadr an;

 Di Kabupaten Magelang dalam kehidupan ber agama sudah sejak abad 8 Masehi sampai sekar ang menunjukan ketaqw aan dan ketaatannya, hal ini dapat dilihat dar i per kembangan agama di w ilayah Kabupaten Magelang. Pengar uh dalam kehidupan spir ituil budaya ber upa kegiatan-kegiatan spir ituil, seper ti:

- Upacar a Ruw ahan (Nyandr an) yang dilakukan hampir selur uh masyar akat pada bulan

Ruw ah (bulan Jaw a) antar a tanggal 15 – 25;

- Upacar a Sur an yang dilakukan pada bulan Sur o; - Upacar a kematian dan kelahir an;

- Upacar a spir ituil dalam memulai dan mengakhir i kegiatan pembangunan;

- Upacar a khusus dalam mengantisipasi adanya bencana alam, seper ti gempa bumi dan

meletusnya Gunung Mer api.

 Masyar akat per caya bahw a segala tindakan dalam dunianya sendir i (dunia kecil atau mikr o kosmos) tidak ter lepas dar i tindakan masyar akat (dunia gede atau makr o kosmos);

 Kekuasaan yang dipegang seyogyanya digunakan untuk memayu hayuning bawono, kar ena

itu bila ter jadi ker usuhan dan hur u-har a maka ia har us menguasai bahw a kekuasaan sudah tidak pada dir inya dan seyogyanya melepaskan kekuasaan itu.

 Masyar akat pengar uh budaya ini juga juga memili ki jiw a w ir asw asta yang kuat, baik laki-laki maupun per empuan;

 Pr oses inter nalisasi begitu intensif dan padanya pula pendekatan-pendekatan fisik maupun

psikologis tumbuh menjadi keahlian yang seolah-olah ditur unkan oleh or ang tuanya.

4.6.2. Kondisi ekonomi di Kabupaten Magelang

Per tumbuhanPDRB mer upakan indi kator unt uk menget ahui kondisi

per ekonomi an secar a makr o yang mencakup tingkat per t umbuhan sekt or -sekt or ekonomi dan tingkat kemajuan ekonomi pada suatu w i layah, semakin tinggi per t umbuhan ekonomi semakin bai k per ekonomian.Per kembangan laju per t umbuhan ekonomi Kabupat en Magelang cender ung naik dar i t ahun ke tahun.

Dalam kur un w aktuli ma t ahun, per t umbuhan ekonomi Kabupat en Magelang masi h di baw ah Pr ovinsi Jaw a Tengah dan Nasi onal, kecuali pada t ahun 2009, per tumbuhan ekonomi Kabupat en Magelang lebi h tinggi dar i Pr ovinsi Jaw a Tengah dan Nasional.

Tabel 4.9

Pertumbuhan EkonomiKabupatenMagelang, Pr ovinsi Jawa Tengah dan NasionalTahun 2009-2013

Tahun Kab.Magelang Pr ovinsiJawa Tengah Nasional

1 2 3 4

(13)

Dalam Tabel 4.9. nampak bahw a li ma tahun t er akhir kiner ja per t umbuhan ekonomi Kabupat en Magelang ber ada di baw ah per t umbuhan ekonomi Pr ovinsi Jaw a Tengah maupun secar a nasional. Per bedaan kiner ja hanya t er jadi pada t ahun 2009 ketika per t umbuhan ekonomi kabupat en melampaui per t umbuhan ekonomi nasi onal.

Jika di bandingkan dengan kiner ja per t umbuhan ekonomi se eks Kar esidenan Kedu, nampak bahw a pada t ahun 2012 per t umbuhan ekonomi Kabupat en Magelang t elah mencapai posisi ter bai k kedua set elah Kota Magelang. Pada t ahun 2011 per tumbuhan ekonomi Kabupat en Magelang, menduduki posisi ter akhir at au t er endah, sement ar a pada tahun 2010 dan 2011 ber ada pada posisi ketiga.

Gambar 4.4.

Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi se Eks Karesidenan Kedu Tahun 2009-2013

(14)

Gambar 4.5.

Pertumbuhan Menurut Kecamatan Tahun 2012

(15)

Sumber : BPS Kabupaten Magelang, 2014 (diolah)

Gambar 4.6.

Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Magelang Menurut Sektor Tahun 2009-2013

Jika diamati per tumbuhan sektor secar a tahunan, tampak sektor per tanian sebagai sektor dominan tumbuh paling lambat, dan bahkan pada t ahun 2011 mengalami per tumbuhan minus. Sementar a itu dua sektor unggulan yang lain, indsutr i dan PHR, ser ta sektor keuangan sebagai pendukungnya, secar a konsisten meningkat. Data per kembangan ekonomi sektor al tahun 2009-2013 disajikan dalam Tabel 4.10

Tabel 4.10

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Magelang, Menurut Sektor Tahun 2009-2013

Sektor 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6

1. Per tanian 3,66 1,58 -0,19 3,18 2,87

2. Per tambangan dan Penggalian 7,47 7,58 8,66 6,32 5,65

3. Industr i Pengolahan 3,28 3,76 3,65 5,86 6,39

4. Listr ik, Gas dan Air Minum 4,40 8,26 4,56 5,81 8,39

5. Bangunan/ Konstr uksi 6,74 7,06 8,48 7,08 7,57

6. Per dagangan, Restor an dan Hotel 3,27 4,54 3,86 6,45 7,11

7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,03 6,17 5,95 7,00 6,55

8. Keuangan, Per sew aan dan Jasa

Per usahaan

3,54 4,05 4,96 5,59 7,77

9. Jasa-jasa 7,96 7,71 8,66 8,06 5,73

Kabupaten Magelang 4,72 4,51 4,27 5,84 5,60

(16)

Nilai PDRB Kabupaten Magelang Atas Dasar Har ga Ber laku (ADHB)Tahun 2013 Rp 10.796.197,75,- mengalami peningkatan sebesar Rp 3.645.140,24,- dar i tahun 2009 sebesar Rp7.151.057,51,-sebagaimana Tabel 4.11. ber ikut:

Tabel 4.11

PDRB Kabupaten Magelang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013

Sektor 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6

1. Per tanian 2.101.208,47 2.374.670,52 2.523.850,80 2.757.335,49 3.019.833,83

2. Per tambangan

dan Penggalian

184.017,22 203.806,88 228.875,35 250.860,61 278.179,33

3. Industr i Pengolahan

1.321.965,72 1.443.691,68 1.602.147,38 1.810.124,09 2.010.142,80

4. Listr ik, Gas dan Air Minum

49.217,94 54.619,98 59.013,33 64.478,51 70.558,83

5. Bangunan/

Konstr uksi

599.542,34 665.087,71 745.656,97 834.813,91 932.236,69

6. Per dagangan,

Restor an dan Hotel

1.072.598,31 1.206.640,33 1.314.423,13 1.479.010,31 1.646.434,28

7. Pengangkutan

dan Komunikasi

370.681,63 405.250,61 444.376,89 489.396,01 536.867,42

8. Keuangan,

Per sew aan dan Jasa Per usahaan

197.496,43 213.796,89 229.365,52 248.702,52 268.573,85

9. Jasa-jasa 1.254.329,45 1.454.757,90 1.623.099,22 1.801.834,92 2.033.370,71

PDRB Kab.

Magelang (juta Rp)

7.151.057,51 8.022.322,50 8.770.808,59 9.736.556,37 10.796.197,75

PDRB Per kapita (Rp)

6.084.654,82 6.784.073,12 7.290.629,51 7.981.781,19 8.738.454,04

Sumber : BPS Kabupaten Magelang, 2014

Nilai PDRB Kabupaten Magelang Atas Dasar Har ga Konstan (ADHB)Tahun 2013 Rp 4.797.318,- mengalami peningkatan sebesar Rp 858.554,- dar i tahun 2009 sebesar Rp3.938.764,- sebagaimana Tabel 4.12. ber ikut:

Tabel 4.12

PDRB Kabupaten Magelang Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2009-2013

Sektor 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6

1. Per tanian 1.127.359 1.145.120 1.142.913 1.170.257 1.213.976

a. Tanaman Bahan

Makanan

853.154 865.979 851.581 878.852 901.516

b. Tanaman Per kebunan 71.803 72.181 76.985 79.928 83.351

107.012 115.123 125.093 132.999 140.506

(17)

4. Listr ik, Gas dan Air Minum

20.506 22.200 23.213 24.562 26.622

5. Bangunan/ Konstr uksi 349.221 373.876 405.581 434.297 467.177

6. Per dagangan, Restor an dan Hotel

572.258 598.255 616.109 661.460 708.485

7. Pengangkutan dan

Komunikasi

218.606 232.100 244.776 263.115 280.351

8. Keuangan, Per sew aan dan Jasa Per usahaan

107.758 112.121 116.804 124.262 133.914

9. Jasa-jasa 697.214 750.979 815.778 881.770 932.282

PDRB Kab. Magelang (juta Rp)

3.938.764 4.116.391 4.284.099 4.542.894 4.797.318

Sumber : BPS Kabupaten Magelang, 2014

Empat sektor member ikan kontr ibusi sektor pada PDRB Kabupaten Magelang tahun 2009-2013, yaitu per tanian, industr i, jasa-jasa dan per dagangan. Namun selama lima tahun, sektor dominan ini mengalami per kembangan negatif. Sektor industr i dan per dagangan hampir stagnan.Sementar a sektor jasa-jasa mengalami peningkatan kontr ibusi positif.Tiga sektor ter kecil pembentuk PDRB adalah sektor listr ik gas dan air minum, keuangan-per sew aan-jasa per usahaan dan sektor per tambangan/ galian.Dat a selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.13.ber ikut:

Tabel 4.13

Struktur Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Magelang Tahun 2009-2013

Sumber : BPS Kabupaten Magelang, 2014

(18)

per tumbuhan kontr ibusi negatif, demikian juga sektor industr i pengolahan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.7

Namun, jika dilihat dar i per kembangan PDRB ADHB dapat diketahui bahw a ada lima sektor yang mengalami per tumbuhan negatif, yaitu sektor keuangan, per dagangan, listr ik gas dan air minum dan pertanian. Data selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.7 ber ikut:

Sumber : BPS Kabupaten Magelang, 2014 (diolah)

Gambar 4.7

Perubahan Struktur Ekonomi 2009-2013 ( ADHK)

Sumber : BPS Kabupaten Magelang, 2014 (diolah)

Gambar 4.8

Perubahan Struktur Ekonomi 2009-2013 ( ADHB)

(19)

Tabel 4.14

PDRB Kabupaten Magelang Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013

5.118.243,17 5.741.835,70 6.377.667,36 7.085.781,76 7.859.471,65

1.1. Makanan 2.667.792,78 2.992.829,24 3.380.101,27 3.757.791,45 4.165.443,04

1.2. Non Makanan 2.450.450,38 2.749.006,45 2.997.566,09 3327990,31 3.694.028,61

2 Konsumsi

1.278.939,02 1.434.761,40 1.541.344,69 1588322,32 1.899.464,84

4 Pembentukan Modal Tetap Br uto

1.648.932,07 1.849.833,37 2.028.448,93 2.286.415,04 2.499.744,18

5 Eksport Netto + Per ubahan Stock

(1.108.486,53) (1.171.826,6) (1.359.564,42) (1.420.532,10) (1.675.449,25)

PDRB 7.151.057,51 8.022.322,49 8.770.808,71 9.736.556,38 10.808.641,86

PDRB SEKTORAL 7.151.057,51 8.022.322,49 8.770.808,71 9.736.556,38 10.808.641,86

Sumber Data : BPS Kabupaten Magelang, 2014

(20)

Sumber : BPS Kabupaten Magelang, 2014 (diolah)

Gambar 4.9

PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2009-2013

Gambar

Gambar 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

1.1 Untuk mengetahui peranan Jurusita Pajak dalam mendukung tercapainya pencairan piutang pajak melalui pelaksanaan tindakan penagihan pajak di Kantor Pelayanan Pajak

Silvanei Batista Santos –

 Menghitung unsur-unsur tabung, kerucut dan bola jika volumenya diketahui Tabung, kerucut, dan bola 4 JP 2.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung, kerucut dan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumur A, B dan C tidak memenuhi persyaratan kualitas air bersih yang dikeluarkan oleh Menteri Kesebatan RI Nomor

Pada hari ini rabu, tanggal Dua puluh delapan bulan September tahun Dua ribu enam belas, yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Prasarana

Setelah diberikan penjelasan tentang ukuran kertas gambar siswa dapat mengidentifikasi masalah menentukan ukuran kertas gambar yang sesuai dengan