• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman Serangga di Atas Permukaan Tanah Pada Tanaman Jambu Air (Syzygium samarangense) (Blume) Merr. & Perry) dan Jambu Biji (Psidium guajava L.) di Lapangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keanekaragaman Serangga di Atas Permukaan Tanah Pada Tanaman Jambu Air (Syzygium samarangense) (Blume) Merr. & Perry) dan Jambu Biji (Psidium guajava L.) di Lapangan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jambu air (Syzygium samarangense (Blume) Merr. & Perry) berasal dari daerah Indocina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik. Jambu air merupakan tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buahnya memiliki keragaman dalam penampilan, serta rasanya yang manis dan segar (Prihatman, 2000).

Jambu air memiliki ciri-ciri yaitu bentuk seperti lonceng, dengan rasa manis seperti madu, warna buah ada yang hijau dan ada yang merah, sebagian besar buah tidak berbiji. Jambu air deli hijau berbuah sepanjang tahun, tiap pohon mampu menghasilkan 200-360 buah/pohon/tahun jambu air memiliki kandungan air sebesar 81,596 %, kadar gula yang cukup tinggi 12,4˚brix, vitamin C 210,463 mg/100g dan memiliki rasa manis seperti madu (Tim Peneliti, 2012).

Jambu biji (Psidium guajava L.) adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa Inggris disebut guava. Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke Negara Asia lainnya seperti Indonesia (Prihatman, 2000). Buah jambu biji memiliki kandungan gizi yang tinggi yakni Kalori 49 kal, Vitamin A 25 S, Vitamin B1 0,05 mg, Fosfor 28 mg, Besi 1,1 mg, Protein 0,9 mg Lemak 30 mg dan Air 8600 mg (Suketi, 2011).

Komoditas jambu biji dan jambu air merupakan salah satu komoditas buah-buahan tropika yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Produksi jambu biji dan jambu air termasuk 10 besar dari produksi buah-buahan di Indonesia. Produktivitas tanaman jambu biji di tahun 2013 sebasar 181644 ton/ha, sedangkan produktivitas tanaman jambu air di tahun 2013 sebesar 91291 ton/ha.

(2)

2

Produktifitas jambu biji dan jambu air dapat mengalami penurunan bila pemeliharaannya tidak dilakukan dengan benar dan adanya serangan hama. Untuk menjaga produktifitas jambu biji dan jambu air, maka perlu adanya pengendalian hama yang menyerang. (BPS, 2013).

Salah satu kendala dalam produksi tanaman jambu adalah adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yakni serangan serangga hama lalat buah Bactrocera sp. (Diptera : Tephritidae). Serangga ini menyerang lebih dari 20 jenis buah-buahan diantaranya : belimbing, jambu, papaya, pisang, dan cabai (Swastika, 2014).

Penggunaan insektisida yang tidak bijaksana akan menyebabkan permasalahan hama semakin kompleks, banyak musuh alami yang mati sehingga populasi serangga bertambah tinggi disamping berkembangnya resistensi, resurgensi dan munculnya hama sekunder. Resistensi terhadap insektisida dapat terjadi apabila digunakan jenis insektisida dengan bahan aktif sama atau kelompok senyawa yang sama secara terus-menerus, terutama dosis yang digunakan tidak tepat (Susniahti et al., 2005).

Jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman buah-buahan masih banyak yang belum dilaporkan, oleh karena itu inventarisasi dan identifikasi sumber infeksi organisme pengganggu tanaman (OPT) penting pada komoditas tersebut sangat diperlukan untuk mengetahui jenis OPT, daerah sebar, cara penyebaran, dan status OPT secara tepat dilapangan. Identifikasi OPT merupakan kegiatan penting yang sangat menentukan keberhasilan pengendalian. Kesalahan dalam mengidentifikasi OPT dapat mengakibatkan kekeliruan dalam pengembilan keputusan pengendaliannya. Oleh sebab itu penulis tertarik

(3)

3

melakukan penelitian tentang keanekaragaman serangga pada tanaman jambu air dan jambu biji di lapangan.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui keanekaragaman jenis serangga pada tanaman jambu air (Syzygium samarangense (Blume) Merr. & Perry) dan jambu biji (Psidium guajava L.) di atas permukaan tanah di lapangan.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis hama penting dan musuh alami pada tanaman jambu air (Syzygium samarangense (Blume) Merr. & Perry) dan jambu biji (Psidium guajava L.) di atas permukaan tanah di lapangan. Hipotesa Penelitian

1. Adanya perbedaan keanekaragaman serangga pada tanaman jambu air (Syzygium samarangense (Blume) Merr. & Perry) dan jambu biji (Psidium guajava L.) di atas permukaan tanah di lapangan.

2. Terdapat berbagai jenis hama dan musuh alami pada tanaman jambu air (Syzygium samarangense (Blume) Merr. & Perry) dan jambu biji (Psidium guajava L.) di atas permukaan tanah di lapangan.

Kegunaan Penulisan

Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian, di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara dan diharapkan dapat pula berguna sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

penyebab terjadinya kesulitan belajar pada ketiga siswa tersebut adalah motivasi.. belajar yang sangat minim, hal itu disebabkan oleh beberapa hal,

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis)

[r]

Akan muncul konfirmasi Withdraw Order , jika telah sesuai klik Send.. • Trading

Kemudian Pada pengujian gesek lintasan Aspal kondisi basah, kompon yang menghasilkan koefisien grip paling tinggi yaitu kompon Pabrikan dengan nilai koefisien grip

Dari data hasil pengujian dan pembahasan pada proses mechanical thermoforming untuk plastik polypropylene (PP) dengan ketebalan 1,0 mm tidak dapat dianalisis persentase

Rayner, Susan Elizabeth, The Theory of Contracts in Islamic Law: A Comparative Analysis with Particular Reference to the Modern Legislation in Kuwait, Bahrain and the United Arab

Dari pengujian kekerasan pada bagian ball maka didapatkan bahwa merk SKF dan merk FMB masing-masing mempunyai harga kekerasan rata-rata yang sama yaitu sebesar 919,6 VHN