BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan PT Shamrock Manufacturing Corpora
PT Shamrock Manufacturing Corpora adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan latex tetapi hanya memproduksi sarung tangan dengan jenis powdered dan powder free. Dahulu PT Shamrock Manufacturing Corpora memiliki nama PT Eka Wira kemudian akhir tahun 2001 dilakukan perubahan nama untuk mempermudah pelanggan dalam mengingat nama (brand
image) perusahaan menjadi PT Shamrock Manufacturing Corpora dengan Akte No. 22. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1989. Pada saat ini perusahaan beroperasi di atas tanah dengan luas ± 3 hektar, yang diatasnya terdiri atas beberapa gedung dengan mesin produksi sarung tangan dan beberapa gedung penyimpanan hasil produksi serta tangki latex.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT Shamrock Manufacturing Corpora adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi sarung tangan latex. Sarung tangan yang diproduksi digunakan oleh medical grade dan industrial grade.
2.3. Lokasi Perusahaan
Kantor pemasaran PT Shamrock Manufacturing Corpora berkedudukan di Jalan Pemuda No. 11 Medan sedangkan lokasi pabrik PT Shamrock
Manufacturing Corpora terletak di Jalan Raya Medan, Namorambe pasar IV Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
2.5. Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan perusahaan dilakukan dengan teknologi tangki oven yang memanfaatkan energi panas sebagai penggerak sistem permesinan yang bekerja secara otomatis.
2.5.1. Bahan yang Digunakan
2.5.1.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan baku yang digunakan ada 2 jenis antara lain adalah latex karet alam dan latex sintesis. Latex karet alam (havea braziliensis) merupakan latex hasil dari perkebunan milik PT. Shamrock di Aek Kanopan dan Rantau Parapat, sedangkan latex karet sintesis merupakan karet latex buatan yang diimpor dari Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris.
2.5.1.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah:
1. Etiket digunakan untuk mengemas sarung tangan sebanyak 100 buah. 2. Karton digunakan untuk mengemas etiket, 1 karton berisi 10 etiket
3. Isolatip digunakan untuk menutup karton dan menempel label 4. Lakban digunakan untuk menguatkan kemasan
5. Sachet digunakan sebagai tempat kemasan sarung tangan.
2.5.1.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang digunakan adalah :
1. Air sebagai pelarut dan pencampur zat-zat kimia
2. Sulfur atau belerang sebagai bahan untuk mempercepat proses pematangan sarung tangan
3. ZnO digunakan sebagai penangkal oksidasi
4. ZDEC (Zinc Diethyl Dithiocarbornate) sebagai bahan akselator atau untuk mempercepat proses pelekatan sarung tangan pada cetakan.
5. KOH digunakan sebagai stabilizer latex
6. CaCO3 dan absoro digunakan untuk mempermudah pencabutan agar sarung tangan tidak lengket.
7. ZDBC ( Zinc Dibuthyl Dithiocarbamate) digunakan untuk mempertahankan nilai CTR (Carbondioxide Transferred Rate) pada compound sehingga dapat bertahan selama 24 jam
8. TiO2 digunakan sebagai bahan pigmen atau pemutih
9. Ca (NO3)2 digunakan sebagai bahan penentu berat sarung tangan.