• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

MATRIKS DAN OPERASINYA

1

Nurdinintya Athari (NDT)

(2)

Sub Pokok Bahasan

• Matriks dan Jenisnya

• Operasi Matriks

• Operasi Baris Elementer

• Matriks Invers (Balikan) Beberapa Aplikasi Matriks

 Representasi image (citra)

Chanel/Frequency assignment

Operation Research

 dan lain-lain

MATRIKS DAN OPERASINYA

(3)

1. PENGERTIAN MATRIKS

Definisi

Sebuah matriks adalah sebuah susunan bilangan

berbentuk persegi panjang . Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut disebut entri dari matriks. Entri di baris i dan kolom j dinotasikan dengan aij

Ukuran dari matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan kolom yang terkandung didalamnya.

Secara umum, matriks m x n ditulis

mn m

m

n n

a a

a

a a

a

a a

a

2 1

2 22

21

1 12

11

(4)

Notasi Matriks

Matriks A berukuran (Ordo) m x n



 



 

mn m

m

n n

a a

a

a a

a

a a

a A

2 1

2 22

21

1 12

11 Baris pertama

Kolom kedua

Unsur / entri /elemen ke-mn (baris m kolom n)

(5)

Misalkan A dan B adalah matriks berukuran sama.

A dan B dikatakan sama (notasi A = B) jika aij = bij untuk setiap i dan j

Jenis-jenis Matriks

Matriks persegi panjang

Sebuah matriks dengan ukuran horizontal dan vertikal tidak sama( yakni matriks mxn dengan m≠n).

Example :

0 8 1 3 1 7 9 8 7 9 7 0 B

 

(6)

Matriks bujur sangkar (persegi)

 Matriks yang jumlah baris dan jumlah kolomnya adalah sama (n x n)

Contoh :

4 2

3 A 1

3 3 3

4 1 2

5 2 1 B

Ordo 2 Ordo 3

Unsur diagonal

(7)

Matriks segitiga

Ada dua jenis, yaitu matriks segitiga atas dan bawah.

Matriks segitiga atas

Matriks yang semua unsur dibawah unsur diagonal pada kolom yang bersesuaian adalah nol.

Contoh:

Matriks segitiga bawah

Matriks yang semua unsur diatas unsur diagonal pada kolom yang bersesuaian adalah nol.

Contoh:

8 0

0

7 1

0

3 9

5 E

2 0 3

0 1 5

0 0 2 F

(8)

Matriks Diagonal

Matriks bujur sangkar dimana setiap unsur yang bukan merupakan unsur diagonal adalah nol.

Matriks satuan (Identitas)

Matriks diagonal dimana setiap unsur diagonalnya adalah satu.





1 0

0

0 2

0

0 0

3

D





1 0

0

0 1

0

0 0

1

I

(9)

0 0 0

0 0

0

0 0

0 0

0

0

0 

 

 

 

Matriks Nol

Matriks yang seluruh elemennya adalah nol.

(10)

OPERASI MATRIKS

Penjumlahan/pengurangan matrix

Perkalian skalar

Perkalian matriks

Transpos Matriks

Trace Matriks

Operasi Baris Elementer

(11)

Transpos Matriks

Matriks transpos diperoleh dengan menukar

baris matriks menjadi kolom seletak, atau sebaliknya.

Notasi At (hasil transpos matriks A)

Contoh :

maka

Jika matriks A = At maka matriks A dinamakan matriks Simetri.

Contoh :



 

 

3 1

1 A 2

0 1 -

2 - 3

1 2

A 



0 2

- 1

1 - 3

t 2 A

(12)

2. Operasi Matriks

Beberapa Operasi Matriks yang perlu diketahui : 1. Penjumlahan Matriks

2. Perkalian Matriks

• Perkalian skalar dengan matriks

• Perkalian matriks dengan matriks 3. Operasi Baris Elementer (OBE)

(13)

Penjumlahan Matriks

Syarat : Dua matriks berordo sama dapat dijumlahkan

Contoh a.

+

b.

+



 

d c

b a

 

h g

f

e

 

 

h d

g c

f b e

a



 

4 3

2 1

 

8 7

6 5

 

 

10

6 8

12

(14)

Perkalian Matriks

Perkalian Skalar dengan Matriks Contoh :

=

Perkalian Matriks dengan Matriks

Misalkan A berordo p x q dan B berordo m x n Syarat : A X B  haruslah q = m

hasil perkalian AB berordo p x n B X A  haruslah n = p

hasil perkalian BA berordo m x q Contoh :

Diketahui

dan



 

s r

q

k p

 

s k r k

q k p k

3

2

f

x

e d

c b

A a

 

 

2

3

u x

r

t q

s p

B

(15)

Maka hasil kali A dan B adalah :

Misalkan A, B, C adalah matriks berukuran sama dan , merupakan unsur bilangan Riil,

Maka operasi matriks memenuhi sifat berikut : 1. A + B = B + A

2. A + ( B + C ) = ( A + B ) + C 3. ( A + B ) = A + B

4. ( + ) ( A ) = A + A

 

 

 

 

 

 

 

 

2 3 3

2

x

x

r u

t q

s p f

e d

c b

AB a

ap+bq+cr

dp+eq+fr

as+bt+cu ds+et+fu

2x2

(16)

 

 

0 1

-

2 - 3

1 2

A

Contoh :

Diketahui matriks :

Tentukan a. A At b. At A

(17)

Jawab :





0 2 - 1

1 - 3 2

t

maka A

0 1

-

2 - 3

1 2

AAt 

 

0 2

- 1

1 - 3 2

sedangkan





0 1

-

2 - 3

1 2





0 2 - 1

1 - 3 2 A

At





5 4

-2 13

-2

-3 -3 1

4

-4 -4 5

14

(18)

Operasi Baris Elementer (OBE) Operasi baris elementer meliputi :

1. Pertukaran Baris

2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol 3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan

konstanta tak nol (seperti butir 2) dengan baris yang lain.

Contoh : OBE 1

4 2 0

3 2 1

1 - 2 - 3 - A

4 2

0

1 - 2 - 3 -

3 2

1

2 ~

1 b

b

Baris pertama (b1) ditukar dengan baris ke-2 (b2)

(19)

OBE ke-2

¼ b1 ~

OBE ke-3

3 1 1 - 2

7 1

2 0

4 - 0 4 - 4 A

3 1

1 - 2

7 1

2 0

1 - 0 1 - 1

Perkalian Baris pertama (b1) dengan bilangan ¼

3 1

1 - 2

7 1

2 0

1 - 0 1 - 1 A

7 1

2 0

1 - 0 1 - 1

~ 2b1 b3

Perkalian (–2) dengan b1 lalu tambahkan pada baris ke-3 (b3)

0 1 1 5

(20)

• Beberapa definisi yang perlu diketahui :

Baris pertama dan ke-2 dinamakan baris tak nol, karena pada kedua baris tersebut memuat unsur tak nol.

Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 3 pada baris ke-2 dinamakan unsur pertama tak nol pada baris masing-masing.

Bilangan 1 (pada baris baris pertama kolom pertama) dinamakan satu utama.

Baris ke-3 dinamakan baris nol, karena setiap unsur pada baris ke-3 adalah nol.

 

 

 

0 0

0 0

1 3

0 0

3 1

1 1

B

(21)

Sifat matriks hasil OBE :

1. Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama adalah 1 (dinamakan satu utama).

2. Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih ke kanan.

3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol), maka ia diletakkan pada baris paling bawah.

4. Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur yang lainnya adalah nol.

Matriks dinamakan esilon baris jika dipenuhi sifat 1, 2, dan 3

Matriks dinamakan esilon baris tereduksi jika dipenuhi semua sifat

(Proses Eliminasi Gauss) (Proses Eliminasi Gauss-Jordan)

(22)

Contoh :

Tentukan matriks esilon baris tereduksi dari

Jawab :

3 1 1 - 2

7 1

2 0

1 - 0 1 - 1 A

7 1 2

0

1 - 0 1 - 1 2

~ b1 b3 A

1 - 0 1

- 1

~ b2 b3

0 1 1 5

0 1 1 5 0 2 1 7

(23)

5 1 1 0

1 - 0 1 - 1 2

~ b2 b3 A

5 1 1 0

1 - 0 1 - 1

3 ~ b

3 1

0

0

1 - 0 1 - 1

2 ~

3 b

b

3 1 0 0

2 0 1 0

1

2 b

b

0 0 -1 -3

0

0 1 3

0 2

0 1

1 0 1

0

(24)

Perhatikan hasil OBE tadi :

Setiap baris mempunyai satu utama.

Tidak setiap kolom memiliki satu utama, karena jumlah baris lebih sedikit dari jumlah kolom

(kolom 4 tidak mempunyai satu utama)

 

 

3 1

0

0

2 0

1

0

1 0

0

1

(25)

Invers Matriks

Misalkan A adalah matriks bujur sangkar.

B dinamakan invers dari A jika dipenuhi A B = I dan B A = I

Sebaliknya, A juga dinamakan invers dari B.

Notasi A = B-1

Cara menentukan invers suatu matriks A adalah

I | A1

A |I

OBE~

Jika OBE dari A tidak dapat menghasilkan matriks identitas, maka A dikatakan tidak memiliki invers.

(26)

Contoh :

Tentukan matriks invers ( jika ada ) dari :

Jawab :

b1↔b2

~

1 2

2

0 1

1

1 2

3 A

1 0 0

0 1 0

0 0 1 1

2 2

0 1

1

1 2

3

1 0 0

0 0 1

0 1 0 1

2 2

1 2

3

0 1

1

1 1 0 0 1 0

-3b1+b2

2b1+b3 0 -1 1

0 0 1 2 1

0 0

-1 -3

(27)

-b2

-b3+ b2

-b2+ b1

Jadi Invers Matriks A adalah

1 2 0

0 1 0 1 0 0

0 1 1

1 2 0

0 1 0 1 0 0

0 1 1

1 2

0

1 1

1 1

0 0

0 1 0

1 2 0

0 3 1

0 1 0 1 0

0

1 1

0

0 1

1

1 2 0

1 1

1

1 0 1

A 1

1 1 -1 3 0 0

0 1 0 -1 1 -1

1 1

1 0 0 0

(28)

Perhatikan bahwa :

dan maka

1 2 0

1 1

1

1 0 1 A 1

1 2 2

0 1

1

1 2

3 A

1

3 2 1 1 0 1

1 1 0 1 1 1

2 2 1 0 2 1

A A















1 0

0

0 1

0

0 0

1

(29)

1 1

k A

Berikut ini adalah sifat-sifat matriks invers : i. (A-1)-1 = A

ii. Jika A, B dapat dibalik atau memiliki invers maka (A . B)-1 = B-1 . A-1

iii. Misal k  Riil maka (kA)-1 =

iv. Akibat dari (ii) maka (An)-1 = (A-1)n

(30)

Latihan

Diketahui

Tentukan (untuk no 1 – 5) matriks hasil operasi berikut ini : 1. AB

2. 3CA 3. (AB)C

4. (4B)C + 2C

1 1

2 1

0 3

A

0 2

1

B 4

5 1 3

2 4 C 1

(31)

Untuk Soal no. 5 – 7, Diketahui :

dan

5. Tentukan : D + E2 (dimana E2 = EE)

6. Tentukan matriks bentuk eselon baris tereduksi dari A, B, C, D, dan E

7. Tentukan matriks invers dari D dan E (jika ada)





2 1 0

1 2 1

0 1 2

D 



1 4

4

0 1

0

0 2

3 E

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, semua elemen pada baris kedua mempunyai 2 sebagai tilkalas pertama dan semua elemen pada kolom kelima mempunyai 5 sebagai tikalas kedua.. MATRIKS

Tunjukan bahwa himpunan W yang berisi semua matriks orde 2x2 dimana setiap unsur diagonalnya adalah nol merupakan subruang dari ruang vektor matriks 2x2.

Ulangi langkah (2) dan (3) untuk baris kedua sampai dengan baris (n-1) pertama, Dengan menempatkan koefisien bernilai terbesar pada diagonal melalui pertukaran baris, kemudian

Jika entri baris pertama kolom paling kiri (pertama) a, maka kalikan 1/a pada baris pertama untuk memperoleh 1 utama pada baris pertama.. Tambahkan kelipatan yang

C ONTOH 5.1.3 Himpunan yang beranggotakan vektor nol saja {0} adalah sub-ruang R 2 yang dinamakan sub-ruang nol begitu juga sebagai sub ruang R 3 , karena memenuhi kedua aksioma

Pertama , tiga elemen nol dalam baris atau kolom berbeda, cara perhitungan determinan sama dengan cara satu elemen nol. Kedua, dua elemen nol dalam baris yang sama, gunakan cara

KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa matriks singular berukuran 2×2 yang berbentuk entri baris kedua nol da- pat dibentuk

Kalikan baris pertama dengan -2 kemudian tambahkan dengan bilangan yang ada pada baris kedua sehingga diperoleh matriks b.. Kalikan baris pertama dengan -3 kemudian tambahkan dengan