• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Infusa Daun dan Batang Zigzag (pedilanthus tithymaloides(L.)Poit.) Terhadap Waktu Penyembuhan Luka Insisi Pada Mencit Galur Swiss Webster Jantan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Infusa Daun dan Batang Zigzag (pedilanthus tithymaloides(L.)Poit.) Terhadap Waktu Penyembuhan Luka Insisi Pada Mencit Galur Swiss Webster Jantan."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK INFUSA DAUN DAN BATANG ZIGZAG (Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit.) TERHADAP WAKTU PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA MENCIT

GALUR Swiss Webster JANTAN

Lani Oktaviani, 2010. Pembimbing I : Dr. Diana Krisanti Jasaputra, dr., M. Kes Pembimbing II : Sylvia Soeng, dr., M. Kes

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Luka yang tidak mendapatkan perawatan yang semestinya dapat berakibat fatal. Pengobatan alternatif dalam penyembuhan luka secara empiris dapat menggunakan daun dan batang zigzag (Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit.).

Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek infusa daun dan batang zigzag terhadap waktu penyembuhan luka insisi pada mencit dan menilai potensinya dibandingkan dengan povidon iodin 10%.

Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan hewan coba 30 ekor mencit galur Swiss Webster jantan dengan luka insisi yang dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok I (kontrol negatif aquades), kelompok II (kontrol pembanding povidon iodin), kelompok III (kelompok perlakuan infusa daun dan batang zigzag 100%). Data yang dinilai adalah waktu penyembuhan luka. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey LSD dengan α = 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan waktu penyembuhan luka pada mencit yang diberi infusa daun dan batang zigzag (5,8 hari) lebih cepat dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (7 hari) (p = 0,005), dan berbeda tidak signifikan dengan kelompok kontrol pembanding (p = 0,448).

Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian infusa daun dan batang zigzag mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit galur Swiss Webster jantan, dan potensinya setara dengan povidon iodin.

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF INFUSION OF ZIGZAG (Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit.) LEAVES AND STEMS ON INCISION WOUND HEALING TIME IN

SWISS WEBSTER MALE MICE

Lani Oktaviani, 2010. Tutor I : Dr. Diana Krisanti Jasaputra, dr., M. Kes Tutor II : Sylvia Soeng, dr., M. Kes

Wound means lose or damage of some parts of body tissue, and it can be fatal if was not treated properly. Alternative medicine empirically had been used in wound healing, such as zigzag (Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit.) leaves and stems.

The aim of this study was to know the effect of infusion of zigzag (Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit.) leaves and stems on incision wound healing time in Swiss Webster male mice and its potential compared to povidone iodine.

This experimental research using Complete Randomized Design (CRD). 30 Swiss Webster male mice with incision wound were divided into 3 groups, group I (negative control) was treated with aquadest, group II (comparator control) was treated with 10% povidone iodine, group III (treated with 100% infusion of zigzag leaves and stems). Data measured was wound healing time. Data was analyzed using one way ANOVA followed by Post Hoc Tuckey LSD test with α = 0.05.

The results showed that wound healing time in group III (5,8 days) was shorter than group I (7 days) (p = 0.005), but it was not significantly different to group II (p = 0.448).

The conclusion was the infusion of zigzag leaves and stems shortened incision wound healing time in Swiss Webster male mice, and it was as potent as to povidone iodine.

(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL...………....i

LEMBAR PERSETUJUAN….………...ii

SURAT PERNYATAAN……..………....…………...iii

ABSTRAK………...………....…...iv

ABSTRACT………..………..………...v

KATA PENGANTAR………...……...vi

DAFTAR ISI……….viii

DAFTAR TABEL………..xi

DAFTAR GAMBAR………....xii

DAFTAR LAMPIRAN………....xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……….……...1

1.2 Identifikasi Masalah……….………..2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...……….…….….……….2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah……….…..3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran…………...………..…...3

1.5.2 Hipotesis………...………...4

1.6 Metodologi………...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit………...5

2.1.1 Histologi Kulit 2.1.1.1 Epidermis………....6

(4)

ix

2.1.1.3 Hipodermis……….………...13

2.1.1.4 Matrik Ekstraseluler……….….14 2.1.1.5 Perbedaan Kulit Tebal dan Tipis………...15

2.1.2 Fungsi Kulit………16

2.2 Luka 2.2.1 Penyembuhan Luka………...18

2.2.2 Klasifikasi Penyembuhan Luka…………...………...22

2.2.3 Faktor Penentu Luka………...24

2.2.4 Komplikasi Luka………...26

2.3 Pedilanthus tithymaloides 2.3.1 Taksonomi………...27

2.3.2 Dekskripsi Tanaman....………...28

2.3.3 Manfaat dan Indikasi.………...28

2.3.4 Kandungan Kimia………...29

2.3.5 Efek Farmakologis……….…….29

2.3.6 Efek Samping………...31

2.4 Povidon Iodin………...32

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian………...33

3.1.2 Alat Penelitian………...33

3.1.3 Hewan Coba………..33

3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian………...34

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitia………..34

3.2.2 Variabel Penelitian………...34

(5)

x

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel………....35

3.2.3 Besar Sampel Penelitian………...35

3.2.4 Prosedur Kerja 3.2.4.1 Pengumpulan Bahan………..36

3.2.4.2 Penyiapan Hewan Coba..………...36

3.2.4.3 Prosedur Penelitian..………..36

3.2.5 Cara Pemeriksaan………...37

3.3 Metode Analisis...………..37

3.4 Hipotesis Penelitian………...38

3.5 Kriteris Uji……….38

3.6 Aspek Etik Penelitian………...38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……….39 4.2 Pembahasan……….42

4.3 Uji Hipotesis……….44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………...46 5.2 Saran……….46 DAFTAR PUSTAKA………..47

LAMPIRAN………....49

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Waktu Penyembuhan Luka (Hari) Tiap Kelompok...39

Tabel 4.2 Hasil Uji Anava……….………..40

Tabel 4.3 Rerata Waktu Penyembuhan Luka Tiap Perlakuan Dengan Uji

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Histologi Keratinosit...9

Gambar 2.2 Histologi Epidermis...10

Gambar 2.3 Histologi Epidermis dan Dermis...13

Gambar 2.4 Hipodermis……….……….14

Gambar 2.5 Perbedaan Kulit Tebal dan Kulit Tipis...16

Gambar 2.6 Proses Penyembuhan Luka...21

Gambar 2.7 Aktivitas Penyembuhan Luka...22

Gambar 2.8 Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit...27

Gambar 2.9 Struktur Kimia Beta Sitosterol...30

Gambar 2.10 Struktur Kimia Flavonoid...31

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ethical Appoval……….49

Lampiran 2 Surat Determinasi………...50

Lampiran 3 Pembuatan Infusa.………51

Lampiran 4 Proses Perlakuan………….………...52

Lampiran 5 Panjang Luka Mencit yang Diukur Setiap Hari Setelah Perlakuan……54

(9)

49

LAMPIRAN

Lampiran 1

(10)

50

Lampiran 2

(11)

51

Lampiran 3

Pembuatan Infusa

1. Timbang simplisia daun dan batang zigzag yang telah dikeringkan lalu dihaluskan.

2. Masukkan ke dalam panci infusa dan tambahkan 150 ml air sebagai pelarut. 3. Panaskan dalam penangas selama 15 menit dihitung mulai suhu di dalam

panci mencapai 900C (mendidih).

4. Angkat panci infusa, saring dengan kain flanel, dan peras.

5. Lalu uapkan infusa sampai tersisa 15 ml sehingga dapat diperoleh 100% infusa daun dan batang zigzag.

Panci Infusa Pemanasan

(12)

52

Lampiran 4

Proses Perlakuan

Pencukuran bulu mencit

Pengukuran untuk luka insisi

(13)

53

Pembuatan luka insisi

Pengukuran panjang luka

(14)

54

Lampiran 5

Panjang Luka Mencit yang Diukur Setiap Hari Setelah Perlakuan Kelompok Negatif

Kelompok Kontrol Pembanding

Mencit Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8

1 8 5,00 4,40 2,75 2,00 1,80 0 0

2 8 5,75 5,25 4,00 2,60 0 0 0

3 8 6,35 5,50 4,80 3,70 1,35 0 0

4 8 6,05 5,75 4,05 2,90 1,00 0 0

5 8 5,20 4,25 3,45 3,10 1,40 0,60 0

6 8 5,50 4,40 3,70 1,20 0 0 0

7 8 5,25 5,20 4,55 2,80 2,05 1,80 0

8 8 5,15 4,35 3,20 2,60 1,45 0,70 0

9 8 5,25 4,25 4,00 2,00 0 0 0

10 8 5,95 4,65 4,50 2,90 1,05 0 0

Mencit Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8

1 8 5,15 4,30 4,25 2,15 0 0 0

2 8 4,55 3,95 1,35 0 2,00 0 0

3 8 5,00 4,05 3,55 2,40 0 0 0

4 8 6,15 5,75 2,45 2,10 1,00 0 0

5 8 4,30 3,65 2,20 2,00 1,00 0 0

6 8 4,10 2,95 2,35 1,90 0 0 0

7 8 5,00 2,80 1,25 0 0 0 0

8 8 3,75 2,80 1,00 0,60 0 0 0

9 8 4,65 3,45 1,90 0 0 0 0

(15)

55

Kelompok Zigzag

Mencit Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8

1 8 5,25 3,85 3,85 2,30 1,45 0 0

2 8 4,00 2,75 2,25 0 0 0 0

3 8 4,65 4,30 3,60 2,05 1,70 0 0

4 8 3,40 2,85 0,90 0 0 0 0

5 8 3,80 3,10 1,10 0 0 0 0

6 8 3,00 2,80 1,80 0,85 0 0 0

7 8 4,00 3,45 1,95 0 0 0 0

8 8 3,70 3,20 2,80 1,60 0 0 0

9 8 5,60 3,30 2,80 0 0 0 0

(16)

56

Lampiran 6

Perhitungan Statistik SPSS 17.0

Data Stastistik Hasil Percobaan Waktu Penyembuhan Luka

Oneway

Descriptives Hasil

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

ANOVA

Hasil

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 7.800 2 3.900 5.137 .013

Within Groups 20.500 27 .759

Total 28.300 29

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean Minimum Maximum

Lower Bound

Upper Bound

KN 10 7.0000 .81650 .25820 6.4159 7.5841 6.00 8.00

KP 10 6.1000 .87560 .27689 5.4736 6.7264 5.00 7.00

KZ 10 5.8000 .91894 .29059 5.1426 6.4574 5.00 7.00

Total 30 6.3000 .98786 .18036 5.9311 6.6689 5.00 8.00

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

(17)

57

Post hoc Tests

Homogeneous Subsets

has il

10 5.8000

10 6.1000 6.1000

10 7.0000 .724 .072 perlakuan KZ KP KN Sig. Tukey HSDa

N 1 2

Subs et for alpha = .05

Means f or groups in homogeneous subsets are display ed. Uses Harmonic Mean Sample Siz e = 10.000.

a.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: hasil

.90000 .38968 .072 -.0662 1.8662

1.20000* .38968 .013 .2338 2.1662

-.90000 .38968 .072 -1.8662 .0662

.30000 .38968 .724 -.6662 1.2662

-1.20000* .38968 .013 -2.1662 -.2338

-.30000 .38968 .724 -1.2662 .6662

.90000* .38968 .029 .1004 1.6996

1.20000* .38968 .005 .4004 1.9996

-.90000* .38968 .029 -1.6996 -.1004

.30000 .38968 .448 -.4996 1.0996

-1.20000* .38968 .005 -1.9996 -.4004

-.30000 .38968 .448 -1.0996 .4996

(J) perlakuan KP KZ KN KZ KN KP KP KZ KN KZ KN KP (I) perlakuan KN KP KZ KN KP KZ Tukey HSD LSD Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval

(18)

58

Riwayat Hidup

Nama : Lani Oktaviani

NRP : 0710080

Agama : Kristen

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 7 Oktober 1987

Alamat : Komplek Bahagia Permai Raya No. 19A, Bandung Riwayat Pendidikan :

- TK Slamet Riyadi Bandung (1993-1995)

- SD Terang I Bandung (1995-2001)

- SMP Providentia Bandung (2001-2004)

- SMA Kristen YAHYA Bandung (2004-2007)

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan (R. Sjamsu Hidayat, 1997). Berdasarkan etiologi, terdapat berbagai jenis luka, antara lain luka gores, luka memar, luka tusuk, luka sayat, luka lecet, luka insisi, luka tembus, dan luka bakar. Berdasarkan waktu, dibagi menjadi luka akut dan kronis. Setiap jenis luka memiliki tahap-tahap penyembuhan luka yang sama yaitu fase inflamasi, proliferatif, dan remodeling. Proses penyembuhan luka memerlukan reaksi seluler, molekuler, dan biokimiawi yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksterna dan interna (Robbin & Cotran, 2007). Setiap orang pasti pernah mengalami luka, namun hanya sedikit dari mereka yang menyadari bahwa luka memerlukan penanganan yang baik dan tepat. Luka yang tidak mendapatkan perawatan yang semestinya dapat berakibat fatal, seperti terjadi infeksi, perdarahan, atau kerusakan jaringan yang lebih luas. Selain itu, pengelolaan luka akan menentukan hasil akhir proses penyembuhan luka.

(20)

2

Tanaman herbal yang tersebar luas di sekitar kita dapat digunakan sebagai obat alternatif dalam penyembuhan luka, yang efektif dalam mempercepat waktu penyembuhan luka. Salah satu herbal adalah daun dan batang zigzag yang diambil dari pohon zigzag (Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit.) yang sejak dulu dimanfaatkan secara empiris, namun belum dibuktikan secara ilmiah (Kampoeng Djamoe Organik).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1). Apakah infusa daun dan batang zigzag mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit galur Swiss Webster jantan.

2). Bagaimana potensi infusa daun dan batang zigzag dibandingkan dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka inisisi pada mencit galur Swiss Webster jantan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah mengetahui tanaman herbal yang berpengaruh dalam mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit galur Swiss Webster jantan sehingga diperoleh obat alternatif yang lebih optimal untuk penyembuhan luka.

(21)

3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis penelitian ini adalah memperluas pengetahuan dan wawasan di bidang herbal dengan mengetahui efektivitas daun dan batang zigzag dalam mempercepat waktu penyembuhan luka insisi.

Manfaat praktis penelitian ini adalah agar masyarakat dapat menggunakan daun dan batang zigzag sebagai tanaman obat yang mempercepat waktu penyembuhan luka insisi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tahap-tahap penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks, tetapi umumnya terjadi secara teratur dan bertahap, yaitu fase inflamasi, proliferatif, dan remodeling. Peningkatan spesies oksigen reaktif (ROS) pada fase inflamasi dan sejumlah faktor pertumbuhan saat fase proliferasi akan memicu pengeluaran MMP (Matrik Metaloproteinase). MMP merupakan kelompok endopeptidase yang aktivitasnya mendegradasi matrik ekstraseluler (Robbin & Cotran, 2007).

Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit. mengandung sejumlah zat aktif yang

(22)

4

aktivitas bakteriostatik dengan mempengaruhi metabolisme beberapa bakteri. 5-S-’methylthioadenosin dan 1,4-dihydroquinone memiliki aktivitas antimikroba (Jose, 2006). Dengan demikian, pemakaian Pedilanthus tithymaloides (L.) Poit. diharapkan dapat mempercepat waktu penyembuhan luka

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Infusa daun dan batang zigzag mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit galur Swiss Webster jantan.

2. Potensi infusa daun dan batang zigzag sebanding dengan povidon iodin 10% dalam mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit galur Swiss Webster jantan.

1.6 Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sunggungan, bersifat komparatif menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan hewan coba mencit galur Swiss Webster jantan dengan luka insisi. Parameter yang dinilai adalah waktu penyembuhan luka pada mencit dalam hari. Analisis data menggunakan statistik dengan metode ANAVA satu arah dengan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan Post Hoc Tukey LSD menggunakan perangkat lunak komputer. Tingkat kemaknaan

dinilai berdasarkan nilai p ≤ 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian : Laboratorium Farmakologi,

(23)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

- Pemberian infusa daun dan batang zigzag mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit galur Swiss Webster jantan.

- Potensi infusa daun dan batang zigzag sebanding dengan povidon iodin dalam mempercepat penyembuhan luka insisi pada mencit galur Swiss Webster jantan.

5.2. Saran

Penelitian ini merupakan tahap awal yang perlu dilanjutkan dengan berbagai penelitian lain. Saran untuk penelitian lanjutan adalah :

- Dosis optimal infusa daun dan batang zigzag yang mampu mempercepat waktu penyembuhan luka insisi.

(24)

47

DAFTAR PUSTAKA

Alvarez M.A., Debattista N. B., Pappano N.B. 2008. Antimicrobial Activity and Synergism of Some Substituted Flavonoids. Folia Microbiol, 53(1): 23-28.

Arief Hariana. 2009. Tumbuhan OBAT & KHASIATNYA. Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya. p. 185-186.

Bambang Pardjianto, Bakarman, Radhi, Herman Yosef, M Hidayat. 2007. Penggunaan madu sebagai primary dressing pada luka insisi steril dalam upaya

pencegahan parut hipertropik dan keloid. Jurnal Ilmu Bedah Indonesia (Indonesian Journal Of Surgery ), 2(34): 31.

Burkit H.G., Young B., Heath J.W. 1995. Buku Ajar & Atlas Wheater Histologi Fungsional. Terjemahan Dr. Jan Tambayong. Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. p. 153-161.

Eroschenko Viktor P. 2003. Atlas Histologi di Fiore. Terjemahan dr. Jan Tambayong. Edisi 9. Jakarta: EGC. p. 133-144.

Gartner Leslie P., Hiatt James L. 2007. COLOR TEXTBOOK OF Histology. 3ed. Philadelphia: Elsevier Saunders. p. 327-335.

Guyton Arthur C, Hall John E. 1996. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN. Terjemahan Irawati Setiawan & Alex Santoso. Edisi 9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p. 1141-1145.

Gwan-Sum Sim, et al. 2007. Structure Activity Relationship of Antioxidative Property of Flavonoids and Inhibitory Effect on Matrix Metalloproteinase Activity in UVA-Irradiated Human Dermal Fibroblast. Arch Phram Res, 3(30): 290-298.

Junquiera L. Carlos, Carneiro Jose, Kelley Robert O. 1995. Histologi Dasar. Terjemahan Dr. Jan Tambayong. Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p. 357-364.

Kumar V., Abbas Abul K., Fausto Nelson. 2005. Robbins and Cotran Pathologic Basis Of Disease. 7ed. Philadelphia: Elsevier Saunders. p. 110-116.

(25)

48

Kyung-Ah Lee. Sun Hee Moon. Kee-Tae Kim, Mendonca Aubrey F. dan Hyun-Dong Paik. 2010. Antimicrobial Effect of Various Flavonoid on Escherichia coli O157:H7 Cell Growth and Lipopolysaccharide Production. Food Sci. Biotechnol, 19(1): 257-261.

Pedro M. Abreu, et al. 2007. Isolation and identification of antioxidants from Pedilanthus tithymaloides.Journal of Natural Medicines, 1(62): 67-70.

Sjamsuhidayat R., Wim de Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi. Jakarta: EGC. p. 197-200.

Stipcevic Tamara, Piljac Jasenka, Vanden Berghe Dirk. 2006. Effect of Different Flavonoids on Colagen Synthesis in Human Fibroblast. Plant Foods for Human

Nutrition, 61: 29-34.

Trijani Suwandi. 2003. Efek Klinis Aplikasi Subgingival Racikan Gel Metronidazole 25% dan Larutan Povidon iodin 10% sebagai Terapi Penunjang Skeling-Pengalusan Akar pada Periodontitis Kronis. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas olIndonesia, 10 (Edisi Khusus): 669-674.

Vidotti GJ, Zimmermann A, Sarragiotto MH, Nakamura CV, Dias Filho BP. 2005. Antimicrobial and phytochemical studies on Pedilanthus tithymaloides. Fitoterapia, 77(1): 43-6.

http://www.ces.ncsu.edu/depts/hort/consumer/poison/Pedilti.htm, 2009 http://plants.usda.gov, 2010

http://tropicalplant.air-nifty.com, 7 Feburi 21010

http://www.phytochemicals.info, 15 Mei 2010

http://img.medscape.com, 2010

http://cybermed.cbn.net.id/

http://greenrepublic.wordpress.com//news/kampoeng-djamoe-organik-kado/

http://www.expertreviews.org/

Referensi

Dokumen terkait

Air perasan buah blustru dan air perasan buah nanas berefek mempercepat penyembuhan luka insisi mencit Swiss - Webster dengan potensi yang setara.. Kata kunci : air perasan

Dapat disimpulkan kunyit dan madu memiliki efek yang setara dalam penyembuhan luka insisi pada mencit swiss webster jantan dan efeknya setara dengan povidone iodine.. Kata kunci

Ekstrak etanol daun murbei mempercepat waktu penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster dan mempunyai potensi yang lebih kuat dibandingkan dengan povidone iodine dalam

Simpulan penelitian adalah ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) konsentrasi 20% dan 80% mempercepat durasi penyembuhan luka pada mencit Swiss Webster jantan.. Kata Kunci

Simpulan adalah pemberian infusa herba meniran berefek secara signifikan pada penurunan suhu tubuh mencit galur Swiss Webster jantan.. Kata kunci :

Simpulan adalah pemberian daun binahong dapat mempercepat durasi penyembuhan luka sayat pada mencit Swiss Webster jantan.. Kata kunci : daun binahong, penyembuhan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul Pengaruh Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centellae herba) Dalam Mempercepat Lama Penyembuhan Luka Pada Mencit Galur Swiss-Webster

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh air perasaan daun sendok (APDS) dalam mempercepat proses penyembuhan luka mencit galur Swiss Webster