BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan atau desain penelitian R&D, Penelitian dan pengembangan pendidikan tidak hanya menekankan pada materi, namun menyangkut prosedur dan prosesnya, Borg dan Gall (1983:772). Sejalan dengan itu Sugiyono (2013:407) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan menguji keefektifan produk tersebut.
Gambar.3.1
10 Langkah-langkah memperoleh Produk
Menurut Sugiyono ada sepuluh langkah yang dilakukan untuk memperoleh suatu produk, tetapi dalam penelitian yang dilakukan tidak memakai alur yang disajikan diatas, karena dalam langkahnya tidak sampai pada tahap eksperimen. langkah tersebut dibatasi sampai pada tahap kelima yaitu perbaikan desain setelah dilakukan validasi desain oleh ahli. Hasil perbaikan desain rencana strategis akan diserahkan kepada SMK Negeri 1 Sayung untuk di jadikan pedoman dalam merumuskan dan melaksanakan program kerja. Mengingat strategi peningkatan kualitas pelayanan melalui program strategis memiliki permasalahan dan cara pendekatan yang berbeda-beda maka implementasinya diserahkan kepada sekolah.
3.2.Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Sayung, lokasi ini didasarkan pada tempat dinas dari peneliti sendiri sehingga mempermudah pengambilan data dan memberikan dampak langsung pada sekolah. Selain itu
peneliti melihat perlu adanya strategi alternatif peningkatan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung pasca penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008.
3.3.Teknik pengumpulan data dan Instrumen
Penelitian
1.3.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dilakukan secara sistemik dengan metode tertentu untuk memperoleh data guna menjawab tujuan penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Satori, DKK (2009:103) bahwa metode pengumpulan data erat hubungannya dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD) yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Observasi
Dalam observasi atau pengamatan lapangan, setiap permasalahan yang berkaitan dengan fokus penelitian direkam dalam bentuk catatan lapangan. Untuk kepentingan penelitian ini dilakukan pengamatan antara lain kondisi lingkungan sekolah dan program pengembangan sekolah, jumlah siswa, jumlah tenaga pendidik dan kependidikan, data alumni dan kerjasama, visi dan misi serta tujuan sekolah serta ketersediaan sarana prasarana guna mendukung pengembangan Sekolah.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan dialog langsung dengan sumber data. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya (Sugiyono, 2013:233). Dengan metode ini subyek memiliki kebebasan untuk mengeluarkan pikirannya mengenai kondisi yang diteliti.
kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi sekolah dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Hasil wawancara dan observasi akan dirumuskan beberapa faktor lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh pada peningkatan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung untuk dilakukan konfirmasi pada forum Focus Group Discussion (FGD)
3. FGD (Focus Group Discusion)
Dalam penelitian ini FGD dilakukan dengan melibatkan Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Praktisi pendidikan, Wakil Kepala sekolah, Kepala Tata Usaha, Ketua Paket Keahlian, Guru dan staff Tata Usaha yang berjumlah 47 orang. FGD dilakukan pada tanggal 15 Januari 2015 bertempat di SMK Negeri 1 Sayung. Sebelum pelaksanaan FGD peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada seluruh warga sekolah kemudian data yang terkumpul dilakukan identifikasi dan reduksi data/pemilihan data setelah disusun dalam draf maka dibawa dalam forum FGD. Dalam pelaksanaan FGD peserta mempunyai berbagai pendapat yang berbeda-beda mengenai permasalahan yang diajukan sehingga terjadilah perdebatan. Pada tahap awal FGD adalah pembahasan mengenai Visi, misi dan tujuan Sekolah yang kembali dirumuskan untuk menghadapi tantangan global, tahap kedua adalah menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
1.3.2. Instrumen penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti sendiri, sebagaimana pendapat Sugiyono (2013:223). Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari obyek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan semua belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian.
Salah satu ciri peneliti sebagai instrumen penelitian menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono (2013:224) adalah peka dan dapat bereaksi terhadap stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakan bermakna atau tidak bagi penelitian. Peneliti sebagai instrumen dapat menganalisis data yang diperoleh, mengambil kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh untuk memperoleh penegasan.
Dengan peneliti sebagai human instrument sekaligus key instrument, maka peneliti berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan dan membuat kesimpulan atas temuannya.
3.4. Teknik Analisis Data
lingkungan internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan maupun faktor-faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman. Dengan teknik yang digunakan adalah analisis matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary), analisis matrik EFAS (eksternal Factors Analysis Summary), analis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), matrik IE (Internal Eksternal)., matrik SPACE (Strategic Position and Action Evaluation), matrik Grand Strategy. Dan untuk menentukan pilihan strategi yang digunakan dengan Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM).
dan Retrenchment Strategy. Matrik SPACE menunjukkan hasil analisis yang mengindikasikan empat kuadran yaitu strategy aggressive, conservative, defensive, atau competitive. Dan matrik grand strategy pada bentuk ini terdiri dari dua dimensi yaitu posisi persaingan dan pertumbuhan, juga terdiri dari 4 kuadran dengan masing-masing kuadran memiliki alternatif–alternatif strategi. Kemudian setelah dilakukan analisis tersebut tahap pengambilan keputusan yaitu dengan Matrik Perencanaan Strategis Kuantitif atau QSPM (Quantitative Strategies Planning Matriks). QSPM ini adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya, menentukan strategi mana yang paling baik untuk diimplementasikan Umar (2002:245).
Langkah-langkahnya sebagai berikut (Rangkuti, 2013:25) :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada pelaksanaan pelayanan di sekolah berdasarkan delapan standar nasional pendidikan. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara kepada seluruh komponen sekolah. 2. Menentukan faktor-faktor dominan dari
dalam meningkatkan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan reduksi data yang terkumpul pada saat dilakukannya observasi dan wawancara.
3. Menentukan faktor-faktor dominan yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam meningkatkan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung. Kegiatan ini dilakukan melalui FGD dimana hasil reduksi data observasi dan wawancara dilakukan penajaman dan penekanan untuk diperoleh data factor yang paling dominan. 4. Menentukan bobot masing-masing faktor dengan
skala mulai dari 1,0 (paling berpengaruh) sampai 0,0 (tidak berpengaruh) terhadap upaya perbaikan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung.
Pembobotan dilakukan dengan memperhatikan tingkat kepentingan dan pengaruh faktor dominan tersebut terhadap kualitas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung. Adapun pembobotannya menggunakan rumus sebagai berikut:
Bobot =
∑ x% pengaruh FD terhadap pelayanan Keterangan :
1 : adalah nilai ideal
∑ FD : Jumlah faktor dominan
% Pengaruh FD : Prosentase pengaruh FD terhadap Pelayanan Sekolah (%Tingkat pengaruh)
peningkatan kualitas pelayanan sekolah di SMK Negeri 1 Sayung.
Dengan ketentuan sebagai berikut : Skor 1 : Tidak memiliki daya tarik Skor 2 : Daya Tarik Rendah
Skor 3 : Daya tarik Sedang Skor 4 : Daya tarik Tinggi
6. Menghitung total skor dengan mengalikan bobot dan skor untuk masing-masing faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
7. Menghitung total skor akhir faktor internal (kekuatan-kelemahan) dan factor eksternal (peluang-ancaman).
8. Merumuskan strategi berdasarkan total skor IFAS dan EFAS.
3.5. Langkah-langkah Menentukan Rencana Strategis
Langkah – langkah dalam menentukan rencana strategis yaitu :
1. Menentukan posisi strategis dari factor internal (IFAS) dan factor eksternal (EFAS) dengan analisis matrik IFAS dan EFAS, matrik IE, matrik SWOT. 2. Menentukan rencana strategis berdasarkan posisi
3.6. Teknik Validasi dan Reliabilitas Data
Dalam mengecek kebenaran data dari FGD, peneliti menguji validitas dan reliabilitas terhadap seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini yang dilakukan berdasarkan kredibilitas.
Pengujian kredibilitas ini dimaksudkan untuk menguji nilai kebenaran dari data yang diperoleh (Sugiyono, 2013). Peneliti melakukan pengujian kredibilitas dengan tiga cara yaitu pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan teman sejawat.
1. Pengamatan
Perolehan data yang lengkap dan akurat diperoleh peneliti dengan melakukan observasi dan wawancara serta FGD.
2. Triangulasi
Pengujian dengan triangulasi data ada tiga cara yang dilakukan yaitu triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas dengan cara melakukan pengecekan data yang diperoleh melalui beberapa sumber, data yang diperoleh dari FGD untuk menguji validasi datanya peneliti melakukan wawancara yang mendalam secara mandiri.
Triangulasi dengan melakukan pengecekan sumber data yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu dengan wawancara dan observasi.
3. Pemeriksaan Teman Sejawat