• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQURY TRAINING DANKONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA DAN HUKUM NEWTON DI KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDANT.A. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQURY TRAINING DANKONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA DAN HUKUM NEWTON DI KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDANT.A. 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQURY TRAINING DAN KONVENSIONAL

PADA MATERI POKOK GAYA DAN HUKUM NEWTON DI KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN

T.A. 2011/2012

Oleh: Hartati Nasution NIM. 071244220012

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gaya dan Hukum Newton di Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan” disusun untuk memenuhi sebagian syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika FMIPA UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Derlina, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Drs. Sehat Simatupang, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik, Drs. Khairul Amdani, M.Si, Drs. Abd. Hakim, M.Si, dan Drs. Rahmatsyah M.Si, selaku dosen penguji I, II dan III yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai Unimed. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Monang Siregar, M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 17 Medan dan Ibu Dra. Marlina selaku guru bidang studi IPA (fisika) SMP Negeri 17 Medan dan seluruh guru beserta staf pegawai di SMP Negeri 17 Medan atas kesediaan menerima penulis dengan tangan terbuka untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 17 Medan. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh siswa SMP Negeri 17 Medan, yang tulus mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penulis.

Ucapan terimakasih kepada bapak dan ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

(3)

viii

membantu penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih. Secara khusus saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman kampus (K’Yusnawati, K’ Bintang, K’ Melda, Juli Muliani, Prihatini, Halimatussaqdiah, Risky Ira, Leily Syukria) serta adik kos saya (Yani, Dewi dan Juwita) yang telah memberi semangat serta dukungannya kepada saya mulai dari penyusunan skripsi ini. Penulis dengan daya upaya telah mencoba memberikan yang terbaik, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Dengan tangan terbuka, penulis menerima kritik dan saran yang membangun, guna penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para para pembaca dan dunia pendidikan. Amin..

Medan, Juni 2012 Penulis,

(4)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQURY TRAINING DAN

KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK GAYA DAN HUKUM NEWTON DI KELAS VIII

SMP NEGERI 17 MEDAN T.A. 2011/2012

Hartati Nasution (NIM : 071244220012) ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inquiry Training dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi Gaya dan Hukum Newton di Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.A 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II SMP Negeri 17 Medan yang terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak yaitu kelas VIII1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII3 sebagai kelas kontrol. Siswa kelas eksperimen berjumlah 37 orang dan siswa kelas kontrol berjumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal. Selanjutnya, dilihat perbedaan hasil belajar model dengan pembelajaran Inquiry Training dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa.

(5)

v

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah ……….. 1

1.2. Identifikasi Masalah ……… 4

1.3. Batasan Masalah ………. 5

1.4. Rumusan Masalah ……… 5

1.5. Tujuan Penelitian ……… 5

1.6. Manfaat Penelitian ………... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………. 7

2.1. Kerangka Teoritis ………. 7

2.1.1. Pengertian Belajar ………. 7

2.1.2 Aktivitas Belajar ……… 8

2.1.3. Hasil Belajar ………. 9

2.1.4. Model Pembelajaran………. 11

2.1.5. Model Pembelajaran Latihan Inkuiri ……….. 12

2.1.6. Model Latihan Penelitian ……… 13

2.1.7. Struktur Pengajaran………. 13

2.1.8. Kelebihan dan kelemahan Inquiry Training……… 17

2.1.9. Model Pembelajaran Konvensional………. 18

2.1.10. Materi Pembelajaran ……… 19

2.2. Kerangka Konseptual ………. 29

(6)

vi

BAB III METODE PENELITIAN ……… 31

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ……….. 31

3.3. Variabel Penelitian ……….. 31

3.3.1. Variabel Bebas(X) ……… 33

3.4. Jenis dan Desain Penelitian ………. 31

3.5. Prosedur Penelitian ……….. 32

3.6. Instrumen Penelitian ………. 34

3.6.1. Tes Hasil Belajar ………. 34

3.6.2. Observasi ……….. 35

3.7. Validitas Tes ……….. 38

3.8. Teknik Analisis Data ……….. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………….. ….. 42

4.1. Hasil Penelitian ……… 42

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ……… 42

4.1.2 Pengujian Analisa Data ………. 43

4.1.3 Observasi ……… 47

4.2. Pembahasan ………. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 57

5.1. Kesimpulan ………. 57

5.2. Saran ………. 58

(7)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Struktur Pengajaran …… .. ……… 16

Tabel 2.2. Perbedaan Massa dan Berat ……… 26

Tabel 3.1. Desain Penelitian ……… 32

Tabel 3.2.Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ……….. . 34

Tabel 3.3. Kriteria Kemampuan Siswa ... 35

Tabel 3.4. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ... 37

Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 42

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.... 44

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes ... 44

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes ... 45

Tabel 4.5. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 46

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes ... ... 47

Tabel 4.7.Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa ...48

Tabel 4.9. Perkembangan aktivitas belajar siswa berdasarkan kelompok ... 50

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1. Contoh-contoh gaya dan alat ukur gaya ... 21

Gambar 2. Contoh gaya otot, gaya mesin dan gaya magnet ……….. 22

Gambar 3. Contoh gaya listrik, gaya pegas dan gaya gravitasi ……….. 22

Gambar 4. dua gaya searah dan resultan gaya searah ……… 22

Gambar 5. dua gaya dan resultan berlawanan arah ……… 23

Gambar 6. Contoh gaya aksi reaksi dalam kehidupan sehari-hari ……… 23

Gambar 7. perbedaan percepatan akibat gaya dorong ……….. 28

Gambar 8. seorang anak mendorong tembok ………. 28

Gambar 3.2 Skema rancangan penelitian ……….. 33

Gambar 4.1. Diagram data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 43

Gambar 4.2. Diagram Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 46

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen … 61

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa ……… 108

Lampiran 3 : Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar ……….. 128

Lampiran 4 : Tes Instrumen ……… 138

Lampiran 5 : Kunci Jawaban ……… 144

Lampiran 6 : Hasil Pretes Kelas Kontrol ……….. 145

Lampiran 7 : Hasil Pretes Kelas Eksperimen ………. ……… 147

Lampiran 8 : Hasil Postes Kelas Kontrol……….. 149

Lampiran 9 : Hasil Postes Kelas Eksperimen…………. ………. 161

Lampiran 10 : Nilai Pretes Dan Postes Kelas Kontrol ……….. 153

Lampiran 11 : Nilai Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen ……….. 155

Lampiran 12 : Rata-Rata, Standar Deviasi Pretest Postest Kelas Eksperimen 156 Lampiran 13 : Rata-Rata, Standar Deviasi Pretest Postest Kelas Kontrol … 158

Lampiran 14 : Uji Normalitas Data ……… 160

Lampiran 15 : Uji Homogenitas Data ………. 165

Lampiran 16 : Pengujian Hipotesis ………... 167

Lampiran 17 : Lembar Aktivitas Belajar Siswa ……… 171

Lampiran 18 : Tabel aktivitas belajar siswa kelas eksperimen ………. 172

Lampiran 19: pedoman penskoran observasi aktivitas belajar siswa ……… 178

Lampiran 20: tabel observasi aktivitas belajar siswa kelas kontrol ... 179

Lampiran 21 : Tabel aktivitas belajar siswa kelas kontrol ……… 185

Lampiran 22 : Daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors …………. ……… 185

Lampiran 23 : Tabel Uji Homogenitas ... ... 186

Lampiran 24 : Daftar nilai persentil untuk distribusi F ……… 187

(10)

x

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan. Fisika merupakan salah saru cabang sains yang diajarkan ditingkat pendidikan dasar sampai menengah. Pelaksanaan pembelajaran fisika dalam KTSP dituntut agar dilaksanakan secara inkuiri ilmiah unutk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek yang penting dalam pembelajaran. Selain itu proses pembelajaran fisika dalam KTSP lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik dapat memahami alam secara alamiah.

Agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai, maka dalam proses pembelajarannya dituntut agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran terutama melalui kegiatan penemuan, sedangkan guru yang semula bertindak sebagai sumber belajar beralih fungsi menjadi seorang fasilitator kegiatan pembelajaran yang berperan mengarahkan (membimbing) siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam belajar atau menemukan sendiri konsep-konsep yang sedang dipelajari.

(12)

2

mengembangkan keterampilan prorses ilmiah yang ada pada diri siswa tidak tampak.

Sesuai dengan pengalaman peneliti saat melakukan Praktek Program Pengalaman Lapangan (PPL), banyak siswa yang menyatakan bahwa pelajaran fisika itu merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan membosankan. Mereka juga cenderung menganggap pelajaran fisika selalu identik dengan rumus yang banyak dan susah untuk diingat. Guru lebih sering menggunakan pola mengajar dengan menyajikan materi dan penyelesaian soal-soal dengan rumus. Siswa hanya dapat menghitung tetapi tidak dapat mengerti konsep fisika sebenarnya. Dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran fisika guru merupakan pigur yang harus pandai memilih pada metode, media maupun model yang akan digunakan untuk menyampaikan tujuan pembelajaran agar tercapai sesuai dengan keinginan. Diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang dicapai pada umumnya masih rendah. Dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan, diperoleh nilai rata-rata fisika untuk semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 mencapai 64,5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut adalah 65, namun KKM belum mencapai. Hal ini relevan dengan data yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada 37 siswa. Sebanyak 20 siswa menyatakan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit dipahami dan kurang menarik.

(13)

3

Melalui instrumen angket, diketahui bahwa terdapat perbedaan individu siswa dalam mengalami peristiwa belajar. Keadaan ini menuntut peserta didik dipenuhi kebutuhan belajarnya sesuai karakteristik masing-masing. Sekitar 22 orang siswa menginginkan belajar dengan praktek dan demonstrasi, 3 orang dengan mengerjakan soal-soal dan 12 orang mengatakan bahwa belajar fisika itu sambil bermain. Fisika menempati posisi kedua setelah matematika sebagai pelajaran yang kurang digemari.

Dari hasil wawancara dengan ibu Marlina Sinaga mengatakan bahwa bila siswa diajarkan secara teori, minat siswa terhadap fisika sangat kurang. Sedangkan bila siswa diajak ke laboratorium akan muncul minat siswa terhadap fisika. Tetapi ibu Dra Marlina jarang membawa siswa ke laboratorium, karena alatnya yang kurang memadai dan waktu yang tidak cukup. Model pembelajaran yang digunakan ibu Marlina masih model konvensional, dengan metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal dan demonstrasi.

Menurut Joyce (dalam Trianto, 2009 : 201), model pembelajaran inquiry training dirancang unutk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah

melalui latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut kedalam periode waktu yang singkat. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin dan mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya.

(14)

4

Dari hasil penelitian Ratni Sirait (2010) menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training dapat meningkatkan hasil belajar siswa di MtsN 3 Medan T.A 2010 /2011”, pada materi pokok Usaha dan Energi dimana untuk kelas eksperimen nilai rata-rata hasil belajarnya 6,29 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar untuk kelas kontrol adalah 5,64. Hasil penelitian yang diperoleh memperlihatkan bahwa setelah dilakukan pembelajaran dengan strategi inkuiri terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 67,38. Selain ada peningkatan, ada juga kelemahan pada penelitian ini yaitu pengorganisasian kelompok yang kurang efektif, sehingga mengakibatkan ada beberapa siswa yang tidak aktif dalam kelompoknya. Untuk itu peneliti akan berusaha merencanakan pengorganisasian kelompok secara efektif.

Perbedaan peneliti sebelumnya dengan peneliti sekarang adalah terletak pada fase model pembelajaran inquiry training di Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti sekarang masih menggunakan fase inquiry training yang ada sesuai dengan buku Joyce.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Inquiry Training dan Konvensional Pada Materi Pokok Gaya dan Hukum Newton di Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.A 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari fisika.

2. Penggunaan model pembelajaran saat ini masih belum maksimal, kecenderungan penggunaan model pembelajaran konvensional masih sangat mendominasi dalam proses belajar mengajar

(15)

5

4. Siswa menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, identik dengan rumus, tidak menarik dan membosankan.

5. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka perlu adanya batasan masalah demi tercapainya tujuan. Penelitian ini dibatasi pada :

1. Menerapkan model pembelajaran inquiry training di kelas eksperimen. 2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gaya dan Hukum

Newton di kelas VIII.

3. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif yang disertai pengamatan aktivitas.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok Gaya dan Hukum Newton kelas VIII semester II SMP Negeri 17 Medan?

2. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa kelas VIII selama pelaksanaan model pembelajaran inquiry training ?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inquiry training dan kovensional pada materi pokok Gaya dan Hukum Newton di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk :

(16)

6

2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa pada materi pokok Gaya dan Hukum Newton di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan selama pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran inquiry training.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inquiry training dan konvensional pada materi pokok Gaya dan Hukum Newton di kelas VIII semester II SMP Negeri 17 Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, maka penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat sebagai :

1. Bagi penulis, untuk melatih dan mengembangkan kemampuan penulis dalam melakukan penulisan karya ilmiah.

2. Untuk memperkaya ragam penelitian mahasiswa khususnya pada Jurusan Fisika-UNIMED.

(17)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Inquiry Training adalah 81,35 yang tergolong baik.

2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional adalah 60,6 yang tergolong cukup. 3. Aktivitas belajar siswa yang diamati pada penerapan pembelajaran Inquiry

Training mengalami peningkatan pada pertemuan I nilai rata – rata aktivitas siswa 71,6, pada pertemuan II diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 73,6 dan pada pertemuan III diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 76,9 sehingga rata-rata nilai aktivitas siswa adalah 74,0 yang dikategorikan baik yang memberikan kontribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa, sedangkan pada kelas kontrol pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 69,4 pada pertemuan II diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 72,3 dan pada pertemuan III diperoleh rata-rata sebesar 73,6 sehingga rata-rata nilai aktivitas siswa adalah 71,7.

(18)

58

5. Model pembelajaran Inquiry Training ternyata tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa saja, namun juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, karena pada model pembelajaran Inquiry Training siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru tetapi juga berusaha untuk menemukan pengetahuan itu sendiri melalui eksperimen

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran,yaitu :

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training disarankan agar lebih memperhatikan kegiatan siswa dalam pengumpulan data melalui percobaan dikarenakan disini lebih dituntut untuk aktif dalam kerja kelompok tersebut.

2. Model ini menawarkan strategi-strategi penelitian, nilai-nilai, dan sikap-sikap yang penting dalam ranah penelitian meliputi: keterampilan mengolah (mengobservasi, mengumpulkan, dan mengolah data; mengidentifikasi dan mengontrol variabel-variabel; merumuskan dan menguji hipotesis dan penjelasan; menarik kesimpulan). Pembelajaran aktif, mandiri, pengungkapan verbal, toleran pada ambiguitas; ketekunan, berpikir logis, sikap bahwa semua pengetahuan bersifat tentative. Bagi peneliti selanjutnya disarankan sebelum memulai proses pembelajaran terlebih dahulu dijelaskan kepada siswa bagaimana pelaksanaan model pembelajaran Inquiry Training dengan tahap-tahapnya sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran para siswa sudah mengerti apa yang akan dilakukan dan tidak menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran yang lain.

3. Sebaiknya peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian

(19)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Chaniago, Defria achmad. 05/2010 http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-aktifitas-belajar. html. diakses 24 Oktober 2011

Depdiknas. (2004). Silabus Kurikulum 2004. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Menengah

Djamarah dan Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

http://risecahyono.blogspot.com/2010/03/model-pembelajaran-berbasis-inkuiri.html diakses pada 24 Oktober 2011

Joyce, W., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Model-model Pembelajaran, Edisi ke-8, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Kanginan,M., (2007), IPA Fisika untuk SMP Kelas VIII, Penerbit Erlangga, Jakarta

Mangunwiyoto, W., dan Harjono, (2007), Pokok-Pokok Fisika SMP Untuk Kelas VIII, Erlangga, Jakarta.

Permen Diknas,(2007). Gemar IPA 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Intimedia Cipta Nusatara : Jakarta Timur

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta.

Situmorang, M. (2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP ) Kepembimbingan Skripsi, Unimed, Medan

Sudjana, (2002), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung

Sirait, Ratni. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Pada Materi Pokok Usaha dan Energi di MTsN 3 Medan T . A 2009 / 2010. Universitas

Negeri Medan

(20)

60

Sani, R.A dan Syihab, MZAT. Pengaruh Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung

Beringin (Jurnal Penelitian Invasi Pembelajaran Fisika)

Teguh, Subianto.blogspot.com/2009_05_01_archive.html diakses 17 Juni 2012 Trianto, (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

konstruktivistik, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.

Toeti Soekamto, 1997, Teori Belajar dan Model Pembelajaran diakses 17 Juni 2012

(21)

vi

RIWAYAT HIDUP

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh model Accelerated Learning Tipe MASTER Terhadap Hasil

Dari uraian latar belakang diatas, penulis berkeinginan untuk melaksanakan penelitian dengan judul : Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Dengan Metode

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar dengan Menggunakan Model

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Training Terhadap Keterampilan Proses

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Skripsi berjudul “ Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Dan Model Pembelajaran Langsung

JUDUL PENELITIAN : Analisis Perbedaan Hasil belajar Antara yang dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Discovery, Kooperatif dan pembelajaran Langsung HIPOTESIS : H1 = Ada Perbedaan