• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KEGIATAN

PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN KELUARGA BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN MERUYA SELATAN

TIM PENGUSUL

Tri Wahyono, SE., MM NIDN 0326026502 Matsani, SE., MM NIDN 0328117204

BIDANG ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA

2021

(2)
(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM PENGAMBDIAN PADA MASYARAKAT

1. a. Judul Usulan

b. Judul Penelitian Terdahulu

Penyuluhan Rencana Bisnis Dalam Menciptakan Kewirausahaan Keluarga

2. Ketua Pelaksana :

a. Nama Lengkap : Tri Wahyono, SE., MM

b. NIDN : 0326026502

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Bidang Ilmu : Manajemen

e. Nomor HP : -

f. Alamat surel (e-mail) : - 3. Anggota Tim Pengusul

a. Jumlah Anggota : Dosen 1 orang b. Nama Anggota I : Matsani, SE., MM 4. Mahasiswa

a. Jumlah Mahasiswa b. Nama Mahasiswa I c. Nama Mahasiswa II

: : :

Mahasiswa 2 orang

Ahmad Miftah Farid 43119010296 Achmad Sodri 43119010290 5. Lokasi Kegiatan

a. Wilayah kegiatan (Desa/Kecamatan)

: Meruya Selatan

b. Kabupaten/Kota Jakarta Barat

c. Propinsi DKI Jakarta

d. Jarak ke lokasi kegiatan (Km) 1 Km 6.

7.

Luaran yang dihasilkan Nama Mitra

: :

Peningkatan pengetahuan Kecamatan Kembangan 8. Jangka Waktu : 5 Bulan

9. Biaya yang diperlukan :

a. Sumber dari PPM UMB : Rp. 4.000.000 b. Sumber lain (inkind) : Rp. 1.500.000

c. Jumlah : Rp. 5.500.000

Jakarta, 13 Desember 2021 Mengetahui ,

Kaprodi S1 Manajemen Ketua Pelaksana

(Dr. H. Sonny Indra Jaya, MM) (Tri Wahyono, SE., MM)

NIK/NIP: 117630582 NIK/NIP: 195650177

Menyetujui,

Kepala Biro

Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Publikasi

(Dr. Ir. Sawarni Hasibuan, MT) NIK/NIP: 1 1565 0472

(4)

ii

ABSTRAK

Masalah perekonomian keluarga dapat diatasi dengan melakukan berbagai kegiatan kewirausahaan yang berbasis keluarga. Kewirausahaan yang berbasis keluarga dapat dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap lowongan pekerjaan dari perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta.

Perkembangan kewirausahaan keluarga juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di negara seperti di Amerika Serikat dimana 90 persen dari 15 juta perusahaannya merupakan perusahaan keluarga dan telah menyumbang 40% GNP Amerika Serikat, sedangkan di Indonesia kewirausahaan keluarga sudah mulai muncul dan hal ini dapat dilihat dari berbagai usaha waralaba seperti waralaba usaha makanan siap saji, toko eceran waralaba sampai dengan usaha jasa dan sebagainya. Dengan permasalahan diatas, maka tim pengabdian masyarakat mengadakan kegiatan penyuluhan rencana bisnis dalam menciptakan kewirausahaan keluarga. Dengan adanya pemahaman tentang Perencanaan Bisnis dalam mengembangkan kewirausahaan keluarga sehingga dapat mencegah terjadinya ketidaksepahaman dan terjadi konflik di perusahaan tersebut, sehingga akhirnya dapat menekan tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kata kunci: perekonomian keluarga, kewirausahaan keluarga

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ...

ABSTRAK...

i ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN... 9

BAB III MATERI DAN METODE PELAKSANAAN ... 12

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 15 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(6)
(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

Perekonomian Indonesia belakangan ini mengalami situasi yang kurang stabil, hal ini ditandai dengan berbagai gejolak yang terjadi di masyarakat. Salah satunya adalah pengangguran yang terus meningkat dengan jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas. Data dari Biro Pusat Statistik menyebutkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2015 sebesar 5,81% menurun dibanding TPT Agustus 2014 (5,94%), dan meningkat dibandingkan TPT Februari 2014 (5,70%). Pada Februari 2015, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 45,19 %, sementara penduduk bekerja dengan pendidikan sarjana ke atas hanya sebesar 8,29%.

Dari data di atas terlihat bahwa tingkat penduduk berpendidikan sarjana yang bekerja masih rendah. Setiap tahun perguruan tinggi di Indonesia mencetak beribu-ribu sarjana. Namun gelar sarjana yang disandang tidak lantas mempercepat atau mempermudah mendapatkan pekerjaan. Untuk mendapatkan pekerjaan mereka harus bersaing dengan pencari kerja lainnya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia masih terbatas, sehingga jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang tersedia tidak seimbang.

Lapangan kerja yang tersedia saat ini belum mampu mengatasi permasalahan tingginya angkatan pengangguran di Indonesia. Diperkirakan elastisitas 1%

pertumbuhan ekonomi dapat menyerap sekitar 350 ribu hingga 400 ribu tenaga kerja pada 2016, dengan berorientasi pada program-program penciptaan lapangan

(8)

2

kerja (Djalil, 2015). Penyerapan tenaga kerja terjadi pada usaha kecil, menengah dan besar. Namun ternyata usaha kecil mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak, karena dalam usaha kecil tidak terlalu banyak modal, dan memperoleh nilai efisien yang lebih besar dibandingkan usaha besar (Suharyadi, 2008).

Azwar dalam Adyana (2016) menyatakan menumbuhkan jiwa kewirausahaan para mahasiswa dipercaya merupaka alternatif untuk mengurangi pengangguran, karena para sarjana diharapkan dapat menjadi wirausahawan muda terdidik yang mampu merintis usahanya sendiri karen dunia bisnis masa kini dan masa depan lebih mengandalkan knowlegde dan intelectual capital, maka agar dapat menjadi daya saing bangsa, pengembangan wirausaha muda perlu diarahkan pada kelompok muda terdidik (intelektul)

Kewirausahaan bukanlah milik orang-orang yang berbakat, tapi siapa saja dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan dengan mengembangkan cara berfikir positif, keberanian, kemauan, inovatif, dan lebih dari sekedar mencari peluang usaha tetapi membuka peluang usaha maka jiwa kewirausahaan akan dapat terbentuk. Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang melimpah, namun tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Minimnya sumber daya manusia yang mampu menciptakan lapangan kerja adalah menjadi salah satu permasalahan serius yang dihadapi bangsa ini. Pemerintah, pebisnis, akademisi, dan tokoh-tokoh masyarakat harus bersatu padu untuk mendorong generasi muda berwirausaha dan menjadikan entrepreneurship sebagai salah satu pilihan berkarya selain yang sudah ada sekarang ini.

(9)

Zimmerer (2002) menyatakan bahwa salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan di suatu negara terletak pada peranan pemerintah melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Pihak pemerintah bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan berwirausaha kepada para masyarakat dan memberikan motivasi untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka. Dalam ini melalui kementerian koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) sebagai penyelenggara pendidikan ikut bertanggung jawab dalam mengupayakan dan mendorong masyarakat agar memiliki minat berwirausaha. Berbagai seminar dengan pembicara dan testimoni kesuksesan tentang kewirausahaan telah di selenggarakan. Perubahan dunia yang begitu cepat mengakibatkan setiap pihak termasuk masyarakat berupaya untuk memikirkan tentang akibat dari perubahan dunia tersebut termasuk perubahan yang membawa dampak positif dan negatif. Perubahan dunia termasuk perubahan pola pikir manusia tentang mendapatkan keuntungan untuk keluarga dalam menunjang keberlanjutan kehidupan dalam keluarga. Untuk mengatasi masalah ini, masyarakat membutuhkan kreativitas dan inovasi agar dapat bertahan dalam tekanan kebutuhan yang semakin hari semakin berat. Keluarga harus mampu membantu untuk memecahkan permasalahan perekonomian keluarga agar tidak berdampak masalah di kemudian hari. Namun semua upaya dalam membantu perekonomian keluarga perlu di cermati dan melalui pertimbangan yang matang agar upaya tersebut tidak menjadi beban masalah yang sebaliknya malah menyebabkan kerugian yang tidak terduga.

(10)

4

Masalah perekonomian keluarga dapat diatasi dengan melakukan berbagai kegiatan kewirausahaan yang berbasis keluarga. Kewirausahaan yang berbasis keluarga dapat dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap lowongan pekerjaan dari perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta.

Perkembangan kewirausahaan keluarga juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di negara seperti di Amerika Serikat dimana 90 persen dari 15 juta perusahaannya merupakan perusahaan keluarga dan telah menyumbang 40% GNP Amerika Serikat, sedangkan di Indonesia kewirausahaan keluarga sudah mulai muncul dan hal ini dapat dilihat dari berbagai usaha waralaba seperti waralaba usaha makanan siap saji, toko eceran waralaba sampai dengan usaha jasa dan sebagainya.

Perusahaan keluarga berbeda dengan perusahaan umum adalah karena kepemilikan saham dan ukurannya usaha tersebut, perusahaan keluarga adalah perusahaan yang dimiliki oleh beberapa pemegang saham yang merupakan anggota keluarga sedangkan perusahaan umum dimiliki oleh beberapa pemegang saham yang tidak memiliki hubungan keluarga. Perusahaan keluarga umumnya dipimpin, dikelola dan dikendalikan oleh anggota keluarga sehingga membawa manfaat yang tinggi dibandingkan dengan usaha lainnya karena dari segi kepercayaan yang lebih besar untuk meningkatkan fleksibilitas. Namun, perusahaan keluarga juga perlu adanya manajemen yang jelas dan pembagian tanggung jawab yang jelas juga sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat menyebabkan kehancuran.

(11)

Perusahaan keluarga umumnya dapat dijalan dengan baik dan diperkuat dengan anggota keluarga yang sangat loyal dan berdedikasi tinggi terhadap perusahaan milik keluarga. Meskipun demikian, seringkali masalah-masalah dalam mengatur perusahaan keluarga, terutama dalam hal pergantian kempemimpinan. Sering juga muncul benturan-benturan antara kepentingan keluarga dengan kepentingan perusahaan. Oleh karena itu, walaupun perusahaan keluarga lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan umum, namun dalam menentukan sebuah perusahaan yang akan dijalankan oleh keluarga tetap harus dilakukan melalui sebuah proses yang jelas dan konkret yaitu dengan melakukan proses Perencanaan Bisnis (Business Plan) yang dimulai dengan melakukan Studi Kelayakan Bisnis melalui beberapa proses antara lain:

1 Melakukan Analisis SWOT 2 Menentukan Visi dan Misi 3 Aspek Keuangan Bisnis 4 Aspek Pasar dan Pemasaran 5 Aspek Hukum dan Ekonomi 6 Aspek Manajemen Perusahaan 7 Aspek Etika Bisnis

8 Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia

1.2 Permasalahan

Indonesia seperti negara maju lainnya merupakan salah satu dari sekian banyak negara yang mempunyai permasalahan ekonomi. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia masih mengalami kesulitan untuk dapat hidup makmur dan

(12)

6

sejahtera. Permasalah ekonomi yang dialami Indonesia pada saat ini terdiri dari beberapa masalah sebagai berikut:

1 Inflasi

Inflasi yang terjadi pada masa sekarang ini memberikan dampak terhadap meningkatnya harga kebutuhan pokok dan harga kebutuhan lainnya.

2 Pengangguran

Masalah pengangguran merupakan masalah terpenting oleh negara Indonesia dan masyarakatnya, karena masalah ini seakan tidak habis menjadi pembahasan. Hal yang mendasar dalam banyaknya pengangguran yaitu kurangnya pendidikan dan keahlian dalam masyarakat Indonesia serta didukung oleh sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia.

3 Kemiskinan

Masalah kemiskinan tentu disebabkan oleh tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun ini mengalami kenaikan dikarenakan banyaknya pengangguran, minimnya pendidikan, dan kurangnya perhatian pemerintah.

4 Pendidikan

Masih banyak masyarakat di Indonesia yang masih belum mampu mendapatkan pendidikan karena biaya pendidikan yang cukup mahal sehingga masyarakat tidak memiliki kemampuan intelektual untuk

(13)

mendapatkan pekerjaan. Minimnya pendidikan menyebabkan tingkat pengangguran menjadi maskin tinggi.

5 Kesejahteraan rendah

Kesejahteraan yang rendah adalah karena tidak seimbangnya antara tingkat pendapatan dengan kebutuhan. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya ketersediaan lapangan kerja, dan dengan jumlah penduduk yang terus bertambah maka tingkat pengangguran akan semakin meningkat.

1.3 Tujuan Kegiatan

1 Melakukan pemetaan masalah terhadap tingkat pengangguran yang terdapat di kalangan tersebut.

2 Mengetahui jumlah pengangguran di kalangan tersebut.

3 Melakukan edukasi tentang kewirausahaan keluarga di kalangan tersebut.

4 Melakukan sosialisasi pelaksanaan Perencanaan Bisnis yang dapat dikembangkan oleh masyarakat tersebut.

1.4 Manfaat Kegiatan

Pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang kewirausahaan keluarga, sehingga masyarakat setempat dapat secara langsung melakukan percobaan sebelum mencoba menentukan sebuah usaha yang ingin dikembangkan kedepan.

(14)

8

Dengan adanya pemahaman tentang Perencanaan Bisnis dalam mengembangkan kewirausahaan keluarga sehingga dapat mencegah terjadinya ketidaksepahaman dan terjadi konflik di perusahaan tersebut, sehingga akhirnya dapat menekan tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(15)

BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1 TARGET YANG INGIN DICAPAI

Pengabdian kepada masyarakat ini akan di lakukan di : Dengan waktu pelaksanaan pengabdian selama 4 minggu. Target luaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut:

1. Sasaran pengabdian kepada masyarakat adalah masyarakat di Kelurahan Meruya Selatan yang tidak memiliki pekerjaan tetap atau ibu rumah tangga yang memiliki waktu dan berpikir untuk mengembangkan usaha membantu dan meringankan kebutuhan keluarga. Alasan dipilihnya masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap atau ibu rumah tangga karena merupakan sasaran masyarakat yang tidak mendapat lapangan kerja dan tidak memiliki pendidikan untuk memasuki lowongan pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

2. Dari berbagai definisi tentang tingkat pengangguran dan ketenagakerjaan, pengabdian kepada masyarakat ini mengambil definisi berdasarkan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja, dimana pada Bab 3, tentang Pembinaan Keahlian dan Kejuruan agar setiap masyarakat Indonesia mampu melakukan pekerjaan atau mengembangkan kemampuan dalam merintis usaha keluarga.

(16)

10

Adapun luaran dari kegiatan ini adalah berupa peningkatan kinerja posbindu Meruya Selatan Jakarta Barat pada tabel dibawah.

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran

No Jenis Luaran Indikator

Capaian 1 Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding 1) - 2 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory

PT 6)

- 3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas,

kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya) 4)

4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen) 4)

- 5 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial,

politik, keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan) 2)

6 Publikasi di jurnal internasional 1) - 7 Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem,

produk/barang 5)

-

8 Inovasi baru TTG 5) -

9 Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu) 3)

-

10 Buku ber ISBN 6) -

Adapun target yang ingin di capai dalam kegiatan ini Antara lain:

1. Menumbuhkan ide-ide kreatif 2. Menambah pengetahuan

3. Meningkatkan kebersamaan antar Ibu-ibu, Bapak-bapak serta masyarakat sekitar

2.2 HASIL YANG DIHARAPKAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait sosialisasi Perencanaan Bisnis untuk menanggulangi kegagalan dalam kewirausahaan keluarga di masyarakat yang ingin berwirausaha yang dilakukan dalam bentuk literasi dan assesmen terhadap pemahaman Kewirausahaan Keluarga.

(17)

Tahapan 1,

Pemetaan masalah terkait dengan Kewirausahaan Keluarga Tahapan 2,

Edukasi terhadap pemahaman Perencanaan Bisnis untuk kewirausahaan Keluarga Tahapan 3,

Literasi tentang penganggulangan kegagalan dan kehancuran usaha keluarga Tahapan 4,

Workshop tentang Perencanaan Bisnis untuk Kewirausahaan Keluarga

(18)

12

BAB III

MATERI DAN METODE PELAKSANAAN

A. MATERI YANG AKAN DISAMPAIKAN

Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada masyarakat mitra sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam Program Kemitraan Masyarakat ini ditawarkan beberapa metoda pendekatan yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah yang ada yaitu dengan melakukan Metode penyuluhan dan pelatihan peserta bimbingan, sehingga di Meruya Selatan Jakarta Barat sehat, sejahtera dan bahagia.

B. METODOLOGI

Kegiatan Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat terbagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tahap monitoring. Berikut adalah rincian tiap tahapan yang akan dilaksanakan:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum kegiatan dan disampaikan kepada kelompok mitra adalah :

a. Penyusunan program kerja penyuluhan dan pelatihan

Penyusunan program penyuluhan dan program kerja pelatihan agar kegiatan yang dilaksanakan menjadi lebih teratur dan terarah. Program ini meliputi semua hal-hal yang bersifat teknis, manajerial dan penjadwalan (time schedule).

(19)

a. Penyusunan modul pelatihan

Modul manajemen meliputi : Teknik pendampingan, penanganan dan penyuluhan berkesinambungan.

b. Persiapan sarana dan prasarana pelatihan. Persiapan ini meliputi penyediaan sarana dan prasarana tempat pelatihan dan penyuluhan.

c. Koordinasi lapangan.

d. Sosialisasi program penerapan bagi masyarakat ini dilakukan dilokasi kegiatan yaitu sesuai area yang akan disepakati.

Kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan 2 (dua) kali kegiatan agar terdapat pemahaman dan persamaan persepsi tentang tujuan kegiatan penerapan ini. Sosialisasi yang pertama adalah bersifat non formal dengan Kepala Lurah.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Sosialisasi kewirausahaan

Sosialisasi yang kedua bertujuan untuk menjelaskan lebih rinci tentang tujuan dan manfaat kewirausahaan serta memberikan penjelasan materi pelatihan (membuka mindset). Sosialisasi ini dipermudah dengan pembagian modul pelatihan.

b. Pelatihan Membuka Project Usaha

Pelatihan ini adalah tindak lanjut dari pada kegiatan sosialisasi yang telah dilaksanakan. Pelatihan ini melalui metode praktek langsung dilapangan. Mitra yang telah diberikan teori yang ada

(20)

14

pada modul kemudian langsung melakukan praktek kewirausahaan. Kegiatan ini akan dibimbing oleh instruktur yang telah terlatih melaksanakan pelatihan. Pelatihan ini diharapkan dapat dilakukan secara komprehensif dan kontinyu guna memastikan bahwa masyarakat mitra benar-benar paham dan menguasai pelatihan secara mandiri dan kelompok ini merupakan kelompok induk/ inti yang kemudian akan melakukan pengkaderan diwilayahnya masing masing.

3. Tahap Evaluasi

Tahap Monitoring dan Evaluasi. Monitoring dilakukan secara intensif oleh tim pelaksana setiap kegiatan berlangsung untuk memastikan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana. Evaluasi dilakukan sejalan dengan monitoring, sehingga jika ada kendala akan segera diselesaikan. Evaluasi dilakukan setiap tahap kegiatan, adapun rancangan evaluasi memuat uraian bagaimana dan kapan evaluasi akan dilakukan, kriteria, indikator pencapaian tujuan, dan tolok ukur yang digunakan untuk menyatakan keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan.

(21)

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 BIAYA KEGIATAN dari UMB

No Komponen

Biaya yang Diusulkan

(Rp) 1 Pembelian akun zoom untuk sosialisasi daring Rp. 500.000,-

2 Acara Rp. 1.500.000,-

3 Perlengkapan praktek Rp. 1.000.000,-

4 Biaya komunikasi panitia Rp 500.000,-

5 Lain-lain Rp. 500.000,-

TOTAL Rp. 4.000.000,-

4.2 BIAYA KEGIATAN Mitra (inkind)

No Komponen

Biaya yang Diusulkan

(Rp)

1 Perlengkapan peserta Rp. 500.000,-

2 Biaya quota peserta Rp. 1.000.000,-

TOTAL Rp. 1.500.000,-

4.3 Jadwal Kegiatan

Berikut adalah jadwal kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kelurahan Meruya Selatan Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pendampingan dan Penyuluhan No Item Kegiatan Time Line (Bulan ke

2 3 4 5 6

Keterangan

1 Penyusunan Proposal PPM Penyerahan Proposal

2 Persetujuan Proposal Umpan Balik Proposal

3 Pelatihan/Pendampingan Tim Instruktur

4 Penulisan laporan Pelaksana

5 Sosialisasi/ Publikasi Tim

(22)

16

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Bety & Harnanik. 2015. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap minat Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Islam Nusantara Comal Kabupaten Pemalang. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan Vol X No. 1 Juni 2015. Hal. 42-52.

Bateman, Thomas S. & Snell, Scott A. & Konopaske, Rob. 2017.

Management: Leading & Collaborating in a Competitive World. Twelfth Edition.

McGraw-Hill Education. New York.

Griffin. Ricky W. & Ebert. Ronald J. 2006. Business. Eighth Edition.

Prentice Hall. New Jersey.

Kasmir. 2016. Kewirausahaan. Edisi Revisi. RajaGrafindo Persada.

Jakarta.

Robbins, Stephen P. & Coulter, Mary. 2014. Management. Twelfth Edition. Pearson Education Limited. England.

Schermerhorn Jr., John R. & Bachrach, Daniel G. 2015. Introduction to Management. Thirteen Edition. John Wiley & Sons. Singapore.

Sudaryono. 2015. Studi Kelayakan Bisnis: Teori, Analisa, dan Teknik Penyusunan Proposal. Lentera Ilmu Cendekia. Jakarta.

Suharyadi; Arissetyanto Nugroho; Purwanto S.K; Maman Faturohman.

2011. Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Universitas Mercu Buana, Salemba Empat, Jakarta.

Tisnawati, Ernie Sule & Saefullah, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Wulandari, Resti P. Wagimin, Ign. & Susilowati, Tutik. 2013. Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

(23)

Lampiran Format Biodata Ketua/Anggota Tim Peneliti/Pelaksana A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Tri Wahyono, SE., MM

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Jabatan Fungsional Lektor 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 195650177

5 NIDN 0331056804

6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 E-mail

9 Nomor Telepon/HP 10 Alamat Kantor 11 Nomor Telepon/Faks

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan

13. Mata Kuliah yg Diampu

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu

Tahun Masuk-Lulus

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Nama Pembimbing/Promotor

(24)

18

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 1

2

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 1

2

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI

maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun 1

2

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

26

No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat 1

2

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit 1

2

H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1 - 2

(25)

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya

yang Telah Diterapkan Tahun Tempat

Penerapan

Respon Masyarakat 1

2

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun 1 -

2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat TA 2021/2022

Jakarta, 13 Desember 2021

(Tri Wahyono, SE., MM)

(26)

20

Lampiran 2. Lokasi Kegiatan

Gambar

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu permasalahan yang ada di Indonesia yaitu masih banyaknya masyarakat yang mendirikan bangunan tanpa adanya IMB atau Izin Mendirikan Bangunan. IMB sendiri merupakan

Siswa sekolah perlu belajar pemrograman (programming) karena mereka sekarang ini dikelilingi oleh teknologi dan pengkonsumsi teknologi terbesar.Untuk mengatasi hal ini siswa

Menyadari akan ruang baca sangat penting pada sebuah sekolah, maka Sekolah PKBM Wiyata Utama adalah salah satu sekolah yang belum memiliki Ruang baca yang layak

Salah satu cara menanggulangi adiksi internet pada remaja adalah dengan cara memberikan penyuluhan mengenai adiksi internet, berupa manfaat dan sisi negatif penggunaan internet

Rencana kegiatan pelatihan pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran digital pada UMKM Jakarta Barat dengan dilakukan menggunakan metode

Untuk membantu guru Sekolah Dasar dalam menangani masalah psikologis pada siswa, maka direncanakan untuk membuat kegiatan pelatihan dasar Psychological First Aid (PFA) atau bantuan

1. Mengetahui jenis layanan pajak online dan manfaat penggunaannya. Paham dan mampu menggunakan layanan pajak online dalam menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya. Manfaat dari

Oleh sebab itu pada individu-individu yang beresiko dalam situasi pandemic covid19 perlu penguatan kesehatan mental dengan jalan pengenalan diri eksistensial untuk melatih