• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Gadar Diare

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Gadar Diare"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn““KDKD””

DENGAN GASTROENTERITIS DI IGD

DENGAN GASTROENTERITIS DI IGD RSUD WANGAYARSUD WANGAYA TANGGAL 17 DESEMBER 2016

TANGGAL 17 DESEMBER 2016

OLEH : OLEH :

NI NYOMAN TRIA SUNITA NI NYOMAN TRIA SUNITA

NIM. P07120214020 NIM. P07120214020 TINGKAT 3 SEMESTER V TINGKAT 3 SEMESTER V

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN

JURUSAN KEPERAWATANKEPERAWATAN D IV REGULER

D IV REGULER 2016

(2)

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn“KD”

DENGAN GASTROENTERITIS + VOMIT DI IGD RSUD WANGAYA TANGGAL 17 DESEMBER 2016 A. Pengkajian 1. Identitas Pasien  Nama : Tn.KD  No RM : 233312 Umur : 67 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Tidak bekerja

Agama : Hindu

Tanggal Masuk RS : 17 Desember 2016 pukul 07.22 WITA

Triage : Kuning

Alasan Masuk : Mencret ± 12 x dari kemarin malam, mual dan muntah sudah 5 x berupa air, serta lemas.

Diagnosa Medis : GE + Vomit

2. Initial Survey

A (alertness) : + V (verbal) :

-P (pain) :

-U (unrespons) :

-3. Pengkajian Primer / Survey Primer dan Resusitasi a. Airway

1) Keadaan Jalan Nafas

Tingkat Kesadaran : Composmentis

Pernafasan : Teratur

Benda asing di jalan Nafas : Tidak ada

Bunyi Nafas : Vesikuler

Hembusan Nafas : Ada

2) Masalah Keperawatan : 3) Intervensi / Implementasi:

(3)

- b. Breathing

1) Fungsi Pernafasan

Jenis Pernafasan : Eupnea (pola napas teratur) Frekwensi Pernafasan : 20 x/menit

Retraksi Otot Bantu Nafas : Tidak ada

Kelainan Dinding Thoraks : Simetris, tidak ada lesi ataupun jejas

Bunyi Nafas : Vesikuler

Hembusan Nafas : Ada

2) Masalah Keperawatan : -3) Intervensi / Implementasi : -4) Evaluasi : -c. Circulation 1) Keadaan sirkulasi Tingkat Kesadaran : CM

Perdarahan (internal/eksternal): Tidak ada perdarahan  Nadi Radial/carotis : Teraba

Akral Perifer : Hangat

Kapilari Refill : <2 detik 

Pulse : 89x/menit

Blood Preasure : 110/70 mmHg 2) Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan.

d. Disability 1) Pemeriksaan Neurologis GCS : E4V5 M6 Reflex Fisiologis : + Reflex Patologis : -Kekuatan Otot : 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

(4)

2) Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan

4. Pengkajian Sekunder / Survey Sekunder a. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

Pasien mengeluh mencret ± 12 x 2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien datang ke IGD RSUD Wangaya tanggal 17 Desember 2016 pukul 07.22 WITA dengan keluhan mencret ± 12 x dari kemarin malam, mual dan muntah sudah 5 x berupa air, serta lemas.

3) Riwayat Kesehatan Dahulu

Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain seperti hipertensi atau Diabetes Melitus, dan pasien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya

4) Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga pasien mengatakan didalam keluarga pasien tidak ada yang menderita  penyakit keturunan.

b. SAMPLE

1) S (sign and symptom)

Pasien mengeluh nyeri di paha kiri atas, terdapat pembengkakan di paha kiri atas dan menjalar hingga ke bokong

2) A (Allergy)

Pasien mengatakan tidak memiliki alergi 3) M (Medication)

Pasien mengatakan tidak dalam pengobatan apapun 4) P (Penyakit Penyerta)

Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit apapun saat ini 5) L (Last meal)

Pasien mengatakan makan terakhir jam 7 pagi berupa bubur. 6) E (Event)

 Nyeri pada paha kiri akibat terjatuh dari tangga setinggi ±30 cm dialami pasien kurang lebih 30 menit yang lalu di rumah saat pasien sembahyang. Pasien

(5)

 jatuh dengan posisi duduk. Pasien mengeluh nyeri di bagian paha dan sakit  bila digerakkan. Pasien diantar oleh keluaga ke IGD RSUD wangaya pukul 10.00 WITA. Kejadian bermula ketika pasien yang sedang bersembahyang terpeleset saat hendak keluar dari merajan dan terjatuh dari tangga setinggi 30cm, terdapat fraktur pada paha sebelah kiri. Riwayat pingsan tidak ada. Mual muntah tidak dialami, riwayat alkohol tidak ada.

5. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)

a. Kepala :

Bentuk kepala normachepalic dan simetris, tidak terdapat lesi atau kelainan pada tulang kepala, rambut berwarna dominan putih.

Kulit Kepala :

Kulit kepala bersih

Mata :

Mata lengkap dan simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat edema pada  palpebra, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor dengan diameter 2-3 mm dan miosis saat terkena cahaya. Kornea jernih dan refleks kornea baik.

Telinga :

Bentuk telinga sama besar atau simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk, ukuran sedang atau normal, pada lubang telinga tidak terdapat perdarahan atau  pengeluaran cairan. Pada ketajaman pendengaran baik.

Hidung :

Pada hidung tidak ditemukan adanya kelainan, tulang hidung simetris kanan dan kiri, posisi septum nasi tegak di tengah, mukosa hidung lembab, tidak ditemukan adanya sumbatan, tidak terdapat epistaksis serta tidak ada pernafasan cuping hidung.

Mulut dan Gigi :

Pada pemeriksaan bibir, mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan, mulut berbau. Keadaan gusi dan gigi kurang bersih, lidah kotor dan pada orofaring tidak terdapat  peradangan dan pembesaran tonsil.

Wajah :

Struktur wajah simetris dan lengkap, warna kulit agak kecoklatan tidak ikterik dan sianosis.

(6)

b. Leher :

Pada leher posisi trakhea berada di tengah, simetris dan tidak ada penyimpangan. Tiroid tidak ada pembesaran. Pasien dapat berbicara, vena jugularis tidak mengalami pembesaran dan denyut nadi karotis teraba 92 x/menit. Pasien tidak menggunakan otot bantu pernapasan.

c. Dada/thoraks

-

Paru-paru

Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk, tidak terdapat jejas, tidak terdapat penggunaan alat bantu pernafasan yaitu otot sternokleidomastoid dan otot pektoralis. Irama pernafasan normal dengan frekuensi 20 x/menit.

Palpasi : Getaran suara atau vokal fremitus sama kiri dan kanan

Perkusi : Sonor

Auskultasi : Terdapat suara nafas vesikuler

-

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 linea media clavicularis sinistra Auskultasi : Bunyi jantung I terdengar pada katup mitral dan trikuspidalis di ICS IV linea sternal sinistra dan ICS V midclavicula sinistra. Bunyi jantung II terdengar pada katup aorta di ICS II mid sternal dextra dan  pulmonalis di ICS II mid sternal sinistra, tidak ada bunyi jantung tambahan

atau murmur d. Abdomen

Inspeksi : Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak tampak adanya trauma, tidak terlihat adanya bendungan pembuluh darah vena  pada abdomen

Auskultasi : Terdengar bising usus 12 x/menit

Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, benjolan atau massa tidak ada, tanda ascites tidak ada

Perkusi : Suara abdomen tympani e. Pelvis

Inspeksi : Tidak terlihat benjolan Palpasi : Tidak ada nyeri tekan f. Perineum dan Rektum : Tidak dikaji

(7)

g. Genetalia : Tidak terpasang kateter h. Ekstermitas

Status Sirkulasi : Nadi radialis teraba 92 x/menit, CRT <2 detik, akral hangat

Keadaan Injury : terdapat close fracture pada ekstermitas bawah di os femur 1/3 proximal. ROM terbatas

i.  Neurologis

Fungsi Sensorik : Baik Fungsi Motorik : Baik

6. Hasil Laboratorium

Tanggal : 07-12-2016 Pukul : 13:17

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Jumlah Leukosit 18,17 103/UL 4,0-10,0

Jumlah eritrosit 3,65 106/UL 4,20-5,40

Hemoglobin 10,8 g/dL 12,0-16,0 Hematokrit 30,1 % 37,0-47,0  Neutrofil 88,8 % 50-70 Limfosit 5,3 % 20-40 IG 0,7 % Kreatinin darah 0,9 Mg/dL 0,3-1,2

7. Hasil Pemeriksaan Diagnostik

Dilakukan pemeriksaan rontgen femur, didapatkan close fracture pada Os Femuralis 1/3 Proximal Sinistra

8. Terapi Dokter

Closed Reduction dengan theraphy IVFD RL 10 tpm dan Ketorolac 30 mg IV + imobilisasi.

B. Diagnosa Keperawatan 1. Analisis Data

No Data Fokus Analisis Masalah

(8)

Pasien mengeluh nyeri di bagian  paha kiri dengan nyeri dirasakan seperti menusuk-nusuk, nyeri dirasakan pada paha kiri atas menjalar hingga ke bokong, dengan sekala nyeri 5 (1-10), dan nyeri dirasakan sejak ±30 menit yang lalu karena terjatuh dari tangga setinggi ±30 cm

Data Obyektif :

a. Pasien tampak meringis  b. Pasien ltampak menahan

rasa sakit

c. Terdapat close fracture  pada os femur 1/3  proximal

d. Pembengkakan pada  paha kiri atas, krepitasi

(+), nyeri tekan (+)

Fraktur tertutup

Pergeseran fragmen tulang

Merangsang saraf nyeri atau terjadi spasme otot

Nyeri akut

2 Data Subyektif :

-Data Obyektif :

a. Pasien tampak terbaring di tempat tidur

 b. Terdapat close fracture  pada os femur 1/3  proximal

c. ROM terbatas d. ADL dibantu oleh

keluarga atau perawat

Trauma

Fraktur tertutup

Diskontinuitas tulang

Perubaham jaringan tulang

Deformitas

Gangguan fungsi

Hambatan mobilitas fisik

(9)

Hambatan mobilitas fisik

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH

a.  Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ditandai dengan pasien mengeluh nyeri di bagian paha kiri dengan nyeri dirasakan seperti menusuk-nusuk, nyeri dirasakan pada paha kiri atas menjalar hingga ke bokong, dengan sekala nyeri 5 (1-10), dan nyeri dirasakan sejak ±30 menit yang lalu karena terjatuh dari tangga setinggi ±30 cm, pasien tampak meringis, pasien tampak menahan rasa sakit, terdapat close fracture pada os femur 1/3 proximal,  pembengkakan pada paha kiri atas, krepitasi (+), nyeri tekan (+)

 b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan program pembatasan gerak dan nyeri pada fragmen tulang (fraktur) ditandai dengan Pasien tampak terbaring di tempat tidur, terdapat close fracture pada os femur 1/3 proximal, ROM terbatas, dan ADL dibantu oleh keluarga atau perawat.

(10)

PERENCANAAN No. Hari/ tanggal/  jam Diagnosa Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1. Rabu, 7 Desember 2016 Pukul 12.00

 Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 2 jam diharapkan nyeri  berkurang. Kriteria hasil: Pain Level Pain Control a. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang (ekspresi wajah tenang)  b. Mampu mengontrol nyeri  Analgesic administration

1. Tentukan lokasi, karakter, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat 2. Cek riwayat alergi

3. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri muncul (Ketorolac 30 mg IV) 4. Monitor vital sign

Pain Management

5. Kaji secara komprehensif tentang nyeri, meliputi : lokasi, karakteristik, dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas /  beratnya nyeri, dan factor- factor

1. mengetahui nyeri yang dirasakan 2. Untuk memastikan pasien tidak

alergi dengan obat yang akan diberikan

3. Untuk mengurangi nyeri 4. Mengetahui kondisi dan vital

sign pasien

5. mengetahui nyeri yang dirasakan 6. mengurangi nyeri yang

dirasakan

7. agar nyeri tidak bertambah 8. Mencegah pergeseran tulang dan

 jaringan disekitar luka 9. agar dapat mengurangi nyeri

c. Mampu mengenali nyeri

d. Vital sign dalam  batas normal

(110-130/70-90 mmHg)

 predisposisi.

6. Observasi isyarat –  isyarat nonverbal dari ketidaknyamanan 7. Anjurkan penggunaan tekhnik

non farmakologi (ex: relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panas-dingin, masase, dll).

8. Pertahankan imobilisasi. 9. Posisikan pasien pada posisi

yang nyaman. 2 Rabu, 7 Desember 2016 Pukul 12.00 Hambatan mobilitas fisik  Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 2 jam diharapkan mobilisasi meningkat Kriteria hasil: Risk control a. Klien meningkat dalam aktivitas fisik

NIC: Bed Rest Care

1. Jelaskan alasan diperlukannya tirah baring

2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan (right lateral recumbent)

Exercise therapy : ambulation

1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

2. Meningkatkan kenyamanan  pada pasien

3. Agar pasien tetap dapat memenuhi ADLsnya 4. Membantu pasien mendapat

(11)

c. Mampu mengenali nyeri

d. Vital sign dalam  batas normal

(110-130/70-90 mmHg)

 predisposisi.

6. Observasi isyarat –  isyarat

nonverbal dari ketidaknyamanan 7. Anjurkan penggunaan tekhnik

non farmakologi (ex: relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panas-dingin, masase, dll).

8. Pertahankan imobilisasi. 9. Posisikan pasien pada posisi

yang nyaman. 2 Rabu, 7 Desember 2016 Pukul 12.00 Hambatan mobilitas fisik  Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 2 jam diharapkan mobilisasi meningkat Kriteria hasil: Risk control a. Klien meningkat dalam aktivitas fisik

NIC: Bed Rest Care

1. Jelaskan alasan diperlukannya tirah baring

2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan (right lateral recumbent)

Exercise therapy : ambulation

1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

2. Meningkatkan kenyamanan  pada pasien

3. Agar pasien tetap dapat memenuhi ADLsnya 4. Membantu pasien mendapat

kenyamanan saat diberikan

 b. Mengerti tujuan dari  peningkatan mobilitas c. Memverbalisasikan  perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan  berpindah d. Memperagakan  penggunaan alat  bantu untuk mobilisasi (walker)

3. Bantu penuhi kebutuhan ADLs  pasien

4. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan  bantuan jika diperlukan

(12)

 b. Mengerti tujuan dari  peningkatan mobilitas c. Memverbalisasikan  perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan  berpindah d. Memperagakan  penggunaan alat  bantu untuk mobilisasi (walker)

3. Bantu penuhi kebutuhan ADLs  pasien

4. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan  bantuan jika diperlukan

tindakan medikasi.

PELAKSANAAN HARI/TGL/

JAM

No.

DX IMPLEMENTASI RESPON PARAF

Rabu, 7 Desember 2016 Pukul 10.00 WITA

1 Memonitor tanda vital pasien dan menentukan lokasi,

karakter, kualitas, dan derajat nyeri, dan observasi isyarat

 – 

isyarat nonverbal dari

ketidaknyamanan

S: Pasien mengeluh nyeri di  bagian paha kiri dengan nyeri dirasakan seperti menusuk-nusuk, nyeri dirasakan pada paha kiri atas menjalar hingga ke bokong, dengan sekala nyeri 5 (1-10), dan nyeri dirasakan sejak ±30 menit yang lalu karena terjatuh dari tangga setinggi ±30 cm

O:

(13)

PELAKSANAAN HARI/TGL/

JAM

No.

DX IMPLEMENTASI RESPON PARAF

Rabu, 7 Desember 2016 Pukul 10.00 WITA

1 Memonitor tanda vital pasien dan menentukan lokasi,

karakter, kualitas, dan derajat nyeri, dan observasi isyarat

 – 

isyarat nonverbal dari

ketidaknyamanan

S: Pasien mengeluh nyeri di  bagian paha kiri dengan nyeri dirasakan seperti menusuk-nusuk, nyeri dirasakan pada paha kiri atas menjalar hingga ke bokong, dengan sekala nyeri 5 (1-10), dan nyeri dirasakan sejak ±30 menit yang lalu karena terjatuh dari tangga setinggi ±30 cm

O:

a. Pasien tampak meringis  b. Pasien ltampak menahan

rasa sakit

c. Terdapat close fracture  pada os femur 1/3  proximal

d. Pembengkakan pada paha kiri atas, krepitasi (+), nyeri tekan (+)

Pukul 10.05 WITA

1 Menganjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri

S: Pasien menyatakan merasa lebih tenang

O: Pasien kooperatif, pasien tampak melakukan teknik relaksasi nafas dalam

Pukul 10.05 WITA

2

Menjelaskan alasan diperlukannya tirah baring

S: Pasien mengatakan mengerti dengan intruksi

(14)

Pukul 10.10 WITA

1, 2 Mempertahankan imobilisasi  pada bagian yang mengalami  patah tulang dan

memposisikan pasien dengan nyaman

S:

-O: Pasien kooperatif dan posisi  pasien right lateral recumbent

2

Menganjurkan keluarga untuk membantu penuhi kebutuhan ADLs pasien

Pukul 10.12

WITA Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan local (edema, rubor, kalor, dolor, fungsiolaesa)

S:

-O : Pada kaki kiri pasien yang  patah tulang dan luka yang telah

terbalut tampak adanya bengkak

Pukul 10.15 WITA

- Memeriksa riwayat alergi  pasien

S: Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi

O :

-Pukul 10.40 - Memberikan analgesik Ketorolac 30mg IV

S: Nyeri dirasa semakin berkurang O : pasien kooperatif, alergi (-)

Pukul 10.45 - Membatasi ROM pasien S

:-O : pasien tampak terbaring di tempat tidur, dan sebagian ADL dibantu oleh keluarga atau  perawat

Pukul 11.00

WITA - Mengantar pasien ke

ruang rontgen

S:

O: Pasien dan keluarga kooperatif

Pukul 13.58

- Mengevaluasi keluhan yang diamali pasien dan Menghubungi admission

S : -O :

(15)

untuk konfirmasi merujuk  pasien

mengatakan nyeri sudah mulai  berkurang namun masih dirasakan seperti menusuk-nusuk di kaki yang mengalamai fraktur dengan skala nyeri 4 dari 0-10 yang diberikan dan dirasakan ketika  pasien menggerakkan kakinya, serta pasien tampak tenang dan sudah bisa melakukan ADL sebagian seperti minum. dan  pasien dipindahkan ke ruang A untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.

(16)

EVALUASI

No Hari/tgl/jam Diagnosa Keperawatan

Catatan Perkembangan Paraf

1. Rabu, 7

Desember 2016 pukul 14.00 WITA

1 S: Pasien mengatakan nyeri sudah mulai  berkurang namun masih dirasakan seperti menusuk-nusuk di paha kiri yang mengalamai fraktur dengan skala nyeri 4 dari 0-10 yang diberikan dan dirasakan ketika pasien menggerakkan kakinya. O:

- Ekspresi wajah pasien tampak lebih tenang - TD : 120/80 mmHg  Nadi : 80 x/menit Suhu : 36,20C RR : 20 x/menit A: Nyeri akut

P: Lanjutkan Intervensi (Antar pasien ke ruang A dengan pemberian KIE mengenai  pemberian analgetik) 2. Rabu, 7 Desember 2016 pukul 14.00 WITA 2 S: -. O:

- Pasien tampak tenang dan sudah bisa melakukan ADL sebagian

A: Hambatan mobilitas fisik belum teratasi P: Lanjutkan Intervensi pasien mengantar  pasien ke ruang A dengan pemberian KIE

(17)

Mengetahui Denpasar, 14 Desember 2016

Pembimbing Praktik Mahasiswa

 Ni Made Ayu Rahayuni

 NIP. NIM. P07120214001

Mengetahui

Pembimbing Akademik

Referensi

Dokumen terkait

Penderita juga mengeluhkan nyeri pada daerah lipatan paha kiri.Dari pemeriksaan fisik pada kasus di daerah bokong kiri dan ekstremitas bawah kiri didapatkan

Pasien mengatakan nyeri, nyeri akibat jatuh dari tangga dengan kualitas nyeri seperti tertusuk – tusuk, nyeri di daerah paha atas dan menjalar sampai ke

Pasien adalah seorang laki-laki, usia 50 tahun, datang ke Poliklinik Saraf RSUD Salatiga dengan riwayat nyeri pada pinggang bagian bawah menjalar sampai kaki bagian

Pada hari Selasa tanggal 26 September 2017 pasien mengeluh terdapat luka pada bagian siku tangan kanannya dan 2017 pasien mengeluh terdapat luka pada bagian siku tangan kanannya

angguan rasa aman @ nyeri  berhubungan dengan luka  post operasi etelah dilakukan tindakan keperawatan selama #H? &#34; Pasien mengatakan nyeri  berkurang;hil ang &#34;

Keluhan lain yang dirasakan pasien berupa nyeri otot pada bagian betis kanan dan kiri, keluhan tersebut dirasakan pasien sejak hari pertama demam dan keluhan

 bawah, yang yang ditandai dengan : ditandai dengan : Ds : Ds : klien mengeluh klien mengeluh nyeri pada nyeri pada abdomen bagian abdomen bagian kiri bawah kiri bawah Do : Do

Pasien mengatakan nyeri, nyeri akibat jatuh dari tangga dengan kualitas nyeri seperti tertusuk–tusuk, nyeri di daerah paha atas dan menjalar sampai ke