• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara - Tata Cara Pemberian Keringanan Denda Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara - Tata Cara Pemberian Keringanan Denda Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (S"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Sebelum Dinas berdiri sendiri sebagai instansi tersendiri, Pengelolaan Pajak

dan Pendapatan Daerah adalah merupakan salah satu bagian yang berada di bawah

Biro Keuangan yang bernaung pada Sekretariat Kantor Gubernur Sumatera Utara,

dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara

Nomor 102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang Susunan Organisasi dan Tata Cara

Sekretariat Wilayah Daerah Provinsi Sumatera Utara maka sejak tanggal 16 Mei 1973

Biro Keuangan berubah menjadi Direktorat Keuangan.

Dengan demikian tentu Bagian Pajak dan Pendapatan Daerah berubah

menjadi “Sub Direktorat”. Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan tersebut

dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara

tanggal 21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU, dan diberlakukannya mulai tanggal 1

April 1975, maka Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi

“Direktorat Pendapatan Daerah”.

Pada tanggal 1 September 1975, Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat

Nomor KUPD 3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah tingkat II di

seluruh Indonesia, maka dengan demikian Direktorat Pendapatan Daerah berubah

(2)

Semula pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I Sumatera Utara tanggal 31 Maret 1976 Nomor 143/II/GSU, dengan

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pembentukan Dinas ini

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976.

Kemudian sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2743/S

tanggal 22 Nopember 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka terhitung sejak tanggal

dikeluarkannya surat tersebut, kemudian namanya berubah menjadi “Dinas

Pendapatan Provinsi Sumatera Utara”.

Dan secara terus menerus volume kerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Sumatera Utara terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga mendorong

perkembangan organisasi untuk meningkatkan Pendapatan Daerah terutama

pelayanan kepada masyarakat khususnya wajib pajak, maka secara bertahap dibentuk

Cabang Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Daerah Sumatera Utara.

B. Sejarah Singkat SAMSAT Medan Selatan

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemilik kendaraan

bermotor, maka oleh pemerintah dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama tiga

Menteri yaitu Menteri Pertahanan dan Keamanan, Menteri Keuangan dan Menteri

Dalam Negeri Nomor Kep/13/XII/1976, Kep/169/MK/12/1976 dan Tahun 1976

tertanggal 28 September 1976, tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan Sistem Baru

Pendaftaran Kendaraan Bermotor yang disebut “Sistem Administrasi Manunggal Satu

(3)

1. Sebagai usaha untuk lebih meningkatkan Pelayanan kepada masyarakat

pemilik Kendaraan Bermotor yang berdomisili di Provinsi Sumatera Utara;

2. Meningkatkan Pendapatan Provinsi Sumatera Utara melalui penerimaan dari

sektor PKB dan penerimaan dari sektor BBN-KB;

3. Meningkatkan pendapatan Provinsi Sumatera Utara melalui penerimaan

Asuransi Kerugian Kecelakaan Jasa Raharja Cabang Utama Medan Sumatera

Utara yang merupakan Aparat Departemen Keuangan Provinsi Sumatera

Utara;

4. Sebagai usaha menyeragamkan tindakan, ketertiban dan kelancaran

pengadaan Administrasi Kendaraan Bermotor.

SAMSAT merupakan singkatan dari “Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap”, dibentuk pada tahun 1976. Kantor bersama SAMSAT Medan Selatan berdiri sejak tahun 1987, tepatnya pada tanggal 15 Juni. Dalam operasionalisasi secara

koordinatif dan integratif dilakukan oleh tiga instansi, yaitu Kepolisian Negara

Republik Indonesia (POLRI), yang mempunyai fungsi dan kewenangan di bidang

registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, Dinas Pendapatan Provinsi di bidang

pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBN-KB), dan PT. Jasa Raharja (Persero) yang berwenang di bidang

penyampaian Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).

Untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dalam

pengurusan registrasi kendaraan bermotor, pembayaran pajak, dan SWDKLLJ itulah

(4)

Instansi yang terkait dalam Kantor Bersama SAMSAT yaitu :

1. Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Utara yaitu DITLANTAS POLDASU;

2. Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara yaitu Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Sumatera Utara;

3. Departemen Keuangan yaitu : PT. (Persero) Jasa Raharja Cabang Utama

Medan Sumatera Utara.

C. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Agar dapat memberikan Pendelegasian Wewenang dan Tanggung jawab yang

seimbang, maka perlu dibentuk Struktur Organisasi yang baik, sehingga tugas yang

diberikan dapat dikerjakan secara efisien, sistematis dan terkoordinir.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Utara Nomor

830/II/GSU tanggal 7 Oktober 1976 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja

Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara, antara lain ditetapkan Tata Kerja dan

Pelaksanaan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Dalam

melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Kepala Bagian Tata

Usaha, Kepala Sub Dinas Dan Kepala Cabang Wajib menerapkan prinsip Koordinasi,

Integrasi, Sinkronisasi, dan Harmonisasi Kerja di lingkungan Dinas Pendapatan.

Semua pejabat Struktur Dinas wajib membangun, memelihara dan membina

komunikasi vertical dan komunikasi horizontal serta koordinasi serta kerja sama

dengan pihak yang terkait, baik dalam lingkungan Dinas Pendapatan Daerah maupun

(5)

Yang menjadi susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Sumatera Utara adalah :

1. Kepala Dinas

2. Wakil Kepala Dinas

3. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

a. Sub Bagian Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

d. Sub Bagian Organisasi dan Hukum

4. Sub Dinas Bina Program

a. Seksi Perencanaan dan Perlengkapan

b. Seksi Penyuluhan

c. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

5. Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor, terdiri dari :

a. Seksi Teknis Perpajakan

b. Seksi Sengketa Pajak dan Keberatan

c. Seksi Pembukuan dan Pelaporan

6. Sub Dinas Pajak Pengambilan Dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah/Air Permukaan

dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, terdiri dari :

a. Seksi Teknis Perpajakan Lain-Lain

b. Seksi Sengketa Pajak dan Keberatan

(6)

7. Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain, terdiri dari :

a. Seksi Teknis Retribusi

b. Seksi Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak

c. Seksi Penerimaan Lain-Lain

d. Seksi Pembukuan dan Pelaporan

8. Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan, terdiri dari :

a. Seksi Pengendalian Keuangan dan Material

b. Seksi Pengendalian Aparat Pelaksana

c. Seksi Pembinaan Teknis Administrasi Pendapatan

9. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Tabel 1

No Unit Wilayah Kerja

1 UPTD Medan Utara Medan Barat, Medan Baru, Medan

Helvetia, Medan Perjuangan, Medan

Tembung, Medan Labuhan, Medan

Belawan

2 UPTD Medan Selatan Medan Maimun, Medan Polonia, Medan

Kota, Medan Amplas, Medan Selayang,

Medan Tuntungan, Deli Tua, Pancur

Batu

(7)

4 UPTD Pematang Siantar Kota Pematang Siantar dan Kabupaten

Simalungun

5 UPTD Kisaran Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung

Balai

6 UPTD Rantau Parapat Kabupaten Labuhan Batu

7 UPTD Padang Sidempuan Kabupaten Tapanuli Selatan

8 UPTD Tebing Tinggi Kota Tebing Tinggi

9 UPTD Kabanjahe Kabupaten Karo

10 UPTD Sibolga Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah

11 UPTD Sidikalang Kabupaten Dairi

12 UPTD Gunung Sitoli Kabupaten Nias

13 UPTD Balige Kabupaten Tapanuli Utara dan

Kabupaten Toba Samosir

14 UPTD Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal

Sumber: Dinas Pendapatan Sumatera Utara

10. Kelompok Jabatan Fungsional

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan

antar individu-individu dalam suatu kelompok. Struktur ini kemudian

digambarkan dalam bagan organisasi atau diagram. Diagram ini akan

memperlihatkan garis-garis besar hubungan antara fungsi-fungsi dalam

(8)

Dalam pengertian luas, dapat diartikan bahwa struktur organisasi ini

tergantung pada tugas-tugas yang dilaksanakan dan wewenang yang

dipergunakan oleh individu-individu dari kelompok dalam mencapai tujuan

yang telah dilaksanakan. Kantor UPT Medan Selatan menerapkan struktur lini

dan staf. UPT Medan Selatan dipimpin oleh seorang kepala UPT, dibantu oleh

Sub Bagian Tata Usaha. Kepala UPT secara operasional bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah.

STRUKTUR ORGANISASI UPT MEDAN SELATAN Gambar 1

Sumber: Kantor UPT Dispenda Provsu Medan Selatan

(9)

D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Dinas Pendapatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Provinsi dipimpin

seorang Kepala Dinas, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Untuk mengoptimalkan sumber pemasukan dan sumber dana terhadap

Pendapatan Daerah untuk keperluan pembiayaan Pemerintah Daerah maka Dinas

Pendapatan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah

Provinsi dan tugas tersebut adalah Dekonsentrasi di bidang Pendapatan.

Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara,

mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Memimpin dan mengkoordinir segala usaha di bidang pungutan dan

pendapatan daerah berdasarkan ketentuan yang digariskan oleh Pemerintah

Pusat maupun Pemerintah Daerah.

2. Mengadakan penelitian dan mengevaluasi tata cara pemungutan pajak

retribusi atau pungutan lainnya yang diadakan oleh Pemerintah Pusat yang

telah diserahkan kepada Daerah maupun pungutan-pungutan yang diadakan

oleh Pemerintah Daerah sepanjang hal itu menjadi hak dan wewenang guna

menciptakan atau mencari sistem baru yang lebih berdaya guna dan berhasil

guna.

3. Melaksanakan segala usaha dan kegiatan pemungutan, pengumpulan, dan

(10)

terhadap sumber pendapatan yang ada maupun dengan penggalian sumber

pendapatan yang baru berdasarkan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan

oleh Kepala Daerah dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dan untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Dinas Pendapatan Daerah

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan perumusan perencanaan/program dan kebijaksanaan teknis

di bidang Pendapatan.

2. Menyelenggarakan pembinaan, program, Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak

Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Pajak Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor, Retribusi dan Pendapatan Lain-lain, Pengendalian dan

Pembinaan.

3. Melaksanakan tugas-tugas yang terkait dengan pendapatan sesuai dengan

Ketetapan Kepala Daerah.

Dalam menghasilkan tugas-tugas pokok tersebut, maka sesuai dengan struktur

organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, antara lain telah

ditentukan tata kerja serta tugas di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah yang terdiri

dari :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas membantu Gubernur dalam

melaksanakan kewenangan otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantu di

(11)

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tata kerja dinas pendapatan daerah, kepala

dinas dibantu oleh :

a. Wakil Kepala Dinas

b. Kepala Bagian Tata Usaha

c. Kepala Sub Dinas Bina Program

d. Kepala Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor

e. Kepala Sub Dinas Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah

Tanah/APU dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

f. Kepala Sub Dinas Retribusi

g. Kepala Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan

h. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

2. Wakil Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas Pendapatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam melaksanakan kewenangan otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantu

di bidang pendapatan.

3. Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di

bidang Kepegawaian, Keuangan, Umum dan Perlengkapan, Organisasi dan Hukum.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Kepala Bagian Tata Usaha

dibantu oleh :

(12)

b. Kepala Sub Bagian Keuangan

c. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

d. Kepala Sub Bagian Organisasi dan Hukum

4. Kepala Sub Dinas Bina Program

Kepala Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam bidang Perencanaan dan Pengembangan, Penyuluhan, Monitoring, Evaluasi

dan Pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Kepala Sub Dinas Bina

Program dibantu oleh :

a. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan

b. Kepala Seksi Penyuluhan

c. Kepala Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

5. Kepala Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Kepala Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan penanganan sengketa

keberatan, pembukuan dan pelaporan pajak kendaraan bermotor.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Kepala Sub Dinas Pajak

Kendaraan Bermotor dibantu oleh :

a. Kepala Seksi Teknis Perpajakan Lain-Lain

b. Kepala Seksi Sengketa Pajak dan Keberatan

(13)

6. Kepala Sub Dinas Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah/Permukaan Umum (PPP-ABT/APU) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB)

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan,

sengketa dan keberatan serta pembukuan dan Pelaporan Pajak Pengambilan dan

Pemanfaatan Air Bawah Tanah/ Air Permukaan Umum dan Pajak Kendaraan

Bermotor.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Kepala Sub Dinas Pajak

Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah/Permukaan Umum dan Pajak Bahan

Bakar Kendaraan Bermotor dibantu oleh :

a. Kepala Seksi Teknis Perpajakan Lain-Lain

b. Kepala Seksi Sengketa Pajak dan Keberatan

c. Kepala Seksi Pembukuan dan Pelaporan

7. Kepala Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan lain-lain

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis Retribusi,

Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak (BHP-BP) dan pendapatan lain-lain, pembukuan

dan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Sub Dinas Retribusi

dan pendapatan lain-lain dibantu oleh :

a. Kepala Seksi Teknis Retribusi

(14)

c. Kepala Seksi Penerimaan Lain-lain

d. Kepala Seksi Pembukuan dan Pelaporan

8. Kepala Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang pengendalian

keuangan, material, pengendalian aparat pelaksanaan dan Pembinaan teknis

administrasi pendapatan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Sub Dinas

Pengendalian dan Pembinaan dibantu oleh :

a. Kepala Seksi Keuangan dan Material

b. Kepala Seksi Pengendalian Aparat Pelaksana

c. Kepala Seksi Teknis Administrasi Pendapatan

9. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Struktur dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

rincian tugas pokok, fungsi dan uraian tugas masing-masing jabatan ditetapkan

berdasarkan keputusan Kepala Daerah adalah sebagai berikut :

a. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) membantu Kepala Dinas dalam

pengadministrasian dan pengutipan PKB, Pajak ABT/APU, PBB-KB, Retribusi dan

Pendapatan Lain-lain.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Unit menyelenggarakan fungsi

(15)

1) Menyempurnakan dan menyusun konsep standar-standar pendapatan potensi,

pengadministrasian dan pengutipan dan pelaporan hasil pengutipan PKB,

Pajak ABT/APU, PBB-KB, Retribusi dan Pendapatan Lain-lain.

2) Menyelenggarakan optimalisasi pendataan potensi pengadministrasian dan

pengutipan dan pelaporan hasil pengutipan PKB, Pajak ABT/APU, PBB-KB,

Retribusi dan Pendapatan Lain-lain sesuai dengn standar yang ditetapkan.

3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

4) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas dan

Wakil Kepala Dinas.

5) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala

Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Menyusun dan menyampaikan rencana keutuhan keuangan, personil dan

peralatan UPTD sesuai standar yang ditetapkan.

2) Menyelenggarakan pengolahan keuangan, personil dan peralatan UPTD

sesuai standar yang ditetapkan.

3) Menghimpun bahan/data dari seksi lainnya, untuk pembukuan dan pelaporan

hasil pengutipan PKB, Pajak ABT/APU, PBB-KB, Retribusi dan Pendapatan

(16)

4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

5) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala UPTD

sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

6) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala UPTD sesuai dengan bidang

tugas dan fungsinya.

c. Kepala Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Kepala Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mempunyai tugas sebagai

berikut :

1) Melakukan pendataan potensi, penetapan dan penagihan, menerima dan

memproses usul/pengajuan keberatan dari wajib pajak dan membuat daftar

jumlah tagihan, tunggakan dan denda PKB dan BBN-KB sesuai dengan

standar yang ditetapkan.

2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

3) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala UPTD

sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

4) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala UPTD sesuai dengan bidang

tugas dan fungsinya.

d. Kepala Seksi Retribusi

(17)

1) Melakukan pendataan potensi, penetapan dan penagihan, menerima dan

memproses usul/pengajuan keberatan dari wajib pajak dan membuat daftar

jumlah tagihan, tunggakan dan denda retribusi sesuai dengan standar yang

ditetapkan.

2) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

3) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala UPTD

sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

4) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala UPTD sesuai dengan bidang

tugas dan fungsinya.

e. Kepala Seksi Pendapatan Lain-lain

Kepala Seksi Pendapatan Lain-lain mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Melakukan pendataan potensi, penetapan dan penagihan, menerima dan

memproses usul/pengajuan keberatan dari wajib pajak dan membuat daftar

jumlah tagihan, tunggakan dan denda retribusi sesuai dengan standar yang

ditetapkan.

2) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

3) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala UPTD

sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

4) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala UPTD sesuai dengan bidang

(18)

10. Kelompok Jabatan Fungsional

Jabatan-jabatan fungsional pada Kelompok Jabatan Fungsional Dinas

didasarkan pada hasil Analisa Beban Kerja dan Kebutuhan.

E. Gambaran Pegawai UPT Dispenda Provsu Medan Selatan

Adapun perincian secara umum jumlah pegawai UPT Dispenda Provsu

Medan Selatan adalah sebagai berikut :

Tabel 2

Sumber: Kantor UPT Dispenda Provsu Medan Selatan

No Golongan Jumlah Pegawai

1 IV/b 1

2 III/d 7

3 III/c 7

4 III/b 23

5 III/a 6

6 II/c 2

7 II/b 6

8 II/a 3

9 I/b 1

10 I/a 1

Gambar

Gambar 1    KEPALA UPT MEDAN
Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

Jika suatu pegas ditekan atau ditarik maka pegas itu akan memberikan gaya yang.. berlawanan dengan arah

Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan; Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas; Kementerian Keuangan; Kementerian Komunikasi dan Informatika;

Kekuatan tekan hancur alloy-glass ionomer sesuai aturan pabrik lebih besar daripada kekuatan tekan hancur kelompok sampel dengan pengurangan rasio bubuk alloy

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK SARANG BURUNG WALET YANG TERUTANG.

pendidikan yang paling banyak mengalami penurunan daya ingat lansia adalah. tingkat pendidikan SD yaitu sebanyak 28

Pada skenario alternatif menggunakan PLTN dengan kapasitas 1000 MW dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 8,5 juta ton per tahun mulai dari tahun 2020 atau sekitar 2,15% dari total

meal after detection of ovulation in the second oestrus after weaning. Ovulation was checked by transrectal ultrasonography. Blood was collected for the analyses of

(2005) integrate building boundaries extracted from aerial images and roof planes derived from point clouds for reconstructing enhanced building edges with the