• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Model Pembelajaran Examples Non Examples dengan Model Pembelajaran Picture and Picture Kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 02 dan SD Negeri Rowoboni 01 terhadap Hasil Belajar IPA Semes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Model Pembelajaran Examples Non Examples dengan Model Pembelajaran Picture and Picture Kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 02 dan SD Negeri Rowoboni 01 terhadap Hasil Belajar IPA Semes"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

30 3.4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental Design. Desain ini membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples. Kelompok kontrol yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Selanjutnya kedua kelompok dievaluasi untuk melihat ada atau tidaknya efektifitas dari dua model pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar IPA pada kedua kelas tersebut.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah none quivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010: 79).

O1 x 1 O2 O3 x2 O4

Keterangan:

O1 : nilai prettest kelompok eksperimen O3 : nilai prettest kelompok kontrol

X1 : perlakuan berupa penerapan model Examples Non Examples X2 : perlakuan berupa penerapan model Picture and Picture O2 : nilai posttest kelompok eksperimen

O4 : nilai posttest kelompok kontrol

3.4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.2.1Tempat Penelitian

(2)

Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih kedua SD tersebut adalah hasil wawancara terhadap kepala SD Negeri Gunung Tumpeng 02 dan SD Negeri Rowoboni 01 pada saat dilakukan observasi oleh peneliti, diketahui bahwa kedua SD hampir memiliki prestasi akademik yang sama. Dari hasil observasi, peneliti berpendapat bahwa kedua SD tersebut akan berpeluang memiliki tingkat varians data yang sama sehingga dapat dikatakan homogen.

3.4.2.2Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan September 2015 dan dilakukan secara bertahap.

Adapun tahapannya meliputi: 1. Tahap persiapan

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.

3. Tahap penyusunan

Pada tahap ini ada tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

(3)

Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X1 adalah model pembelajaran

Examples Non Examples, X2 adalah model pembelajaran Picture and Picture. Sedangkan variabel terikat dilambangkan huruf Y adalah hasil belajar IPA.

Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Efektifitas Model Pembelajaran

Examples Non Examples dan Model Pembelajaran Picture and Picture Ditinjau

dari Hasil Belajar IPA Kelas 5 Sekolah Dasar Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016”, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu:

1. Model Pembelajaran Examples Non Examples

Model pembelajaran Examples Non Examples adalah model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi. Gambar dapat ditempel di depan kelas atau dapat ditayangkan melalui OHP/LCD sesuai dengan sarana yang ada di dalam kelas. Gambar

examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. 2. Model Pembelajaran Picture and Picture

Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar tersebut dapat menjadikan pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah keseluruhan kemampuan yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran. Keseluruhan kemampuan tersebut meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun, pada penelitian ini domain yang akan diteliti adalah domain kognitif.

3.3 Populasi dan sampel

(4)

117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dan SD Negeri Rowoboni 01, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2010: 118). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Cluster Random Sampling yaitu teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit yang kecil. Pengelompokan secara cluster menghasilkan elementer yang heterogen seperti halnya populasi sendiri (Nazir, 1988: 366). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 02 sebanyak 21 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas 5 SD Negeri Rowoboni 01 sebanyak 18 siswa sebagai kelas kontrol.

Dalam penelitian ini terdapat juga prosedur rancangan penelitian. Prosedur rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat RPP dan kisi-kisi tes.

b. Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang ada.

c. Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk pilihan ganda. d. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk

mengetahui validitas dan reabilitas instrumen.

e. Memberikan pretest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. f. Peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji t dari hasil pretest

kedua kelas.

g. Memberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesuai RPP yang telah dibuat.

h. Memberi posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol seminggu setelah pemberian perlakuan.

i. menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar. j. Menyusun laporan hasil penelitian.

Seperti yang terlihat dalam prosedur rancangan penelitian pada poin f, peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji t dari hasil pretest

(5)

eksperimen dan kelompok kontrol. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05

Tabel 3.3

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol

Tests of Normality

Kelas Shapiro-Wilk Statistic Df Sig.

Nilai 1 ,919 21 ,084

2 ,907 18 ,077

a. Lilliefors Significance Correction

Bedasarkan Tabel 3. 3 terlihat bahwa dapat diketahui nilai signifikansi untuk hasl belajar IPA kelompok eksperimen 0,084> 0,05 dan kelompok kontrol 0,077> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, berikutnya melakukan uji homogenitas (kesamaan varian). Dalam penelitian ini uji homogenitas varian menggunakan teknik Levene Test. Data homogen jika signikansi > 0,05 maka H0 diterima dan jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol)

Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol)

Tabel 3.4

Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Test of Homogeneity of Variances Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,108 1 37 ,745

(6)

Setelah uji prasyarat atau uji asumsi terpenuhi, maka langkah selanjutnya melakukan uji t untuk mengetahui perbedaan rata-rata dari kedua kelompok. Taraf signifikasi 5% yaitu pengambilan resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% atau 0,05. Arti dari 5% yaitu dalam pengambilan keputusan menolak hipotesis yang berpengaruh 0,95.(95%)sedangkan yang tidak berpengaruh sebesar 0,05 (5%).dari data tersebut setelah mengetahui hipotesis yang diperoleh,

Tabel 3.5 berikut menunjukkan hasil uji t dari hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 3.5 Hasil Uji t Data Pretest

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig.

Berdasarkan Tabel 3.5 pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi >0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai antara kelas ekperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol.

(7)

Oleh karena signifikansi lebih besar dari 0,05 ( 0,745 > 0,05), maka H0 diterima, bahwa artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai kelompok eksperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol. Selain melihat tingkat signifikansi 0,05, hasil uji t juga dapat dilihat dari t hitung dan t tabel. Bila harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (<) dari harga tabel maka H0 diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-)nya (Riduwan, 2011: 97).

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 3.4.1 Observasi

Menurut Saur Tampubolon (2014:51) mengungkapkan observasi merupakan penilaian pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Tim kolaborator yang terdiri dari 2 orang (guru dan mahasiswa) melakukan penilaian berdasarkan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Penilaian pelaksanaan pembelajaran diberikan dalam bentuk centang atau ceklis pada instrument yang sama. Dalam hal ini, observasi dilakukan dengan mengamati guru yang melaksanakan proses pembelajaran dan melihat langsung proses pembelajaran di kelas dan penggunaan model pembelajaran Examples Non Examples dan Picture and Picture yang dipraktikkan langsung oleh guru di dalam kelas. Berikut adalah tabel kisi-kisi guru dalam mengobservasi:

Tabel 3.7

Kisi-kisi Observasi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Examples Non Examples

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I Pra pembelajaran

1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar mengajar dimulai

II Kegiatan awal pembelajaran

1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar mengajar dimulai

(8)

dicapai oleh siswa

3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran

4. Mengembangkan pemahaman konsep 5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri III Kegiatan inti pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu

2. Meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif 3. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa

4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semua mengikuti pembelajaran dengan baik

5. Membimbing siswa saat pelaksanaan eksperimen 6. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar

kepada siswa

7. Keterampilan memnjawab berbagai pertanyaan dari siswa

8. Ketenangan guru/ praktikan dalam menyampaikan materi pelajaran (tidak grogi)

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

IV Kegiatan akhir

1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar

2. Menutup proses belajar mengajar

3. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien

V Kesesuaian pembelajaran dengan langkah model pembelajaran Examples Non Examples

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP.

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisis gambar.

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas.

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

(9)
(10)

Tabel 3.8

Kisi-kisi Observasi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Picture and Picture

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I Pra pembelajaran

1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar mengajar dimulai

II Kegiatan awal pembelajaran

1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar mengajar dimulai

2. Guru/ praktikan menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh siswa

3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran

4. Mengembangkan pemahaman konsep 5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri III Kegiatan inti pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu

2. Meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif 3. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa

4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semua mengikuti pembelajaran dengan baik

5. Membimbing siswa saat pelaksanaan eksperimen 6. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar

kepada siswa

7. Keterampilan memnjawab berbagai pertanyaan dari siswa

8. Ketenangan guru/ praktikan dalam menyampaikan materi pelajaran (tidak grogi)

IV Kegiatan akhir

1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar

2. Menutup proses belajar mengajar

(11)

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK V Kesesuaian pembelajaran dengan langkah model pembelajaran

Picture and Picture

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

2. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan. 3. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan

digunakan (berkaitan dengan materi).

4. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan gambar-gambar yang ada.

5. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat, atau di modifikasi.

6. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7. Guru menyampaikan kesimpulan. Jumlah 3.4.2 Tes

Instrumen pengumpulan data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah petanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Instrumen yang digunakan adalah instrumen achievement test atau tes hasil belajar/ prestasi. Jenis tes yang digunakan tes sumatif berupa pilihan ganda. Peneliti akan melakukan pretest dan post-test pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Tabel 3.9 akan memperlihatkan kis-kisi instrumen pretest dan tabel 3.10 di bawah ini terdapat kisi-kisi instrumen post-test

(12)

Tabel 3.9

Kisi-Kisi Instrumen Pretest IPA

(13)

kuman

Membiasakan diri memelihara kesehatan alat pernapasan

33,41,4 2

41,42 33

Mengidentifikas i alat pernafasan hewan ikan dan cacing

24,38,4 3,44

24,38,43, 44

Menyebutkan alat pernapasan hewan lainya

23,26,2 7,39,40

(14)

seperti

burung,katak,lu mba-lumba.

Menyebutkan fungsi alat pernafasan pada hewan- hewan tersebut.

29,29,4 7,48,49 ,50

29,47,48,4 9,50

29

(15)

Tabel 3.10

Kisi-Kisi Instrumen Posttest IPA

(16)

untuk menjaga kesehatan alat pencernaan

Mengidentifika si makanan bergizi dan Membuat daftar menu makanan bergizi seimbang untuk dirinya

35,44,45, 46,47,48, 49,50

44,45,46, 47,48,49,

50

35

(17)

3.5.1 Uji Validitas Tes

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 121). Uji validitas instrumen pretest maupun instrumen post-test diuji cobakan terlebih dahulu di SD Negeri Kebumen 01 dengan jumlah 19 siswa. Berdasarkan hasil uji coba instrumen kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS Statistics 20 menggunakan correccted item total correlation. Instrumen yang diuji cobakan pada 19 siswa dapat dikatakan valid apabila

correccted item total correlation-nya >0,456 dilihat dari taraf signifikan 5%. Berikut ini adalah tabel nilai-nilai r product moment dalam Sugiyono (2010: 315). Tabel nilai-nilai r

product moment selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran. Tabel 3.12

Nilai-nilai r Product Moment N Taraf Signifikan 5%

16 0, 497

17 0, 482

18 0, 468

19 0, 456

20 0, 444

Hasil uji validitas instrumen uji coba pretest didapati 40 instrumen valid. Selain itu untuk instrumen uji coba posttest yang dinyatakan valid ada 44 instrumen tetapi peneliti hanya mengambil 40 instrumen yang valid dengan validitas tertinggi

Pada penelitian ini, dilakukan pengujian tingkat kesukaran instrumen pada instrumen instrumen pretest dan posttest. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran instrumen sebagai berikut: Menurut Nana Sudjana (2012:135) menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Untuk menentukan indeks kesukaran digunkan rumus sebagai berikut:

(18)

B =Banyaknya peserta didik yang menjawab benar setiap butir soal N = Jumlah peserta didik

Berikut ini adalah indekstingkat kesukaran instrumen yang terdapat dalam Tampubolon (2014: 54) sebagai berikut:

1) 0,00 – 0,30 = instrumen sukar 2) 0,31 – 0,70 = instrumen sedang 3) 0,71 – 1,00 = instrumen mudah

Berikut, hasil pengujian tingkat kesukaran instrumen pretest dan posttest yang dapat dilihat pada tabel 3.7 dan 3.8

Tabel 3.17

Tingkat Kesukaran Instrumen Pretest Jenis

Instrumen

Nomor Instrumen Jumlah

Sukar 4, 7, 20,23,24,31,33,37,38,39,40 11 Sedang 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,

19,25,26,27,28,29,30,36

19

Mudah 1, 2, 3, 5, 6, 8,22,32,34,35 10

Jumlah Instrumen 40

Tabel 3.18

Tingkat Kesukaran Instrumen Posttest Jenis

Instrumen

Nomor Instrumen Jumlah

Sukar 4, 7, 12,21,22,23,24,38,39 9

Sedang 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,25,26,27,29,29,30,36,37,40

19

Mudah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10,31,32,33,34,35 12

Jumlah Instrumen 40

3.5.2 Uji Reliabilitas Tes

(19)

reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0, 7 dapat diterima dan di atas 0, 8 adalah baik.

Tabel 3.19

Uji Reliabilitas Instrumen Pretest

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.953 50

Tabel 3.20

Uji Reliabilitas Instrumen Posttest

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.955 50

Dari hasil uji reliabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa reliabilitas pretest baik karena Croncbach Alpha lebih dari 0,8 yaitu 0,953begitupun dengan reliabilitas posttest yaitu 0,955.

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dari hasil pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata menggunakan uji t dengan dibantu SPSS statistic 20. Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata kelompok kontrol, sehingga dapat diketahui adanya perbedaan efektifitas antara model Examples Non Examples dan model Picture and Picture. Uji t yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t jenis independent sample t-test, yaitu untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda.

(20)

Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran. Teknik uji normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan teknik Kolmogorov Smirnov.

Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika nilai probabilitas signifikansinya >0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika nilai probabilitas signifikansinya < 0,05 maka sebarannya tidak normal.

3.6.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen). Maka sebelum memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas

Uji homogenitas menggunakan rumus t-test. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ketentuan probabilitas signifikansi >0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki varianssama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.

3.6.3 Uji Hipotesis

Dalam uji hipotesis, untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t. Uji t digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t adalah uji normalitas. Uji t yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan (Independent Samples T-Test.). Hipotesis statistik dapat dirimuskan sebagai berikut:

1. H0 : μ1 = μ2 artinya tidak terdapat perbedaan efektifitas yang signifikan antara model pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran Picture and Picture ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 2 tahun ajaran 2015/2016.

2. Ha : μ1 ≠ μ2 artinya terdapat perbedaan efektifitas yang signifikan antara model pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran Picture and Picture

ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi adalah sebagai berikut: 1. Apabila sig. > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak

2. Apabila sig < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima

(21)

Gambar

Tabel 3.3
Tabel 3.5 berikut menunjukkan hasil uji t dari hasil belajar IPA kelompok
gambar di
Tabel 3.8
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Myers (1984) dalam (Rose &amp; Hudgins, 2010) bahwa tingkat profitabilitas yang tinggi akan membuat perusahaan menggunakan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil dan kadar bioetanol dari tongkol jagung dengan yield dan kadar yang optimal ( Zea mays L.) ditinjau dari nisbah

Circuit Switching atau dalam bahasa Indonesia disebut sambungan sirkuit menurut wikipedia.com adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di

Alternatif strategi yang muncul dari matriks TOWS adalah memperluas pangsa pasar yang dimiliki, mengambil alih perusahaan pesaing yang dapat memberikan kontrihusi, dan

Anak dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), menunjukkan perilaku anak yang sangat baik dalam menjawab pertanyaan dengan metode bermain peran yang diukur

Hasil ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Leontiades &amp; Tezek (1980) yang menunjukkan bahwa semakin yakin manajemen perencanaan strategis dapat menghasilkan kinerja

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan yaitu, Kemampuan motorik halus anak sebelum dan sesudah menggunakan metode pemberian tugas di

Ilmu komputer dan Teknik Komputer yang mempelajari tentang pemrosesan, pengaksesan, penyebarluasan dan apapun yang berhubungan dengan teknologi informasi sehingga