30 3.4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental Design. Desain ini membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples. Kelompok kontrol yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Selanjutnya kedua kelompok dievaluasi untuk melihat ada atau tidaknya efektifitas dari dua model pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar IPA pada kedua kelas tersebut.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah none quivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010: 79).
O1 x 1 O2 O3 x2 O4
Keterangan:
O1 : nilai prettest kelompok eksperimen O3 : nilai prettest kelompok kontrol
X1 : perlakuan berupa penerapan model Examples Non Examples X2 : perlakuan berupa penerapan model Picture and Picture O2 : nilai posttest kelompok eksperimen
O4 : nilai posttest kelompok kontrol
3.4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.2.1Tempat Penelitian
Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih kedua SD tersebut adalah hasil wawancara terhadap kepala SD Negeri Gunung Tumpeng 02 dan SD Negeri Rowoboni 01 pada saat dilakukan observasi oleh peneliti, diketahui bahwa kedua SD hampir memiliki prestasi akademik yang sama. Dari hasil observasi, peneliti berpendapat bahwa kedua SD tersebut akan berpeluang memiliki tingkat varians data yang sama sehingga dapat dikatakan homogen.
3.4.2.2Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan September 2015 dan dilakukan secara bertahap.
Adapun tahapannya meliputi: 1. Tahap persiapan
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.
3. Tahap penyusunan
Pada tahap ini ada tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.
3.2 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X1 adalah model pembelajaran
Examples Non Examples, X2 adalah model pembelajaran Picture and Picture. Sedangkan variabel terikat dilambangkan huruf Y adalah hasil belajar IPA.
Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Efektifitas Model Pembelajaran
Examples Non Examples dan Model Pembelajaran Picture and Picture Ditinjau
dari Hasil Belajar IPA Kelas 5 Sekolah Dasar Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016”, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu:
1. Model Pembelajaran Examples Non Examples
Model pembelajaran Examples Non Examples adalah model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi. Gambar dapat ditempel di depan kelas atau dapat ditayangkan melalui OHP/LCD sesuai dengan sarana yang ada di dalam kelas. Gambar
examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. 2. Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar tersebut dapat menjadikan pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah keseluruhan kemampuan yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran. Keseluruhan kemampuan tersebut meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun, pada penelitian ini domain yang akan diteliti adalah domain kognitif.
3.3 Populasi dan sampel
117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dan SD Negeri Rowoboni 01, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2010: 118). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Cluster Random Sampling yaitu teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit yang kecil. Pengelompokan secara cluster menghasilkan elementer yang heterogen seperti halnya populasi sendiri (Nazir, 1988: 366). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Gunung Tumpeng 02 sebanyak 21 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas 5 SD Negeri Rowoboni 01 sebanyak 18 siswa sebagai kelas kontrol.
Dalam penelitian ini terdapat juga prosedur rancangan penelitian. Prosedur rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat RPP dan kisi-kisi tes.
b. Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang ada.
c. Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk pilihan ganda. d. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk
mengetahui validitas dan reabilitas instrumen.
e. Memberikan pretest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. f. Peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji t dari hasil pretest
kedua kelas.
g. Memberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesuai RPP yang telah dibuat.
h. Memberi posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol seminggu setelah pemberian perlakuan.
i. menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar. j. Menyusun laporan hasil penelitian.
Seperti yang terlihat dalam prosedur rancangan penelitian pada poin f, peneliti melakukan uji normalitas, uji homogenitas serta uji t dari hasil pretest
eksperimen dan kelompok kontrol. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05
Tabel 3.3
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol
Tests of Normality
Kelas Shapiro-Wilk Statistic Df Sig.
Nilai 1 ,919 21 ,084
2 ,907 18 ,077
a. Lilliefors Significance Correction
Bedasarkan Tabel 3. 3 terlihat bahwa dapat diketahui nilai signifikansi untuk hasl belajar IPA kelompok eksperimen 0,084> 0,05 dan kelompok kontrol 0,077> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Setelah dilakukan uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, berikutnya melakukan uji homogenitas (kesamaan varian). Dalam penelitian ini uji homogenitas varian menggunakan teknik Levene Test. Data homogen jika signikansi > 0,05 maka H0 diterima dan jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
H0 : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol)
Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol)
Tabel 3.4
Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Test of Homogeneity of Variances Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,108 1 37 ,745
Setelah uji prasyarat atau uji asumsi terpenuhi, maka langkah selanjutnya melakukan uji t untuk mengetahui perbedaan rata-rata dari kedua kelompok. Taraf signifikasi 5% yaitu pengambilan resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% atau 0,05. Arti dari 5% yaitu dalam pengambilan keputusan menolak hipotesis yang berpengaruh 0,95.(95%)sedangkan yang tidak berpengaruh sebesar 0,05 (5%).dari data tersebut setelah mengetahui hipotesis yang diperoleh,
Tabel 3.5 berikut menunjukkan hasil uji t dari hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 3.5 Hasil Uji t Data Pretest
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig.
Berdasarkan Tabel 3.5 pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi >0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai antara kelas ekperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol.
Oleh karena signifikansi lebih besar dari 0,05 ( 0,745 > 0,05), maka H0 diterima, bahwa artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai kelompok eksperimen dengan rata-rata nilai kelompok kontrol. Selain melihat tingkat signifikansi 0,05, hasil uji t juga dapat dilihat dari t hitung dan t tabel. Bila harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (<) dari harga tabel maka H0 diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-)nya (Riduwan, 2011: 97).
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 3.4.1 Observasi
Menurut Saur Tampubolon (2014:51) mengungkapkan observasi merupakan penilaian pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Tim kolaborator yang terdiri dari 2 orang (guru dan mahasiswa) melakukan penilaian berdasarkan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Penilaian pelaksanaan pembelajaran diberikan dalam bentuk centang atau ceklis pada instrument yang sama. Dalam hal ini, observasi dilakukan dengan mengamati guru yang melaksanakan proses pembelajaran dan melihat langsung proses pembelajaran di kelas dan penggunaan model pembelajaran Examples Non Examples dan Picture and Picture yang dipraktikkan langsung oleh guru di dalam kelas. Berikut adalah tabel kisi-kisi guru dalam mengobservasi:
Tabel 3.7
Kisi-kisi Observasi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Examples Non Examples
No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I Pra pembelajaran
1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar
2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar mengajar dimulai
II Kegiatan awal pembelajaran
1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar mengajar dimulai
dicapai oleh siswa
3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran
4. Mengembangkan pemahaman konsep 5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri III Kegiatan inti pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu
2. Meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif 3. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa
4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semua mengikuti pembelajaran dengan baik
5. Membimbing siswa saat pelaksanaan eksperimen 6. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar
kepada siswa
7. Keterampilan memnjawab berbagai pertanyaan dari siswa
8. Ketenangan guru/ praktikan dalam menyampaikan materi pelajaran (tidak grogi)
No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
IV Kegiatan akhir
1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar
2. Menutup proses belajar mengajar
3. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien
V Kesesuaian pembelajaran dengan langkah model pembelajaran Examples Non Examples
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisis gambar.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Tabel 3.8
Kisi-kisi Observasi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Picture and Picture
No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I Pra pembelajaran
1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar
2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar mengajar dimulai
II Kegiatan awal pembelajaran
1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar mengajar dimulai
2. Guru/ praktikan menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh siswa
3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran
4. Mengembangkan pemahaman konsep 5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri III Kegiatan inti pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu
2. Meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif 3. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa
4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semua mengikuti pembelajaran dengan baik
5. Membimbing siswa saat pelaksanaan eksperimen 6. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar
kepada siswa
7. Keterampilan memnjawab berbagai pertanyaan dari siswa
8. Ketenangan guru/ praktikan dalam menyampaikan materi pelajaran (tidak grogi)
IV Kegiatan akhir
1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar
2. Menutup proses belajar mengajar
No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK V Kesesuaian pembelajaran dengan langkah model pembelajaran
Picture and Picture
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
2. Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan. 3. Guru menyediakan gambar-gambar yang akan
digunakan (berkaitan dengan materi).
4. Guru menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan gambar-gambar yang ada.
5. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutkan, dibuat, atau di modifikasi.
6. Dari alasan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Guru menyampaikan kesimpulan. Jumlah 3.4.2 Tes
Instrumen pengumpulan data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah petanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Instrumen yang digunakan adalah instrumen achievement test atau tes hasil belajar/ prestasi. Jenis tes yang digunakan tes sumatif berupa pilihan ganda. Peneliti akan melakukan pretest dan post-test pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Tabel 3.9 akan memperlihatkan kis-kisi instrumen pretest dan tabel 3.10 di bawah ini terdapat kisi-kisi instrumen post-test
Tabel 3.9
Kisi-Kisi Instrumen Pretest IPA
kuman
Membiasakan diri memelihara kesehatan alat pernapasan
33,41,4 2
41,42 33
Mengidentifikas i alat pernafasan hewan ikan dan cacing
24,38,4 3,44
24,38,43, 44
Menyebutkan alat pernapasan hewan lainya
23,26,2 7,39,40
seperti
burung,katak,lu mba-lumba.
Menyebutkan fungsi alat pernafasan pada hewan- hewan tersebut.
29,29,4 7,48,49 ,50
29,47,48,4 9,50
29
Tabel 3.10
Kisi-Kisi Instrumen Posttest IPA
untuk menjaga kesehatan alat pencernaan
Mengidentifika si makanan bergizi dan Membuat daftar menu makanan bergizi seimbang untuk dirinya
35,44,45, 46,47,48, 49,50
44,45,46, 47,48,49,
50
35
3.5.1 Uji Validitas Tes
Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 121). Uji validitas instrumen pretest maupun instrumen post-test diuji cobakan terlebih dahulu di SD Negeri Kebumen 01 dengan jumlah 19 siswa. Berdasarkan hasil uji coba instrumen kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS Statistics 20 menggunakan correccted item total correlation. Instrumen yang diuji cobakan pada 19 siswa dapat dikatakan valid apabila
correccted item total correlation-nya >0,456 dilihat dari taraf signifikan 5%. Berikut ini adalah tabel nilai-nilai r product moment dalam Sugiyono (2010: 315). Tabel nilai-nilai r
product moment selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran. Tabel 3.12
Nilai-nilai r Product Moment N Taraf Signifikan 5%
16 0, 497
17 0, 482
18 0, 468
19 0, 456
20 0, 444
Hasil uji validitas instrumen uji coba pretest didapati 40 instrumen valid. Selain itu untuk instrumen uji coba posttest yang dinyatakan valid ada 44 instrumen tetapi peneliti hanya mengambil 40 instrumen yang valid dengan validitas tertinggi
Pada penelitian ini, dilakukan pengujian tingkat kesukaran instrumen pada instrumen instrumen pretest dan posttest. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran instrumen sebagai berikut: Menurut Nana Sudjana (2012:135) menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Untuk menentukan indeks kesukaran digunkan rumus sebagai berikut:
B =Banyaknya peserta didik yang menjawab benar setiap butir soal N = Jumlah peserta didik
Berikut ini adalah indekstingkat kesukaran instrumen yang terdapat dalam Tampubolon (2014: 54) sebagai berikut:
1) 0,00 – 0,30 = instrumen sukar 2) 0,31 – 0,70 = instrumen sedang 3) 0,71 – 1,00 = instrumen mudah
Berikut, hasil pengujian tingkat kesukaran instrumen pretest dan posttest yang dapat dilihat pada tabel 3.7 dan 3.8
Tabel 3.17
Tingkat Kesukaran Instrumen Pretest Jenis
Instrumen
Nomor Instrumen Jumlah
Sukar 4, 7, 20,23,24,31,33,37,38,39,40 11 Sedang 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
19,25,26,27,28,29,30,36
19
Mudah 1, 2, 3, 5, 6, 8,22,32,34,35 10
Jumlah Instrumen 40
Tabel 3.18
Tingkat Kesukaran Instrumen Posttest Jenis
Instrumen
Nomor Instrumen Jumlah
Sukar 4, 7, 12,21,22,23,24,38,39 9
Sedang 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,25,26,27,29,29,30,36,37,40
19
Mudah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10,31,32,33,34,35 12
Jumlah Instrumen 40
3.5.2 Uji Reliabilitas Tes
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0, 7 dapat diterima dan di atas 0, 8 adalah baik.
Tabel 3.19
Uji Reliabilitas Instrumen Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.953 50
Tabel 3.20
Uji Reliabilitas Instrumen Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.955 50
Dari hasil uji reliabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa reliabilitas pretest baik karena Croncbach Alpha lebih dari 0,8 yaitu 0,953begitupun dengan reliabilitas posttest yaitu 0,955.
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata menggunakan uji t dengan dibantu SPSS statistic 20. Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata kelompok kontrol, sehingga dapat diketahui adanya perbedaan efektifitas antara model Examples Non Examples dan model Picture and Picture. Uji t yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t jenis independent sample t-test, yaitu untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda.
Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran. Teknik uji normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan teknik Kolmogorov Smirnov.
Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika nilai probabilitas signifikansinya >0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika nilai probabilitas signifikansinya < 0,05 maka sebarannya tidak normal.
3.6.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen). Maka sebelum memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas
Uji homogenitas menggunakan rumus t-test. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ketentuan probabilitas signifikansi >0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki varianssama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.
3.6.3 Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis, untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t. Uji t digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t adalah uji normalitas. Uji t yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan (Independent Samples T-Test.). Hipotesis statistik dapat dirimuskan sebagai berikut:
1. H0 : μ1 = μ2 artinya tidak terdapat perbedaan efektifitas yang signifikan antara model pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran Picture and Picture ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 2 tahun ajaran 2015/2016.
2. Ha : μ1 ≠ μ2 artinya terdapat perbedaan efektifitas yang signifikan antara model pembelajaran Examples Non Examples dan model pembelajaran Picture and Picture
ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi adalah sebagai berikut: 1. Apabila sig. > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak
2. Apabila sig < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima