• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Di SMA N 1 Boja Kendal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Di SMA N 1 Boja Kendal"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskripsi Latar

SMA N 1 Boja Kendal merupakan SMA negeri terbesar di wilayah sub rayon Boja berdiri pada tahun 1985 melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0601/0/1985. Letaknya strategis di Jalan Raya Bebengan No. 203 D Boja - Kabupaten Kendal Kode Pos 51381 Jawa Tengah – Indonesia dan terakreditasi A (Nilai 94). SMA N 1 Boja Kendal memiliki tanah seluas 28.000 m2, memiliki 27 kelas (Rombel), dengan daya tampung tiap kelasnya rata-rata 32 siswa. Ekstra Kurikuler siswa yang dimiliki 11 macam secara akademik dan non akademik terdiri dari Olah Raga sebanyak 8 jenis, Seni 8 jenis, Patriotisme 4 jenis, Ketrampilan 2 jenis, waktu belajar pagi hari dari pukul 07.00 – 14.00.

(2)

Sejak tahun pelajaran 2006/2007 menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi kelas X, XI, XII dan tahun 2009 menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) kemudian di tahun 2010/2011 mendapat sertifikat ISO 9001:2008 sampai sekarang.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Evaluasi Konteks

Evaluasi konteks pada penelitian ini menggambarkan kondisi lingkungan pembelajaran yang tergambar dalam visi dan misi di SMA N 1 Boja Kendal.

4.2.1.1 Visi dan misi SMA N 1 Boja Kendal a. Visi

Terwujudnya SMA Bertaraf Internasional yang religius, berdaya saing global, berwawasan lingkungan, dan berakar pada budaya bangsa.

b. Misi

(3)

2) Memperluas jangkauan layanan pendidikan yaitu mengupayakan kebutuhan biaya pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat, dengan mencari sumber- sumber yang sah.

3) Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan, sebagai upaya mencapai kualitas pendidikan yang berstandar internasional dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing di era global.

4) Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, tanpa membedakan layanan pendidikan antar wilayah, suku, agama, status sosial, serta gender.

5) Menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Adanya jaminan lulusan sekolah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya atau mendapatkan lapangan kerja sesuai kompetensi.

(4)

4.2.1.2 Tujuan

a. Menumbuhkan semangat kebangsaan yang kuat pada warga sekolah.

b. Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan jiwa patriotisme pada warga sekolah.

c. Membentuk sikap cinta terhadap bahasa dan budaya daerah.

d. Mewujudkan pengamalan agama warga sekolah sesuai dengan agama yang .dianut.

e. Mewujudkan sikap toleransi beragama pada warga sekolah

f. Mengembangkan budi pekerti luhur dan perilaku santun pada seluruh warga sekolah.

g. Mengembangkan akhlak mulia dalam pola pikir, rasa, ucap, dan tindakan warga sekolah.

h. Menanamkan sikap untuk selalu meningkatkan kompetensi pada tenaga kependidikan dan non kependidikan.

i. Memberikan pendidikan kepada peserta didik untuk mengembangkan kecerdasan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan olah raga, iman dan taqwa, serta kecerdasan sosial dan emosional.

(5)

k. Membekali siswa dengan kemampuan akademik maupun non akademik untuk bekal hidup dan meneruskan ke perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri.

l. Membekali siswa dengan kemampuan teknologi dan komunikasi untuk bisa hidup di dunia global. m. Meningkatkan kualitas hidup warga sekolah untuk

bisa hidup aman, bahagia, dan sejahtera.

n. Menumbuhkan kerja sama antara warga sekolah dan luar warga sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan.

4.2.1.3 Kebijakan Pemerintah

SMA N 1 Boja Kendal sebagai lembaga sekolah dari SSN, RSBI, dan menetapkan visi dan misi lembaga sebagai kebijakan mutunya. Hal ini seperti dipaparkan oleh Asari, M.Pd. sebagai kepala sekolah sebagai berikut:

“Kebijakan mutu yang ditetapkan menyeluruh

(6)

diperlukan perbaikan menyeluruh. (Kepala Sekolah, 20-12-2014)

Kebijakan mutu SMA N 1 Boja Kendal yang mengacu kepada visi dan misi sekolah juga diperkuat oleh beberapa staf wakil kepala sekolah seperti hasil wawancara dibawah ini:

“Kebijakan mutu ditetapkan menerjemahkan

kebijakan mutu umum kepala sekolah menuju kebijakan ideal sekolah sebagai lembaga yaitu terlaksananya visi misi sekolah

secara 100% “. (Lukman, S.Pd sebagai waka kurikulum, 16-12-2014)

“Kebijakan yang telah ditetapkan mengarah kepada manajemen sumber daya manusia dan manajemen sekolah lainnya yang

mengacu kepada visi dan misi sekolah”. (Dra. Kami Hartati, M.Pd sebagai waka humas , 19-20-2014)

“Kebijakan dilakukan secara menyeluruh

terhadap tugas tiap unit kerja dan juga kebijakan terhadap kewenangan pengelolaan anggaran bermuara pada output siswa, yaitu menghasilkan lulusan andal yang mengacu

kepada visi misi sekolah”. (Drs. Santoso, sebagai waka kesiswaan, 19-12-2014)

Kemudian untuk perwakilan dewan guru juga mengatakan bahwa kebijakan mutu sekolah sesuai atau mengacu kepada visi dan misi sekolah seperti yang diungkapkan dalam wawancara penelitian ini:

“Kebijakan mengarah pada perbaikan

(7)

untuk meningkatkan kekompakan guru-guru produktif, adaptif, dan normative yang bertujuan untuk menghasilkan peserta didik sesuai visi misi sekolah yaitu lulusan profesional, bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa” (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 16-12-2014)

“Kebijakan tentang perangkat kurikulum kelengkapan pengajaran sumber daya guru untuk meningkatkan kompetensi siswa

maksimal berpatokan pada visi misi sekolah”

(Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 16-12-2014)

“Kebijakan sebagai ketua program studi

hanya meneruskan kebijakan atasan meliputi kebijakan sumber daya manusia, perbaikan manajemen program studi dalam hal kedisiplinan untuk proses pembelajaran yang dimulai dari perbaikan inputnya menuju kualitas outputnya sesuai dengan visi misi

sekolah” (Dra. Yulianti, sebagai guru, 16-12-2014)

“Kebijakan yang ditetapkan secara

menyeluruh dari berbagai segi seoperti sumber daya manusia, sarana prasarana, kurikulum pembelajaran dimana kesemuanya menuju kepada sekolah berkualitas yang tercermin dari visi misi dan tujuan sekolah.” (Dra. Yulianti, sebagai guru, 16-12-2014)

(8)

“Kebijakan yang tidak jauh-jauh, yang menyangkut pemenuhan jam pelajaran 96

minggu efektif selama 3 tahun”. (Nurhadi,S.Pd sebagai waka manajemen mutu, 10-1-2015)

“Kebijakan yang telah dilakukan pada saat ini

belum mengarah kepada manajemen yang mengarah kepada pelayanan peserta didik yang seharusnya sesuai dengan mengacu kepada visi dan misi sekolah. Bisa dikatakan sudah ada upaya kepada visi misi, namun implementasinya masih jauh untuk hal-hal

tersebut”. (Drs. Teguh sebagai waka sarpras, 20-12-2014)

Hasil wawancara yang menyatakan bahwa kebijakan mutu SMA N 1 Boja Kendal sudah mengarah kepada pencapaian visi dan misi sekolah diperkuat pula dengan hasil observasi peneliti sebagai berikut.

“Dalam pengamatan peneliti pada kegiatan

belajar mengajar sehari-hari siswa selalu berada di kelas mengikuti proses pembelajaran dan setelah jam 12.00 selalu diadakan sholat berjamaah yang diimami salah seorang guru yang dilanjutkan dengan

kegiatan kultum”. (Dra. Yulianti, sebagai guru, 16-12-2014)

4.2.2 Evaluasi Input

(9)

4.2.2.1 Pendidik

Ditinjau dari tenaga pendidik , SMA N 1 Boja Kendal memiliki 47 tenaga pendidik yaitu Guru Tetap (PNS) maupun GTT (Guru Tidak Tetap), yang terdiri dari 1 guru dengan kualifikasi akademik Diploma 2 (D2) (sedang menempuh S1), 1 guru dengan kualifikasi akademik Diploma 3 (D3) (sedang menempuh S1) , 39 guru dengan kualifikasi akademik Strata 1 (S1) ( 10 guru sedang menempuh S2); 6 guru dengan kualifikasi akademik Strata 2 (S2).

Adapun hasil wawancara yang dipaparkan oleh informan dalam penelitian ini untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA N 1 Boja Kendal upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut.

“Dengan merekrut tenaga-tenaga pengajar yang masih bugar/ bersemangat namun berpengalaman/telah memiliki pengalaman

yang banyak dalam pendidikan” (Ummu Azka

sebagai siswa, 19-12-2014)

Seperti yang dinyatakan oleh informan, keterlibatan bapak/ibu guru dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMA N 1 Boja Kendal adalah sebagai berikut.

“Banyak bapak/ibu guru yang terlibat dalam

(10)

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.” (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

Ketika bapak/ibu guru meningkatkan kualitas/mutu pengajaran di SMA N 1 Boja Kendal reward yang diberikan oleh bapak kepala sekolah adalah seperti yang dikemukan oleh informan sebagai berikut

“Bapak/ibu guru ketika meningkatkan

kualitas/mutu pengajaran akan menerima reward dalam bentuk fresh Money.” (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

4.2.2.2 Tenaga Kependidikan

Ditinjau dari tenaga kependidikan, SMA N 1 Boja Kendal memiliki 10 orang tenaga kependidikan, terdiri dari 6 orang dengan kualifikasi akademik Diploma 2 (D2), 2 orang dengan kualifikasi akademik Diploma 3 (D3), 2 orang dengan kualifikasi akademik Strata 1 (S1). Berdasarkan uraian tersebut bahwa kualifikasi akademik dari tenaga kependidik cukup memadai.

Adapun hasil wawancara yang dipaparkan oleh informan dalam penelitian ini untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA N 1 Boja Kendal upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut.

(11)

Boja Kendal adalah dengan meningkatkan SDM dari tenaga kependidikan supaya dapat menguasai IT dengan cara diberi motivasi sesuai dengan program dari dinas pendidikan Kendal untuk melanjutkan kuliah yang dibiayai oleh dinas pendidikan Kendal dengan cara pengajuan terlebih dahulu atau

dikursuskan.” (Widodo,S.H., sebagai tata usaha, 19-12-2014)

4.2.2.3 Peserta Didik

Calon siswa baru yang menjadi siswa SMA N 1 Boja Kendal adalah lulusan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs). Adapun hasil wawancara dengan informan (waka kurikulum,16-12-2014), terdapat data terkait dengan kemampuan awal siswa berdasarkan nilai NEM terendah dan tertinggi 3 tahun terakhir rata-rata pada mata pelajaran yang diujikan secara nasional adalah sebagai berikut:

4.1 Tabel NEM calon siswa baru yang diterima di SMA N 1 Boja Kendal

Tahun Ajaran Rendah Tinggi

2012-2013 19 37.8

2013-2014 21 38,6

(12)

Bapak/ibu guru memandang siswa sebagai

“pelanggan” yang harus dilayani sebaik-baiknya. Hasil wawancara dengan informan sebagai berikut.

“Karena dalam lembaga pendidikan siswa adalah “konsumen” yang secara langsung

ataupun tidak langsung menjadi ujung tombak yang merasakan jasa pendidikan maka harus dilayani sebaik-baiknya.” (Linda Yuana, S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

4.2.2.4 Kurikulum

Kurikulum merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan dari standar isi. Standar isi tersebut tertuang pada Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI). Berdasarkan SI tersebut, selanjutnya dituangkan menjadi analisis tujuan mata pelajaran, analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD) atau pemetaan SK-KD, Silabus dan RPP. Dokumen KTSP tersebut dibagi menjadi dua: 1) dokumen I dan dokumen II. Dokumen I berisi landasan aturan, filosofis KTSP, karakter sekolah menurut muatan lokal dan pengembangan diri, serta struktur kurikulum. Gambaran jenis dokumen kurikulum.

(13)

kebutuhan siswa. Kurikulum yang digunakan SMA N 1 Boja adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan mengikuti perkembangan spectrum kurikulum terbaru secara nasional. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) didasarka pada prinsip : (1)berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; (2) tanggap terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; (3) relevan dengan kebutuhan kehidupan; (4) menyeluruh dan berkesinambungan; dan (5) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Hal ini seperti dikatakan informan dalam wawancara penelitian sebagai berikut.

“Pengembangan kurikulum sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Depdiknas, menggunakan pendekatan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dengan penyempurnaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang memperhatikan sumber daya serta daya dukung yang ada di tingkat satuan pendidikan”. (Lukman, S.Pd sebagai waka kurikulum, 16-12-2014)

(14)

penyempurnaan mengacu pada spectrum terbaru diberlakukan secara nasional dapat dilihat dari paparan jawaban informan sebagai berikut.

“Pendekatan kurikulum berbasis kompetensi dengan penyempurnaan KTSP seperti yang telah disebutkan bahwa diibaratkan satu perjalanan menuju kepada tiga tujuan, yaitu peserta didik dapat bekerja, berwirausaha, dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, Dengan pertimbangan ini maka pendekatan kurikulum yang digunakan berbasis kompetensi disesuaikan dengan

tingkat satuan pendidikan”. (Nurhadi,S.Pd

sebagai waka manajemen mutu, 10-1-2015)

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan setelah KBM selesai.

(15)

bidang penalaran, bidang bakat dan minat, bidang kesejahteraan, bidang humas.

4.2.2.5 Sarana dan Prasarana

Ruang belajar yang dimiliki SMA N 1 Boja Kendal 27 Kelas. Hasil wawancara dengan informan adalah sebagai berikut.

“Daya tampung dan jumlah kelas (rombel) sudah sesuai 27 kelas” (Drs. Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

Berdasarkan dokumen dan hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.2 Jumlah kelas di SMA N 1 Boja Kendal

Kelas IPA IPS BAHASA

X 3 5 1

XI 3 5 1

XII 3 5 1

(16)
(17)

Hasil observasi dan dokumen didukung dengan hasil wawancara dari informan yang mendukung/menunjang Implementasi SMM ISO 9001:2008 sebagai berikut.

“ketersediaan teknologi untuk peningkatan

mutu belajar siswa telah sesuai, setiap kelas lengkap dengan LCD proyektor, akses internet

WiFi” (Drs. Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

“Komputer yang ada di laboratorium

komputer untuk pembelajaran siswa 41 unit,

dan untuk perpustakaan siswa ada 3 unit”

(Drs. Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

“Penambahan sarana dan prasana dan penambahan buku di perpustakaan” (Mundi Hastuti,S.Pd., sebagai koordinator perpustakaan, 19-12-2014)

“Pendanaan program jangka panjang dan jangka pendek di perpustakaan.” (Mundi

Hastuti,S.Pd sebagai koordinator perpustakaan, 19-12-2014)

Dari hasil wawancara dengan informan upaya sekolah menyediakan atau memperbaiki sarpras adalah sebagai berikut,

“Upaya sekolah untuk dapat memperbaiki

sarpras dengan mengalokasikan dana BOS

pada RAPBS” (Drs. Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

(18)

“Keterbatasan besarnya jumlah dana dengan kebutuhan” (Drs.Teguh, sebagai waka sarpras, 16-12-2014)

“Sarana dan prasarana di perpustakaan yang

kurang mendukung misalnya ruang kurang luas, saluran internet kurang lancar, komputer siswa kurang, dan koleksi buku

masih kurang.” (Mundi Hastuti,S.Pd

koordinator perpustakaan, 19-12-2014)

4.2.3 Evaluasi Proses

Evaluasi proses pada penelitian ini adalah menggambarkan kinerja guru SMA N 1 Boja Kendal dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 dalam pembelajaran yang meliputi; perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi dalam pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan komponen proses melalui wawancara dan studi dokumen, selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dalam evaluasi proses.

4.2.3.1 Perencanaan Pembelajaran

(19)

pelajaran, program semester yang dituangkan dalam jadwal pembelajaran, silabus mata pelajaran dan RPP yang dilengkapi instrumen penilaian, bahan ajar dan instrumen evaluasi yang dituangkan dalam kisi-kisi.

Dari hasil wawancara dengan informan dalam

perencanaan pembelajaran untuk

mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008 adalah sebagai berikut,

“Semakin termotivasinya bapak/ ibu guru untuk membuat perangkat pembelajaran sebelum mengajar karena adanya reward yang diberikan sekolah kepada bapak/ibu guru ketika sudah melaksanakannya, namun masih ada yang belum termotivasi untuk membuat rencana pembelajaran dan perangkat pembelajaran lain.” (Asari, M.Pd., sebagai kepala sekolah, 20-12-2014)

4.2.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran

(20)

Pengamatan terhadap guru dalam mengimplementasikan pembelajaran, diperoleh bahwa pembelajaran dimulai tepat waktu. Kepala SMA N 1 Boja Kendal memberikan contoh datang jauh lebih awal, sehingga sebagian besar guru datang tepat waktu walaupun masih ada yang terlambat antara 5-10 menit pada jam pertama. Sebagian besar durasi pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan volume jam yang dijadwalkan.

Hasil wawancara dengan informan untuk mendukung/menunjang pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 dalam pengajaran bapak/ibu guru di SMA N 1 Boja Kendal adalah sebagai berikut:

“Yang mendukung pelaksanaan Sistem

Manajemen adalah terorganisirnya semua dokumen pembelajaran sehingga guru akan dengan mudah mendapatkan rekan jejak proses pembelajarannya.” (Linda Yuana,S.Pd sebagai guru, 19-12-2014)

Hasil wawancara dengan informan yang dilakukan bapak/ibu guru ketika meninggalkan pelajaran sebelum selesai adalah sebagai berikut:

“Memberikan tugas kepada para siswa

berdasarkan materi pelajaran yang

disampaikan pada hari itu.” (Pinky sebagai

siswa, 19-12-2014)

“Mereview materi kembali dan memberikan

(21)

yang baru saja dibahas.” (Ummu Azka sebagai siswa, 19-12-2014)

Cara bapak/ibu guru menyampaikan materi pembelajaran menurut hasil wawancara dengan informan adalah sebagai berikut:

“Guru menyampaikan materi berbeda-beda, sesuai dengan karakteristik masing-masing, ada yang menggunakan LCD untuk menyampaikan materi, ada juga yang membiarkan siswanya agar aktif dan membahas/berdiskusi tentang materi

tersebut.” (Ummu Azka sebagai siswa, 19 -12-2014)

“Ada yang menyampaikan dengan kuis

sebelum menyampaikan materi atau sesudah menyampaikannya.” (Pinky sebagai siswa, 19 -12-2014)

4.2.3.3 Evaluasi Pembelajaran

(22)

semester dilaksanakan pada minggu ke delapan dari minggu efektif. Ketiga, evaluasi dilakukan persemester atau setiap enam bulan sekali. Pelaksanaan evaluasi di akhir semester ini terjadwal secara khusus dan merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh sekolah dan dibuktikan dengan penyerahan Laporan Hasil Belajar (LHB), Keempat adalah evaluasi oleh pemerintah dalam bentuk Ujian Akhir Nasional (UAN).

Hasil wawancara dengan informan tentang evaluasi belajar adalah sebagai berikut:

“Evaluasi belajar dilaksanakan setelah setiap

KD diajarkan berupa Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester dilaksanakan setelah minggu kedelapan dari minggu efektif, Ulangan Semester dilaksanakan setelah semua KD telah dilaksanakan pembelajaran yang dibuktikan dengan laporan

belajar/rapot.”(Lukman, S.Pd., sebagai waka kurikulum, 16-12-2014)

4.2.4 Evaluasi Produk

4.2.4.1 Kelengkapan Dokumen Pembelajaran dan Kinerja Guru

(23)

Guru telah merancang pembelajaran dengan cukup baik. Adapun hambatan /kendala dalam pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 dalam pengajaran bapak/ibu guru di SMA N 1 Boja Kendal disampaikan oleh informan dalam wawancaranya adalah sebagai berikut:

“Kendala yang dihadapi adalah time manajement atau pembagian waktu, karena adanya jam tatap muka yang penuh/padat ditambah lagi tugas tambahan yang menyita waktu jadi sangat sulit untuk meluangkan waktu dalam me-manage dokumen yang

dimiliki.” (Linda Yuana, S.Pd., 19-12-2014)

4.2.4.2 Prestasi Peserta Didik

Hasil rekapitulasi nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa kelas XII 3 tahun terakhir pada saat UAN menurut informan waka kurikulum Lukman,S.Pd dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Nilai rata-rata hasil UAN 3 tahun terakhir

Tahun Ajaran Rendah Tinggi

2011-2012 28,0 47,3

2012-2013 28,6 47,8

2013-2014 30,5 48,5

(24)

Hasil wawancara dengan informan waka kurikulum Lukman,S.Pd, selain meningkatnya hasil belajar UAN tahun Ajaran 2013-2014 juga diperoleh prestasi akademik maupun non akademik. Dapat dilihat pada tabel 4.5 untuk Prestasi Akademik dan 4.6 Prestasi Non Akademik

Tabel 4.5 Hasil Prestasi Akademik yang telah diraih dalam tiga tahun terakhir

.Tabel 4.6 Hasil prestasi non akademik yang telah diraih dalam tiga tahun terakhir

Tahun Olah

Motivasi belajar yang selalu diberikan sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar menurut hasil wawancara dengan informan adalah sebagai berikut:

“Dengan cara memberitahukan prestasi kakak

kelas sebelumnya, sehingga para siswa dapat termotivasi untuk meraih prestasi seperti

Tahun Jumlah (kali)

2012 8

2013 7

(25)

kakak kelasnya atau lebih baik, dan dengan memberikan bea siswa kepada para siswa yang meraih peringkat terbaik di setiap

kelasnya.” (Pinky sebagai siswa, 19-12-2014)

“Adanya lagu Indonesia Raya sebelum KBM

dimulai dan lagu Bagimu Negeri setelah KBM sehingga para siswa lebih semangat karena merasa bahwa mereka belajar bukan untuk SMA N 1 Boja Kendal saja, melainkan untuk Indonesia, serta penyampaiam motivasi dari guru di kelas dan pembina upacara di hari

Senin.” (Ummu Azka sebagai siswa, 19 -12-2014)

4.3 Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara mendiskusikan temuan-temuan penelitian berdasarkan pandangan peneliti dan kondisi ideal menurut teori dan peraturan yang relevan terkait dengan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

4.3.1 Evaluasi Konteks

(26)

organisasi. Visi yang telah ada di SMA N 1 Boja Kendal merupakan gambaran keinginan bersama dari setiap masyarakat pelaku dalam institusi atau para pemangku kebijakan. Tentunya Visi akan terwujud jika misi-misi yang telah dirumuskan merupakan suatu langkah yang sistematis yang mengarah pada perwujudan visi yang ada. Visi dan misi yang diciptakan dan dipahami dengan baik dan benar dalam sebuah organisasi tentunya akan menciptakan budaya kerja yang pada akhirnya akan membentuk budaya personel dalam institusi tersebut.

Ditinjau dari Benon (2010: 13) “Quality learning is a function of the three elements that can

improve quality in education, and these include the teacher, the learner, and the curriculum”. Sedangkan Ditinjau dari Isjoni (2006: 22-23), dalam pembangunan pendidikan hendaknya diarahkan kepada beberapa sektor yang merupakan kebutuhan mendasar, karena langsung memberikan dampak terhadap peningkatan mutu pendidikan.

(27)

untuk menggalang komitmen positif bersentuhan dengan pelayanan peserta didik. Dasar pertimbangan diambil untuk menjadikan sesuai visi misi sekolah, diperlukan perbaikan menyeluruh, menghasilkan lulusan andal yang mengacu kepada visi misi sekolah.

Kebijakan yang telah dilakukan pada saat ini belum mengarah kepada manajemen yang mengarah kepada pelayanan peserta didik yang seharusnya sesuai dengan mengacu kepada visi dan misi sekolah. Dengan evaluasi ini SMA N 1 Boja berusaha untuk dapat memperbaiki manajemen mutunya supaya Sertifikat ISO 9001:2008 tetap dapat diraihnya, walaupun upaya itu masih jauh dari sempurna.

4.3.2 Evaluasi Input

Berdasarkan hasil wawancara dalam lembaga

pendidikan siswa adalah “konsumen” yang secara

(28)

diberikan oleh bapak kepala sekolah adalah dalam bentuk fresh Money.”

Upaya yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA N 1 Boja Kendal adalah dengan meningkatkan SDM dari tenaga kependidikan supaya dapat menguasai IT dengan cara diberi motivasi sesuai dengan program dari dinas pendidikan Kendal untuk melanjutkan kuliah yang dibiayai oleh dinas pendidikan Kendal dengan cara pengajuan terlebih dahulu atau dikursuskan.

(29)

Pengembangan kurikulum sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Depdiknas, menggunakan pendekatan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dengan penyempurnaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang memperhatikan sumber daya serta daya dukung yang ada di tingkat satuan pendidikan. Pendekatan kurikulum berbasis kompetensi dengan penyempurnaan KTSP seperti yang telah disebutkan bahwa diibaratkan satu perjalanan menuju kepada tiga tujuan, yaitu peserta didik dapat bekerja, berwirausaha, dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, Dengan pertimbangan ini maka pendekatan kurikulum yang digunakan berbasis kompetensi disesuaikan dengan tingkat satuan pendidikan.

(30)

pihak; kerjasama yang saling menguntungkan dengan pengguna lulusan.

Dengan penerapan sistem manajemen mutu berjalan efektif 8 klausal kunci, maka SMA N 1 Boja a menjadi sekolah yang semakin maju.

4.3.3 Evaluasi Proses

Berdasarkan hasil wawancara ditinjau dari Gaspersz (2008: 268) yaitu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan persyaratan tertentu yang ditentukan oleh pelanggan dan organisasi.

(31)

Cara bapak/ibu guru menyampaikan materi berbeda-beda, sesuai dengan karakteristik masing-masing, ada yang menggunakan LCD untuk menyampaikan materi, ada juga yang membiarkan siswanya agar aktif dan membahas/berdiskusi tentang materi tersebut, ada yang menyampaikan dengan kuis sebelum menyampaikan materi atau sesudah menyampaikannya. Apabila bapak/ibu guru berhalangan hadir dalam pembelajaran, maka bapak/ibu guru memberikan tugas kepada para siswa berdasarkan materi pelajaran yang disampaikan pada hari itu. Evaluasi belajar dilaksanakan setelah setiap KD diajarkan berupa Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester dilaksanakan setelah minggu kedelapan dari minggu efektif, Ulangan Semester dilaksanakan setelah semua KD telah dilaksanakan pembelajaran yang dibuktikan dengan laporan belajar/rapot.

4.3.4 Evaluasi Produk

(32)

untuk meraih prestasi seperti kakak kelasnya atau lebih baik, dan dengan memberikan bea siswa kepada para siswa yang meraih peringkat terbaik di setiap kelasnya. Motivasi bapak/ibu guru dalam perangkat pembelajaran juga semakin meningkat walaupun masih ada bapak/ibu guru yang belum melaksanakan dengan baik.

Ditinjau dari Hadari Nawawi (2005: 46) bahwa: Manajemen Mutu adalah Manajemen fungsional dengan pendekatan yang secara terus menerus difokuskan pada peningkatan kualitas, agar produknya sesuai dengan standar kualitas dari masyarakat yang dilayani dalam pelaksanaan tugas pelayanan umum (public servise) dan pembangunan masyarakat (community development)”.

Gambar

Tabel 4.2 Jumlah kelas di SMA N 1 Boja Kendal
Tabel 4.3 Keadaan ruang labaoratorium dan ruang
Tabel 4.4 Nilai rata-rata hasil UAN 3 tahun terakhir
Tabel 4.5 Hasil Prestasi Akademik yang telah diraih

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Empat studi kasus sebagai contoh materi ajar yang mengeksploitasi peran analogi yang akan dibahas dalam artikel ini antara lain: (1) analogi antara gaya gravitasi dengan

nd/3.0/es/ o envie una carta a Creative Commons, 171 Second Street, Suite 300, San Francisco, California.

Upaya kesehatan yang dapat dilakukan Puskesmas dalam pengendalian penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh II ada 2 program yaitu program pemberantasan

Dari urian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa di era informasi pengelolaan data base nilai mahasiswa dengan cara konvensional sudah tidak sesuai dengan kebutuhan

Penyakit paru stadium akhir dalam subjek didefinisikan dalam tiga cara: (a) kematian karena penyakit paru terkait scleroderma; (B) pasien dengan paru-paru hipertensi

Kami mendefinisikan populasi penelitian sebagai pasien yang: terdaftar dengan praktik perawatan primer yang berkontribusi terhadap basis data CPRD di Inggris; yang

Manajemen risiko perusahaan ( ERM ) mengambil perspektif yang luas pada identifikasi risiko yang dapat mengakibatkan suatu organisasi gagal untuk memenuhi strategi dan