• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

No. 27/05/16/Th.XVII, 4 Mei 2015

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

D

AN

I

NFLASI

/

D

EFLASI

PEDESAAN

A.

PERKEMBANGAN

NILAI

TUKAR

PETANI

*)

*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan April 2015 sebesar 97,84 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan April 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Sementara itu, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP April 2015 turun sebesar 0,48 persen yang disebabkan karena adanya kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih kecil dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani secara umum.

2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan April 2015 sebesar 102,31 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan April 2015 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP April 2015 turun sebesar 0,44 persen.

3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan April 2015 sebesar 97,81 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan April 2015 menurun dibandingkan tahun dasar 2012. Demikian pula bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan April 2015 turun sebesar 0,48 persen.

4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan April 2015 sebesar 102,34 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan April 2015 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP April 2015 turun sebesar 0,44 persen.

5. Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan April 2015 hampir semua sub sektor mengalami penurunan dibandingkan bulan Maret 2015 kecuali sub sektor tanaman pangan. NTP dan NTUP yang mengalami penurunan tertinggi terjadi pada sub sektor perkebunan rakyat yaitu masing-masing turun 2,34 persen dan 2,46 persen, sub sektor peternakan masing-masing turun 0,75 dan 0,66 persen, sub sektor hortikultura masing-masing turun 0,53 dan 0,63 persen, dan sub sektor perikanan turun masing-masing sebesar 0,48 dan 0,45 persen sedangkan sub sektor tanaman pangan naik masing-masing sebesar 3,01 dan 3,40 persen.

6.Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga

petani. Pada bulan April 2015 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,62 persen. Inflasi tertinggi terjadi di kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 2,68 persen.

(2)

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 47 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan April 2015 sebesar 97,84 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum menurun dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012 yang ditunjukkan dengan nilai NTP di bawah 100 persen. Bila dibandingkan dengan bulan Maret 2015, NTP April 2015 mengalami penurunan sebesar 0,48 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada bulan April 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,44 persen.

NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).

Penurunan nilai NTP bulan April 2015 tersebut terjadi karena It secara umum mengalami kenaikan lebih rendah bila dibandingkan kenaikan yang dialami Ib. It secara umum pada bulan April 2015 sebesar 113,60 persen atau naik 0,11 persen dibanding It Maret 2015. Begitu pula Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) pada bulan April 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 0,60 persen. Kenaikan Ib terjadi baik pada kelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,62 persen sedangkan kelompok BPPBM sebesar 0,55 persen.

Tabel 1

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan Maret–April2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 113.47 113.60 0.11

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.42 116.11 0.60

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.89 118.63 0.62

2.1.1 Bahan Makanan 122.80 123.35 0.44

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.11 116.40 0.25

2.1.3 Perumahan 113.01 113.53 0.46

2.1.4 Sandang 112.71 113.35 0.57

2.1.5 Kesehatan 110.10 110.66 0.51

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109.58 109.79 0.19

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.03 118.11 2.68

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.42 111.03 0.55

2.2.1 Bibit 111.92 112.06 0.13

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 108.81 109.35 0.49

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.44 105.36 -0.08

2.2.4 Transportasi 124.81 126.99 1.75

2.2.5 Penambahan Barang Modal 107.47 107.48 0.01

2.2.6 Upah Buruh 109.90 110.35 0.41

Nilai Tukar Petani (NTP) 98.31 97.84 -0.48

(3)

menunjukkan daya beli petani secara umum juga lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada tahun

dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan Maret 2015, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan April

2015 mengalami penurunan sebesar 0,48 persen. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Provinsi Sumatera

Selatan pada bulan April 2015 juga turun sebesar 0,44 persen di mana pada bulan Maret 2015 sebesar

102,79 persen menjadi 102,34 persen pada bulan April 2015. Penurunan nilai NTP tanpa sektor perikanan

bulan April 2015 tersebut terjadi karena It secara umum mengalami kenaikan lebih rendah dibandingkan

kenaikan Ib pada bulan April 2015. Kenaikan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu

konsumsi rumahtangga dan BPPBM

It secara umum pada bulan April 2015 meningkat sebesar 0,12 persen yaitu dari 113,43 persen

pada bulan Maret 2015 menjadi 113,56 persen pada bulan April 2015. Indeks Harga yang Dibayar Petani

(Ib) pada bulan April 2015 juga mengalami kenaikan 0,60 persen. Kenaikan Ib secara umum terutama

dipengaruhi oleh kenaikan pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga yaitu 0,62 persen, dan

kelompok BPPBM naik 0,56 persen

Tabel 2

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan

Maret-April2015, serta Persentase Perubahannya (2012=100)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 113.43 113.56 0.12 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.41 116.10 0.60

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.91 118.65 0.62

2.1.1 Bahan Makanan 122.94 123.49 0.44

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.12 116.41 0.25

2.1.3 Perumahan 112.97 113.48 0.45

2.1.4 Sandang 112.76 113.41 0.58

2.1.5 Kesehatan 110.02 110.57 0.50

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109.48 109.68 0.19

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 114.71 117.84 2.73

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.35 110.96 0.56

2.2.1 Bibit 112.04 112.21 0.15

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 108.78 109.32 0.50

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.43 105.37 -0.06

2.2.4 Transportasi 124.79 126.90 1.69

2.2.5 Penambahan Barang Modal 107.41 107.39 -0.02

2.2.6 Upah Buruh 109.93 110.40 0.43

Nilai Tukar Petani (NTP) 98.28 97.81 -0.48

(4)

2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan

Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli

petani padi dan palawija. Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, namun

kemampuan nilai tukarnya mengalami peningkatan dibandingkan tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan

dengan besaran nilai tukar petani padi dan palawija di atas 100. Nilai tukar petani padi dan palawija pada

bulan April 2015 sebesar 100,15 persen. Nilai tukar petani padi dan palawija tersebut berasal dari

perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang

dibayar petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya. Bila dibandingkan dengan bulan

Maret 2015, NTP Tanaman Pangan bulan April 2015 mengalami kenaikan sebesar 3,01 persen. Nilai

tukar usaha pertanian (NTUP) sektor tanaman pangan pada bulan April 2015 juga mengalami kenaikan

sebesar 3,40 persen yaitu dari 99,99 persen bulan Maret 2015 menjadi 103,38 persen pada April 2015.

Kenaikan NTP dan NTUP pada bulan April 2015 ini dipengaruhi adanya kenaikan secara umum pada It

yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan yang dialami Ib secara umum.

Tabel 3

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Maret-April2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

Maret’15 April’15 % AprilMaret’15’15 thd SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 113.64 117.87 3.72

1.1 Padi 113.70 118.68 4.38

1.2 Palawija 113.21 112.07 -1.01

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.88 117.69 0.69

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.05 119.02 0.82

2.1.1 Bahan Makanan 123.86 124.89 0.84

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.69 115.99 0.26

2.1.3 Perumahan 113.50 113.94 0.39

2.1.4 Sandang 113.65 114.24 0.52

2.1.5 Kesehatan 109.91 110.58 0.61

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.79 108.93 0.13

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.91 119.44 3.04

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113.65 114.01 0.32

2.2.1 Bibit 111.47 111.80 0.30

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 112.04 112.87 0.74

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.65 107.65 0.00

2.2.4 Transportasi 141.92 142.50 0.41

2.2.5 Penambahan Barang Modal 112.58 112.98 0.36

2.2.6 Upah Buruh 111.87 111.99 0.11

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.22 100.15 3.01

(5)

Indeks harga yang diterima petani padi dan palawija pada bulan Maret 2015 sebesar 113,64 persen naik menjadi 117,87 persen April 2015 atau naik sebesar 3,72 persen. Peningkatan It dipengaruhi oleh meningkatnya harga pada komoditi tanaman pangan yaitu padi sebesar 4,38 persen. Indeks harga yang dibayar petani juga mengalami kenaikan sebesar 0,69 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,82 persen dan BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,32 persen. Kenaikan Ib tertinggi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah sub kelompok transportasi dan komunikasi. Sedangkan pada kelompok pengeluaran BPPBM kenaikan Ib tertinggi terjadi pada sub kelompok pupuk dan obat-obatan

3. Nilai Tukar Petani Hortikultura

NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Nilai tukar petani hortikultura pada bulan April 2015 sebesar 106,00 persen. Bila dibandingkan dengan bulan Maret 2015, NTP holtikultura pada bulan April 2015, mengalami penurunan sebesar 0,53 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan April 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,63 persen atau dari 112,21 persen menjadi 111,50 persen. Penurunan NTP dan NTUP sub sektor hortikultura disebabkan adanya kenaikan secara umum pada It lebih rendah dibandingkan kenaikan yang terjadi pada Ib.

Tabel 4

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Maret– April 2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

Maret’15 April’15 % AprilMaret’15’15 thd SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 123.49 123.59 0.08

1.1 Sayur-sayuran 121.28 118.85 -2.01

1.2 Buah-buahan 124.89 126.72 1.47

1.3 Tanaman Obat 126.12 127.58 1.16

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.88 116.59 0.61

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 118.01 118.69 0.58

2.1.1 Bahan Makanan 122.37 122.72 0.28

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.83 117.13 0.26

2.1.3 Perumahan 113.89 114.37 0.42

2.1.4 Sandang 112.20 112.81 0.54

2.1.5 Kesehatan 110.02 110.57 0.50

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.18 110.40 0.20

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 113.40 116.60 2.82

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.05 110.84 0.72

2.2.1 Bibit 105.91 106.33 0.40

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 106.18 106.21 0.02

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 108.45 107.86 -0.54

2.2.4 Transportasi 114.06 117.76 3.25

2.2.5 Penambahan Barang Modal 114.19 114.30 0.10

2.2.6 Upah Buruh 111.24 111.24 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 106.56 106.00 -0.53

(6)

Pada bulan April 2015 It sub sektor hortikultura naik sebesar 0,08 persen, kenaikan It terjadi pada komoditi buah-buahan dan tanaman obat masing-masing naik sebesar 1,47 dan 1,16 persen sedangkan komoditi sayur-sayuran turun sebesar 2,01 persen.

Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum pada bulan April 2015 mengalami kenaikan 0,61 persen dari 115,88 persen bulan Maret 2015 menjadi 116,59 persen bulan April 2015. Kenaikan Ib secara umum terutama dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kelompok konsumsi rumahtangga yaitu pada sub kelompok transportasi dan komunikasi dan BPPBM naik 0,72 persen.

4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)

Pada bulan April 2015, NTP Sub Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar 93,33

persen, lebih rendah dibanding bulan Maret 2015 yaitu 95,57 persen atau turun 2,34 persen. NTUP Sub

Sektor Perkebunan Rakyat juga menurun dari 100,75 persen menjadi 98,27 persen bulan April 2015 atau

turun 2,46 persen. Penurunan NTP dan NTUP sub sektor perkebunan rakyat pada bulan April 2015

disebabkan karena penurunan indeks harga yang diterima petani (It) sedangkan indeks harga yang dibayar

petani (Ib) secara umum mengalami kenaikan. Kenaikan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran

yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM

Tabel 5

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Maret– April 2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 110.52 108.56 -1.78

1.1 Tanaman Perkebunan Rakyat 110.52 108.56 -1.78

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.64 116.32 0.58

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.83 118.46 0.54

2.1.1 Bahan Makanan 122.55 122.97 0.35

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.42 116.68 0.22

2.1.3 Perumahan 112.44 112.99 0.49

2.1.4 Sandang 112.33 113.01 0.60

2.1.5 Kesehatan 109.37 109.79 0.39

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.00 110.25 0.23

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 114.15 116.76 2.29

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.70 110.47 0.70

2.2.1 Bibit 114.89 114.89 0.00

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.05 109.77 0.66

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 102.89 102.89 0.00

2.2.4 Transportasi 120.56 122.64 1.73

2.2.5 Penambahan Barang Modal 104.18 103.88 -0.29

2.2.6 Upah Buruh 108.10 108.99 0.82

Nilai Tukar Petani (NTP) 95.57 93.33 -2.34

(7)

Pada bulan Maret 2015, indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 1,78 persen,

Penurunan It pada sub sektor perkebunan rakyat terjadi pada komoditi kelapa sawit, kakao, dan karet.

Indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen. Kenaikan Ib tertinggi terjadi

pada biaya produksi sebesar 0,70 persen.

5. Nilai Tukar Peternak

Sub sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan

daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks

harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. Sub sektor peternakan juga

mengalami penurunan baik pada NTP dan NTUP. NTP dan NTUP sub sektor peternak pada bulan April

2015 mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,75 persen dan 0,66 persen. Penurunan NTP dan

NTUP tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh adanya penurunan pada indeks harga yang diterima petani

(It) sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan secara umum.

Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Maret-April2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 115.76 115.44 -0.28

1.1 Ternak Besar 110.90 110.70 -0.18

1.2 Ternak Kecil 106.39 105.53 -0.80

1.3 Unggas 113.97 113.32 -0.57

1.4 Hasil Ternak 133.45 133.45 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 111.26 111.79 0.48

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.85 118.54 0.59

2.1.1 Bahan Makanan 122.98 123.17 0.15

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.30 115.66 0.31

2.1.3 Perumahan 113.10 113.63 0.47

2.1.4 Sandang 112.98 113.73 0.66

2.1.5 Kesehatan 112.61 113.39 0.70

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.37 108.51 0.13

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.42 119.57 3.60

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 106.42 106.83 0.39

2.2.1 Bibit 107.54 107.80 0.25

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 103.36 103.06 -0.29

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.99 107.95 -0.03

2.2.4 Transportasi 114.67 118.65 3.47

2.2.5 Penambahan Barang Modal 103.71 103.78 0.06

2.2.6 Upah Buruh 111.74 111.74 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 104.04 103.26 -0.75

(8)

Pada bulan April 2015 indeks yang diterima (It) peternak yaitu dari 115,44 persen sedangkan pada mengalami kenaikan 0,48 persen. Kelompk konsumsi rumahtangga Ib naik 0,59 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok transportasi dan komunikasi sedangkan Ib pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,39 persen, kenaikan tertinggi jugaterjadi pada sub kelompok transportasi.

6. Nilai Tukar Nelayan

Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya

perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat

dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

. Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Maret-April2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 114.58 114.61 0.03

1.1 Tangkap 112.45 112.10 -0.31

1.2 Budidaya 116.69 117.10 0.35

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.63 116.22 0.51

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.49 118.11 0.53

2.1.1 Bahan Makanan 119.51 119.99 0.40

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.91 116.25 0.30

2.1.3 Perumahan 114.01 114.85 0.73

2.1.4 Sandang 111.62 111.91 0.26

2.1.5 Kesehatan 112.04 112.84 0.71

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112.00 112.37 0.33

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 122.64 124.76 1.73

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.17 112.71 0.48

2.2.1 Bibit 109.01 108.55 -0.42

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.60 110.03 0.40

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.51 105.10 -0.38

2.2.4 Transportasi 125.21 129.17 3.17

2.2.5 Penambahan Barang Modal 108.75 109.52 0.71

2.2.6 Upah Buruh 109.22 109.22 0.00

(9)

NTN pada bulan April 2015 sebesar 98,62 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 99,09

persen berarti NTN mengalami penurnan sebesar 0,48 persen. NTUP sub sektor perikanan mengalami

penurunan sebesar 0,45 persen atau dari 102,15 persen pada bulan Maret 2015 menjadi 101,69 persen

pada bulan April 2015.

Pada bulan April 2015, It sub sektor perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen. Kenaikan

It terjadi pada kelompok perikanan budidaya sebesar 0,35 persen sedangkan kelompok perikanan tangkap

turun sebesar 0,31 persen. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan April 2015 Ib mengalami

kenaikan sebesar 0,51 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok

pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan April 2015

mengalami kenaikan 0,53 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi dan

komunikasi. BPPBM pada bulan April 2015 naik sebesar 0,48 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub

kelompok transportasi.

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

Sub sektor Perikanan pada bulan April 2015 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan

data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya.Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri

atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.

NTN Usaha Penangkapan pada bulan April 2015 sebesar 95,52 persen, hal ini menunjukkan daya

beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan

bulan Maret 2015 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 0,94 persen,

dan NTUP juga mengalami penurunan sebesar 1,17 persen pada bulan April 2015. Penurunan NTN

usaha penangkapan ikan pada bulan April 2015 disebabkan karena It secara umum mengalami

penurunan sedangkan Ib secara umum mengalami kenaikan.

Pada bulan April 2015 penurunan It sebesar 0,31 persen atau dari 112,45 persen menjadi 112,10

persen. Penurunan It sebesar 0,31 persen tersebut dipengaruhi oleh penurunan It pada kelompok

penangkapan perairan umum sebesar 0,71 persen. Pada kelompok penangkapan perairan umum

penurunan harga tertinggi terjadi di komoditi ikan lais dan gabus.

Sebaliknya, Ib secara umum pada bulan April 2015 mengalami kenaikan yaitu 0,64 persen.

Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumah tangga dan kelompok BPPBM. Pada kelompok

konsumsi rumahtangga Ib mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen dan BPPBM naik 0,87 persen.

Kenaikan konsumsi rumah tangga dan BPPBM masing-masing dipengaruhi oleh kenaikan pada sub

(10)

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Maret–April2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 112.45 112.10 -0.31

1.1 Penangkapan Perairan Umum 121.08 120.23 -0.71

1.2 Penangkapan Laut 106.53 106.53 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.62 117.36 0.64

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.41 118.04 0.53

2.1.1 Bahan Makanan 119.53 120.01 0.41

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.95 116.29 0.30

2.1.3 Perumahan 114.01 114.85 0.73

2.1.4 Sandang 111.49 111.78 0.26

2.1.5 Kesehatan 112.04 112.84 0.71

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112.02 112.39 0.33

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 122.64 124.76 1.73

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 115.01 116.01 0.87

2.2.1 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.05 103.24 -0.78

2.2.2 Transportasi 129.39 132.27 2.23

2.2.3 Penambahan Barang Modal 110.48 111.32 0.76

2.2.4 Upah Buruh 108.27 108.27 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 96.43 95.52 -0.94

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 97.77 96.63 -1.17

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya pada bulan April 2015 sebesar 101,74 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 101,77 persen berarti NTN menurun sebesar 0,03 persen. Sebaliknya NTUP sektor perikanan budidaya mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen.

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima nelayan budidaya pada bulan April 2015 sebesar 117,10 atau naik 0,35 persen dibanding bulan Maret 2015 sebesar 116,69 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) sub kelompok budidaya air tawar naik sebesar 0,37 persen, sedangkan budidaya air payau mengalami penurunan sebesar 1,00 persen. Penurunan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah dari ikan gurame, nila, dan patin.

(11)

Tabel 9. Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya,Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian

Sektor Perikanan Budidaya Maret-April2015 serta

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.69 117.10 0.35

Budidaya Air Tawar 116.66 117.09 0.37

Budidaya Air Payau 118.78 117.59 -1.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 114.66 115.09 0.38

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 117.56 118.19 0.53

2.1.1 Bahan Makanan 119.50 119.97 0.39

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115.87 116.21 0.30

2.1.3 Perumahan 114.01 114.85 0.73

2.1.4 Sandang 111.75 112.04 0.26

2.1.5 Kesehatan 112.04 112.84 0.71

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 111.98 112.35 0.33

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 122.64 124.76 1.73

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.36 109.46 0.09

2.2.1 Bibit 109.01 108.55 -0.42

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.60 110.03 0.40

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 106.95 106.95 0.00

2.2.4 Transportasi 121.08 126.11 4.15

2.2.5 Penambahan Barang Modal 107.04 107.75 0.66

2.2.6 Upah Buruh 110.16 110.16 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 101.77 101.74 -0.03

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 106.70 106.98 0.27

B.

INFLASI/DEFLASI

PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi

Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok

IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok

makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan,

rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami

peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi

pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK

bulan April 2015 sebesar 118,63 sedangkan pada bulan sebelumnya 117,89 berarti terjadi inflasi sebesar

0,62 persen. Inflasi terjadi pada semua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar

0,44 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,25 persen, kelompok

perumahan 0,46 persen, kelompok sandang 0,57 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,51 persen,

kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,19 persen, serta kelompok transportasi dan

(12)

Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, Maret-April 2015 (2012=100)

KELOMPOK PENGELUARAN IHK IHK Inflasi Pedesaan Maret 2015 Inflasi Pedesaan April2015 Feb-15 Mar-15

(1) (2) (3) (4) (5)

Umum 117.89 118.63 -0.23 0.62

Bahan Makanan 122.80 123.35 -1.26 0.44

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.11 116.40 0.77 0.25

Perumahan 113.01 113.53 0.51 0.46

Sandang 112.71 113.35 0.42 0.57

Kesehatan 110.10 110.66 0.69 0.51

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109.58 109.79 0.01 0.19

Transportasi dan Komunikasi 115.03 118.11 1.19 2.68

Gambar

Tabel 1 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani dan
Tabel 2 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani
Tabel 3 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani,
Tabel 4 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani,
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dipilih reaksi katalisis heterogen, yaitu menggunakan katalis padatan superbasa dengan penyangga alumina untuk reaksi isomerisasi eugenol dan dilanjutkan

Nilai a (konstanta) sebesar 1,165 artinya jika motivasi kerja = 0, maka kinerja adalah 1,165 atau dengan kata lain variabel motivasi kerja sudah ada sebesar 1,165 tanpa

Un- fortunately, whereas credit rating agencies have a longer record in assessing the health of banks and corporations in the USA and in some other developed countries, their

Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran matematika berbasis learning cycle 7E dengan pendekatan saintifik diperoleh persentase

Mendahara (Lanj ut an) Kabupat en Tanj ung Jabung Timur Tahun Anggaran 2013, unt uk Paket Pekerj aan t ersebut diat as t el ah dil aksanakan Pembukaan Penawaran pada Tanggal

yang telah dibuat oleh siswa. Guru membagi kelompok,1 kelompok terdiri dari 5 peserta didik. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dasar ragam gerak tari

Sehubungan dengan Pelelangan di atas, dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Kelompok Kerja II Konstruksi ULP Barang dan Jasa Kabupaten

Sehubungan dengan Pel el angan Umum Pekerj aan Peningkat an Jal an Oprit Jembat an Muara Sabak sebel ah Timur (Lanj ut an) Kabupat en Tanj ung Jabung Timur Tahun Anggaran 2013, unt