• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tepung Terigu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tepung Terigu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Proses Pengolahan Produk Tepung Terigu dan

Analisis Proses Pengolahan Produk Tepung Terigu dan

Fortifikasi Tepung Terigu

Fortifikasi Tepung Terigu

A.

A. Pengolahan Tepung TeriguPengolahan Tepung Terigu 1.

1. Tepung teriguTepung terigu

Tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari penggilingan biji gandum. Tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari penggilingan biji gandum. Tepung terigu mengandung banyak banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut Tepung terigu mengandung banyak banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang ber[eran dalam dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang ber[eran dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan tepung terigu.

menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan tepung terigu.

Tepung terigu merupakan produk setenah jadi dari penggilingan biji gandum. Tepung terigu Tepung terigu merupakan produk setenah jadi dari penggilingan biji gandum. Tepung terigu dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan seperti roti, mie, pasta dan masih banyak dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan seperti roti, mie, pasta dan masih banyak  produk lainn

 produk lainnya. Dalam ya. Dalam proses produksi proses produksi tepung terigu tepung terigu perlu diperhatikan perlu diperhatikan syarat mutu syarat mutu yang harusyang harus dipenuhi. Syarat mutu tepung terigu berdasarkan SNI 01-3571-2006 dapat dilihat pada tabel dipenuhi. Syarat mutu tepung terigu berdasarkan SNI 01-3571-2006 dapat dilihat pada tabel  berikut.

(2)

Komponen utama yang terkandung di dalam tepung terigu seperti protein, lemak, kalsium, Komponen utama yang terkandung di dalam tepung terigu seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A cukup tinggi. Banyaknya kandungan komponen utama dapat di lihat fosfor, besi dan vitamin A cukup tinggi. Banyaknya kandungan komponen utama dapat di lihat  pada Tabel.1. Komposisi kimia tepung terigu dalam 100 gram bahan sebagai berikut :

 pada Tabel.1. Komposisi kimia tepung terigu dalam 100 gram bahan sebagai berikut :

2.

2. Proses Produksi Tepung TeriguProses Produksi Tepung Terigu

Proses pengolahan gandum menjadi tepung terigu dibagi dalam 2 proses, yakni proses Proses pengolahan gandum menjadi tepung terigu dibagi dalam 2 proses, yakni proses  pembersihan

 pembersihan (cleaning) (cleaning) dan dan penggilingan penggilingan (milling). (milling). Pada Pada proses proses cleaning, cleaning, gandum gandum dibersihkandibersihkan dari impurities seperti debu, biji-biji lain selain gandum (seperti biji jagung, kedelai), kulit dari impurities seperti debu, biji-biji lain selain gandum (seperti biji jagung, kedelai), kulit gandum, batang gandum, batu-batuan, kerikil, dan lain-lain

gandum, batang gandum, batu-batuan, kerikil, dan lain-lain

Setelah gandum dibersihkan dari impurities, proses penambahan air (dampening) agar gandum Setelah gandum dibersihkan dari impurities, proses penambahan air (dampening) agar gandum memiliki kadar air yang diinginkan. Proses dampening tergantung pada beberapa faktor. Antara memiliki kadar air yang diinginkan. Proses dampening tergantung pada beberapa faktor. Antara lain kandungan air di awal biji gandum, jenis gandum, dan jenis serta mutu tepung yang lain kandungan air di awal biji gandum, jenis gandum, dan jenis serta mutu tepung yang diharapkan. Selanjutnya gandum yang telah diberi air didiamkan selama waktu tertentu agar air diharapkan. Selanjutnya gandum yang telah diberi air didiamkan selama waktu tertentu agar air meresap ke dalam biji gandum. Tahap ini bertujuan untuk membuat kulit gandum menjadi liat meresap ke dalam biji gandum. Tahap ini bertujuan untuk membuat kulit gandum menjadi liat sehingga tidak mudah hancur saat digiling dan memudahkan endosperma terpisah dari kulit serta sehingga tidak mudah hancur saat digiling dan memudahkan endosperma terpisah dari kulit serta melunakkan endosperm yang mengandung tepung.

melunakkan endosperm yang mengandung tepung. Proses kedua adalah penggilingan (milling) yang

Proses kedua adalah penggilingan (milling) yang meliputi proses breaking, reduction, sizing, danmeliputi proses breaking, reduction, sizing, dan tailing. Prinsip proses penggilingan adalah memisahkan endosperm dari la

tailing. Prinsip proses penggilingan adalah memisahkan endosperm dari la pisan kulit. Diawalipisan kulit. Diawali dengan proses breaking yaitu pemisahan biji gandum untuk memisahkan kulit gandum dengan dengan proses breaking yaitu pemisahan biji gandum untuk memisahkan kulit gandum dengan endosperm. Tahap berikutnya adalah reduction, yaitu endosperma yang sudah dipisahkan endosperm. Tahap berikutnya adalah reduction, yaitu endosperma yang sudah dipisahkan diperkecil lagi menjadi tepung terigu. Kulit gandum

diperkecil lagi menjadi tepung terigu. Kulit gandum yang terpisah diproses kembali menjadi branyang terpisah diproses kembali menjadi bran dan pollard.

dan pollard.

Selama proses penggilingan dihasilkan produk-produk samping seperti pollard, bran, dan tepung Selama proses penggilingan dihasilkan produk-produk samping seperti pollard, bran, dan tepung industri. Tujuan dari tahap penggilingan ini untuk

industri. Tujuan dari tahap penggilingan ini untuk memperoleh hasil ekstraksi yang tinggimemperoleh hasil ekstraksi yang tinggi dengan kualitas tepung yang baik.

(3)

3. Kandungan tepung terigu 3. Kandungan tepung terigu

Umumnya penggolongan tepung terigu berdasarkan kandungan proteinnya. Biasanya jenis yang Umumnya penggolongan tepung terigu berdasarkan kandungan proteinnya. Biasanya jenis yang tersedia di pasar memiliki kandungan protein berkisar antara 8

tersedia di pasar memiliki kandungan protein berkisar antara 8 %% –  –  9%, 10.5% 9%, 10.5% –  –  11.5 % dan 12 11.5 % dan 12 %

% –  –  14 %. 14 %.

Di dalam tepung terigu terdapat Gluten , yang secara khas membedakan tepung terigu dengan Di dalam tepung terigu terdapat Gluten , yang secara khas membedakan tepung terigu dengan tepung tepung lainnya. Gluten adalah suatu senyawa pada tepung terigu yang bersifat kenyal dan tepung tepung lainnya. Gluten adalah suatu senyawa pada tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis, yang diperlukan dalam pembuatan roti agar dapat mengembang dengan baik, yang dapat elastis, yang diperlukan dalam pembuatan roti agar dapat mengembang dengan baik, yang dapat menentukan kekenyalan mie serta berperan dalam pembuatan kulit martabak telur supaya tidak menentukan kekenyalan mie serta berperan dalam pembuatan kulit martabak telur supaya tidak mudah robek.

mudah robek.

Umumnya kandungan gluten menentukan kadar protein tepung terigu, semakin tinggi kadar Umumnya kandungan gluten menentukan kadar protein tepung terigu, semakin tinggi kadar gluten, semakin tinggi kadar protein tepung terigu tersebut. Kadar gluten pada tepung terigu, gluten, semakin tinggi kadar protein tepung terigu tersebut. Kadar gluten pada tepung terigu, yang menentukan kualitas pembuatan suatu makanan, sangat tergantung dari jenis gandumnya. yang menentukan kualitas pembuatan suatu makanan, sangat tergantung dari jenis gandumnya. Dalam pembuatan makanan, hal yang harus diperhatikan ialah ketepatan penggunaan jenis Dalam pembuatan makanan, hal yang harus diperhatikan ialah ketepatan penggunaan jenis

tepung terigu. Tepung terigu berprotein 12 14 % ideal untuk pembuatan roti dan mie, 10.5 tepung terigu. Tepung terigu berprotein 12 14 % ideal untuk pembuatan roti dan mie, 10.5 %-11.5 % untuk biskuit, pastry/pie dan donat. Sedangkan untuk gorengan, cake dan wafer gunakan 11.5 % untuk biskuit, pastry/pie dan donat. Sedangkan untuk gorengan, cake dan wafer gunakan yang berprotein 8%-9%. Jadi suatu tepung terigu belum tentu sesuai dengan semua makanan. yang berprotein 8%-9%. Jadi suatu tepung terigu belum tentu sesuai dengan semua makanan. Kualitas tepung terigu dipengaruhi juga oleh moisture (kadar air), ash (kadar abu), dan beberapa Kualitas tepung terigu dipengaruhi juga oleh moisture (kadar air), ash (kadar abu), dan beberapa  parameter fisik lainnya, seperti water absorption, development time, stability

 parameter fisik lainnya, seperti water absorption, development time, stability, dan lain-lain., dan lain-lain.

Moisture adalah jumlah kadar air pada tepung terigu yang mempengaruhi kualitas tepung. Bila Moisture adalah jumlah kadar air pada tepung terigu yang mempengaruhi kualitas tepung. Bila  jumlah

 jumlah moisture moisture melebihi melebihi standar standar maksimum maksimum maka maka memungkinkan memungkinkan terjadinya terjadinya penurunan penurunan dayadaya simpan tepung terigu karena akan semakin cepat rusak, berjamur dan bau apek. simpan tepung terigu karena akan semakin cepat rusak, berjamur dan bau apek. Ash adalah kadar abu yang ada pada tepung terigu yang mempengaruhi proses dan hasil akhir Ash adalah kadar abu yang ada pada tepung terigu yang mempengaruhi proses dan hasil akhir  produk

 produk antara antara lain lain warna warna produk produk (warna (warna crumb crumb pada pada roti, roti, warna warna mie) mie) dan dan tingkat tingkat kestabilankestabilan adonan. Semakin tinggi kadar ash semakin buruk kualitas tepung. Sebaliknya semakin rendah adonan. Semakin tinggi kadar ash semakin buruk kualitas tepung. Sebaliknya semakin rendah kadar ash semakin baik kualitas tepung. Hal ini tidak berhubungan dengan jumlah dan kualitas kadar ash semakin baik kualitas tepung. Hal ini tidak berhubungan dengan jumlah dan kualitas  protein.

 protein.

Kemampuan tepung terigu menyerap air disebut Water Absorption. Kemampuan daya serap air Kemampuan tepung terigu menyerap air disebut Water Absorption. Kemampuan daya serap air  pada

 pada tepung tepung terigu terigu berkurang berkurang bila bila kadar kadar air air dalam dalam tepung tepung (moisture) (moisture) terlalu terlalu tinggi tinggi atau atau tempattempat  penyimpanan

 penyimpanan yang yang lembab. lembab. Water Water Absorption Absorption sangat sangat bergantung bergantung dari dari produk produk yang yang akanakan dihasilkan. Dalam pembuatan roti umumnya diperlukan water absorption yang lebih tinggi dari dihasilkan. Dalam pembuatan roti umumnya diperlukan water absorption yang lebih tinggi dari  pada

 pada pembuatan pembuatan mie mie dan dan biskuit.biskuit. Kecepatan tepung terigu dalam pencapaian keadaan develop (kalis) disebut developing time. Bila Kecepatan tepung terigu dalam pencapaian keadaan develop (kalis) disebut developing time. Bila waktu pengadukan kurang disebut under mixing yang berakibat volume tidak maksimal, waktu pengadukan kurang disebut under mixing yang berakibat volume tidak maksimal, serat/remah roti kasar, roti terlalu kenyal, aroma roti asam, roti cepat keras, permukaan kulit roti serat/remah roti kasar, roti terlalu kenyal, aroma roti asam, roti cepat keras, permukaan kulit roti  pecah

 pecah dan dan tebal. tebal. Sedangkan Sedangkan bila bila kelebihan kelebihan pengadukan pengadukan disebut disebut over over mixing mixing yang yang berakibatberakibat volume roti melebar/datar, roti kurang mengembang, serat/remah roti kasar, warna kulit roti volume roti melebar/datar, roti kurang mengembang, serat/remah roti kasar, warna kulit roti  pucat,

(4)

Proses terakhir adalah stability yaitu kemampuan tepung terigu untuk menahan stabilitas adonan Proses terakhir adalah stability yaitu kemampuan tepung terigu untuk menahan stabilitas adonan agar tetap sempurna meskipun telah melewati waktu develop (kalis). Stabilitas tepung pada agar tetap sempurna meskipun telah melewati waktu develop (kalis). Stabilitas tepung pada adonan dipengaruhi beberapa hal antara lain jumlah protein, kualitas protein dan zat adonan dipengaruhi beberapa hal antara lain jumlah protein, kualitas protein dan zat additive/tambahan.

additive/tambahan. B.

B. Fortifikasi tepung teriguFortifikasi tepung terigu 1.

1. ForfotifikasiForfotifikasi

Menurut laporan UNICEF pada tahun 2010 yang berjudul “Kemajuan Dunia dalam hal Gizi bagi Menurut laporan UNICEF pada tahun 2010 yang berjudul “Kemajuan Dunia dalam hal Gizi bagi Ibu Hamil dan

Anak-Ibu Hamil dan Anak-Anak” yang diluncurkan di Jakarta mengidentifikasi bahwa IndonesiaAnak” yang diluncurkan di Jakarta mengidentifikasi bahwa Indonesia sebagai Negara peringkat kelima di dunia dengan jumlah anak yang terlambat pertumbuhannya sebagai Negara peringkat kelima di dunia dengan jumlah anak yang terlambat pertumbuhannya atau anak-anak yang lebih pendek dibanding anak-anak seusianya.

atau anak-anak yang lebih pendek dibanding anak-anak seusianya.

Mengetahui hal tersebut, perlulah penanganan khusus agar masalah gizi buruk di Indonesia dapat Mengetahui hal tersebut, perlulah penanganan khusus agar masalah gizi buruk di Indonesia dapat teratasi. Asia menjadi pasar yang berkembang pesat bagi terigu dunia. Salah satunya Indonesia teratasi. Asia menjadi pasar yang berkembang pesat bagi terigu dunia. Salah satunya Indonesia merupakan negara yang mengkonsumsi tepung terigu sebagai makanan pokok kedua setelah merupakan negara yang mengkonsumsi tepung terigu sebagai makanan pokok kedua setelah  beras.

 beras. Sebagai Sebagai makanan makanan pokok, pokok, tepung tepung terigu terigu diolah diolah menjadi menjadi mie, mie, roti, roti, kue kue dll. dll. Sayangnya,Sayangnya, makanan-makanan tersebut mengandung sedikit gizi yang berarti. Sebagian besar kandungan makanan-makanan tersebut mengandung sedikit gizi yang berarti. Sebagian besar kandungan gizi dari terigu hilang ketika terigu tersebut digiling menjadi tepung. Solusinya adalah fortifikasi gizi dari terigu hilang ketika terigu tersebut digiling menjadi tepung. Solusinya adalah fortifikasi tepung ter

tepung terigu. Fortifigu. Fortifikasi merikasi merupakan upakan penambahan satu penambahan satu atau atau lebih gilebih gizi (nutrizi (nutrien) en) pada makananpada makanan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pangan sehingga meningkatnya status gizi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pangan sehingga meningkatnya status gizi masyarakat.

masyarakat.

Fortifikasi pertama kali diperkenalkan di Swiss pada tahun 1920 untuk mengendalikan Fortifikasi pertama kali diperkenalkan di Swiss pada tahun 1920 untuk mengendalikan kekurangan zat gizi mikro iodium dengan menambahkan iodium pada garam. Pada tahun 1940 kekurangan zat gizi mikro iodium dengan menambahkan iodium pada garam. Pada tahun 1940 fortifikasi menjadi ketentuan umum industri pangan dengan penambahan thiamin, riboflavin, dan fortifikasi menjadi ketentuan umum industri pangan dengan penambahan thiamin, riboflavin, dan niasin pada produk sereal yang bertujuan meningkatkan status gizi penduduk. Peraturan niasin pada produk sereal yang bertujuan meningkatkan status gizi penduduk. Peraturan fortifikasi pertama kali diterbitkan oleh Food And Drug Administration United States of America fortifikasi pertama kali diterbitkan oleh Food And Drug Administration United States of America (FDA USA) pada tahun 1960. Pada tahun 1992 diadakan konferensi International Conference on (FDA USA) pada tahun 1960. Pada tahun 1992 diadakan konferensi International Conference on  Nurtrition

 Nurtrition (ICN) (ICN) di di Roma Roma untuk untuk menentukan menentukan kebijakan kebijakan fortifikasi fortifikasi dalam dalam menyikapimenyikapi  permasalahan

 permasalahan zat zat gizi gizi mikro. mikro. Berdasarkan Berdasarkan konferensi konferensi tersebut tersebut maka maka fortifikasi fortifikasi menjadi menjadi suatusuatu ketentuan di seluruh negara dan tahun 2006 ditetapkan standar penentuan zat gizi mikro yang ketentuan di seluruh negara dan tahun 2006 ditetapkan standar penentuan zat gizi mikro yang dapat difortifikasikan.

dapat difortifikasikan.

Mengapa tepung terigu yang dipilih sebagai bahan yang difortifikasi? Hal ini mengingat Mengapa tepung terigu yang dipilih sebagai bahan yang difortifikasi? Hal ini mengingat masyarakat Indonesia yang menggunakan tepung terigu sebagai makanan pokoknya, karena masyarakat Indonesia yang menggunakan tepung terigu sebagai makanan pokoknya, karena sasaran dalam fortifikasi adalah bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat sasaran dalam fortifikasi adalah bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga dapat enaikkan status gizi masyarakat. Adapun tujuan dari fortifikasi adalah 1) sehingga dapat enaikkan status gizi masyarakat. Adapun tujuan dari fortifikasi adalah 1) Mengganti nutrisi yang hilang selama pembuatan produk. 2) intervensi kesehatan masyarakat 3) Mengganti nutrisi yang hilang selama pembuatan produk. 2) intervensi kesehatan masyarakat 3) memastikan kesesuaian nutrisi dari makanan pengganti. Misalnya : nutrisi pada mentega serupa memastikan kesesuaian nutrisi dari makanan pengganti. Misalnya : nutrisi pada mentega serupa dengan susu. 4) memastikan komposisi nutrisi gizi dan mineral makanan yang sesuai untuk dengan susu. 4) memastikan komposisi nutrisi gizi dan mineral makanan yang sesuai untuk tujuan tertentu.

tujuan tertentu.

Dalam keputusan mentri kesehatan tentang fortifikasi tepung terigu No. Dalam keputusan mentri kesehatan tentang fortifikasi tepung terigu No. 1452/MENKES/SK/X/2003 Tepung terigu yang diproduksi, diimpor artau diedarkan di 1452/MENKES/SK/X/2003 Tepung terigu yang diproduksi, diimpor artau diedarkan di Indonesia harus ditambahkan fortifikan sehingga mengandung zat besi minimal 50 ppm, seng Indonesia harus ditambahkan fortifikan sehingga mengandung zat besi minimal 50 ppm, seng

(5)

minimal 30 ppm, vitamin B1(tiamin) minimal 2,5 ppm, vitamin B2(riboflavin) minimal 4 ppm, minimal 30 ppm, vitamin B1(tiamin) minimal 2,5 ppm, vitamin B2(riboflavin) minimal 4 ppm, dan asam folat minimal 2 ppm. Zat besi sangat perlu ditambahkan dalam fortifikasi berupa dan asam folat minimal 2 ppm. Zat besi sangat perlu ditambahkan dalam fortifikasi berupa senyawa FeSO

senyawa FeSO44.7H.7H22O karena zat besi merupakan elemen penting yang diperlukan tubuh dalamO karena zat besi merupakan elemen penting yang diperlukan tubuh dalam

darah sebagai sumplai oksigen dalam sel tubuh. Apabila kekurangan zat besi dalam tubuh maka darah sebagai sumplai oksigen dalam sel tubuh. Apabila kekurangan zat besi dalam tubuh maka dapat menyebabkan berbagai macam penyakit salah satunya penyakit anemia. Menurut Depkes dapat menyebabkan berbagai macam penyakit salah satunya penyakit anemia. Menurut Depkes RI tahun 2007 anak-anak us

RI tahun 2007 anak-anak usia 1-14 tahun yang mia 1-14 tahun yang mengalami penyakit anemia sebesar engalami penyakit anemia sebesar 40% 40% padapada tahun 2011 menjadi 17,6%. Penurunan ini menunjukkan angka keberhasilan program fortifikasi tahun 2011 menjadi 17,6%. Penurunan ini menunjukkan angka keberhasilan program fortifikasi yang telah dilakukan. Pada tahun 2010 tepung terigu telah difortifikasi dijual menyebar di pasar yang telah dilakukan. Pada tahun 2010 tepung terigu telah difortifikasi dijual menyebar di pasar tradisional NTT.

tradisional NTT. 2.

2. Metode dan Proses forfotifikasi tepungMetode dan Proses forfotifikasi tepung Empat metode

Empat metode utama dalam utama dalam fortifikasi fortifikasi pangan yaitu pangan yaitu : 1) : 1) biofortifikasi biofortifikasi atau membiakkanatau membiakkan tanaman untuk meningkatkan nilai nutrisinya, yang dapat mencakup pemuliaan selektif tanaman untuk meningkatkan nilai nutrisinya, yang dapat mencakup pemuliaan selektif konvensional, dan

konvensional, dan modifikasi modifikasi genetik modern. genetik modern. 2) biologi 2) biologi sintetis sintetis atau atau penambahan bakteripenambahan bakteri  probiotik

 probiotik ke ke makanan. makanan. 3) 3) Fortifikasi Fortifikasi komersial komersial dan dan industri industri 3) 3) Fortifikasi Fortifikasi rumah. rumah. FortifikasiFortifikasi tepung terigu merupakan fortifikasi komersial dan industri yang telah dicanangkan oleh tepung terigu merupakan fortifikasi komersial dan industri yang telah dicanangkan oleh  pemerintah.

 pemerintah.

Proses fortifikasi pada pada tepung teriguyaitu tahap pertama tepung terigu ditambah air Proses fortifikasi pada pada tepung teriguyaitu tahap pertama tepung terigu ditambah air demineralisasi

demineralisasi 1:1 1:1 dan fdan fortifikan ortifikan (FeSO(FeSO44.7H.7H22  ZnO, asam folat, dan vitamin B1 & B2) sesuai  ZnO, asam folat, dan vitamin B1 & B2) sesuai

dengan kadar dari KEPMENKES, kemudian dimasukkan dalam tangki pengaduh hingga dengan kadar dari KEPMENKES, kemudian dimasukkan dalam tangki pengaduh hingga membentuk slurry. Slurry tersebut kemudian dikeringkan dengan drumm drier. Hasil dari proses membentuk slurry. Slurry tersebut kemudian dikeringkan dengan drumm drier. Hasil dari proses  pengeringan

 pengeringan adalah adalah berupa berupa flake flake tepung tepung terfortifikasi. terfortifikasi. Flake Flake tersebut tersebut selanjutnya selanjutnya digiling digiling dandan diayak dengan ukuran saringan 60 mesh, sehingga dihasilkan instant flour.

diayak dengan ukuran saringan 60 mesh, sehingga dihasilkan instant flour. 3.

3. Kandungan hasil forfotifikasi tepung teriguKandungan hasil forfotifikasi tepung terigu

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia Institut Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Aldi El Gustian tahun 2013

Pertanian Bogor Aldi El Gustian tahun 2013 diperoleh hasil :diperoleh hasil : No

No Merek Merek produsen produsen Presentase Presentase (%) (%) AKG AKG PerkiraaPerkiraann kandungan kandungan

SNI SNI 1.

1. Tali Tali emas emas PT PT SribogaSriboga Raturaya Raturaya Zat Besi Zat Besi Seng Seng Vitamin B1 Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin B2 Asam Folat Asam Folat Min 50 mg/kg Min 50 mg/kg Min 30 mg/kg Min 30 mg/kg Min 2.5 Min 2.5 mg/kg mg/kg Min 4 mg/kg Min 4 mg/kg Min 2 mg/kg Min 2 mg/kg 2.

2. Segitiga Segitiga biru biru IndofoodIndofood Vitamin B1 80% AKGVitamin B1 80% AKG Vitamin B2 30% AKG Vitamin B2 30% AKG Asam Folat 60% AKG Asam Folat 60% AKG Besi 20% AKG Besi 20% AKG Zinc 30% AKG Zinc 30% AKG 0,8 mg 0,8 mg 0,3 mg 0,3 mg 240 mg 240 mg 3 mg 3 mg 4,5 mg 4,5 mg Min 2.5 Min 2.5 mg/kg mg/kg Min 4 mg/kg Min 4 mg/kg Min 2 mg/kg Min 2 mg/kg Min 50 mg/kg Min 50 mg/kg Min 30 mg/kg Min 30 mg/kg

(6)

3.

3. Kunci Kunci biru biru IndofoodIndofood Vitamin B1 85% AKGVitamin B1 85% AKG Vitamin B2 35% AKG Vitamin B2 35% AKG Asam Folat 50% AKG Asam Folat 50% AKG Besi 20% AKG Besi 20% AKG Zinc 30% AKG Zinc 30% AKG 0 0,85 mg,85 mg 0,35 mg 0,35 mg 200 mg 200 mg 3 mg 3 mg 4,5 mg 4,5 mg Min 2.5 Min 2.5 mg/kg mg/kg Min 4 mg/kg Min 4 mg/kg Min 2 mg/kg Min 2 mg/kg Min 50 mg/kg Min 50 mg/kg Min 30 mg/kg Min 30 mg/kg 4. 4. CakraCakra kembar kembar Indofood

Indofood Vitamin B1 75% AKGVitamin B1 75% AKG Vitamin B2 35% AKG Vitamin B2 35% AKG Asam Folat 55% AKG Asam Folat 55% AKG Besi 20% AKG Besi 20% AKG Zinc 30% AKG Zinc 30% AKG 0,75 mg 0,75 mg 0,35 mg 0,35 mg 220 mg 220 mg 3 mg 3 mg 4,5 mg 4,5 mg Min 2.5 Min 2.5 mg/kg mg/kg Min 4 mg/kg Min 4 mg/kg Min 2 mg/kg Min 2 mg/kg Min 50 mg/kg Min 50 mg/kg Min 30 mg/kg Min 30 mg/kg 5.

5. Mila Mila PT PT PundiPundi Kencana Kencana

Zat Besi 25% AKG Zat Besi 25% AKG Seng 45% AKG Seng 45% AKG Vitamin B1 10% AKG Vitamin B1 10% AKG Vitamin B2 50% AKG Vitamin B2 50% AKG Asam Folat 130% AKG Asam Folat 130% AKG

3,75 mg 3,75 mg 6,75 mg 6,75 mg 0,1 mg 0,1 mg 0,5 mg 0,5 mg 520 mg 520 mg Min 50 mg/kg Min 50 mg/kg Min 30 mg/kg Min 30 mg/kg Min 2.5 Min 2.5 mg/kg mg/kg Min 4 mg/kg Min 4 mg/kg Min 2 mg/kg Min 2 mg/kg 4.

4. Mikronutrien pada Fortifikasi Tepung TeriguMikronutrien pada Fortifikasi Tepung Terigu 1.

1. Vitamin B1 dan B2Vitamin B1 dan B2

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Vitamin B2 (riboflavin) vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Vitamin B2 (riboflavin)  banyak

 banyak berperan berperan penting penting dalam dalam metabolisme metabolisme di di tubuh tubuh manusia. manusia. Di Di dalam dalam tubuh, tubuh, vitamin vitamin B2B2  berperan

 berperan sebagai sebagai salah salah satu satu kompenen kompenen koenzim koenzim flavin flavin mononukleotida) mononukleotida) dan dan flavin flavin adenineadenine dinukleotida .

dinukleotida .

Bila terjadi defisiensi vitamin B1dan B2, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit Bila terjadi defisiensi vitamin B1dan B2, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.Tubuh juga dapat mengalami gangguan saluran pencernaan, jantung, dan kering dan bersisik.Tubuh juga dapat mengalami gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Di Indonesia, menurut peraturan menkes telah ditetapkan kandungan vitamin yang sistem saraf. Di Indonesia, menurut peraturan menkes telah ditetapkan kandungan vitamin yang harus ada pada tepung adalah B1 sebesar min 2,5 ppm dan B2 sebesar min 4 ppm.

harus ada pada tepung adalah B1 sebesar min 2,5 ppm dan B2 sebesar min 4 ppm. 2.

2. Asam FolatAsam Folat

Asam folat (juga dikenal sebagai folat) berfungsi dalam mengurangi kadar homosistein darah, Asam folat (juga dikenal sebagai folat) berfungsi dalam mengurangi kadar homosistein darah, membentuk sel darah merah, pertumbuhan dan pembagian sel yang tepat, dan mencegah cacat membentuk sel darah merah, pertumbuhan dan pembagian sel yang tepat, dan mencegah cacat tuba neural Di banyak negara industri, penambahan asam folat ke tepung telah mencegah secara tuba neural Di banyak negara industri, penambahan asam folat ke tepung telah mencegah secara signifikan jumlah NTD pada bayi. Dua jenis NTD yang umum, spina bifida dan anencephaly, signifikan jumlah NTD pada bayi. Dua jenis NTD yang umum, spina bifida dan anencephaly, mempengaruhi sekitar 2.500-3.000 bayi yang lahir di AS setiap tahunnya. Uji coba penelitian mempengaruhi sekitar 2.500-3.000 bayi yang lahir di AS setiap tahunnya. Uji coba penelitian telah menunjukkan kemampuan untuk mengurangi kejadian NTD sebesar 72%, dengan telah menunjukkan kemampuan untuk mengurangi kejadian NTD sebesar 72%, dengan melengkapi asupan ibu hamil dengan asam folat.

melengkapi asupan ibu hamil dengan asam folat. AKG untuk asam folat berkisar dari 150

AKG untuk asam folat berkisar dari 150 μg/hari untuk anak usia 1μg/hari untuk anak usia 1-3 tahun, menjadi 400-3 tahun, menjadi 400 μg/hariμg/hari untuk pria dan wanita di atas usia 19, dan 600

(7)

terkait dengan defisiensi asam folat meliputi: anemia megaloblastik atau makrositik, penyakit terkait dengan defisiensi asam folat meliputi: anemia megaloblastik atau makrositik, penyakit kardiovaskular, Beberapa jenis kanker, dan NTD pada janin.

kardiovaskular, Beberapa jenis kanker, dan NTD pada janin. Di Indonesia penambahan asamDi Indonesia penambahan asam folat telah

folat telah ditetapkan sebesar ditetapkan sebesar min min 2 ppm.2 ppm. 3.

3. Zat BesiZat Besi

Zat besi berperan penting dalam membentuk hemoglobin. Zat besi merupakan komponen Zat besi berperan penting dalam membentuk hemoglobin. Zat besi merupakan komponen  pembentuk

 pembentuk hemoglobin hemoglobin dan dan memberikan memberikan warna warna merah merah tua tua pada pada sel sel darah darah serta serta membantumembantu membawa oksigen ke sel-sel tubuh.

membawa oksigen ke sel-sel tubuh. Banyaknya masyarakat mengidap penyakit anemia membuatBanyaknya masyarakat mengidap penyakit anemia membuat  pemerintah

 pemerintah menambahkan menambahkan besi besi pada pada proses proses fortifikasi fortifikasi khususnya khususnya tepung. tepung. Di Di Indonesia Indonesia menkesmenkes telah menetapkan kandungan

telah menetapkan kandungan besi pada tepung besi pada tepung sebesar sebesar min 50 min 50 ppmppm 4.

4. SengSeng

Seng (zinc) dalam tubuh kita pada dasarnya diperlukan untuk menjalankan fungsinya sebagai Seng (zinc) dalam tubuh kita pada dasarnya diperlukan untuk menjalankan fungsinya sebagai antioksidan, ia dapat membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. antioksidan, ia dapat membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Sebagai mana kita ketahui bersama bahwa radikal bebas merupakan pemicu terjadinya kerusakan Sebagai mana kita ketahui bersama bahwa radikal bebas merupakan pemicu terjadinya kerusakan  pada sel yang berakibat pada timbulnya berbagai macam penyakit.

 pada sel yang berakibat pada timbulnya berbagai macam penyakit.

Seng merupakan salah satu jenis mineral esensial yang memiliki manfaat Seng merupakan salah satu jenis mineral esensial yang memiliki manfaat dalam

dalam mempertahankan sistem kekebalan mempertahankan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan rtubuh, menjaga kesehatan reproduksi, dan kesehataneproduksi, dan kesehatan  pencernaan.

 pencernaan. Seng Seng juga juga dimanaafatkan dimanaafatkan oleh oleh tubuh tubuh kita kita untuk untuk menjaga menjaga kesehatan kesehatan kulit, kulit, tulang,tulang, rambut, kuku, dan mata. Dindonesia menkes telah menetapkan penambahan zink sebesar min 30 rambut, kuku, dan mata. Dindonesia menkes telah menetapkan penambahan zink sebesar min 30  ppm

 ppm pada tepung untuk mengurangi kekurangan zink dalam pada tepung untuk mengurangi kekurangan zink dalam tubuhtubuh 5.

5. Keuntugan Fortifikasi TepungKeuntugan Fortifikasi Tepung

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan tahun 2003, setiap tepung yang diproduksi, diimpor, Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan tahun 2003, setiap tepung yang diproduksi, diimpor, atau diedarkan di Indonesia harus mengandung zat besi 60 ppm (Part Per Million), seng 30 ppm, atau diedarkan di Indonesia harus mengandung zat besi 60 ppm (Part Per Million), seng 30 ppm, vitamin B1 (thiamine) 2,5 ppm, vitamin B2 (riboflavin) 4 ppm, dan asam folat 2 ppm. Tak heran vitamin B1 (thiamine) 2,5 ppm, vitamin B2 (riboflavin) 4 ppm, dan asam folat 2 ppm. Tak heran  jika

 jika daftar daftar komposisi komposisi gizi gizi pada pada mi mi instan instan pun pun dilengkapi dilengkapi dengan dengan deretan deretan zat zat gizi.gizi. Penambahan lima zat gizi pada tepung terigu hanya membutuhkan biaya sekitar Rp2 per Penambahan lima zat gizi pada tepung terigu hanya membutuhkan biaya sekitar Rp2 per  bungkusnya

 bungkusnya sehingga sehingga tidak tidak membuat membuat harga harga makanan makanan menjadi menjadi mahal, mahal, tidak tidak ada ada alasan alasan bagibagi  produsen

 produsen untuk untuk tidak tidak membubuhi membubuhi zat zat fortifikan fortifikan pada pada produk produk makanannya. makanannya. Proses Proses fortifikasifortifikasi dilakukan secara hati-hati. Jadi tidak usah khawatir anak akan mengalami keracunan akibat dilakukan secara hati-hati. Jadi tidak usah khawatir anak akan mengalami keracunan akibat kebanyakan mengonsumsi makanan berfortifikasi. Ini karena pemberiannya sudah kebanyakan mengonsumsi makanan berfortifikasi. Ini karena pemberiannya sudah diperhitungkan tidak melampaui angka kecukupan gizi (AKG) seseorang. Pemberiannya sangat diperhitungkan tidak melampaui angka kecukupan gizi (AKG) seseorang. Pemberiannya sangat sedikit tetapi cukup efektif bagi tubuh. Selain itu, fortifikasi juga tidak mengubah kondisi sedikit tetapi cukup efektif bagi tubuh. Selain itu, fortifikasi juga tidak mengubah kondisi makanan. Baik bentuk, warna, rasa, bau, kekentalan, dan lain-lain. Zat gizi (fortifikan) pun makanan. Baik bentuk, warna, rasa, bau, kekentalan, dan lain-lain. Zat gizi (fortifikan) pun diusahakan tetap stabil selama waktu penyimpanan makanan.

diusahakan tetap stabil selama waktu penyimpanan makanan.

Fortifikasi cukup efektif mengatasi kekurangan zat gizi pada masyarakat karena fortifikasi Fortifikasi cukup efektif mengatasi kekurangan zat gizi pada masyarakat karena fortifikasi dilakukan pada setiap makanan yang bertujuan untuk mengembalikan zat gizi yang hilang pada dilakukan pada setiap makanan yang bertujuan untuk mengembalikan zat gizi yang hilang pada  bahan makanan selama dalam pengolahan bahan makanan

Referensi

Dokumen terkait

Tepung terigu merupakan bahan pangan yang pada umumnya.. berasal

TINGKAT KEKERASAN DAN DAYA TERIMA BISKUIT DARI CAMPURAN TEPUNG JAGUNG DAN TEPUNG TERIGU DENGAN VOLUME AIR YANG PROPORSIONAL.. Penggunaan tepung jagung sebagai bahan

Permasalahan yang timbul dalam pembuatan roti tawar dari bahan baku tepung campuran (tepung terigu dan tepung beras hitam) adalah produk yang dihasilkan

Salah satu bahan pangan yang dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu. adalah tepung pisang dalam pembuatan

Tepung labu kuning tidak hanya menjadi bahan tambahan dalam substitusi tepung terigu pada pembuatan roti tawar, namun tepung labu kuning dapat memfortifikasi roti

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kue basah adalah tepung, bak berupa tepung terigu, tepung beras, tepung jagung, tepung tapioka, maupun sagu tergantung dari jenis kue

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu apakah tepung tapioka dapat digunakan sebagai bahan pengganti tepung terigu, serta mencari tahu tingkat kesukaan

Perumusan masalah untuk penelitian ini adalah dapatkah tepung beras putih menggantikan tepung terigu yang menjadi bahan dasar Churros yang sudah umum, bagaimana