• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN BOBOT JENIS DAN KELARUTAN DALAM ETANOL DARI MINYAK PALA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENENTUAN BOBOT JENIS DAN KELARUTAN DALAM ETANOL DARI MINYAK PALA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN BOBOT JENIS DAN KELARUTAN DALAM

ETANOL DARI MINYAK PALA

TUGAS AKHIR

Oleh:

INDAH M PRIHATINI NIM 102410014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALIS FARMASI DAN MAKANAN

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENENTUAN BOBOT JENIS DAN KELARUTAN DALAM ETANOL

DARI MINYAK PALA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Program Diploma III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta Shalawat dan Salam kepada

Rasulullah Muhammad SAW sehingga penulis dapat menempuh perjalanan dalam

penyelesaiaan tugas akhir ini.

Tugas Akhir ini berjudul “PENENTUAN BOBOT JENIS DAN

KELARUTAN DALAM ETANOL DARI MINYAK PALA”. Tugas Akhir ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program

Diploma III Analis Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini, ternyata tidaklah semuda

yang dibayangkan sebelumnya. Namun berkat dorongan , semangat dan dukungan

dari berbagai pihak merupakan kekuatan yang sangat besar hingga

terselesaikannya tugas akhir ini. Khususnya dorongan dari kedua orang tua

penulis baik moril maupun materil serta do’a. Mereka adalah Ayahanda Asran

S.Pd dan ibunda Rumondang Lubis yang merupakan Inspirator dan pemacu

semangat penulis agar tidak pernah berhenti untuk menempuh cita-cita yang

diharapkan.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan rasa terimakasih yang tak

terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku dekan Fakultas

(4)

2. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku kepala program

Studi D III Analis Farmasi Universias Sumatera Utara.

3. Ibu Ir. Novira Dwi S.A, selaku Kepala UPTD BPSMB Medan, yang telah

memberikan fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan.

4. Ibu Ir. Nazweli Hirawati selaku penanggung jawab Laboratorium Minyak

Atsiri dan Bahan Penyegar UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu

Barang (BPSMB) Medan, yang telah member fasilitas kepada penulis

untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

5. Ibu Dra. Lisni selaku penanggung jawab Laboratorium Minyak Nabati dan

Rempah-Rempah UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang

(BPSMB) Medan, yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

6. Bapak Prof. Dr. Urip Harahap, Apt., selaku dosen pembimbing yang

telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan laporan ini.

7. Seluruh Staf Pegawai UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang

Medan, yang telah membantu kami dalam melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan.

8. Orang Tua kami yang telah memberikan dukungan baik moril maupun

materil selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.

9. Seluruh temen-temen kuliah angakatan 2010 yang tidak dapat penulis

(5)

Sebagai seorang manusia dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang

dikuasai, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih sangat jauh dari

sempurna sehingga membutuhkan masukan dan kritikan yang bersifat

membangun, oleh karena itu penulis sangat membukaluas bagi yang ingin

menyumbangkan masukan dan kritik demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

penulis sendiri maupun bagi pembaca.

Medan, Mei 2013

Penulis,

INDAH M PRIHATINI

(6)

ABSTRACT

Essential oils are known as etheric oils or oil flew an ingredient that is

volatile (volatile), has a bitter taste, and smell like a plant whose origin is taken

from plant parts such as leaves, fruits, seeds, flowers, roots, rhizomes, bark wood, even the whole plant. Essential oils produced by plants in addition, can also be a form of degradation by enzymes or made synthetically. One atisiri oilseeds

namely nutmeg (Myristica fragrans Houtt). Nutmeg oil is a clear liquid (almost

colorless) to light yellow. Nutmeg oil is commonly called Nutmeg oil distillate oil nutmeg powder. The main components of nutmeg oil are myristicin which is toxic and has a narcotic effect, so the use of the food industry and medicine is very little. Nutmeg oil is also used in the perfume industry and toothpaste. Quality inspection results Nutmeg oil samples were carried out at the Laboratory of Essential Oils in Testing and Quality Certification of Goods (BPSMB) Medan otherwise meet the requirements according to Indonesian National Standard, the weighting parameter types in a 20oC temperature data results I obtained: 0.902 and Data II: 0.901, and testing through solubility in 90% ethanol 1:3 plus the results are clear and continued so the results are clear.

(7)

PENENTUAN BOBOT JENIS DAN KELARUTAN DALAM ETANOL DARI MINYAK PALA

ABSTRAK

Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang

merupakan bahan yang bersifat mudah menguap (volatile), mempunyai rasa getir,

dan bau mirip tanaman yang asalnya diambil dari bagian-bagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian tanaman. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman, dapat juga sebagai bentuk dari hasil degradasi oleh enzim atau dibuat secara sintetis. Salah satu tanaman

penghasil minyak atisiri yaitu pala (Myristica fragrans houtt). Minyak Pala

merupakan cairan jernih (Hampir tak berwarna) sampai kuning muda. Minyak

pala biasa disebut Nutmeg oil yaitu minyak hasil sulingan serbuk biji pala.

Komponen utama minyak pala adalah miristisin yang bersifat racun dan mempunyai efek narkotika, sehingga penggunaan dalam industry pangan dan obat-obatan sangat sedikit. Minyak pala juga digunakan dalam industri parfum dan pasta gigi. Hasil pemeriksaan mutu sampel minyak Pala yang dilaksanakan di Laboratorium Minyak Atsiri di Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Medan dinyatakan memenuhi persyaratan sesuai Standar Nasional Indonesia,

dengan parameter penentuan bobot jenis dalam suhu 20oC didapat hasil data I:

0,902 dan data II: 0,901, Dan pengujian melalui kelarutan dalam etanol 90% 1:3 hasilnya jerrnih dan ditambah terus menerus hasilnya jernih seterusnya.

(8)

DAFTAR ISI

2.4.1 Keberadaan Minyak Atsiri pada Tanaman ... 8

2.4.2 Sifat-sifat minyak Atsiri ... 9

2.4.3 Parameter Minyak Atisri ... 11

2.4.3.1 Bobot Jenis ... 11

2.4.3.2 Indeks Bias ... 11

(9)

2.4.3.4 Bilangan Asam ... 12

2.4.3.5 Kelarutan dalam Etanol ... 13

2.4.4 Metode Penyulingan Minyak Atsiri ... 14

2.4.4.1 Penyulingan Dengan Air ... 14

2.4.4.2 Penyulingan Dengan Air Dan Uap ... 15

2.4.4.3 Penyulingan Dengan Uap ... 15

2.4.5 Kandungan Kimia Minyak Atsiri ... 16

2.4.6 Penggolongan Minyak Atsiri ... 17

2.5 Minyak Pala ... 20

2.6 Parameter Mutu Minyak Pala ... 22

2.6.1 Bobot Jenis Minyak Pala ... 22

2.6.2 Kelarutan dalam Etanol Pada Minyak Pala ... 23

BAB III METODELOGI ... 24

3.1 Penentuan Bobot Jenis Minyak Pala ... 24

(10)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Hasil ... 29

4.2 Pembahasan ... 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

5.1 Kesimpulan ... 31

5.2 Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

Referensi

Dokumen terkait

Penulis dapat mengatakan bahwa pelaksanaan pengawasan tahunan yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Baubau terhadap capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Baubau

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara rotasi jabatan dan motivasi

 The set of shared values that help people in a group, organization or society understand which actions are considered acceptable and which are

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0095/VII/2015 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PELAJARAN

 Communication overload : Terlalu banyak informasi dan pesan yang diterima

363 PT PAN ASIA SERVISINDO 344 TAHUN 2012 Jalan Raya Darmo Permai Timur No.. Agung Soeprapto, Tumenggungan, Lamongan

Menariknya di Indonesia, secara historis hampir diketahui banyaknya komunitas, partai, golongan, kelas, paham keislaman yang terklasifikasikan itu merupakan

Petugas berkoordinasi dengan instalasi atau SMF terkait untuk penyuluhan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.. Petugas menghubungi petugas kemotoran