• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Perilaku Menyontek pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2015 di Universitas Kristen Satya Wacana S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Perilaku Menyontek pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2015 di Universitas Kristen Satya Wacana S"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal komparatif untuk mencari pengaruh variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri dan variabel terikatnya (Y) yaitu perilaku menyontek. Menurut Sugiyono (2012) kausal komparatif adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Tujuannya untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kausal komparatif dengan pendekatan kuantitatif dan data yang diperoleh dari lapangan akan diolah dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2017.

3.3 Variabel Penelitian

(2)

dependen (variabel terikat). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen (variabel bebas). Menurut Sugiyono (2012) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri. Sedangkan Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah perilaku menyontek.

3.4 Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2012), definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik.

3.4.1 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri mahasiswa dalam penelitian ini diukur menggunakan aspek-aspek kepercayaan diri menurut Lauster (dalam Rondonuvu, 2013) diantaranya: percaya akan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, rasional dan realistis.

3.4.2 Perilaku Menyontek

(3)

Feldman (dalam Hartanto, 2012) yaitu Social-Active, Individualistic-Opportunistic, Individual-Planned, Social-Passive.

3.5 Populasi dan Subyek Penelitian

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2015 dengan jumlah 68 mahasiswa.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampel total. Teknik total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2015.

3.6 Metode Pengumpulan Data

(4)

a. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dengan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Penggunaan metode wawancara dimaksudkan untuk menemukan permasalahan yang diteliti.

b. Skala Likert

Menurut Sugiyono (2012) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Peneliti menggunakan skala likert karena pilihan terhadap jawaban untuk tanggapan responden masing-masing diberi skor.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis. Berkaitan dengan teknik penelitian maka dasar penelitian terhadap variabel berkisar 4 sampai 1 jawaban yaitu sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Pernyataan Favorable (bersifat positif) mempunyai tingkat penilaian sebagai berikut:

1. Nilai 4 untuk jawaban sangat setuju (SS) 2. Nilai 3 untuk jawaban setuju (S)

(5)

4. Nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS)

Pernyataan Unfavorable (bersifat negatif) mempunyai tingkat penilaian sebagai berikut: 1. Nilai 1 untuk jawaban sangat setuju (SS)

2. Nilai 2 untuk jawaban setuju (S)

3. Nilai 3 untuk jawaban tidak setuju (TS)

4. Nilai 4 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu: 1. Skala kepercayaan diri

Penyusunan skala kepercayaan diri menggunakan aspek-aspek kepercayaan diri menurut teori yang dikemukakan oleh Lauster (dalam Rondonuvu, 2013) dengan kategori sebagai berikut:

a. Keyakinan akan kemampuan diri b. Optimis

c. Obyektif

d. Bertanggung jawab e. Rasional dan realistis

(6)

Tabel 3.1

Respon Skor Favorable Skor Unfavorable

(7)

2. Skala Perilaku Menyontek

Penyusunan skala perilaku menyontek mengacu pada bentuk-bentuk perilaku menyontek yang dikemukakan oleh Hetherington dan Feldman (dalam Hartanto, 2012) sebagai berikut:

a. Bekerjasama dengan orang lain saat mengerjakan ujian. b. Menggunakan material yang tidak sah pada saat ujian.

(8)

Tabel 3.4

Skoring Skala Perilaku Menyontek

Respon Skor Favorable Skor Unfavorable

Sangat Setuju (SS) 1 4

Setuju (S) 2 3

Tidak Setuju (TS) 3 2

Sangat Tidak Setuju (STS)

4 1

3.8 Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena disebut dengan variabel penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian sudah teruji validitas dan reliabilitasnya (Sugiyono, 2012). Sebelum angket atau daftar kuesioner digunakan untuk pengambilan data penelitian, maka angket atau daftar kuesioner perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu, agar data yang terkumpul berkualitas, dan sesuai dengan tujuan penelitian.

3.8.1 Uji Validitas

(9)

melakukan fungsi ukurnya. Azwar juga mengemukakan item instrumen dikatakan valid apabila memiliki koefisien 0,30, kemudian diturunkan menjadi 0,25 sampai dengan 0,20. Dibawah 0,20 sangat tidak disarankan.

Adapun untuk mengukur kesahihan angket adalah dengan menggunakan validitas konstrak (validitas internal) dengan rumus Product Moment dari Pearson:

rxy N∑xy –(∑x) (∑y)

√{N∑x2 –(∑x)2}{N∑y2-(∑y2)}

Dimana:

rxy = koefisien korelasi x dan y n = jumlah responden

X = jumlah skor butir soal tiap individu Y = jumlah skor total setiap variabel a. Skala kepercayaan diri

Hasil uji validitas skala kepercayaan diri dibagikan kepada 30 responden dengan jumlah item 20 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Skala Kepercayaan Diri

(10)

VAR00006 51.4559 59.088 .496 .846 diperoleh nilai item terendah adalah 0,235 dan nilai item tertinggi adalah 0,612. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Azwar (2012) item dikatakan valid apabila memiliki koefisisen 0,30 kemudian diturunkan menjadi 0,25 sampai dengan 0,20. Hasil uji validitas dengan skor terendah 0,235 adalah diatas 0,20 termasuk yang disarankan, sedangkan dibawah 0,20 sangat tidak disarankan. Dengan demikian semua item dikatakan valid.

b. Skala Perilaku Menyontek

(11)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Skala Perilaku Menyontek

Item-Total Statistics

Berdasarkan uji validitas skala perilaku menyontek pada tabel 3.6 diperoleh nilai item terendah 0,231 dan nilai item tertinggi 0,785. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Azwar (2012) item dikatakan valid apabila memiliki koefisisen 0,30 kemudian diturunkan menjadi 0,25 sampai dengan 0,20. Hasil uji validitas dengan skor terendah 0,231 adalah diatas 0,20 termasuk yang disarankan, sedangkan dibawah 0,20 sangat tidak disarankan. Dengan demikian semua item dikatakan valid.

3.8.2 Reliabilitas

(12)

Hal ini berarti bahwa intrumen yang telah diuji validitas dan reabilitasnya adalah instrumen yang dapat dipercaya dan digunakan peneliti untuk mengumpulan data.

Penelitian ini menggunakan reliabilitas Alpha dan Crobach’s untuk menentukan koefisien reliabilitas. Peneliti menggunakan metode ini karena alat ukur dalam penelitian ini memiliki jawaban berskala dan memiliki tingkat ketepatan pilihan jawaban. Reliabilitas dengan koefisien mendekati 0,900 telah dianggap memuaskan (Azwar, 2012). Pengujian reliabilitas kedua skala menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan teknik Alpha Crobach’s.

rx= k I- ∑ðb2

k –I ∑ð21

ket rx : Reabilitas Instrumen

k : Banyaknya Soal ∑ðx2 : Jumlah Varian Butir

∑ðx2 : Jumlah Varian total

a. Skala kepercayaan diri

Item diuji menggunakan teknik Alpha Cronbach’s dengan kategori yang dikemukakan oleh Azwar (2012) adalah sebagai berikut:

(13)

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.855 .855 20

Berdasarkan uji reliabilitas 20 item skala kepercayaan diri pada tabel 3.7 maka didapatkan hasil Alpha = 0,855 sehingga berada pada kategori reliabilitas tinggi.

b. Skala Perilaku Menyontek.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Skala Perilaku Menyontek

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

(14)

Berdasarkan uji reliabilitas 8 item skala perilaku menyontek pada tabel 3.8 maka didapatkan hasil Alpha = 0,827 sehingga berada pada kategori reliabilitas tinggi.

3.9 Teknik Analisis Data

Peneliti melakukan analisis data dengan teknik regresi sederhana yang didahului oleh uji normalitas dan linearitas. Analisis data dibantu dengan program SPSS 16.0 for windows.

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang mengecek atau mengetahui apakah data penelitian berasal dari populasi dengan sebaran normal (Santoso, 2010). Uji normalitas penelitian ini menggunakan metode Kolmogrof-Smirnov dengan melihat nilai signifikansi atau p ˃ 0,05, berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Data dengan nilai p ˂ 0,05, berditsribusi tidak normal (Juliansyah, 2011).

b. Uji Linearitas

(15)

menggunakan tes for linearity. Tabel ANOVA pada bagian linearity melihat linearitas. Data dengan nilai signifikansi ˃ 0,05 dikatakan tidak linear.

2. Uji Hipotesis Penelitian

Gambar

Tabel 3.2 Skoring Skala Kepercayaan Diri
Tabel 3.3 Kisi-kisi Perilaku Menyontek
Tabel 3.4
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Skala Kepercayaan Diri
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan kepercayaan diri Mahasiswi Papua di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW),

delapan aspek yang akan diukur dalam penelitian ini.. 30 3.4.2 Perilaku Seksual Pranikah.. Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong

Pada tiap pernyataan disediakan 5 buah pilihan jawaban yang paling tepat dengan diri saudara yang sebenarnya, bukan diri saudara yang seharusnya.. Pilihan

Pada masa - masa tersebut manusia mulai menyesuiakan diri dengan tugas perkembangannya yang baru, padahal tugas perkembangan sebelumnya belum terselesaikan dengan baik dan

Bagi Dosen BK, penulis dapat memberikan saran untuk lebih banyak memberikan layanan serta pembelajaran kaitannya dengan menangani kecemasan dalam bidang pribadi-sosial

Berdasarkan data yang sudah diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS windows 16.0

Berdasarkan para pendapat ahli di atas maka penulis lebih sesuai dengan pendapat Savitri Ramaiah (2003) yang menyimpulkan bahwa kecemasan adalah sesuatu yang

Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.. Naskah publikasi: Universitas