• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN SANITASI INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU CV.CITA NASIONAL SALATIGA - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN SANITASI INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU CV.CITA NASIONAL SALATIGA - Unika Repository"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

SUSU CV.CITA NASIONAL

SALATIGA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oleh :

WASKITO ADHI WIBOWO 11.70.0133

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

PENERAPAN SANITASI INDUSTRI PENGOLAHAN

SUSU CV.CITA NASIONAL

SALATIGA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oleh :

WASKITO ADHI WIBOWO 11.70.0133

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN SANITASI INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU

CV.CITA NASIONAL SALATIGA

Oleh :

WASKITO ADHI WIBOWO NIM : 11.70.0133

Program Studi : Teknologi Pangan

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan sidang penguji pada tanggal: 23 Juni 2015

Semarang, 15 Juli 2015

Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Lapangan, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian,

Moh. Nur Ali Muslim, S.Pt. V. Kristina Ananingsih, STP. MSc. Pembimbing Kerja Praktek,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek. Laporan ini disusun sebagai prasyarat untuk memenuhi kelengkapan akademis guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Adapun kerja praktek ini sangat bermanfaat bagi penulis, karena dapat menambah wawasan dan menambah pengalaman kerja.

Seluruh kelancaran dan keberhasilan ini pun tentunya tidak terlepas dari bantuan, arahan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu V. Kristina Ananingsih, STP. MSc. selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan Ibu Inneke Hantoro, STP. Msc. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan dengan sabar memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis melaksanakan Kerja Praktek.

2. Bapak Moh. Nur Ali Muslim, S.Pt. selaku Supervisor Quality Control dan Research and Development CV Cita Nasional dan pembimbing lapangan yang telah membimbing Penulis selama melakukan kerja praktek.

3. Tim Quality Control, tim Processing, tim Filling & Packaging dan seluruh karyawan CV. Cita Nasional yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu, yang menerima Penulis dengan penuh rasa kekeluargaan dan selalu memberikan keceriaan selama berlangsungnya kerja praktek serta telah memberikan informasi-informasi tambahan selama pengerjaan laporan kerja praktek.

4. Hardono dan Mudayana selaku orangtua Penulis yang telah memberikan izin, mendukung, mendoakan, serta berusaha mempersiapkan segala bantuan moral maupun material bagi Penulis supaya dapat melaksanakan kerja praktek di CV. Cita Nasional Salatiga.

5. Michael Yudhi Setya sebagai teman selama melaksanakan Kerja Praktek di CV. Cita Nasional Salatiga.

6. Semua teman-teman Program Studi Teknologi Pertanian yang sudah mendukung Penulis selama menyelesaikan laporan kerja praktek.

(5)

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf bila selama kerja praktek maupun dalam pembuatan laporan kerja praktek masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan berbagai kritik dan saran dari para pembaca. Meski belum sempurna, tetapi Penulis berharap agar laporan kerja praktek dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Selamat membaca!

Semarang, 15 Juli 2015

(6)

DAFTAR ISI

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek ... 2

1.4. Kondisi dan Gambaran umum Lokasi Kerja Praktek... 2

1.4.1. Visi dan Misi Perusahaan ... 3

1.4.2. Sejarah Perusahaan dan Perkembangannya ... 4

1.4.3. Lokasi dan Tata Letak Produksi ... 5

1.4.4. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 6

1.4.5. Pembagian jam kerja Karyawan………...7

2. SPESIFIKASI PRODUK DAN BAHAN BAKU ... 7

2.1. Spesifikasi produk ... 9

3. PENYEDIAAN BAHAN DAN PROSES PRODUKSI ... 10

3.1. Penyediaan bahan baku ... 10

3.2. Proses Produksi susu ... 13

3.3. Proses Produksi yoghurt ... 14

4. PENERAPAN SANITASI DI CV. CITA NASIONAL ... 14

4.1. Sanitasi Sumber Air di CV.Cita Nasional ... 16

4.2. Sanitasi Bangunan dan Lingkungan Pabrik ... 16

4.2.1. Sanitasi Peralatan Produksi... 18

4.2.2. Sanitasi Lingkungan Kerja ... 19

4.3. Sanitasi Karyawan ... 20

4.3.1. Kesehatan Karyawan ... 22

4.4. Sanitasi Pengendalian Gudang Bahan Kimia ... 23

(7)

DAFTAR TABEL

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Area pabrik CV. Cita Nasional ... 4

Gambar 2. Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi “SUSU SEGAR NASIONAL” dalam Kemasan cup 150 ml; rasa coklat;rasa stroberi;rasa moko;rasa jeruk ... 7

Gambar 3. Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi “SUSU SEGAR NASIONAL” dalam Kemasan purepack; (a) original dalam kemasan purepack 450 ml; (b) rasa stroberi dan coklat dalam kemasan purepack 90 ml………8

Gambar 4. Yoghurt “NASIONAL” ; (a) yoghurt stired dalam kemasan botol 250 ml; (b) drinking yoghurt dalam kemasan cup 150ml………8

Gambar 5. Proses transfer bahan baku menuju tanki penampungan ... 9

Gambar 6. Diagram Alir Proses Produksi Susu Pasteurisasi CV. Cita Nasional. ... 11

Gambar 7. Diagram Alir Proses Produksi Yoghurt CV. Cita Nasional ... 12

Gambar 8. Sumber air yang digunakan CV. Cita Nasional ... 14

Gambar 9. Dinding pabrik dan atap produksi ... 16

Gambar 10. Karyawan sedang membersihkan lantai ... 17

Gambar 11. Sanitasi alat yang dilakukan oleh karyawan bagian filling ... 18

Gambar 12. Sarana cuci tangan dan sanitasi kaki sebelum memasuki ruang proses ... 19

Gambar 13. Pemisahan limbah cup plastik. ... 20

Gambar 14. Kondisi karyawan saat bekerja ... 21

Gambar 15. Pengendalian gudang bahan kimia ... 22

Gambar 16. Peraturan yang ada di gudang bahan kimia ... 23

Gambar 17. Tirai pintu masuk ruang produksi ... 23

Gambar 18. Alat pengusir serangga lalat diruang produksi ... 24

Gambar 19. Alat pengusir serangga pengganggu. ... 25

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. Denah Pabrik CV. Cita Nasional ... 33

Lampiran 2. Susunan Personalia………34

Lampiran 3. Peraturan Pembersihan Ruang Filling ... 35

Lampiran 4. Instruksi Kerja Pencucian Krat ... 36

Lampiran 5. Instruksi Kerja Cleaning In Place (CIP) ... 37

Lampiran 6. Instruksi Kerja Masuk Ruangan ... 38

(10)

1 1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perusahaan yang bergerak dalam bidang pangan senantiasa mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang memenuhi standar keamanan pangan serta memberikan kepuasan bagi konsumen. Masalah keamanan pangan pada saat ini sedang mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah, serta menjadi sebuah tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang pangan. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya minat konsumen terhadap produk yang bernilai aman dan sehat. Pemenuhan produk yang aman dan sehat dapat dilakukan dengan menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP) dan

Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) pada keseluruhan rangkaian proses produksi yang berlangsung.

SSOP merupakan suatu prosedur untuk memelihara kondisi sanitasi yang umumnya berhubungan dengan seluruh fasilitas produksi atau area dan tidak terbatas pada tahapan tertentu atau titik kendali kritis. Sanitasi merupakan cara pencegahan penyakit dengan mengatur atau menghilangkan faktor-faktor lingkungan yang saling terkait dalam rantai perpindahan penyakit tersebut

Melalui mata kuliah Kerja Praktek (KP) mahasiswa dapat terjun langsung di lapangan dan dapat berinteraksi dengan lingkungan kerja. Dengan melakukan KP ini, diharapkan mahasiswa yang sudah dibekali dengan teori tentang bidang teknologi pangan dapat diterapkan dindustri pangan. Kerja praktek ini dilakukan di CV. Cita Nasional Salatiga Jalan Salatiga-Kopeng KM 5, Kabupaten Semarang, yang merupakan salah satu perusahaan pengolahan susu.

(11)

1.2.Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan dan pembekalan untuk memasuki dunia kerja.

2. Memahami proses pengolahan susu sapi segar dan bagaimana cara mendapatkan susu pasteurisasi dengan kualitas yang baik.

3. Mengetahui dan memberikan pembelajaran langsung di dalam melakukan pengujian kualitas susu di CV. Cita Nasional.

4. Mengetahui penerapan Sanitation Standard Operating Procedures SSOP yang dilakukan CV. Cita Nasional.

1.3.Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan praktek kerja lapangan mulai tanggal 5 Januari sampai dengan 28 Februari 2015. Lokasi kerja Praktek CV. Cita Nasional Jalan Salatiga-Kopeng Km 5 Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Jadwal jam kerja dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan hari Sabtu, Senin sampai Jumat dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB, sedangkan hari Sabtu dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB untuk hari sabtu selain karyawan pabrik khususnya mahasiswa yang sedang melakukan praktek kerja hanya sampai setengah hari kerja dan pada hari sabtu juga diadakan bimbingan dengan pembimbing lapangan.

1.4.Gambaran Umum Lokasi Kerja Praktek 1.4.1. Visi dan Misi Perusahaan

CV. Cita Nasional memiliki visi yaitu “menjadi pelopor perusahaan susu pasteurisasi dan homogenisasi yang berskala nasional untuk memenuhi kebutuhan susu dengan harga yang terjangkau dan mudah didapatkan”. Sedangkan misi dari CV. Cita Nasional adalah mensukseskan program pemerintah dalam meningkatkan gizi rakyat Indonesia agar generasi penerus menjadi bangsa yang sehat, kuat dan cerdas.

1.4.2. Sejarah Perusahaan dan Perkembangannya

CV Cita Nasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan susu murni menjadi susu pasteurisasi dan homogenisasi yang dikemas dalam bentuk cup dan pure pack

dengan merk dagang “Susu Segar Nasional”. Tujuan didirikan perusahaan ini di latar belakangi

(12)

3

sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang kini sedang tumbuh untuk menyiapkan generasi penerus bangsa dan dalam rangka menyukseskan program pemerintah untuk mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah dan umumnya masyarakat luas. Bentuk upaya yang dilakukan yaitu menghasilkan produk susu yang aman dan bermutu dengan harga ekonomis serta menyerap tenaga kerja di daerah lokasi pabrik di Desa Sumogawe Salatiga.

CV. Cita Nasional didirikan pada tanggal 10 November 2000 dan diresmikan oleh Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, selaku Menteri Pertanian dan Perkebunan Republik Indonesia. Lokasi Pabrik terletak di Jalan Raya Salatiga Kopeng Km 5 Desa Sumogawe, kecamatan Getasan, kabupaten Semarang. Keadaan wilayah mempunyai topografi yang berbukit dengan ketinggian 400 500 dpl dan suhu udara rata-rata 25 C serta kelembaban 80 – 90 %. Pada awal berdirinya, perusahaan tersebut berkomitmen untuk menghasilkan produk susu yang bermutu yang diwujudkan dengan mesin teknologi modern dari Eropa dan Amerika Serikat dan didukung oleh tenaga profesional. Selain itu dilakukan pengawasan mutu yang ketat dengan sistem Quality Control.

Jumlah susu murni yang diproduksi sekitar 5000 liter dan menghasilkan produk susu pasteurisasi dan homogenisasi dalam kemasan sebanyak ± 20.000 cup. Kota Surabaya merupakan daerah pemasaran pertama kali dengan produk “Susu Segar Nasional”. Produk yang dipasarkan meliputi

produk “Susu Segar Nasional” dalam kemasan cup rasa coklat dan rasa strawberry dengan

volume 180 ml/cup, serta plain (purepack) dengan volume 500 ml/pack. Berdasarkan potensi pasar, maka wilayah pemasaran dibagi menjadi beberapa wilayah antara lain :

(13)

1.4.3. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan

Lokasi dan tata letak CV. Cita Nasional berada di Jalan Salatiga – Kopeng Km 5 , Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Gambar 1. Area Pabrik CV.Cita Nasiona (Dokumentasi Pribadi)

Berdekatan dengan pemukiman penduduk desa Kopeng dengan total luas area pabrik ini adalah 4000 m2, dengan 700 m2 kantor dan pabrik . Kantor digunakan sebagai administrasi pabrik serta aula untuk rapat dan pertemuan.

Lokasi pabrik sangat strategis dimana wilayah ini dapat dijangkau dan mudah dalam transportasi distribusi bahan baku serta pengiriman susu segar dari KUD. Ketersedian air bersih juga memadai dan lingkungan pabrik yang berada diwilayah pedesaan ini memiliki udara yang sejuk sedikit polusi.

(14)

5

bagian seperti laboratorium, produksi, pengemasan, dan pengepakan. Pada area laboratorium terdapat tiga ruangan, yaitu ruang pengujian mutu, ruang pengujian mikrobiologi, serta ruang pengembangan produk. Ruang pengujian mikrobiologi terletak didalam laboratorium dengan pemisah pintu kaca namun di laboratorium mikrobiologi belum digunakan. Pada bagian produksi terdapat ruang administrasi produksi, penyimpanan bahan baku, daerah produksi basah serta ruang pengemasan dan pengepakan susu pasteurisasi kemasan purepack. Ruang untuk proses produksi hingga pengemasan dan pengepakan yoghurt cup maupun botol juga terdapat di gedung ini.

Gedung pengemasan sebagai ruangan untuk menyimpan produk susu yang sudah berada dalam krat untuk didistribusi melalui truk. Ruang pengemasan cup dan minipack dipisah masing– masing memiliki ruangan tersendiri. Denah lokasi beserta keterangannya dapat dilihat pada Lampiran 1.

1.4.4. Manajemen Sumber Daya Manusia

Sistem Pemasaran Dalam mendukung pemasaran, CV Cita Nasional bekerjasama dengan CV Cita Karsa Bersama yang berkantor pusat di Jakarta. Sistem pemasaran produk susu pasteurisasi dan homogenisasi dilakukan berdasarkan sistem job order. Proses pendistribusian produk dari CV Cita Nasional menggunakan truk-truk yang mengangkut produk akhir, dimana truk pengangkut telah dilengkapi sistem pendingin untuk dipasarkan di wilayah Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Solo, Purwokerto, Bandung, dan Yogyakarta.

(15)

1. Direktur Utama

(16)

7 2. SPESIFIKASI PRODUK DAN BAHAN BAKU 2.1.Spesifikasi Produk

Produk susu pasteurisasi ”SUSU SEGAR NASIONAL” terdapat beberapa macam varian rasa.

Susu pasteurisasi dan homogenisasi ”SUSU SEGAR NASIONAL” terdapat dua jenis, yaitu susu

yang dikemas dalam kemasan cup dan kemasan purepack dan yang dihasilkan dari CV. Cita Nasional antara lain susu pasteurisasi, homogenisasidan yoghurt.

Susu pasteurisasi dan homogenisasi dibagi ada 3 macam yaitu kemasan cup 150 ml, purepack

450 ml dan minipack 90 ml. Untuk grade industri (170 mL) yang dikonsumsi oleh pegawai suatu instansi dengan kemasan cup berwarna putih. Varian rasa pada grade industri antara lain adalah tawar, coklat, stroberi, dan moka. Susu pasteurisasi dan homogenisasi dalam kemasan cup 150 ml dan dalam kemasan purepack dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 2. Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi “SUSU SEGAR NASIONAL” dalam kemasan cup 150 ml: rasa coklat; rasa stroberi; rasa moka; rasa jeruk

(17)

Gambar 3. Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi “SUSU SEGAR NASIONAL” dalam kemasan purepack; (a) original dalam kemasan purepack 450 ml; (b) rasa stroberi dan coklat dalam

kemasan purepack 90 ml (Sumber: Dokumentasoi pribadi, 2015)

a. Yoghurt

Produk yoghurt ”SUSU SEGAR NASIONAL” memproduksi dua jenis yoghurt yaitu stirred

yoghurt dan set yoghurt , jenis stirred yoghurt dalam bentuk kemasan cup 150 ml dan botol 250 ml ada 2 varian rasa strawberry dan mangga. Produk set yoghurt dengan merek

”NASIONAL”, dikemas dalam kemasan kaleng plastik dengan volume 2,5 liter. Yoghurt

dalam kemasan cup 150 ml dan kemasan botol 250 ml dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 4. Yoghurt “NASIONAL”: (a) yoghurt stired dalam kemasan botol 250 ml; (b) drinking yoghurt dalam kemasan cup 150 ml

(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2015

a b

(18)

9

3. PENYEDIAAN BAHAN BAKU DAN PROSES PRODUKSI 3.1.Penyediaan bahan baku

KUD Andini, Cepogo, Boyolali kota , Cita Nasional Farm , dan Pabelan. Kapasitas susu murni dari KUD sekitar 4.000 - 10.000 liter/hari. Suplai bahan baku susu murni tiba di CV Cita Nasional mulai pukul 10.00 – 12.00 secara bergantian setiap KUD. Bahan baku susu diangkut menggunakan truck berpendingin suhu 4 oC dengan tanki yang didesain khusus untuk

mengangkut susu agar tetap terjaga suhunya dengan dilengkapi mesin pendingin.(Gambar 5). .

(19)

3.2.Proses Produksi Susu

Cita Nasional untuk menjaga kualitas pada saat proses pasteurisasi, yakni mengontrol suhu, kelembaban, dan aktivitas air. Apabila terjadi penurunan atau kenaikan yang tidak normal, alarm akan berbunyi. Menurut Sudarmaji (2007), CCP pada proses pasteurisasi diperlukan untuk mengontrol beberapa parameter, yakni pH, suhu, waktu, kelembaban, keasaman, viskositas, tekstur dan aktivitas air.

Rangkaian proses produksi yang dilakukan perusahaan dari penerimaan bahan baku sampai dengan produk jadi terdiri atas beberapa tahapan. Tahapan proses produksi susu pasteurisasi dan homogenisasi meliputi persiapan bahan baku, proses pengolahan (pencampuran, homogenisasi dan pasteurisasi), pengisian dan pengemasan disertai analisa laboratorium. Alur proses produksi di CV Cita Nasional dapat dillihat pada Gambar 6.

3.3.Proses Produksi Yoghurt

Pembuatan yoghurt di CV. Cita Nasional melalui beberapa tahap, yakni pencampuran , pateurisasi, homogenisasi, inokulasi, inkubasi, dan pendinginan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat yoghurt adalah gula, siklamat, ponceau 4R, starter, dan flavour (buah-buahan). Jenis yoghurt yang diproduksi adalah stirred yoghurt dan set yoghurt. Perbedaan kedua produk tersebut terletak pada alur proses pembuatannya, yakni Stirred Yoghurt digunakan untuk produksi yoghurt siap minum, sedangkan set yoghurt dibuat sebagai bahan penambahan pada masakan atau buah-buahan. Stirred Yoghurt yakni susu yang telah melalui proses pencampuran dan pasteurisasi. Setelah dihomogenkan susu masukkan ke tangki inkubasi dan ditambahkan starter. Setelah masa inkubasi selesai dilakukan pendinginan, penambahan flavour, dan pengemasan. stirred yoghurt diproduksi menjadi 2 jenis produk, yakni “Yoghurt Nasional” dan

“Yoghurt Metro ”. Perbedaan keduanya yakni untuk “Yoghurt Nasional” tidak menggunakan

(20)

11

Gambar 6. Diagram Alir Proses Produksi Susu Pasteurisasi CV. Cita Nasional Pengisian & Pengemasan Primer

Pendinginan melalui PHE, 4oC, Storage Tank

Pasteurisasi melalui PHE pasteurisasi, 85oC, ± 15 detik

Homogenisasi dengan Homogenizer

(± 1300-1400 psi)

Pendinginan awal menggunakan Plate Hate Exchanger (PHE) plate cooler, Temp ± 4oC, Tangki penampungan

Pendinginan melalui PHE plate cooler, Temp ± 10-15oC, 5 menit Pemanasan melalui PHE plate heater,

Temp ± 50-60oC, 15 menit

Pencampuran di Tanki Antara 6-10 oC,

Pemanasan melalui PHE Regeneratif I, Temp 63 oC Agitasi, Balance tank (produk setengah jadi)

(21)

Keterangan:

:Bahan Baku : Proses : Produk Akhir dan Bahan Pengemas

Gambar 7. Diagram Alir Proses Produksi Yoghurt CV. Cita Nasional Produk Jadi

(Tangki Inkubasi 8000 lt, ±5 jam)

StarterCulture

(kemasan cup 150 ml dan botol 250 ml)

(22)

13

4. PENERAPAN SANITASI CV.CITA NASIONAL SALATIGA

Sanitasi adalah program yang bertujuan untuk menghindarkan pekerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi fasilitas-fasilitas personal dilingkungan kerjanya sehingga pelaksanaan proses produksi berjalan dengan baik serta menghasilkan produk yang sesuai harapan. Sanitasi dalam industri pangan meliputi kegiatan-kegiatan secara aseptik dalam persiapan, pengolahan dan pengemasan produk makanan; pembersihan dan sanitasi pabrik serta lingkungan pabrik dan kesehatan pekerja.

Sanitasi pangan merupakan hal terpenting dari semua ilmu sanitasi karena sedemikian banyak lingkungan kita yang baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan suplai makanan manusia. Program sanitasi dijalankan sama sekali bukan untuk mengatasi masalah kotornya lingkungan atau kotornya pemrosesan bahan, tetapi untuk menghilangkan kontaminan dari makanan dan mesin pengolahan makanan serta mencegah terjadinya kontaminasi kembali.

Dilihat dari pentingnya sanitasi maka sanitasi merupakan syarat mutlak bagi berdirinya industri pangan. Karena baik secara langsung maupun tidak langsung sanitasi mempengaruhi hasil produksi terutama untuk mutu dan keawetan suatu produk. Selain itu sanitasi juga merupakan tolak ukur kelayakan produk dari suatu industri pangan dan menunjukan eksistensi suatu industry pangan tersebut.

(23)

4.1. Sanitasi Sumber Air di CV.Cita Nasional

Air sangat penting dalam kegiatan di industri khususnya di Industri pengolahan susu CV. Cita Nasional air bersih sangat di butuhkan untuk kegiatan proses produksi. Air merupakan carrier

penyakit yang lebih banyak dibandingkan dengan makanan. Kualitas dan kuantitas air bersih harus memenuhi standart yang ditentukan pemerintah. Pada umumnya air yang digunakan dalam industri pangan harus memenuhi persyaratan mutu air untuk diminum, air harus bebas bakteri serta senyawa-senyawa kimia berbahaya, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak keruh. Tanpa adanya air bersih yang memadai maka proses produksi / pengolahan susu tidak akan berjalan. Karena di setiap prosesnya air bersih sangat dibutuhkan baik dalam proses pengolahan susu sampai dengan pembersihan alat dan air bersih juga dimanfaatkan di dalam laboratorium untuk kegiatan analisa susu. Air bersih ini biasanya di dapat dari sumber mata air seperti pengadaan sumur artetis yang sering digunakan di industri skala besar. Sistem penyaringan yang dipakai pada proses penjernihan air dengan menggunakan karbon aktif. Air dilewatkan ke dalam tabung filter karbon yang dapat menghilangkan kontaminan.

Sistem pengambilan air di CV. Cita Nasional menggunakan air sumur yang sudah mengalami proses penyaringan sehingga sebagai dampaknya hasil proses pengolahan air bersih pada CV. Cita Nasional baru memenuhi beberapa standar yang ditetapkan Menteri Kesehatan nomor 416/Menkes/per/IX/1990. Beberapa kriteria mutu air yang sudah memenuhi standart adalah parameter fisik seperti bau, warna, kekeruhan, rasa, suhu, dan parameter kimiawi yaitu pH. Sumber air yang digunakan CV. Cita Nasional dapat dilihat pada Gambar 8.

(24)

15

Berikut Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2010, mengenai standar air bersih.

Tabel 1. Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2010 tentang Standar Air Bersih

No. Jenis Parameter Satuan Kadar maksimum

yang diperbolehkan 1. Parameter yang berhubungan langsung

dengan kesehatan

a. Parameter Mikrobiologi

1) E. Coli Jumlah per 100 ml

sampel

0 2) Total Bakteri Koliform Jumlah per 100 ml

(25)

4.2. Sanitasi Bangunan Pabrik

Sanitasi bangunan pabrik sangat menunjang dalam proses produksi dan juga memberikan kenyamanan kerja terhadap karyawan yang bekerja didalamnya. Kriteria yang menunjang itu sendiri dilihat dari dinding bangunan yang kokoh. Untuk bangunan gedung di bagian proses produksi CV.Cita Nasional, atap yang digunakan terbuat dari asbes berwarna abu-abu dengan dinding terbuat dari tembok yang dilapisi keramik. Keramik yang digunakan keramik berwarna coklat yang memiliki tekstur kasar atau kesat sehingga tidak licin. CV. Cita Nasional sudah memenuhi standart peraturan Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman ,. Gambar dinding ruang produksi dan atap tempat proses produksi, dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 9. Dinding Pabrik dan atap ruang produksi (Sumber: Dokumentasi pribadi)

(26)

17

Sanitasi ruangan dapat dilakukan dengan uji menggunakan cawan petri yang bermedium dan dibuka selama beberapa menit di ruangan terbuka kemudian ditutup kembali lalu diinkubasi. Kemudian jumlah mikroorganisme yang tumbuh dihitung, dimana semakin banyak mikroorganisme kontaminan yang tumbuh, menandakan semakin banyak mikroorganisme di ruangan tersebut.

Sanitasi pabrik ini membahas mengenai letak kondisi pabrik dan lingkungan sekitar pabrik yang diharuskan dalam kondisi lingkungan yang sehat. Lingkungan di sekitar pabrik adalah halaman pabrik dan letak pabrik terhadap apa yang ada disekitarnya seperti sungai, tempat pembuangan sampah, pasar dan lain-lain. Kebersihan lingkungan dalam suatu perusahaan sangat mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan.

Gambar 10. Karyawan sedang membersihkan lantai (Sumber: Dokumentasi pribadi)

(27)

4.2.1. Sanitasi Peralatan Produksi

Sanitasi peralatan juga penting untuk dibahas karena hampir setiap hari perlatan produksi kontak langsung dengan karyawan maupun bahan-bahan baku untuk mengolah susu. Peralatan yang digunakan dalam CV. Cita Nasional ini adalah peralatan berat seperti tanki dan mesin lainnya. Untuk peralatan yang sederhana semisal ember , pengaduk dll juga diperhatikan untuk kebersihannya. CV. Cita Nasional mempunyai Instruksi dan ketentuan pembersihan alat ringan contohnya adalah pada pembersihan krat seperti pada Lampiran 3. Berikut gambar 9. dimana karyawan sedang melakukan pembersihan alat.

Gambar 11. Sanitasi Alat yang dilakukan oleh karyawan bagian filling (Sumber: Dokumentasi pribadi)

(28)

19

Selain itu, proses pencucian yang tidak teliti dan hanya mengandalkan dengan proses penyucian menggunakan penyemprotan air saja berpotensi menyebabkan terjadinya kontaminasi silang. Secara umum, metode pembersihan tempat proses CV. Cita Nasional dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2. Pembersihan Tempat Proses CV. Cita Nasional

Sumber: CV. Cita Nasional, 2013.

4.2.2. Sanitasi Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang bersih sangat berpengaruh dan menjadi point penting terciptanya lingkungan yang bersih pula. Lingkungan industri merupakan lingkungan kerja dan lingkungan sekitar pabrik. Pengendalian kebersihan harus diciptakan dalam lingkungan disekitar pabrik. Ketersediaan sarana kebersihan seperti tempat cuci tangan yang tersedia.

Gambar 12. Sarana cuci tangan dan sanitasi kaki sebelum memasuki ruang proses produksi (Sumber: Dokumentasi pribadil, 2015)

Sanitasi lingkungan CV. Cita Nasional sudah baik serta saluran pembuangan limbah juga telah tertata dengan cukup baik. Ruang lingkungan kerja CV. Cita Nasional memiliki pencahayaan ruangan yang disesuaikan dengan kebutuhan serta sanitasi ruangan produksi dilakukan sebelum produksi, saat produksi dan sesudah proses prduksi.

Deskripsi Tangki Pipa Homogenisasi dan PHE

Temperatur 60 ºC 75ºC

Air panas 15 menit 15 menit

Caustic soda 15 menit 15 menit

(29)

Ada 2 jenis yaitu limbah padat seperti cup, plastik dan kardus. Limbah cair berupa air bekas pencucian, air bekas pembersihan ruang proses dan pembuangan sisa susu. Pembuangan limbah cair menggunakan sistem peresapan alami yang dialirkan ke saluran pembuangan melalui selokan. Pabrik juga harus dilengkapi sarana pembuangan air dan limbah, sistem dan sarana pembuangan air limbah seharusnya didesain dan dikontruksi sedemikian rupa sehingga dapat mencegah kontaminasi terhadap makanan, air bersih dan air minum. Berikut gambar pemisahan limbah cup dengan limbah sampah yang lain dan limbah cair. pada Gambar 9.

Gambar 13. Pemisahan limbah cup plastik (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2015)

4.3. Sanitasi Karyawan

Untuk sanitasi karyawan sendiri CV.Cita Nasional belum ditangani secara maksimal. Namun peraturan juga sudah diberikan kepada karyawan sebelum masuk kerja di CV. Cita Nasional. Berikut peraturan yang sudah ditetapkan di CV.Cita Nasional :

1) Karyawan tidak diperbolehkan merokok, makan dan minum sembarangan di sekitar lingkungan kerja.

2) Pencucian tangan sebelum bekerja (penyemprotan dengan alkohol 70%).

(30)

21

4) Karyawan tidak menderita suatu penyakit, termasuk diare, tidak kontak langsung dengan susu.

5) Bagian Quality Control harus memakai jas laboratorium dan sarung tangan pada saat bekerja.

6) Karyawan tidak banyak berbicara pada saat melakukan pekerjaan untuk meminimalkan kontaminasi mikroorganisme.

7) Karyawan menjaga kebersihan di sekitar lingkungan kerja

Sebagian karyawan yang bekerja tidak mematuhi prosedur kerja yang sudah tertulis. Padahal sudah tercantum dan tertulis peraturan mengenai sanitasi karyawan ketika memasuki ruangan pada Lampiran 5 dan sanitasi karyawan bagian laboratorium pada Lampiran 6) yang diterapkan di setiap ruang produksi, laboratorium bahkan gudang sekalipun. Selama melakukan kerja praktek banyak sekali ditemui karyawan yang melanggar seperti tidak menggunakan jas laboratorium pada bagian QC Kemudian pada bagian produksi sering juga ditemui karyawan yang tidak menggunakan sarung tangan saat bekerja. , masker yang tidak digunakan selama bekerja dan juga penutup kepala yang tida digunakan semestinya. Kebersihaan karyawan sangat penting khususnya pada bagian produksi ini rentan terkontaminasi oleh mikroorganisme pada anggota tubuh karyawan melalui mulut tangan kulit maupun pakaian yang digunakan. Untuk menghindari kontaminasi biasanya karyawan tidak diperbolehkan terlalu banyak berbicara saat bekerja. Kondisi karyawan saat bekerja dapat kita lihat pada Gambar 9.

(31)

4.3.1. Kesehatan Karyawan

Kesehatan karyawan sangat penting. Karyawan harus pada kondisi sehat dalam bekerja. Apabila ada karyawan yang sakit atau menunjukan luka infeksi, sakit menular serta luka terbuka atau lainnya dilarang masuk kerja atau memasuki area produksi dan tidak diperkenankan untuk kerja. Karena dengan kondisi karyawan yang sakit akan menggangu saat bekerja dan dapat menimbulkan virus maupun kontaminasi yang berpengaruh terhadap produk. Kesehatan karyawan sangat penting selama proses pengolahan karena kesehatan pekerja yang tidak diperhatikan akan memperbesar resiko penurunan kualitas produk akibat produk olahan yang dikerjakannya terkontaminasi oleh penyakitnya. Kondisi higienis dari pekerja yang menangani makanan sangat penting peranannya dalam mencegah perpindahan penyakit ke dalam makanan. Pengawasan higienitas pekerja dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala, menjaga kebersihan pekerja (rambut, kulit, tangan, kuku dan pakaian). Karyawan CV. Cita Nasional didaftarkan menjadi peserta Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK).

4.4. Pengendalian Gudang Bahan Kimia

Gambar 15. Pengendalaian Gudang Bahan kimia (Sumber: Dokumentasi pribadi)

(32)

23

mengenai bahan kimia yang ada dalam gudang. Namun masih banyak hal yang belum sesuai yaitu pintu yang kadang terbuka dan ada sebagian karyawan yang sering merokok diarea gudang yang dapat membahayakan keselamatan karyawan karena sebagian bahan kimia mudah terbakar.

Gambar 16. Peraturan yang ada di gudang bahan kimia (Sumber: Dokumentasi pribadi)

4.5. Pengawasan binatang pengganggu

CV. Cita Nasional sudah baik. Perusahaan ini telah melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah masuknya hama atau binatang penganggu dengan melakukan pembersihan lantai, dinding ruangan kamar kecil, jendela dan pintu di sekitar lingkungan kerja, setiap pintu yang masuk ke ruang produksi dan pengemasan diberi tirai untuk menghalangi masuknya binatang pengaganggu dan pembersihan ruangan lain yang menunjang proses produksi.

(33)

Selain itu, lubang atau selokan yang memungkinkan masuknya hama atau serangga selalu ditutup. Pembersihan kotoran tersebut dilakukan dengan cara penyemprotan berulang-ulang menggunakan selang air atau menyikat pada bagian yang sulit dibersihkan. Selain itu setiap tiga hari sekali dilakukan penyemprotan secara menyeluruh yang berfungsi untuk mengusir binatang pengganggu di areal pabrik sedangkan untuk di dalam ruang produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara menaruh alat penyemprot otomatis. Hama termasuk tikus dan serangga tidak diperkenankan berada di area pabrik pengolahan makanan. Di CV. Cita Nasional sendiri sudah melakukan tidakan dengan mendatangkan jasa pengusir hama yang melakukan penyemprotan desinfektan untuk mengusir hama, serangga dan tikus yang dapat masuk kedalam area pabrik. Untuk di ruang pengisian juga dilengkapi dengan alat khusus untuk membunuh serangga seperti pada gambar 18.

Gambar 18. Alat pengusir serangga lalat di ruang filling (Sumber: dokumentasi pribadi,2015)

(34)

25

Gambar 19. Alat pengusir serangga pengganggu. (Sumber: CV. Cita Nasional, 2015)

Pada dasarnya sanitasi yang dilakukan meliputi sanitasi bahan baku, pekerja, peralatan dan lingkungan kerja. Prosedur pengendalian sanitasi ini dilaksanakan berdasarkan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP). Dalam hal ini, SSOP menjadi program sanitasi wajib suatu industri untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan menjamin sistem keamanan produksi pangan. Prinsip-prinsip sanitasi untuk diterapkan dalam SSOP dikelompokan menjadi 8 aspek kunci sebagai persyaratan utama sanitasi dan pelaksanaanya.

Untuk sistem sanitasi yang diterapkan di CV. Cita Nasional khususnya untuk menghindari gangguan hama dan binatang pengganggu ini bertujuan untuk mencegah masuknya kontaminan ke dalam makanan dan peralatan pengolahan yang digunakan dalam proses. Sanitasi penting dilakukan tidak lepas karena bahan baku dan produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah produk berbasis susu. Susu diketahui memiliki nutrisi yang lengkap sehingga mudah mengalami kerusakan bila terkontaminasi oleh mikroorganisme. Karena itu, selain menekankan pada proses pengolahan yang benar perusahaan ini juga terus berusaha menerapkan sistem sanitasi yang baik untuk menunjuang kualitas produk yang dihasilkan.

4.6. Sanitasi Kandang Sapi

(35)

dengan membersihkan kotoran sapi yang ada dikandang dengan cara disemprot menggunakan air ,pembersihan kandang ini dilakukan secara rutin.

Gambar 20. Kondisi Kandang CN Farm (Sumber: dokumentasi pribadi)

4.7. Sumber Kontaminasi

(36)

27 5. PEMBAHASAN

Secara luas, ilmu sanitasi adalah penerapan dari prinsip-prinsip yang akan membantu dalam memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik pada manusia (Jenie, 1988). Sanitation Standard Operating Prosedures (SSOP) merupakan prosedur yang digunakan oleh industri untuk membantu mencapai tujuan dalam memproduksi bahan pangan yang bermutu tinggi dan aman (Winarno, 1990). Di CV. Cita Nasional sendiri, secara garis besar diterapkan 7 prinsip SSOP utama yaitu sanitasi air; sanitasi lokasi dan lingkungan pabrik; sanitasi karyawan; sumber kontaminasi; bahan beracun; kesehatan karyawan dan pengawasan binatang pengganggu. Sedangkan untuk kontaminasi silang dirangkum menjadi satu dalam ketentuan mengenai sumber kontaminasi.

Dinding bangunan CV. Cita Nasional sudah baik, karena terbuat dari batu bata dan semen yang kemudian dilapisi keramik putih yang mempunyai jarak antara dinding dan lantai yaitu 1,5 m dengan tujuan kotoran yang menempel pada dinding mudah dibersihkan dan bahan kuat sehingga melindungi produk dari kontaminasi serta tahan terhadap air, garam, basa, asam, dan bahan kimia lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat BPOM (1996) yang menjelaskan kontruksi dinding yang harus diperhatikan dalam praktek hygiene makanan adalah dinding terbuat dari bahan yang halus, berwarna terang, tahan lama, pinggir lantai tidak berongga, tahan terhadap air, garam, basa, asam, dan bahan kimia serta kedap air

(37)

dan khusus untuk langit-langit ruangan pengolahan yang menimbulkan atau menggunakan uap air sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak menyerap air sehingga sebaiknya dilapisi dengan cat yang tahan panas, bukan kapur.

Sanitasi peralatan yang dilakukan di CV. Cita Nasional adalah sistem cleaning in place (CIP). Hal ini sesuai dengan pendapat Adnan (1984) yang menyatakan bahwa sanitasi yang sering digunakan industri pengolahan pangan adalah cleaning in place dan head cleaning (HC) untuk peralatan yang dibongkar. Sistem sanitasi HC digunakan pada PHE agar bagian dalam PHE dapat disikat dan dibersihkan dengan menggunakan teppol. CIP pada CV. Cita Nasional hanya dilakukan dengan caustic soda dan air panas setiap hari, sedangkan CIP total dilakukan apabila susu pada tangki penambung tidak memiliki saldo susu dengan menggunakan air panas, asam nitrat dan caustic soda. CV. Cita Nasional sudah baik mempunyai Instruksi dan ketentuan pembersihan alat ringan contohnya adalah pada pembersihan krat. Hal ini sesuai dengan pendapat Jenie (1988) bahwa penghilangan kotoran yang menempel pada peralatan dilakukan dengan sabun dan disikat. Selain itu pembersihan alat dilakukan seminggu sekali untuk menghindari timbulnya kerak pada alat

.

Air yang ada pada CV. Cita Nasional sebelum digunakan telah mengalami beberapa kali penyaringan agar air yang digunakan pada saat proses produksi sudah dalam keadaan bersih.. Menurut Bukle et al. (1987), dengan dilakukan penyaringan maka tingkat kesadahan dapat dikurangi sehingga air akan mempunyai kualitas yang baik. Sistem penyaringan yang dipakai pada proses penjernihan air dengan menggunakan karbon aktif. Air dilewatkan ke dalam tabung filter karbon yang dapat menghilangkan kontaminasi mikroorganisme sedangkan untuk menghasilkan air yang digunakan untuk sterilisasi akan digunakan alat boiler yang bisa menghasilkan uap panas yang digunakan untuk memanaskan air sehingga dengan suhu yang telah ditetapkan sebesar 110 ºC bisa membunuh mikroba yang ada dan air tetap terjaga dari kontaminasi mikroorganisme.

(38)

29

saluran pembuangan melalui selokan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Nuraida (2002) bahwa pabrik juga harus dilengkapi sarana pembuangan air dan limbah, sistem dan sarana pembuangan air limbah seharusnya didesain dan dikontruksi sedemikian rupa sehingga dapat mencegah kontaminasi terhadap makanan

CV. Cita Nasional memiliki tempat cuci yang berupa wastafel dekat ruang laboratorium dan produksi. Letak toilet karyawan jaraknya berjauhan dengan tempat proses pengolahan dan pengemasan sehingga bau dan udara dari toilet tidak mencemari. Menurut Jenie (1999), penyediaan fasilitas sanitasi bagi karyawan di lingkungan industri terdiri dari penyediaan toilet, penyediaan tempat cuci harus disediakan air hangat dan air dingin serta kualitas air tempat cuci sama dengan air minum, ruang ganti yang hendaknya disediakan pekerja harus mengenakan pelindung khusus sehingga perlu ruang ganti dan kotak penyimpanan pakauan bersih untuk pekerja, ruang pengering disediakan apabila dalam proses pekerjaannya dikenakan pada shif lainnya.

Kesehatan karyawan sangat diperhatikan. Pekerja harus dalam kondisi sehat saat bekerja.Jika ada karyawan yang sakit atau menunjukan luka infeksi, sakit menular serta luka terbuka atau lainnya dilarang masuk kerja atau memasuki areal pabrik.Hal ini sesuai dengan pendapat Nuraida (2002) karyawan yang sakit atau baru sembuh dari sakit dan diduga masih membawa penyakit tidak diperkenankan melakukan pekerjaan yang berhubungan langsung dengan makanan sampai karyawan tersebut betul-betul sembuh. Cara-cara untuk mengatasi hygiene pekerja dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan secara periodik, menjaga kebersihan pekerja dan memberikan pendidikan mengenai prinsip-prinsip hygiene personalia (Jenie, 1999).

(39)

CV. Cita Nasional dalam hal pengawasan binatang pengganggu sudah baik. Dengan adanya alat perangkap cahaya serangga dapat mengurani kontaminasi pada produk. Menempatkan unit ini di dekat pintu pengiriman dan penerimaan, pintu masuk karyawan dan pintu staff yang mengarah keluar atau tempat lain yang dimana serangga dapat massuk ke dalam area proses pengolahan (Hill, 1990). Penempatan alat ini sudah sesuai dengan kondisi yang ada di area pabrik CV. Cita Nasional.

Sumber kontaminasi meliputi pencegahan pangan, bahan kemasan, dan permukaan peralatan yang langsung dipakai untuk pangan terhadap pencemaran yang disebabkan oleh pelumas, bahan bakar pestisida dan lain-lain. Sumber kontaminasi meliputi bahan kemasan yang dipakai, dan permukaan peralatan yang langsung dipakai untuk pangan terhadap pencemaran yang disebabkan oleh pelumas, bahan bakar pestisida dan lain-lain. Bakteri pathogen yang menyebabkan sebagian besar masalah pada produk susu adalah bakteri pathogen L.monocytogenes (Marriot,1994). Bakteri pathogen mudah sekali tumbuh sehingga harus ada penangan sanitasi yang baik. Di CV.Cita Nasional sudah menerapkan sanitasi yang baik untuk mengurangi sumber kontaminasi.

(40)

31 6. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penerapan Sanitasi di CV. Cita Nasional meliputi sanitasi sumber air ; sanitasi gedung, peralatan dan lingkungan; sanitasi karyawan; sumber kontaminasi; penanganan bahan beracun; kesehatan karyawan dan pengawasan binatang pengganggu.

Untuk meningkatkan kualitas sumber air di CV.Cita Nasional dapat dilakukan dengan cara menutup kolam penampungan air dan memperbaiki penyaringan air kemudian dikembangkan inovasi untuk pengujian mikrobiologi.

Penerapan Sanitasi untuk sanitasi karyawan di CV. Cita Nasional masih belum sesuai dengan standart sanitasi.

Pengawasan dan penyimpanan bahan berbahaya seperti bahan kimia di CV. Cita Nasional sudah sesuai karena letaknya sudah jauh dari ruang produksi dan pengolahan dengan itu dapat mengurangi kontaminasi silang.

Pengendalian binatang pengganggu di CV. Cita Nasional sudah sesuai dengan itu dapat mengurangi kontaminasi yang disebabkan oleh hama maupun binatang pengganggu yang dapat merusak kualitas produk.

Saran

 Perlu mengontrol secara ketat dalam penerapan Sanitasi agar terlaksana dengan baik dan sesuai dengan standart yang sudah ada yang tujuannya untuk meningkatkan mutu produk.

 Perusahaan diharapkan melakukan uji-uji sanitasi seperi uji sanitasi ruangan, sanitasi alat ,dan sanitasi karyawan.

 Perusahaan harus dapat memberikan penyuluhan dan memberi pengawasan lebih

(41)

32 6. DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M. 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Susu. Andi Offset, Yogyakarta.

Buckle K. A, R. A. Edward. W. R. Day, G. H. Fleet, dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press, Jakarta. (Diterjemahkan oleh Hadi Punomo dan Adiono). Depkes R.I. 1996. Pedoman Teknis Sanitasi Pengelolaan Makanan di Rumah Sakit. Departemen

Kesehatan RI. Direktoral Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman.

Hill, D. S. 1990. Pest of Stored Products and Their Control.CRC Press, Boca Raton, Fla.

Jenie, B. S. L. 1988. Uji Sanitasi dalam Industri Pangan. PAU Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kartika, B. 1991. Sanitasi Dalam Industri Pangan. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta. Longree, K., and Blaker, G.G 1982. Sanitary Techniques in Food Service.Jhon Wiley, New York Marriot, N.G. 1990. Meat Sanitation Guide II. American Association of Meat Processors and

Virginia Polytecnic Institute and State University, Blacksburg.

Marriot, N.G. 1994. Principles of Food Sanitation, 3d ed.Chapman & Hall, New York.

Nuraida, L. 2002. Modul Penelitian Keamanan Pangan, GMP dan Aplikasi HACCP Dinas Pertanian Jawa Barat, Institut Pertanian Bogor. Ressang, A. A., dan A. M. Nasution. 1963. Pedoman Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Susu. IPB, Bogor.

(42)

33 6. LAMPIRAN

(43)

Keterangan Denah

No Bangunan/Ruangan No Bangunan/Ruangan

1 Pos Satpam 25 Ruang Mesin

2 Loker Karyawan 26 Tangki Solar

3 Gudang Bahan baku 1 27 Boiler

4 Gudang Kemasan 1 28 Ruang Mixing

5 Tempat Parkir 1 29 Laboratorium

6 Bengkel Kendaraan 30 Supervisor Proses

7 Pencucian Krat 31 Ruang Proses 1

8 Pengolahan Limbah 32 Pengemasan Minipack 1

9 Pembakaran Limbah 33 Ruang Proses 2

10 Supervisor Kebersihan 34 Pengemasan Yoghurt

11 Tempat Parkir 2 35 Pompa

20 Musholla 44 Mesin Pengemasan Cup

- Kamar Mandi 2 45 Mesin pengemasan Minipack

21 Ruang Supervisor 46 Pengemasan Cup

22 Kantor 47 Pengemasan Minipack 2

23 Aula 48 Holding Room

(44)

35

Lampiran 2. Susunan Personalia CV. Cita Nasional

No Nama Jabatan

1 Rudi Kurnia Danuwijaya Direktur Utama

2 Ir. Iskandar Mukhlas Plan Manajer

3 Enang Komara Kepala Personalia

4 Moh. Nur Ali Muslim, S.Pt Kepala QC dan R&D

5 Supriyati Kepala Administrasi

6 Ade Herman Kepala Mekanik

7 Anjas Asmara Kepala Mekanik

8 Atang Suparman Kepala Gudang

9 Nur Haryanto Asisten Proses Produksi

10 Santosa Asisten Pengemasan

11 Agung Tri Kuncoro, S.Pt Asisten QC dan R&D

12 Ir. Heri Hidayat Konsultan Industri

13 Arifin Konsultan Industri

(45)

Lampiran 3. Peraturan Pembersihan Ruang Filling

Instruksi Kerja No. Doc. : 008 Sanitasi Ruangan Filling Revisi : 0

Tanggal : 1 Januari 2014

1. Pencucian lantai dan mesin pengemas dilakukan setiap pagi, dengan air bersih dan menggunakan theefol dan kaporit

2. Pencucian mesin dari bagian luar sampai bagian dalam

3. Semua sisa kotoran dibuang keluar dari area ruang pengemasan

(46)

37

Lampiran 4. Instruksi Kerja Pencucian Krat

Instruksi Kerja No. Doc. : 009

Pencucian Krat Revisi : 0

Tanggal : 1 Januari 2014

1. Menurunkan krat dari mobil pengiriman

2. Pemisahan krat yang layak pakai dengan yang rusak

3. Perendaman dengan larutan theefol dan Kaporit selama 15 menit 4. Pembersihan menggunakan mesin penyemprot bertekanan tinggi 5. Mengeringkan krat yang layak dan sudah di cuci

6. Mengirimkan krat bersih ke ruangan pengemasan

(47)

Lampiran 5. Instruksi Kerja Cleaning In Place (CIP)

Instruksi Kerja No. Doc. : 002 Cleaning In Place Revisi : 0

Tanggal : 1 Januari 2014

1. Menguras dan mengganti air di Tanki Caustik dan Tanki Asam

2. Masukan Caustik 98% dan asam 68% ke dalam Tanki masing-masing Caustik ± 1,0- 1,2% Asam Nitrat ± 0,5 – 0,7%

3. Memasang jalur sesuai dengan objek yang akan di CIP 4. Memanaskan larutan Caustik 75 oC

5. Sirkulasi objek CIP dengan larutan Caustik selama 15 menit 6. Sirkulasi larutan asam 65 oC

7. Sirkulasi objek CIP dengan larutan asam 15 menit 8. Memanaskan air bersih 92 oC

9. Sirkulasi objek dengan air panas 15 menit 10.Flushing dengan air sampai bersih (PH 6,8 –7).

(48)

39

Lampiran 6. Instruksi Kerja Masuk Ruangan

Instruksi Kerja No. Doc. : 005

Ruangan masuk Revisi : 0

Tanggal : 1 Januari 2014

1. Pastikan operator dalam keadaan sehat jasmani dan rohani 2. Pakai jas yang sudah disediaka

3. Pakai masker

4. Pakai penutup kepala

5. Tidak diperkenankan memakai perhiasan/jam tangan 6. Ruangan dalam kondisi basah dan bersih

(49)

Lampiran 7. Instruksi Kerja Memasuki Laboratorium

Instruksi Kerja No. Doc. : 003

Laboratorium Revisi : 0

Tanggal : 1 Januari 2014

1. Sebelum bekerja pastikan pakaian dan tubuh bersih

2. Selalu pakai jas laboratorium dalam ruangan laboratorium dan ruang produksi 3. Buat rencana produksi secara teliti

4. Pastikan bahan pembantu dan bahan pembantu dalam kondisi bagus sebelum diproduksi 5. Pastikan ruangan laboratorium dalam kondisi bersih

6. Pastikan semua alat-alat dalam kondisi bersih 7. Lakukan secara benar dan teliti semua analisis 8. Catat semua hasil analisa dan dokumen 9. Laporkan setiap ada penyimpangan produk

10.Setelah selesai produksi ruangan laboratorium dalam keadaan bersih dan rapi

Gambar

Tabel 1. Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 2010 tentang Standar Air Bersih .......................
Gambar 2. Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi “SUSU SEGAR NASIONAL” dalam kemasan
Gambar 3. Susu Pasteurisasi dan Homogenisasi “SUSU SEGAR NASIONAL” dalam kemasan
Gambar 5. Proses transfer bahan baku menuju tanki penampungan ( Dokumentasi Pribadi)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesisnya adalah ada hubungan yang negatif dan signifikan antara karakteristik pekerjaan dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi CV. Cita

Salah satu produk susu pasteurisasi yang dihasilkan oleh CV. Cita Nasional memiliki varian rasa cokelat, dimana dalam memperoleh rasa dan membantu warna produk

Pengawasan mutu yang dilakukan saat proses produksi diantaranya adalah diatur suhu serta pH yang sesuai dengan pertumbuhan mikoorganisme dalam membuat yoghurt

Beberapa kriteria kemasan yang baik adalah tidak mengandung bagian yang dapat migrasi ke dalam pangan, produk dan kemasan harus berkualitas, pengemas juga harus sesuai

Bubuk coklat yang digunakan dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik apabila saat ditambahkan kedalam formula menyebabkan produk memiliki warna, aroma, rasa

Hal ini telah dilakukan oleh CV Dwi Mas Food di mana lantai pada bagian produksi dan ruang penyimpanan bahan baku yang masih menggunakan lantai dari semen (plesteran) terlihat

Cita Nasional merupakan industri pengolahan hasil ternak berupa susu sapi yang diolah menjadi sebuah produk susu pasteurisasi dan homogenisasi dalam bentuk kemasan cup,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek