• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI,

PARTISIPASI PENGGUNA, DAN KEMAMPUAN PENGGUNA

TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT

PLN (PERSERO) AREA BALI UTARA (KANTOR PUSAT)

1

Komang Septi Ratnasih,

1

Edy Sujana,

2

Ni Kadek Sinarwati

Jurusan Akuntansi Program S1

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: {[email protected], [email protected],

[email protected]} @undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi pengguna, dan kemampuan pengguna terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Lokasi penelitian dilakukan pada PT. PLN (Persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat). Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah jenis data kuantitatif dengan sumber data primer berupa penyebaran kuesioner kepada 35 karyawan di bidang akuntansi, keuangan, anggaran, penglolaan pendapatan, perencanaan sistem sebagai responden. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dan pengujiaan data dilakukan dengan dibantu oleh Program SPSS (Statistical Product and Service Solution) 17.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, partisipasi pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, kemampuan pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Secara simultan kecanggihan teknologi informasi, partisipasi pengguna, dan kemampuan pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Kata kunci: kecanggihan teknologi informasi, partisipasi pengguna, kemampuan pengguna, kinerja sistem informasi akuntansi.

Abstract

This study was aimed at finding out the effect of the sophistication of information technology, user’s participation and users ability on performance of accounting information system in PT. PLN (PERSERO) Area Bali Utara (Central Office). The type of data used were quantitative data type which were obtained by distributing questionnaires to 35 workers from accounting, finance, budgeting, income management , and system planning departments as the respondents. The data were analyzed by multiple linear regression and the testing was aided by SPSS Program (Statistical Product and Service Solution) 17.

The results showed that partially, the sophistication of information technology has a positive and significant effect on the performance of accounting information system. Simultaneously, the sophistication of information technology, user’s participation, and user’s ability have a positive and significant effect on the performance of accounting information system.

(2)

Keywords: the sophistication of information technology, user’s participation, user’s ability, the performance of accounting information system.

PENDAHULUAN

Pada Era Globalisasi saat ini perkembangan Teknologi Informasi telah berkembang sangat pesat. Perusahaan menggunakan teknologi informasi sebagai

kebutuhan utama dalam menunjang

kemajuan perusahaan. Keberhasilan

suatu pengembangan sistem informasi tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan sistem tersebut melainkan ditentukan oleh kesesuaiannya dengan para pemakai sistem tersebut (Kusumastuti dan Irwandi, 2012). Teknologi informasi dalam suatu perusahaan akan membantu penyediaan informasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan manajer dalam pengambilan

keputusan. Teknologi informasi

memunculkan suatu sistem yang bisa kita sebut dengan sistem informasi.

SIA (Sistem Informasi Akuntansi) dirancang untuk mengatur arus dan

pengelolaan data akuntansi dalam

perusahaan sehingga data keuangan yang

ada didalam perusahaan dapat

bermanfaat dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan, baik bagi pihak manejeman maupun pihak lain di luar

perusahaan. Banyak pihak yang

memanfaatkan sistem informasi akuntansi

untuk mencapai keunggulan bagii

perusahaan. Pihak-pihak yang

berkepentingan dalam penggunaan

informasi keuangan meliputi pihak internal

dan eksternal. Pihak internal yang

berkepentingan dalam penggunaan

informasi keuangan terdiri dari para

manajer dan karyawan perusahaan.

Sedangkan pengguna eksternal meliputi pihak-pihak yang berkepentingan diluar perusahaan. Sistem informasi akuntansi memberi kesempatan bagi pembisnis

untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas dalam pengambilan keputusan

sehingga memungkinkan perusahaan

memperoleh keunggulan kompetitif

(Edison et al., 2012).

Sistem informasi akuntansii

memberi kesempatan bagi pembisnis

untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas dalam pengambilan keputusan

sehingga memungkinkan perusahaan

memperoleh keunggulan kompetitif

(Edison et al., 2012).

Kebutuhan akan informasi yang diiringi dengan pesatnya peningkatan

perkembangan teknologi informasi,

perkembangan yang sangat pesat ini

menuntut agar perusahaan dalam

melaksanakan aktivitasnya menggunakan komputerisasi supaya data yang yang dihasilkan dapat dipercaya, akurat, dan tepat. Penggunaan teknologi komputer di

dalam perusahaan memang sangat

membantu perusahaan, namun dalam hal penerapan tidak akan terbebas dari

permasalahan-permasalahan seperti

sistem yang digunakan di dalam

perusahaan tidak sesuai dengan keadaan perusahaan, dan para pengguna belum mengerti cara mengoperasikan sistem tersebut sehingga tidak sesuai dengan

tujuan perusahaan. Sebaliknya

perusahaan yang sudah besar namun masih menggunakan sistem informasi yang sederhana maka tidak akan mampu

memenuhi kebutuhan perusahaan

tersebut.

Kecanggihan teknologi yang ada tidak akan ada artinya jika dalam

perencanaan sistem tersebut tidak

memperhatikan faktor manusia sebagai pengguna dari sistem tersebut, maka dapat dipastikan akan terjadi banyak

hambatan yang disebabkan oleh

ketidaksesuaian antara teknologi yang

digunakan dengan penggunanya.

Partisipasi para pengguna sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan

pengembangan perusahaan. Baik

buruknya kinerja dari sebuah Sistem Informasi, dapat dilihat dari kepuasaan pemakai Sistem Informasi itu sendiri. Dengan melihat kondisi tersebut, maka banyak faktor yang dapat membantu guna

kelancaran kegiatan suatu instansi

tersebut. Faktor-faktor tersebut

diantaranya meliputi keterlibatan pemakai pengguna dalam pengembangan sistem informasi, kemampuan teknik personal

(3)

dukungan top manajemen, formalisasi pengembangan SIA, program pelatihan

dan pendidikan pengguna SIA,

keberadaan komite pengendali SIA dan lokasi departement SIA ( Acep Komara 2005, Luciana Spica dan Irmaya 2007 ).

Kecanggihan teknologi yang ada tidak akan ada artinya jika dalam

perencanaan sistem tersebut tidak

memperhatikan faktor manusia sebagai pengguna dari sistem tersebut, maka dapat dipastikan akan terjadi banyak

hambatan yang disebabkan oleh

ketidaksesuaian antara teknologi yang digunakan dengan penggunanya.

Faktor-faktor tersebut diantaranya meliputi

keterlibatan pemakai pengguna dalam

pengembangan sistem informasi,

kemampuan teknik personal sistem

informasi, ukuran organisasi, dukungan

top manajemen, formalisasi

pengembangan SIA, program pelatihan

dan pendidikan pengguna SIA,

keberadaan komite pengendali SIA dan lokasi departement SIA ( Acep Komara 2005, Luciana Spica dan Irmaya 2007 ).

Theory of Reasoned Action (TRA) merupakan suatu teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melakukan kegiatan atau tindakan yang beralasan dalam konteks penggunaan teknologi informasi. Theory of Reasoned Action (TRA) menyatakan bahwa individu akan menggunakan komputer jika mereka mengetahui adanya keuntungan atau hasil

positif dalam penggunaan komputer

tersebut.

TAM merupakan model yang

paling berpengaruh untuk dapat melihat penerima penggunaan sistem informasi. Model ini akan menggambarkan bahwa

penggunaan sitem informasi akan

dipengaruhi oleh variabel kemanfaatan

dan variabel kemudahan pemakaian

dimana keduanya memiliki determinan yang tinggi dan vaiditas yang teaah teruji secara secara empiris (Fishbein dan Ajzen, 1975). TAM meyakini bahwa

penggunaan sistem informasi akan

meningkatkan kinerja individu atau

perusahaan disamping itu penggunaan sistem informasi adalah mudah dan tidak

memerlukan usaha keras dari

pemakainya.

Teknologi informasi yaitu komputer yang sangat membantu kinerja dalam organisasi. Teknologi informasi dapat berjalan dengan efektif apabila anggota dalam organisasi dapat menggunakan teknologi dengan baik dan sangat penting bagi individu (Rachmawati, 2008). Selain itu partisipasi pengguna sistem informasi

sangat dibutuhkan dalam proses

pengembangan sistem informasi, karena suatu sistem akan tidak efektif dalam

membantu perkerjaan apabila ketika

penentuannya tidak melibatkan pemakai sistem informasi akuntansi.

Kemampuan teknis pengguna

Sistem Informasi sangat bermanfaat dan berperan penting dalam pengembangan

sistem informasi untuk dapat

menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat dan dapat dipercaya. Selain itu suatu sistem informasi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas, apabila personal yang menggunakan sistem informasi memiliki

kemampuan untuk mengoperasikan

sistem informasi tersebut.

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dikatakan baik jika informasi yang diterima memenuhi harapan pemakai oleh faktor-faktor yang meliputi Kecanggihan

Teknologi Informasi, Partisipasi

Pengguna, dan Kemampuan Pengguna. Akan tetapi pada kenyataan yang ada dalam perusahaan, terdapat beberapa permasalahan, yaitu pertama, sering

terjadi human error seperti terjadi

kesalahan staf dalam menyalin dan mengisi data. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap narasumber pada PT. PLN Singaraja yaitu Ibu Mita selaku staf accounting, bahwa sering kali

terjadi kesalahan dalam

pengimplementasian software SAP yang berakibat pada keakurasian suatu laporan dan apabila terjadi gangguan akan

berakibat pada keakuratan atau

keterlambatan atas laporan keuangan tersebut.

Alasan peneliti mengambil sampel penelitian di PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) adalah karena semakin hari perkembangan pada PLN tersebut semakin pesat dan telah memiliki

(4)

pengorganisasian dan pelayanannya tidak

bisa lagi disandarkan secara manual

system. Untuk menunjang tercapainya tujuan PT PLN (persero) Area Bali Utara

(Kantor Pusat) tersebut, tentunya

dibutuhkan suatu sistem informasi yang baik dan sesuai dengan karakteristik dari PLN.

Dari uraian diatas, maka dapat

dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Apakah kecanggihan teknologi informasi mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi?, (2) Apakah

partisipasi pengguna mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?, (3)

Apakah kemampuan pengguna

mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja sistem informasi

akuntansi?, (4) Apakah kecanggihan

teknologi, partisipasi pengguna, dan

kemampuan pengguna mempunyai

pengaruh simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?. Sedangkan yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah

(1) untuk mengetahui pengaruh

kecanggihan teknologi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, (2) untuk

mengetahui pengaruh partisipasi

pengguna terhadap kinerjaa sistem

informasi akuntansi, (3) untuk mengetahui pengaruh kemampuan pengguna terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, (4) untuk mengetahui pengaruh kecanggihan

teknologi, partisipasi pengguna, dan

kemampuan pengguna terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Penelitian ini nantinya diharapkan mempunyai manfaat bagi pihak yang

berkepentingan. Manfaat penelitian

pertama adalah manfaat teoritis yaitu

Penelitian ini diharapkan dapat

memperluas pengetahuan dan menambah

wawasan mengenai ada tidaknya

Pengaruh Kecanggihan Teknologi,

Partisipasi Pengguna, Dan Kemampuan Pengguna Terhadap Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi. Manfaat kedua

adalah manfaat praktis pertama bagi

penulis, sebagai sarana untuk

menerapkan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama masa studi, maupun yang telah diperoleh dari

sumber-sumber yang lain. Kedua bagii perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk lebih mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi akuntansi untuk mencapai tujuan perusahaan. Dan bagi Pihak Lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, informasi dan wawasan untuk mendukung penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi sistem informasi

akuntansi, atau sebagai bahan

kepustakaan serta sumber pengetahuan. Teknologi Informasi merupakan suatu kebutuhan bagi organisasi yang dapat membantu kinerja organisasi dan individu. Menurut Haag den Keen (1996) dalam

Nugerahamawati (2013), Teknologi

Informasi adalah seperangkat alat yang

memebantu anda bekerja dengan

informasi dan melakukan tugas –tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Alannita dan Ngurah (2014)

menunjukan bahwa Kecanggihan

Teknologi Informasi terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Individu. H1 : Kecanggihan Teknologi Informasii

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi.

Partisipasi pengguna dalam

pengembangan sistem informasi

merupakan faktor penting yang

berpengaruh terhadap suksesnya sebuah sistem. Adanya partisipasi pengguna

diharapkan dapat meningkatkan

penerimaan sistem oleh pengguna, yaitu dengan mengembangkan harapan yang realistis terhadap kemampuan sistem dan

pemecahan konflik seputar masalah

perencanaan sistem terhadap informasi yang dikembangkan. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2013) yang menunjukkan bahwa partisipasi pengguna

sistem informasi akuntansi terdapat

hubungan yang signifikan dan positif. H2 : Partisipasi Pengguna berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Kemampuan pengguna merupakan rata – rata pendidikan atau tingkat pengalaman dari seseorang. Kemampuan

(5)

Teknis pengguna Sistem Informasi sangat bermanfaat dan berperan penting dalam pengembangan sistem informasi untuk

dapat menghasilkan informasi guna

menciptakan laporan perencanaan yang akurat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Liyagustin (2010), Alannita dan Ngurah (2014), dan Astuti (2013) juga menunjukkan hasil yang sama.

H3 : Kemampuan Pengguna berpengaruh

positif dan sigifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Keberhasilan Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi sangat dipengaruhi

oleh faktor kecanggihan teknologi.

Kecanggihan teknologi mampu

menghasilkan data yang akurat dan tepat waktu. Selain kecanggihan teknologi, ada juga partisipasi pengguna. Partisipasi pengguna digunakan untuk menunjukkan intervensi personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi mulai dari tahap perencanaan,

pengembangan, sampai pada tahap

implementasi sistem informasi.

Sedangkan Kemampuan Pengguna

karena dalam pengembangan sistem informasi akuntansi baik manual maupun

yang telah terkomputerisasi

mengharuskan adanya keterlibatan

pemakai baik dalam tahap perencanaan maupun tahap pengembangan sistem. H4: Kecanggihan Teknologi, Partisipasi

Pengguna, dan Kemampuan Pengguna berpengaruh positif dan sigifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan

penelitian penjelasan (explanatory

research) yakni kausalitas menjelaskan suatu hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Ghozali,

2006). Jenis penelitian ini dipilih

mengingat tujuan yang hendak dicapai

mencakup usaha-usaha untuk

menjelaskan hubungan dan pengaruh yang terjadi antar variabel. Penelitian ini termasuk dalam kuntitatif karena data yang digunakan berbentuk angka dan

kata-kata atau kalimat. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh sendiri dari

responden. Uji kualitas data meliputi

pengujian validitas dan pengujian

reliabilitas. Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu data tersebut akan diuji dengan menggunakan uji statistik deskriptif, dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji

heteroskedastisitas, dan uji

multikolonieritas. Metode analisis

menggunakan analisis regresi linear

berganda, koefisien determinasi Adjusted R2, uji t dan uji F.

Penelitian ini dilaksanakan pada PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat), yang beralamat di Jln. Udayana no. 27 Singaraja. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 karyawan bagian akuntansi, keuangan, anggaran, penglolaan pendapatan, dan perencanaan sistem.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian validitas

menunjukkan bahwa semua pertanyaan

yang berhubungan dengan variabel

kecanggihan teknologi informasi,

partisipasi pengguna, dan kemampuan pengguna dapat dikatakan valid karena

setiap pertanyaan memiliki nilai

signifikansi dibawah 0,05.

Pedoman alat ukur dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Ghozali, 2012). Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel kecanggihan teknologi informasi, partisipasi pengguna, kemampuan pengguna, dan kinerja sistem

informasi akuntansi memiliki nilai

Cronbach’s Alpha masing masing 0,769, 0,719, 0,760, dan 0,712, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua instrumen penelitian atau alat pengukur data untuk

kinerja sistem informasi akuntansi,

kecanggihan teknologi informasi,

partisipasi pengguna, dan kemampuan pengguna adalah reliabel.

Uji normalitas dilakukan

menggunakan pengujian

Kolmogorov-Smirnov dan uji grafik. Jika signifikansi nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari α = 0,05, maka data mempunyai distribusi normal. Hasil pengujian ditampilkan dalam tabel 1. Hasil pengujian normalitas pada masing-masing model regresi menunjukan

(6)

bahwa semua nilai signifikansi uji

normalitas dengan metode

Kolmogorov-Smirnov diperoleh 0,489 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa semua data terdistribusi normal.

Uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas/independent. Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara varibel bebasnya. Multikoliniaritas dapat dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari 10% atau kurang dari VIF kurang dari 10, maka dapat dikatakan model telah

bebas dari masalah multikoliniaritas

(Utama, 2012: 106). Hasil uji

Multikoliniearitas nilai Variance Inflaction Factor (VIF) pada variabel Kecanggihan

Teknologi Informasi, Partisipasi

Pengguna, dan Kemampuan Pengguna masing-masing memiliki nilai VIF dibawah 10, dan nilai Tolerance dari masing-masing variabel diatas dari 0,10 maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari Multikoliniearitas dan dapat digunakan dalam penelitian.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tejadi ketidaksamaan variance dari

residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2012). Uji heteroskeskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser yang bermaksud mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi : |Ut|= α+βXt +t. Jika nilai hasil signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas,

begitu juga sebaliknya jika hasil

signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari variabel kecanggihan teknologi informasi, partisipasi pengguna,

dan kemampuan pengguna

masing-masing 0,582, 0,819 , dan 0,078 nilai ini lebih besar dari 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel-variabel bebas

(independen) yaitu kecanggihan teknologi

informasi, partisipasi pengguna, dan

kemampuan pengguna terhadap variabel terikat (dependen) yaitu kinerja sistem informasi akuntansi. Besarnya pengaruh variabel bebas (independen) terhadap

variabel terikat (dependen) secara

bersama-sama dapat dihitung melalui suatu persamaan regresi berganda. Hasil pengujian analisis regresi linier berganda ditampilkan dalam tabel 1.

Tabel 1. Analisis Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.589 3.465 2.479 .019 Kecanggihan Teknologi Informasi .758 .257 .338 2.949 .006 Partisipasi Pengguna .336 .136 .328 2.470 .019 Kemampuan Pengguna .705 .209 .369 3.370 .002

Sumber : Output data SPSS 1

Hasil pengujian analisis regresii berganda menghasilkan model sebagai berikut: Y=8,589 +0,758X1 +0,336X2 +0,705X3+ e Dimana,

Y = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

α = Konstanta (8,589)

X1 = Kecanggihan Teknologi Informasi (0,758)

(7)

X3 = Kemampuan Pengguna (0,705) E = Error disturbance (variabel pengganggu)

Berdasarkan persamaan tersebut, maka: Kostanta sebesar 8,589 berarti

bahwa dengan mengesampingkan

pengaruh besarnya Kecanggihan

Teknologi Informasi (X1), Partisipasi

Penggunaa (X2), dan Kemampuan

Pengguna (X3), maka besarnya Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) adalah 8,589.

Koefisien regresi variabel

Kecanggihan Teknologi Informasi (X1) sebesar 0,758 berarti bahwa jika terjadi

peningkatan variabel Kecanggihan

Teknologi Informasi (X1) dengan asumsi variabel lain konstan , maka besarnya Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) juga akan meningkat.

Koefisien regresi variabel

Partisipasi Pengguna (X2) sebesar 0,336 berarti bahwa jika terjadi peningkatan

variabel Partisipasi Pengguna (X2)

dengan asumsi variabel lain konstan , maka besarnya Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) juga akan meningkat.

Koefisien regresi variabel

Kemampuan Pengguna (X3) sebesar

0,705 berarti bahwa jika terjadi

peningkatan variabel Kemampuan

Pengguna (X3) dengan asumsi variabel

lain konstan , maka besarnya Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) juga akan meningkat.

Uji t (t-test) ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial (individu) variabel-variabel independen

(kecanggihan teknologi informasi

partisipasi pengguna, dan kemampuan pengguna) terhadap variabel dependen (kinerja sistem informasi akuntansi) atau

menguji signifikansi konstanta dan

variabel dependen.

Hasil pengujiaan secara parsial menunjukkan hipotesis pertama, kedua,

dan ketiga mengenai pengaruh

kecanggihan teknlogi informasi,

partisipasi pengguna, dan kemampuan pengguna terhadap variabel kinerja sistem informasi menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi karena memiiki nilai signifikansi dibawah 0,05.

Uji F atau pengujian secara

simultan dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu apabila kecanggihan teknologi informasi, partisipasi pengguna, dan kemampuan

pengguna secara simultan terhadap

variabel dependen yaitu kinerja sistem

informasi akuntansi. Hasil pengujian

ditampilkan dalam tabel 2.

Dari uji ANOVA atau F – test, didapat Fhitung sebesar 37,500 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Tingkat

signifikansi 0,000 mengindikasikan bahwa koefesien regresi signifikan, karena nilai Probabilitas 0,000 < 0,05. Selain itu, nilai

Fhitung > Ftabel (37,500 > 2,64) sehingga Ha

diterima. Maka, diambil kesimpulan bahwa

kecanggihan teknologi informasi,

partisipasi pengguna, dan kemampuan pengguna berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja sistem informasi

Tabel 2 . Uji Signifikansi Simultan

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 273.584 3 91.195 37.500 .000a

Residual 75.387 31 2.432

Total 348.971 34

(8)

akuntansi di PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) dan model regresi yang digunakan dianggap layak uji.

Koefisien Determinasi (R2)

dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variabel dependen (Ghozali,2002:45).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa besarnya nilai adjusted R square dalam penelitian ini sebesar 0,763 atau 76,3%. Hal ini berarti sebesar 76,3% variasi kinerja sistem infromasi dijelaskan oleh ketiga variabel independen kecanggihan teknologi informasi , partisipasi pengguna, dan kemampuan pengguna sedangkan sisinya sebesar 23,7% (100%-76,3%) dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Hipotesis pertama menyatakan

bahwa Kecanggihan Teknologi Informasi

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi adalah diterima.

Sesuai dengan tabel 4.9 didapat hasil bahwa semakin canggih teknologi

informasi yang digunakan dapat

mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini bisa dilihat dari nilai t pada variabel Kecanggihan Teknologi Informasi adalah 2,949 dan nilai (p-value) sebesar 0,006 yang signifikan secara statistik pada α = 0.05. Hasil analisis ini

menunjukkan bahwa besaran nilai

Kecanggihan Teknologi Informasi sangat menentukan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Menurut Keen (1996) dalam

Nugerahamawati (2013), Teknologi

Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi

dan melakukan tugas – tugas yang

berhubungan dengan pemrosesan

informasi.

Hasil penelitian pada PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat)

bahwa semakin canggih teknologi

informasi yang digunakan di PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) maka kinerja sistem informasi akuntansi akan semakin baik pula. Hal ini tercermin

dari hasil jawaban responden yang

menunjukkan bahwa indikator

kecanggihan teknologi mengenai

terkomputerisasi dan terintegrasi

memperoleh skor yang paling tinggi.

Pengaruh Partisipasi Pengguna terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Hipotesis kedua menyatakan

bahwa partisipasi pengguna sistem

informasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi.

Hal ini sesuai dengan table 4.9 didapat hasil bahwa semakin tinggi partisipasi pengguna sistem informasi

dapat mempengaruhi kinerja sistem

informasi akuntansi. Hal ini bisa dilihat dari nilai t pada variabel Partisipasi Pengguna adalah 2,470 dan nilai (p-value) sebesar 0.019 yang signifikan secara statistik pada α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, hipotesis kedua (H2)

dapat diterima yaitu partisipasi pengguna sistem informasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi.

Secara teori baik buruknya kinerja dari sebuah Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pengguna Sistem Informasi Akuntansi dan pengguna dari Sistem Informasi Akuntansi itu sendiri.

Dengan adanya sistem informasi

akuntansi tersebut diharapkan informasi yang dihasilkan lebih berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari para pengguna informasi, serta mampu meningkatkan kineja sistem informasi akuntansi dapat diukur dengan kepuasan pengguna atas penggunaan sistem informasi akuntansi (Widido,2005).

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi partisipasi

pengguna dalam mengembangkan sistem maka semakin meningkat pula kinerja sistem informasi akuntansi di PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat). Hal ini tercermin dari hasil jawaban responden yang menunjukkan indikator

partisipasi pengguna mengenai

keinginan user memperoleh skor yang paling tinggi. Semakin tinggi ketersediaan

(9)

berpartisipasi mengoperasikan sistem baik secara langsung maupun tidak langsung berarti informasi yang mereka peroleh

dapat terpenuhi, sehingga mampu

meningkatkan kepuasan pengguna di PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat).

Pengaruh Kemampuan Pengguna

Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Hipotesis ketiga menyatakan

bahwa Kemampuan Pengguna

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi adalah diterima.

Sesuai dengan table 4.9 didapat hasil bahwa semakin tinggi Kemampuan Pengguna dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini bisa dilihat dari nilai t pada variabel Partisipasi Pengguna adalah 3,370 dan nilai (p-value) sebesar 0.019 yang signifikan secara statistik pada α = 0.05. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kemampuan teknik

pemakai sangat menentukan kinerja

sistem informasi akuntansi. Hal ini

disebabkan semakin lama seorang

pengguna sistem menggunakan sebuah

sistem informasi akan meningkatkan

kepuasan pengguna karena akan

meningkatkan pula kemampuannya dalam memanfaatkan sistem informasi yang ada.

Secara teori, kemampuan

pengguna personal sistem informasi

bereperan penting dalam pengembangan

sistem informasi untuk dapat

menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat. Kinerja

dari sistem informasi berhubungan

kualitas teknik atau kualitas

pengembangan dari sistem tersebut, dimana hal ini merupakan tanggung jawab dari personal sistem informasi (Komala Sari, 2012).

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi kemampuan

pengguna maka semakin baik juga kinerja sistem informasi akuntansi di PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat). Hal ini tercermin dari hasil jawaban responden yang menunjukkan bahwa indikator kemampuan pengguna mengenai kemampuan menyelaraskan pekerjaan

dengan tugas memperoleh skor paling tinggi. Karyawan di perusahaan PLN ini mampu menguasai pengguna sistem berbasis komputer untuk menjumlahkan transaksi dengan cepat dan terintegrasi, dapat menyimpan data dan mengambil data dalam jumlah yang besar, sehingga kinerja sistem informasi akuntansi pada PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) akan meningkat karena mampu menghasilkan laporan keuangan dengan cepat dan tepat.

Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Pengguna, dan

Kemampuan Pengguna Secara

Simultan Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Berdasarkan hasil pengujian uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh yang secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji F juga dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang layak atau tidak.

Hasil pengujian uji statistik dalam penelitian ini mendukung hipotesis yang

kelima yang menyatakan bahwa,

kecanggihan teknologi, partisipasi

pengguna, dan kemampuan pengguna berpengaruh secara simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini bisa dilihat dari nilai Fhitung sebesar 37,500

dengan tingkat signifikansi 0,000. Maka

dapat disimpulkan bahwa variabel

kecanggihan teknologi, partisipasi

pengguna, dan kemampuan pengguna

secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Hasi penelitian ini semakin canggih teknologi yang digunakan diperusahaan, semakin tinggi partisipasi pengguna, dan semakin baik kemampun pengguna pada PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) maka akan meningkatkan kinerja

sistem informasi diperusahaan. Ini

tercermin dari jawaban responden yang menunjukkan bahwa indikator kinerja sistem informasi akuntansi mengenai kepuasan pemakaian sistem informasi

(10)

akuntansi mendapatkan skor paling tinggi, sehingga dengan adanya teknologi yang canggih, partisipasi pengguna yang tinggi dan kemampuan pengguna tinggi dalam

menggunakan sistem yang ada di

perusahaan dapat meningkatkan

kepuasaan pengguna karena mampu meningkatkan sistem dan menghasilkan informasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan manajer dalam pengambilan keputusan.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa, Kecanggihan Teknologi Informasi secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas variabel Kecanggihan Teknologi Informasi yaitu 0,006 < 0,05. Hal ini menginteprtasikan

bahwa semakin tinggi kecanggihan

teknologi informasi maka dapat

meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.

Partisipasi Pengguna secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai probilitas variabel Partisipasi Pengguna yaitu 0,019 < 0,05. Hal ini menginteprtasikan bahwa semakin tinggi

partisipasi pengguna maka dapat

meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.

Kemampuan Pengguna secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai probilitas variabel Kemampuan Pengguna yaitu 0,002 < 0,05 . Hal ini menginteprtasikan bahwa semakin tinggi

Kemampuan Pengguna maka dapat

meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.

Secara simultan Kecanggihan

Teknologi Informasi, Partisipasi

Pengguna, dan Kemampuan Pengguna mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. PLN Singaraja.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis bermaksud memberikan

saran yang diharapkan dapat berguna sebagai bahan pertimbangan kedepannya. Bagi perusahaan yaitu bagi PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) untuk dapat lebih meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi sebaiknya para pemakai sistem lebih mengekspresikan bagaimana sistem seharusnya sesuai dengan kebutuhan.

Pokok penelitian ini adalah tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja SIA, namun dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan tiga faktor. Bagi penelitian selanjutnya disarankan

dapat meneliti faktor lain yang

berpengaruh terhadap kinerja SIA, seperti

pengalaman kerja, ukuran orgaisasi,

partisipasi manajemen dan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Alannita, Putu dan Suaryana, Gusti. 2014. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi pada

Kinerja Individu. E-Jurnal

Akuntansi. Universitas Udayana. Bali.

Acep Komara. 2005. Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi, SNAVIII, Solo.

Edison, H.J., Levine. R., Ricci, L., & Sløk, T. 2002. International financial

integration and economic

growth,National Bureau of

Economic Research Working Paper Series, No. 9164.

Ghozali, Imam.2002. Aplikasi Analisis Multivariance dengan Program

SPSS.Semarang: Badan

Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

SPSS. CetakanIV. Semarang :

UNDIP

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

(11)

Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Nugerahamawati, Astuti. 2013. Pengaruh

Partisipasi Pemakai Sistem

Informasi, Kemampuan Pemakai

Sistem Informasi, Ukuran Organisasi terhadap Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi dengan Kompleksitas

Tugas sebagai Variabel Moderating

(Studi Pada Pt. Pln (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten).

Universitas Pasunda. Bandung.

Dowload http//www.google.com

Rachmawati, Ike Kusdyah, 2008.

Manajemen Sumber Daya Manusia, EdisiPertama, Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1. Analisis Regresi Berganda
Tabel 2 . Uji Signifikansi Simultan

Referensi

Dokumen terkait

(4) Moralitas individu, efektivitas sistem pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, dan kesesuaian tugas berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial implementasi budaya Tri Hita Karana, efisiensi night auditor , dan kualitas tenaga kerja berpengaruh positif dan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, pemanfaatan teknologi informasi

Sedangkan hasil analisis jalur menunjukkan bahwa belanja modal dapat berpengaruh langsung ke kinerja (PDRB) dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari belanja modal

Tabel 1 menunjukkan persepsi pengguna informasi tentang efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer pada PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pertumbuhan jumlah nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di

Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini berpengaruh secara positif, artinya semakin tinggi pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang auditor, maka

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pengawasan keuangan secara parsial berpengaruh positif terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, (2) penerapan