• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Economica Vol 1 No 1.pdf (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Economica Vol 1 No 1.pdf (1)"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ECONOMICA

JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN PERBANKAN

Dewan Editorial:

Penasehat :

Dr. Yoyong Tachyani Drs., M.Si

H. Baban Ahmad Jihad. SB. Ar

Dewan Redaksi :

HMA. Wihermana Rustaman, SE.,MSI

Agoes Hari Edi Wibowo, SE., MM

Penyunting Penyelia :

Iwan R. Prawiranata, SE, MIB, MA, PhD

Dr. Janah Sojanah, M.Si

R. Hozin Abdul Fatah, SE.,MP

Redaksi Pelaksana :

Jajang Saeful Zaman, S.Kom.I., MM

Pemasaran : Hendi Sobari, SE., MM

Wahdan Budi Setiawan, SE., MM

Tata Usaha : Ridwan Hakiki, SE

(4)

ECONOMICA

JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN PERBANKAN

Pengantar Redaksi

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan hidayah yang diberikan kepada kita. Hanya dengan kekuasaanNyalah ECONOMICA dapat terbit pada edisi perdana. Selanjutnya kami akan menerbitkan secara berkala, 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan bulan Nopember, setiap tahunnya.

Pada penerbitan volume 1. No. 1, Mei 2016 ini kami menerbitkan 6 buah tulisan lmiah yang membahas aspek-aspek manajemen dan Keuangan seperti : Hubungan Penempatan Pegawai Dengan Prestasi Kerja Pegawai Pada UPTD Pendidikan Kecamatan Panumbangan, Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Lingkungan Hidup Tasikmalaya, Pengaruh Rasio Aktivitas Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Hidmat Pondok Pesantren Suryalaya, Upaya Peningkatan Kesejahteraan Desa Dengan Mengoptimalkan Fungsi Dan Peran Koperasi Di Kecamatan Pagerageung, Model Pemberdayaan Perempuan Miskin Perdesaan Melalui Pengembangan Kewirausahaan, Optimalisasi Lembaga Perbankan Syariah Dalam Pembiayaan Usaha Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Tasikmalaya.

Untuk keberlanjutan penerbitan jurnal ini kami menerima masukan artikel dari kalangan luar dan dalam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Semoga jurnal ini menjadi salah satu sarana bagi kita semua untuk membangun masa depan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah yang lebih baik.

(5)

DAFTAR ISI

DEWAN EDITORIAL ... i

PENGANTAR REDAKSI ... ii

DAFTAR ISI ... iii

HUBUNGAN PENEMPATAN PEGAWAI DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANUMBANGAN

Yoyong Tachyani ... 1-9

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TASIKMALAYA

Adi Robith Setiana ... 10-21

PENGARUH RASIO AKTIVITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP BESARNYA SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI HIDMAT PONDOK PESANTREN SURYALAYA

Asep Saeful Falah ... 22-28

UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DESA DENGAN

MENGOPTIMALKAN FUNGSI DAN PERAN KOPERASI DI KECAMATAN PAGERAGEUNG

Hendi Sobari ... 29-36

MODEL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN PERDESAAN MELALUI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

Agoes Hari Edy Wibowo ... 37-44

OPTIMALISASI LEMBAGA PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBIAYAAN USAHA KECIL MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Wahdan Budi Setiawan dan Erna Rusmiwati ... 45-58

(6)

1

HUBUNGAN PENEMPATAN PEGAWAI DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PANUMBANGAN

Yoyong Tachyani

___________________________________________________________________________

This study aims to determine: 1) Placement of employees in the District UPTD Panumbangan. 2) Achievement of employees working in the District UPTD Panumbangan. 3) The staffing relationship with employee job performance in UPTD Panumbangan District. The method used in this research is descriptive method, the type ofcase study. Tool for collecting data through observation and questionnaires with the number of respondents 17 respondents.

Techniques of data analysis with Spearman rank correlation

oefficient test, keofisien determination and hypothesis (t test). The results showed that: 1) The placement of an employee in the district UPTD 30.5 Panumbangan with poor classification. 2) Achievement of employees working in the District UPTD Panumbangan at 33.875 with poor classification. 3) The staffing relationship with employee job performance in the District UPTD Panumbangan have a strong relationship, this is evidenced by the Spearman rank correlation coefficient of 0.9939. Furthermore, to the level of closeness or Kd (Coefficient of Determination) of both relationship variables by 98.78% and the remaining 1.22% allegedly influenced by other factors that were not studied by the researchers. To test the hypothesis or

significance test with t distribution formula, the significant level of 95% or α = 0.05 with

degrees of freedom (df) obtained t value is greater than t table (11.066> 2.131), showed a positive and significant relationship yag placement of employees with employee job performance in UPTD Panumbangan District. This shows that the hypothesis is accepted it means verified.

Keywords: Employee Placement, Employee Job Performance

___________________________________________________________________________

PENDAHULUAN

Setiap organisasi atau institusi baik

pemerintah maupun swasta haruslah

memiliki kemampuan dalam berbagai

macam aspek dan merumuskan strategi dalam menghadapi perubahan yang terjadi di dalam organisasinya, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Tercapainya tujuan organisasi akan tergantung pada bagaimana

pegawai atau pegawai dalam

mengembangkan kemampuan baik di bidang manajerial, hubungan antar manusia maupun teknis operasional.

Sumber daya manusia yang tangguh sangatlah dibutuhkan dalam sebuah institusi pemerintah ataupun organisasi karena era globalisasi ini telah menuntut persaingan yang semakin kompleks. Oleh karena itu, organisasi membutuhkan orang-orang yang tangguh serta sanggup beradaptasi dengan cepat untuk setiap perubahan yang mungkin terjadi dan sanggup bekerja keras dengan

cara-cara yang baru dalam melaksanakan tugasnya.

Penempatan yang efektif dan efisien menjadi kewajiban pegawai yang bertugas menjalankan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia termasuk penempatan seseorang pekerja pada posisi tertentu sangat ditentukan oleh fungsi penempatan. Jika fungsi tersebut tidak dilaksanakan dengan baik maka dengan sendirinya akan berakibat fatal terhadap pancapaian tujuan organisasi.

Penempatan pegawai pada UPTD

Pendidikan Kecamatan Panumbangan

dilakukan berdasarkan pengalaman dan latar belakang pendidikan pegawai namun masih ada pegawai yang menempati bidang pekerjaannya tidak sesuai dengan harapan

UPTD Pendidikan Kecamatan

Panumbangan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

(7)

2 Pegawai dengan Prestasi Kerja Pegawai

pada UPTD Pendidikan Kecamatan

Panumbangan”.

STUDI PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Penempatan tenaga kerja merupakan suatu usaha untuk menyalurkan kemampuan sumber daya manusi sebaik-baiknya dengan jalan menempatkan karyawan yang tepat atau jabatan yang paling sesuai. Menurut Schuler dan Jackson (1997: 45) menyatakan bahwa penempatan karyawan berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dipegangnya berdasarkan pada kebutuhan jabatan dan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan kepribadian karyawan tersebut.

Penempatan tenaga kerja menurut Siswanto (2010: 68) adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang

telah ditetapkan, serta mampu

mempertanggungjawabkan segala resiko

dan kemungkinan-kemungkinan yang

terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggungjawabnya.

Komaruddin (dalam Edwin B. Flippo, 1990: 58) mengemukakan bahwa untuk memenuhi prosedur penempatan personalia harus memenuhi prosedur penempatan, personalia harus memenuhi tiga buah pernyataan pendahuluan:

1. Harus ada wewenang untuk penempatan personalia yang datang dari daftar

permintaan personalia yang

dikembangkan melalui analisis beban kerja dan analisis tenaga kerja.

2. Orang yang bertugas dalam penempatan harus mempunyai standar personalia yang digunakan untuk membandingkan calon pekerja. Standar ini dikemukakan

oleh spesifikasi jabatan yang

dikembangkan melalui analisa jabatan. 3. Petugas harus mempunyai pelamar

pekerjaan yang akan diseleksi untuk ditempatkan.

Menurut Siswanto prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya

(Siswanto, 2010: 67). Tujuan penilaian prestasi kerja bagi perusahaan menurut Hasibuan (2007: 115) adalah:

1. Sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan yang digunakan untuk

promosi, demosi, pemberhentian dan penetapan besarnya balas jasa.

2. Sebagai prediksi sejauh mana karyawan

tersebut dapat sukses dalam

pekerjaannya.

3. Untuk mengevaluasi efektifitas kegiatan didalam perusahaan.

4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan efektifitas jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya kepengawasan, kondisi kerja serta peralatan kerja.

5. Sebagai indikator untuk menemukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang berada dalam organisasi.

6. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.

7. Sebagai alat untuk mendorong para atasan untuk mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat dan kebutuhan-kebutuhannya.

8. Agar dapat melihat kekurangan dan

kelemahan dimasa lampau dan

meningkatkan kemampuan karyawan. 9. Sebagai kriteria dalam menentukan

seleksi dan penempatan.

10.Sebagai alat untuk memperbaiki dan mengembangkan kecakapan karyawan.

11.Sebagai dasar memperbaiki dan

mengembangkan uraian pekerjaan

(8)

3 yaitu kualitas, kuantitas, dan ketepatan

waktu.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif, yang terdiri dari dua variabel yaitu penempatan pegawai sebagai variabel independen dan prestasi kerja sebagai variabel dependen.

Jenis penelitian yang digunakan adalah

study kasus. Menurut Sugiyono (2007)

menyatakan bahwa: “study kasus adalah

suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala

tertentu”.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek dan objek penelitian. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data primer diperoleh melalui : Observasi, Wawancara, dan Quisioner. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Metode yang

digunakan dalam pengumpulan data

sekunder diperoleh melalui: Studi

dokumentasi dan Studi kepustakaan.

Yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pegawai UPTD

Pendidikan Kecamatan Panumbangan

Kabupaten Ciamis yang berjumlah 17 orang yang tersebar pada masing- masing bagian.

Untuk memudahkan menganalisi data dalam penelitian ini, maka variabel yang dioperasionalkan sebagai berikut:

Tabe 1.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator

Penempatan

Variabel Definisi Indikator jawab yang

diberikan padanya.

Sumber : - Rivai (2004)

- Anwar Prabu Mangkunegara (2010)

Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrument penelitian maka digunakan uji validitas dengan menggunakan rumus

Pearson Product Moment sebagai berikut (Sugiyono, 2007) :

Dari hasil korelasi tersebut selanjutnya dihitung dengan koefisien korelasi pada tabel taraf kesalahan 5% Setelah itu dapat diketahui valid atau tidaknya instrumen. Apabila hasil perhitungan rhitung > nilai r tabel,

berarti butir soal dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Sebaliknya bila hasil dari perhitungan

koefisien korelasi ≤ nilai tabel, berarti butir

tersebut tidak valid (Suharsimi Arikunto, 2010).

Reliabilitas menunjukkan pada

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010). Untuk mengetahui reliabilitas

penelitian ini menggunakan rumus

Spearman Brown adalah sebagai berikut :

(9)

4 Jika r11 > r tabel berarti reliabel

Jika r11< r tabel berarti tidak reliabel

Dalam menentukan reliabel atau tidaknya instrumen dilakukan dengan cara menganalisis harga r11 dengan r tabel

Pearson Product Moment pada taraf

signifikan 5%. Apabila r11 > dari r tabel

maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk mengambil data.

Untuk mendeskripsikan

masing-masing variabel, yaitu variabel X (Penempatan Pegawai) dan variabel Y (Prestasi Kerja) dengan skala ukur ordinal dan untuk mencari hubungan antara variabel X dan Y menggunakan korelasi Rank Sperman (rs), maka langkah kerjanya adalah sebagai berikut:

1). Menghitung Rentang, dihitung dengan menggunakan rumus :

R = DB – DK ...(Bedjo Siswanto, 2007)

Dimana : DB = Data Terbesar DK = Data Terkecil 2). Menentukan banyak kelas interval

(BK = 1 + (3,3) log n); ...(Bedjo Siswanto, 2007) Dimana: n adalah ukuran sampel 3). Menentukan panjang kelas

menggunakan rumus:

P = Banyak KelasRentang

…(Bedjo Siswanto, 2007)

4). Membuat distribusi frekuensi komulatif; 5). Menghtung Median (Me), dihitung

dengan menggunakan rumus:

I pinggir kelas atas dari inteval dimana median dihitung I = Interval kelas

6). Menghitung Standar Deviasi untuk Median (SDMe), dihitung dengan menggunakan rumus:

dibuat sekala penafsiran (Bedjo Siswanto, 2007) sebagai berikut:

Sangat baik Untuk mengetahui besarnya hubungan variabel penempatan pegawai (X) dengan variabel prestasi kerja (Y), dimana kedua variabel berskala ordinal (rangking) dengan menggunakan analisis non parametrik,

khususnya koefesien korelasi Rank

Spearman (Rs). Setelah angket kuesioner

terkumpul maka langkah selanjutya adalah: 1). Menentukan peringkat (rangking) hasil

observasi masing-masing variabel (X dan Y).

2). Menghitung korelasi antara variabel X dengan variabel Y dengan menggunakan rumus :

perbedaan rangking X dengan rangking Y

3). Membuat klasifikasi penafsiran atas nilairs

(10)

5 Sumber : Sugiyono (2012)

4). Menghitung koefisien determinasi (rs2), dengan menggunakan rumus :

Kd = rs2 x 100% ...(Sugiyono, 2012)

Dalam penelitian ini digunakan

signifikasi α = 0,05 dan menggunakan

Dengan kriteria pengujian menurut Bedjo Siswanto (2007) sebagai berikut:

Ho diterima jika thitung < ttabel

Ha diterima jika thitung > ttabel

PEMBAHASAN

Pengujian validitas instrumen

digunakan dengan menggunakan rumus

Pearson Product Moment dan pengujian reliabilitas menggunakan rumus Spearman

Brown. Hasil pengujian validitas dan

reliabilitas yaitu sebagai berikut:

a. Uji validitas dan uji reliabilitas

Tabel. 4.6

Uji Validitas Kuesioner Variabel Penempatan Pegawai (X)

Ite m Nilai r

Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS V.16 (2013)

Tabel 4.7

Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Penempatan Pegawai (X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.825 10

Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS V.16 (2013)

Tabel 4.8

Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja (Y)

Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS V.16 (2013)

Tabel. 4.6

(11)

6

b. Penempatan pegawai yang ada di UPTD Pendidikan Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis

Berdasarkan hasil data quesioner

atas jawaban responden tentang

Penempatan Pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan Panumbangan yang diolah dan dihitung dengan menggunakan bantuan

software SPSS 16.0 selanjutnya dibuat klasifikasi penafsiran atas hasil tersebut sehingga dapat disimpulkan dan diketahui hal hal sebagai berikut :

Statistics

Penempatan Pegawai (X)

N Valid 17

Missing 0

Median 28.00

Std. Deviation 4.120

Minimum 20

Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS V.16 (2013)

Dari hasil data statistics di atas selanjutnya dibuat skala penafsirannya dan dihitung untuk disesuaikan sebagai berikut :

Sangat baik

Skor min + 3 SDMe

Baik

Skor min + 2 SDMe

Kurang baik

Skor min + 1 SDMe

Tidak baik

Hasil perhitungan diketahui : 20 + 3 (4,12) = 32,36

20 + 2 (4,12) = 28,24 20 + 1 (4,12) = 24,12

Dari hasil perhitungan di atas sehingga dapat diketahui tanggapan responden terhadap Penempatan Pegawai di

UPTD Pendidikan Kecamatan

Panumbangan Kabupaten Ciamis diperoleh Median (Me) untuk penempatan Pegawai (X) sebesar 28 berada pada klasifikasi Kurang Baik hal ini menunjukan bahwa proses penempatan pegawai dilingkungan UPTD Pendidikan kecamatan Panumbangan

secara keseluruhan kurang baik hal ini disebabkan karena masih terdapat pegawai yang menempati bidang pekerjaannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan pegawai yang dimilikinya berdasarkan pengalaman yang diperolehnya.

c. Prestasi kerja pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan

Panumbangan Kabupaten Ciamis

Berdasarkan hasil data quesioner atas jawaban responden tentang Prestasi Pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan Panumbangan yang diolah dan dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 selanjutnya dibuat klasifikasi penafsiran atas hasil tersebut sehingga dapat disimpulkan dan diketahui hal hal sebagai berikut :

Statistics

Penempatan Pegawai (X)

N Valid 17

Missing 0

Median 28.00

Std. Deviation 4.636

Minimum 23

Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS V.16 (2013)

Dari hasil data statistics di atas selanjutnya dibuat skala penafsirannya dan dihitung untuk disesuaikan sebagai berikut :

Sangat baik

Skor min + 3 SDMe

Baik Skor min + 2 SDMe

Kurang baik

Skor min + 1 SDMe

Tidak baik

Hasil perhitungan diketahui : 20 + 3 (4,63) = 33,89

20 + 2 (4,63) = 29,26 20 + 1 (4,63) = 24,63

(12)

7

UPTD Pendidikan Kecamatan

Panumbangan Kabupaten Ciamis diperoleh Median (Me) untuk Prestasi Pegawai (Y) sebesar 28 berada pada klasifikasi Kurang Baik hal ini menunjukan bahwa prestasi pegawai dilingkungan UPTD Pendidikan

kecamatan Panumbangan secara

keseluruhan kurang baik hal ini disebabkan karena kurangnya keahlian pegawai yang dimilikinya, maka berdampak dari penempatan pegawai yang tidak maksimal dalam bidang pekerjaannya atau tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan pegawai yang dimilikinya berdasarkan pengalaman yang diperolehnya.

d. Hubungan antara penempatan pegawai dengan prestasi kerja pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan Panumbangan Ciamis

1. Hasil Perhitungan Analisis Rank Spearman (rs)

Berdasarkan hasil tanggapan responden atas Penempatan Pegawai (Variabel X) dan Prestasi Pegawai (Variabel Y) maka selanjutnya dapat dilihat hasil perhitungan Analisis Korelasi Rank Spearman (rs)

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS V.16 (2013)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis Korelasi Rank Spearman (rs) maka dapat diketahui nilai Rank Spearman (rs) sebesar

0,753 selanjutnya dibuat klasifikasi

penafsiran untuk mengetahui klasifikasi hubungannya sebagai berikut:

0,80 – 1,000 = Sangat Kuat berarti bahwa Hubungan antara Penempatan Kerja dengan Prestasi Kerja pegawai adalah Kuat hal ini karena nilai rs terletak diantara

0,60 – 0,799 = Kuat .

2. Koefesien Determinasi (Kd)

Selanjutnya setelah nilai rs diketahui

maka selanjutnya dihitung Koefesien Determinasi (Kd) sebagai berikut :

Kd = rs2 x 100%

= 0,7532 x 100%

= 0,5670 x 100% = 56,70%

Berdasarkan hasil perhitungan derajat determinasi antara Penempatan Pegawai dengan Prestasi Pegawai adalah sebesar 56,70 % hal ini menunjukan bahwa tingkat keeratan antara Penempatan Pegawai dengan Prestasi Pegawai sebesar 56,70% dan sisanya sebesar 43,30 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui dalam penelitian ini.

3. Uji Hipotesis

(13)

8

2,131. Dengan kriteria pengujian sebagai berkut :

Ho diterima jika thitung < ttabel,

Ha diterima jika thitung > ttabel

Dengan demikian bahwa thitung 4,431 > ttabel

2,131 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan perhitungan di atas, maka Penempatan Pegawai mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi kerja pegawai UPTD Pendidikan

Kecamatan Panumbangan Kabupaten Tasikmalaya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Bahwa penempatan pegawai pada UPTD Pendidikan Kecamatan Panumbangan pada klasifikasi kurang baik, hal ini diperoleh dari hasil penelitian dilapangan yang menunjukan angka

Median (Me) untuk penempatan

Pegawai (X) sebesar 30,5 pada

klasifikasi kurang baik. Oleh karena itu bahwa proses penempatan pegawai di

lingkungan UPTD Pendidikan

Kecamatan Panumbangan secara

keseluruhan kurang baik yang

disebabkan karena masih terdapat

pegawai yang menempati bidang

pekerjaannya belum sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan pegawai yang dimilikinya berdasarkan pengalaman yang diperolehnya.

2. Bahwa prestasi kerja pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan Panumbangan, dari hasil perhitungan di atas diperoleh Median (Me) untuk Prestasi Pegawai (Y) sebesar 33,875 berada pada klasifikasi kurang baik, disebabkan kurangnya keahlian pegawai yang dimilikinya, penempatan pegawai yang

tidak maksimal dalam bidang

pekerjaannya atau karena belum sesuai

dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan pegawai yang dimilikinya

berdasarkan pengalaman yang

diperolehnya.

3. Selanjutnya hubungan penempatan

pegawai (Variabel X) dengan prestasi kerja pegawai (Variabel Y) menunjukan koefesien korelasi nilai Rank Spearman

(rs) sebesar 0,9939 berada pada

klasifikasi sangat kuat, berarti bahwa hubungan antara penempatan kerja dengan prestasi kerja pegawai adalah sangat kuat, karena nilai rs terletak

diantara 0,80 – 1,00 = sangat kuat. Selanjutnya diketahui tingkat keeratan atau Kd (Koefesien Determinasi) dari kedua hubungan variabel tersebut adalah sebesar 98,78% dan sisanya sebesar 1,22% diduga dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Dan

mempunyai hubungan positif dan

signifikan, hal ini ditujukan dengan Nilai thitung 11,066 > ttabel 2,131 maka H0

ditolak dan Ha diterima.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka berikut ini hal-hal yang perlu diusulkan sebagai bahan rekomendasi guna meningkatkan prestasi pegawai menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang:

1. Hasil penempatan pegawai yang kurang baik, disarankan supaya penempatan

pegawai di UPTD Pendidikan

Kecamatan Panumbangan sesuai bidang dan keahlian yang di milikinya juga. Proses penempatan yang baik dan benar

akan membuat pegawai memiliki

semangat dalam bekerja, karena bidang yang digelutinya merupakan suatu hal yang di kuasai dengan baik.

2. Hasil prestasi kerja pegawai kurang baik, disarankan supaya prestasi kerja di

UPTD Pendidikan Kecamatan

Panumbangan lebih baik, diharapkan dengan penempatan pegawai yang baik maka prestasi kerja pegawainya pun akan lebih baik lagi.

3. Hubungan penempatan pegawai

(14)

9 berarti penempatan pegawai mempunyai

hubungan yang kuat dengan prestasi kerja, diharapkan untuk penempatan kerja dimasa yang akan datan harus sesuai dengan keahliannya masing-masing sehingga dapat diperoleh prestasi kerja yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Games, E. Faustino. 1997. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Andi

Offset: Jakarta.

Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Mangkunegara, A. Prabu. 2010. Manajemen

Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Riduwan. 2011. Dasar-Dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Salfinah, Silvi. 2010. Hubungan

Penempatan Karyawan Dengan Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Boma Bisma Indra Pasuruan. Fakultas Spikologi: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Schuler, Randall S, Jackson, Susan E. 1997.

Manajemen Sumber Daya

Manusia Menghadapi Abad

ke-21. Edisi Keenam Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen SDM. Bumi Aksara: Jakarta Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis.

(15)

10

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya

Adi Robith Setiana

___________________________________________________________________________

This research aims to know 1. the employees’ motivation of Environmental Office

Tasikmalayadistrict. 2. Employees’ performance of Environmental Office Tasikmalaya district.

3. the influence of motivation on employees’ performance Environmental Office Tasikmalaya

district.

This research is using descriptive method with correlative approach. The data used are primary and secondary data. Sample location is determined by accidentally while the sample of respondents who used total sampling 25 respondents. The data were then analyzised descriptive and to look for influence are analyzed using simple linear regression analysis model that operation using SPSS Versi.20.0

This research result It can be concluded that 1) motivation carried Environment Office in Tasikmalaya district quite well. 2) the employees’ performance Environmental Office are

good running in Tasikmalaya District. Data calculations showed motivation cumulatively reached 953 means that variable included in both categories of criteria set (850-1050). the cumulative performance of employees reached 959 variables included in both categories of criteria set (850-1050). The influence of motivation (X) on employee performance (Y) obtained R Square of 73.9%, while the remaining 26.1% is influenced by other factors (ceteris paribus). The calculation result obtained ttabel hypothesis test (t =count 8.076> ttable = 1.714). Because

tcount ttable showed that motivation has a positive and significant influence on employee

performance.

Keywords: Motivation, Employee Performance

___________________________________________________________________________

PENDAHULUAN

Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS). Karena itu, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional yakni mewujudkan masyarakat madani dan

taat hukum, berperadaban modern,

demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi, diperlukan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara yang bertugas menjadi abdi negara dan abdi masayarakat (Rahmat Galih, 2013:1). Pegawai Negeri Sipil berkedudukan sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

professional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan pembangunan kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 tentang (ASN) Aparatur Sipil Negara. Oleh Karena itu agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka pembinaan pegawai diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung jawab, disiplin serta wibawa sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat.

Setiap organisasi pemerintah

(16)

11 sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan

sumber daya manusia tidak lepas dari faktor pegawai yang diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi pemerintah.Pegawai merupakan kekayaan atau asset utama organisasi dan mempunyai peran yang strategis didalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendalian aktivitas organisasi. Demi tercapainya tujuan organisasi, pegawai memerlukan motivasi untuk bekerja lebih rajin. Melihat pentingnya pegawai dalam organisasi, dengan demikian diperlukan perhatian lebih serius terhadap tugas yang dikerjakan pegawai sehingga tujuan organisasi tercapai.

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Tasikmalaya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang

berwenang dalam melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah dalam bidang

penyelanggaraan pananganan urusan

lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Kantor Lingkungan Hidup memegang amanah besar dalam menjaga kualitas lingkungan dalam upaya menjaga

keberlangsungan pembangunan yang

berkelanjutan. Sebagai suatu badan yang bertugas mengkoordinasikan pengolahan

lingkungan hidup di Kabupaten

Tasikmalaya maka Kantor Lingkungan Hidup berperan mensinergikan seluruh program dan kegiatan Stakeholder dalam kaitan pengolahan lingkungan hidup di Kabupaten Tasikmalaya.

Berikut ini adalah daftar nama dan capaian kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2014:

Tabel 1.1

Daftar Nama dan Capaian Kinerja OPD Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

No. Nama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Presentase

1 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan daerah 98,20%

2 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga 98,04%

3 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 97,56%

4 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 96,34%

5 Dinas Bina Marga dan Pengairan 95,30%

6 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 94,25%

7 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 89,22%

8 Sekretariat Daerah 87,20%

9 Kantor Penelitian dan Penggembangan 87,19%

10 Dinas Pariwista dan Kebudayaan 87,15%

11 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 86,11%

12 Dinas Pendidikan 86,50%

13 Dinas Perhubungan 86,40%

14 Dinas Pertambangan dan Energi 85,30%

15 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 84,50%

16 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan 84,40%

17 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 84,50%

18 Dinas Tata Ruang dan Permukiman 83,72%

19 Inspektorat 82,62%

20 Kantor Kesatuan Bangsa dan Pelindungan Masyarakat 80,03%

21 Kantor Lingkungan Hidup 70,11%

(17)

12

No. Nama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Presentase

23 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 69,20%

24 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 67,30%

25 Dinas Koprasi Perindustrian dan Perdagangan 64,20%

26 Satuan Polisi Pamong Praja 63,10%

27 Sekretariat Komisi Pemilihan Umum 62,20%

28 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 61,30%

29 Rumah Sakit Umum Daerah 60,50%

(Sumber: Bid. Pengembangan Kepegawain Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Daerah (BKPLD) Kabupaten Tasikmalaya, 2014)

Berdasarkan tabel 1.1. Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya berada pada urutan ke 21 dari 29 dinas atau badan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, dengan capaian kinerja sebesar 70,11% sehingga dapat dikatakan belum mencapai kriteria ideal, (<100%). Capaian kinerja

tersebut menggambarkan bahwa ada

beberapa permasalahan terkait hasil capaian kinerja pada Kantor Lingkunga Hidup (KLH) kabupaten Tasikmalaya.

Dalam mengukur kinerja pegawai pada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya, peneliti menggunakan

Rekapitulasi Penilaian Kinerja pegawai.

Tabel 1.2

Hasil Penilaian Kinerja Pegawai pada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya

Kriteria Bulan (orang)

Mei Juni Juli Agustus

Sangat tinggi 12 11 9 12

Tinggi 11 12 7 13

Sedang 2 2 7 0

Rendah 0 0 2 0

Sangat rendah 0 0 0 0

Jumlah 25 25 25 25

(Sumber : Rekapitulasi penilaian Kinerja Pada Bulan Mei-Agustus 2014)

Keterangan :

1. Sangat Baik 86% - 100%

2. Baik 71% - 85%

3. Cukup Baik 57% - 70%

4. Kurang Baik 31% - 56%

5. Sangat Tidak Baik ≤ 27%

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat hasil rekapitulasi penilaian kinerja pegawai selama empat bulan priode Mei – Agustus tahun 2014. Unsur penilaian kinerja pada

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya terdiri dari tiga indikator capaian kinerja yaitu, pelaksanaan tugas pokok, pelaksanaan tugas tambahan dan ketepatan waktu penyampaian laporan harian. Berdasarkan hasil tersebut dapat di

lihat bahwa kinerja Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya mengalami fluktuasi. Pegawai dengan kinerja tinggi mengalami penurunan pada bulan Juli. Kinerja tinggi terjadi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan Juli, hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kinerja pegawai.

(18)

13 aparatur negara yang bertugas memberikan

pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah

dan pembangunan. Kedudukan dan

perannya yang sangat penting menyebabkan pegawai senantiasa dituntut agar memiliki kesetian dan ketaatan penuh dalam

menjalankan tugas-tugasnya dan

memusatkan seluruh perhatian serta menggerakan sumberdaya dan tenaga secara maksimal.

Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri pegawai untuk mencapai suatu tujuan. Seorang pegawai akan melakukan tugasnya dengan baik jika ada dorongan dari dalam dirinya. Dorongan itu akan timbul jika seseorang mempunyai kebutuhan untuk dipenuhinya, misalnya kebutuhan untuk mencapai kesuksesan, kebutuhan untuk dapat bersosialisasi dengan pegawai lainnya

dan kebutuhan untuk memperoleh

kekuasaan (Mulyanto dan Dyah Widayati, 2011:1).

Selanjutnya menurut Malayu S.P Hasibuan (2007:141)

“motivasi penting karena motivasi

adalah hal yang menyebabkan,

menyalurkan, dan mendukung

perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal”. Bahwa motivasi yang menjadi dasar utama bagi seseorang

memasuki berbagai organisasi adalah dalam rangka usaha orang yang bersangkutan memuaskan berbagai kebutuhannya, baik yang bersifat politik, ekonomi, sosial dan berbagai kebutuhan lainnya yang semakin kompleks.

Kemudian menurut Ninuk Setiawati (2014:1) mengemukakan bahwa:

“Faktor motivasi memegang peranan

yang amat penting dalam

meningkatkan kinerja pegawai.

Motivasi menjadi pendorong

seseorang melaksanakan suatu

kegiatan guna mendapatkan hasil yang terbaik.Oleh karena itulah tidak heran

jika pegawai yang mempunyai

motivasi kerja yang tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi pula.Untuk itu motivasi kerja pegawai perlu dibangkitkan agar pegawai dapat

menghasilkan kinerja yang terbaik.”

Kinerja merupakan salah satu faktor penting yang harus dicapai oleh setiap instansi termasuk pada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya, karena

kinerja merupakan cerminan bagi

kemampuan instansi dalam mengelola dan mengalokasikan pegawainya, oleh karena itu kinerja para pegawai mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi berlangsungnya kegiatan instansi dan berpengaruh bagi proses pencapaian tujuan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan motivasi dan kaitanya dengan kinerja pegawai dalam sebuah

penelitian yang berjudul “Pengaruh

Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya”

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang

masalah di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana motivasi pegawai Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya ?

2. Bagaimana kinerja pegawai Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya ?

3. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya ?

KERANGKA PEMIKIRAN

Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan kinerja para pegawai yaitu para pegawai membutuhkan motivasi yang baik agar dalam menjalankan setiap tugas dan pekerjaan yang diberikan

mereka dapat mengerjakan dengan

(19)

14 peningkatan kinerja yang akan mereka

capai.

Menurut David Mc. Clelland dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2011: 97 )

mengemukakan adanya tiga macam

kebutuhan manusia, yaitu:

1. Kebutuhan berprestasi (needs for achievement), yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Seorang pegawai

yang mempunyai kebutuhan akan

berpartisipasi tinggi cenderung untuk berani mengambil resiko. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik daripada

sebelumnya, selalu berkeinginan

mencapai prestasi yang lebih tinggi. 2. Kebutuhan untuk berkuasa (needs for

power), yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas dan untuk memiliki pengaruh orang lain.

3. Kebutuhan afiliasi (needs for afiliation), yaitu kebutuhan untuk berhubungan sosial, yang merupakan dorongan untuk berintekrasi dengan orang lain atau berada bersama orang lain, tidak mau

melakukan”.

Lebih lanjut David Mc. Clelland dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2011:

68), mengemukakan enam karakteristik orang yang mempunyai motif berprestasi tinggi, yaitu:

1. Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi.

2. Berani mengambil dan memikul resiko. 3. Memiliki tujuan yang realistik.

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuan. 5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit

dalam semua kegiatan yang dilakukan.

6. Mencari kesempatan untuk

merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

Selanjutnya menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2014: 9), mengemukakan bahwa kinerja merupakan :

“Hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya”. Dimana pada umumnya unsur -unsur yang mempengaruhi kinerja yang digunakan secara spesifik untuk PNS menggunakan Sasaran Kerja Pegawai (SKP), dengan dimensi antara lain; (1) Orientasi Pelayanan, (2) Integritas, (3) Komitmen, (4) Disiplin, (5) Kerjasama, dan(6) Kepemimpinan.

Menurut Keith Davis dalam Anwar

Prabu Mangkunegara (2011: 67-68)

mengemukakan bahwa:

“faktor yang mempengaruhi pencapaian

kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor (motivasi) yang mengemukakan bahwa motivasi terbentuk dari sikap seseorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja.Sikap mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal yang siap secara psikofik (siap secara mental, fisik, tujuan, dan situasi).

Untuk mengungkapkan adanya

keterkaitan antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, Victor Vroom dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2011: 122)

menyatakan hubungan motivasi terhadap kinerja yaitu:

“Bahwa seorang karyawan akan bersedia

melakukan upaya yang lebih besar apabila diyakini bahwa upaya itu akan berakibat pada penilaian kinerja yang baik dan bahwa penilaian kinerja yang baik akan berakibat pada imbalan yang lebih besar dari organisasi, seperti bonus yang lebih besar,

kenaikan gaji, serta promosi dan

kesemuanya itu memungkinkan yang

bersangkutan untuk mencapai tujuan

pribadinya”.

Anwar Prabu Mangkunegara

(20)

15 1. Kualitas kerja

Menunjukan kerapihan, ketelitian, keterkaitan hasil kerja dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan.Adanya

kualitas kerja yang baik dapat

menghindari tingkat kesalahan dalam penyelesaian suatu pekerjaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. 2. Kuantitas kerja

Menunjukan banyaknya jumlah jenis pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu sehingga efisiensi dan efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.

3. Tanggung jawab

Menunjukkan seberapa besar karyawan dalam menerima dan melaksanakan

pekerjaannya, mempertanggung

jawabkan hasil kerja serta sarana dan prasarana yang digunakan dan perilaku kerjanya setiap hari.

4. Kerja sama

Kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dengan karyawan yang lain secara vertikal dan horizontal baik didalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.

5. Inisiatif

Adanya inisiatif dari dalam diri anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan serta mengatasi masalah dalam pekerjaan tanpa menunggu perintah dari atasan atau

menunjukan tanggung jawab dalam

pekerjaan yang sudah kewajiban seorang

pegawai.”

Kemudian David Mc. Clelland dalam Anwar Prabu Mangkunegara (2011: 68) berpendapat bahwa:

“ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja”.

Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri pegawai untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan predikat terpuji.

Hasil penelitian yang dilakukan Mulyanto dan Dyah Widayati (2011:39), didapatkan hasil bahwa:

“Variabel motivasi kerja menjadi salah satu

faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan, jika tidak ada motivasi kerja dalam diri seseorang maka tidak akan ada dorongan dari dalam dirinya untuk bekerja dengan baik. Motivasi kerja menunjukkan pengaruh positif bahkan lebih dominan

terhadap kinerja karyawan”.

Hernowo Narwodo (2011), meneliti

“Pengaruh Motivasi Kerja terhadap kinerja

Pegawai Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Wonogiri” menunjukan bahwa

terdapat pengaruh signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri.

Berdasarkan uraian di atas maka paradigma kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

HIPOTESIS

Adapun hipotesis yang penulis tetapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

H0 : Motivasi tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya

Ha : Motivasi berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya

Dengan kriteria sebagai berikut :

Jika t hitung≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

Jika t hitung> t tabel, maka Ho ditolak dan Ha

(21)

16

METODE PENELITIAN 1 Jenis Penelitian

Jenis penelitiannya adalah studi

kasus yaitu “pengamatan atau

penyelidikan yang terarah atau terfokus untuk mendapatkan keterangan terhadap suatu persoalan tertentu dan dibatasi oleh

kasus, lokasi, tempat dan waktu” (Daniel,

2003: 35). Dengan demikian, maka hasil

dari penelitian ini tidak bisa

digeneralisasikan, hanya berlaku untuk lokasi yang mempunyai karakteristik yang sama.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan

metode yang digunakan untuk

menganalisis data-data yang tersedia dan diolah sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan hubungan antar fenomena yang diteliti.

2 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2012:80)

“populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. lebih lanjut Suharsimi

Arikunto (2013:173) : menyatakan bahwa

“Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”.

Menurut Sugiyono (2012:81),

“Sampel adalah sebagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Penentuan jumlahnya

berdasarkan besar kecilnya populasi”.

Selanjutnya menurut Sugiyono

(2012:85), mengemukakan “Apabila

jumlah sampelnya kecil, kurang dari 30 orang sebaiknya menggunakan sampel jenuh, yaitu semua populasi dijadikan

sampel penelitian”. Berdasarkan pendapat tersebut maka teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yang berjumlah 25 orang .

3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek dan objek penelitian. Data primer diperoleh melalui :

a. Studi lapangan (observasi)

Pengumpulan data dengan terjun

langsung kelapangan untuk

mendapatkan data dengan melakukan pengamatan terhadap obyek yang akan dituju atau diteliti.

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh

informasi dari terwawancara

(interviewer) (Arikunto, 2013:198). Metode ini dilakukan dengan cara tanya

jawab secara langsung kepada

responden yang akan diteliti

berdasarkan kriteria-kriteria dalam penelitian.

c. Kuesioner

Menurut Arikunto (2013:194)

kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Data kemudian dapat diolah dan dianalisis

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan.

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen Sugiyono (2012:137). Data sekunder diperoleh melalui :

a. Studi Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari intern Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya dengan caramembaca, mempelajari dan menganalisis data yang berhubungan dengan masalah penelitian.

b. Studi Kepustakaan

(22)

17

4 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan uji validitas dengan menggunakan korelasi person

product moment yaitu dengan cara

mengkorelasikan skor setiap item

pertanyaan dengan skor totalnya dengan rumus sebagai berikut

Suharsimi Arikunto (2013 :213)

Keterangan :

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙maka butir soal valid

Jika 𝑟𝑥𝑦 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi dari suatu variabel. Butir pertanyaan dalam variabel dikatakan reliabel atau terpercaya apabila jawaban responden adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ r tabel

Untuk menentukan reliabilitasnya peneliti menggunakan Software statistik yakni SPSS V. 20.0. Rumus yang digunakan untuk mengujinya adalah cronbach alpha

(Suharsimi Arikunto 2013:221), yaitu sebagai berikut :

Keterangan : r11

= Reliabilitas instrumen yang dicari

K

=

Banyaknya butir

pertanyaan atau banyaknya soal r11tabel, maka instrumen tidak reliabel.

Jika nilai Cronbach Alpha > nilai r11tabel, maka instrumen reliabel.

5 Tenik Analisis Data

1. Pengukuran Instrumen Penelitian Menurut Riduwan (2011: 20) menyatakan bahwa :

“Dalam menyusun instrumen penelitian,

harus mengetahui dan paham tentang jenis skala pengukuran yang digunakan dan tipe-tipe skala pengukuran agar instrumen bisa diukur sesuai apa yang hendak diukur dan bisa dipercaya serta reliabel (konsisten)

terhadap permasalahan instrumen

penelitian”.

Dalam menganalisa data, maka variabel-variabel yang digunakan diukur dengan skala model Rating Scale. Menurut

Sugiyono (2010:141) “Model rating scale

lebih flexsibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk

mengukur status sosial ekonomi,

kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan, dan lain-lain”. Data yang berhasil dikumpulkan dari kuisioner selanjutnya diukur menggunakan bentuk instrumen rating scale.

a) Untuk mendeskripsikan masing-masing variabel X (motivasi), dan Y (kinerja) dianalisis secara deskriptif dengan mengikuti langkah kerja sebagai berikut : 1) Presentase dan Skoring

(23)

18 X =𝑓

𝑛 x 100

Sujana (2000: 76)

Dimana : X = Jumlah presentase jawaban

f = Jumlah jawaban atau frekuensi

n = Jumlah responden

2) Nilai jenjang Interval

Setelah diketahui hasil kuesioner dengan presentase dan skoring maka dapat ditentukan intervalnya (Sujana, 2000:79) yaitu sebagai berikut:

NJI= Nilai Tertinggi −nilai Terendah

Jumlah Kriteria Pertanyaan ...

Sujana (2000: 79) Keterangan :

NJI = Nilai jenjang interval yaitu interval untuk menentukan

b) Uji Asumsi

1) Uji Normalitas Data

Sebelum dilakukan uji normalitas distribusi data mentah yang berupa data ordinal ditransformasikan menjadi data interval dengan menggunakan Method Sucsesive Interval (MSI). Selanjutnya untuk mengolah data dari hasil penelitian yaitu dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Analisis tersebut menggunakan paket program SPSS.V.20. Sebelum analisis regresi linear sederhana digunakan uji normalitas.

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent dan variabel independent

keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ridwan dan Akdon, 2007:25). Adapun rumus yang digunakan

adalah Chi Square (χ2) yang

komputerisasinya menggunakan SPSS

V.20.0( Sugiyono, 2014:107)

Keterangan :

X2 = Harga Chi Kuadrat yang dicari

Fo = Frekuensi yang ada (frekuensi observai atau frekuensi

dengan keadaan)

Fe = Ferekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori.

Kriteria pengujian:

a) Jika nilai χ 2 hitung < nilai χ2 tabel, maka

Ho diterima dan Ha ditolak.

b) Jika nilai χ2 hitung > nilai χ2 tabel, maka

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2) Uji Linearitas

Uji linieritas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah masing-masing

variabel yang dijadikan prediktor mempunyai hubungan yang linier atau tidak terhadap variabel terikatnya. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis varians/ANOVA. Pada analisis ini dihitung harga F berdasarkan harga tabel. Jika harga Fhitung lebih besar daripada harga tabel,

berarti linieritasnya signifikan, begitu sebaliknya jika harga Fhitung lebih kecil

daripada harga Ftabel maka linearitasnya

tidak signifikan. Kriteria keputusan

liniaritas juga didasarkan atas signifikasi (α hitung), apabila α hitung lebih kecil dari

taraf signifikasi yang ditentukan yaitu 5 %, berarti linieritasnya signifikan.

c) Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X (motivasi) terhadap variabel Y (kinerja) dianalisis dengan regresi linier sederhana yang komputasinya menggunakan SPSS.V.20 model yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ŷ= a + bX + ε

Keterangan :

X X

= Subjek pada variabel

independen yang mempunyai nilai tertentu (motivasi)

Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan (kinerja)

a = Konstanta (besarnya Y pada saat X = 0)

𝑋2

𝑘

𝑖=1

(𝑓0 − 𝑓𝑒 )2

(24)

19

b = Koefisien arah regresi yang menunjukan seberapa besar pemberian motivasi

ε = Cateris paribus

6 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh nyata motivasi terhadap kinerja pegawai Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya dianalisis dengan

menggunakan Uji t, pada tingkat kenyakinan 95% atau ἀ = 0,05 % dan dk

= (n -2), yang komputasinya

menggunakan SPSS.V.20 rumus yang digunakan sebagai berikut :

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika thitung ≤ t tabel, maka Ha diterima dan Ho

ditolak.

Jika thitung > t tabel, maka Ha ditolak dan Ho

diterima.

HASIL PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan setelah melakukan penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan

responden mengenai variabel motivasi diperoleh dari 25 responden secara keseluruhan mendapat skor 953 dengan presentase 953/1025 x 100% = 92,97%.

Maka motivasi pegawai Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya tergolong baik.

2. Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden mengenai variabel Kinerja diperoleh dari 25 responden secara keseluruhan mendapat skor 953 dengan

presentase 959/1025 x 100% = 93,56%.

Maka kinerja pegawai Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya tergolong baik.

3. Pengaruh motivasi (X) dengan kinerja (Y) pegawai pada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya sebesar 86 persen, sisanya sebesar 14 persen dipengaruhi oleh faktor lain (ceteris

paribus), koefisien determinasi R2

sebesar 73,9 persen, sisanya sebesar 26,1 persen dipengaruhi oleh faktor lain

(ceteris paribus).

SARAN

Berdasarkan pada kesimpulan dapat disarankan sebagai berikut :

1. Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya (KLH), agar

mempertahankan dan terus meningkatkan motivasi kerja pegawainya dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berafiliasi

yang merupakan dorongan untuk

berinteraksi dengan orang lain dan

kebutuhan untuk berkuasa yang

merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai keinginan yang sesuai dengan yang diharapan seperti pemberian

penghargaan bagi pegawai yang

berprestasi dan sanksi bagi pegawai yang kurang berprestasi, dalam menciptakan motivasi kerja

2. Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten

Tasikmalaya (KLH), agar

mempertahankan dan terus meningkatkan kinerja pegawai), dengan melakukan pembinaan dan pengarahan terhadap pegawai mengenai Tugas Pokok dan Tujuan Organisasi secara berkala; hal tersebut untuk lebih memahami dan menyadari mengenai apa yang harus dikerjakan oleh setiap pegawai, agar para pegawai tersebut selalu sanggup dan setia dengan kualitas dan kuantitas hasil-hasil kerja sesuai dengan Tugas Pokok dan Tujuan Organisasi, sehingga pada akhirnya akan lebih meningkatkan

kinerja Kantor Lingkungan Hidup

Kabupaten Tasikmalaya secara

keseluruhan

t =

𝑟√n−2

(25)

20 3. Kepada peneliti lain, disarankan jika

mengambil topik yang sama hendaknya

menambahkan variabel lain yang

mempengaruhi terhadap Kinerja

Pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Akdon dan Riduwan. 2013. Cara

menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis. Bandung : Dewa Ruchi

Galih, Rahmat. 2013. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Komunikasi Dan

Informatika Provinsi Jawa Barat.

Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Pasundan

Bandung. Vol. 1, No. 1, (2013) 1-11

Manajemenn Sumber Daya

Perusahaan. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Marsinta Reni. 2009. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung.

Jurnal. Program Studi Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan Bandung. Vol. 2, No. 5, (2009) 134-135

Marsinta Reni. 2010. Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (studi pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central Java). Jurnal Manajemen.dan Bisnis Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro Semarang Vol. 1, No.2, (2010) 134-135

Mulyanto, Dyah Widayati. 2011. Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Dengan

Kepuasan Kerja Sebagai Variabel

Moderating. Jurnal. Manajemen. STIE

AUB Surakarta. I (1), 1-18.

Narmodo Hernowo 2011. Pengaruh

Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawain Daerah Kabupaten Wonogiri. Jurnal Manajemen Sumber daya Manusia, UGM. Yogyakarta, Vol. 1 No. 2

Nurdin 2000. Pengantar Demografi.

Lembaga Demografi FE. Universitas Indonesia. Jakarta.

Pasolong, Harbani 2010. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung : Alfabeta

Rivai, Veithzal. 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik, RajaGrafindo Persada, Jakarta

Riduwan, Sunarta. 2011. Pengantar

Statistik. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta . 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS.

Siagian, Sondang P. 2011. Manajemen

Sumber Daya Manusia. PT Bumi

Aksara. Jakarta.

Setiawati, Ninuk. 2014. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestas Kerja Pegawai Negri sipil Pada Dinas Cipta Karya Dan Tata Kota Samarinda. Jurnal Sosial Politik.

Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda. Vol. 2, No. 1, 2014: 1073-1084. ISSN 2338-7637

Sari, Floriana. 2013. Pengaruh

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Galeri Ciumbuleut Hotel Dan Apartemen Bandung. Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan. Fakultas Ekonomi

Manajemen Universitas Pasundan

(26)

22

PENGARUH RASIO AKTIVITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP BESARNYA SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI PONDOK PESANTREN

SURYALAYA HIDMAT

Asep Saeful Falah

___________________________________________________________________________

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data dimana penelitian ini dilaksanakan, Koperasi Pondok Pesantren Suryalaya Hidmat dan data skunder yaitu data yang diperoleh langsung dari literatur dan buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Untuk data laporan keuangan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2013. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ; (1) rasio aktivitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya sisa hasil usaha (SHU). Berdasarkan hasil perhitungan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu, (2) rasio profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya sisa hasil usaha (SHU). Berdasarkan hasil perhitungan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, (3) rasio aktivitas dan rasio profitabilitas secara serentak tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya sisa hasil usaha (SHU). Berdasarkan hasil perhitungan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

Kata kunci : rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan sisa hasil usaha (SHU).

___________________________________________________________________________

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Koperasi Pondok Pesantren

Suryalaya Hidmat merupakan salah satu koperasi yang aktivitasnya berupa agen minyak tanah, agen lpg 3 kg, peternakan, penjualan rekening listrik, simpan pinjam, dan menjahit.

Dengan adanya kegiatan tersebut tidak akan terlepas dengan masalah keuangan yang akan terjadi, dengan adanya hal tersebut koperasi perlu melakukan analisis laporan keuangan berupa rasio aktivitas menggunakan assets

turn over dan rasio profitabilitas

menggunakan return on equity, rasio tersebut digunakan untuk membandingkan kondisi koperasi dari tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, apakah koperasi tersebut meningkat

atau tidak sehingga koperasi

mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang akan datang dalam menjalankan aktivitasnya.

Sebagai koperasi yang memiliki berbagai macam aktivitas, Koperasi Pondok Pesantren Suryalaya Hidmat akan menaikan aktivitasnya dalam bidang penjualan, serta

meningkatkan perputaran modal (ROE) yang dialokasikan pada aktivitas yang akan ditingkatkan yakni dalam bidang penjualan, yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota melalui sisa hasil usaha (SHU) yang dihasilkannya.

Menurut Rudianto (2010:7) Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah selisih antara penghasilan yang diterima koperasi selama periode tertentu dengan pengorbanan (beban)

yang dikeluarkan untuk memperoleh

penghasilan.

Perkembangan Sisa Hasil Usaha Koperasi Pondok Pesantren Suryalaya Hidmat selama sebelas tahun dari tahun 2003 sampai

2013 mengalami peningkatan sebesar

32,71%.

Gambar

tabel taraf kesalahan 5% Setelah itu dapat
Tabel 1.1
Tabel 1.2 Hasil Penilaian Kinerja Pegawai pada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya
Tabel 4 Perkembangan sisa hasil usaha
+3

Referensi

Dokumen terkait

Merujuk pada pedoman diklat Family Development Session 2015, diklat Family Development Session atau disingkat dengan kata FDS adalah salah satu diklat di BBPPKS

Dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan Inventarisasi endapan gambut, di daerah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, maka pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh 6 (enam)

Faktor-faktor yang akan digunakan untuk peramalan jumlah penumpang pesawat terbang dari Bandar Udara Abdulrachman Saleh adalah: pertumbuhan Jumlah Penduduk

menggunakan media pembelajaran yang memiliki kesesuaian antara materi pembelajaran dan media pembelajaran. Guru memilih, merancang, membuat, dan menggunakan media

Selaras dengan pandangan Koeswara (1987:31) bahwa kesadaran diri sebagai kapasitas yang memungkinkan manusia mampu mengamati dirinya sendiri maupun membedakan dirinya

Kegiatan Pameran Ditjen PEN di luar negeri   Rencana Aksi Pelaksanaan Kontrak Kinerja Ditjen PEN tahun 2013   Dalam upaya untuk mengembangkan pasar tujuan ekspor non migas

Adapun beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain: pemerintah desa segera memetakan potensi ekowisata yang ada pada kawasan hutan Selelos dan merancang serta

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat-Nya, rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga terselesainya Skripsi ini dengan judul: Pengaruh