• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Kunjungan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SDN Karangrejo 1 Dempet Demak T2 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Kunjungan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SDN Karangrejo 1 Dempet Demak T2 BAB IV"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

4.1 Profil Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangrejo 1 Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Nomor Statistik Sekolah 101032107002, terletak di desa Karangrejo Kecamatan Dempet. Tepatnya 6 km sebelah timur dari ibukota kecamatan. memiliki visi yaitu terwujudnya sekolah yang unggul dalam prestasi, santun dalam perilaku, mandiri dalam berkarya, cinta nusa dan bangsa serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan misi sekolah sebagai berikut: (1) Mewujudkan sekolah yang unggul dalam prestasi. (2) Membentuk siswa yang berbudi pekerti luhur. (3) Membentuk siswa yang mandiri dalam karya, cipta, rasa dan karsa. (4) Menciptakan siswa yang berjiwa patriotisme serta cinta tanah air. (5) Menciptakan warga sekolah yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

(2)

kelas yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 3 orang guru kelas yang berstatus wiyata bhakti, 1 orang guru penjaskes yang berstatus wiyata PNS, 1 orang guru PAI yang berstatus wiyata bhakti, dan 1 orang penjaga sekolah, dan seorang petugas perspustakaan. Sebagai sekolah yang telah lama berdiri, SD Negeri Karangrejo 1 memiliki kondisi bangunan sekolah yang cukup baik, dari 6 (enam) ruang kelas terdapat 2 (dua) ruang kelas yang rusak berat. Untuk kondisi ruang guru, ruang pertemuan dan kamar mandi/WC rusak sedang, dan untuk ruang perpustakaan dalam kondisi yang baik.

Siswa di SD Negeri Karangrejo 1 berjumlah 130 siswa yang terbagi dalam 6 (enam) rombongan belajar (rombel) dengan 66 siswa laki-laki dan 64 siswa perempuan. Sebagian besar siswa SDN Karangrejo 1 berasal dari lingkungan penduduk yang bekerja sebagai buruh tani. Seratus persen beragama Islam. Ada kurang lebih 40 % siswa tergolong tidak mampu. Siswa yang lainnya cukup mampu. Guru-gurunya ada 60 % telah bersertifikasi. Berasal dari daerah yang tidak jauh dari sekolah. Kepala Sekolahnya berasal desa Mijen Kec. Kebonagung dengan jarak sekitar 12 Km dari tempat tugas.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

(3)

ini dilaksanakan dengan langkah-langkah/siklus sebagai berikut:

1. Identifikasi masalah

Penelitian ini di awali dengan identifikasi masalah yang ada di lapangan. Dari data dokumentasi di lapangan diketahui terdapat beberapa orang guru yang memiliki kinerja mengajar yang masih rendah.

2. Perencanaan Tindakan

Langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk melakukan supervisi kunjungan kelas. pengumpulan data tentang kinerja yang dimiliki oleh guru.

3. Pelaksanaan Tindakan

Supervisi dilaksanakan di ruang kelas VI pada tanggal 21, 22, dan 28 November 2014. Supervisor bersama-samaa guru kelas masuk ke ruangan. Guru kelas melaksanakaan pembelajaran.

4. Pengamatan

Tahap pengamatan Supervisor mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Observer memantau secara langsung dengan berpedoman kepada lembar observasi yang disediakan . Evaluasi dilakakukan setelah prosees pembelajaran selesai dengan menjumlahkan skor perolehan yang ada dalam lembar obsevasi yang terdiri dari 30 butir deskriptor, tiap deskriptor diberi skor/nilai 1 – 4.

5. Refleksi

(4)

tersebut akan diinterpretasikan dalam bentuk kalimat. Hasil refleksi akan digunakan untuk melakukan tindakan berikutnya.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Kegiatan supervisi akademik dalam penelitian dilakukan dengan teknik supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan kinerja guru. Kegiatan supervisi dalam penelitian ini di awali dengan kegiatan perencanaan. Dalam kegiatan perencanaan diawali dengan pembuatan program yang berisi tentang tujuan dan ruang lingkup pelaksanaan supervisi akademik.

Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat diketahui bahwa program supervisi yang dilakukan di SD Negeri Karangrejo 1 berisi tentang tujuan dilakukannya supervisi akademik serta ruang lingkup pelaksanaan supervisi akademik. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SD Negeri Karangrejo 1 tentang persiapan sebelum kegiatan supervisi (18 November 2014).

“Sebelum melaksanaan supervisi saya mempersiapkan beberapa hal antara lain program supervisi, jadwal supervisi dan instrument supervisi. Dalam program supervisi saya merumuskan tentang latar belakang, landasan hukum, tujuan dan ruang lingkupnya.”

(5)

meliputi instrumen untuk penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan instrumen untuk penelahaan pelaksanaan pembelajaran. Instrumen tersebut digunakan untuk mengetahui apakah RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan standar penyusunan RPP yang meliputi Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, Penilaian hasil belajar, Sumber belajar. Sedangkan untuk instrumen penelahaan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Berdasarkan data observasi dan dokumentasi dapat diketahui bahwa pada saat perencanaan supervisi kepala sekolah membuat instrument penilaian tentang penelahaan RPP dan penelaahan Pelaksanaan pembelajaran. berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SD Negeri Karangrejo 1 (18 November 2014) tentang penyiapan instrumen.

“Sebelum dilakukannya supervisi, saya memang menyiapkan instrumen penilaian supervisi. Instrumen tersebut meliputi instrumen tentang penelaahan RPP dan instrumen penilaian proses pembelajaran.”

(6)

memudahkan pelaksanaan supervisi, karena dengan ada perencanaan jadwal pelaksanaan supervisi akan memudahkan guru untuk mempersiapkan aspek yang di perlukan dalam kegiatan supervisi.

Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dilapangan dapat diketahui bahwa jadwal kegiatan supervisi dilakukan setiap hari, satu kelas untuk satu orang guru, satu mata pelajaran dengan waktu 2 jam pelajaran. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah tentang pembuatan jadwal supervisi.

“Untuk memudahkan pelaksanaan supervisi, kami membuat jadwal untuk pelaksanaannya. Selain memudahkan guru untuk mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan dalam supervisi juga agar tercipta kesepakatan antara guru dan kepala sekolah tentang kapan dilaksanakannya supervisi. Karena terkadang di hari yang telah dijadwalkan, guru yang bersangkutan sedang ada keperluan. Namun selama ini semua guru masih dapat menerima jadwal yang telah saya buat.”

(7)

Berdasarkan data observasi yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa pada saat melakukan supervisi akademik, kepala sekolah bersikap sopan dan tidak mengganggu pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah berada di belakang ruang kelas untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan membawa lembar instrumen penilaian supervisi.

Instrumen penilaian supervisi tersebut digunakan untuk mengamati guru yang sedang mengajar. Berdasarkan data dokumentasi, instrumen yang di bawa kepala sekolah adalah instrumen tentang penelaaan RPP dan Instrumen penelaahan pelaksanaan pembelajaran. Instrument RPP berisi nama mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran materi ajar, metode pembelajaran, alokasi waktu, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar dan penilaian (data terlampir). Sedangkan untuk instrumen supervisi kegiatan pembelajaran meliputi nama mata pelajaran, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup (data terlampir).

(8)

yang disupervisi membuat RPP sebelum melakukan pembelajaran.

Berdasarkan data dokumentasi dapat diketahui bawha guru kelas VI mempersiapkan RPP sebelum pembelajaran di mulai. RPP tersebut berisi nama satuan pendidikan, identitas sekolah, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, alokasi waktu, perumusan indikator, skenario pembelajaran. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan guru kelas VI tentang pembuatan RPP (20 November 2014)

“Sebelum pelaksanaan pembelajaran saya membuat RRP terlebih dahulu. RPP tersebut berisi beberapa komponen seperti nama satuan pendidikan, identitas sekolah, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, alokasi waktu, perumusan indikator, skenario pembelajaran. Skenario pembelajaran yang saya buat untuk memperlancar proses pembelajaran sehingga skenario tersebut harus di rancang dengan baik.”

Selain RPP, guru juga harus mempersiapkan instrumen penilaian pembelajaran. Pada saat guru membuat RPP, guru juga harus membuat instrumen penilaian yang meliputi jenis test yang dibuat oleh guru yang akan digunakan untuk menilai kemampuan siswa diakhir pembelajaran. guru juga membuat pedoman penilaian (scoring) serta membuat kunci jawabannya.

(9)

baik. Hal itu dikarenakan guru sudah mencantumkan semua komponen RPP. Guru juga membuat tes penilaian berupa tes tertulis dan tes lisan. Guru juga membuat kunci jawaban dari tes tertulis yang dilaksanakan di akhir pembelajaran.

Berikut ini ada petikan wawancara peneliti dengan guru kelas VI tentang pembuatan instrumen penilaian pembelajaran.

“Saya membuat pedoman penilaian, penilaian tersebut untuk menilai tes yang saya lakukan di akhir pembelajaran. Kalau untuk bentuk tesnya ada yang tertulis dan ada juga yang lisan. Kalau untuk test tertulis saya juga sudah membuatkan kunci jawabannya.”

(10)

Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui bahwa pada pertemuan pertama guru tidak melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada data instrumen supervisi pembelajaran. Pelaksanaan supervisi ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan 2 jam pelajaran untuk setiap pertemuannya. Pada pertemuan kedua dan ketiga guru sudah melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik (data terlampir). Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan guru yang menjadi pengamat pada saat pelaksanaan supervisi untuk menggantikan peneliti (28 November 2014).

“Pada saat saya melakukan observasi, Bapak Nuryadi belum melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik. Karena pada hari itu beliau langsung memberikan materi kepada siswa tanpa melakukan apersepsi. Seperti misalnya memberikan motivasi kepada siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran. jadi pada saat guru sedang menerangkan materi terlihat banyak siswa yang masih bingung apa yang akan mereka pelajari”.

(11)

dengan menerapkan prinsip alam oleh guru. Namun, dalam penggunaaan alat peraga pembelajaran guru masih mengalami kesulitan. Misalnya pada saat guru menggunakan alat peraga di ruang laboratorium. Guru juga melakukan kegiatan elaborasi salah satu contohnya adalah dengan memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan guru kelas I yang menjadi pengamat pengganti tentang kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran (28 November 2014).

“Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, beliau sudah melakukan kegiatan inti dengan baik. Untuk setiap pertemuan terjadi peningkatan namun pada intinya semuanya sudah berjalan dengan baik Bu. Beliau sudah melakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Namun guru terlihat mengalami kendala pada saat menggunakan alat peraga di ruang laboratorium.” Beliau masih canggung pada saat menggunakan alat peraga.”

(12)

berikutnya. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan guru pengamat tentang kegiatan penutup.

“Guru melakukan kegiatan penutup dengan membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mampu memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Dan dari 3 (tiga) kali pertemuan, terjadi peningkatan penilaian kinerja guru pada setiap pertemuannya (data terlampir)”

Tahapan selanjutnya dari proses pembelajaran yang di supervisi adalah kemampuan guru dalam melakukan evaluasi. Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat diketahui bahwa guru melakukan evaluasi dalamm bentuk tes tertulis dan tes lisan. Tes tertulis dilakukan pada akhir pertemuan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran. Sedangkan untuk tes lisan dilakukan pada setiap kali pertemuan setelah guru selesai menerangkan materi pelajaran.

Guru melakukan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat sebelumnya pada saat penyusunan RPP (data terlampir). Soal yang dibuat oleh guru sudah mencakup semua materi yang telah diajarkan yang dilengkapi dengan kunci jawaban.

(13)

yang dilakukan penelliti di lapangan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dimana jumlah siswa yang nilainya ≥ 75 masih kurang dari 75%, sehingga hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kegiatan tindak lanjut yang dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan tugas atau PR yang harus dikerjakan siswa di rumah. Selain itu, guru membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa serta memberikan tugas kegiatan eksplorasi.

Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui bahwa pada saat pelaksanaan supervisi, supervisor ikut serta dalam kegiatan pembelajaran. Supervisor duduk di barisan belakang ruang kelas dan bersikap seolah-olah siswa yang sedang mengikuti pembelajaran. Supervisor mendengarkan penjelasan materi dari guru sambil melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Namun pada saat memberiakn sesi Tanya jawab kepada siswa, supervisor tidak ikut serta memberikan pertanyaan kepada guru yang disupervisi.

(14)

pembelajaran berlangsung. Setelah terdapat kesepakatan antara guru dan supervisor kapan akan dilakukan pertemuan maka supervisor meninggalkan kelas.

Hasil pengamatan supervisi akan di sampaikan kepada guru pada kegiatan tindak lanjut atau pertemuan balikan. Pertemuan tindak lanjut merupakan pertemuan yang dilakukan untuk membahas kekurangan dan kelebihan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data dokumentasi data hasil supervisi kepada guru kelas VI sudah baik. Dari data dokumentasi nilai kinerja guru mulai pertemuan pertama, kedua, dan ketiga adalah sebagai berikut:

NO Pertemuan Nilai Kategori

1 I 72 Baik

2 II 78 Baik

3 III 84 Baik

Guru yang bersangkutan sudah memenuhi standar penilaian supervisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan. Hal itu dikarenakan kemampuan guru dalam pembelajaran sudah memenuhi komponen yang ada dalam standar proses. Sehingga guru yang bersangkutan di berikan penguatan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kemampuan mengajarnya.

(15)

“Penguatan kepada guru yang telah disupervisi? Ya, guru yang telah memenuhi standar kita beri motivasi agar selalu meningkatkan kompetensinya baik melalui studi lanjut melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.walau demikian pada aspek yang belum terpenuhi juga saya lakukan pembinaan”

Namun terkadang ada guru yang masih mengalami banyak kekurangan dalam proses pembelajaran. Misalnya guru yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam menggunakan media dalam pembelajar. Berdasarkan data dokumetasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa apabila terdapat guru yang masih mengalami permasalahan pada saat di supervisi maka kepala sekolah melakukan pembinaan. Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dilakukan dalam bentuk diskusi dan konsultasi.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah tentang kegiatan pembinaan kepada guru yang belum memenuhi standar.

“Saya juga memberikan pembinaan kepada mereka yang belum memenuhi standar. Saya ajak mereka untuk berdiskusi mencari solusi permasalahan yang mereka hadapi disamping itu juga saya beri kesempatan untuk bertanya/konsultasi pada teman sejawat, selain dapat membantu mengatasi kesulitan juga akan terjadi hubungan yang harmonis antar teman.”

(16)

yaitu penggunaan media laboratorium. Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah kegiatan diskusi dan konsutasi. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk bertanya/konsultasi pada teman sejawat, selain dapat membantu mengatasi kesulitan juga akan terjadi hubungan yang harmonis antar teman.

4.4 Pembahasan

Supervisi akademik bukan hanya membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuannya, tapi juga membantu guru dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya, sebagai dasar analisis dalam menyusun rencana pembelajaran secara tepat (Arikunto, 2009: 12).

Kegiatan supervisi akademik dalam penelitian dilakukan dengan teknik supervisi kunjungan kelas untuk meningkatkan kinerja guru. Menurut Arikunto (2009: 54) yang dimaksud dengan kunjungan kelas atau classroom visitation adalah kunjungan yang

dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah ke sebuah kelas, baik ketika kegiatan sedang berlangsung untuk melihat atau mengamati guru yang sedang mengajar, ataupun ketika kelas sedang kosong, atau sedang berisi siswa tetapi guru sedang tidak mengajar.

(17)

alat, metode, dan teknik mengajar secara keseluruhan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Hasil observasi kelas ini dapat digunakan oleh supervisor bersama guru untuk menentukan cara-cara yang paling tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar mengajar. Agar kunjungan kelas berlangsung efektif, hendaknya dipersiapkan dengan teliti dan dilaksanakan secara hati-hati dengan penampilan yang baik pula.

Kegiatan supervisi dalam penelitian ini di awali dengan kegiatan perencanaan. Purwanto (2009: 15) menyatakan perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Dalam kegiatan perencanaan diawali dengan pembuatan program yang berisi tentang tujuan dan ruang lingkup pelaksanaan supervisi akademik. Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat diketahui bahwa program supervisi yang dilakukan di SD Negeri Karangrejo 1 berisi tentang tujuan dilakukannya supervisi akademik serta ruang lingkup pelaksanaan supervisi akademik.

(18)

kemudian dilanjutkan dengan penyiapan instrument supervisi. Instrumen supervisi tersebut meliputi instrumen untuk penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan instrument untuk penelahaan pelaksanaan pembelajaran. Instrumen tersebut digunakan untuk mengetahui apakah RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan standar penyusunan RPP yang meliputi Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, Penilaian hasil belajar, Sumber belajar. Sedangkan untuk instrumen penelahaan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

(19)

Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dilapangan dapat diketahui bahwa jadwal kegiatan supervisi dilakukan setiap hari, satu kelas untuk satu orang guru, satu mata pelajaran dengan waktu 2 jam pelajaran. Untuk memudahkan pelaksanaan supervisi, kami membuat jadwal untuk pelaksanaannya. Selain memudahkan guru untuk mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan dalam supervisi juga agar tercipta kesepakatan antara guru dan kepala sekolah tentang kapan dilaksanakannya supervisi. Karena terkadang di hari yang telah dijadwalkan, guru yang bersangkutan sedang ada keperluan. Namun selama ini semua guru masih dapat menerima jadwal yang telah di buat sebelumnya.

Setelah semuanya direncanakan dengan baik kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelaksanaan supervisi. Supervisi harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di buat sebelumnya. Pada saat melakukan supervisi, supervisor bersikap sopan dan tidak menganggu pelaksanaan supervisi. Tujuannya adalah agar guru yang disupervisi tidak merasa terganggu dengan adanya kepala sekolah yang sedang melakukan supervisi.

(20)

dilakukan oleh guru dengan membawa lembar instrument penilaian supervisi.

Instrumen penilaian supervisi tersebut digunakan untuk mengamati guru yang sedang mengajar. Berdasarkan data dokumentasi, instrumen yang di bawa kepala sekolah adalah instrumen tentang penelaaan RPP dan Instrumen penelaahan pelaksanaan pembelajaran. Instrumen RPP berisi nama mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran materi ajar, metode pembelajaran, alokasi waktu, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar dan penilaian (data terlampir). Sedangkan untuk instrumen supervisi kegiatan pembelajaran meliputi nama mata pelajaran, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup (data terlampir).

Pada saat pelaksanaan supervisi akademik berlangsung, kepala sekolah sebagai supervisor akan mengamati persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Persiapan pembelajaran tersebut meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di buat oleh guru. Kepala sekolah akan menilai apakah guru yang disupervisi membuat RPP sebelum melakukan pembelajaran.

(21)

perumusan indikator, skenario pembelajaran. Selain RPP, guru juga harus mempersiapkan instrumen penilaian pembelajaran. Pada saat guru membuat RPP, guru juga harus membuat instrument penilaian yang meliputi jenis test yang dibuat oleh guru yang akan digunakan untuk menilai kemampuan siswa diakhir pembelajaran. guru juga membuat pedoman penilaian (scoring) serta membuat kunci jawabannya.

Berdasarkan data observasi dan dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa guru kelas VI membuat RPP mata pelajaran IPA dengan baik. Hal itu dikarenakan guru sudah mencantumkan semua komponen RPP. Guru juga membuat tes penilaian berupa tes tertulis dan tes lisan. Guru juga membuat kunci jawaban dari tes tertulis yang dilaksanakan di akhir pembelajaran.

(22)

Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui bahwa pada pertemuan pertama guru tidak melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada data instrumen supervisi pembelajaran. Pelaksanaan supervisi ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan 2 jam pelajaran untuk setiap pertemuannya. Pada pertemuan kedua dan ketiga guru sudah melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik.

(23)

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.

Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran adalah penutup. Pada kegiatan penutup diharapkan guru mampu membuat rangkuman, melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Guru melakukan kegiatan penutup dengan membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mampu memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Dan dari 3 (tiga) kali pertemuan, terjadi peningkatan penilaian kinerja guru pada setiap pertemuannya. Guru tersebut telah memenuhi standart yang ditetapkan oleh pemerintah. Standart yang ditetapkan pemerintah adalah minimal memperoleh nilai 70.

(24)

materi pelajaran. Sedangkan untuk tes lisan dilakukan pada setiap kali pertemuan setelah guru selesai menerangkan materi pelajaran.

Guru melakukan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat sebelumnya pada saat penyusunan RPP (data terlampir). Soal yang dibuat oleh guru sudah mencakup semua materi yang telah diajarkan yang dilengkapi dengan kunci jawaban.

Setelah evaluasi selesai dilakukan, maka akan di ketahui hasil belajar siswa. Dari hasil belajar tersebut nantinya akan menjadi landasan dilakukannya kegiatan tindak lanjut. Berdasarkan data observasi yang dilakukan peneliti di lapangan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dimana jumlah siswa yang nilainya ≥ 75 masih kurang dari 75%, sehingga hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kegiatan tindak lanjut yang dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan tugas atau PR yang harus dikerjakan siswa di rumah. Selain itu, guru membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa serta memberikan tugas kegiatan eksplorasi.

(25)

materi dari guru sambil melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Namun pada saat memberiakn sesi Tanya jawab kepada siswa, supervisor tidak ikut serta memberikan pertanyaan kepada guru yang disupervisi.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan oleh supervisor. Dari data observasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa, di akhir kegiatan pelaksanaan supervisi, supervisor membuat perjanjian dengan guru yang disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah terdapat kesepakatan antara guru dan supervisor kapan akan dilakukan pertemuan maka supervisor meninggalkan kelas.

(26)

Hasil pengamatan supervisi akan di sampaikan kepada guru pada kegiatan tindak lanjut atau pertemuan balikan. Pertemuan tindak lanjut merupakan pertemuan yang dilakukan untuk membahas kekurangan dan kelebihan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data dokumentasi data hasil supervisi kepada guru kelas VI dalam pembelajaran IPA sudah baik. Guru yang bersangkutan sudah memenuhi standar penilaian supervisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan. Hal itu dikarenakan kemampuan guru dalam pembelajaran sudah memenuhi komponen yang ada dalam standar proses. Sehingga guru yang bersangkutan di berikan penguatan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kemampuan mengajarnya. Guru yang telah memenuhi standar kita beri motivasi agar selalu meningkatkan kompetensinya baik mealui studi lanjut melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Namun pada aspek yang masih kurang tetap diberikan pembinaan agar terjadi perubahan pada pembelajaran berikutnya.

(27)

kepada guru untuk bertanya/konsultasi pada teman sejawat, selain dapat membantu mengatasi kesulitan juga akan terjadi hubungan yang harmonis antar teman.

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Keluarga Pr juga meiliki kekhasan tersendiri dimana anak tidak hanya diikutsertakan dalam kegiatan ibadah keluarga bersama tetapi orang tua selalu merangkul anak sehingga anaknya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya faktor – faktor yang dapat mempengaruhi turnover intention. Karena pada perkembangan bisnis yang dinamis ini

Dalam beradaptasi dengan lingkungan, berkomunikasi secara efektif, dan empatik, santun berkomunikasi beliau cukup baik hal ini terbukti ketika peneliti meminta izin untuk

Permasalah tersebut diantaranya berkaitan dengan bagaimana mengkondisikan (class management), alokasi waktu mengajar yang tepat waktu (time management), media dan

[r]

Perencanaan individual yang dibuat A11 berkaitan dengan peningkatan/kepemilikan keterampilan komunikasi interpersonal terkait keterampilan komunikasi memulai komunikasi

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yang digunakan untuk mengukur kinerja perspektif keuangan dengan menggunakan analisa rasio

SIAHAAN PUSKESMAS SIMARMATA UMUM PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI PERTAMA S-1 KESEHATAN MASYARAKAT 60 45 114 219 TL... DERMAGAWATY PASARIBU PUSKESMAS LONTUNG UMUM BIDAN TERAMPIL