Oleh : Fertica Doures NR (08700008) Pembimbing: Dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S
•
Nama pasien
: Ny. Ong Ie Ie
•Jenis kelamin
: Perempuan
•Umur : 76th
•
Alamat
: jl. Joyokelono 2 -
probolinggo
•
Suku
: Jawa
•
Agama
: Kristen
•
Status marital
: Sudah Menikah
•Pekerjaan
: -
•
MRS
: -
Keluhan utama : Keluar Air mata Terus
Riwayat penyakit sekarang :
(Autoanamnesa)
Pasien mengatakan bahwa mata kanan dan
kiri keluar air mata terus sejak 1 minggu
yang lalu.
Mata kiri lebih parah dari mata kanan.
Mata kiri terasa sakit, menurut pasien karena
sering dikucek.
Menurut pasien, kejadian ini terjadi tiba-tiba.
Pagi itu tiba-tiba mata keluar air terus dan
mulutnya langsung perot ke kanan. Kaki
kanan terasa sedikit lemas. Pasien juga
merasa agak pusing. Bicaranya agak pelo.
Seminggu ini kalau makan dan minum biasa
tp tidak bisa masuk, karena banyak yang
keluar dari mulut yang sebelah kiri.
Dari anamnesa, diketahui bahwa pasien
mempunyai kebiasaan tidur di bawah dan
tidur memakai kipas angin yang langsung
menghadap ke pasien.
Pasien juga mengeluhkan nyeri dibelakang
telinga sampai ke dagu, tetapi telinga tidak
berdenging
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami
sakit seperti ini
HT (+)
Kolesterol >>
DM (-)
Rajin kontrol ke dokter dan rutin minum obat
Masih rutin minum obat (novas… & ? )
Riwayat intoksikasi :
tidak ada alergi obat
Riwayat sosial ekonomi:
Status Interna Singkat :
- Tensi
: 180/100 mmhg
- Nadi
: 84 x/menit
- RR
: 24 x/mnt
- Suhu
: 36,8°C
- Gizi
: cukup
- Kepala : a/i/c/d = -/-/-/-
- Leher
: pembesaran tyroid & KGB = -/-
- Paru-paru : Rhonki / Wheezing = -/-
- Jantung : Suara S
1S
2tunggal reguler
- Abdomen : Nyeri tekan (-)
BisingUsus(Normal)
- Hepar & Lien
:Tidak ada pembesaran
- ekstrimitas
: Edema(-).
Emosi dan afek
:
- Proses berpikir :
Bentuk
:
Arus
:
Isi
:
- Kecerdasan
:
- Ingatan
:
- Pencerapan
:
- Kemauan
:
- Psikomotor
:
A Kesan Umum : - Kesadaran
kualitatif : compos mentis kuantitatif : G C S : 4-5-6 - Pembicaraan disartri : (+ ) monoton : ( - ) scanning : ( - ) afasia - motorik : ( - ) - sensorik : ( - ) - Amnestik : ( - ) - Kepala
Bentuk / besar : bulat Asimetris : ( - ) Sikap paksa : ( - ) Torticollis : ( - )
-
Muka
Mask
: ( - )
Myopathik : ( - )
Fullmoon : ( - )
Lain – lain : ( - )
B. Pemeriksaan Khusus :
1. Rangsangan Selaput Otak :
- Kaku Kuduk
: (-)
- Laseque Test
: (-)
- Kernig Test
: (-)
- Brudzinski Tanda Leher : (-)
- Brudzinski Tungkai Kontra lateral : (-)
- Brudzinski Tanda Pipi : (-)
2. Saraf Otak
Nervus I
KANAN
KIRI
Anosmia
Hiposmia
Parosmia
Halusinasi
Nervus II
KANAN
KIRI
Visus
(+)
(+)
Yojaya penglihatan (+)
(+)
Melihat warna
(+)
(+)
Funduskopi
tidak dilakukan tidak dilakukanTidak dilakukan
Nervus III , IV , VI KANAN KIRI Kedudukan bola mata : ditengah ditengah Pergerakan bola mata :
ke nasal (+) (+) ke temporal atas (+) (+)
ke bawah (+) (+)
ke atas (+) (+)
ke temporal bawah (+) (+)
Pupil KANAN KIRI
bentuk bulat bulat
lebar 3mm 3mm
perbedaan lebar isokor isokor
r. cahaya langsung (+) (+)
r. cahaya konsensuil (+) (+)
r. akomodasi (+) (+)
N. V KANAN KIRI
Cabang motorik
otot masseter otot masseter (+) (+)
otot temporal (+) (+)
otot pterygoideus int / ext (+) (+)
Cabang sensorik ( 1 ) (+) (-)
( 2 ) (+) (-)
( 3 ) (+) (-)
Refleks kornea langsung (+) (+)
Nervus VII KANAN KIRI Waktu diam
kerutan dahi (-) (-)
tinggi alis simetris simetris
sudut mata normal turun
lipatan nasolabial normal normal Waktu gerak mengerut dahi (+) (-) menutup mata (+) (-) bersiul (-) (-)
memperlihatkan gigi (+)
(-)
pengecapan 2/3 dpn lidah (+)
(+)
(
ditanyakan)hyperakusis
(-)
(-)
sekresi air mata
(+)
(+)
(
selalu diusap)Nervus VIII
KANAN
KIRI
Vestibular
vertigo
nistagmus ke
tinnitus aureum
Cochlear
weber
rinne
Schwabach
tuli konduktif
tuli perseptif
Tidak dilakukan
Nervus IX , X
Bagian Motorik
Suara biasa / parau / tak bersuara : suara biasa
Menelan : bisa
Kedudukan arcus pharynx : normal
Kedudukan uvula : normal
Pergerakan arcus pharynx / uvula : normal Vernet – rideau phenomenon : tidak dilakukan
Detik jantung : normal
Bising usus : normal
Bagian sensorik
Refleks muntah (pharynx) : tidak dilakukan
Refleks pallatum molle
: tidak dilakukan
NERVUS XI KANAN KIRI
Mengangkat bahu Normal Normal Memalingkan kepala Normal Normal
NERVUS XII
Kedudukan lidah
waktu istirahat ke Tengah Tengah
waktu gerak ke Kanan Kiri
Atrofi (-) (-)
Fasikulasi / tremor (-) (-)
Kekuatan lidah menekan
(+)
(-)
3. Extremitas A. Superior Inspeksi Atrofi otot : ( - ) Pseudohypertrofi : ( - ) Palpasi Nyeri : ( - ) kontraktur : ( - ) konsistensi : lembek Perkusi normal : normal reaksi myotonik : ( - )
Motorik
Kekuatan otot
( N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dpt melawan tahanan minimal (75 %), 3= dpt melawan gravitasi (50%), 2= dpt menggerakan sendi (25%), 1 = msh ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%).
Lengan kanan kiri
M. Deltoid (abduksi lengan atas) : 5 5
M. biceps (flexi lengan bawah) : 5 5 - M. Triceps (ekstensi lengan bawah) : 5 5 - Flexi sendi pergelangan tangan: 5 5 - Ekstensi pergelangan tangan : 5 5 - Membuka jari – jari tangan : 5 5 - Menutup jari – jari tangan : 5 5
Tonus otot
- tonus otot lengan (N) (N) - hypotoni (-) (-) - Spastik (-) (-) - rigid (-) (-) - rebound Phenomen tidak dilakukan
Refleks fisiologis - B P R (+) (+) - T P R (+) (+) Refleks Patologis - Hoffman (-) (-) - tromner (-) (-)
SENSIBILITAS
Eksteroseptik : tidak dilakukan Propioseptik : tidak dilakukan Enteroseptik : tidak dilakukan Rasa kombinasi : tidak dilakukan B. Inferior
inspeksi : normal
palpasi : normal
Motorik
Kekuatan otot
( N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dpt melawan tahanan minimal (75 %), 3= dpt melawan gravitasi (50%), 2= dpt menggerakan sendi (25%), 1 = msh ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%).
Tungkai kanan kiri
- Flexi artic coxae (tungkai atas) : 5 5 - Extensi artic coxae (tungkai atas) : 5 5 - Flexi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5 - Extensi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5
- Flexi plantar kaki : 5 5
- Ekxtensi dorsal kaki : 5 5
Tonus otot tungkai KANAN KIRI - hypotoni (-) (-) - Spastik (-) (-) - rigid (-) (-) - rebound Phenomenon (-) (-) Refleks fisiologis - KPR (+) (+) - BPR (+) (+) Refleks patologis Babinsky (-) (-) Chaddok (-) (-) Openheim (-) (-) • Gordon (-) (-) Gonda (-) (-) Schaeffer (-) (-) Rossolimo (-) (-) Mendel-Bechterew (-) (-) Stransky (-) (-)
SENSIBILITAS
Eksteroseptik
: tdk dilakukan
Propioseptik
: tdk dilakukan
Enteroseptik
: tdk dilakukan
Rasa kombinasi
: tdk dilakukan
Koordinasi
Jari tangan-jari tangan : (+)
Jari tangan-hidung : (+)
Ibu jari kaki-tangan : tdk dilakukan
Tumit-lutut : tdk dilakukan
Pronasi-supinasi : tdk dilakukan
Tapping dgn jari-jari tangan : tdk dilakukan
Tapping dgn jari-jari kaki : tdk dilakukan
Gait station : tdk dilakukan Fungsi luhur : dbn
Refleks-refleks primitif : - Susunan saraf otonom : dbn
CT scan jika ada riwayat trauma
Elektrik stimulasi dari saraf perifer dan otot
untuk kasus dimana tidak terjadi
kesembuhan sempurna atau untuk mencari
etiologi parese N.VII
Pemeriksaan Laboratorium :
pemeriksaan darah lengkap
titer lyme (IgM dan IgG), pemeriksaan titer
serum HSV
Anamnesa
Pasien mengatakan mata kanan dan kiri
keluar air mata terus sejak 1 minggu yang
lalu
Mata kiri lebih parah
Mata sakit karena sering dikucek
Mulut tiba-tiba perot ke kanan
Bicara agak pelo
Pasien juga merasa agak pusing
Kaki kanan terasa agak lemas
Kebiasaan pasien tidur dibawah
Memakai kipas angin yang menghadap
langsung ke pasien
Sejak itu susah makan karena tiap kali
makan, makanan selalu keluar dari yang
sebelah kiri
Pasien juga mengeluh nyeri dibelakang
telinga sampai ke dagu
Telinga tidak sakit/berdenging
Trauma -
Pemeriksaan fisik : o KU : Baik o Tensi : 180/100 mmhg o Nadi : 84 x/menit o RR : 24 x/mnt o Suhu : 36,8°C Diagnosa Banding : Lesi perifer
Otitis media, Ramsay Hunt syndrome, polyneuritis, tumor
Lesi sentral
DIAGNOSA :
- Diagnosis Klinis : hipertensi
hipersekresi air mata
mulut perot ke kanan
Makan dan minum susah
Kepala agak pusing
- Diagnosis Topik : N.VII perifer
- Diagnosis Etiologi : bell’s palsy
TERAPI
Terapi Umum
Kortikosteroid
Prednison 60mg
Tetes mata
vitamin B12 3x500µg
Terapi Khusus
DIAGNOSA :
-
Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan darah lengkap- Titer lyme (IgM dan IgG), pemeriksaan titer serum HSV
- Elektrik stimulasi dari saraf perifer dan otot untuk kasus dimana tidak terjadi kesembuhan sempurna atau untuk mencari etiologi parese N.VII
EDUKASI :
Pasien jangan sering-sering memakai kipas angin/AC Pasien jangan terlalu sering tidur di bawah
Sebaiknya tidak bepergian pada saat angin kencang atau
cuaca dingin
Pakai helm dengan pelindung wajah apabila hendak
bepergian jauh dengan menggunakan kendaraan motor
Rutin kontrol
Rutin minum obat
MONITORING :
Rutin kontrol atau tidak
Kelumpuhan N.VII perifer membaik atau tidak
PROGNOSIS :
Baik
Buruk apabila pada pasien dengan hiperakusis,
penurunan sekresi air mata.