• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

No. 06 /11/33/Th.II, 17 Nopember 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah pada triwulan III tahun 2008 meningkat sebesar 1,1 persen terhadap triwulan II tahun 2008. Pertumbuhan positif terjadi hampir di semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor konstruksi 4,9 persen dan terendah di sektor pertanian minus 4,1 persen.

Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2007, PDRB Jawa Tengah triwulan III tahun 2008 ini mengalami pertumbuhan sebesar 6,4 persen, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi 9,6 persen dan terendah di sektor listrik, gas dan air bersih 4,9 persen.

Secara kumulatif, pertumbuhan PDRB Jawa Tengah hingga triwulan III tahun 2008 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007 tumbuh sebesar 6,0 persen.

Besaran PDRB Jawa Tengah pada tiga triwulan pertama tahun 2007 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 229.772,3 milyar, sedang pada tiga triwulan pertama tahun 2008 mencapai Rp 278.370,3 milyar.

Di sisi penggunaan, pertumbuhan PDRB triwulan III tahun 2008 terhadap triwulan sebelumnya didorong oleh kenaikan konsumsi rumah tangga sebesar 2,2 persen, konsumsi lembaga nirlaba sebesar 4,8 persen, konsumsi pemerintah sebesar 5,8 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 4,4 persen, ekspor sebesar 3,9 persen, dan pertumbuhan impor sebesar 3,9 persen. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2007, peningkatan terjadi

di hampir semua komponen penggunaan.

(2)

I. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III TAHUN 2008

Kinerja perekonomian Jawa Tengah pada triwulan III tahun 2008 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan, mengalami peningkatan sebesar 1,1 persen. Nilai PDRB Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2008 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 92.987,4 milyar, kemudian pada triwulan III tahun 2008 meningkat menjadi Rp 96.487,2 milyar. Atas harga konstan 2000, PDRB triwulan II tahun 2008 adalah sebesar Rp 42.262,4 milyar dan pada triwulan III tahun 2008 meningkat menjadi Rp 42.725,8 milyar.

Perkembangan ekonomi triwulan III tahun 2008, hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan kecuali sektor pertanian. Pertumbuhan tertinggi adalah sektor konstruksi (4,9 persen), sektor pertambangan dan penggalian (4,5 persen), sektor pengangkutan dan komunikasi (3,4 persen), sektor industri pengolahan (3,0 persen), sektor listrik, gas dan air bersih (2,2 persen), sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (1,9 persen), diikuti sektor jasa-jasa (1,8 persen), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (1,2 persen). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian (minus 4,1 persen).

Sektor pertanian pada triwulan III tahun 2008 tumbuh minus 4,1 persen. Hal ini akibat masa panen yang sudah mulai berkurang. Namun demikian, jika dilihat menurut sub sektor, pada triwulan III ini beberapa sub sektor mengalami pertumbuhan yang positif di antaranya subsektor perkebunan sebesar 16,2 persen, peternakan dan hasil-hasilnya tumbuh sebesar 2,5 persen dan sub sektor perikanan sebesar 1,4 persen. Sebaliknya subsektor tanaman bahan makanan mengalami pertumbuhan sebesar minus 7,9 persen dan minus 9,9 persen untuk subsektor kehutanan.

(3)

TABEL 1. NILAI PDRB TR. II 2008 & TR.III 2008 (Milyar Rupiah) DAN

LAJU PERTUMBUHAN TR III 2008 MENURUT LAPANGAN USAHA

Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Laju Pertumbuhan Andil Pertumbuhan SEKTOR EKONOMI/ LAPANGAN USAHA Tr II 2008r) Tr III 2008*) Tr II 2008r) Tr III 2008*) Tr III 2008 thd Tr II 2008 Tr III 2008 thd Tr II 2008 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pertanian 18.898,2 18.671,5 8.977,8 8.612,3 -4,1 -0,9

2. Pertambangan dan Penggalian 864,9 921,6 456,6 477,2 4,5 0,0 3. Industri Pengolahan 31.896,2 33.236,5 13.253,3 13.656,2 3,0 1,0

4. Listrik dan Air Bersih 925,5 957,6 349,9 357,4 2,2 0,0 5. Konstruksi 5.028,9 5.519,1 2.333,8 2.448,4 4,9 0,3

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 17.955,7 18.510,6 8.846,1 8.949,6 1,2 0,2

7. Pengangkutan dan Komunikasi 5.221,7 5.782,0 2.130,6 2.202,6 3,4 0,2 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa

Perusahaan 3.064,4 3.246,5 1.540,2 1.570,1 1,9 0,1 9. Jasa-jasa 9.131,9 9.641,8 4.374,1 4.452,0 1,8 0,2

Produk Domestik Regional Bruto 92.987,4 96.487,2 42.262,4 42.725,8 1,1 1,1

r) Angka revisi *) Angka sementara

PDRB Jawa Tengah pada triwulan III tahun 2008 bila dibandingkan dengan triwulan III tahun 2007 dapat mencerminkan kinerja perekonomian tanpa dipengaruhi faktor musim (y-on-y). Perbandingan kedua angka triwulan ini juga menunjukkan peningkatan pada seluruh sektor ekonomi. Secara total PDRB Jawa Tengah meningkat sebesar 6,4 persen. Sektor pertanian meningkat 7,1 persen, sektor pertambangan-penggalian 5,5 persen, sektor industri pengolahan 6,4 persen, sektor listrik-gas-air bersih 4,9 persen, sektor konstruksi 6,1 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 5,0 persen, sektor pengangkutan-komunikasi 9,6 persen, sektor keuangan-persewaan-jasa perusahaan 6,8 persen serta sektor jasa-jasa 6,7 persen.

(4)

TABEL 2.

LAJU PERTUMBUHAN PDRB JAWA TENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA

(Persentase)

Triw III 2008 Triw III 2008 Triw I s/d III 2008

Terhadap Terhadap SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA

Triw II 2008 Triw III 2007

Terhadap Triw I s/d III 2007

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian -4,1 7,1 3,0

2. Pertambangan dan Penggalian 4,5 5,5 3,2 3. Industri Pengolahan 3,0 6,4 6,9 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2,2 4,9 5,0

5. Konstruksi 4,9 6,1 5,9

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,2 5,0 5,4 7. Pengangkutan dan Komunikasi 3,4 9,6 7,8 8. Keuangan, Real Estat & Jasa Perusahaan 1,9 6,8 8,8

9. Jasa-jasa 1,8 6,7 8,8

Produk Domestik Regional Bruto 1,1 6,4 6,0

Secara kumulatif besaran PDRB Jawa Tengah hingga triwulan III tahun 2008 dibandingkan dengan PDRB pada periode yang sama tahun 2007 menunjukkan kenaikan sebesar 6,0 persen, dengan rincian sektor pertanian meningkat 3,0 persen; sektor pertambangan-penggalian 3,2 persen; sektor industri pengolahan 6,9 persen; sektor listrik-gas-air bersih 5,0 persen; sektor konstruksi 5,9 persen; sektor perdagangan-hotel-restoran 5,4 persen; sektor pengangkutan-komunikasi 7,8 persen; sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan 8,8 persen; dan jasa-jasa 8,8 persen.

II. STRUKTUR PDRB JAWA TENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI/ LAPANGAN USAHA TRIWULAN III TAHUN 2008

Pada triwulan III tahun 2008, peranan tiga sektor terbesar yaitu sektor pertanian, industri pengolahan dan sektor perdagangan masih memberikan sumbangan lebih dari separuh PDRB atas dasar harga berlaku. Masing-masing sektor ini memberikan kontribusi 19,4 persen, 34,4 persen dan 19,2 persen terhadap PDRB. Peranan sektor industri pengolahan pada PDRB harga berlaku triwulan III

(5)

tahun 2008 mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2007, sedangkan sektor pertanian mengalami sedikit penurunan.

TABEL 3.

STRUKTUR PDRB JAWA TENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TRIWULAN II DAN III TAHUN 2007 – 2008

(Persentase)

2008

SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA 2007

Triw II Triw III Triw II Triw III

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 21,9 20,5 20,3 19,4 2. Pertambangan dan Penggalian 1,0 1,0 1,0 1,0 3. Industri Pengolahan 30,7 32,3 34,3 34,4 4. Listrik dan Air Bersih 1,1 1,1 1,0 1,0 5. Konstruksi 5,8 5,9 5,4 5,7 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,9 19,7 19,3 19,2 7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,9 5,7 5,6 6,0 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 3,5 3,5 3,3 3,3 9. Jasa-jasa 10,2 10,3 9,8 10,0

Produk Domestik Regional Bruto 100,0 100,0 100,0 100,0

III. PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN III TAHUN 2008

Ditinjau dari sisi penggunaan atau permintaan, PDRB Jawa Tengah dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal atau investasi, dan net ekspor (ekspor dikurangi impor).

Pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil (atas dasar konstan 2000) meningkat sebesar 2,2 persen pada triwulan III tahun 2008 dibandingkan dengan triwulan II tahun 2008. Peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga tersebut terutama terjadi pada komoditas bukan makanan sebesar 3,5 persen sedangkan konsumsi makanan naik sebesar 1,3 persen. Untuk pengeluaran konsumsi rumah

(6)

tangga atas dasar harga berlaku naik dari Rp 56.762,0 milyar pada triwulan II tahun 2008 menjadi Rp 59.896,1 milyar pada triwulan III tahun 2008.

Sedangkan untuk pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba tumbuh sebesar 4,8 persen pada triwulan III tahun 2008 dibandingkan dengan triwulan II tahun 2008. Demikian juga pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba atas dasar harga berlaku naik dari Rp 1.268,6 milyar pada triwulan II tahun 2008 menjadi Rp 1.381,1 milyar pada triwulan III tahun 2008.

Pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan III tahun 2008 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan II tahun 2008, terutama disebabkan oleh kenaikan belanja pegawai dan belanja barang pemerintah. Besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku naik dari Rp 11.758,8 milyar pada triwulan II tahun 2008 menjadi Rp 12.965,8 milyar pada triwulan III tahun 2008. Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III tahun 2008 naik sebesar 5,8 persen.

TABEL 4

Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan Triwulan I dan Triwulan II Tahun 2008

Atas Dasar Atas Dasar Laju Andil Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Pertum

buhan

Pertum buhan (Milyar Rupiah) (Milyar Rupiah) (Persen) (Persen) Komponen Penggunaan Triw.II 2008 r) Triw. III 2008 *) Triw.II 2008 r) Triw. III 2008 *) Triw. III 2008 Triw. III 2008 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Konsumsi Rumah Tangga 56.762,0 59.896,1 26.620,5 27.207,7 2,2 1,4 2. Konsumsi Lembaga Non

Profit 1.268,6 1.381,1 585,3 613,7 4,9 0,1

3. Konsumsi Pemerintah 11.758,8 12.965,8 5.634,2 5.960,5 5,8 0,8 4. Pembentukan Modal Tetap

Bruto 16.089,1 17.564,9 7.358,7 7.681,0 4,4 0,8

5. Perubahan Stok 1.410,9 -1.334,9 741,9 -125,4 - -

6. Ekspor Barang & Jasa 45.082,1 49.122,8 21.845,9 22.703,6 3,9 2,0 7. Dikurangi: Impor Barang & Jasa 39.384,1 43.108,6 20.524,1 21.315,3 3,9 1,9

PDRB 92.987,4 96.487,2 42.262,4 42.725,8 1,1 1,1

r

) Angka revisi *) Angka sementara

(7)

TABEL 5

LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT PENGGUNAAN (Persentase) JENIS PENGGUNAAN Triw III 2008 Terhadap Triw II 2008 Triw III 2008 Terhadap Triw III 2007 Triw I s.d III 2008 Terhadap Triw I s.d III 2007 (1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 5. Ekspor Barang dan Jasa

6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa

PDRB 2,2 4,8 5,8 4,4 3,9 3,9 1,1 6,5 6,8 13,6 7,2 0,8 -5,4 6,4 5,6 3,9 13,5 6,5 4,0 -0,5 6,0

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami

peningkatan dari Rp 16.089,1 milyar pada triwulan II tahun 2008 menjadi Rp 17.564,9 milyar pada triwulan III tahun 2008. PMTB atas dasar harga konstan

2000 pada triwulan III tahun 2008 juga mengalami peningkatan sebesar 4,4 persen bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2008. Sedangkan pertumbuhan sampai dengan triwulan III tahun 2008 terhadap kumulatif triwulan I sampai dengan III tahun 2007 tumbuh sebesar 6,5 persen.

Nilai ekspor atas dasar harga berlaku naik dari Rp 45.082,1 milyar pada triwulan II tahun 2008 menjadi Rp 49.122,8 milyar pada triwulan III tahun 2008. Namun demikian, jika dilihat atas dasar harga konstan tumbuh sebesar 3,9 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2007 (y-on-y), ekspor barang-jasa mengalami peningkatan sebesar 0,8 persen.

(8)

TABEL 6

DISTRIBUSI KOMPONEN-KOMPONEN PENGGUNAAN PDRB TRIWULAN II DAN TRIWULAN III TAHUN 2008

(Persentase)

Harga Berlaku Harga Konstan 2000 JENIS PENGGUNAAN

Tr II 2008 Tr III 2008 Tr II 2008 Tr III 2008

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. Perubahan Stok

5. Ekspor Barang dan Jasa

6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDRB 61,0 1,4 12,7 17,3 1,5 48,5 42,4 100,0 62,1 1,4 13,5 18,2 -1,4 50,9 44,7 100,0 63,0 1,4 13,3 17,4 1,8 51,7 48,6 100,0 63,7 1,4 14,0 18,0 -0,3 53,1 49,9 100,0

Nilai impor Jawa Tengah atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 39.384,1 milyar pada triwulan II tahun 2008 menjadi Rp 43.108,6 milyar pada triwulan III tahun 2008. Peningkatan impor tersebut terjadi baik pada impor barang maupun jasa. Sementara itu nilai impor Jawa Tengah atas dasar harga konstan 2000 mengalami peningkatan sebesar 3,9 persen, dari Rp 20.524,1 milyar pada triwulan II tahun 2008 menjadi Rp 21.315,3 milyar pada triwulan III tahun 2008.

(9)

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:

BIDANG NERACA WILAYAH DAN ANALISIS

Telepon: (024) 8412804 E-mail: cawilis3300@gmail.com

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI JAWA TENGAH

Jl. Pahlawan No. 6 Semarang, Telp. (024) 8412805 Fax (024) 8311195, E-mail : bps3300@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Alat ini bekerja dengan baik dengan mengenali E-KTP yang telah terkonfigurasi dalam database, sehingga secara otomatis kunci sepeda motor akan hidup (ON) dan motor dapat

(1) Belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf d, digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah,

Dalam hal konstruksi mesin perbedaan mesin bensin dan mesin diesel ini mesin diesel lebih cenderung simple tidak terlalu rumit seperti mesin bensin akan tetapi dari segi bobot

Siklus manajemen SDM/penggajian adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan Siklus manajemen SDM/penggajian adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang

4 Berdasarkan hal diatas, pada penelitian ini peneliti akan membuat suatu perangkat lunak yang dapat melakukan perbandingan terhadap Algoritma Kruskal dan Aloritma

Berdasarkan kerangka pikir penelitian di atas menjelaskan bahwa, untuk menganalisis tingkat kecukupan modal pada bank konvensional dengan bank syariah maka ditinjau dari

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Di Lingkungan Dinas Penanaman Modal

palangkaraya.ac.id/37/ atau lihat https://scholar.google.co.id/citations?vie w_op=view_citation&hl=en&user=mjojWDoAAAAJ&citation_for_view=mjojWDoAAAAJ:UeH