• Tidak ada hasil yang ditemukan

Weekly Report 02 December 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Weekly Report 02 December 2019"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

Research Department - email : [email protected]

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

\

Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir, memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebut terkonfirmasikan dari indikator Stochastic yang mengisyaratkan IHSG dalam ruang jenuh jual. Selain itu, peluang up reversal juga terindikasi dari MACD, kendati dari lagging indikator sinyal terkonfirmasi nagatif.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 6011.830 +58.770 10892.372 7228.177

LQ-45 956.820 +10.815 1608.672 3364.053

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Bursa saham di Asia melanjutkan koreksinya ditengah minimnya katalis seiring hari libur Thanksgiving Amerika Serikat (AS). Hampir dapat dipastikan bahwa window dressing pada akhir bulan November ini belum dapat terlaksana. Hal tersebut terlebih diyakini akibat ketidakpastian dari negosiasi dagang antara AS dan China. Sebelumnya, terdapat kemungkinan bahwa kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan parsial tahap I sebelum akhirnya tenggat waktu tarif tambahan per 15 Desember 2019 berlaku. Akan tetapi probabilitas tersebut dinilai menurun yang disebabkan oleh kekhawatiran akan aksi balasan dari China terhadap campur tangan AS dalam urusan domestik China. Presiden Donald Trump menandatanganani UU Hak Asasi Manusia dan UU Demokrasi Hong Kong yang mendukung para pendemo Hong Kong. UU tersebut diberlakukan dengan alasan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai dan harus diikuti apabila Hong Kong ingin terus melanjutkan aktifitas perekonomian dengan AS. Adanya kedua UU tersebut juga membuka kemungkinan terhadap penjatuhan sanksi terhadap pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelanggaran HAM dan menghentikan ekspor senjata untuk penanganan massa ke Hong Kong. Indeks Komposit Shanghai terkoreksi 17.71 poin, atau 0.61% ke 2871.98 sementara Indeks Hang Seng turun 584 poin, atau 2.17% ke 26309. Sama halnya dengan Indeks Nikkei 225 Jepang yang turun 108.64 poin, atau 0.46% ke 23300.50.

IHSG berhasil rebound pada perdagangan akhir pekan lalu, namun laju penguatan indeks dinilai kurang sustainable ditengah aksi jual investor asing dan sentimen eksternal dan domsetik yang terus menekan kepercayaan investor. Sedikit sentimen positif dari dalam negeri, komitmen pemerintah untuk melakukan transformasi ekonomi dan mengantisipasi perubahan terkait ekonomi digital semakin nyata melalui Omnibus Law yang menurunkan Pajak Penghasilan (PPh) badan dari 25% menjadi 20% secara bertahap. Sementara itu, pemerintah juga akan menghapus pajak dividen kepada perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspansi. Kebijakan Presiden Jokowi untuk menghentikan aktifitas ekspor bagi barang mineral masih belum sepenuhnya dicerna oleh pasar dikarenakan resiko yang cukup tinggi dikarenakan kondisi Defisit Neraca Akun Berjalan yang masih rapuh. Sepanjang bulan November, investor asing tercatat net sell Rp6.8 triliun sementara net sell Rp26 triliun sejak awal tahun.

Data yang rilis dalam pekan ini dan menjadi salah satu perhatian pelaku pasar mengenai data inflasi. Bank Indonesia (BI) memprakirakan inflasi November rendah dan terkendali meski ada peluang naik tipis jelang liburan akhir tahun. Peluang yang menyumbang kenaikan inflasi November 2019, salah satunya kenaikan harga tiket angkutan udara, seiring jelang libur akhir tahun.

Hingga Oktober 2019 penyaluran kredit perbankan mengalami peningkatan 6,53% YoY, atau tumbuh dibawah dari target yang dipatok OJK sebelumnya di kisaran 9%-11% YoY. Data tersebut mencerminkan bahwa pertumbuhan kredit semakin melambat dibandingkan September 2019 di level 8% dan Agustus 2019 di level 8,7%. Lambatnya pertumbuhan kredit ini disebabkan oleh turunnya penyaluran kredit di sektor pertambangan dan konstruksi yang nilainya mencapai Rp 5 triliun. Sektor yang turun dalam penyaluran kredit tambang dan konstruksi.

BI memberi sinyal akan mempertahankan kebijakan moneternya yang akomodatif untuk menopang ekonomi menghadapi perlambatan global. BI tetap melancarkan bauran kebijakannya pada 2020, yang telah membantu mendukung perekonomian tahun ini. BI akan berkerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga lain agar efektif kebijakan yang dilakukan dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Berkenaan dengan pertumbuhan ekonomi, BI perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia naik dikisaran 5,1%-5,5% pada 2020. Sementara itu, defisit transaksi berjalan pada 2020 diproyeksikan akan berada dalam kisaran 2,5%-3% dari PDB dimana surplus transaksi modal dan finansial tetap besar untuk mendukung stabilitas eksternal. Adapun nilai tukar rupiah pada 2020 diperkirakan bergerak stabil.

Keputusan Presiden AS, Donald Trump, meresmikan undang-undang pro-demokrasi untuk Hong Kong. membuat investor khawatir bahwa hal ini akan menghambat penyelesaian kesepakatan perdagangan AS-Cina pada akhir tahun. Sebagai tanggapan keputusan Trump, Kementerian Luar Negeri Cina mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa negara itu tidak akan tinggal diam begitu saja melihat tindakan AS. Pemerintah AS sudah campur tangan murni dalam urusan dalam negeri Cina.

Ketidakpastian perang dagang AS dengan Cina, kian suram menyusul keputusan AS meresmikian UU pro-demokrasi Hong Kong yang ditentang Cina. Sedangkan dari dalam negeri yang menjadi katalis bagi pasar data inflasi November yang diperkirakan masih terkendali. Bauran sentimen ini membuat IHSG bergerak mixed, namun cenderung melemah pada perdagangan saham pekan ini.

Weekly Report

02 December 2019

WIKA siapkan capex 2020 Rp16 triliun

WIKA bukukan 50,53% target kontrak hingga 10M19 Per Oktober 2019 penjualan semen INTP capai 14,6 juta ton Per Oktober 2019 penjualan semen SMCB capai 10,1 juta ton BBCA akan bagikan dividen interim Rp100 per saham BBCA incar bank BUKU I

BDMN naik kelas ke BUKU IV

SMBC dan investor Bangkok calon investor BNLI NPL INPC berpotensi dibawah 5% pada Juni 2020 BBNI incar dana mura dari cabang luar negeri MFIN tawarkan obligasi berkelanjutan Rp135 miliar PGAS tingkatkan penetrasi pasar LNG di China

AKRA teken MoU dengan investor asing untuk kawasan JIIPE Konsorsium BRPT dan PLN jajaki pinjaman US$2,6 miliar Konsorsium BRPT dan PLN jajaki pinjaman US$2,6 miliar TELE bukukan laba bersih 9M19 Rp382,06 miliar SCMA akan bagikan dividen interim Rp25 per saham PANR perkirakan raih pendapatan 2019 Rp2,2 triliun DFAM bukukan laba bersih 9M19 Rp4,12 miliar URBN raih pinjaman dari BMRI Rp300 miliar

Support Level 5962/5913/5886

Resistance Level 6039/6065/6115

Major Trend Down

(2)

Daily News

2 December 2019

Wijaya Karya (WIKA) menyiapkan belanja modal sekitar Rp16 triliun

untuk tahun depan yang terutama dialokasikan untuk meningkatkan pendapatan berulang. Apabila dibandingkan dengan alokasi belanja tahun ini, maka terdapat peningkatan 2,56% YoY.

Pada Oktober 2019, Wijaya Karya (WIKA) membukukan kontrak baru senilai Rp5,5 triliun. Sementara hingga akhir Oktober 2019, kontrak baru yang dibukukan perseroan mencapai Rp31,2 triliun, setara dengan 50,53% dari target kontrak akhir tahun.

Per Oktober 2019 Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) mencatat volume penjualan semen sebesar 14,6 juta ton. Perseroan menargetkan volume penjualan hingga akhir tahun 2019 ini sedikitnya sama dengan pencapaian tahun 2018 lalu yaitu mencapai 19,17 juta ton di tengah konsumsi semen nasional yang sampai saat ini masih minus 2%. Selain mendistribusikan semen ke pasar domestik, INTP juga akan memacu penjualan semen ke pasar ekspor. Porsi ekspor INTP saat ini sekitar 2% hingga 3% dari total penjualan perusahaan. INTP mengincar pasar ekspor seperti Taiwan, Hong Kong, Jepang, dan Filipina. Saat ini INTP sedang menyelesaikan proyek tambang batu di Pamoyanan, Bogor, Jawa Barat. Adapun tambang batu ini memiliki cadangan sebanyak 25 juta ton. Tambang ini akan memasok bahan baku untuk bisnis semen beton milik Indocement.

Hingga Oktober 2019 penjualan semen Solusi Bangun Indonesia (SMCB) mencapai 10,1 juta ton atau naik sekitar 2% YoY. Perseroan memproyeksikan volume penjualan semen hingga akhir 2019 ini mencapai 12 juta ton, sementara untuk tahun 2020 diharapkan dapat tumbuh 5%. Saat ini, SMCB tengah fokus untuk menjalankan efisiensi. Selain menjajakan produk ke dalam negeri, perseroan juga menjual semen ke pasar ekspor. Saat ini porsi penjualan ekspor masih kisaran 8%-10% dari total penjualan SMCB. Adapun pasar ekspor SMCB adalah Australia, Timur Leste dan Bangladesh.

Bank Central Asia (BBCA) akan membagikan dividen interim tunai

tahun buku 2019 sebesar Rp100 per saham pada 20 Desember 2019. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 5 dan 6 Desember 2019, sedangkan di pasar tunai pada 9 dan 10 Desember 2019.

Bank Central Asia (BBCA) tengah mencari bank lagi untuk

diakuisisi dengan mengincar kelompok bank BUKU I nonemiten, setelah baru-baru ini mengakuisisi Bank Royal Indonesia. Proses akuisisi tersebut diharapkan selesai pada tahun depan.

Bank Danamon Indonesia (BDMN) naik kelas menjadi BUKU IV

setelah melepas status pemegang saham pengendali di Asuransi Adira Dinamika. Perseroan menyerahkan 70% kepemilikan saham kepada Zurich Company Ltd dengan perolehan pendapatan dari sejumlah saham tersebut sebesar Rp3,9 triliun. Dengan tambahan hasil penjualan saham tersebut, modal inti BDMN saat ini tercatat menjadi sebesar Rp33,57 triliun. Status BUKU IV merupakan investasi di masa mendatang dimana sejumlah strategi perbaikan hingga pengembangan juga sedang dirancang guna memperluas bisnis, terutama pada infrastruktur perseroan.

OJK menyebutkan calon pembeli saham mayoritas Bank Permata (BNLI) mulai mengerucut pada dua calon yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dan investor dari Bankok, Thailand.

Bank Artha Graha International (INPC) menilai raiso NPL perseroan

pada September 2019 sebesar 7,68% berpotensi menjadi di bawah 5% pada 2020. Hal ini dengan catatan pembayaran klaim

KUR oleh Jaminan Kredit Indonesia dapat selesai pada Desember tahun ini.

Bank Negara Indonesia (BBNI) memanfaatkan keberadaan kantor

cabang di luar negeri untuk mencari alternatif pendanaan di tengah mengetatnya likuiditas domestik. Selain untuk mendapatkan dana murah, cabang luar negeri perseroan juga tetap melayani jasa perbankan lain seperti pembiayaan ekspor impor dan jasa pengiriman uang ke Indonesia.

Mandala Multifinance (MFIN) melakukan penawaran obligasi

berkelanjutan III tahap IV tahun 2019 dengan jumlah pokok obligasi Rp135 miliar yang terdiri dari dua seri. Seri A memiliki jumlah pokok Rp110 miliar dengan bunga 8,50% per tahun dan jangka waktu 370 hari, sedangkan seri B memiliki jumlah pokok Rp25 miliar dengan bunga 9,75% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Pefindo telah memberikan peringkat idA untuk obligasi ini. Perkiraan masa penawaran umum pada 16-17 Desember 2019 dan pencatatan di BEI pada 23 Desember 2019.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) berencana meningkatkan pangsa

pasar gas alam cair (LNG) di China. Hal ini karena kebutuhan gas China tercatat cukup besar seiring kebijakan pemerintah negara tersebut yang mendorong pemakaian gas menggantikan batubara.

AKR Corporindo (AKRA) melalui anak usaha yakni PT Berkah

Kawasan Manyar Sejahtera telah menandatangani MoU dengan investor asing untuk masuk ke kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Dikatakan bahwa investor asing ini bermaksud untuk membeli lahan yang luas di kawasan JIIPE yang akan digunakan untuk menyiapkan fasilitas produksi produk-produk stainless-steel. MoU antara para pihak ini dibuka untuk melakukan studi kelayakan fasilitas produksi di JIIPE. AKRA akan terus berupaya meningkatkan pendapatan bisnis lain sebagai bentuk diversifikasi, di tengah pendapatan perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak yang turun. Hingga September 2019 AKRA mencatatkan penjualan dan pendapatan tanah kawasan industri dan lainnya sebesar Rp61,10 miliar atau naik 386% YoY. Sementara lini bisnis jasa logistik, terutama operasi pelabuhan dan transportasi yang mencapai Rp349,25 miliar, naik 84,69% YoY. Secara total, bisnis jasa logistik menghasilkan pendapatan Rp587,06 miliar bagi AKRA. Adapun pendapatan terbesar masih berasal dari perdagangan dan distribusi BBM yang menghasilkan pendapatan Rp14,13 triliun atau turun 11,80% YoY. Per September 2019 total pendapatan AKRA mencapai Rp15,12 triliun, turun 10,16% YoY.

Konsorsium Barito Pacific (BRPT) dan Perusahaan Listrik Negara menjajaki pinjaman hingga US$2,6 miliar untuk membiayai ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 9 dan 10 berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) di Suralaya, Banten. Target pinjaman tersebut setara dengan 75% dari total investasi yang dibutuhkan US$3,3-3,5 miliar.

Sarana Menara Nusantara (TOWR) melalui anak usahanya,

Protelindo, menyelesaikan pembelian 1.000 menara telekomunikasi dari Indosat (ISAT) senilai Rp1,95 triliun. TOWR juga akan ikut berpartisipasi di lelang menara telekomunikasi lainnya, seperti lelang 3.200-3.300 menara yang digelar XL Axiata (EXCL).

Tiphone Mobile Indonesia (TELE) mengalami penurunan laba

bersih sebesar 11,45% YoY menjadi Rp382,06 miliar hingga 30 September 2019. Pendapatan perseroan tercatat turun menjadi Rp19,95 triliun pada 9M19 dari pendapatan Rp22,72 triliun pada 9M18.

(3)

Daily News

2 December 2019

3

Surya Citra Media (SCMA) akan membagikan dividen interim tahun

buku 2019 kepada sebesar Rp25 per saham pada 27 Desember 2019. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 5 dan 6 Desember 2019, sedangkan di pasar tunai pada 9 dan 10 Desember 2019.

Panorama Sentrawisata (PANR) memperkirakan pendapatan pada

akhir tahun ini dapat mencapai Rp2,2 triliun, meningkat 10% YoY. Momen libur Natal dan tahan baru pada akhir tahun menjadi salah satu momen bagi perseroan untuk meraih pendapatan yang lebih tinggi.

Dafam Property Indonesia (DFAM) membukukan laba bersih

sebesar Rp4,12 miliar hingga 30 September 2019 setelah membukukan rugi bersih sebesar Rp4,03 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perseroan tercatat meningkat menjadi Rp121,95 miliar pada 9M19 dari pendapatan Rp96,19 miliar pada 9M18.

Urban Propertindo (URBN) telah menandatangani perjanjian kredit

dengan Bank Mandiri (BMRI) pada 26 November 2019. Perseroan memperoleh pinjaman dari BMRI sebesar Rp300 miliar dengan jangka waktu 48 bulan dari penandatanganan perjanjian kredit. Dana yang didapatkan tersebut akan digunakan sebagai modal kerja operasional perseroan. Adapun perseroan memberikan agunan berupa piutang sebesar Rp300 miliar, tanah dan bangunan di Jakamulya Bekasi, serta tanah kosong di Jatibening, dan agunan berupa tanah proyek apartemen Urban Suites.

Anabatic Technologies (ATIC) berencana ekspansi pasar ke

Amerika Utara dan Eropa setelah menjajaki perluasan pasar di Filipina. Pasar internasional menjadi salah satu fokus fokus perseroan dalam beberapa tahun mendatang.

Asia Pacific Fibers (POLY) menyiapkan belanja modal sebesar

USD15 juta yang bersumber dari kas internal. Capex tersebut akan digunakan untuk membeli mesin baru yang ramah lingkungan dan modal kerja perseroan. Tahun depan, perseroan akan meningkatkan kinerja dengan memperluas pasar yang didukung oleh diversifikasi usaha, yakni meningkatkan sistem teknologi dan sumber daya manusia.

Fajar Surya Wisesa (FASW) memproyeksikan target penjualan

tahun depan akan sama dengan tahun ini pada kisaran Rp8 triliun dengan profit margin sekitar 12-13%. Perseroan akan menganggarkan belanja modal sebesar USD20 juta tahun depan untuk maintenance. Saat ini, FASW tengah dalam proses akuisisi pabrik kertas di Jawa Timur dengan kapasitas produksi mencapai 300 ribu ton/tahun pada masa awal produksi.

Dewata Freight International (DEAL) memproyeksikan pertumbuhan

pendapatan sebesar 80-100% YoY pada tahun depan. Pertumbuhan tersebut didasari oleh pendapatan yang akan masuk dari lima proyek baru yang telah diterima. Lima proyek tersebut terdiri atas pembangunan teknologi informasi logistik dan Internet of Things (IoT) untuk mendukung ekosistem logistik di Indonesia, pengembangan pusat logistik berikat di Jawa Barat, pengembangan angkutan barang di wilayah Srengsem Sumatera Selatan, proyek pembangunan pembangkit listrik mesin gas 10 MW di LNG Plant di Sidoarjo, serta pengangkutan hasil tambang di Loa Kulu Samarinda dan pengangkutan Fast Moving Consumer Goods di Jabodetabek.

Mega Perintis (ZONE) menambah merek baru setelah mengakuisisi

merek Enzoro. Langkah tersebut menggunakan dana hasil private

placement senilai Rp31,76 miliar.

Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) mengalami penurunan laba

bersih menjadi Rp26,91 miliar hingga 30 September 2019 dibandingkan laba Rp34,86 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan perseroan juga tercatat turun menjadi Rp1,43 triliun pada 9M19 dari Rp1,60 triliun pada 9M18.

(4)

Market Data

2 December 2019

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 55.73 0.56 TLKM (US) 27.67 3,903.68 -23.98

Natural Gas (US$)/mmBtu 2.32 0.04 ANTM (GR) 0.04 606.28 -46.64

Gold (US$)/Ounce 1,462.17 18.17

Nickel (US$)/MT 13,670.00 -340.00

Tin (US$)/MT 16,495.00 75.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 69.35 6.95

Coal (RB) (US$)/MT* 80.10 16.74

CPO (ROTH) (US$)/MT 720.00 15.00

CPO (MYR)/MT 2,601.00 -10.00

Rubber (MYR/Kg) 755.00 2.50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1,050.00 0.00

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X) Market Cap

Country Indices Price %Day %YTD 2019E 2020F 2018E 2019F (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 28,051.41 -0.40 20.25 18.95 16.18 4.06 3.81 7,921.60

USA NASDAQ COMPOSITE 8,665.47 -0.46 30.60 26.43 22.42 4.75 3.43 13,372.20

ENGLAND FTSE 100 INDEX 7,346.53 -0.94 9.19 13.52 12.73 1.73 1.65 1,777.14

CHINA SHANGHAI SE A SH 3,009.43 -0.61 15.24 11.55 10.48 1.33 1.21 4,556.57

CHINA SHENZHEN SE A SH 1,666.48 -0.30 25.71 19.17 15.28 2.50 2.22 3,087.52

HONG KONG HANG SENG INDEX 26,346.49 -2.03 1.94 10.45 9.93 1.14 1.06 2,167.24

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 6,011.83 0.99 -2.95 15.65 13.92 2.09 1.93 492.21

JAPAN NIKKEI 225 23,293.91 -0.49 16.38 17.76 16.57 1.69 1.59 3,490.85

MALAYSIA KLCI 1,561.74 -1.39 -7.62 16.33 15.18 1.55 1.48 239.82

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3,193.92 -0.21 4.08 12.97 12.42 1.09 1.05 408.47

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 14,108.00 16.00 1000 IDR/ USD 0.07088 -0.00008

EUR/IDR 15,545.61 21.67 EUR / USD 1.10190 0.00010

JPY/IDR 128.83 0.00 JPY / USD 0.00913 0.00000

SGD/IDR 10,315.88 -8.49 SGD / USD 0.73121 0.00005

AUD/IDR 9,542.65 -18.45 AUD / USD 0.67640 0.00010

GBP/IDR 18,219.07 12.37 GBP / USD 1.29140 -0.00110

CNY/IDR 2,006.14 0.16 CNY / USD 0.14220 0.00006

MYR/IDR 3,376.98 0.35 MYR / USD 0.23937 -0.00025

KRW/IDR 11.94 -0.01 100 KRW / USD 0.08464 -0.00018

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 2.25 JIBOR (IDR) Indonesia 5.30

BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 5.00 LIBOR (GBP) England 0.71

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07

BOE Rate (%) England 0.75 Z TIBOR (YEN) Japan 0.10

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.78

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT

Description October-19 September-19 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.22 2.20 1M 5.69

Inflation YOY % 3.13 3.39 3M 5.93

Inflation MOM % 0.02 -0.27 6M 5.87

Foreign Reserve (USD) 126.70 Bn 124.33 Bn 12M 6.03

(5)

5

Market Data

2 December 2019

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

02 Dec Indonesia CPI YoY Turun menjadi 3.06% dari 3.13%

02 Dec Indonesia CPI MoM Naik menjadi 0.20% dari 0.02%

02 Dec US ISM Manufacturing Naik menjadi 49.5 dari 48.3

02 Dec US ISM Employment

--02 Dec US ISM Prices Paid Naik menjadi 47.0 dari 45.5

02 Dec US ISM New Orders

--02 Dec US Construction Spending MoM Turun menjadi 0.4% dari 0.5%

03 Dec US Total Vehicle Sales Naik menjadi 16.80 juta dari 16.55 juta

04 Dec US ISM Non-Manufacturing Index Turun menjadi 54.5 dari 54.7

05 Dec US Initial Jobless Claims

--05 Dec US Continuing Claims

--05 Dec US Trade Balance Defisit turun menjadi $51.5 Bn dari $52.5 Bn

05 Dec US Factory Orders Naik menjadi -0.5% dari -0.6%

05 Dec US Durable Goods Orders

--06 Dec Indonesia Foreign Reserves

--06 Dec Indonesia Net Foreign Assets

--Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

TLKM IJ 3930 2.88 9.77 BYAN IJ 13800 -8.00 -3.59 BMRI IJ 6975 2.95 8.29 FREN IJ 125 -4.58 -1.16 MAYA IJ 9200 13.58 6.23 BSDE IJ 1250 -3.85 -0.86 BBRI IJ 4090 0.99 4.38 SMGR IJ 11450 -1.29 -0.80 HMSP IJ 1935 1.84 3.65 WSKT IJ 1225 -4.67 -0.73 ASII IJ 6500 1.56 3.63 TKIM IJ 9200 -2.65 -0.70 BBCA IJ 31400 0.48 3.28 INKP IJ 6800 -1.81 -0.61 SMMA IJ 15475 3.17 2.71 BDMN IJ 3680 -1.87 -0.61 BRPT IJ 1360 2.26 2.40 MYOR IJ 2060 -1.44 -0.60 JSMR IJ 4940 7.63 2.28 MAPI IJ 1015 -3.33 -0.52 UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price(IDR) Shares (Mn)Issued Offering Date Listing Underwriter

Asia Sejahtera Mina Trade & Service 110.00 250.00 25-26 Nov 2019 02 Dec 2019 Profindo Sekuritas

Unicharm Manufacture &

(6)

2 December 2019

Corporate Info

2 December 2019

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BRAM 200.00 Cash Dividend 29 Nov 2019 02 Dec 2019 03 Dec 2019 19 Dec 2019

BATA 3.22 Cash Dividend 02 Dec 2019 03 Dec 2019 04 Dec 2019 23 Dec 2019

UNVR 430.00 Cash Dividend 02 Dec 2019 03 Dec 2019 04 Dec 2019 18 Dec 2019

DMAS 21.00 Cash Dividend 03 Dec 2019 04 Dec 2019 05 Dec 2019 18 Dec 2019

IPCM 3.00 Cash Dividend 03 Dec 2019 04 Dec 2019 05 Dec 2019 26 Dec 2019

BBCA 100.00 Cash Dividend 05 Dec 2019 06 Dec 2019 09 Dec 2019 20 Dec 2019

SCMA 25.00 Cash Dividend 05 Dec 2019 06 Dec 2019 09 Dec 2019 27 Dec 2019

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

TRIS Rights Issue 1:2 276.00 26 Nov 2019 27 Nov 2019 02 Dec – 06 Dec 2019

DNAR Rights Issue 5:2 197.00 27 Nov 2019 28 Nov 2019 03 Dec – 09 Dec 2019

HDFA Rights Issue 50:83 150.00 27 Nov 2019 28 Nov 2019 03 Dec – 09 Dec 2019

BABP Rights Issue 6:1 50.00 29 Nov 2019 02 Dec 2019 05 Dec – 18 Dec 2019

MAYA Rights Issue 14:1 2200.00 29 Nov 2019 02 Dec 2019 05 Dec – 11 Dec 2019

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

CAKK RUPSLB 02 Dec 2019

IGAR RUPST 02 Dec 2019

INPP RUPSLB 05 Dec 2019

KONI RUPSLB 05 Dec 2019

BBLD RUPSLB 09 Dec 2019

BMRI RUPSLB 09 Dec 2019

CANI RUPST/LB 09 Dec 2019

SILO RUPSLB 09 Dec 2019

ATIC RUPSLB 12 Dec 2019

FISH RUPST 12 Dec 2019

KPAL RUPSLB 12 Dec 2019

MKNT RUPSLB 12 Dec 2019

MRAT RUPSLB 12 Dec 2019

BKDP RUPSLB 13 Dec 2019

SIAP RUPSLB 13 Dec 2019

SSTM RUPSLB 13 Dec 2019

IBFN RUPSLB 17 Dec 2019

IPCC RUPSLB 17 Dec 2019

SSTM RUPSLB 13 Dec 2019

IBFN RUPSLB 17 Dec 2019

(7)

2 December 2019

Technical Analysis

2 December 2019

TLKM

TRADING BUY

S1 3860 R1 3970 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 3750 R2 4080

Closing

Price 3930

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi positif

 Stochastics fast line & slow indikasi positif

 Candle chart indikasi sinyal positif

 RSI berada dalam area oversold

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 3860-Rp 3970

Entry Rp 3930, take Profit Rp 3970

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 12.39 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) -34.18 Positif

Bollinger Band (Mid) 4042 Negatif

MA5 3888 Positif 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400

May Jun Jul August September October November TLKM Downward Sloping Channel

3,950 3,930 3,930 3,930 3,888 3,790 3,790 3,970 4,041.5 4,090 4,230.49 4,304.44 4,304.44 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TLKM -Stochastic%D(6,3,3)= 16.82,Stochastic%K= 27.54,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00

20 16.8185 16.8185 27.5436 27.5436 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 TLKM -MACD(5,3)= 12.21,Signal()= 21.91 12.2065 21.9135 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TLKM -TSI(3,5,3)= -34.18,Volume()= 72,146,896.00 -34.1764 -39.343 0.00000 72,146,896

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

ASII

TRADING BUY

S1 6400 R1 6600 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 6200 R2 6800

Closing

Price 6500

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi negatif

 Stochastics fast line & slow indikasi negatif

 Candle chart indikasi potensi rebound

 RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area upper band

Prediksi Trading range Rp 6400-Rp 6600

Entry Rp 6500, take Profit Rp 6600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 13.07 Negatif

MACD -30.19 Negatif

True Strength Index (TSI) -27.04 Positif

Bollinger Band (Mid) 1426 Positif

MA5 6435 Positif 6,000 6,400 6,800 7,200 7,600 8,000

May Jun Jul August September October November ASII Broadening Wedge

6,500 6,500 6,500 6,475 6,435 5,759.09 5,759.09 6,503.13 6,616.25 6,700 6,954.23 7,286.96 7,286.96 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASII -Stochastic%D(6,3,3)= 18.19,Stochastic%K= 29.91,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00

20 18.1861 18.1861 29.9145 29.9145 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 ASII -MACD(5,3)= 7.79,Signal()= 20.42 7.78828

20.4221 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII -TSI(3,5,3)= -27.04,Volume()= 33,440,400.00 -27.0386

-34.4318 0.00000

33,440,400

(8)

2 December 2019

Technical Analysis

2 December 2019

LSIP

TRADING BUY

S1 1330 R1 1400 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1260 R2 1470

Closing

Price 1370

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi negatif

 Stochastics fast line & slow indikasi negatif

 Candle chart indikasi sinyal positif

 RSI berada dalam area oversold

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 1330-Rp 1470

Entry Rp 1370, take Profit Rp 1470

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 58.40 Negatif

MACD -1.76 Negatif

True Strength Index (TSI) -5.96 Positif

Bollinger Band (Mid) 2488 Negatif

MA5 1353 Positif 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0 1,320.0 1,380.0 1,440.0

May Jun Jul August September October November LSIP Wedge 1,361.25 1,353.25 1,353 1,290 1,290 1,273.8 1,260 1,370 1,370 1,370 1,409 1,409 1,415 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LSIP -Stochastic%D(6,3,3)= 35.31,Stochastic%K= 23.81,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00

23.8095 23.8095 20 35.3132 35.3132 80 -30.0 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0

LSIP -MACD(5,3)= -0.67,Signal()= 1.68 -0.673207

1.68004 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 LSIP -TSI(3,5,3)= -5.96,Volume()= 18,701,400.00 -3.36899

-5.95727 0.00000

18,701,400

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

AALI

TRADING BUY

S1 12425 R1 12700 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 12150 R2 12975

Closing

Price 12600

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi positif

 Stochastics fast line & slow indikasi positif

 Candle chart indikasi sinyal positif

 RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area upper band

Prediksi Trading range Rp 12425-Rp 12975

Entry Rp 12600, take Profit Rp 12975

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 4.94 Positif

MACD -49.75 Positif

True Strength Index (TSI) -23.17 Positif

Bollinger Band (Mid) 3623 Positif

MA5 12640 Negatif 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000 12,600 13,200

May Jun Jul August September October November AALI Upward SlopingChannel

12,640 12,600 12,600 12,600 12,555 12,025 11,112.3 12,757.1 12,757.1 12,790.6 13,400 13,563.6 13,563.6 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AALI -Stochastic%D(6,3,3)= 35.32,Stochastic%K= 22.42,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00

22.4242 22.4242 20 35.32 35.32 80 -200 -100 0 100 200 0 AALI -MACD(5,3)= 57.47,Signal()= 64.65 57.4674

64.6476 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AALI -TSI(3,5,3)= -23.17,Volume()= 1,472,300.00

-12.8272

-23.1724 0.00000

1,472,300

(9)

2 December 2019

Technical Analysis

2 December 2019

SMRA

TRADING BUY

S1 985 R1 1040 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 930 R2 1095

Closing

Price 1020

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi positif

 Stochastics fast line & slow indikasi positif

 Candle chart indikasi potensi rebound

 RSI berada dalam area oversold

 Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 985-Rp 1040

Entry Rp 1020, take Profit Rp 1040

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 11.12 Positif

MACD -15.13 Positif

True Strength Index (TSI) -52.31 Positif

Bollinger Band (Mid) 1092 Negatif

MA5 1012 Positif 960.0 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0 1,320.0 1,380.0

May Jun Jul August September October November SMRA DownwardSlopingChannel

1,070.68 1,070.68 1,033.13 1,020 1,020 1,020 1,012 1,085 1,091.75 1,120 1,120 1,187 1,190 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SMRA -Stochastic%D(6,3,3)= 19.02,Stochastic%K= 24.89,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00

20 19.0185 19.0185 24.8889 24.8889 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 SMRA -MACD(5,3)= 7.76,Signal()= 11.35 7.76439

11.3466 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SMRA -TSI(3,5,3)= -52.31,Volume()= 13,430,400.00

-52.3091 -64.0907 0.00000

13,430,400

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

CTRA

TRADING BUY

S1 985 R1 1025 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 945 R2 1065

Closing

Price 1005

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi negatif

 Stochastics fast line & slow indikasi positif

 Candle chart indikasi potensi rebound

 RSI berada dalam area oversold

 Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 985-Rp 1025

Entry Rp 1005, take Profit Rp 1025

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 12.05 Positif

MACD -11.06 Negatif

True Strength Index (TSI) -51.02 Positif

Bollinger Band (Mid) 1055 Negatif

MA5 1005 Negatif 900.0 960.0 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0 1,320.0

May Jun Jul August September October November CT RA Downward Sloping Channel

1,015 1,005 1,005 1,005 1,005 960 960 1,023.75 1,054.75 1,056.67 1,056.67 1,110 1,166.55 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 CT RA -Stochastic%D(6,3,3)= 12.61,Stochastic%K= 21.71,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00

20 12.6079 12.6079 21.7105 21.7105 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 CT RA -MACD(5,3)= 7.37,Signal()= 9.33 7.37091 9.32901 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 CT RA -TSI(3,5,3)= -51.02,Volume()= 26,827,600.00 -51.0164 -52.5937 0.00000 26,827,600

(10)

Trading View

2 December 2019

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec Last Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 12600 12600 12975 12150 12425 12700 12975 Negatif Positif Negatif 13400 10150

LSIP Trading Buy 1370 1370 1470 1260 1330 1400 1470 Positif Positif Positif 1430 1185

SGRO Trading Buy 2230 2230 2290 2110 2200 2290 2380 Negatif Negatif Negatif 2520 2120

Mining

PTBA Trading Sell 2420 2420 2390 2310 2390 2470 2550 Negatif Negatif Negatif 2670 2190

ADRO Trading Sell 1230 1230 1205 1155 1205 1255 1305 Negatif Positif Negatif 1440 1245

MEDC Trading Buy 710 710 725 665 695 725 755 Positif Negatif Positif 730 625

INCO Trading Buy 3000 3000 3060 2840 2950 3060 3170 Negatif Positif Negatif 3830 3000

ANTM Trading Buy 750 750 765 705 735 765 795 Negatif Positif Negatif 985 745

TINS Trading Sell 705 705 690 650 690 730 770 Negatif Negatif Negatif 960 730

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 434 434 440 408 424 440 456 Negatif Positif Negatif 494 410

SMGR Trading Sell 11450 11450 11275 10925 11275 11625 11975 Negatif Negatif Negatif 13450 11450

INTP Trading Buy 19400 19400 19600 18800 19200 19600 20000 Negatif Negatif Negatif 21025 19275

SMCB Trading Sell 1245 1245 1235 1200 1235 1270 1305 Negatif Negatif Negatif 1475 1245

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6500 6500 6600 6200 6400 6600 6800 Positif Positif Positif 7000 6350

GJTL Trading Sell 585 585 575 555 575 595 615 Negatif Positif Negatif 685 575

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 7950 7950 7800 7575 7800 8025 8250 Negatif Positif Positif 8000 7275

GGRM Trading Buy 50375 50375 51150 48500 49825 51150 52475 Negatif Positif Negatif 56800 49225

UNVR Trading Buy 41800 41800 42225 40775 41500 42225 42950 Positif Positif Positif 44750 41000

KLBF Trading Buy 1525 1525 1550 1430 1490 1550 1610 Positif Positif Positif 1660 1480

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1250 1250 1215 1135 1215 1295 1375 Negatif Positif Negatif 1485 1290

PTPP Trading Sell 1350 1350 1330 1285 1330 1375 1420 Negatif Positif Negatif 1855 1375

WIKA Trading Sell 1735 1735 1700 1620 1700 1780 1860 Negatif Negatif Negatif 2170 1785

ADHI Trading Sell 1075 1075 1055 1005 1055 1105 1155 Negatif Positif Negatif 1330 1100

WSKT Trading Sell 1225 1225 1200 1130 1200 1270 1340 Negatif Negatif Negatif 1675 1275

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 1920 1920 1945 1815 1880 1945 2010 Positif Positif Positif 2460 1820

JSMR Trading Buy 4940 4940 5100 4250 4670 5100 5525 Positif Positif Positif 5800 4550

ISAT Trading Buy 2860 2860 2950 2530 2740 2950 3160 Negatif Positif Negatif 3550 2840

TLKM Trading Buy 3930 3930 3970 3750 3860 3970 4080 Positif Positif Positif 4360 3800

Finance

BMRI Trading Buy 6975 6975 7050 6600 6825 7050 7275 Negatif Positif Positif 7275 6650

BBRI Trading Buy 4090 4090 4140 3920 4030 4140 4250 Negatif Negatif Negatif 4330 3900

BBNI Trading Buy 7500 7500 7575 7175 7375 7575 7775 Negatif Positif Positif 8075 7175

BBCA Trading Buy 31400 31400 31550 30850 31200 31550 31900 Negatif Positif Positif 31900 30700

BBTN Trading Buy 2130 2130 2180 1900 2040 2180 2320 Negatif Positif Positif 2180 1805

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 20925 20925 20750 20200 20750 21300 21850 Negatif Positif Negatif 23900 20375

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Proses restrukturisasi utang SLJ Global (SULI) dengan Bank Mandiri (BMRI) telah mencapai kesepakatan final pada 26 November 2014, dimana perseroan melakukan perubahan

Volume penjualan untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Sep 2013 menurun 3% dan mencapai 1,607 juta ton dari 1,657 juta ton untuk periode yang sama di tahun

Sepanjang bulan Januari, SMGR cuma berhasil membukukan penjualan semen sebesar 2.18 juta ton.. Jumlah ini turun tipis 0.3% jika dibandingkan penjualan Januari 2016 sebesar 2.19

ITMG sebagai salah satu penghasil batu bara terbesar menargetkan total penjualan batu bara sebesar 24,2 juta ton pada 2018..

Sementara untuk tahun ini perseroan menahan laju produksi batubara menjadi 54-56 juta ton mengingat harga batubara tengah turun sehingga produksi perseroan hanya sesuai dengan

Pada periode yang sama, volume penjualan semen secara nasional di Januari cuma mencapai 5,2 juta ton.. Jumlah ini turun 2,23% bila dibandingkan

Sepanjang tahun lalu, perseroan memproduksikan 583 ribu ton batu bara, naik 191% dibandingkan 2010 sebesar 200 ribu ton.. Perseroan menargetkan nisbah kupas (stripping ratio)

Angka sementara produksi gula pada tahun 2020 mencapai 2,13 juta ton dan konsumsi gula memerlukan 5,2 juta ton, pada tahun ini produksi gula mengalami penurunan diakibatkan oleh cuaca