GCG OVERVIEW
Entrepreneur
(Wira Usaha)
Public Corporation
(Perusahaan Publik)
• Perusahaan skala Kecil & baru • Dimiliki oleh perorangan
• Pemilik mengelola sendiri
• Tidak ada benturan kepentingan
• Perusahaan menjadi besar
• Dimiliki oleh publik (Pemegang Saham) • Pemilik mempercayakan pada orang lain
untuk mengelola usaha
• Kemungkinan timbul benturan kepentingan / conflict antara pemilik dengan pengelola
Ekspansi
Asymmetry of Information
Asymmetry of Information
MORAL HAZARD
(Resiko Moral )ADVERSE
SELECTION
(Penyimpangan Informasi yang merugikan PS)Management Scandals
Internasional :
• Enron
• Worldcom
• Tyco
Indonesia:
• Kimia Farma
• Lippo Bank
Scandal Management
Scandal Management
• Perusahaan energi Amerika palinginovatif, SDM 21.000 orang di lebih 40 negara dengan penghasilan 101M USD tahun 2000.
• Eksekutif perusahaan memalsukan kondisi keuangan yang tidak akurat & dibesar-besarkan, asalkan harga saham mereka terus naik.
• Berbohong soal perolehan laba dan menyembunyikan besaran utang dalam pembukuannya.
• Dampak skandal : Enron bangkrut dan 4.000 orang kehilangan pekerjaan
• Perusahaan industri raksasa telekomunikasi no. 2 di AS dgn produk internet, komunikasi telepon, kartu telepon pra bayar, SDM 73.000 orang dengan aset 107 M USD.
• Eksekutif perusahaan memanipulasi
pembukuan dengan menggembungkan laba 3,85 M USD. Perusahaan berpura-pura
memasukan pos investasi sebesar 3,9 M USD padahal sesungguhnya biaya operasional sehingga perusahaan dapat menekan biaya tsb dan memperoleh laba yang besar. • Dampak skandal : Worldcom bangkrut, dimana saham senilai 60 USD / lembar menjadi 9 sen USD / lembar, dengan meninggalkan hutang mencapai 41 M USD
• Perusahaan bergerak dibidang komponen elektronik, penyedia jasa telekomunikasi bawah laut, beroperasi di lebih 100 negara
• Eksekutif melakukan mark up laba untuk mendongkrak harga saham, sehingga ditemukan 135 Juta USD masuk ke rekening CEO Tyco • Dampak skandal : Perusahaan merugi, CEO Tyco yang paling dipuja oleh Wall Street sebagai maha guru manajemen mengundurkan diri.
• Pioneer dibidang Farmasi & menjadi perusahaan publik sejak 4 Juli 2001 di BEJ dan BES.
• Merupakan bank swasta terkemuka dengan 2,5 juta nasabah dan 676 ATM di 120 kota. Tahun 1997 akibat krisis ekonomi direkapitulasi oleh pemerintah dengan saham dikuasai 59,25% • Perusahaan melaporkan keuangan ke publik dgn aset 24 T laba bersih 98 M, tetapi ke BEJ dilaporkan aset 22,8 T dengan
Diperlukan suatu sistim yang mengatur pengelolaan dan
pengawasan, hak-hak, kewajiban dan tanggung jawab
pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (korporasi)
Pembentukan struktur & proses pengelolaan perusahaan yang
mengatur perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham.
Pemberdayaan Dewan Komisaris dan praktik2 pengelolaan perusahaan
oleh Direksi dan Manajemen
Good Corporate Governance (GCG)
PENGERTIAN GCG
PENGERTIAN GCG
“
“
Corporate Governance
Corporate Governance
adalah suatu
adalah suatu
proses
proses
dan
dan
struktur
struktur
yang digunakan oleh organ
yang digunakan oleh organ
BUMN
BUMN
untuk
untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
Perusahaan, guna
Perusahaan, guna
mewujudkan Nilai Pemegang
mewujudkan Nilai Pemegang
Saham dalam jangka panjang dengan tetap
Saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan
memperhatikan
kepentingan stakeholder lainnya
kepentingan stakeholder lainnya
,
,
berlandaskan Peraturan Perundangan dan Nilai
berlandaskan Peraturan Perundangan dan Nilai
-
-
nilai
nilai
Dalam salah satu diktum Keputusan Menteri BUMN Nomor:
Dalam salah satu diktum Keputusan Menteri BUMN Nomor:
KEP
KEP
-
-
117/M
117/M
-
-
MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang
MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang
Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada
Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disebutkan bahwa :
PROSES DAN STRUKTUR IMPLEMENTASI GCG
INTERNALISASI & SOSIALISASI
PENERAPAN / IMPLEMENTASI
PANDUAN KOMNAS GCG
VISI, MISI & SASARAN PERUSAHAAN EXTERNAL BEST PRACTISE INTERNAL BEST PRACTISE
REVIEW
HUKUM & PERATURAN YANG BERLAKUGOOD CORPORATE GOVERNANCE MANUAL • PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN • PANDUAN PERILAKU
• MANUAL BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI
PERATURAN TEKNIS & PELAKSANAAN
• PENYEMPURNAAN S.O.P PROSES BISNIS • CHARTER KOMITE KOMISARIS DAN
PANDUAN KOMNAS GCG
PANDUAN KOMNAS GCG
(Kepmen No. 117
(Kepmen No. 117 –– Bab II Bab II –– Ps 3)Ps 3)
Transparansi (Transparency)
yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusa
yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan n dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan releva
dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan n mengenai perusahaan;
mengenai perusahaan;
KemandirianKemandirian (Independency)(Independency)
yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesiona
yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional l tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang--undangan undangan
yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat.
yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat.
AkuntabilitasAkuntabilitas (Accountability)(Accountability)
yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ
yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ, , sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif
sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif
Pertanggungjawaban( Responsibility)Pertanggungjawaban( Responsibility)
yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peratu
yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan ran perundang
perundang--undangan yang berlaku dan prinsipundangan yang berlaku dan prinsip--prinsip korporasi yang prinsip korporasi yang sehat
sehat
KewajaranKewajaran (Fairness)(Fairness)
yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak
KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG
KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG
PENERAPAN GCG DI BUMN
PENERAPAN GCG DI BUMN
1. Master Plan Meneg P.BUMN tahun 1998 Æ Meletakkan GCG sebagai salah satu dari 8 pondasi Korporasi BUMN menuju WCC/ World Class Company.
2. Master Plan Reformasi BUMN Mei 2000 Æ Kebijakan Penerapan GCG. 3. Pembentukan Komite Nasional ttg Kebijakan GCG oleh Menko Ekuin
tahun 2001.
4. Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tgl. 1 Agustus 2002 ttg Penerapan Praktek GCG pada BUMN
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003, tentang Badan Usaha Milik Negara.
6.
6. UndangUndang--Undang Anti Korupsi Undang Anti Korupsi Indonesia
Indonesia
•
• No. 31 Tahun 1999No. 31 Tahun 1999
•
• No. 20 Tahun 2001No. 20 Tahun 2001
•
• No. 30 Tahun 2002No. 30 Tahun 2002
Salah satu bagian terpenting dari UU Anti Korupsi adalah pasal yang berhubungan dengan gratifikasi, yang mendefinisikan sebagai berikut:
Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang,
Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang,
barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan
cuma
cuma--cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa
sarana elektronik.
sarana elektronik.
Ps.12.B UU No. 20/2001:
Gratifikasi dalam bentuk pemberian kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara, dibuat ketentuan:
• Gratifikasi bernilai kurang dari Rp 10.000.000,-, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut adalah suap, dilakukan oleh Penuntut Umum
1.
1.
MASTER PLAN REFORMASI BUMN
MASTER PLAN REFORMASI BUMN
2.2.
CORPORATE GOVERNANCE
CORPORATE GOVERNANCE
3.3.
SISTEM MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN
4.4.
KEPEMIMPINAN KORPORASI
KEPEMIMPINAN KORPORASI
5.5.
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
6.6.
SISTEM INSENTIF DAN REMUNERASI
SISTEM INSENTIF DAN REMUNERASI
7.7.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
8.8.
SERIKAT PEKERJA
SERIKAT PEKERJA
8 PONDASI KORPORASI
8 PONDASI KORPORASI
BUMN ABAD 21
BUMN ABAD 21
(BUMN KELAS DUNIA)
(BUMN KELAS DUNIA)
EXTERNAL BEST PRACTISE
Hasil penelitian, studi banding/ benchmarking terhadap
praktek-praktek terbaik penerapan korporasi oleh
perusahaan lain yang telah melaksanakan prinsip-prinsip
GCG dalam setiap proses Bisnisnya.
• Aneka Tambang
• Astra
• PLN
• BP Indonesia
INTERNAL BEST PRACTISE
Sistem Akuntansi
SI Niaga
SI Logistik
KPI
Manajemen Resiko
GCG Policy
Code Of Corporate Governance
Code Of Corporate Governance
Merupakan sekumpulan nilai dan praktek
Merupakan sekumpulan nilai dan praktek
perusahaan
perusahaan
yang menjadi dasar dan acuan bagi Organ Perusahaan
yang menjadi dasar dan acuan bagi Organ Perusahaan
dan Manajemen dalam mengelola perusahaan.
dan Manajemen dalam mengelola perusahaan.
Memuat prinsip
Memuat prinsip
-
-
prinsip penerapan GCG
prinsip penerapan GCG
yang selaras
yang selaras
dengan perundang
dengan perundang
-
-
undangan, visi dan misi serta
undangan, visi dan misi serta
budaya perusahaan.
budaya perusahaan.
Sebagai
Sebagai
“
“
payung
payung
”
”
bagi pembuatan
bagi pembuatan
peraturan
peraturan
-
-peraturan teknis
peraturan teknis
di bawahnya.
di bawahnya.
KANDUNGAN PANDUAN TATAKELOLA
PUSRI :
I.
PENGERTIAN DAN TUJUAN
II. ORGAN-ORGAN PERUSAHAAN
III. AKUNTANSI KEUANGAN DAN
PENGENDALIAN INTERNAL
IV. KEBIJAKAN PERUSAHAAN
V. PENUTUP
• Merupakan pedoman bagi individu
perusahaan dalam
menjalankan aktivitas perusahaan sesuai dengan budaya yang
diharapkan.
• Merupakan etika bisnis perusahaan dan nilai-nilai yang
mengatur cara pengelolaan perusahaan dalam mencapai visi,
misi dan tujuan perusahaan
KANDUNGAN PANDUAN PERILAKU
PT PUSRI :
• VISI, MISI, KOMITMEN DAN CARA
BERBISNIS PT PUSRI
• NILAI-NILAI PERUSAHAN
• PERILAKU JAJARAN PT PUSRI • PERILAKU KORPORASI
BOARD MANUAL
BOARD MANUAL
(PANDUAN BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI)
(PANDUAN BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI)
• Kompilasi dari praktik-praktik pengelolaan perusahaan
yang bersumber dari regulasi (Undang-undang/ Peraturan), Anggaran Dasar dan Best Practices yang disepakati bersama dalam rangka menerapkan GCG.
• Digunakan oleh organ-organ utama perusahaan yang
berfungsi melakukan pengawasan dan pengelolaan Perusahaan, yakni Dewan Komisaris dan Direksi.
Karakteristik Board Manual
• Menjadi acuan bagi Komisaris dan Direksi untuk mengawasi dan
mengelola Perusahaan
• Memuat prinsip-prinsip dasar pengelolaan perusahaan dan tidak
bersifat limitatif (AD, Kep RUPS dan Peraturan Perundang-undangan
tetap harus dijadikan pedoman)
• Menjadi living document, yang dapat dikembangkan sesuai dengan
kondisi Perusahaan
Charter
Charter
Merupakan dokumen yang menjadi acuan bagi organ pendukung
Perusahaan dalam melaksanakan tugas, wewenang, tanggung
jawab, hak dan kewajibannya.
Pengguna Charter :
1. Komite2 dibawah Komisaris
• Komite Audit
(Wajib : Kepmen No. 117, Pasal 14 Ayat 1 )• Komite Nominasi
• Komite Asuransi dan Risiko Usaha
• Komite Remunerasi
2. Komite2 dibawah Direksi
BUDAYA PERUSAHAAN
BUDAYA PERUSAHAAN
Merupakan Merupakan sikapsikap dan tindak tiap organ perusahaan (Pemegang dan tindak tiap organ perusahaan (Pemegang Saham, Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran karyawan) yang tel
Saham, Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran karyawan) yang telah ah melekat
melekat (penuh dengan kesadaran dan tanpa (penuh dengan kesadaran dan tanpa paksaanpaksaan) di dalam ) di dalam menjalankan fungsi/ tugasnya masing
menjalankan fungsi/ tugasnya masing--masing, sesuai dengan prinsipmasing, sesuai dengan prinsip- -prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, yakni selalu mengacu
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, yakni selalu mengacu
kepada prinsip keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas,
kepada prinsip keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran.
PEMERINTAH
ORGAN DAN STRUKTUR BUMN
ORGAN DAN STRUKTUR BUMN
PEMEGANG SAHAM: • PUBLIK • NON PUBLIK
RUPS
DEKOM
DIREKSI
MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER
KARYAWAN
KREDITUR
PEMASOK
“
“
THE 7 KEY PERSONS
THE 7 KEY PERSONS
”
”
Organ-organ Perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan
penerapan GCG di suatu perusahaan disebut “THE 7 KEY
PERSONS”, yakni :
1. Pemegang Saham
2. Komisaris/ Dewan Pengawas
3. Direksi
4. General Manajer
5. Sekretaris Perusahaan
6. Satuan Pengawasan Intern
7. Tim Penerapan GCG
Dan
Dukungan dari Serikat Pekerja
KOMISARIS DIREKSI PEMEGANG SAHAM SEKPER SPI GENERAL MANAJER TIM PENERAPAN GCG
PERILAKU BISNIS YANG BERETIKA WUJUD TANGGUNG JAWAB SOSIAL KPD STAKEHOLDERS IMPLEMENTASI GCG DASAR SELF REGULATION IMPLEMENTASI GCG MENGHILANGKAN PRAKTEK PADA PENINGKATAN IMBAL HASIL BAGI KARYAWAN MENINGKATKAN KREDIBILITAS
Manfaat Penerapan GCG
Manfaat Penerapan GCG
GCG: Menciptakan daya saing
GCG: Menciptakan daya saing
GCG: Menciptakan daya saing
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan
Efisiensi
Efisiensi
Pertumbuhan yang
Pertumbuhan yang
berkelanjutan
berkelanjutan
Cost of debt
Cost of debt
rendah
rendah
Etika mengatur
Etika mengatur
perilaku individu
perilaku individu
Daya
Saing
Daya
Daya
Saing
Saing
GCG mengatur
GCG mengatur
perilaku perusahaan
perilaku perusahaan
Reputasi Bisnis
Beretika
Reputasi Bisnis
Reputasi Bisnis
Beretika
Beretika
Produktifitas
Produktifitas
Kemudahan
Kemudahan
Akses modal
Akses modal
Kepuasan karyawan
Kepuasan karyawan
Mitra dan peluang usaha
Terima kasih
1. Surat Direktur Utama No. 1387/100.OT/2000 tanggal 19 Desember 2000 perihal Kebijakan Penerapan Good Corporate Governance di PT Pupuk Sriwidjaja (GCG – Pusri).
2. Kepmen BUMN Nomor 117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002
3. Assessment oleh BPKP tentang penerapan GCG PT Pusri
• Tahun 2004, diperoleh score 65,36
• Tahun 2005, diperoleh score :
71,77 (untuk capaian actual review GCG) 73,46 (untuk capaian actual evaluasi GCG)
4. Telah disyahkannya buku2 perangkat GCG (GCG Manuals) PT Pusri, sebagai pedoman tata kelola dan perilaku untuk seluruh jajaran karyawan PT Pusri serta semua pihak yang terlibat dalam kegiatan perusahaan (Stakeholders)
CODE OF CORPORATE GOVERNANCE
CODE OF CORPORATE GOVERNANCE
[
[
CoCG
CoCG
]
]
(PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN)
(PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN)
GCG
GCG
’
’
S MANUALS
S MANUALS
CODE OF CONDUCT
CODE OF CONDUCT
[
[
CoC
CoC
]
]
(PANDUAN PERILAKU)
(PANDUAN PERILAKU)
BOARD MANUAL
BOARD MANUAL
[BM]
[BM]
(MANUAL KOMISARIS DAN DIREKSI)
(MANUAL KOMISARIS DAN DIREKSI)
CHARTER
KANDUNGAN CODE OF CORPORATE GOVERNANCE
KANDUNGAN CODE OF CORPORATE GOVERNANCE
[CoCG]
[CoCG]
Bab I
:
PENGERTIAN DAN TUJUAN
Bab II :
ORGAN-ORGAN PERUSAHAAN *)
Bab III :
AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENGENDALIAN
NTERNAL
Code of Corporate Governance
Code of Corporate Governance
(Panduan Tata Kelola Perusahaan)
(Panduan Tata Kelola Perusahaan)
Tatakelola perusahaan yang baik atau good corporate governance selanjutnya disingkat dengan GCG adalah proses untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabiltas perusahaan guna mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders perusahaan berlandaskan peraturan dan nilai etika.
A. PENGERTIAN GCG
Bab I : PENGERTIAN DAN TUJUAN
Ruang lingkup pemberlakuan Panduan bagi PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) (selanjutnya disebut PT. PUSRI) adalah:
1. Pemegang Saham PT. PUSRI. 2. Komisaris PT. PUSRI.
3. Direksi PT. PUSRI.
4. PT. PUSRI sebagai Pemegang Saham di Unit-Unit Usaha/anak perusahaan PT. PUSRI, ataupun orang yang ditunjuk oleh Direksi
B.
B.
TUJUAN PENERAPAN PRINSIP
TUJUAN PENERAPAN PRINSIP
-
-
PRINSIP GCG
PRINSIP GCG
Memaksimalkan nilai perusahaan dalam bentuk peningkatan Memaksimalkan nilai perusahaan dalam bentuk peningkatan kinerja
kinerja ((high performancehigh performance)) serta citra perusahaan yang baik serta citra perusahaan yang baik (
(good corporate imagegood corporate image).).
Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien serta memberdayakan fungsi dan
transparan dan efisien serta memberdayakan fungsi dan
meningkatkan kemandirian organ perusahaan.
meningkatkan kemandirian organ perusahaan.
Mendorong organ perusahaan dalam membuat keputusan dan Mendorong organ perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi dengan nilai etika/moral yang
menjalankan tindakan dilandasi dengan nilai etika/moral yang
tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang
tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang--undangan undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggungjawab
yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggungjawab
sosial perusahaan terhadap
sosial perusahaan terhadap stakeholdersstakeholders..
Mendorong pengelolaan sumber daya dan risiko perusahaan Mendorong pengelolaan sumber daya dan risiko perusahaan secara lebih efisien dan efektif.
secara lebih efisien dan efektif.
Mengurangi potensi benturan kepentingan organ perusahaan Mengurangi potensi benturan kepentingan organ perusahaan dan pekerja dalam menjalankan bisnis perusahaan.
dan pekerja dalam menjalankan bisnis perusahaan.
Menciptakan lingkungan usaha yang kondusif terhadap Menciptakan lingkungan usaha yang kondusif terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
pencapaian tujuan perusahaan.
C. PRINSIP TATAKELOLA PERUSAHAAN
C. PRINSIP TATAKELOLA PERUSAHAAN
Merupakan uraian mengenai kerangka landasan Good
Corporate Governance yang dibangun atas 5 (lima) pilar,
yaitu :
1. Transparansi dan Pengungkapan Informasi
Mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat
waktu serta jelas dan dapat diperbandingkan
(reconcilable) yang menyangkut keadaan keuangan,
pengelolaan perusahaan dan kepemilikan perusahaan.
Prinsip transparansi ini berkaitan dengan adanya
penyajian informasi kepada stake holder., baik diminta
maupun tidak diminta, mengenai hal-hal yang
berkenaan dengan kinerja operasional, keuangan dan
risiko perusahaan
2. Kewajaran
Menjamin perlindungan hak-hak para Pemegang
Saham dan stakeholder lainnya, serta menjamin
terlaksananya komitmen dengan para investor dan
stakeholder lainnya
3. Akuntabilitas
Menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta
mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan
kepentingan manajemen dan pemegang saham serta
stakeholder lainnya, sebagaimana yang diawasi oleh
Dewan Komisaris.
PrInsip akuntabilitas berkaitan dengan pertanggung
jawaban Komisaris atau Direksi atas keputusan dan
hasil yang dicapai, sesuai dengan wewenang yang
dilimpahkan dalam pelaksanaan tangung jawab
mengelola perusahaan.
4. Kemandirian
Memastikan para pengawas dan Direksi beserta
manajemen untuk secara mandiri melaksanakan
wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing
sesuai dengan peraturan yang ada.
5. Pertanggungjawaban
Memastikan dipatuhinya peraturan dan serta ketentuan
yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai
sosial.
Bab II : ORGAN-ORGAN PERUSAHAAN *)
A. PEMEGANG SAHAM DAN RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ utama pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris (Pasal 1 UUPT)
B. KOMISARIS
1. Merupakan lembaga yang mewakili Pemegang Saham
2. Berfungsi sebagai pengawas/ penasehat terhadap operasi perusahaan yang dilakukan oleh Direksi
3. Merupakan cerminan keahlian
4. Sebagai salah satu prasyarat implementasi GCG, dalam menjalankan tugasnya Komisaris dibantu oleh Komite Audit, serta komite-komite lain bila diperlukan (Komite Nominasi, Komite Remunerasi, Komite Asuransi dan Resiko)
Karakteristik Dewan Komisaris sebagai organ utama perusahaan antara lain:
C. DIREKSI
Merupakan organ utama perusahaan yang bertugas melaksanakan pengurusan perusahaan demi kepentingan dan tujuan perusahaan tersebut (Pasal 1 ayat 4 UUPT)
D. SEKRETARIS PERUSAHAAN
Merupakan organ pendukung Direksi yang menjalankan 3 fungsi utama, yaitu sebagai :
1. Compliance Officer 2. Stakeholder Relation 3. Business Information
Direksi bertugas melakukan pengurusan perusahaan, sementara pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi ditentukan oleh RUPS.
E. SATUAN PENGAWASAN INTERN
Merupakan Organ Pendukung Direksi yang berfungsi sebagai pengawas serta penyedia jasa konsultasi, jaminan obyektif dan independen untuk menambah nilai dan meningkatkan/memperbaiki operasi perusahaan dan dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
F. AUDITOR EKSTERNAL
Merupakan auditor yang ditunjuk oleh RUPS (dari calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan usulan Komite Audit) untuk menyatakan opini atas laporan keuangan yang disusun manajemen, apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan bebas dari salah saji material.
G. EKSTERNAL GOVERNANCE
Merupakan aturan-aturan eksternal yang sangat berpengaruh terhadap jalannya perusahaan dan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Aturan2 dari instansi lain tersebut meliputi Departemen2 Pemerintah, DPR dan Pemda.
*) Penjelasan detail mengenai Organ-Organ Perusahaan ini dapat dilihat pada Halaman 6 s.d. 22 Panduan Tata Kelola PT Pusri)
Bab III : AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENGENDALIAN
INTERNAL
1. Suatu ketentuan yang mewajibkan PT Pusri untuk menerapkan aturan dan kebijakan untuk menghindarkan diri dari penyelewengan keuangan, dalam bentuk pemeliharaan catatan dan pengungkapan seluruh transaksi material yang mempengaruhi perubahan nilai asset, kewajiban dan modal. 2. PT Pusri juga memberlakukan Sistem Pengendalian Internal,
untuk menjaga asset terhadap penyalahgunaan dan pengalihan kepemilikan secara tidak sah, menjaga keabsahan catatan-catatan akuntansi dan keandalan informasi keuangan yang digunakan di dalam perusahaan maupun yang dipublikasikan, PT Pusri
Bab IV : KEBIJAKAN PERUSAHAAN
1. Senantiasa bekerja secara profesional untuk membuat produk dan memberikan pelayanan dengan mutu yang tinggi agar sesuai dengan harapan pelanggan. 2. Menerapkan standar etika dalam seluruh kegiatan usaha berdasarkan
prinsip-prinsip good corporate governance dan memperlakukan semua stakeholder sebagai mitra.
3. Menerapkan pendekatan operasional yang bertanggungjawab dan berorientasi dalam pencapaian nilai jangka panjang serta berdaya saing tinggi.
4. Berusaha sekuat tenaga meningkatkan kualitas produk yang merupakan modal utama dalam menghadapi persaingan dan tantangan.
5. Bekerja sama dengan berbagai pihak, mematuhi hukum dan menghormati budaya setempat.
6. Menjunjung tinggi etika usaha dalam persaingan usaha dan sedapat mungkin berupaya menjalankan praktik usaha yang saling menguntungkan bersama mitra usaha.
7. Komitmen terhadap kesehatan dan keselamatan kerja dan peningkatan kualitas serta kesejahteraan pegawai.
B. HUBUNGAN DENGAN PEMEGANG SAHAM
PT. PUSRI akan memperlakukan Pemegang Saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta menjamin bahwa setiap Pemegang Saham mendapatkan perlakuan yang wajar serta dapat menggunakan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kapan pun ada keputusan manajemen atau Pemegang Saham mayoritas mengurangi hak dan/atau porsi Pemegang Saham minoritas, maka Pemegang Saham yang berkeberatan dijamin dapat menggunakan haknya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karenanya, perusahaan akan memastikan bahwa Pemegang Saham akan dapat menggunakan haknya pada permasalahan yang penting dan menentukan.
PT. PUSRI akan berusaha keras agar mampu memberikan peningkatan nilai bagi Pemegang Sahamnya. Semua Pemegang Saham akan memperoleh perlakuan finansial yang sama termasuk dalam penerimaan
C. HUBUNGAN DENGAN ANAK PERUSAHAAN
1. Bersama-sama akan membangun citra yang baik dan berusaha untuk saling membantu dalam menghadapi persaingan global. 2. Mengutamakan kebersamaan sesama anggota holding company. 3. Menerapkan kebijakan untuk pemakaian produk dan jasa anak
perusahaan yang memenuhi persyaratan kualitas, harga serta ketepatan waktu pengiriman.
D. TEKNOLOGI
1. Menyesuaikan teknologi sesuai dengan kebutuhan perusahaan dimasa yang akan datang.
2. Mengutamakan tercapainya proses nilai tambah dalam skala sebesar-besarnya pada segenap jajaran operasioanl perusahaan.
3. Mengembangkan, mengadakan dan menggunakan teknologi, produk & jasa inovatif yang memungkinkan dilakukannya konservasi energi dan sumber daya lainnya selaras dengan upaya pelestarian lingkungan.
4. Mengembangkan nilai alih teknologi, pengetahuan dan keakhlian yang berkaitan dengan penanganan masalah-2 lingkungan & pelestarian energi & sumber daya lainnya.
E. MANAJEMEN RESIKO
1. Resiko yang bersifat internal dikendalikan dan diminimalkan dengan prinsip kehati-hatian (prudent management) & resiko yang bersifat eksternal diidentifikasi dan dievaluasi kemungkinan, potensi dan dampak terhadap perusahaan
2. Melakukan upaya untuk meminimalkan resiko melalui asuransi yang relevan, kontrak yang dapat melindungi dari resiko dan melakukan teknik keuangan yang dapat membalikkan resiko.
3. Mengungkapkan secara transparan resiko yang dapat mempengaruhi perusahaan.
F. BENTURAN KEPENTINGAN
1. Resiko yang akan terjadi bila terjadi benturan kepentingan harus ditangani secara tepat dan bijaksana sesuai dengan Code of Conduct.
2. Bila terjadi benturan akan ditangani dengan cara :
• Komite di Komisaris melakukan analisa & identifikasi
• Komite tersebut diatas melakukan pembahasan dengan unit kerja terkait untuk mencari solusi
• Direksi melakukan pembahasan dengan Komisaris untuk
mencari solusi terkait masalah kebijakan strategis perusahaan & keterkaitan dengan institusi lain.
• Komisaris dan Direksi melakukan pembahasan dengan Pemegang Saham untuk solusi terkait masalah kebijakan nasional atau internasional.
G. PANDUAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
1. Perusahaan wajib memiliki Panduan Perilaku untuk mengatur pola hubungan yang sehat dan beretika diantara seluruh jjaran
perusahaan dengan stakeholders perusahaan.
2. Perilaku yang ideal wajib dikembangkan berdasarkan nilai-nilai luhur yang diyakini jajaran perusahaan sesuai budaya perusahaan.
Bab V : PENUTUP
1. Perusahaan akan selalu melakukan perubahan jika memang diperlukan untuk penerapan GCG yang terbaik bagi perusahaan.
2. Seluruh jajaran PT Pusri bertanggungjawab terhadap substansi dari Panduan Tatakelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) termasuk perubahannya dikemudian hari.
Manfaat Penerapan GCG di Perusahaan Terbuka
Manfaat Penerapan GCG di Perusahaan Terbuka
Manfaat Penerapan GCG di Perusahaan Terbuka
PERILAKU BISNIS YANG BERETIKA
KEPERCAYAAN DUNIA USAHA & PIHAK EKSTERNAL IMPLEMENTASI GCG PENURUNAN BIAYA MODAL (COST OF FUNDS) KEMUDAHAN DALAM MELAKUKAN EKSPANSI/ PERTUMBUHAN MEMERANGI INEFISIENSI DAN PRAKTIK KKN PENINGKATAN IMBAL HASIL BAGI KARYAWAN, PEMEGANG SAHAM DAN INVESTOR BERKURANGNYA BEBAN BIAYA BAGI
Pengakuan Eksternal
Pengakuan Eksternal
(Keberhasilan PT. ANTAM)
(Keberhasilan PT. ANTAM)
LACP 2005 Vision Awards Annual Report Competition
LACP 2005 Vision Awards Annual Report Competition
–
–
Platinum Winner pada
Platinum Winner pada
Natural Resources Category
Natural Resources Category
2005 Annual Report of Annual Reports
2005 Annual Report of Annual Reports
–
–
e.com
e.com
One of Asia
One of Asia
’
’
s Best Company 2006
s Best Company 2006
–
–
FinanceAsia
FinanceAsia
magazine
magazine
Best Annual Report Award 2001, 2002, 2003 & 2004
Best Annual Report Award 2001, 2002, 2003 & 2004
–
–
BEJ,
BEJ,
Bapepam
Bapepam
,
,
Komnas
Komnas
GCG
GCG
Anugerah
Anugerah
Business Review 2006:
Business Review 2006:
Best Board of Commissioners (2
Best Board of Commissioners (2
ndndplace)
place)
Best Corporate (3
Best Corporate (3
rdrdplace)
place)
Best Corporate Secretary
Best Corporate Secretary
VISI, MISI, KOMITMEN DAN CARA BERBISNIS PT PUSRI
Visi, Misi, Komitmen dan cara
Visi, Misi, Komitmen dan cara
berbisnis
berbisnis
PT Pusri dapat dilihat pada halaman 2
PT Pusri dapat dilihat pada halaman 2
Code Of Conduct
A. NILAI-NILAI PERUSAHAN
Menjelaskan mengenai :
1.
1.
Prinsip
Prinsip
-
-
prinsip Panduan PT Pusri
prinsip Panduan PT Pusri
2.
2.
Standar Etika
Standar Etika
3.
3.
Etos
Etos
Kerja
Kerja
(Penjabaran
(Penjabaran
selengkapnya
selengkapnya
dapat dilihat dalam Code
dapat dilihat dalam Code
of Conduct halaman
1.
1.
Integritas
Integritas
dalam Berusaha
dalam Berusaha
2.2.
Pernyataan
Pernyataan
Palsu
Palsu
, Klaim
, Klaim
Palsu
Palsu
dan
dan
Konspirasi
Konspirasi
3.3.
Benturan Kepentingan
Benturan Kepentingan
4.4.
Hadiah
Hadiah
5.5.
Suap
Suap
6.6.
Penyelewengan dan Penyimpangan sejenisnya
Penyelewengan dan Penyimpangan sejenisnya
7.7.
Keterlibatan
Keterlibatan
dalam Politik
dalam Politik
(Penjabaran
(Penjabaran selengkapnya
selengkapnya
mengenai butir
mengenai
butir
1 s.d. 7 di atas,
1 s.d. 7 di atas,
dapat dilihat pada Code Of Conduct halaman 4 s.d. 10)
dapat dilihat pada Code Of Conduct halaman 4 s.d. 10)
B. PERILAKU JAJARAN PT PUSRI
Menjelaskan mengenai :
1.
1.
Karyawan dan Hubungan Industrial
Karyawan dan Hubungan Industrial
2.2.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Pelestarian
Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Pelestarian
Lingkungan
Lingkungan
3.
3.
Masyarakat Lingkungan (Community Development)
Masyarakat Lingkungan (Community Development)
4.4.
Persaingan Usaha
Persaingan Usaha
5.5.
Pengelolaan Stakeholders
Pengelolaan Stakeholders
6.6.
Hubungan dengan Pegawai dan Pejabat Pemerintah
Hubungan dengan Pegawai dan Pejabat Pemerintah
7.7.
Data Perusahaan dan Kerahasiaan Informasi
Data Perusahaan dan Kerahasiaan Informasi
8.8.
Pelaporan Pelanggaran atas Code of Conduct
Pelaporan Pelanggaran atas Code of Conduct
(Penjabaran
(Penjabaran selengkapnya
selengkapnya
mengenai butir
mengenai
butir
1 s.d. 8 di atas,
1 s.d. 8 di atas,
C. PERILAKU KORPORASI
Menjelaskan mengenai :
Tanggung jawab atas
Tanggung jawab atas
pelaksanaan
pelaksanaan
sosialisasi
sosialisasi
,
,
implementasi
implementasi
dan
dan
evaluasi terhadap
evaluasi terhadap
penerapan
penerapan
code of conduct dibebankan
code of conduct dibebankan
kepada
kepada
Tim Penerapan GCG, yang beranggotakan Sekretaris Perusahaan,
Tim Penerapan GCG, yang beranggotakan Sekretaris Perusahaan,
Kepala SPI dan seluruh General Manajer.
Kepala SPI dan seluruh General Manajer.
Pimpinan masing
Pimpinan masing
-
-
masing Unit Kerja
masing Unit Kerja
berkewajiban
berkewajiban
mensosialisasikan
mensosialisasikan
Code Of Conduct ini, guna tumbuh dan terpeliharanya
Code Of Conduct ini, guna tumbuh dan terpeliharanya
kejujuran
kejujuran
,
,
integritas
integritas
dan keadilan dalam setiap transaksi di
dan keadilan dalam setiap transaksi di
lingkungan
lingkungan
masing
masing
-
-masing.
masing.
Code of Conduct ini merupakan dokumen yang
Code of Conduct ini merupakan dokumen yang
hidup
hidup
dan secara
dan secara
terus menerus akan disempurnakan sesuai kebutuhan dan
terus menerus akan disempurnakan sesuai kebutuhan dan
perubahan peraturan perundang
perubahan peraturan perundang
-
-
undangan yang berlaku.
undangan yang berlaku.
SOSIALISASI, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI CODE OF
CONDUCT
PROSEDUR REVIEW LAPORAN KEUANGAN PERIODIK KOMITE AUDIT Catatan KOMISARIS Catatan PEMEGANG SAHAM SEKDEKOM DIREKSI
• Verifikasi hasil Audit dr IA • Membuat catatan laporan Menyampaikan ke KOMISARIS Dokumen Pendukun gLaporan Keuangan 1 Catatan Laporan Keuangan Periodik (2) Catatan Laporan Keuangan Periodik (2) REVIEW Hasil Riview Melaporkan laporan Hasil Riview ke KOMISARIS INTERNAL AUDITOR Prosedur Riview Laporan Keuangan Periodik 2 Dokumen dr IA Catatan Laporan Keuangan Melakukan pembahasan dgn DIREKSI , IA & KOMITE AUDIT Hasil Pembahasa Tidak Tepat Waktu Menyampaikan surat ke KOMISARIS Surat Keterlambatan Laporan Laporan Keuangan Periodik (3)
Dept . Admin & Keu. Korporasi , Dept . Akuntansi Sekdekom Proses Distribusi ke Komisaris Verifikasi Laporan Keuangan periodik 3 B A
Meminta data dan dokumen pendulung